Oleh :
INDAH SARI HARAHAP
1173311056
JURUSAN PPSD
FAKULTAS FIP DAN KONSEP DASAR IPA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2017
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmatnya sehingga kami masih diberikan kesempatan untuk dapat
menyelesaikan critical jurnal revew ini dengan judul penggunaan computer
sebagai media pembelajaran di perguruan tinggi dan komersialisasi pendidikan di
Indonesia: suatu tinjauan dari aspek politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Critical
jurnal revew ini kami buat guna memenuhi penyelesaian tugas pada mata kuliah
aplikasi dasar computer, semoga critical jurnal revew ini dapat menambah
wawasan dan pengatahuan bagi para pembaca.
Dalam penulisan critical jurnal revew ini, kami tentu saja tidak dapat
menyelesaikannya sendiri tanpa bantuan dari pihak lain. Oleh karena itu, kami
mengucapkan terimakasih kepada:
1. Kedua orang tua kami yang selalu mendoakan
2. Kepada dosen pengampu, FAHRUR ROZI S.pd M. pd
Kami menyadari bahwa critical jurnal revew ini masih jauh dari kata sempurna
karena masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami dengan segala
kerendahan hati meminta maaf dan mengharapkan kritik serta saran yang
membangun guna perbaikan dan penyempurnaan ke depannya.
Akhir kata kami mengucapkan selamat membaca dan semoga materi yang ada
dalam critical jurnal revew yang berbentuk makalah ini dapat bermanfaat
sebagaimana mestinya bagi para pembaca.
Medan,
September 2017
DAFTAR ISI
A. HAKIKAT IPA
1. Pengertian IPA
Secara umum istilah sains (science) diartikan sebagai ilmu atau ilmu
pengetahuan . Istilah ‘science’ yang berasal dari scio, scire (bahasa latin) yang
berarti tahu. Begitupun juga ilmu berasal dari kata ‘alima’ (bahasa arab) yang
juga berarti tahu. Jadi, baik ilmu maupun science secara etimologis berarti
pengetahuan. Dalam arti sempit Ilmu pengetahuan alam (IPA) atau sains
merupakan disiplin ilmu yang terdiri dari physical sciensces (ilmu fisik) dan life
sciences (ilmu biologi). Yang termasuk physical sciences adalah ilmu ilmu
astronomi, kimia, geologi, mineralogy, meteorology, dan fisika. Sedangkan, life
sciences meliputi anatomi, fisiologi, zoology, citologi, embriologi, mikrobiologi.
IPA (sains) berupaya membangkitkan minat manusia agar mau meningkatkan
kecerdasan dan pemahamannya tentang alam dan seisinya yang penuh dengan
rahasia yang tak habis habisnya. Dengan tersingkapnya tabir rahasia alam itusatu
persatu, serta mengalirnya informasi yang dihasilkannya. Jangkauan sains
semakin luas dan lahirlah sifat terapannya, yaitu teknologi adalah lebar. Namun
dari waktu jarak tersebut semakin lama semakin sempit,sehingga semboyan “sains
hari ini adalah teknologi hari esok” merupakan semboyan yang berkali-kali
dibuktikan oleh sejarah. Bahkan kini sains dan teknologi manunggal menjadi
budaya ilmu pengetahuan dan teknologi yang saling mengisi (komplementer),
ibarat mata uang, yaitu satu sisinyamengandung hakikat sains (the nature of
scince) dan sisi yang lainnya mengandung makna teknologi (the meaning).
IPA membahas tentang gejala-gejala alam yang disusun secara sistematis yang
didasarkan pada hasil percobaan dan pengamatan yang dilakukan oleh manusia.
Hal ini sebagaimana yang dikemukakan oleh powler (dalam wina-putra,
1992:122) bahwa IPA merupakan ilmu yang berhubungan dengan gejala-gejala
dan kebendaan yang sistematis yang tersusun secara teratur, berlaku umum yang
berupa kumpulan dari hasil observasi dan eksperimen.
James, 1997 (Samatowa, 2006: 1) mendefinisikan Sains sebagai suatu deretan
konsep serta skema konseptual yang berhubungan satu sama lain dan yang
tumbuh sebagai hasil eksperimentasi dan observasi, serta berguna untuk diamati
dan dieksperimentasikan lebih lanjut. Kemudian Whitehead, 1999 (Samatowa,
2006: 1) menyatakan bahwa Sains dibentuk karena pertemuan dua orde
pengalaman.
Hampir setengah abad yang lalu, Vessel (1965: 2) memberikan jawaban yang
sangat singkat tetapi bermakna yakni “science is what scientists do”. Sains adalah
apa yang dikerjakan para ahli Sains (saintis). Setiap penemuan setiap aspek dari
lingkungan sekitar, yang menjadikan seseorang dapat mengukurnya sebaik
mungkin, mengumpul dan menilai data dari hasil penelitiannya dengan hati-hati
dan terbuka. Pada bagian lain, Vessel (1965: 3) mengemukakan bahwa “science is
an intellectual search involving inquiri, rational trough, and generalization”. Hal
itu mencakup tehnik Sains yang sering disebut sebagai proses Sains. Sedangkan
hasilnya yang berupa fakta-fakta dan prinsip biasa disebut dengan produk Sains.
