TEORI DASAR
3.1 INVERTER
Inverter merupakan alat untuk mengatur kecepatan putaran motor dengan cara
mengubah frekuensi listrik sesuai dengan kecepatan motor yang diinginkan. Secara
sederhana prinsip dasar dari Inverter (Variabel Frequency Drive) adalah mengubah
input motor(Listrik AC) menjadi DC dan kemudian dijadikan AC lagi dengan
frekuensi yang dikehendaki sehingga motor dapat dikontrol sesuai dengan kecepatan
yang diinginkan. Variable speed drive atau variable frequency drive atau singkatnya
disebut dengan inverter adalah solusi aplikasi yang membutuhkan kemampuan
pengaturan motor lebih lanjut, misal: pengaturan putaran motor sesuai bebannya
atau sesuai nilai yang kita inginkan. Penggunaan inverter bisa untuk aplikasi
motor AC maupun DC. Istilah inverter sering digunakan untuk aplikasi AC.
BUAT GAMBAR
Unit kontrol drive adalah sebuah perangkat yang memodulasi energi dari sumber
ke motor. Melalui panel operator, seseorang dapat meningkatkan atau menurunkan
setpoint drive. Sebuah unit feedback memberi umpan balik kecepatan aktual pada
drive. Kemudian modulator power atau unit kontrol drive mengontrol kecepatan,
kopel, dan power, bersama dengan arah motor dan mesin. Modulator power bisa
digunakan sebagai satu alat untuk pengontrolan motor, tetapi mungkin juga harus
digunakan dalam tipe gabungan untuk tipe-tipe aplikasi tertentu lainnya. Berikut ini
adalah tipe-tipe modulator konverter bersama yang dilengkapi dengan uraian
singkat dari masing-masing tipe
1. Konverter
Konverter berfungsi untuk mengkonversi satu bentuk energi ke bentuk lainnya, yang
cocok untuk sebuah motor. Mereka dapat didefinisikan sebagai perakitan komponen-
komponen elektronika daya, yang mengkonversi satu atau lebih karakteristik dari
sebuah sistem tenaga listrik. Untuk pengontrolan motor DC, tegangan DC variabel
sangat diperlukan. Untuk motor AC, sebuah frekuensi tetap, tegangan AC variabel,
atau sebuah frekuensi variabel juga diperlukan. Untuk memenuhi persyaratan itu,
peralatan konverter dengan berbagai tipe dan kombinasinya umum digunakan. Di
bawah ini diuraikan berbagai tipe konverter dan kombinasinya.
a. Konverter AC ke DC (Rectifier)
Konverter Ini dikelompokkan sebagai dioda penyearah tak terkontrol,penyearah
setengah gelombang, penyearah gelombang penuh, penyearah dengan self-commuted
devices. Dalam sebuah penyearah tak terkontrol,tegangan DC konstan pada output
berbeda dari suplai AC pada input.
Untuk bagian inverter, rangkaian PWM di atas menggunakan divais elektronika daya
“Insulated Gate Bipolar Transistor” (IGBT ). IGBT memiliki kemampuan
penyaklaran yang sangat tinggi hingga ribuan kali per detik dimana dapat aktif
kurang dari 400 nano detik dan mati dalam waktu 500 nano detik. IGBT dibangun
oleh sebuah gate, kolektor, dan emiter. Saat gate diberikan tegangan positif (biasanya
+15VDC), arus akan mengalir melalui kolektor dan emiter. IGBT akan mati saat
tegangan positif dihilangkan dari gate. Selama kondisi mati, tegangan gate IGBT
akan ditahan pada nilai tegangan negatif yang kecil sekitar -15V VDC untuk
mencegah agar tidak hidup dengan sendirinya.
Dari gambar di atas terdapat Rectifier yang berfungsi sebagai penyerah untuk
menghilangkan ripple current (arus riak) akibat proses penyerahan yang masih
terdapat arus AC digunakan Filter. Filter ini mampu membentuk gelombang
tegangan keluarnya bisa menjadi rata.Prinsip kerja inverter dari gambar di atas adalah
sebagai berikut :
1. Tegangan yang masuk dari jala-jala 50 Hz dialirkan ke board
Rectifier/penyearah DC, dan ditampung ke bank capacitor. Jadi dari AC ke di
jadikan DC.
2. Tegangan DC kemudian diumpamakan ke board inverter untuk dijadikan AC
kembali dengan frekuensi sesuai kebutuhan. Jadi dari DC ke AC yang
komponen utamanya adalah Semiconduktor aktif seperti IGBT. Dengan
menggunakan frekuensi carrier ( bisa sampai 20 kHz ), tegangan DC dicacah
dan dimodulasi sehingga keluar tengangan dan frekuensi yang diinginkan.
