Anda di halaman 1dari 24

LEMBAR PENGESAHAN

TAK “ STIMULASI PERSEPSI” pada klien dengan Halusinasi pada 26 November

2019 di Ruang Perawatan Rokan RSJ Tampan Profesi Program Studi Ilmu

Keperawatan STIKes Tengku Maharatu

Pekanbaru, 26 November 2019

Mengesahkan,

CI Akademik CI Lapangan

(Ns. Shinta Dewi Kasih B, M.Kep) (Ns. Aulia Akbar, M. Kep,. SP. Kep. J)
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK “ STIMULASI PERSEPSI” PADA

KLIEN DENGAN HALUSINASI

Topik : Terapi Aktivitas Kelompok stimulasi persepsi Halusinasi

Sesi 1 : Mengenal Halusinasi

Sasaran : Pasien dengan Halusinasi

A. TUJUAN

1. Klien dapat mengenal halusinasi

2. Klien dapat mengenal waktu terjadinya halusinasi

3. Klien dapat mengenal situasi terjadinya halusinasi

B. LANDASAN TEORITIS

1. Pengertian Halusinasi

Halusinasi merupakan gangguan atau perubahan persepsi dimana

pasien mempersepsikan yang sebenarnya tidak terjadi. Halusinasi adalah

hilangnya kemampuan manusia dalam membedakan pikiran dan dunia

luar. Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan jiwa dimana klien

mengalami perubahan sensori persepsi, merasakan sensasi palsu berupa

suara, penglihatan, pengecapan, perabaan atau penghiduan.

2. Penyebab

a. Faktor Predisposisi

 Faktor genetik dan pola asuh : Menunjukkan bahwa faktor

keluarga menunjukkan hubungan yang sangat berpengaruh pada

penyakit ini.

 Faktor Perkembangan : Tugas perkembangan pasien terganggu

misalnya rendahya kontrol dan kehangatan keluarga menyebabkan


pasien tidak mampu mandiri sejak kecil, mudah frustasi,

hilangnya percaya dirindan lebih rentan terhadap stres.

b. Faktor presipistasi

 Biologis

 Stres lingkungan

 Perilaku

c. Tanda dan Gejala

 Bicara, senyum, dan ketawa sendiri

 Menggerakkan bibir tanpa suara, pergerakan mata cepat, dan

respon verbal lambat

 Menarik diri dari orang lain, dan berusaha untuk menghindari diri

dari orang lain.

 Tidak dapat membedakan antara keadaan nyata dan keadaan tidak

nyata.

C. KRITERIA ANGGOTA KELOMPOK

1. Klien kelolaan yang mengalami halusinasi minimal pada SP II yang

mampu mengontrol/mengendalikan halusinasinya.

2. Klien diluar kelolaan mahasiswa yang mengalami halusinasi minimal

pada SP II yang mampumengontrol/mengendalikan halusinasinya.

