Modul 1 TIK U Pend
Modul 1 TIK U Pend
PEMANFAATAN
TEKNOLOGI INFORMASI DAN
KOMUNIKASI (TIK)
DALAM PEMBELAJARAN
Penulis:
Drs. SUDIRMAN SIAHAAN, M.Pd
PENDAHULUAN …………………………………………………………………………….. 3
Kegiatan Belajar 1 : PEMAHAMAN TENTANG TEKNOLOGI INFORMASI
DAN KOMUNIKASI (TIK) …..................................................…. 5
1. Pengertian Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) …… 5
2. Jenis-jenis Perangkat TIK .................................................. 10
3. Potensi TIK .......................................................................... 13
4. Fungsi TIK dalam Pendidikan/Pembelajaran ....................... 18
5. Dampak dari Kemajuan TIK daalm Pendidikan/
Pembelajaran ...................................................................... 21
RANGKUMAN ............................................................................ 27
TUGAS ....................................................................................... 27
Modul pelatihan ini berjudul “Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam
Pembelajaran”. Yang menjadi fokus pembahasan adalah mengenai pemanfaatan potensi TIK
untuk kepentingan pendidikan/pembelajaran. Materi pokok yang disajikan di dalam modul ini
adalah (1) pemahaman tentang TIK, (2) komponen TIK, (3) potensi TIK dalam
pendidikan/pembelajaran, (4) fungsi TIK dalam pendidikan/pembelajaran, (5) dampak
kemajuan TIK terhadap pendidikan/pembelajaran, dan (6) prinsip-prinsip pemanfaatan TIK.
Dengan mempelajari modul ini diharapkan para peserta pelatihan memiliki pemahaman yang
sama mengenai TIK dan termotivasi untuk memanfaatkan TIK secara terintegrasi dalam
kegiatan pembelajaran.
Setelah selesai mempelajari materi yang disajikan di dalam modul ini diharapkan peserta
pelatihan dapat: (1) menjelaskan pengertian TIK, (2) menyebutkan komponen-komponen
TIK, (3) menjelaskan potensi TIK, (4) fungsi TIK dalam pendidikan/pembelajaran, (5) dampak
kemajuan TIK terhadap pendidikan/ pembelajaran dan (6) menjelaskan prinsip-prinsip
pemanfaatan TIK dalam kegiatan pembelajaran. Manfaat yang diiperoleh peserta pelatihan
setelah selesai mempelajari modul ini dan mengikuti kegiatan pembelajaran secara tatap
muka adalah pengetahuan dan kemampuan untuk memanfaatkan TIK dalam kegiatan
pembelajaran.
Untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut di atas, pokok-pokok materi yang akan
dibahas di dalam modul ini dibagi ke dalam 2 Kegiatan Belajar, yaitu (1) Pemahaman
tentang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), dan (2) Pemanfaatan Teknologi Informasi
dan Komunikasi (TIK) dalam Kegiatan Pembelajaran. Modul ini direncanakan dapat dipelajari
peserta pelatihan sebelum dimulai kegiatan pembelajaran tatap muka sehingga waktu yang
tersedia untuk tatap muka dapat dioptimalkan pemanfaatannya mendiskusikan materi
pelajaran yang belum dipahami atau untuk mendapatkan penjelasan tambahan. Perkiraan
waktu yang dibutuhkan untuk mempelajari modul ini adalah sekitar 2 x 45 menit. Oleh karena
itu, peserta pelatihan diharapkan membuat catatan-catatan mengenai hal-hal yang perlu
didiskusikan selama kegiatan belajar tatap muka.
Peserta pelatihan haruslah mempelajari modul ini setahap demi setahap dimulai dari materi
pelajaran yang disajikan pada Kegiatan Belajar-1. Setelah menyelesaikan materi pelajaran
pada Kegiatan Belajar-1, barulah peserta pelatihan diperkenankan untuk mempelajari materi
Peserta pelatihan akan mendapat kesempatan untuk mengikuti kegiatan belajar tatap muka.
Selama kegiatan belajar tatap muka, nara sumber pelatihan akan lebih cenderung bertindak
sebagai fasilitator. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran secara tatap muka dapat
dilakukan dengan cara membahas masing-masing materi pokok. Terbuka kemungkinan bagi
peserta pelatihan untuk membentuk kelompok dalam mendiskusikan materi pokok yang
diuraikan di dalam modul ini.
Apabila dibentuk kelompok, hendaknya ada arahan yang jelas dari nara sumber untuk
digunakan peserta pelatihan sebagai pedoman dalam melakukan diskusi kelompok. Hasil
diskusi kelompok disajikan oleh setiap kelompok untuk mendapatkan tanggapan dari
kelompok-kelompok lainnya. Kemudian, kesimpulan dirumuskan bersama pada setiap akhir
penyajian hasil diskusi kelompok. Jika tidak ada pembentukan kelompok, maka pada akhir
pembahasan masing-masing materi pokok, nara sumber memfasilitasi peserta agar dapat
dirumuskan kesimpulan secara bersama-sama.
Untuk menunjang pelaksanaan kelancaran kegiatan belajar tatap muka, fasilitas yang
dibutuhkan adalah LCD projector, laptop/PC, whiteboard dan alat tulisnya.
Akhirnya, selamat belajar dan semoga SUKSES!
URAIAN MATERI
1. Pengertian Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
Istilah teknologi informasi dan komunikasi (TIK) sudah sering digunakan di dalam
kehidupan sehari-hari termasuk dalam kegiatan pembelajaran. Sekalipun sudah sering
digunakan, namun tampaknya masih terjadi pemahaman yang berbeda mengenai istilah
TIK. Bahkan ada sebagian orang yang agak berlebihan pemahamannya, yaitu yang
mengidentikkan TIK itu dengan komputer atau internet saja. Akibatnya, setiap ada
pembicaraan mengenai TIK, maka yang terlintas di dalam pemikiran yang bersangkutan
adalah komputer atau internet.
Sebagai guru atau instruktur, tentunya ANDA sudah sering mendengar atau sama sekali
juga mungkin belum pernah mendengar istilah TIK, atau lebih jauh lagi bahkan sudah
menggunakan TIK dalam kegiatan pembelajaran. Dalam posisi yang mana pun ANDA,
bagaimana pengertian ANDA mengenai istilah TIK. Cobalah rumuskan pendapat ANDA
pada kolom yang disediakan di bawah ini. Hendaknya ANDA tidak dipengaruhi oleh
pemikiran apakah pengertian ANDA mengenai TIK yang akan ANDA rumuskan itu benar
atau salah. Janganlah ANDA terkungkung dengan rumusan yang berupa definisi.