3.1.6 PENGERTIAN MOTOR LISTRIK
Motor Listrik adalah mesin yang mengubah energi listrik menjadi energi
mekanik. Prinsip kerjanya berdasarkan hukum gaya lorenz dan kaidah tangan kiri
fleming, yang menyatakan bahwa: Apabila sebatang konduktor yang dialiri arus
listrik ditempatkan didalam medan magnit maka konduktor tersebut akan mengalami
gaya. Motor yang paling banyak digunakan dalam industri adalah jenis motor
induksi.Komponen dalam motor listrik sangatlah banyak, akan tetapi komponen-
komponen tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu bagian
komponen utama dan bagian komponen pelengkap.Komponen utama terdiri dari
stator dan rotor, sedangkan komponen pelengkap terdiri dari celah udara, terminal,
bearing, badan motor, slip ring, kipas atau baling-baling, dan tutup motor atau cover
motor.
1. KOMPONEN UTAMA MOTOR LISTRIK
A. Stator
Pada bagian stator terdapat beberapa slot yang merupakan tempat kawat
(konduktor) dari tiga fasa yang disebut kumparan stator, yang masing-masing
kumparan mendapatkan sumber arus tiga fasa. Stator terdiri dari pelat - pelat
besi yang disusun sama besar dengan rotor dan pada bagian dalam
mempunyai banyak alur yang diberi kumparan kawat tembaga yang
berisolasi. Lalu akan timbul fluks medan putar, karena adanya fluks medan
putar pada kumparan stator, mengakibatkan rotor berputar karena adanya
induksi magnet dengan kecepatan putar sinkron dengan kecepatan putar
stator.Stator merupakan bagian dari motor induksi yang tidak dapat berputar
B. Rotor
Berdasarkan hukum faraday tentang imbas magnet, maka medan putar yang
secara relatif merupakan medan magnet yang bergerak terhadap penghantar
rotor akan mengimbaskan gaya gerak listrik (ggl). Frekuensi imbas ggl ini
sama dengan frekuensi jala-jala (sumber).Dalam hal ini arus rotor ditimbulkan
karena adanya perbedaan kecepatan yang berada diantara fluksi atau medan
putar stator dengan penghantar yang diam. Rotor akan berputar dalam arah
yang sama dengan arah medan putar stator.
b) Rotor Lilit
3.1.2 SISTEM KERJA SEBUAH MOTOR
Mekanisme kerja untuk seluruh jenis motor secara umum :
Arus listrik dalam medan magnet akan memberikan gaya
Jika kawat yang membawa arus dibengkokkan menjadi sebuah
lingkaran/loop, maka kedua sisi loop, yaitu pada sudut kanan medan magnet
akan mendapatkan gaya pada arah yang berlawanan.
Pasangan gaya menghasilkan tenaga putar/ torque untuk memutar kumparan.
Motor-motor memiliki beberapa loop pada dinamonya untuk memberikan
tenaga putaran yang lebih seragam dan medan magnetnya dihasilkan oleh
susunan elektromagnetik yang disebut kumparan medan.dalam memahami
sebuah motor, penting untuk mengerti apa yang dimaksud dengan beban
motor. Beban mengacu kepada keluaran tenaga putar/ torque sesuai dengan
kecepatan yang diperlukan. Beban umumnya dapat dikategorikan kedalam
tiga kelompok (BEE India, 2004):
Beban torque konstan adalah beban dimana permintaan keluaran energinya
bervariasi dengan kecepatan operasinya namun torque nya tidak bervariasi.
Contoh beban dengan torque konstan adalah conveyors, rotary kilns, dan
pompa displacement konstan.
Beban dengan variabel torque adalah beban dengan torque yang bervariasi
dengan kecepatan operasi. Contoh beban dengan variabel torque adalah
pompa sentrifugal dan fan (torque bervariasi sebagai kwadrat kecepatan).
Beban dengan energi konstan adalah beban dengan permintaan torque yang
berubah dan berbanding terbalik dengan kecepatan. Contoh untuk beban
dengan daya konstan adalah peralatan-peralatan mesin.
3.1.3 JENIS-JENIS MOTOR LISTRIK
Menurut Kadir (2000 : 192) terdapat berbagai jenis motor listrik, yang dapat
digolongkan menjadi dua kelompok, yaitu mesin arus searah dan mesin arus
bolak-balik. Motor arus bolak-balik, terutama motor induksi terbanyak dipakai
dalam industri, sedangkan motor arus searah dipergunakan untuk tujuan-tujuan
khusus.
1. MOTOR LISTRIK ARUS SEARAH (MOTOR DC)
Menurut Kadir (2000 : 192) Motor arus searah merupakan salah satu mesin
listrik yang mengubah energy listrik searah menjadi energy gerak. Motor DC
digunakan pada penggunaan khusus dimana diperlukan penyalaan torque yang tinggi
atau percepatan yang tetap untuk kisaran kecepatan yang luas.
a) Motor kapasitor
b) Motor kutub bayangan
c) Motor repulse
d) Motor seri
Menurut Kadir (2000 : 202) disebut motor 3 fasa karena untuk menghasilkan tenaga
mekanik tegangan yang dimasukkan pada rotor tersebut adalah tegangan 3 fasa.
