Anda di halaman 1dari 32

Simki-Economic Vol. 01 No.

02 Tahun 2017 ISSN : BBBB-BBBB

ARTIKEL

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA


KEUANGAN PADA KOPERASI TRI GUNA BLITAR

Oleh:
LUSI NOVITA SARI
13.1.02.01.0167

Dibimbing Oleh :
1. Hestin Sri Widiawati,S. Pd., M. Si
2. DyahAyu Paramitha, M. Ak

PROGRAM STUDI
FAKULTAS
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
TAHUN 2017
Simki-Economic Vol. 01 No. 02 Tahun 2017 ISSN : BBBB-BBBB
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

L u s i N o v i t a S a r i s i m k i . u n p k e d i r i . a c . i d
Ekonomi-Akuntansi || 1||
Simki-Economic Vol. 01 No. 02 Tahun 2017 ISSN : BBBB-BBBB
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA


KEUANGAN PADA KOPERASI TRI GUNA BLITAR

Lusi Novita Sari


13.1.02.01.0167
Ekonomi-Akuntansi
Lusinovitasari3610@gmail.com
Hestin Sri Widiawati, S.Pd. M.Si dan Dyah Ayu Paramitha, M.Ak
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

ABSTRAK

Lusi Novita Sari (2017) : Analisis Rasio Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan Pada Koperasi
Tri Guna Blitar, Skripsi, Akuntansi, FE UN PGRI Kediri, 2017.

Kinerja keuangan koperasi merupakan suatu gambaran tentang kondisi keuangan suatu koperasi
yang dianalisis dengan alat-alat analisis keuangan, sehingga dapat diketahui mengenai baik buruknya
keadaan keuangan suatu koperasi yang mencerminkan prestasi kerja dalam priode tertentu. Tujuan
dalam penelitian ini adalah 1.) Untuk Mengetahui Tingkat Rasio Likuditas, 2.) Untuk mengetahui
tingkat Rasio Solvabilitas 3.) Untuk mengetahui tingkat Rasio Rentabilitas pada Koperasi Tri Guna
Blitar tahun 2015-2016.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah Laporan
Keuangan Koperasi Tri Guna Blitar. Adapun metode yang digunakan adalah metode dokumentasi.
Sehingga Sampel penelitian ini adalah Laporan Keuangan dan Neraca Koperasi Tri Guna Blitar tahun
2015-2016. Analisis menggunakan rasio likuiditas, solvabilitas dan rentabilitas.
Hasil penelitian ini adalah (1) Current Ratio Koperasi Tri Guna Blitar tahun 2015-2016 termasuk
kriteria tidak baik., (2) Cash Ratio Koperasi Tri Guna Blitar tahun 2015-2016 termasuk kriteria kurang
baik, (3) Quick Ratio Koperasi Tri Guna Blitar tahun 20105– 2016 termasuk kriteria tidak baik, (4) Net
Worth To Debt Ratio Koperasi Tri Guna Blitar tahun 2015 – 2016 termasuk dalam kriteria baik, (5)
Total Asset To Debt Ratio Koperasi Tri Guna Blitar tahun 2015 – 2016 masuk dalam kriteria baik, (6)
Rentabilitas Modal Sendiri Koperasi Tri Guna Blitar tahun 2015 – 2016 termasuk dalam kriteria tidak
baik, (7) Return On Asset (ROA) Koperasi Tri Guna Blitar tahun 2015 – 2016 termasuk dalam kriteria
tidak baik, (8) Penilaian kesehatan Koperasi Tri Guna Blitar tahun 2015 – 2016 dinyatakan tidak sehat.

Kata kunci : Likuiditas, Solvabilitas, Rentabilitas

Lusi Novita Sari s i m k i . u n p k e d i r i . a c . i d


Ekonomi-Akuntansi || 2||
Simki-Economic Vol. 01 No. 02 Tahun 2017 ISSN : BBBB-BBBB
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

1. PENDAHULUAN pemilik bisnis menganalisis


A. atar Belakang Masalah
L kinerja keuangan perusahaan
Perkembangan ekonomi yang (Hendar,2010.199).
sangat pesat menyebabkan Kinerja keuangan koperasi
terjadinya persaingan yang merupakan suatu gambaran
kuat dalam dunia usaha. tentang kondisi keuangan suatu
Beberapa sektor usaha yang ada koperasi yang dianalisis dengan
mengalami banyak kendala dengan alat-alat analisis
dalam mempertahankan keuangan, sehingga dapat
kelangsungan usahanya yang diketahui mengenai baik
terkadang mematikan kegiatan buruknya keadaan keuanga yang
tersebut. Oleh karna itu mencerminkan prestasi kerja
dibutuhkan badan usaha yang dalam priode tertentu. Hal ini
berperan untuk mewujudkan sangat penting agar sumber daya
masyarakat yang maju,adil dan digunakan secara optimal dalam
makmur yang mengutamakan menghadapi perubahan
kesejahteraan bersama, dan lingkungan. Penilaian kinerja
bentuk usaha yang sesuai keuangan merupakan salah satu
dengan hal itu adalah koperasi. cara yang dapat dilakukan oleh
Kinerja keuangan koperasi pihak manajemen agar dapat
diperlukan untuk mengukur memenuhi kewajibanya
keberhasilan koperasi dalam terhadap para penyandang dana
mencapai tujuanya yaitu dan juga untuk mencapai tujuan
meningkatkan kesejahteraan yang telah ditetapkan oleh
anggota serta kemampuan perusahaan. Cara untuk
untuk membayar utang, kinerja mengetahui baik buruknya
keuangan koperasi dapat kinerja keuangan dalam suatu
diketahui melalui analisis rasio perusahaan dapat diketahui
keuangan (Hendar. 2010:198). dengan cara menganilisis
Analisis rasio merupakan hubungan dari berbagai pos
teknik yang menunjukkan dalam suatu laporan keuangan
hubungan antara 2 unsur
sehingga dapat digunakan
akunting yang memungkinkan
untuk mengetahui kinerja
Lusi Novita Sari s i m k i . u n p k e d i r i . a c . i d
Ekonomi-Akuntansi || 3||
Simki-Economic Vol. 01 No. 02 Tahun 2017 ISSN : BBBB-BBBB
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

keuangan koperasi agar “analisis rasio keuangan


manajemen dari pihak koperasi merupakan instrumen analisis
dapat melaksanakan tugas dan prestasi perusahaan yang
kewajibanya dengan baik sesuai menjelaskan berbagai hubungan
dengan tujuan koperasi pada dan indikator keuangan yang
umumnya. ditjukkan untuk menunjukkan
Rasio yang digunakan dalam perubahan bahan dalam kondisi
menganalisis data tersebut keuangan atau prestasi operasi
menggunakan rasio likuiditas, dimasa lalu dan membantu
solvabilitas dan rentabilitas. menggambarkan trend pola
Rasio likuiditas digunakan perubahan tersebut, untuk
untuk menggambarkan kemudian menunjukkan resiko
kemampuan koperasi untuk dan peluang yang melekat pada
menyelesaikan kewajiban perusahaan yang bersangkutan.
jangka pendeknya, rasio Jadi untuk menilai kondisi dan
solvabilitas digunakan unntuk kinerja keuangan dapat
menunjukkan kemampuan digunakan rasio yang
koperasi untuk memenuhi merupakan perbandingan
kewajiban keuanganya apabila angka-angka yang terdapat
perusahaan tersebut pada pos-pos laporan keuangan.
dilikuidasikan baik kewajiban Dengan menggunakan 3 aspek
jangka pendek maupun jangka rasio keuangan diatas, yaitu
panjang, dan rasio rentabilitas rasio likuiditas, rasio
digunakan untuk mengukur solvabilitas dan rasio
kemampuan koperasi dalam rentabilitas maka analisis rasio
menghasilkan laba. Analisis sangat penting dilakukan untuk
laporan keuangan dimulai menilai kinerja keuangan
dengan laporan keuangan dasar koperasi Tri Guna. Dengan
yaitu neraca perhitungan laba diketahuinya ketiga aspek
rugi dan aus kas. Keterkaitan tersebut, dapat menilai
antara rasio keuangan pada kesehatan Koperasi Tri Guna,
kinerja keuangan menurut penting dilakukan untuk
Warsidi dan Bambang (2000), mengevaluasi keadaan