Tuliskan saja apa pendapat ANDA mengenai TIK. Kalau terlepas dari kungkungan,
tentunya diharapkan semakin mudah ANDA menuliskannya.
Kalau sudah selesai merumuskan pendapat ANDA mengenai TIK pada kolom tersebut di
atas, berarti setidak-tidaknya ANDA telah mengerti apa yang dimaksudkan dengan TIK,
terlepas dari rumusan ANDA tersebut apakah sudah lengkap/sempurna atau belum. Nah,
sekarang cobalah bandingkan pendapat yang telah ANDA rumuskan sendiri dengan
mempelajari uraian berikut ini.
Teknologi merupakan alat atau sarana teknis yang digunakan manusia untuk
meningkatkan perbaikan/penyempurnaan lingkungannya. Teknologi merupakan suatu
pengetahuan tentang cara menggunakan alat dan mesin untuk melaksanakan tugas
secara efisien. Selain itu, teknologi dapat juga dikatakan sebagai pengetahuan, alat, dan
sistem yang digunakan untuk membuat hidup lebih mudah dan lebih baik. Melalui
pemanfaatan teknologi memungkinkan orang dapat berkomunikasi dengan lebih baik
dan lebih cepat. Teknologi ada di mana-mana dan dapat membuat kehidupan manusia
menjadi lebih baik (http://www.bergen.org/technology/defin.html).
Yang menjadi esensi dari rumusan di atas adalah bahwa teknologi itu pada dasarnya
merupakan pengetahuan yang menjawab pertanyaan tentang bagaimana (“know how”).
Dengan memanfaatkan teknologi, pekerjaan atau tugas dapat dilaksanakan secara
efisien. Salah satu contoh aplikasinya dalam kegiatan pembelajaran adalah seorang guru
yang telah melaksanakan pembaharuan terhadap “know how” dalam membelajarkan
para siswanya sehingga terjadi efisiensi. Berikut ini disajikan contoh tentang penerapan
teknologi dalam kegiatan pembelajaran.
Dalam konteks tersebut di atas, guru tidak lagi harus sepenuhnya berceramah selama
jam pelajaran yang berlangsung. Tetapi guru lebih cenderung berfungsi sebagai fasilitator
yang memfasilitasi terjadinya kegiatan pembelajaran yang efektif dan efisien. Para siswa
juga dikondisikan untuk berlatih mencari/menggali sendiri berbagai informasi yang
berkaitan dengan materi pelajaran yang dibahas atau didiskusikan. Di samping itu, para
siswa juga dikondisikan untuk berlatih mengemukakan pendapatnya terhadap suatu
kasus atau pemikiran yang disampaikan guru. Dalam kegiatan pembelajaran yang
demikian ini, sang guru telah berinisiatif untuk melakukan pembaharuan khususnya di
bidang metode pembelajaran.
Sebagai salah satu contoh dari sampel potret kegiatan pembelajaran yang
menerapkan teknologi adalah seorang guru SD yang menggunakan media kaset
audio interaktif dalam kegiatan belajar-mengajarnya. Dengan pemanfaatan
Apabila dilihat dari upaya yang telah dilakukan oleh pengelola sekolah tersebut di atas,
maka seolah-olah TIK itu hanyalah yang berupa komputer. Kalau sekolah sudah
melakukan pengadaan fasilitas komputer dan disediakan untuk dimanfaatkan oleh para
siswa berarti dalam pemahaman mereka, sekolah telah memanfaatkan TIK. Lebih-lebih
lagi apabila sekolah telah memanfaatkan internet. Dalam kaitan ini, dapatkah
disimpulkan bahwa sekolah telah memanfaatkan TIK yang sekalipun dalam hal ini hanya
berupa komputer dan internet? Cobalah kemukakan pendapat dan alasan ANDA pada
kolom di bawah ini!
Berbicara pemahaman mengenai istilah apapun termasuk mengenai TIK, seseorang dan
mungkin juga ANDA akan spontan terusik untuk bertanya. Pertanyaannya kemungkinan
saja adalah ”Apa sih yang dimaksudkan dengan TIK itu?”. Nah, dalam kaitan ini
(pemahaman yang bersifat teoritis), Kementerian Negara Riset dan Teknologi
memberikan rumusan pengertian mengenai TIK sebagai bagian dari ilmu pengetahuan
dan teknologi (IPTEK). Lebih jauh dikemukakan bahwa TIK secara umum adalah semua
teknologi yang berhubungan dengan pengambilan, pengumpulan (akuisisi), pengolahan,
penyimpanan, penyebaran, dan penyajian informasi. Pemahaman TIK yang demikian ini
mencakup semua perangkat keras, perangkat lunak, kandungan isi, dan infrastruktur.
Dari uraian yang telah dikemukakan di atas mengenai TIK, maka penerapannya di
lingkungan pendidikan/pembelajaran dapatlah dikatakan bahwa TIK mencakup
perangkat keras, perangkat lunak, kandungan isi (materi pelajaran), dan infrastruktur
Sampai sejauh ini diharapkan sudah semakin jelas pemahaman ANDA mengenai TIK.
Oleh karena itu, seandainya ANDA mendengarkan istilah TIK, maka diharapkan bahwa
pemahaman ANDA tidak lagi langsung hanya terbatas atau fokus pada perkembangan
yang terkini yaitu komputer dan internet. Artinya, apabila ANDA sebagai guru atau
instruktur telah menerapkan pemanfaatan OHT (jenis TIK yang sudah mulai ditinggalkan)
dalam kegiatan pembelajaran sehingga lebih efektif atau efisien, maka ANDA dapatlah
dikatakan telah ber-TIK ria. Namun pembahasan mengenai TIK di dalam modul ini hanya
akan difokuskan pada komputer dan internet.
PC
Internet Intranet
LCD
Radio TIK projector
Telepon Printer
Televisi
Sebagaimana yang telah diuraikan sebelumnya bahwa TIK selalu terdiri dari hardware
dan software. Hardware atau perangkat keras adalah segala sesuatu peralatan teknologi
yang berupa fisik. Cirinya yang paling mudah adalah terlihat dan bisa disentuh.
