Anda di halaman 1dari 16

BAB 4

METODELOGI PENELITIAN

4.1 Jenis dan Desain Penelitian

4.1.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian adalah strategi untuk mencapai tujuan penelitian

yang telah berperan sebagai pedoman atau penentuan peneliti pada seluruh

proses penelitian (Nursalam, 2016).

Pada penelitian ini jenis penelitian yang digunakan adalah

korelasional yaitu jenis penelitian hubungan antara dua variabel pada

suatu situasi atau sekelompok subyek. Peneliti dapat mencari,

menjelaskan, memperkirakan dan menguji berdasarkan teori yang ada.

Hubungan korelatif mengacu pada kecenderungan bahwa variasi suatu

variabel diikuti oleh variabel lain (Nursalam, 2016).

4.1.2 Desain Penelitian

Desain penelitian adalah wahana untuk mencapai tujuan penelitian

yang juga berperan sebagai rambu-rambu yang akan menuntun peneliti

atau kerangka acuan bagi pengkajian hubungan antar variabel peneliti

(Sastroasmoro, 2008). Dalam arti luas desain penelitian mencakup

berbagai hal yang dilakukan peneliti, mulai dari identifikasi masalah,

rumusan hipotesis, cara pengumpulan data sampai analisa data. Dalam arti

yang lebih sempit desain penelitian mengacu pada jenis penelitian, oleh

47
48

karena itu desain berguna sebagai pedoman untuk mencapai tujuan

penelitian (Sudigdo, 2008).

Dalam penelitian ini penulis menggunakan rancangan penelitian

cross-sectional yaitu jenis penelitian yang menekankan waktu pengukuran

atau observasi data variabel independen dan dependen hanya satu kali

pada saat itu (Nursalam, 2016).


49

4.2 Kerangka Kerja

Populasi: semua penderita hipertensi di Puskesmas Wongsorejo


tahun 2019. N= 64 orang

Teknik sampling:
purposive sampling

Sampel: sebagian penderita hipertensi di Puskesmas Wongsorejo


tahun 2019. N= 55 orang

Desain penelitian: cross-sectional

Imformed consent

Pengumpulan data: lembar observasi dan lembar


kuesioner

Analisa data dan pengolahan data: coding, scoring, tabulating dan


uji rank spearman

Hasil penelitian

Laporan penelitian

Bagan 4.1 Kerangka Kerja: Hubungan tekanan darah dengan kualitas tidur

pada penderita hipertensi di Puskesmas Wongsorejo tahun 2018.


50

4.3 Populasi dan Sampel Penelitian

4.3.1 Populasi Penelitian

Populasi dalam penelitian adalah subyek (misalnya manusia, klien)

yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan (Nursalam, 2016). Populasi

dalam penelitian ini adalah seluruh penderita hipertensi di Puskesmas

Wongsorejo tahun 2019.

Dalam penelitian ini populasi penderita hipertensi di Puskesmas

Wongsorejo sebanyak 64 orang.

4.3.2 Sampel Penelitian

Sampel adalah bagian populasi terjangkau yang dapat

dipergunakan sebagai subyek penelitian melalui sampling (Nursalam,

2016). Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian penderita hipertensi di

Puskesmas Wongsorejo tahun 2019 sebanyak 55 orang.

1. Kriteria sampel meliputi:

a. Kriteria inklusi

Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subyek penelitian dari

suatu populasi target yang terjangkau dan akan diteliti (Nursalam,

2016).

Dalam penelitian ini ktiteria inklusinya adalah:

1) Penderita hipertensi di Puskesmas Wongsorejo yang bersedia

menjadi responden.
51

2) Penderita hipertensi di Puskesmas Wongsorejo yang bisa

membaca dan menulis.

b. Kriteria eksklusi

Kriteria eksklusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan subjek

yang memenuhi kriteria inklusi dari studi karena berbagai sebab

(Nursalam, 2016).

Dalam penelitian ini kriteria eksklusinya adalah:

1) Penderita hipertensi di Puskesmas Wongsorejo yang tidak

kooperatif.

2) Penderita hipertensi di Puskesmas Wongsorejo yang disertai

dengan penyakit komplikasi lainnya seperti stroke, gagal ginjal,

infark miokard, dll.

Besar sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan


rumus sebagai berikut:

𝑁
𝑛 = 1+N(d)²

64
𝑛 = 1+64(0,05)² = 55,17

Pada penelitian ini jumlah sample penderita hipertensi di

Puskesmas Wongsorejo sebanyak 55 orang.