Lusi Novita Sari s i m k i . u n p k e d i r i . a c . i d


Ekonomi-Akuntansi || 1||
Simki-Economic Vol. 01 No. 02 Tahun 2017 ISSN : BBBB-BBBB
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

keuangan dalam kuun waktu 3 MENILAI KINERJA


tahun dari tahun 2015-2016. KEUANGAN PADA
Hal tersebut menyebabkan KOPERASI TRI GUNA
pentingnya dilakukan penilaian BLITAR”
tingkat kesehatan Koperasi Tri
Guna. Koperasi Tri Guna
selama ini belum menggunakan B. IDENTIFIKASI MASALAH
3 rasio, yaitu rasio likuiditas, 1. Laporan keuangan merupakan
rasio solvabilitas dan rasio suatu dasar untuk mengukur
rentabilitas sehingga diperlukan kinerja sebuah perusahaan
analisis rasio keuangan sehingga perusahaan dapat
menggunakan 3 aspek tersebut mencapai tujuanya
untuk mengetahui kondisi 2. Diperlukan sebuah analisis
keuangan Koperasi Tri Guna. keuangan untuk mengukur
Analisis rasio keuangan dapat kesehatan keuangan sebuah
digunakan untuk menilai koperasi yang dapat
keberhasilan kinerja keuangan memberikan informasi secara
Koperasi Tri Guna yang menyeluruh dari berbagai
diperoleh dalam kurun waktu 3 faktor penyebab ynag
tahun. Pengurus Koperasi Tri mempengaruhi kinerja sebuah
Guna juga dapat mengetahui perusahaan.
predikat yang dicapai sesuai C. PEMBATASAN MASALAH
dengan ketentuan penilain Berdasarkan Latar Belakang
koperasi berprestasi. Untuk danIdentifikasi Masalah di atas,
mengetahui kinerja keuangan peneliti mengambil batasan
koperasi yang telah masalah tentang analisis rasio
diperolehkan melalui analisis keuangan untuk menilai kinerja
rasio keuangan terhadap keuangan koperasi Tri Guna
laporan keuangan dan latar karena analisis rasio keuangan
belakang yang pada koperasi Tri Guna belum
telah diuraikan, maka penulis dipakai dalam mengukur kinerja
mengambil judul “ANALISIS keuangan koperasi Tri Guna,
RASIO KEUANGAN UNTUK berdasarkan analisis rasio

Lusi Novita Sari s i m k i . u n p k e d i r i . a c . i d


Ekonomi-Akuntansi || 2||
Simki-Economic Vol. 01 No. 02 Tahun 2017 ISSN : BBBB-BBBB
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

likuiditas, rasio solvabilitas dan F. Manfaat Penelitian


rasio rentabilitas dalam menilai Penelitian ini diharapkan dapat
kinerja keuangan. Koperasi Tri bermanfaat bagi :
Guna khususnya anggota koperasi 1. Bagi koperasi
Tri Guna belum memahami Penelitian ini diharapkan dapat
pentingnya kinerja keuangan memberi tambahan informasi
dalam mengetahui predikat yang akan digunakan sebagai
koperasi Tri Guna, maka bahan pertimbangan pihak
pembatasan masalah terbatas pada koperasi dalam mengukur
analisis rasio keuangan untuk kinerja koperasi melalui
menilai kinerja keuangan serta analisis rasio likuiditas,
dapat mengetahui predikat solvabilitas dan rentabilitas
koperasi Tri Guna untuk menghasilkan kinerja
D. RUMUSAN MASALAH koperasi yang optimal serta
1.Bagaimana Tingkat Rasio dapat digunakan sebagai bahan
Likuditas pada Koperasi tri Guna untuk pengambilan keputusan
Blitar tahun 2015-2016? yang berkaitan dengan kinerja
2.Bagaimana Tingkat Rasio koperasi.
Solvabilitas pada Koperasi tri 2. Bagi peneliti
Guna Blitar tahun 2015-2016? Sebagai latihan dalam
3.Bagaimana Tingkat Rasio pengembangan teori yang
Rentabilitas pada Koperasi tri diperoleh dalam perkuliahan
Guna Blitar tahun 2015-2016? yang diharapkan dapat
E. TUJUAN PENELITIAN menambah dan meningkatkan
1.Untuk Mengetahui Tingkat Rasio wawasan ilmu pengetahuan
Likuditas pada Koperasi Tri dibidang akuntansi serta dalam
Guna Blitar tahun 2015-2016. pembuatan laporan tugas akhir
2.Untuk Mengetahui Tingkat Rasio ini dibuat untuk memenuhi
Solvabilitas padaKoperasi Tri salah satu persyaratan dalam
Guna Blitar tahun 2015-2016 memperoleh gelar Sarjana
3.Untuk Mengetahui Tingkat Rasio Ekonomi.
Rentabilitas pada Koperasi Tri 3. Bagi universitas
Guna Blitar tahun 2015-2016

Lusi Novita Sari s i m k i . u n p k e d i r i . a c . i d


Ekonomi-Akuntansi || 3||
Simki-Economic Vol. 01 No. 02 Tahun 2017 ISSN : BBBB-BBBB
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

Penelitian ini sebagai bahan meliputi dua laporan utama


untuk menambah referensi yakni : (1) Neraca dan (2)
bacaan dan kajian ilmu Lapoan Laba-Rugi”
khususnya bagi mahasiswa (Sutrisno, 2008). Laporan
program studi akuntansi dan keuangan ini diukur dengan
mahasiswa Universitas menggunakan rasio
Nusantara PGRI Kediri. keuangan sebagai berikut :
a. Rasio Likuiditas adalah
rasio yang bertujuan
untuk mengetahui
II. METODE kemampuan perusahaan
dalam membayar
A. Variabel Penelitian
kewajiban jangka
1. Variabel terikat atau
pendek (Darsono, et al.,
dependent (Y)yang
2005). Rasio likuiditas
digunakan dalam dalam
dibagi menjadi dua
penelitian ini adalah Kinerja
macam, antara lain
Keuangan (Y)
sebagai berikut :
2. Variabel bebas atau
b. Rasio Lancar / Current
independent (X) ,Yang
ratio adalah pengukuran
menjadi variabel
yang digunakan secara
independent dalam
luas untuk mengevaluasi
penelitian ini adalah :
likuiditas perusahaan
X1 :RasioLikuiditas
dan kemampuan
X2 : Rasio Solvabilitas
membayar utang jangka
X3 : Rasio Rentabilitas
pendek (Sutrisno, 2008).
B. Definisi Operasinal Variabel
c. Rasio Cepat / Analisa
Definisi operasional
laporan keuangan Cross
variabel dalam penelitian ini
Section Time series
dapat di jelaskan sebagai berikut
Rasio Likuiditas Rasio
:
Solvabilitas Rasio
1. Laporan keuangan
Profitabilitas Rasio
merupakan hasil akhir dari
Aktivitas Kinerja
proses akutansi yang

Lusi Novita Sari s i m k i . u n p k e d i r i . a c . i d


Ekonomi-Akuntansi || 4||
Simki-Economic Vol. 01 No. 02 Tahun 2017 ISSN : BBBB-BBBB
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