Sedangkan software atau perangkat lunak adalah sistem yang dapat menjalankan atau
yang berjalan dalam perangkat keras tersebut. Software dapat berupa operating system
(OS), aplikasi, ataupun konten. Nah sekarang, cobalah sebutkan contoh-contoh
software OS, aplikasi, dan konten dengan cara melengkapi soal latihan berikut ini.
Selanjutnya, pada bagian berikut ini, cobalah kemukakan pendapat ANDA mengapa kita
harus menghargai hak cipta dengan cara menggunakan OS dan aplikasi yang orisinal.
Masing-masing kita didorong agar menghindarkan diri untuk menggunakan software OS
dan berbagai aplikasi lainnya hasil bajakan.
Mempertimbangkan dampak dari TIK jenis apapun menuntut suatu pemahaman tentang
bagaimana TIK itu dimanfaatkan di dalam kelas dan untuk mencapai tujuan
pembelajaran apa (perlu ditetapkan oleh para guru yang memanfaatkannya) di samping
pengetahuan tentang jenis penilaian yang akan digunakan untuk menilai peningkatan
prestasi belajar siswa, dan kesadaran tentang hakekat perubahan yang kompleks di
lingkungan sekolah. (http://www.ncrel.org/sdrs/areas/issues/methods/ technlgy/
te800.htm). Namun demikian, ada permasalahan atau pertanyaan yang sangat
mendasar yang perlu mendapat pengkajian yaitu “Apakah peralatan komputer dan
fasilitas internet (bagian dari fasilitas TIK) yang diadakan sekolah atau yang diterima
sekolah telah dirancang sedemikian rupa sehingga potensinya menunjang kegiatan
pembelajaran yang pada akhirnya akan meningkatkan prestasi hasil belajar siswa?”.
Banyak faktor penyebabnya, antara lain misalnya: (a) para guru belum dipersiapkan
dengan baik untuk memiliki kesiapan dalam memanfaatkan peralatan/fasilitas TIK secara
TIK memiliki potensi yang sangat besar dalam membantu peningkatan efektivitas
pembelajaran berdasarkan referensi penelitian yang dirujuk Ade Kusnandar. Potensi TIK
yang dimaksudkan dikemukakan sebagai berikut:
a. 10% informasi diperoleh dengan cara membaca (teks).
b. 20% informasi diperoleh dengan cara mendengar (suara).
c. 30% informasi diperoleh dengan cara melihat (grafis/foto).
d. 50% informasi diperoleh dengan cara melihat dan mendengar (video/animasi).
e. 80% informasi diperoleh dengan cara berbicara.
f. 80% informasi diperoleh dengan cara berbicara dan melakukan (interaktif).
Sejauh ini telah dibahas apa yang menjadi potensi TIK. Nah, pemahaman ANDA akan
lebih mantap lagi apabila ANDA mencoba mengemukakan potensi TIK di dalam
pembelajaran. Tuliskanlah jawaban ANDA pada bagian berikut ini. Semakin banyak
potensi TIK yang dapat ANDA rumuskan, maka semakin mantap pula tingkat
penguasaan ANDA terhadap materi pelajaran yang disajikan di dalam modul ini.
Bagaimana jawaban ANDA? Tidak perlu berkecil hati apabila ANDA hanya mampu
merumuskan beberapa saja di antaranya. Apabila sudah selesai ANDA kerjakan, cobalah
bandingkan jawaban ANDA dengan jawaban yang disediakan di bawah ini. Melalui
kegiatan membandingkan ini diharapkan pemahaman dan wawasan ANDA mengenai
potensi TIK akan semakin luas dan mantap.
Berikut ini disajikan beberapa di antara potensi TIK dalam lingkup pendidikan/
pembelajaran. Apabila beberapa jawaban ANDA ternyata sama dengan semua daftar
berikut ini, BAGUS. Kalaupun misalnya hanya sebagian saja yang sesuai, tidak usah
merasa kecil hati. Seseorang yang mau belajar dari pengalaman, maka apa yang ia
pelajari melalui pengalaman tersebut akan senantiasa bertahan lebih lama dalam
ingatannya (strong retention). Termasuk belajar melalui kesalahan. Oleh karena itu,
cobalah pahami potensi TIK yang disajikan di bawah ini.
5
ADMINISTRASI LEMBAGA ICT SEBAGAI PENUNJANG
PENDIDIKAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN
ICT SEBAGAI ALAT BANTU MANAJEMEN
6
MANAJEMEN DAN KEBIJAKAN LEMBAGA
PENDIDIKAN SEKOLAH
INFRASTRUKTUR DAN SUPRASTRUKTUR
7 ICT SEBAGAI INFRASTRUKTUR 10
PENDIDIKAN PENDIDIKAN
Berdasarkan gambar tersebut di atas, cobalah tuliskan fungsi-fungsi apa sajakah dari TIK
yang sudah berjalan atau diterapkan di sekolah ANDA. Selain itu, tuliskan juga fungsi-
fungsi TIK yang belum berjalan di sekolah ANDA dan faktor-faktor penyebabnya.
Selanjutnya, cobalah bandingkan apa yang telah ANDA tuliskan dengan berbagai
informasi yang tampak pada Blue Print TIK berikut ini.
Pertama-tama, dapat kita lihat bahwa TIK berfungsi sebagai gudang ilmu
pengetahuan, dapat berupa referensi berbagai ilmu pengetahuan
yang tersedia dan dapat diakses melalui fasilitas TIK, pengelolaan
pengetahuan, jaringan pakar, jaringan antara institusi pendidikan, dll.
Komunitas
Pusat Wahana Perbandingan
Pengembangan Pengembangan Standar
Materi Ajar Kurikulum Kompetensi
COURSE AND F CURRICULUM G INTERNATIONA
E
CONTENT DEVELOPMEN L
RESOURCE T BENCHMARKIN
DEVELOPMEN INFORMATION G
T SYSTEM AND
STANDARD
Kedua, fungsi TIK sebagai alat bantu pembelajaran dapat berupa alat bantu mengajar
bagi guru, alat bantu belajar bagi siswa, serta alat bantu interaksi antara guru
dengan siswa.