D. Proses Seleksi

1. Mengobservasi klien halusinasi

2. Mengidentifikasi yang termasuk kriteria

3. Mengumpulkan klien yang masuk kriteria

4. Membuat kontrak dengan klien yang setuju ikut kelompok

5. Menjelaskan tujuan terapi pada klien atau kelompok


6. Menjelaskan aturan main dalam kelompok

E. URAIAN STRUKTUR KEGIATAN

1. Waktu

Tempat Kegiatan : Ruang Rokan, Rumah Sakit Jiwa Tampan

Pelaksanaan : Selasa, 26 November 2019

Waktu Kegiatan : 09.00 WIB

Jumlah Pasien : 6 orang

F. PENGORGANISASIAN KELOMPOK

1. Leader : Khoiriatul Mar’ah

a. Mengarahkan dan memimpin jalannya TAK

b. Membantu kelompok menetapkan tujuan dan

membuat peraturan

c. Menjadi motivator

2. Co Leader : Nita Puji Lestari

a. Mengarahkan dan memimpin jalannya TAK

b. Membantu kelompok menetapkan tujuan dan

membuat peraturan

c. Menjadi motivator

3. Observasi : Novika Wulan Sari

a. Mencatat serta mengamati respon klien

b. Mengamati jalannya aktivitas

c. Mengamati peserta Drop Out

4. Fasilisator : Juniasih Gusna Irawan

Karmala Daffika Sari

Mia Susanti
a. Ikut serta dalam kelompok dengan tujuan

memberi stimulus pada anggota kelompok lain

agar dapat mengikuti jalannya kegiatan

b. Menyiapkan tempat dan alat

c. Menjadi motivator

G. ALAT

1. Papan tulis/ flipchart

2. Buku catatan dan pulpen

3. Jadwal kegiatan klien

H. METODE

1. Dinamika kelompok

2. Diskusi dan Tanya jawab

3. Demonstrasi

I. SETTING TEMPAT

Keterangan :
: Papan Tulis/ flipchart
: Co Leader

: Leader

: Peserta

: Fasilitator

: Observer
J. MEKANISME KEGIATAN TAK

No Waktu Kegiatan Terapis Kegiatan Peserta

1. 5 menit Perencanaan :

a. Persiapan materi

b. Persiapan alat yang

digunakan

c. Setting tempat terapis dan

peserta

d. Pembagian tugas terapis

2. 20 Pelaksanaan :

menit a. Orientasi

1. Salam terapeutik

 Terapis mengucapkan  Menjawab salam

salam  Mendengarkan dan

 Memperkenalkan memperhatikan

terapis atau preceptor

2. Evaluasi validasi

 Menanyakan perasaan  Menjawab

klien saat ini

3. Kontrak

 Menjelaskan tujuan  Mendengarkan dan

kegiatan memperhatikan

 Membuat kontrak  Mengikuti kegiatan


waktu kegiatan sesuai aturan main

 Menjelaskan aturan

main

b. Kerja

1. Melaksanakan kegiatan  Melaksanakan

sesuai dengan aturan antisipasi masalah

main yang ditentukan

2. Melaksanakan antisipasi terapis (jika ada)

masalah (jika ditemukan

saat kegiatan

berlangsung)

3. 10 c. Terminasi

menit 1. Evaluasi pencapaian

tujuan

 Menanyakan - Mengungkapkan

perasaan klien pendapat

setelah mengikuti - Menyetujui/member

TAK pendapat tentang

2. Memberikan rencana rencana selanjutnya

tindakan lanjut

3. Kontrak TAK berikutnya


(jika TAK tidak

dilanjutkan)

K. PENUTUP

Demikianlah proposal kegiatan ini kami buat dengan sebagaimana

adanya. Besar harapan kami agar kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik.

Oleh karena itu, kami mohon bantuan dan dukungannya dari semua pihak

agar kegiatan ini dapat terlaksana.

Sebelumnya kami ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada

semua pihak yang telah membantu kami, atas persetujuannya, dukungannya

serta partisipasinya sejak persiapan hingga terlaksananya kegiatan ini.

Akhir kata, kami mengharapkan kritik dan saran dari proposal yang

jauh dari sempurna ini sebagai bahan evaluasi untuk kegiatan kami

berikutnya.

Sesi 1 : TAK

Stimulasi Persepsi Halusinasi

No Aspek yang dinilai Nama Pasien

1. Pasien dapat menyebutkan jenis

halusinasinya

2. Pasien dapat menyebutkan

waktu terjadinya halusinasi

3. Pasien dapat menyebutkan

situasi terjadinya halusinasi

Petunjuk :
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien

2. Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan mengenal

halusinasi:isi ,waktu,situasi dan perasaan. beri tanda √ jika klien

mampu dan x jika klien tidak mampu.

L. Dokumentasi

Dokumentasi kemampuan yang dimiliki klien TAK pada catatan

proses keperawatan tiap klien. Contoh : klien mengikuti sesi 1, TAK

stimulasi persepsi halusinasi. Klien mampu menyebutkan isi halusinasi

(menyuruh memukul), waktu (pukul 9), situasi (saat sedang sendiri).