Keuangan Peruasahaan, dimiliki perusahaan


Quick Ratio dengan modal sendiri
menunjukkan (Sutrisno, 2008).
kemampuan aktiva e. Rasio Rentabilitas
lancar yang paling likuid Rasio yang melihat
mampu menutupi utang kemampuan perusahaan
lancer (Sutrisno, 2008). yang menghasilkan laba
d. Rasio Solvabilitas (profitabilitas), yaitu
adalah rasio yang meliputi : profit margin,
mengukur sejauh mana return on total asset
perusahaan mendanai (ROA), return on total
usahanya dengan equity (ROE)
membandingkan antara C. Pendekatan Penelitian dan
dana sendiri yang telah Teknik Penelitian
disetorkan dengan 1. Pendekatan Penelitian
jumlah pinjaman dari Dalam penelitian ini
para kreditur. Rasio digunakan pendekatan
solvabilitas dibagi kuantitatif yaitu penelitian
menjadi dua macam: yang menggunakan serta
1) Total Debt to total menyajikan data penelitian
Assets ratio. yang berupa angka-angka
Rasio total hutang dan analisis dengan
dengan total aktiva menggunakan alat uji
yang bisa disebut statistik regresi linier
rasio hutang, berganda. Menurut Sugiono
mengukur prosentase (2010:23), Pendekatan
besarnya dana yang kuantitatif yaitu pendekatan
berasal dari hutang penelitian yang
(Sutrisno, 2008). menggunakan data berupa
2.) Debt to Equity Ratio. angka-angka dan analisis
modal sendiri menggunakan statistik” ,
merupakan imbangan Alasan peneliti
antara hutang yang menggunakan pendekatan

Lusi Novita Sari s i m k i . u n p k e d i r i . a c . i d


Ekonomi-Akuntansi || 5||
Simki-Economic Vol. 01 No. 02 Tahun 2017 ISSN : BBBB-BBBB
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

kuantitatif adalah data yang berprestasi yang sesuai


akan dianalis dalam peraturan kementrian
penelitian ini berbentuk koperasi. Diperkuat dengan
angka yang sifatnya dapat sumber data yaitu :
diukur, rasional dan a. Neraca Koperasi Tri
sistematis Guna Blitar tahun 2014-
2. Teknik Penelitian 2016.
Menurut Indrianto b. Laporan laba rugi
(2009:10), “Teknik Koperasi Tri Guna Blitar
penelitian adalah prosedur- tahun 2014-2016
prosedur yang digunakan D. Tempat dan Waktu
oleh peneliti dalam Penelitian
pemilihan, pengumpulan, 1. Tempat atau Lokasi Penelitian
dan analisis data secara Penelitian ini dilakukan di
keseluruhan.” Jenis Koperasi Tri Guna Blitar Kota
penelitian yang Blitar
dimaksudkan agar hasil 2. Waktu penelitian dilakukan
penelitian yang diperoleh pada bulan Mei –Juni
dapat dipertanggung E. Subyek dan Obyek Penelitian
jawabkan. Statistik 1. Subyek Penelitian
deskriptif digunakan untuk Yang dimaksud subyek
mendeskripsikan variabel- penelitian, adalah orang.
variabel dalam penilitian Tempat,atau benda yang diamati
ini. Statistik deskriptif akan dalam rangka pembubutuan
memberikan gambaran sebagai sasaran Adapun subyek
umum atau sebuah penelitian dalam penelitian ini
informasi yang lebih jelas adalah Koperasi Tri Guna Blitar.
dan mudah untuk dipahami 2. Obyek Penelitian
dari setiap variabel Yang dimaksud obyek
penelitian. Penelitian ini penelitian adalah hal yang
mendeskripsikan hasil menjadi sasaran penelitian,
penilain data keuangan Menurut (Suprapto 2000:21)
dengan kriteria koperasi Obyek penelitian adalah

Lusi Novita Sari s i m k i . u n p k e d i r i . a c . i d


Ekonomi-Akuntansi || 6||
Simki-Economic Vol. 01 No. 02 Tahun 2017 ISSN : BBBB-BBBB
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

himpunan elemen yang dapat pengarsipan data-data dari


berupa orang, organisasi atau sumber-sumber yang tersedia
barang yang akan diteliti. Adapun yaitu data sekunder yang dapat
obyek penelitian dalam penelitian diperoleh dari Koperasi Tri
ini adalah : laporan Laba Rugi dan Guna. Data tersebut berupa
Neraca Koperasi Tri Guna Blitar laporan keuangan. Selain itu,
tahun 2015-2016. data sekunder lain yang
F. Instrumen Penelitian digunakan berupa jurnal,
Menurut Sugiyono artikel, dan literatur lainya
(2012:16)” Instrumen penelitian yang berkaitan dengan
adalah alat yang digunakan untuk penelitian
mengukur fenomena alam maupun 2. Langkah-langkah
sosial yang akan diamati. Instrumen Pengumpulan data
yang digunakan dalam penelitian Data yang diperlukan dalam
ini adalah penelitian ini diperoleh dengan
1. Wawancara langsung dengan cara sebagai berikut :
narasumber a. Dokumentasi
2. Dokumentasi dengan mencari Dokumentasi yaitu teknik
data dokumen melalui internet pengumpulan data yang
yang tetap memperhatikan dilakukan dengan cara
kebenaran informasinya. mengumpulkan dan
G. Teknik Pengumpulan Data mempelajari data yang
1. Sumber dan langkah-langkah sudah ada pada Koperasi
Pengumpulan Data tersebut. Hasil dokumentasi
Data yang diperlukan dalam berbentuk laporan Neraca
penelitian ini diperoleh dengan laba/rugi dan audit pada
cara sebagai berikut : Koperasi Tri Guna Blitar.
a. Sumber Data b. Observasi
Metode pengumpulan data Observasi yaitu teknik
menggunakan metode pengumpulan data yang
dokumentasi. Metode dilakukan dengan cara
dokumentasi dilakukan dengan mengamati secara langsung
cara penyalinan dan

Lusi Novita Sari s i m k i . u n p k e d i r i . a c . i d


Ekonomi-Akuntansi || 7||
Simki-Economic Vol. 01 No. 02 Tahun 2017 ISSN : BBBB-BBBB
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

kegiatan oprasional instansi hasil perhitungan dapat dinilai


Koperasi Tri Guna Blitar dengan menggunakan kriteria
penilaian koperasi beprestasi
dibawah ini :
H. Teknik Analisis Data
Dalam peneitian ini, teknik analisis
data yang digunakan adalah :
1. Analisis Rasio
a. Rasio Likuiditas terdiri dari :
1) Rasio Lancar (Current Ratio)
=Aktiva Lancar X 100%
Hutang Lancar
2) Rasio Singkat (Quick Ratio)
=Aktiva Lancar PersedianX100%
Utang Lancar
3) Rasio Kas (Cash Ratio)
= Kas + 𝐵𝑎𝑛𝑘 X 100%
Utang Lancar
b. Rasio solvabilitas terdiri dari :
1.) Net Worth to Debt Ratio
= Modal sendiri X 100%
Total Hutang
2.) Total Assets to Debt Ratio
= Total Aktiva X 100%
Total Hutang
c. Rasio Rentabilitas terdiri dari :
1.) Rasio laba dengan modal
sendiri
Rentabilitas Modal Sendiri
= SHU X 100%
Modal Sendiri
2.) Return on Assets (ROA)
= Laba Bersih SHU X 100%
Total Aktiva
Setelah menggunakan rumus 7
rasio keuangan diatas,maka
Lusi Novita Sari s i m k i . u n p k e d i r i . a c . i d
Ekonomi-Akuntansi || 8||
Simki-Economic Vol. 01 No. 02 Tahun 2017 ISSN : BBBB-BBBB
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