Evaluasi
Kinerja
Alat Bantu Animasi Alat Uji Siswa Sumber Siswa
STUDENT Referensi Ajar D
Guru A Peristiwa
B
EVALUATION
C
KNOWLEDGE
STUDENT
EVALUATION
EVENT SYSTEM SOURCE PERFORMAN
ANIMATION
CE
Alat Komunikasi
Komunikasi Simulasi Antar Guru
Guru-Siswa Peraga H INTER TEACHER
Kasus
TEACHER- F CASE
G Visual COMMUNICATIO
E STUDENT SIMULATION MULTIMEDIA N
Alat Bantu COMMUNICATI SYSTEM VISUAL
SYSTEM
Interaksi ON
SYSTEM Manajemen
Guru-Siswa Kelas
Kolaborasi
Kelompok Studi J
Terpadu
I INTEGRATED
WORKGROUP
SYSTEM COURSE
MNGT.
SYSTEM
Perpustakaan Kelas
Pojok Virtual
Internet Elektronik B
H A ONLINE VIRTUAL
INTERNET CLASS
CORNER LIBRARY
Aplikasi
Alat Ajar Multimedia
Komunikasi
Multi- MULTIMEDI
Kolaborasi C
Intelijensia A
MULTIPLE I Kooperasi
APPLICATIO
G INTELLIGEN
SCHOOL
N
INTRANET
T
LEARNING
DEVICES
Papan
Kelas Teater
Elektronik
Kelas Multimedia
F Sekolah
Jarak Jauh
D MULTIMEDIA
SCHOOL
E VIDEO THEATRE
BULLETIIN
BOARD CONFERENCI
NG
Waktu yang dihemat ini dapat digunakan guru untuk memberikan bimbingan kepada para
siswa, misalnya dalam mengerjakan soal-soal latihan dan diskusi. Namun sebagai
konsekuensinya, para guru dituntut kesediaannya menggunakan sebagian waktu tidak
mengajarnya untuk merancang dan mengembangkan materi pelajaran ke dalam media
OHT. Manakala guru telah mengelola kegiatan pembelajarannya dengan menggunakan
jenis TIK tertentu, seperti media OHT, maka setidak-tidaknya guru telah memperlihatkan
bahwa dirinya sudah mulai memahami makna dan pentingnya pemanfaatan TIK dalam
Dari beberapa sampel potret kegiatan pembelajaran yang telah dikemukakan di atas,
ada makna penting yang dapat ditarik, yaitu: (1) guru lebih efisien dalam mengelola
kegiatan pembelajaran, (2) siswa lebih aktif belajar karena tidak hanya mendengarkan
uraian/ceramah dan mencatat catatan dari guru saja tetapi para siswa juga
memanfaatkan sumber belajar lain, mengerjakan soal-soal latihan, berdiskusi dengan
guru sehingga kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik dan tidak membosankan,
dan (3) prestasi belajar siswa memperlihatkan kecenderungan meningkat.
Perubahan (kemajuan TIK) ini melanda semua aspek kehidupan manusia, termasuk
pendidikan/ pembelajaran. Pendapat Rosenberg (2001) sebagaimana dikutip oleh M.
Surya mengemukakan bahwa pergeseran paradigma dalam proses pembelajaran
adalah: (a) dari pelatihan ke penampilan, (b) dari ruang kelas ke di mana dan kapan
saja, (c) dari kertas ke “online” atau saluran, (d) dari fasilitas fisik ke fasilitas jaringan
kerja, (e) dari waktu siklus ke waktu nyata. Ruang belajar atau ruang kelas, misalnya,
mempunyai pengertian yang sangat berbeda dewasa ini.
Dahulu yang disebut ruang belajar adalah ruang berbentuk kotak berisi sejumlah meja
kursi murid, meja kursi guru, lemari, dan sebuah papan tulis di dinding. Sekarang,
pengertian ruang kelas/belajar tidak lagi dibatasi dengan empat dinding dan satu orang
guru. Kemudian, guru bukan lagi satu-satunya sumber belajar bagi para siswa. Demikian
juga dengan media pembelajaran bukan lagi sekedar terbatas pada papan tulis dan
kapur; dan buku tidak lagi hanya sebagai kumpulan kertas yang tercetak.
Kegiatan identifikasi tersebut di atas tentunya masih dapat kita teruskan. Nah,
bagaimana kalau ANDA mencoba untuk melanjutkannya? Cobalah dengan cara
mengelompokkan peran guru yang mengalami perubahan dan kelompok peran guru
yang tidak mengalami perubahan. Kemudian, tentukan peran guru yang mana yang
mengalami perubahan yang diakibatkan oleh perkembangan atau kemajuan TIK.
Diskusikanlah hasil pekerjaan ANDA dengan nara sumber sewaktu kegiatan belajar
tatap muka dilaksanakan. Kerjakanlah tugas ini dengan sungguh-sungguh karena
ANDA sendiri yang akan memperoleh keuntungan atau manfaatnya.
Sekarang, mari kita lihat perubahan paradigma tentang kurikulum. Kurikulum pada
masa lalu sepenuhnya ditentukan oleh pemerintah dan guru hanya tinggal
mengimplementasikannya. Perubahan yang terjadi dewasa ini adalah bahwa
penentuan kurikulum telah bergeser, tidak lagi sepenuhnya di tangan pemerintah.
Justru, masing-masing satuan pendidikan diberi otonomi untuk mengembangkan
kurikulum sendiri. Sedangkan peran pemerintah telah berkurang yaitu hanya
menetapkan standar kompetensi. Perubahan ini akan terus berlanjut. Sekolah masa
depan akan mengembangkan kurikulum yang menjadi ciri khas masing-masing.
Orang tua murid akan memilih sekolah yang cocok untuk tempat pendidikan anaknya
sesuai dengan minat dan harapan mereka.
DARI KE
teacher-centered instruction student-centered instruction
(Pembelajaran berpusat pada guru) (Pembelajaran berpusat pada
siswa)
Yakinkan diri ANDA bahwa dengan banyak berdiskusi berarti ANDA semakin terlatih
dalam melakukan analisis terhadap berbagai permasalahan yang ada. Di sisi lain,
ANDA juga akan semakin termotivasi untuk menggali berbagai referensi yang
dibutuhkan. ANDA akan terus tertantang untuk meningkatkan akumulasi
pengetahuan dan rasa percaya diri akan kemampuan diri sendiri.