Anjurkan klien mengidentifikasi halusinasi yang timbul dan menyampaiaknn

kepada perawat.
STRATEGI PELAKSANAAN
HALUSINASI PENDENGARAN
STRATEGI PELAKSANAAN 1 (SP 1) HALUSINASI PENDENGARAN
A. Kondisi

Klien terlihat bicara atau tertawa sendiri, nangis sendiri,gerak gerak sendiri,
mendekatkan telinga ke arah tertentu, dan menutup telinga. Klien mengatakan
mendengar suara-suara atau kegaduhan, mendengar suara yang mengajaknya
bercakap-cakap
B. Diagnosis Keperawatan
Perubahan Persepsi Sensori: Halusinasi
C. Tujuan

a. Klien dapat membina hubungan saling percaya, dengan criteria sebagai


berikut.

1) Ekspresi wajah bersahabat


2) Menunjukkkan rasa senang
3) Klien bersedia diajak berjabat tangan
4) Klien bersedia menyebutkan nama
5) Ada kontak mata
6) Klien bersedia duduk berdampingan dengan perawat
7) Klien bersedia mengutarakan masalah yang dihadapinya.

b. Membantu klien mengenal halusinasinya


c. Klien dapat mengenal waktu terjadinya halusinasi
d. Klien dapat mengenal situasi terjadinya halusinasi

D. Intervensi Keperawatan
a. Bina hubungan saling percaya dengan prinsip komunikasi terapeutik
1) Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun nonverbal
2) Perkenalkan diri dengan sopan
3) Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang disukai
klien
4) Jelaskan tujuan pertemuan
5) Jujur dan menepati janji
6) Tunjukkan sikap empati dan menerima klien apa adanya
7) Beri perhatian kepada klien dan memperhatikan kebutuhan dasar
klien.
b. Bantu klien mengenal halusinasinya yang meliputi isi, waktu terjadi
halusinasi, frekuensi, situasi pencetus, dan perasaan saat terjadi
halusinasi
E. Strategi Pelaksanaan

1. Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Selamat pagi, assalamualaikum………….. Boleh Saya kenalan
dengan abang-abang? Nama Saya………….. boleh panggil
Saya……… Saya Mahasiswa Stikes Tengku Maharatu, Saya sedang
praktik di sini dari pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 16.00
WIB siang. Kalau boleh Saya tahu nama abang siapa dan senang
dipanggil dengan sebutan apa?”
b. Evaluasi/validasi
“Bagaimana perasaan abang hari ini? Bagaimana tidurnya tadi
malam? Ada keluhan tidak?”
c. Kontrak
1) Topik
“Apakah abang tidak keberatan untuk ngobrol dengan saya?
Menurut abang sebaiknya kita ngobrol apa ya? Bagaimana kalau
kita ngobrol tentang suara dan sesuatu yang selama ini abang
dengar dan lihat tetapi tidak tampak wujudnya?”
2) Waktu
“Berapa lama kira-kira kita bisa ngobrol? abang maunya berapa
menit? Bagaimana kalau 10 menit? Bisa?”
3) Tempat
“Di mana kita akan bincang-bincang ???
Bagaimana kalau di ruang tamu saya ???
2. Kerja
“Apakah abang mendengar suara tanpa ada wujudnya?”
“Apa yang dikatakan suara itu?”
“Apakah abang melihat sesuatu atau orang atau bayangan atau mahluk?”
“Seperti apa yang kelihatan?”
“Apakah terus-menerus terlihat dan terdengar, atau hanya sewaktu-waktu
saja?”
“Kapan paling sering abang melihat sesuatu atau mendengar suara
tersebut?”
“Berapa kali sehari abang mengalaminya?”
“Pada keadaan apa, apakah pada waktu sendiri?”
“Apa yang abang rasakan pada saat melihat sesuatu?”
“Apa yang abang lakukan saat melihat sesuatu?”
“Apa yang abang lakukan saat mendengar suara tersebut?”
“Apakah dengan cara itu suara dan bayangan tersebut hilang?”
3. Terminasi
a. Evaluasi subjektif
“Bagaimana perasaan abang dengan obrolan kita tadi? abang merasa
senang tidak dengan latihan tadi?”
b. Evaluasi objektif
“Setelah kita ngobrol tadi, panjang lebar, sekarang coba abang
simpulkan pembicaraan kita tadi.”
c. Rencana tindak lanjut
“Bagaimana kalau kita belajar cara untuk mencegah suara-suara atau
bayangan agar tidak muncul?”?”
d. Kontrak yang akan datang
1) Topik
“abang, bagaimana kalau nnati kita ngobrol lagi tentang cara untuk
mencegah suara-suara atau bayangan agar tidak muncul?”
2) Waktu
“Kira-kira waktunya kapan ya? Bagaimana kalau nanti jam 13.00
WIB, bisa?”
3) Tempat
“Kira-kira tempat yang enak buat kita ngobrol nanti di mana ya?
Sampai jumpa lagi.
Wassalamualaikum,……………
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK “STIMULASI PERSEPSI” PADA