Ditinjau dari jenis rotor yang digunakan, dikenal 3 jenis motor, yaitu :
Menurut Linsley (2004 : 146) jika suatu suplai tiga fasa diberikan pada belitan stator
suatu motor induksi,akan dibangkitkan suatu fluks magnetik putar. Fluks magnetik
putar ini akan memotong kawat-kawat penghantar dari belitan rotor sehingga sesuai
dengan hukum faraday akan dibangkitkan ggl induksi pada kawat-kawat penghantar
belitan rotor ini. Ggl induksi ini akan mengakitkan terjadinya aliran arus pada
kawat-kawat penghantar dari belitan rotor yang selanjutnya akan membangkitkan
fluks magnetik yang berinteraksi dengan fluks stator. Interaksi kedua fluks megnetik
ini mengakibatkan terjadinya gaya pada kawat-kawat penghantar rotor.
Gaya terjadinya putaran, dikenal juga sebagai torsi, yang dialami oleh rotor
dibangkitkan dengan menginduksikan ggl pada kawat-kawat penghantar belitan
rotor sebagi akibat dari adanya pergerakan relative antara kawat-kawat penghantar
ini dan fluks magnetik putar. Torsi ini akan menghasilkan putaran rotor dengan
arah yang sama arah putaran fluks magnetik. Pada saat motor dijalankan,kecepatan
putaran rotor akan terus meningkat sampai mendekati kecepatan putaran fluks
magnetic atau kecepatan sinkronnya. Semakin cepat putaran rotor maka akan semakin
kecil selisih kecepatan di antara rotor dan fluks magnetic putar. Sesuai hukum
Faraday, kondisi ini akan mengakibatkan ggl induksi yang lebih kecil, arus rotor yang
lebih kecil dan torsi yang lebih kecil pula.Rotor tidak akan pernah berputar pada
kecepatan sinkron karena jika hal ini terjadi, maka tidak akan terjadi pembangkitan
ggl induksi, arus, dan torsi.Motor induksi oleh karena itu dikenal pula sebagai motor
asinkron. Dalam kenyataan sehari-hari, rotor motor induksi akan berputar kurang
lebih antara 2% sampai dengan 5% dibawah putaran sinkronnya sehingga tetap akan
dibangkitkan torsi untuk mengatasi rugi-rugi rotor dan beban motor. Selisih antar
kecepatan putaran rotor dan kecepatan sinkron dikenal sebagai slip per unit motor
3.1.6 PRINSIP KERJA MOTOR INDUKSI 3 PHASA
Prinsip kerja motor induksi tiga fasa didasarkan pada hukum Faraday (tegangan
induksi akan ditimbulkan oleh perubahan induksi magnetik pada suatu lilitan) dan hukum
Lorentz. (perubahan magnetik akan menimbulkan gaya). Prinsip dasar dapat dijelaskan
sebagai berikut :
Tegangan induksi akan timbul pada setiap konduktor diakibatkan oleh medan magnet
yang memotong konduktor (hukum Faraday)
Karena konduktor dihubungkan menjadi satu, membuat tegangan induksi
menghasilkan arus yang mengalir dari konduktor ke konduktor lain
Karena terjadi arus diantara medan magnet maka akan timbulah gaya (hukum
Lorentz).
Gaya akan selalu menarik konduktor untuk bergerak sepanjang medan magnetik.
Sumber arus bolak-balik 3 fasa dihubungkan dengan belitan stator motor induksi tiga
fasa yang terhubung bintang atau delta , maka pada kumparan akan timbul arus listrik yang
menyebabkan terjadinya medan putar pada stator dengan persamaan:
120𝑓
ns= 𝑝
(rpm) …………………………… (1)
ns = Kecepatan putar
f = Frekuensi Sumber
p = Kutub motor
Medan putar stator tersebut akan memotong batang konduktor pada rotor. Akibatnya
pada batang konduktor dari rotor akan timbul GGL induksi. Karena kumparan rotor
merupakan rangkaian yang tertutup maka GGL akan menghasilkan arus (I). Adanya arus (I)
di dalam medan magnet akan menimbulkan gaya (F) pada rotor. Bila kopel mula yang
dihasilkan oleh gaya (F) pada rotor cukup besar untuk memikul kopel beban, rotor akan
berputar searah dengan medan putar stator. GGL induksi timbul karena terpotongnya batang
konduktor (rotor) oleh medan putar stator. Artinya agar GGL induksi tersebut timbul,
diperlukan adanya perbedaan relatif antara kecepatan medan putar stator (ns) dengan
kecepatan berputar rotor (nr).