DARI KE
studying once a life life-long learning
ivory towers competitive markets
single mode multiple-mode
broad scope institutions profiled mode institutions
isolated institutions cooperating institutions
single-unit curricula inter-unit curricula
broad basic studies just-in-time basic studies
curricula-oriented degrees knowledge certificates
term-oriented learning learning on demand
linear curricula learning spaces
RANGKUMAN
Pengertian Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan (TIK) tidak hanya mencakup
perangkat keras dan lunak saja tetapi juga konten dan infrastruktur, tidak hanya terbatas
pada bentuk yang konvensional saja tetapi juga yang paling mutakhir (sophisticated).
Perkembangan/kemajuan TIK telah mempengaruhi berbagai aspek kehidupan termasuk
bidang pendidikan/pembelajaran. Potensi TIK yang apabila dimanfaatkan secara terintegrasi
dan optimal di bidang pendidikan/pembelajaran, maka dampaknya antara lain dapat
memperluas akses terhadap layanan pendidikan, meningkatkan efisiensi pengelolaan
kegiatan pembelajaran, meningkatkan kualitas pendidikan, mendorong peserta didik untuk
belajar lebih mandiri, memudahkan guru menyajikan berbagai jenis materi pelajaran yang
sulit, dan membantu mempermudah peserta didik mempelajari materi pelajaran. Agar
TUGAS
KEGIATAN BELAJAR 2
PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN
KOMUNIKASI (TIK) DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN
URAIAN MATERI
1. Pengantar
Pengalaman mempelajari materi pelajaran yang disajikan pada Kegiatan Belajar-1
kiranya dapat ANDA terapkan pada Kegiatan Belajar-2. Pemahaman atau penguasaan
materi pelajaran yang dibahas pada Kegiatan Belajar-1 akan membantu ANDA untuk
memahami materi pelajaran yang akan dibahas pada Kegiatan Belajar-2. Materi
Strategi mempelajari materi pelajaran yang terdapat pada Kegiatan Belajar-1 tidak
berbeda halnya dengan mempelajari materi pelajaran yang diuraikan pada Kegiatan
Belajar-2, yaitu dimulai dengan mempelajari materi pelajaran yang dibahas pada bagian
pertama, “pertimbangan dalam pemanfaatan TIK untuk pembelajaran”. Manakala telah
memahami atau menguasai materi pelajaran bagian pertama ini, barulah ANDA
disarankan untuk mempelajari materi pelajaran yang diuraikan pada bagian kedua
“langkah/ prosedur pemanfaatan TIK untuk pembelajaran”. Setelah ANDA berhasil
memahami materi pelajaran yang disajikan pada bagian kedua, barulah ANDA
diperkenankan untuk mempelajari bagian ketiga, yaitu tentang “model-model
pemanfaatan TIK untuk pembelajaran”.
Kepala Sekolah dan guru atau instruktur pelatihan yang bersikap melihat bukti terlebih
dahulu ini masih relatif lebih mudah dimotivasi untuk berperanserta dalam pemanfaatan
TIK untuk pembelajaran. Atau bahkan ada kemungkinan juga bahwa di antara Kepala
Sekolah dan guru atau instruktur pelatihan yang bersikap demikian ini, telah mempunyai
inisiatif sendiri untuk merencanakan pemanfaatan TIK dalam kegiatan
pembelajaran/pelatihan.
Adanya “pressure” yang berupa kebijakan dari supra sistem dapat juga menjadi salah
satu pertimbangan bagi Kepala Sekolah dan guru untuk menerapkan pemanfaatan TIK
dalam kegiatan pembelajaran. Pada umumnya, Kepala Sekolah tidak mau menanggung
resiko sebagai akibat dari tindakan yang tidak responsif atau tidak melaksanakan
kebijakan supra sistem. Kepala Sekolah akan berupaya sedapat mungkin untuk
menerapkan kebijakan yang ditetapkan oleh supra sistem. Dalam kaitan ini, tingkat
kesiapan sekolah akan sangat menentukan tingkat keberhasilan penerapan kebijakan
pemanfaatan TIK dalam kegiatan pembelajaran.
Pada kenyataannya, masih ada sebagian Kepala Sekolah dan guru atau instruktur
pelatihan yang masih belum termotivasi untuk menerapkan pemanfaatan TIK untuk
kegiatan pembelajaran. Dalam kaitan ini, cobalah ANDA identifikasi apa yang menjadi
pertimbangan mengapa sebagian Kepala Sekolah dan guru atau instruktur pelatihan
belum termotivasi untuk memanfaatkan TIK dalam kegiatan pembelajaran mereka?
Apakah dikarenakan belum adanya: (a) pengetahuan dan keterampilan Kepala Sekolah
dan guru atau instruktur pelatihan mengenai TIK, (b) fasilitas dan infrastruktur di bidang
TIK di sekolah atau lembaga pelatihan, dan (c) dana operasional untuk memanfaatkan
TIK?
Nah sekarang, cobalah identifikasi dan tuliskan pada kolom di bawah ini (pada butir b
dan seterusnya) apa saja yang menjadi faktor penyebab sebagian para Kepala Sekolah
dan guru belum memanfaatkan TIK dalam kegiatan pembelajaran! Pengalaman ANDA
mengelola kegiatan pembelajaran selama ini akan sangat membantu mengidentifikasi
faktor-faktor penyebab sebagian Kepala Sekolah dan guru belum memanfaatkan TIK. Di
samping itu, upayakanlah agar ANDA tidak menilai apakah jawaban yang telah ANDA
tuliskan itu benar atau salah. Karena dengan cara yang demikian maka akan terbuka
peluang yang lebih besar untuk menggali lebih banyak jawaban. Kemudian,
diskusikanlah jawaban yang telah ANDA tuliskan, baik dengan sesama teman maupun
dengan nara sumber sewaktu kegiatan belajar tatap muka diselenggarakan.
Nah, satu hal yang perlu dicatat adalah bahwa sekalipun para guru yang baru
menyelesaikan pendidikannya di lembaga pendidikan guru telah memiliki tingkat
pengetahuan/pemahaman tertentu tentang TIK, tetapi berdasarkan hasil penelitian,
pengetahuan mereka tentang “know how” atau kemampuan tekno-pedagogis yang
berkaitan dengan cara mengintegrasikan TIK ke dalam kegiatan pembelajaran yang
mereka kelola sehari-hari masih relatif rendah (Karsenti, 2005).