KLIEN DENGAN HALUSINASI

Topik : Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi Halusinasi

Sesi 2 : Mengontrol Halusinasi dengan Menghardik

Sasaran : Pasien dengan Halusinasi

A. TUJUAN

1. Klien dapat menjelaskan cara yang selama ini dilakukan untuk mengatasi

halusinasi

2. Klien dapat memahami cara menghardik halusinasi

3. Klien dapat memperagakan cara menghardik halusinasi

B. LANDASAN TEORITIS

1. PengertianHalusinasi
Halusinasi merupakan gangguan atau perubahan persepsi dimana

pasien mempersepsikan yang sebenarnya tidak terjadi. Halusinasi adalah

hilangnya kemampuan manusia dalam membedakan pikiran dan dunia

luar. Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan jiwa dimana klien

mengalami perubahan sensori persepsi, merasakan sensasi palsu berupa

suara, penglihatan, pengecapan, perabaan atau penghiduan.

2. Penyebab

a. Faktor Predisposisi

 Faktor genetik dan pola asuh : Menunjukkan bahwa faktor

keluarga menunjukkan hubungan yang sangat berpengaruh pada

penyakit ini.
 Faktor Perkembangan : Tugas perkembangan pasien terganggu

misalnya rendahya kontrol dan kehangatan keluarga menyebabkan

pasien tidak mampu mandiri sejak kecil, mudah frustasi,

hilangnya percaya dirindan lebih rentan terhadap stres.

b. Faktor presipistasi

 Biologis

 Stres lingkungan

 Perilaku

c. Tanda dan Gejala

 Bicara, senyum, dan ketawa sendiri

 Menggerakkan bibir tanpa suara, pergerakan mata cepat, dan

respon verbal lambat

 Menarik diri dari orang lain, dan berusaha untuk menghindari diri

dari orang lain.

 Tidak dapat membedakan antara keadaan nyata dan keadaan tidak

nyata.

C. KRITERIA ANGGOTA KELOMPOK

1. Klien kelolaan yang mengalami halusinasi minimal pada SP II yang

mampu mengontrol/mengendalikan halusinasinya.

2. Klien diluar kelolaan mahasiswa yang mengalami halusinasi minimal

pada SP II yang mampumengontrol/mengendalikan halusinasinya.