Tabel 3.1 III. HASIL DAN KESIMPULAN


Kriteria Penilaian Koperasi A. HASIL PENELITIAN
Berprestasi Data yang telah terkumpul
Keterangan Tingkat Prestasi untuk bahan penelitian kemudian
Baik Baik Kurang Tidak Baik dianalisis sesuai dengan jenis
Sekali Baik
Likuiditas :
analisis yang digunakan.Sehingga
Rasio Lancar 175%- 150%- 100%- Kurang dari nantinya dapat diketahui kinerja
(Current 200% 174% 149% 100% atau
atau atau lebih dari
keuangan Koperasi Tri Guna Blitar
Ratio)
201%- 220%- 240% untuk tahun 2015-2016.
219% 239%
1. Rasio Likuiditas
Rasio Kas 10%- 16%- 21%- Kurang dari
(Cast Ratio) 15% 20% 25% 10% atau Rasio ini digunakan untuk
lebih dari
20%
mengetahui kemampuan Koperasi
Tri Guna Blitar dalam memenuhi

Rasio 180%- 150%- 100%- Kurang dari segala kewajiban keuangan jangka
Singkat 200% 175% 150% 100% atau pendek.Rasio likuiditas yang cukup
(Quick Ratio) atau atau lebih dari
203- 230%- 250% besar menunjukkan kemampuan
220% 240% koperasi tersebut dalam memenuhi
Solvabilitas: kewajibannya yang jatuh tempo
151%- 121%- 110%- Kurang dari
Total Assets dengan cukup baik.
to Debt Ratio 170% 150% 149% 110%
atau a. Analisis Rasio Lancar (Current
lebih
Ratio)
dari
171% Current ratio adalah
Net Worth to 149%- 120%- 110%- Kurang dari
perbandingan antara jumlah aktiva
debt Ratio 165% 148% 119% 110%
atau lancar dengan hutang lancar.
lebih
Perhitungan current ratio dari
dari
165% laporan keuangan Koperasi Tri
Rentabilitas:
Guna Blitar pada tahun 2015 dan
11%- 8%- 5%-7% Kurang dari
20% 10% 5% 2016 dapat dilihat dalam tabel
berikut:

Lusi Novita Sari s i m k i . u n p k e d i r i . a c . i d


Ekonomi-Akuntansi || 9||
Simki-Economic Vol. 01 No. 02 Tahun 2017 ISSN : BBBB-BBBB
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

mencapai 739,695%.Dari rasio ini dapat


Tabel 4.1 dikatakan bahwa hutang lancar sebesar
Hasil Current Ratio Tahun Rp 100 dijamin aktiva lancar sebesar Rp
2015-2016 739,695.Jika dibandingkan dengan tahun
Aktiva Utang Current 2015, current ratio mengalami
Tahu Naik/tu
Lancar Lancar Ratio
n run peningkatan sebesar 146,809%. Dari
(Rp) (Rp) (%)

2.199.689.44 371.014.14 592,88


rasio ini dapat dikatakan bahwa utang
2015 -
8 5 6 lancar sebesar Rp 100 dijamin aktiva
2.201.141.89 297.574.22 739,69 146,80
2016
0 5 5 9
lancar sebesar Rp 739,69.
Rata- 2.200.415.66 334.294.18 658,22 Dari hasil data tersebut dapat
-
rata 9 5 7
diketahui keadaan keuangan pada tahun
Sumber : Data Diolah Peneliti, 2017
2015 – 2016 untuk current ratio tidak
Tabel di atas diperoleh dari hasil
baik karena rata-rata 658,227%.Hal ini
perhitungan Current Ratio sebagai
disebabkan tahun 2015 aktiva lancar Rp
berikut:
𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎𝑙𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
2.199.689.448 hutang lancar Rp
Current Ratio= 𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔𝑙𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 x 100% 371.014.145. Tahun 2016 current ratio
Rp 2.199.689.448
Current Ratio 2015 = Rp 371.014.145 x 100% mengalami kenaikkan sebesar 146,809%

= 592,88560022% dibulatkan menjadi yaitu dari current ratio 2015

592,886% sebesar 592,886% menjadi 739,695%.


Rp 2.201.141.890 Meskipun aktiva lancar naik dan hutang

Current Ratio 2016 = Rp


x 100%
297.574.225 lancar turun, namun karena aktiva

= 739,695076% dibulatkan menjadi Rp 100 dijamin aktiva lancar sebesar


739,695% Rp 592,886.Tahun 2016 current ratio
Rata-rata = 658,227
Dari tabel dan perhitungan di atas
dapat dideskripsikan keadaan rasio
keuangan Koperasi Tri Guna Blitar
berdasarkan current ratio sebagai
berikut:
Tahun 2015 current ratio
mencapai 592,886%.Dari rasio ini dapat
dikatakan bahwa hutang lancar sebesar

Lusi Novita Sari s i m k i . u n p k e d i r i . a c . i d


Ekonomi-Akuntansi || 10||
Simki-Economic Vol. 01 No. 02 Tahun 2017 ISSN : BBBB-BBBB
Artikel Skripsi
lancar terlalu banyak untuk
Universitas Nusantara PGRI Kediri
pengembalian hutang lancar sehingga
menyebabkan keadaan rasio keuangan
tidak baik untuk current ratio tahun
2016.
Dari analisis data tersebut dapat
disimpulkan bahwa current ratio
Koperasi Tri Guna Blitar tahun 2015 –
2016 tidak baik karena rata-rata
658,227%. Hal tersebut diperkuat
dengan Peraturan Menteri Koperasi
(2008) yang menyatakan bahwa current
ratio yang

Lusi Novita Sari s i m k i . u n p k e d i r i . a c . i d


Ekonomi-Akuntansi || 11||
Simki-Economic Vol. 01 No. 02 Tahun 2017 ISSN : BBBB-BBBB
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

lebih dari 240% tidak baik, sehingga Tahun 2015


Rp 705.870 + Rp 94.000.000
current ratio Koperasi Tri Guna Blitar = x 100%
Rp 371.014.145
tahun 2015 – 2016 dinyatakan tidak baik
= 25,526%
Tahun 2016
a. Rasio Kas (Cash Ratio) Rp 1.775.930 + Rp 64.500.000

= Rp 297.574.225 x 100%
Cash ratio merupakan

= 22,272%
perbandingan antara kas dan bank
Rata-rata = 23,899%
dengan hutang lancar yang dinyatakan

Dari tabel dan perhitungan di atas


dalam prosentase.Cash ratio
dapat dideskripsikan keadaan rasio
menunjukkan kemampuan koperasi
keuangan Koperasi Tri Guna Blitar
untuk menjamin utang lancarnya
berdasarkan cash ratio sebagai berikut:
dengan kas dan bank yang dimiliki.
Pada tahun 2015 Cash Ratio
Perhitungan Cash Ratio
mencapai 25,526% yang berarti setiap Rp
Koperasi Tri Guna Blitar tahun 2015
100 utang lancar dijamin oleh Rp 25,526
dan 2016 dapat dilihat pada tabel
dari aktiva lancar yang diambil dari
berikut:
nominal kas dan bank.
Tabel 4.2
Tahun 2016 Cash Ratio mencapai
Hasil Perhitungan Cash Ratio
22,272% yang berarti mengalami
2015 – 2016
Rasi penurunan 3,254% dari tahun 2015.
Ta Kas + Utang
Kas Bank o Naik/ Berarti Rp 100 utang lancar dijamin oleh
hu Bank Lancar
(Rp) (Rp) Kas Turun
n (Rp) (Rp) Rp 22,27 aktiva lancar yang diambil dari
(Rp)
20 705. 94.00 94.70 371.014.1 25,52 nominal kas dan bank. Cash ratio
15 870 0.000 5.870 45 6 0
1.77
mengalami penurunan sebesar 3,25% dari
20 297.574.2
16
5.93 64.50 66.27
25
22,27 tahun 2015. Penurunan Cash Ratio
0 0.000 5.930 2 -3,254
disebabkan oleh penurunan nominal
Rat
1.24
a- 79.25 80.49 334.294.1 23,89 penyimpanan di bank, sehingga
0.90
rat 0.000 0.900 85 9
0 mengakibatkan penurunan hasil
a 0

Sumber : Data Diolah Peneliti, 2017 penjumlahan kas dan bank serta

Tabel di atas diperoleh dari hasil penurunan hutang lancar dari tahun

perhitungan Cash Ratio sebagai berikut: sebelumnya.