Sebagai tambahan wawasan, berikut ini diuraikan beberapa kecenderungan sikap guru
dalam pemanfaatan TIK untuk kepentingan pembelajaran (Siahaan, 2005).
a. Tidak mau repot atau merasa puas dengan hasil pekerjaan yang telah dicapai
Guru biasanya cenderung merasa puas dengan hasil pekerjaan yang telah
dicapainya melalui cara kerja yang telah diterapkan. Tipe guru yang demikian ini
“cenderung tidak mau repot-repot dengan hal-hal yang baru (termasuk pemanfaatan
TIK dalam pembelajaran)”. Mengapa? Karena mereka berpikir bahwa dengan cara
mengajar yang lama saja, telah memberikan hasil prestasi belajar siswa yang
menggembirakan atau bernilai baik. Mengandalkan pengalamannya yang telah
berhasil membawa para siswanya mencapai prestasi belajar yang menggembirakan,
maka tipe guru yang demikian ini akan cenderung memperlihatkan “sikap yang
resistan terhadap setiap gagasan pembaharuan”.
Guru dengan kecenderungan sikap “tidak mau repot-repot dengan hal-hal yang baru”
akan terlalu sulit untuk dipengaruhi atau diminta berperanserta dalam menerapkan
TIK dalam kegiatan pembelajaran. Terlebih lagi apabila pengalaman mengajarnya
telah membuktikan bahwa para siswa yang dibimbingnya selalu memperlihatkan
prestasi belajar yang menggembirakan. Pada umumnya, guru-guru senior yang telah
Pemanfaatan TIK yang diterapkan oleh guru yang bersikap “sekedar melaksanakan
tugas dari pimpinan” ini tidak akan membuahkan hasil sekalipun dipahami bersama
bahwa TIK dapat memberikan nilai tambah. Nilai tambah akan diperoleh apabila
memang TIK itu dimanfaatkan secara tepat (appropriate) dan dengan sungguh-
sungguh. Tetapi justru sebaliknya, bukan nilai tambah yang diperoleh apabila sang
guru hanya sekedar melaksanakan tugas pimpinan.
Sang guru akan merasakan adanya kepuasan di dalam dirinya apabila berhasil
memperkenalkan gagasan pembaharuan kepada para siswanya. Kepuasan sang
guru akan bertambah apabila para siswanya memperlihatkan hasil belajar yang
meningkat pula.
Selama dukungan yang bersifat substansi maupun yang bersifat finansial masih
berjalan, maka sang guru yang bersikap “melaksanakan hal-hal yang baru
berdasarkan pamrih” akan melaksanakan pemanfaatan TIK sebagaimana yang telah
didiskusikan. Namun, apabila dukungan substansi dan finansial telah berhenti dan
tindak lanjut kegiatan pemanfaatan TIK diserahkan kepada sekolah, maka
kecenderungan yang terjadi adalah bahwa sang guru juga berhenti memanfaatkan
TIK dalam kegiatan pembelajarannya. Pengelola sekolah juga kemungkinan akan
mengatakan bahwa tidak ada dana khusus untuk melanjutkan pelaksanaan
pemanfaan TIK dalam kegiatan pembelajaran sehingga kegiatannya juga turut
segera berhenti. Sebaliknya dapat terjadi manakala pimpinan sekolah memang orang
yang bersikap positif dan terbuka terhadap pembaharuan.
Guru yang bersikap “sekedar ikut-ikutan agar tidak dikatakan ketinggalan jaman” ini
sebenarnya tidaklah sepenuh hati untuk melaksanakan pemanfaatan TIK sehingga
kalau dipertanyakan tentang berbagai hal yang berkaitan dengan pemanfaatan TIK,
maka sang guru akan melemparkannya kepada pimpinan sekolah. Dapat saja sang
Melalui pemahaman yang jelas, maka seorang guru tentunya akan lebih mudah
menerapkan gagasan pembaharuan dalam kegiatan pembelajaran yang dikelolanya.
Seandainya juga mengalami hambatan/kesulitan pada tahap penerapannya di dalam
kelas, ia tentunya tidak mudah menyerah; melainkan akan berupaya untuk mencari
solusinya, tidak hanya dengan sesama guru yang ada di sekolahnya tetapi juga
dengan pihak-pihak lain yang mempunyai kompetensi di bidang yang relevan. Selain
responsif terhadap gagasan pembaharuan yang dalam hal ini berupa pemanfaatan
TIK dalam kegiatan pembelajaran, maka sang guru akan selalu mengupayakan
adanya kreativitas dalam kegiatan pembelajaran yang dikelolanya.
b. Khusus
1) Perencanaan
Pada tahap perencanaan, sebagai seorang guru atau instruktur pelatihan
tentunya ANDA akan melakukan serangkaian kegiatan, seperti: (a)
merancang/mengemas materi pelajaran, (b) mempersiapkan strategi
Hasil kerja suatu tim akan lebih baik lagi apabila membuka diri untuk
mendapatkan masukan dari kelompok guru mata pelajaran sejenis dari wilayah
lainnya. Atau, asosiasi guru mata pelajaran sejenis (jika telah ada) berdasarkan
wilayah misalnya dapat berbagi tugas untuk merancang dan mengembangkan
topik-topik tertentu yang telah diinventarisasi secara asosiasi. Selanjutnya, hasil
finalisasi dan kompilasi keseluruhan topik pelajaran dapat dimanfaatkan oleh
semua anggota asosiasi.
Kemudian, para siswa juga perlu disiapkan agar masing-masing mereka fokus
terhadap materi pelajaran yang akan dibahas. Penyiapan siswa dapat dilakukan
dengan mengarahkan perhatian mereka terhadap kompetensi yang perlu mereka
kuasai pada akhir kegiatan pembelajaran. Strategi pembelajaran yang akan
diterapkan selama kegiatan pembelajaran juga perlu dikomunikasikan kepada
para siswa agar mereka memiliki kejelasan mengenai kegiatan-kegiatan belajar
yang dituntut untuk mereka lakukan.
