Anda di halaman 1dari 8

KISI-KISI UTS ANALISIS MAKANAN DAN KOSMETIK

1. Sebutkan 5 (lima) bahan tambahan yang dilarang untuk ditambahkan pada makanan
menurut Permenkes RI No. 722/Menkes/Per/IX/88!
 Boraks (Natrium Tetraborat)
 Formalin (Formaldehyde)
 Kloramfenikol
 Rhodamin B
 Methanyl Yellow

2. a. Jelaskan cara analisis kualitatif sakarin!


 Diasamkan sampel sebanyak 100 ml dengan HCL
 Lalu ekstrak 1 kali 25 ml eter
 Setelah larutan terpisah, diuapkan eter dalam tabung reaksi di udara terbuka.
 (+) 10 tetes H2SO4 dan 40 mg resorsinol
 Dipanaskan perlahan lahan sampai berubah menjadi warna hijau kotor
 Didinginkan, (+) 10 ml air suling dan larutan NaOH 10%
 Bila terbentuk warna hijau flouresense berarti sampel positif mengandung sakarin.
b. Metode yang digunakan untuk analisis kuantitatif sakarin!
Metode Spektrofotometri UV-Visible 250 nm

3. Jelaskan cara analisis kualitatif boraks!


 Reaksi Nyala
 Berwarna nyala hijau
 Disebabkan pembentukan metal borat B(OCH3)3 atau etil borat B(OC2H5)3
 Reaksi Warna
 Diperiksa dengan reaksi turmerik
 Menggunakan larutan ekstrak etil dari alkohol yang dibuat dengan melarutkan serbuk
kunyit ke dalam metanol
 Diamkan satu minggu
 Jika terbentuk warna merah cherry maka sampel positif mengandung boraks
 Reaksi Kertas Kurkumin
 Sampel diabukan ditambah dengan asam klorida sampai larutan bereaksi asam
 Kertas kurkumin dicelupkan kedalam cawan petri yang berisi sampel tersebut
kemudian keringkan dalam oven dengan suhu 100⁰ C
 Kertas kurkumin terbentuk warna merah kecoklatan positif adanya boraks
 Ditambah dengan NaOH warna menjadi hitam kehijauan
4. a. Jelaskan cara analisis kualitatif formalin!
 Haluskan sampel
 Tetesi dengan larutan KMNO4
 (+) lagi jika sampel berwarna cokelat
b. Metode yang digunakan untuk analisis kuantitatif formalin!
Titrasi Asidimetri

5. a. Metode yang digunakan untuk analisis kualitatif Rhodamin B!


Metode Benang Wol
b. Metode yang digunakan untuk analisis kuantitatif RhodaminB!
Metode Spektrofotometer 538 nm

6. Sebutkan 3 (tiga) bahan yang terlarang ditambahkan ke dalam kosmetika menurut


Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 445/MENKES/PER/V/1998 Keputusan Kepala
Badan POM No : KH.00.01.3352!
 Merkuri (Hg)
 Hidroquinon
 Rhodamin B

7. a. Metode yang digunakan untuk analisis kuantitatif merkuri!


Metode Spektrofotometri Serapan Atom 253,7 nm
b. Jelaskan cara analisis kuantitatif merkuri!
 Pembuatan Larutan Sampel
 Sampel ditimbang 10 g dan dimasukkan dalam gelas ukur
 (+)10 mL HNO3 5 M
 Proses destruksi dengan pemanasan dan (+)10 mL HNO3 5 M secara terus menerus
hingga diperoleh larutan jernih
 Pengenceran 100 kali yaitu dipipet 1000 μL sampel kemudian dimasukkan dalam
labu ukur 100 mL
 Pembuatan Kurva Baku
 Pengenceran standar dari konsentrasi 1000 ppm, dipipet 10 mL ad aquades 100 mL,
diperoleh konsentrasi 100 ppm
 Larutan tersebut di ambil sebanyak 10 mL; 20 mL; 30 mL; 40 mL; dan 50 mL lalu ad
aquades 100 mL
 Diperoleh konsentrasi masing masing 10, 20, 30, 40, dan 50 ppm
 Penetapan Kadar Sampel
Larutan sampel dan larutan baku masing-masing diukur serapannya dengan
spektrofotometer serapan atom dengan metode atomisasi pada panjang gelombang
maksimum 253,7 nm
8. Metode yang digunakan untuk analisis kualitatif Hidroquinon!
Metode KLT GF254

9. Metode yang digunakan untuk analisis kuantitatif Hidroquinon!


Metode Spektrofotometer UV-VIS 293 nm

10. a. Metode yang digunakan untuk analisis kualitatif Rhodamin B!