Lusi Novita Sari s i m k i . u n p k e d i r i . a c . i d


Ekonomi-Akuntansi || 12||
Simki-Economic Vol. 01 No. 02 Tahun 2017 ISSN : BBBB-BBBB

𝐾𝑎𝑠 + 𝐵𝑎𝑛𝑘 Artikel Skripsi


x 100% Dari hasil data tersebut dapat
Rasio Kas = 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 Universitas Nusantara PGRI Kediri
diketahui keadaan keuangan pada tahun
2015 – 2016 untuk cash ratio tidak baik

Lusi Novita Sari s i m k i . u n p k e d i r i . a c . i d


Ekonomi-Akuntansi || 13||
Simki-Economic Vol. 01 No. 02 Tahun 2017 ISSN : BBBB-BBBB
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

karena rata-rata 23,899%. Pada tahun hutang lancar yang dinyatakan dalam
2015 cash ratio sebesar 25,526% hal ini prosentase. Rasio singkat ini
tidak baik, dikarenakan penyediaan kas menunjukkan kemampuan koperasi
dan bank yang kurang besar, jumlah kas untuk memenuhi kewajiban jangka
Rp 705.870, jumlah bank Rp 94.000.000, pendek dengan tidak memperhitungkan
jumlah hutang lancar Rp 371.014.145 persediaan, karena persediaan
sehingga cash ratio tidak baik. memerlukan waktu yang lama untuk
Tahun 2016 cash ratio 22,272%, direalisir menjadi kas.
prosentase diperoleh dari penghitungan, Perhitungan rasio singkat
kas Rp 1.775.930, bank Rp 64.500.000, Koperasi Tri Guna Blitar 2015 dan
hutang lancar Rp 297.574.225, 2016 dapat dilihat dalam tabel berikut :
mengalami penurunan pada nominal
penyimpanan di bank serta hutang lancar
mengalami penurunan. Dikarenakan
mengalami penurunan dalam nominal Tabel 4.3
penyimpanan di bank dan hutang lancar, Perhitungan Quick Ratio Tahun
cash ratio tahun 2016 kurang baik.Hal 2015 – 2016
tersebut disebabkan penyediaan untuk
kas dan bank kurang besar yang tidak Aktiv
Pers Aktiva Utang Nai
Ta a Rasio
sesuai dengan jumlah hutang lancar. edia Lancar- Lanca k/
hu Lanca Singkat
an Persediaan r Tur
Berdasarkan penjelasan di atas, n r (Rp)
(Rp) (Rp) (Rp) un
(Rp)
dapat disimpulkan cash ratio Koperasi 2.199. 28.7 371.0
20 2.170.978.
Tri Guna Blitar tahun 2015 – 2016 tidak 15
689.4 10.8
568
14.14 585,147 -
48 80 5
baik karena rata-rata 23,899%. Menurut 2.201. 44.1 297.5 13
20 2.156.965.
Peraturan Menteri Koperasi (2008) lebih 141.8 76.4 74.22 724,849 9,7
16 430
90 60 5 02
dari 21% kurang baik, sehingga cash
Ra
2.200. 36.4 334.2
ratio Koperasi Tri Guna Blitar tahun ta- 2.163.971.
415.6 43.6 94.18 647,326 -
rat 999
2015 – 2016 kurang baik. 69 70 5
a
. Sumber : Data Diolah Peneliti, 2017
b. Rasio Singkat (Quick Ratio) Tabel di atas diperoleh
Rasio singkat (Quick Ratio) dari hasil perhitungan Quick
merupakan perbandingan antara aktiva Ratio sebagai berikut:
lancar dikurangi persediaan dengan

Lusi Novita Sari s i m k i . u n p k e d i r i . a c . i d


Ekonomi-Akuntansi || 14||
Simki-Economic Vol. 01 No. 02 Tahun 2017 ISSN : BBBB-BBBB
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

Rasio Singkat persediaan mengalami perbandingan cukup


𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎𝑙𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 ‒ 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛
= x 100% besar dikarenakan, hasilnya terlalu banyak
𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔𝑙𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
untuk membayar utang lancar.
Tahun 2015
Rp 2.199.689.448 ‒ Rp 28.710.880 Pada tahun 2016 quick ratio

= Rp 371.014.145 x 100%
724,849%, aktiva lancar
= 585,147%
Rp 2.201.141.890, persediaan naik
Tahun 2016
menjadi Rp 44.176.460, utang lancar
Rp 2.201.141.890 ‒ Rp 44.176.460
= Rp 297.574.225 x 100% Rp 297.574.225.Tahun 2016 aktiva lancar

= 724,849% dan persediaan mengalami kenaikan,


Rata-rata = 647,326% hutang lancar mengalami

Dari tabel dan perhitungan di atas hutang lancar Rp 371.014.145.Hasil dari


dapat dideskripsikan keadaan rasio pengurangan aktiva lancar dengan
keuangan Koperasi Tri Guna Blitar
berdasarkan quick ratio sebagai berikut:
Tahun 2015 rasio singkat mencapai
585,147% yang berarti bahwa setiap Rp
100 utang lancar dijamin oleh Rp 585,147
dari aktiva lancar tanpa menyertakan
persediaan. Tahun 2016 rasio singkat
mencapai 724,849% yang berarti adanya
kenaikan 139,702% dari tahun 2015, hal
ini menunjukkan bahwa setiap Rp 100
utang lancar dijamin oleh Rp 724,84 dari
aktiva lancar setelah dikurangi persediaan.
Dari hasil data tersebut dapat
diketahui keadaan keuangan pada tahun
2015-2016 untuk Quick Ratio tidak
baik.Rata-rata 647,326% tidak baik karena
terlalu banyak aktiva lancar yang
disediakan.Tahun 2015 aktiva lancar Rp
2.199.689.448, persediaan Rp 28.710.880,
Lusi Novita Sari s i m k i . u n p k e d i r i . a c . i d
Ekonomi-Akuntansi || 15||
Simki-Economic Vol. 01 No. 02 Tahun 2017 ISSN : BBBB-BBBB
Artikel Skripsi
penurunan.Meskipun pada tahun 2016
Universitas Nusantara PGRI Kediri
mengalami kenaikan, hasil dari
pengurangan aktiva lancar dan
persediaan terlalu banyak untuk
membayar hutang.Hal tersebut
menyebabkan keadaan keuangan tahun
2016 tidak baik.
Berdasarkan penjelasan di atas,
dapat disimpulkan quick ratio Koperasi
Tri Guna Blitar tahun 2015 – 2016 tidak
baik karena rata-rata 647,326%.
Menurut Peraturan Menteri Koperasi
(2008) lebih dari 240% tidak baik,
sehingga quick ratio Koperasi Tri Guna
Blitar tahun 2015 – 2016 tidak baik.
1. Rasio Solvabilitas
a. Rasio Modal Sendiri dengan
Total Utang (Net Worth to
Debt Ratio)
Net worth to debt ratio
merupakan perbandingan antara
modal sendiri dengan total utang
yang dinyatakan dalam
prosentase. Rasio ini
menunjukkan kemampuan modal
sendiri milik koperasi dalam