Keterangan:

n : jumlah sampel

N : jumlah populasi

d : tingkat kepercayaan atau ketepatan yang diinginkan (0,05)


(Nursalam, 2016).
52

4.3.3 Teknik Sampling

Teknik sampling adalah cara-cara yang ditempuh dalam

pengambilan sampel agar memperoleh sampel yang benar-benar sesuai

dengan keseluruhan objek penelitian (Nursalam, 2016).

Dalam penelitian ini teknik sampling yang digunakan adalah teknik

purposive sampling. Purposive sampling yaitu suatu teknik penempatan

sampel dengan cara memilih sampel diantara populasi sesuai yang

dikehendaki peneliti (tujuan/masalah dalam penelitian), sehingga sampel

tersebut dapat mewakili karakteristik populasi yang telah dikenal

sebelumnya (Nursalam, 2016).

4.4 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Variabel adalah perilaku karakteristik yang memberikan nilai beda

terhadap sesuatu (benda, manusia, dll) (Nursalam, 2016). Variabel adalah

ukuran atau ciri yang dimiliki oleh anggota-anggota suatu kelompok yang

berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok lain (Soekidjo Notoadmojo,

2013).

4.4.1 Variabel Independen (Variabel Bebas)

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang

menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat (Sugiono,

2014). Dalam keperawatan variabel bebas merupakan stimulus atau

intervensi keperawatan yang diberikan kepada klien untukmempengaruhi

tingkah laku klien (Nursalam, 2016).


53

Pada penelitian ini variabel bebasnya adalah “Tekanan Darah”.

4.4.2 Variabel Dependen (Variabel Terikat)

Variabel terikat adalah variabel yang nilainya ditentukan oleh

variabel lain. Variabel terikat merupakan faktor yang diamati dan diukur

untuk menentukan ada tidaknya pengaruh dari variabel bebas (Nursalam,

2016).

Pada Penelitian ini variabel terikatnya adalah “Kualitas Tidur”.

4.4.3 Definisi Operasional

Definisi operasional dibuat untuk memudahkan pengumpulan data

dan menghindarkan perbedaan interprestasi serta membatasi ruang lingkup

variabel. Variabel yang dimasukan dalam definisi operasional adalah

variabel kunci yang dapat diukur secara operasional dan dapat

dipertanggung jawabkan (refrensi harus jelas). Dengan definisi

operasional, maka dapat ditentukan cara yang dipakai untuk mengukur

variabel, tidak terdapat arti dan istilah-istilah ganda yang apabila tidak

dibatasi akan menimbulkan tafsiran yang berbeda (Saryono, 2011).


54

Tabel 4.1 Daftar Tabel Definisi Operasional pada penelitian hubungan tekanan

darah dengan kualitas tidur pada penderita hipertensi di Puskesmas

Wongsorejo tahun 2019.

No Variabel Definisi Indikator Alat Ukur Skala Skor


Operasional
1. Variabel Tekanan yang Tekanan darah Tensimeter, Rasio Hasil
independen terjadi pada sistolik > 140 stetoskop pengukuran
“tekanan dinding arteri mmHg dan lembar tekanan
darah” pembuluh darah Tekanan diastolik observasi darah sistolik
ketika darah > 90 mmHg dan diastolik
dipompakan dari
jantung.
Pengukuran
dilakukan pada
lengan kiri atau
kanan sesuai
posisi responden

2 Variabel Keadaan tidur PSQI: Kuisioner Ordinal a. Kualitas


dependen yang dapat a. kualitas tidur
PSQI tidur yang
“kualitas memberikan b. latensi tidur
(Pittsburg baik ≤ 5
tidur” perasaan segar c. durasi tidur
ketika terbangun d.efisiensi Sleep b. Kualitas
kebiasaan tidur
Quality tdur yang
e. gangguan tidur
Index) buruk > 5
f.penggunaan
obat-obatan
g. disfungsi tidur
disiang hari
55

4.5 Alat dan Bahan Penelitian

4.5.1 Tensimeter, Stetoscope dan Lembar Observasi

Tensimeter (sphygnomanometer)adalah alat pengukuran tekanan

darah untuk mengetahui nilai tekanan darah dalam tubuh seseorang.

Tensimeter ada dua jenisyaitu tensimeter manual (air raksa dan aneroid)

dan tensimeter digital yang dapat digunakan di pergelangan tangan dan di

lengan atas.

Stetoscope adalah alat medis akustik yang dapat digunakan untuk

memeriksa suara dalam tubuh, seperti suara jantung, pernafasan, dan untuk

mendengarkan aliran darah dalam vena dan arteri.