Pengertian lain yang juga sangat singkat tetapi bermakna adalah “science is an
away of knowing” (Trowbridge & Baybee, 1990: 48) frase ini mengandung ide
bahwa Sains adalah proses yang sedang berlangsung dengan fokus pada
pengembangan dan pengorganisasian pengetahuan. Oleh sebab itu Sains juga
dapat dipandang dari berbagai segi, 3 (tiga) diantaranya menurut Abruscato (1992:
6) adalah :
Science is the name we give to group of processes through which we can
systematically gather information about the natural world. Science is also the
knowledge gathered throughthe use of such as processes. Finally, science is
characterized by those values and atituted prosessed by people who use
scientific processes to gather knowledge.
Secara umum petikan di atas memberikan pengertian (1) Sains adalah
sejumlah proses kegiatan mengumpulkan informasi secara sistematik tentang
dunia sekitar, (2) Sains adalah pengetahuan yang diperoleh melalui proses
kegiatan tertentu, dan (3) Sains dicirikan oleh nilai-nilai dan sikap para ilmuwan
menggunakan proses ilmiah dalam memperoleh pengetahuan. Dengan kata lain,
Sains adalah proses kegiatan yang dilakukan para saintis dalam memperoleh
pengetahuan dan sikap terhadap proses kegiatan tersebut.
pendekatan pembelajaran
yang mengarah pada pengembangan kemampuan dasar untuk
menemukan
fakta dan konsep ataupun pengembangan sikap dan nilai melalui proses
belajar mengajar yang telah
mengaktifkan mahasiswa sehingga mampu
menumbuhkan sejumlah keterampilan tertentu
.
Berdasarkan hasil pretest
sebanyak 18 orang (69%) mahasiswa masih berada pada kategori
“kurang”
atau belum mencapai ketuntasan belajar minimal, dan 8 orang (31%)
mahasiswa
berada pada kategori “cukup”. Selanjutnya dilaksanakan
pembelajaran IPA dengan pendekatan keterampilan proses, dan
dilakukan
observasi aktifitas mahasiswa dan diperoleh hasil, bahwa dari 8 aktifitas
keterampilan proses yang mendominasi aktifitas mahasiswa
selama proses
pembelajaran adalah aktifitas mengamati (63,5%) dan menggunakan alat
dan bahan (65,4%). Selanjutnya aktifitas merencanakan penelitian
(44,2%)
dan mengomunikasikan hasil penelitian (44,2%) berada pada tingkat 3
dan
4 teratas. Aktifitas lainnya
hanya berkisar 7% s/d 25 % dari jumlah
mahasiswa
BAB V
A. SARAN
Sebagai calon seorang guru yang nantinya akan mengajar dalam kelas, kita harus
memiliki wawasan yang luas, tentang bagaimana cara mengajar yang menarik
bagi siswa dan tidak membosankan. Setelah membaca makalah ini, disarankan
kita dapat menggunakan metode mengajar yang sesuai dengan situasi dan keadaan
kelas, sehingga proses belajar-mengajar dapat berjalan dengan optimal
B. KESIMPULAN
1. Secara umum pengertian Sains adalah sejumlah proses kegiatan mengumpulkan
informasi secara sistematik tentang dunia sekitar. Secara khususnya Sains adalah
proses kegiatan yang dilakukan para saintis dalam memperoleh pengetahuan dan
sikap terhadap proses kegiatan tersebut.
2. Karakteristik IPA meliputi: 1) IPA mempunyai nilai ilmiah, 2) IPA merupakan
suatu kumpulan pengetahuan yang tersusun secara sistematis, 3) IPA merupakan
pengetahuan Teoritis, 4) IPA merupakan suatu rangkaian konsep yang saling
berkaitan, dan 5) IPA meliputi empat unsure yaitu produk, proses, aplikasi, dan
sikap.
3. Kedudukan IPA sebagai poses, produk, dan sikap ilmiah
4. Tujuan pembelajaran IPA di SD adalah bertujuan agar siswa mampu menguasai
konsep IPA dan keterkaitannya serta mampu mengembangkan sikap ilmiah untuk
memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya sehingga lebih menyadari
kebesaran dan kekuasaan Pencipta-Nya
5. Pendekatan pembelajaran IPA meliputi; Pendekatan ekspositori,iquiry, proses,
konsep, STM, Faktual.
6. Setrategi pembeljaran IPA meliputi; strategi pembelajaran langsung, strategi
pembelajaran tidak langsung, strategi pembeljaran interaktif,strategi pembelajan
empiric, dan strategi pembelajran mandiri.
7. Metode adalah cara yang digunakan oleh guru untuk mengaplikasikan strategi
belajar yang sudah ditentukan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan.
DAFTAR PUSTAKA