Lusi Novita Sari s i m k i . u n p k e d i r i . a c . i d


Ekonomi-Akuntansi || 16||
Simki-Economic Vol. 01 No. 02 Tahun 2017 ISSN : BBBB-BBBB
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

menjamin terbayarnya utang atau berdasarkan Net worth to Debt Ratio


kewajiban koperasi. sebagai berikut:
Perhitungan net worth to debt ratio Tahun 2015 net worth to debt ratio
Koperasi Tri Guna Blitar tahun 2015 dan mencapai 287,701%.Dari rasio ini dapat
2016 dapat dilihat dalam tabel berikut : dikatakan bahwa setiap hutang sebesar Rp
Tabel 4.4 100 dijamin dengan modal sendiri sebesar
Hasil Perhitungan Net Worth to Rp 287,701.
Debt Ratio tahun 2015-2016 Tahun 2016 net worth to debt ratio
Rasio Modal mencapai 296,047%.Dari rasio ini dapat
Sendiri
Modal Sendiri Total Utang dengan Naik/
dikatakan bahwa hutang sebesar Rp 100
Tahun
(Rp) (Rp) Total turun dijamin modal sendiri sebesar Rp 296,047.
Hutang
(Rp)
Net worth to debt ratio tahun 2016 naik
2015 1.684.204.963 585.401.467 287,701 0 8,346% dari tahun 2015, dikarenakan
2016 1.701.341.553 574.686.930 296,047 8,346 adanya kenaikan modal sendiri dan
Rata-
rata
1.692.773.258 580.044.199 291,874 0 sebanding dengan penurunan hutang

Sumber : Data Diolah Peneliti, 2017 lancar.

Tabel di atas diperoleh dari hasil Dari hasil data tersebut dapat

perhitungan Net Worth to Debt Ratio diketahui keadaan keuangan pada tahun

sebagai berikut: 2015 – 2016 untuk net worth to debt ratio

Net Worth to Debt Ratio baik karena rata-ratanya mencapai


𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙𝑆𝑒𝑛𝑑𝑖𝑟𝑖 291,874%. Pada tahun 2015 menunjukkan
= 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 x 100%
rasio modal sendiri dengan total utang
Tahun 2015
Rp 1.684.1204.963 sebesar 287,701%, modal sendiri
Rp 1.684.204.963, total utang Rp
= Rp 585.401.467 x100%
585.401.467.Modal sendiri yang dimiliki
= 287,701% Koperasi Tri Guna Blitar tidak terlalu

Tahun 2016 besar untuk membayar hutang secara


Rp 1.701.341.553
= Rp 574.686.930 x 100% keseluruhan dan sisa modal tidak terlalu

= 296,047% besar.

Rata-rata = 291,874% Tahun 2016 rasio modal sendiri

dapat dideskripsikan keadaan rasio keuangan


Dari tabel dan perhitungan di atas
Koperasi Tri Guna Blitar
Lusi Novita Sari s i m k i . u n p k e d i r i . a c . i d
Ekonomi-Akuntansi || 17||
Simki-Economic Vol. 01 No. 02 Tahun 2017 ISSN : BBBB-BBBB
Artikel Skripsi
dengan total hutang 296,047%,
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Modal sendiri Rp 1.701.341.553,
Total hutang Rp 574.686.930,
kenaikan modal sendiri

Lusi Novita Sari s i m k i . u n p k e d i r i . a c . i d


Ekonomi-Akuntansi || 18||
Simki-Economic Vol. 01 No. 02 Tahun 2017 ISSN : BBBB-BBBB
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

diimbangi dengan penurunan hutang secara 2015 2.269.606.430 585.401.467 387,701 0

2016 2.276.028.483 574.686.930 396,047 8,345


tahun 2016.
Rata-
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat 2.272.817.457 580.044.199 391,874
rata

disimpulkan bahwa rata-rata dari rasio Sumber : Data Diolah Peneliti, 2017
modal sendiri dengan total hutang dari Tabel di atas diperoleh dari hasil

tahun 2015 – 2016 berkisar 291,874%, perhitungan Total Assets to Debt Ratio
rata-rata ini baik karena sesuai dengan sebagai berikut:
Peraturan Menteri Koperasi (2008) yang ≥ Total Assets to Debt Ratio
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎
165%, rata-rata dari Rasio Modal Sendiri = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 x 100%
dengan Total Utang (Net Worth to Debt
Tahun 2015
Ratio) Koperasi Tri Guna Blitar tahun Rp 2.269.606.430

= Rp 585.401.467 x100%
2015 – 2016 berkisar 291,874% sehingga
mempunyai kriteria baik. = 387,701%

b. Rasio Aktiva dengan Utang (Total Tahun 2016


Rp 2.276.028.483
Assets to Debt Ratio) = Rp 574.686.930 x 100%
Rasio ini menekankan = 396,047%

pentingnya pendanaan utang dengan Rata-rata = 391,874%


cara menunjukkan prosentase aktiva Dari tabel dan perhitungan di atas
yang didukung dengan pendanaan dapat dideskripsikan keadaan rasio
utang. Rasio ini menunjukkan sejauh keuangan Koperasi Tri Guna berdasarkan
mana hutang koperasi dapat ditutupi Total assets to Debt Ratio sebagai berikut:
oleh aktiva.Semakin tinggi resiko Tahun 2015 Total Assets to Debt
semakin besar resiko keuangan dan Ratio mencapai 387,701%. Berarti setiap
demikian sebaliknya. Rp 1.00 utang dijamin oleh Rp 387,70 dari
Perhitungan Total Assets to Debt aktiva.
Ratio Koperasi Tri Guna Blitar dapat Tahun 2016 Total Assets to Debt
dilihat pada tabel berikut : Ratio mengalami kenaikan mencapai
Tabel 4.5 396,047% yang berarti setiap Rp 100 utang
Hasil Perhitungan Total Assets dijamin oleh Rp 396,047 dari aktiva.
to Debt Ratio Tahun 2015-2016 Rasio ini naik 8,345% dari tahun
Total
2015.Kenaikan ini disebabkan oleh
Assets to
LTahun
u s i Total Aktiva
N o v i Total
t a Utang Debt
S a rNaik/
i s i m k i . u n p k e d i r i . a c . i d
Ekonomi-Akuntansi
(Rp) (Rp)
Ratio
turun || 19||
(%)
Simki-Economic Vol. 01 No. 02 Tahun 2017 ISSN : BBBB-BBBB
Artikel Skripsi
penurunan hutang lancar dan
Universitas Nusantara PGRI Kediri
kenaikan aktiva.

Lusi Novita Sari s i m k i . u n p k e d i r i . a c . i d


Ekonomi-Akuntansi || 20||
Simki-Economic Vol. 01 No. 02 Tahun 2017 ISSN : BBBB-BBBB
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

Dari hasil data tersebut dapat a. Rentabilitas Modal Sendiri Rasio


diketahui keadaan keuangan pada tahun ini membandingkan antara sisa
2015 – 2016 untuk Total Assets to Debt hasil usaha (SHU) dengan jumlah modal
Ratio baik karena rata-rata mencapai sendiri. Perhitungan rasio antara sisa hasil
391,874%, dikarenakan tahun 2015 usaha (SHU) dengan jumlah modal sendiri
menunjukkan rata-rata total asset to debt Koperasi Tri Guna Blitar pada tahun 2015
ratio sebesar 387,701%, total aktiva Rp dan 2016 dapat dilihat dalam tabel berikut
2.269.606.430, total hutang sebesar Rp :
585.401.467. Rasio tahun 2015 ini baik Tabel 4.6
karena kalkulasi pembagian total aktiva Hasil Perhitungan Rentabilitas
dengan total hutang menunjukkan hasil Modal Sendiri Tahun 2015-2016
yang baik untuk Koperasi Tri Guna Blitar. Rasio
Sisa Hasil
Rentabilitas
Tahun 2016 rata-rata 396,047% Usaha Modal Sendiri Naik/
Tahun Modal
(SHU) (Rp) turun
mengalami kenaikan sebesar 8,345% dari Sendiri
(Rp)
(%)
rata-rata tahun 2015, total aktiva juga
2015 27.039.110 1.684.204.963 1,605
mengalami kenaikan menjadi Rp 2016 27.433.200 1.701.341.553 1,612 0,007