D. PROSES SELEKSI

1. Mengobservasi klien halusinasi

2. Mengidentifikasi yang termasuk kriteria

3. Mengumpulkan klien yang masuk kriteria


4. Membuat kontrak dengan klien yang setuju ikut kelompok

5. Menjelaskan tujuan terapi pada klien atau kelompok

6. Menjelaskan aturan main dalam kelompok

E. URAIAN STRUKTUR KEGIATAN

1. Tempat Kegiatan : Ruang Rokan, Rumah Sakit Jiwa Tampan

2. Pelaksanaan : Selasa, 26 November 2019

3. Waktu Kegiatan : 09.00 WIB

4. Jumlah Pasien : 6 orang

F. PENGORGANISASIAN KELOMPOK

1. Leader : Khoiriatul Mar’ah

d. Mengarahkan dan memimpin jalannya TAK

e. Membantu kelompok menetapkan tujuan dan

membuat peraturan

f. Menjadi motivator

2. Co Leader : Nita Puji Lestari

d. Mengarahkan dan memimpin jalannya TAK

e. Membantu kelompok menetapkan tujuan dan

membuat peraturan

f. Menjadi motivator

3. Observasi : Novika Wulan Sari

d. Mencatat serta mengamati respon klien

e. Mengamati jalannya aktivitas

f. Mengamati peserta Drop Out

4. Fasilisator : Juniasih Gusna Irawan

Karmala Daffika Sari


Mia Susanti

d. Ikut serta dalam kelompok dengan tujuan

memberi stimulus pada anggota kelompok lain

agar dapat mengikuti jalannya kegiatan

e. Menyiapkan tempat dan alat

f. Menjadi motivator

G. ALAT

1. Papan tulis/ flipchart

2. Buku catatan dan pulpen

3. Jadwal kegiatan klien

H. METODE

1. Dinamika kelompok

2. Diskusi dan Tanya jawab

3. Demonstrasi

I. MEKANISME KEGIATAN TAK

No Waktu KegiatanTerapis KegiatanPeserta

1. 5 menit Perencanaan :

a. Persiapan materi

b. Persiapan alat yang

digunakan

c. Setting tempat terapis dan

peserta

d. Pembagian tugas terapis

2. 20 Pelaksanaan :
menit a. Orientasi

1. Salam terapeutik

 Terapis mengucapkan  Menjawab salam

salam  Mendengarkan dan

 Memperkenalkan memperhatikan

terapis atau preceptor

2. Evaluasi validasi

 Menanyakan perasaan  Menjawab

klien saat ini

3. Kontrak

 Menjelaskan tujuan  Mendengarkan dan

kegiatan memperhatikan

 Membuat kontrak  Mengikuti kegiatan

waktu kegiatan sesuai aturan main

 Menjelaskan aturan

main

b. Kerja

3. Melaksanakan kegiatan  Melaksanakan

sesuai dengan aturan antisipasi masalah

main yang ditentukan

4. Melaksanakan antisipasi terapis (jika ada)

masalah (jika ditemukan

saat kegiatan

berlangsung)
3. 10 c. Terminasi

menit 1. Evaluasi pencapaian

tujuan

 Menanyakan - Mengungkapkan

perasaan klien pendapat

setelah mengikuti - Menyetujui/member

TAK pendapat tentang

2. Memberikan rencana rencana selanjutnya

tindakan lanjut

3. Kontrak TAK berikutnya

(jika TAK tidak

dilanjutkan)

J. SETTING TEMPAT

Keterangan :
: Papan Tulis/ flipchart
: Co Leader

: Leader

: Peserta

: Fasilitator

: Observer
K. EVALUASI DAN DOKUMENTASI

1. Evaluasi

Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap

kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan

tujuan TAK. Untuk TAK stimulasi persepsi halusinasi sesi 2 ,

kemampuan yang diharapkan adalah mengatasi dengan menghardik.

Formulir evaluasi sebagai berikut.

Sesi 2 : TAK

Stimulasi Persepsi Halusinasi

Kemampuan menghardik halusinasi

Menyebutkan
Menyebutkan
cara yang selama Memperagakan
Menyebutkan cara mengatasi
No Nama Klien ini digunakan menghardik
efektifitas cara halusinasi dengan
untuk mengatasi halusinasi
mengahrdik
halusinasi

Petunjuk :

3. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
4. Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan mengenal halusinasi.