KLT
b. Jelaskan cara analisis kuantitatif Rhodamin B!
 2,5 gram sampel lipstik yang dianggap mengandung rhodamin B dimasukkan dalam
gelas kimia
 (+) 80 mL methanol lalu dipanaskan sampai melebur
 Disaring dengan kertas saring dalam keadaan panas.
 Ambil 50 mL sampel cair lalu ditambahkan dengan larutan KH2SO4 6% sebanyak 5
mL
 Masukkan benang wool yang sudah ditimbang sebanyak 0,7 gram (berat a) ke dalam
campuran lalu dididihkan selama 30 menit.
 Benang wool diangkat dan dicuci dengan air panas. Benang wool yang telah dicuci
dikeringkan dan ditimbang kembali (berat b) dan dihitung selisih berat benang wool
sebelum dan sesudah perlakuan.

11. Berapa kadar hidroquinon yang diperbolehkan dalam kosmetika?


Kadar yang diperbolehkan <2%

12. Digunakan sebagai apakah Asam Retinoat dalam kosmetika?


Antiaging

13. a. Jelaskan cara analisis kualitatif Asam Retinoat!


 Pembuatan larutan uji sampel
 Timabng 3 g sampel uji
 Sampel dimasukkam ke dalam beker glass dan dibungkus dengan alumunium foil
 (+) 10 ml etanol, kocok ad homogen
 Dinginkan dalam es batu selama 15 menit
 Saring melalui kertas Whatman No. 41
 Identifikasi sampel dengan KLT
 Lempeng KLT dipanaskan pada oven suhu 105oC selama 30 menit dengan membuat
batas penotolan dan batas elusi 7 cm
 Larutan uji ditotolkan secara terpisah dengan menggunakan pipa kapiler dengan jarak
1,5 cm dari bagian bawah lempeng. Biarkan ad kering
 Masukkan ke dalam chamber yang tekah dijenuhkan dengan fase gerak n-heksan dan
aseton (6:4)
 Angkat lempeng dankeringkan di udara
 Amati di bawah sinar UV 254 berfluorosensi memberikan bercak gelap

b. Metode yang digunakan untuk analisis kuantitatif Asam Retinoat!


Metode Spektrofotometer UV-VIS

14. Sebutkan cemaran bakteri yang ditemukan dalam makanan!


 E. coli
 Salmonella
 Staphylococcus aureus
 Bacillus aureus

15. Sebutkan cemaran kimia yang ditemukan dalam makanan!


 Cadnium (Cd)
 Timbal (Pb)
 Arsen

16. a. Metode yang digunakan untuk analisis kuantitatif logam dalam makanan!
Metode Spektro Serapan Atom
b. Metode yang digunakan untuk analisis kuantitatif Arsen dalam makanan! (sertakan
panjang gelombang yang digunakan)
Metode Spektrofotometer Biru Molibdenum dengan panjang gelombang 845 nm

17. Jelaskan cara analisis kuantitatif timbal dalam kosmetika!


 Timbang Sampel 0,5 g
 Tambahkan HNO3 30 ml, Destruksi dengan suhu 100oC Sampai volume berkurang
setengahnya
 Saring dengan kertas saring Whatman, encerkan dengan HNO3 0,5 M
 Ukur Absorbansinya menggunakan Spektroskopi serapan atom  217 nm

18. Jelaskan cara analisis kuantitatif Cadnium dalam kosmetika!


 Sampel dipanaskan dlm oven 110oC, selama 1 jam
 Dinginkan dalam desikator selama 15 menit
 Panaskan kembali dengan suhu 320oC selama 2 jam
 Dinginkan dalam desikator selama 15 menit
 (+) 2 mL HCl 10 N hingga abu sampel terendam
 Panaskan sampai larutan abu membentuk karamel
 Karamel dilarutkan menggunakan HNO3 0,1 N ad 25 mL
 Saring ke dalam botol
 Ukur pada SSA dengan  228,8 nm

19. Jelaskan cara analisis kuantitatif arsen dalam kosmetika!


 0,2-0,25 g sampel, masukkan dalam vessel
 (+) 8 ml HNO3 + H2O2 2 ml (4:1)
 Biarkan 15 menit, masukkan dalam microwave digestor
 Masukan dalam labu 50 ml, tambah aquade ad tanda
 Saring dengan dengan kertas Whatman no. 1, ukur dengan MP-AES

20. Jelaskan cara analisis kuantitatif mikroba dalam kosmetika!


 Ambil 1 gr sampel secara aseptis, masukkan dalam botol steril
 (+) 1ml tween 80 steril, aduk ad homogen
 (+) aquades ad 10 ml (pengenceran 10-1)
 Ambil 1 ml, masukkan dalam botol yang berisi 9 ml aquadest
 Pipet 1 ml, masukkan dalam cawan petri
 Masukkan dalam cawan petri 10 ml media tumbuh bakteri,
 Inkubasi sesuai dengan masa tumbuh bakteri
KISI-KISI UTS PHARMACEUTICAL CARE

1. PPT Pertemuan 1-2 slide ke-45


7 elemen dalam Pharmaceutical Care  Pecahkan, cegah DRP
 Review semua obat  Care plan
 Hubungkan obat vs indikasi  Follow up/monitor
 DRP  Dokumentasi