2.276.028.483, total hutang mengalami Rata-


27.236.155 1.692.773.258 1,609
rata
penurunan menjadi Rp 574.686.930. Hasil
Sumber : Data Diolah Peneliti, 2017
untuk tahun 2016 kriteria baik karena hasil
Tabel di atas diperoleh dari hasil
rata-rata tahun 2016 sebesar 396,047%,
perhitungan Rentabilitas Modal Sendiri
sesuai dengan kriteria Peraturan Menteri
sebagai berikut:
Koperasi (2008) ≥ 171% memiliki
Rentabilitas Modal Sendiri
kriteria baik, sehingga tahun 2016 𝑆𝑖𝑠𝑎𝐻𝑎𝑠𝑖𝑙𝑈𝑠𝑎h𝑎

= 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙𝑆𝑒𝑛𝑑𝑖𝑟𝑖 x 100%
Koperasi Tri Guna Blitar untuk Total

assets to debt ratio memiliki kriteria baik. Tahun 2015

Rp 27.039.110
Berdasarkan berbagai penjelasan di = Rp 1.684.204.963 x100%
atas, maka dapat disimpulkan bahwa total = 1,605%
assets to debt ratio tahun 2015 – 2016 Tahun 2016

Koperasi Tri Guna Blitar memiliki rata- sesuai dengan Rp 27.433.200


Peraturan = Rp 1.701.341.553
rata yang baik sebesar 391,874% dan Menteri
Koperasi
Lusi Novita Sari s i m k i . u n p k e d i r i . a c . i d
Ekonomi-Akuntansi || 21||
Simki-Economic Vol. 01 No. 02 Tahun 2017 ISSN : BBBB-BBBB
Artikel Skripsi
x 100% = 1,612%
UniversitasRata-rata
Nusantara= PGRI
1,609%Kediri
(2008) ≥ 171% kriteria baik.
Dari tabel dan perhitungan di atas
2. Rasio Rentabilitas
dapat dideskripsikan keadaan rasio

Lusi Novita Sari s i m k i . u n p k e d i r i . a c . i d


Ekonomi-Akuntansi || 22||
Simki-Economic Vol. 01 No. 02 Tahun 2017 ISSN : BBBB-BBBB
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

keuangan Koperasi Tri Guna berdasarkan sedikit sehingga tidak baik untuk
Rentabilitas Modal Sendiri sebagai berikut: perkembangan Koperasi Tri Guna.
Tahun 2015 Rentabilitas Modal Berdasarkan penjelasan di atas, dapat
Sendiri mencapai 1,605% yang berarti disimpulkan bahwa rata-rata dari
bahwa setiap Rp 100 modal menghasilkan Rentabilitas Modal Sendiri dari tahun 2015
keuntungan Rp 1,605. Tahun 2016 – 2016 mencapai 1,609%, rata-rata ini tidak
Rentabilitas Modal Sendiri mencapai baik karena sesuai dengan Peraturan
1,612% yang berarti setiap Rp 100 modal Menteri Koperasi (2008) yang mencapai
menghasilkan keuntungan Rp 1,612. Rasio kurang dari 5%, rata-rata dari Rasio
ini naik 0,007% dari tahun 2015.Kenaikan Rentabilitas Modal Sendiri Koperasi Tri
ini disebabkan naiknya SHU dan modal Guna mencapai 1,609% sehingga
sendiri jika dibandingkan dengan tahun mempunyai kriteria tidak baik.
2015. a. Return On Assets (ROA)
Dari hasil data tersebut dapat Return on assets merupakan
diketahui keadaan keuangan pada tahun perbandingan laba bersih (SHU) dengan
2015 – 2016 untuk Rentabilitas Modal total aset yang dinyatakan dalam
Sendiri rata-rata mencapai 1,609%, rata- prosentase. Rasio ini menunjukkan
rata ini termasuk kriteria yang tidak baik, kemampuan koperasi untuk menghasilkan
dikarenakan tahun 2015 rasio rentabilitas laba dengan keseluruhan dana yang
modal sendiri mencapai 1,605%, Sisa hasil ditanamkan dalam aktiva.
usaha (SHU) sebesar Rp 27.039.110, modal Perhitungan Return on Assets
sendiri sebesar Rp 1.684.204.963. Sehingga Koperasi Tri Guna tahun 2015 dan 2016
untuk perkembangan koperasi Tri Guna dapat dilihat dalam tabel berikut ini
Blitar tidak baik.
Tahun 2016 rasio rentabilitas modal
sendiri mencapai 1,612%, mengalami
kenaikan sebesar 0,007% dari tahun
sebelumnya.SHU mengalami kenaikan
menjadi Rp 27.433.200.Modal sendiri
mengalami kenaikan menjadi Rp
1.701.341.553, kenaikan SHU dan modal
sendiri mengalami kenaikan yang sangat

Lusi Novita Sari s i m k i . u n p k e d i r i . a c . i d


Ekonomi-Akuntansi || 23||
Simki-Economic Vol. 01 No. 02 Tahun 2017 ISSN : BBBB-BBBB
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

Tabel 4.7 Dari hasil data tersebut dapat


Perhitungan Return On Assets diketahui keadaan keuangan pada tahun
Tahun 2015-2016 2015 – 2016 untuk ROA rata-rata secara
Sisa Hasil keseluruhan mencapai 1,198%, rata-rata ini
Total Aktiva ROA
Tahun Usaha (SHU) Naik/turun
(Rp)
(Rp) (%) termasuk kriteria yang tidak baik,
2015 27.039.110 2.269.606.430 1,191 - dikarenakan tahun 2015 ROA mencapai
2016 27.433.200 2.276.028.483 1,205 0,014 1,191%, Sisa hasil usaha (SHU) sebesar
Rata-
rata
27.236.155 2.272.817.457 1,198 - Rp 27.039.110, total aktiva sebesar Rp
Sumber : Data Diolah Peneliti, 2017 2.269.606.430 sehingga untuk

Tabel di atas diperoleh dari hasil perkembangan koperasi tidak baik.

perhitungan Return On Assets sebagai Tahun 2016 ROA mencapai 1,205%,

berikut: mengalami kenaikan sebesar 0,014% dari


Rentabilitas Modal Sendiri tahun sebelumnya.SHU mengalami
𝑆𝑖𝑠𝑎𝐻𝑎𝑠𝑖𝑙𝑈𝑠𝑎h𝑎 kenaikan menjadi Rp 27.433.200. Total
= 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 x 100%
aktiva mengalami kenaikan menjadi Rp
Tahun 2015
Rp 27.039.110
2.276.028.483, kenaikan SHU dan modal
= Rp 2.269.606.430 x100%
sendiri mengalami kenaikan, sehingga
= 1,191% kriteria KPRI Tegak baik sekali
Tahun 2016 Berdasarkan penjelasan di atas, dapat

Rp 27.433.200
= Rp 2.276.028.483 x 100% disimpulkan bahwa rata-rata ROA dari

mengalami peningkatan 0,014%.