Lembar observasi adalah lembar kerja yang berfungsi untuk

mengobservasi dan mencatat nilai/hasil pengukuran tekanan darah

tersebut.

4.5.2 Lembar Kuesioner

Lembar kuesioner adalah suatu alat yang digunakan untuk

mengumpulkan informasi, yang memungkinkan peneliti untuk

mempelajari sikap, keyakinan, perilaku dan karakteristik seseorang.

4.6 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yaitu suatu alat yang digunakan untuk

memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang

pribadinya atau hal-hal yang ingin diketahui (Nursalam, 2016). Dalam


56

penelitian ini instrumen yang digunakan ialah lembar observasi tekanan

darah dan lembar kuesioner PSQI (Pittsburg Sleep Quality Index).

Kuesioner PSQI telah diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia dan

dilakukan uji validitas dan reabilitas kepada 30 responden (Ratnasari,

2016). Hasil uji validitas menunjukan bahwa pertanyaan dalam kuesioner

tersebut valid dengan taraf signifikasi 0,361 sedangkan hasil nilai

realibilitas kuesioner PSQI didapatkan valid dengan nilai alpha cronbach

sebesar 0,741 (Ratnasari, 2016).

4.7 Lokasi dan Waktu Penelitian

a. Tempat : Puskesmas Wongsorejo

b. Waktu : Penelitian dilakukan pada bulan Maret 2019

4.8 Pengumpulan dan Pengambilan Data

4.8.1 Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan proses pendekatan yang dilakukan

peneliti terhadap subjek dan proses pengumpulan karakteristik subjek yang

diperlukan dalam suatu penelitian. Langkah-langkah dalam pengumpulan

data bergantung kepada rancangan penelitian dan teknik instrumen yang

digunakan (Nursalam, 2016).

4.8.2 Proses Pengumpulan Data

Sebelum melakukan proses pengumpulan data, ada lima tugas yang

perlu dilakukan oleh peneliti. Tugas tersebut meliputi memilih subjek,

mengumpulkan data secara konsisten, mempertahankan pengendalian


57

dalam penelitian, menjaga integritas atau validitas dan menyelesaikan

masalah (Nursalam, 2016).

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan

pengukuran tekanan darah dan pemberian lembar kuesioner kepada

responden. Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengumpulan data

sebagai berikut:

1. Sebelum melakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu

meminta surat studi pendahuluan penelitian dari Institusi

STIKes banyuwangi yang kemudian diberikan kepada Kepala

Puskesmas Wongsorejo.

2. Peneliti melakukan koordinasi dengan Puskesmas Wongsorejo

terkait dengan permohonan ijin mengambil data awal dan ijin

penelitian.

3. Peneliti memberikan surat permohonan data.

4. Peneliti memberikan lembar infomed consent kepada

responden.

5. Peneliti melakukan pengukuran tekanan darah terlebih dahulu

kepada responden

6. Peneliti memberikan lembar kuesioner kepada responden untuk

pengisian.

7. Peneliti merekap dan mengolah hasil penelitian tersebut.


58

4.9 Analisan Data dan Pengolahan Data

4.9.1 Analisa Data

Analisa data merupakan bagian terpenting dalam mencapai tujuan

pokok openelitian, yaitu menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian yang

mengungkap fenomena (Nursalam, 2016).

Setelah data terkumpul lalu dilakuan proses editing, coding, scoring,

tabulating dan uji statistik dengan Rank Spearman.

a. Editing

Editing adalah uoaya untuk memeriksa kembali kebenaran dua data

yang diperolehatau dikumpulkan. Editing dapat dilakukan pada tahap

pengumpilan data atau setelah data terkumpul (Nursalam, 2016).

Dalam penelitian ini proses editing akan dilakukan pada data umum

observasi.

b. Coding

Coding adalah pemberian kode pada data dimakudkan untuk

menterjemahkan data kedalam kode-kode yang biasanya dijadikan

dalam bentuk angka (Nursalam, 2016).

1. Coding penilaian kualitas tidur:

a) Kualitas tidur baik :1

b) Kualitas tidur buruk : 2

c. Scoring

Scoring dilakukan guna mempermudah peneliti daam proses

tabulasi dan analisa data.


59

1. Scoring tekanan darah:

Hasil pengukuran tekanan darah sistolik dan tekanan darah

diastolik.