2. PPT Pertemuan 3-4 slide ke-20


Perbedaan antara mengeluarkan produk (dispensing products) dan memberikan asuhan
kefarmasian (pharmaceutical care)

Dispensing products Pharmaceutical care


Bisnis produk Bisnis layanan (orang)
Tujuannya adalah untuk membawa produk Tujuannya adalah untuk membawa apoteker
ke pelanggan kepada pasien
Keputusan fokus pada bisnis Keputusan fokus pada pasien
Inventaris menghasilkan pendapatan Produk pasien menghasilkan pendapatan
Layanan yang tersedia mendukung produk Produk yang tersedia mendukung layanan ini
Keberhasilan diukur sebagai jumlah pasien Keberhasilan diukur sebagai hasil pasien
Ruang diatur untuk menampilkan dan Ruang diatur untuk memnuhi kebutuhan
menjual produk pasien
Catatan disimpan terutama untuk memenuhi
Dokumentasi mendukung perawatan pasien
persyaratan hukum mengenai produk obat
Jadwal untuk tindak lanuut ditentukan oleh
Jadwal isi ulang ditentukan oleh pasokan
risiko dan manfaat terapi obat dan kebutuhan
produk obat oleh pelanggan
pasien
Bisnis dicari secara pasif melalui generasi Bisnis dicari secara aktif melalui rekrutmen
resep pasien

3. PPT Pertemuan 4-5 slide ke-3


Tujuan Wawancara Riwayat Obat
1) Membandingkan profil pengobatan dengan riwayat pengobatan dan memberikan
ketidaksesuaian pengobatan
2) Memverifikasi pengobatan dan memberikan informasi yang tepat terhadap penggunaan
obat
3) Mendokumentasikan alergi atau reaksi efek samping
4) Menghindari terjadi interaksi pada obat
5) Memprediksi pengobatan yang sesuai
6) Mencegah penyalahgunaan penggunaan obat
7) Menentukan teknik pemberian yang tepat
8) Mengetahui kebutuhan pertolongan pengobatan
9) Mendokumentasikan pemberian pengobatan pada pasien

4. PPT Pertemuan 4-5 slide ke-18


Hal-hal yang Harus Diperhatikan dalam Melakukan Wawancara
1) Menerima keberadaan pasien sebagaimana adanya.
2) Memberikan kesempatan kepada pasien untuk menyampaikan keluhan-
keluhannya/pendapatnya secara bebas.
3) Dalam melakukan wawancara harus dapat menjamin rasa aman dan nyaman bagi pasien.
4) Farmasis harus bersikap tenang, sopan dan penuh perhatian.
5) Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
6) Tidak bersifat menggurui.
7) Memperhatikan pesan yang disampaikan.
8) Mengurangi hambatan-hambatan.
9) Posisi duduk yang sesuai (berhadapan, jarak tepat/sesuai, cara duduk).
10) Menghindari adanya interupsi.
11) Mendengarkan penuh dengan perasaan.
12) Memberikan kesempatan istirahat kepada pasien

5. PPT Pertemuan 5 slide ke-33


Usaha Pencegahan yang Dilakukan Industri Obat untuk Obat LASA (LOOK ALIKE
SOUND ALIKE)
1) Pembeda dalam desain obat dan kemasan
2) Tata nama obat
3) Mencantumkan dengan jelas pada kemasan bila ada instruksi khusus dalam kemasan
4) Mencantumkan bentuk sediaan pada kemasan
5) Penulisan masa kadaluwarsa dengan tinta hitam
6) Obat dengan perhatian khusus dituliskan dengan jelas (jangan digerus, jangan dikunyah)

6. PPT Pertemuan 7 slide ke-14


MANFAAT MESO (MONITORING EFEK SAMPING OBAT)
1) Bagi Pasien
• Pasien terlindung dari kemungkinanan efek samping obat yang berbahaya.
• Meminimalkan biaya perawatan pasien yang dapat meningkat akibat kejadian efek
samping obat
• Menurunkan angka morbiditas dan mortalitas akibat efek samping obat.
• Mencegah kejadian adanya reaksi efek samping obat terulang kembali.
• Meningkatkan kualitas hidup pasien.
2) Bagi Instansi Penyedia Layanan Kesehatan
• Rumah sakit memenuhi standar akreditasi
• Melengkapi kegiatan manajemen resiko rumah sakit,
• Meningkatkan mutu dan kualitas pelayanan di rumah sakit.
• Menjadi data atau sumber terhadap pemilihan obat yang akan digunakan dan kebijakan
menentukan formularium rumah sakit

7. PPT Pertemuan 7 slide ke-30


DALAM MESO, APOTEKER BERTANGGUNGJAWAB UNTUK :
1) Mengidentifikasi Obat dan pasien yang mempunyai risiko tinggi mengalami efek
samping obat
2) Mengisi formulir Monitoring Efek Samping Obat (MESO)
3) Melaporkan ke Pusat MESO Nasional dengan menggunakan Formulir

Anda mungkin juga menyukai