= 1,205%
Rata-rata = 1,198%
Dari tabel dan perhitungan di atas
dapat dideskripsikan keadaan rasio
keuangan Koperasi Tri Guna Blitar
berdasarkan ROA sebagai berikut:
Tahun 2015 ROA mencapai 1,191%
yang berarti setiap Rp 100 aset
menghasilkan keuntungan Rp 1,191.Tahun
2016 ROA mencapai 1,205% yang berarti
setiap Rp 100 aset menghasilkan
keuntungan Rp 1,205.Rasio ini
Lusi Novita Sari s i m k i . u n p k e d i r i . a c . i d
Ekonomi-Akuntansi || 24||
Simki-Economic Vol. 01 No. 02 Tahun 2017 ISSN : BBBB-BBBB
Artikel Skripsi
tahun 2015 – 2016 mencapai 1,198%,
Universitas Nusantara PGRI Kediri
rata- rata ini tidak baik karena sesuai
dengan Peraturan Menteri Koperasi
(2008) yang mencapai lebih dari 20%
kurang dari 5%, rata-rata dari Rasio
ROA Koperasi Tri Guna Blitar
mencapai 1,198% sehingga mempunyai
kriteria tidak baik.
Dari berbagai penjelasan dan
kesimpulan di atas dari 7 rasio keuangan
maka dapat dilihat di tabel berikut:

Lusi Novita Sari s i m k i . u n p k e d i r i . a c . i d


Ekonomi-Akuntansi || 25||
Simki-Economic Vol. 01 No. 02 Tahun 2017 ISSN : BBBB-BBBB
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

Tabel 4.8 Sumber : Data Diolah Peneliti,


Rekapitulasi Hasil Penelitian 2017
Rasio Keuangan Keterangan :
Koperasi Tri Guna Blitar 2015- Baik Sekali nilai : 100
2016 Baik nilai : 75
2015 2016 Rata Kurang Baik nilai : 25
-
Rasio Tidak Baik nilai : 0
Rata Krit Nil
Keuan Krit Krit
(%) (%) 2015 eria ai Sumber : Peraturan Menteri Negara
gan eria eria
-
2016 Koperasi Usaha Kecil dan Menengah
Rasio Likuiditas : (2008)
Rasio
Lancar Tida Tida Tida
Tabel 4.9
592, 739, 658,
(Curre
889
k
695
k
227
k 0 Penilaian Penetapan Kesehatan
nt Baik Baik Baik
Ratio)
Koperasi
Rasio
Tida Kura Kura
Skor Predikat
Kas 25,5 22,2 23,8
(Cash 26
k
72
ng
99
ng 25 80 < x ≤ 100 Sehat
Baik Baik Baik
Ratio) 60 < x ≤ 80 Cukup Sehat
Rasio
Singkat 585,
Tida
724,
Tida
647,
Tida 40 < x ≤ 60 Kurang Sehat
k k k 0
(Quick 147
Baik
849
Baik
326
Baik 20 < x ≤ 40 Tidak Sehat
Ratio)
≤ 20 Sangat Tidak Sehat
Rasio Solvabilitas : Sumber : Peraturan Menteri Negara
Net
Worth Koperasi Usaha Kecil dan Menengah
287, 296, 291,
To Baik Baik Baik 75 (2008)
701 047 874
Debt
Ratio Perhitungan penetapan predikat
Total tingkat kesehatan Koperasi Tri Guna Blitar
Assets 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙𝑆𝑘𝑜𝑟
387, 396, 391,
To Baik Baik Baik 75 Skor = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎h𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜𝑦𝑎𝑛𝑔𝑑𝑖𝑔𝑢𝑛𝑎𝑘𝑎𝑛
701 047 874
Debt 175
Ratio =7

Rasio Rentabilitas
= 25 tidak sehat
Rentab
Tida Tida Tida
A. Kesimpulan
ilitas 1,60 1,61 1,60
Modal 5
k
2
k
9
k 0 Berdasarkan hasil analisis data
Baik Baik Baik
Sendiri dan pembahasan yang telah dilakukan,
Tida Tida Tida
ROA
1,19
k
1,20
k
1,19
k 0
maka kesimpulan dari penelitian ini
1 5 8
Baik Baik Baik adalah:

Lusi Novita Sari s i m k i . u n p k e d i r i . a c . i d


Ekonomi-Akuntansi || 26||
Simki-Economic Vol. 01 No. 02 Tahun 2017 ISSN : BBBB-BBBB
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

1. Current Ratio Koperasi Tri Guna 2016sebesar 1,205% termasuk


Blitar tahun 2015-2016 sebesar dalam kriteria tidak baik.
592,889%. Tahun 2016 sebesar 8. Penilaian kesehatan Koperasi Tri
739,695 % termasuk kriteria tidak Guna Blitar tahun 2015 – 2016
baik. dinyatakan tidak sehat.
2. Cash Ratio Koperasi Tri Guna
DAFTAR PUSTAKA
Blitar tahun 2015 sebesar
Bambang, Tri Atmojo. 2015. Analisis Rasio
25,526%. Tahun 2016 sebesar
Keuangan untuk menilai kinerja
22,272% termasuk kriteria tidak
keuangan pada KPRI Bina Sejahtera
baik.
Setda Kabupaten Semarang
3. Quick Ratio Koperasi Tri Guna
Chaniago, Pengetian dan Prinsip
Blitar tahun 2015 sebesar
Koperasi.Jakarta: Salemba empat.
585,147%. Tahun 2016 sebesar
Darsono, 2005.Pedoman Praktis
724,849% termasuk kriteria tidak
Memahami Laporan Keuangan,.Penerbit
baik.
Andi, Jakarta. Djarwanto, 2004
4. Net Worth To Debt Ratio
Hanafi, Mamduh M. 2007. Analisis
Koperasi Tri Guna Blitar tahun
Laporan Keuangan Keuangan.
2015 sebesar 287,701%. Tahun
Yokyakarta : STIM YKPN, 2007
2016 sebesar 291,874% termasuk
Hendar. 2010. Manajemen Kewirausahaan
dalam kriteria baik.
Koperasi. Jakarta
5. Total Asset To Debt Ratio
Kristanto, Andri. 2003. Perancangan
Koperasi Tri Guna Blitar tahun
Sistem Informasi dan
2015 sebesar 387,701. Tahun
Aplikasinya. Yogyakarta: Gaya
2016 sebesar 396,047% termasuk
Media
dalam kriteria baik.
Munawir, S. 2002. Analisis Laporan
6. Rentabilitas Modal Sendiri
Keuagan. Edisi Keempat.
Koperasi Tri Guna Blitar tahun
Cetakan kesebelas.Yokyakarta
2015 sebesar 1.065%. Tahun
:Liberti
2016 sebesar 1,612% termasuk
Peraturan Menteri Negara Koperasi dan
dalam kriteria tidak baik.
Usaha Kecil dan Menengah
7. Return On Asset (ROA) Koperasi
Republik Indonesia. Nomor:
Tri Guna Blitar tahun 2015
06/PER/M.KUKM/V/2006.
sebesar 1,191%. Tahun

Lusi Novita Sari s i m k i . u n p k e d i r i . a c . i d


Ekonomi-Akuntansi || 27||
Simki-Economic Vol. 01 No. 02 Tahun 2017 ISSN : BBBB-BBBB
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

Tentang Pedoman Penilaian 1992. Departemen Koperasi.


Koperasi. Jakarta.
Prastowo, Dwi. 2008. Analisis Laporan
Keuangan. Edisi Kedua
Sekolah Tinggi. Sutrisno 2008
Rahmawati, Riski Putri. 2013. Analisis
Rasio Keuangan untuk
menilai kinerja keuangan
KPRI Tegak kecamatan
Sentolo: Yokyakarta
Sugiyarso, G. 2011. Akuntansi Koperasi.
Yogyakarta: CAPS
Sugiyono. 2013. Metode Penelitan
Pendidikan, Pendekatan
Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D. Bandung: Alfabeta.
2013
Suprapto, 2000.Statistik Teori dan
Aplikasi.Jilid 1 Edisi 6. Erlangga: Jakarta
Sulastri, Nurul. 2013. Analisis Rasio
Keuangan untuk menilai
kinerja keuangan
PT.Andala Finance
Indonesia Tahun 2012-
2013:Jakarta.
Triyonowati.2016. Analisis Rasio
Keuangan untuk menilai
kinerja keuangan pada
PT.H.M Samporna Tbk.
Undang-Undang RI No. 25 tahun
1992.tentang Perkoperasian.

Lusi Novita Sari s i m k i . u n p k e d i r i . a c . i d


Ekonomi-Akuntansi || 28||

Anda mungkin juga menyukai