2. Scoring kualitas idur:

a) Kualitas tidur baik : ≤ 5

b) Kualitas tidur buruk : > 5

d. Tabulating

Tabulating merupakan penyajian data dalam bentuk tabel yang

terdiri dari beberapa baris dan kolom yang akan mempermudah dalam

penyajian data, terutama pengolahan data yang akan menjerumus ke

analisa kuantitatif (Wasis, 2008). Tabel dapat digunakan memaparkan

sekaligus beberapa variabel hasil observasi, survei atau penelitian

hingga data mudah dibaca dan dimengerti (Nursalam, 2016).

Tabulating dapat dihitung dengan rumus:

𝑓
𝑃= 𝑥100
N

Keterangan:

P: prosentase

f: jumlah jawaban yang benar

N: jumlah skor maksimal jika semua jawaban benar (Budiarto, 2009).

4.9.2 Pengolahan Data

Analisa data yang digunakan pada penelitian ini adalah untuk

mengetahui hubungan tekanan darah dengan kualitas tidur pada penderita

hipertensi dengan menggunakan uji Rank Spearman. Hal ini bertujuan


60

untuk mengetahui hubungan dua variabel tergantung dengan hasil uji

normalitas. Peneliti dalam mengolah data tersebut menggunakan perangkat

lunak SPSS (Statistic Programme for Social Scient) versi 25 windows 7

(Aziz Alimu H, 2016).

Kaidah pengujian:

Bila p < 0,05 maka Ho ditolak Ha diterima, berarti ada hubungan

yang bermakna antara dua variabel yang diukur yaitu adanya Hubungan

Tekanan Darah Dengan Kualitas Tidur Pada Penderita Hipertensi di

Puskesmas Wongsorejo

Bila p > 0.05 maka Ho diterima Ha ditolak berarti tidak ada

hubungan yang bermakna antara dua variabel yang diukur yaitu tidak

adanya Hubungan Tekanan Darah Dengan Kualitas Tidur Pada Penderita

Hipertensi di Puskesmas Wongsorejo.

Kuatnya hubungan antar variabel dinyatakan dalam koefisien

korelasi. Koefisien korelasi positif sebesar +1 dan koefisien korelasi

negatif terbesar adalah -1, dan yang terkecil adalah 0. Jika hubungan antar

dua variabel/lebih maka mempunyai koefisen korelasi= +1 atau -1

sehingga hubungan tersebut dinyatakan sempurana.


61

Tabel 4.2 Hasil Pengujian Rank Spearman

Nilai Makna
0,00 – 0,19 Sangat lemah
0,20 – 0,39 Lemah
0,40 – 0,59 Sedang
0,60 – 0,79 Kuat
0,80 – 1,00 Sangat kuat

4.10 Etika Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini perlu mengajukan izin kepada

kepala Puskesmas Wongsorejo untuk memperoleh surat persetujuan mulai

dari studi pendahuluan, observasi kegiatan dan observasi lapangan. Setelah

izin disetujui dengan menyertakan surat keterangan pemberian izin untuk

melakukan studi pendahuluan dan kemudian peneliti melakukan observasi

kepada subjek yang diteliti dengan menekankan pada permasalahan etika.

4.10.1 Informed Consent (Lembar Persetujuan)

Informed consent adalah informasi yang harus diberikan pada

subjek secara lengkap tentang tujuan penelitian yang akan dilakukan dan

memounyai hak untuk bebas berpartisipasi atau menolak menjadi

responden (Nursalam, 2013).

a. Sebelum melakukan penelitian terlebiih dahulu telah

mendapatkan izin dari responden.


62

b. Bila bersedia menjadi responden penelitian harus ada bukti

persetujuan yaitu dengan tanda tangan.

c. Bila responden tidak bersedia menjadi subjek penelitian,

peneliti tidak boleh memaksa.

4.10.2 Anonimity (Tanpa Nama)

Subjek tidak perlu mencantumkan namanya pada lembar

pengumpulan data, cukup dengan memberikan kode dengan nomor saja,

hal ini bertujuan menjaga kerahasian identitas dari responden. Jika dalam

penelitian mengharusan mencantumkan nama dari responden, maka

terlebih dahulu harus mendapatkan persetujuan dan dengan tetap menjaga

kerahasian dan melindungi jawaban responden (Wasis, 2008).

4.10.3 Confidentialy (Kerahasiaan)

Etika penelitian dimana dilakukan dengan memberikan jaminan

kerahasiaan hasil penelitian baik mengenai informasi maupun masalah dari

penelitian tersebut. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin

kerahasiaannya oleh peneliti, haanya kelompok data tertentu yang akan

dilaporkan pada hasil riset (Aziz Alimul Hidayat, 2016).

Anda mungkin juga menyukai