Manakala para siswa dan fasilitas/peralatan TIK telah sepenuhnya dalam siap,
barulah guru membagikan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) dan dilanjutkan dengan
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran. Selama berlangsung kegiatan
pembelajaran, guru haruslah memantau keadaan penerimaan siswa terhadap
materi pelajaran. Siswa yang mengalami kesulitan memahami bagian tertentu
dari materi pelajaran, hendaknya menjadi perhatian guru dan diberi bimbingan.
Sedangkan siswa yang memperlihatkan tingkat penguasaan yang lebih cepat
terhadap materi pelajaran dapat diberi tugas-tugas tertentu sehingga tidak
mengganggu siswa lainnya.
Apabila kondisi obyektif yang ada memang memungkinkan siswa untuk melakukan
kegiatan belajar berbasis TIK, maka model pemanfaatan TIK yang mendukung adalah
model yang terintegrasi dalam kegiatan pembelajaran sekalipun mungkin tidak
sepenuhnya. Masih terbuka peluang sekalipun dalam persentase yang kecil bagi siswa
untuk dapat berinteraksi secara tatap muka dengan guru. Secara singkat dapatlah
dikatakan bahwa hampir keseluruhan kegiatan pembelajaran dilakukan melalui
pemanfaatan TIK. Model terintegrasi ini hanya dapat diterapkan apabila setiap siswa
telah memiliki pengetahuan, kemampuan dan keterampilan mengoperasikan fasilitas TIK
di samping tidak memiliki kendala/hambatan untuk memanfaatkan fasilitas TIK setiap
saat.
Model pemanfaatan TIK untuk kegiatan pembelajaran yang kedua yang dapat diterapkan
adalah model campuran (mixed model) dengan porsi yang lebih besar pada
pemanfaatan TIK dalam kegiatan pembelajaran. Model campuran ini dapat dibedakan
menjadi:
Sebaliknya, manakala fasilitas TIK yang tersedia di sekolah terbatas jumlahnya sehingga
hanya dapat dimanfaatkan siswa secara berpasangan, trio atau bahkan kwartet, dan
fasilitas TIK yang sama tidak mungkin dimanfaatkan siswa di luar jam pelajaran sekolah,
serta fasilitas TIK yang tersedia di lingkungan sekitar siswa juga sangat terbatas, maka
model campuran yang kedua yang lebih memungkinkan untuk diterapkan guru. Artinya,
pemanfaatan TIK untuk pembelajaran hanya dilakukan dalam bentuk tugas-tugas yang
harus dilakukan para siswa.
RANGKUMAN
Setiap guru mempunyai keterbatasan dalam menyajikan materi pelajaran kepada para
siswanya karena berbagai sebab, seperti: konsep yang abstrak, obyek yang berbahaya,
obyek yang tidak terlihat secara kasat mata, biaya yang sangat mahal untuk menghadirkan
obyek bahasan ke dalam kelas. Berbagai keterbatasan guru dapat diatasi antara lain dengan
pemanfaatan eknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam kegiatan pembelajaran.
Gagasan pembaharuan khususnya pemanfaatan TIK dalam kegiatan pembelajaran dapat
berasal dari siapa saja. Yang sangat mendasar dan penting adalah sikap Kepala Sekolah
dan guru yang kondusif terhadap pemanfaatan TIK. Pembaharuan dapat dimulai dari yang
sangat kecil, seperti: guru yang memberikan tugas kepada para siswanya untuk mencari
TUGAS
PENUTUP
Bagian Penutup ini merupakan bagian akhir dari modul yang sedang ANDA pelajari tentang
“Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam Pembelajaran”. SUKSES
buat ANDA yang telah berhasil selesai mempelajari modul ini. Apabila sekarang kepada
ANDA sebuah pertanyaan “Apa saja yang telah ANDA pahami setelah selesai mempelajari
modul ini?”. Pertanyaan ini tentulah tidak terlalu sulit untuk dijawab apabila ANDA memang
benar-benar secara cermat mempelajari modul ini dan mengerjakan semua tugas atau soal-
soal latihan yang diberikan. Namun seandainya ANDA sendiri masih merasa belum
Pengembangan dan Pemanfaatan TIK dalam Pembelajaran
Konten Jardiknas 43
sepenuhnya dapat menjawab pertanyaan tersebut dengan mudah, apakah tidak sebaiknya
ANDA mundur selangkah untuk mencoba mempelajari ulang bagian-bagian tertentu dari
modul ini yang belum ANDA pahami dengan baik.
Dengan mempelajari ulang materi pelajaran yang dibahas di dalam modul ini yang memang
benar-benar belum ANDA pahami secara baik, janganlah sedikitpun ANDA merasa malu
atau merasa tidak enak (feel uneasy). Apabila ANDA memang sudah selesai mempelajari
ulang bagian-bagian tertentu dari materi pelajaran yang diuraikan di dalam modul ini dan
akhirnya telah dapat memahaminya dengan baik, maka siapkanlah diri ANDA untuk
mengerjakan Tes Akhir Modul (TAM) yang terdapat di bagian akhir modul ini. Dalam
mengerjakan TAM, usahakanlah untuk secara disiplin mengerjakannya sendiri semaksimal
mungkin agar ANDA secara obyektif dapat menilai tingkat keberhasilan ANDA menguasai
materi pelajaran yang disajikan di dalam modul ini.
Apabila sudah selesai mengerjakan semua soal yang terdapat pada TAM, mintalah Kunci
Jawaban TAM dari nara sumber pelatihan dan kemudian, periksalah hasil pekerjaan ANDA.
Semoga ANDA berhasil mengerjakan semua atau sebagian besar soal TAM dengan benar.
Jika demikian halnya, SELAMAT dan SUKSES buat ANDA. Sebagai tindak lanjut,
gunakanlah pengalaman belajar atau cara-cara belajar yang telah ANDA terapkan untuk
modul pelatihan lainnya.
Jika seandainya ternyata ANDA belum berhasil mengerjakan semua atau sebagian besar
soal TAM, janganlah berkecil hati. Tip yang paling sederhana dan mudah adalah “pelajarilah
kembali modul ini dengan lebih cermat”. Di samping itu, yakinkan juga diri ANDA bahwa
ANDA pasti dapat memahami keseluruhan atau sebagian besar materi pelajaran yang
dibahas di dalam modul ini. Bagaimana? ANDA sudah siap bukan? Bagus! Selamat belajar
dan Sukses!
A. Petunjuk
1. Bacalah dengan cermat terlebih dahulu petunjuk tentang cara-cara
mengerjakan soal-soal TAM.
2. Bacalah sepintas keseluruhan soal TAM dan perhatikanlah soal-soal mana
yang menurut ANDA dapat dengan mudah ANDA jawab. Kemudian, bacalah secara
cermat setiap soal yang relatif mudah menurut ANDA dan kerjakanlah.
3. Apabila memang masih ada waktu, cobalah pahami soal yang sulit dan
upayakan untuk mengerjakannya.
4. Seandainya semua soal telah selesai ANDA kerjakan, cobalah periksa
kembali hasil pekerjaan ANDA. Jika ada yang menurut ANDA perlu diperbaiki,
lakukanlah dengan segera.
5. Berilah tanda silang (X) pada pilihan jawaban yang benar menurut ANDA,
apakah huruf A, B, C, atau D.
7. Manakah di antara pernyataan berikut ini yang menurut ANDA perlu dijadikan
sebagai pertimbangan untuk menerapkan pemanfaatan TIK dalam kegiatan
pembelajaran?
A. Potensi TIK yang dapat mengatasi keterbatasan saya (self-limitation) dalam
menyajikan materi pelajaran yang bersifat abstrak, berbahaya, tidak dapat dilihat
secara kasat mata.
B. Sikap yang merasa puas dan bangga akan potensi dan kemampuan yang telah
saya pelajari dan terapkan selama ini yang menghasilkan prestasi belajar para
siswa saya tidak mengecewakan sehingga tidak perlu menambah beban
pekerjaan dengan pemanfaatan TIK.
C. Sikap saya adalah berorientasi pada prestasi belajar para siswa. Jika dengan
cara-cara mengajar yang saya terapkan selama ini telah menghasilkan prestasi
belajar siswa mencapai nilai ketuntasan, maka saya tidak merasa perlu untuk
membebani diri saya dengan segala macam pembaharuan termasuk
pemanfaatan TIK.
D. Sikap yang senantiasa terbuka terhadap setiap gagasan pembaharuan dan
tergugah untuk melakukan kajiannya serta berupaya untuk menerapkannya
dalam kegiatan pembelajaran.
12. Menurut ANDA, apa saja yang menjadi dampak dari pemanfaatan TIK dalam
kegiatan pembelajaran?
A. Terjadinya pergeseran paradigma dalam berbagai komponen di bidang
pendidikan/ pembelajaran.
B. Guru tidak lagi menjadi satu-satunya sumber belajar bagi para siswa tetapi hanya
sebagai salah satu sumber belajar saja.
C. Peserta didik (siswa) bukan lagi sebagai obyek yang harus disuapi sepenuhnya
oleh guru dalam membelajarkan mereka.
D. Pembelajaran tidak lagi berfokus pada guru tetapi telah bergeser menjadi
berfokus pada siswa (students-centered instruction).
14. Pernyataan manakah di antara yang berikut ini yang tidak termasuk sebagai
potensi TIK?
A. Mendorong siswa belajar lebih mandiri.
B. Mengembangkan keterampilan komunikasi.
C. Membatasi kesempatan atau peluang untuk dapat belajar.
D. Meningkatkan kualitas belajar.
15. Pernyataan manakah di antara yang berikut ini yang termasuk sebagai
potensi TIK?
A. Membuat siswa cenderung lebih malas mengikuti pelajaran.
16. Manakah pernyataan tentang fungsi TIK yang paling lengkap di antara yang
berikut ini?
A. TIK sebagai gudang pengetahuan, alat bantu pembelajaran, fasilitas pendidikan,
dan standar kompetensi.
B. TIK sebagai referensi yang dapat diakses dari internet.
C. TIK sebagai jaringan tenaga ahli.
D. TIK sebagai perpustakaan digital (electronic library atau elib).
17. Manakah di antara pernyataan berikut ini yang menurut ANDA tidak termasuk
sebagai pergeseran paradigma di bidang pembelajaran?
A. Pembelajaran yang berfokus pada siswa (students-centered instruction).
B. Pembelajaran yang mengkondisikan guru sebagai satu-satunya sumber belajar
bagi siswa.
C. Pembelajaran yang memposisikan guru sebagai fasilitator.
D. Pembelajaran yang memungkinkan para siswa senang belajar.
18. Jika masih ada sebagian guru yang belum memanfaatkan TIK dalam kegiatan
pembelajaran, maka menurut ANDA sebagai guru, faktor-faktor apa saja yang
menjadi penyebabnya?
A. Guru yang terlalu membanggakan pengetahuan, pengalaman, dan kemampuan
dirinya tanpa mau menyadari adanya keterbatasan pada dirinya.
B. Belum adanya kebijakan Kepala Sekolah yang mendukung pelaksanaan
pemanfaatan TIK.
C. Belum adanya SDM di sekolah yang mempunyai pengetahuan, kemampuan, dan
keterampilan di bidang TIK.
D. Belum adanya dukungan dana operasional yang dianggarkan Kepala Sekolah
untuk pelaksanaan pemanfaatan TIK dalam kegiatan pembelajaran.
19. Manakah di antara pernyataan yang berikut ini yang tidak termasuk sebagai
pergeseran paradigma tentang siswa?
A. Siswa tidak lagi diperlakukan sebagai individu yang perlu ”dicekokin atau
disuapin” dengan berbagai pengetahuan.
20. Manakah di antara pernyataan yang berikut ini yang tidak termasuk sebagai
pergeseran paradigma tentang guru?
A. Guru merupakan salah satu di antara berbagai sumber belajar yang dapat
diakses oleh para siswanya.
B. Guru tidak harus menyajikan sendiri semua materi pelajaran yang ditentukan di
dalam kurikulum tetapi dapat berbagi dengan sumber belajar lainnya.
C. Guru merupakan orang yang merasa serba tahu semuanya di dalam kelas.
D. Guru tidak lagi mendominasi (memonopoli) seluruh waktu yang dialokasikan
untuk kegiatan belajar di kelas tetapi lebih cenderung memfasilitasi
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran.
1. D 11. D
2. B 12. A
3. C 13. D
4. C. 14. C
5. D 15. B
6. D 16. A
7. D 17. B
8. D 18. A
9. C 19. D
10. D 20. C