Isi, waktu, situasi dan persaan. Beri tanda √ jika klien mampu dan x jika

klien tidak mampu

2. Dokumentasi

Dokumentasi kemampuan yang dimiliki klien TAK pada catatan

proses keperawatan tiap klien. Contoh : klien mengikuti TAK stimulasi

persepsi halusinasi Sesi 2. Klien mampu memperagakan cara menghardik

halusinasi. Anjurkan klien menggunakannya jika halusinasi muncul,

khusus pada malam hari (buat jadwal).


STRATEGI PELAKSANAAN
HALUSINASI PENDENGARAN
STRATEGI PELAKSANAAN 1 (SP 1) HALUSINASI PENDENGARAN
A. Kondisi
Klien terlihat bicara atau tertawa sendiri, nangis sendiri,gerak gerak sendiri,
mendekatkan telinga ke arah tertentu, dan menutup telinga. Klien mengatakan
mendengar suara-suara atau kegaduhan, mendengar suara yang mengajaknya
bercakap-cakap
B. Diagnosis Keperawatan
Perubahan Persepsi Sensori: Halusinasi

C. Tujuan
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya, dengan criteria sebagai
berikut.

1) Ekspresi wajah bersahabat


2) Menunjukkkan rasa senang
3) Klien bersedia diajak berjabat tangan
4) Klien bersedia menyebutkan nama
5) Ada kontak mata
6) Klien bersedia duduk berdampingan dengan perawat
7) Klien bersedia mengutarakan masalah yang dihadapinya.
b. Mengajarkan klien mengontrol halusinasinya dengan menghardik
halusinasi

D. Intervensi Keperawatan

a. Bina hubungan saling percaya dengan prinsip komunikasi terapeutik


1) Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun nonverbal
2) Perkenalkan diri dengan sopan
3) Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang disukai
klien
4) Jelaskan tujuan pertemuan
5) Jujur dan menepati janji
6) Tunjukkan sikap empati dan menerima klien apa adanya
7) Beri perhatian kepada klien dan memperhatikan kebutuhan dasar
klien.
b. Latih klien untuk mengontrol halusinasi dengan cara menghardik.
Tahapan tindakan yang dapat dilakukan meliputi hal-hal sebagai berikut.
1) Jelaskan cara menghardik halusinasi
2) Peragakan cara menghardik halusinasi
3) Minta klien memperagakan ulang
4) Pantau penerapan cara ini dan beri penguatan pada perilaku klien
yang sesuai
5) Masukkan dalam jadwal kegiatan klien

E. Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan


a. Fase Orientasi :
 Salam terapeutik : ” Selamat siang, bang? Bagaimana kabarnya?
mas masih ingat dong dengan saya? Apakah abang sudah makan?
 Evaluasi validasi : ”bagaimana perasaan abang hari ini? tadi kita
sudah berdiskusi tentang halusinasi, apakah abang bisa menjelaskan
kepada saya tentang isi suara-suara yang abang dengar dan?”
 Kontrak :
Topik :
”sesuai dengan kontrak kita tadi pagi, kita akan berbincang-
bincang di ruamg tamu mengenai cara-cara mengontrol suara yang
sering abang dengar dulu agar suara itu tidak muncul lagi dengan cara
yang pertama yaitu cara mengontrol halusinasi yang pertama yaitu
dengan menghardik.
Waktu :
Berapa lama kita akan bincang-bincang, bagaimana kalau 10
menit saja, bagaimana abang setuju?”
Tempat :
”dimana tempat yang menurut abang cocok untuk kita berbincang-
bincang? Bagaimana kalau di ruang tamu? mas setuju?”
b. Fase kerja
 ”kalau abang mendengar suara yang kata abang tadi mengganggu dan
membuat abang jengkel jengkel abang bisa lakukan dengan cara
menghardik
Caranya seperti ini:
1) Saat suara-suara itu muncul, langsung abang bilang dalam hati,
“Pergi Saya tidak mau dengar … Saya tidak mau dengar. Kamu
suara palsu. Begitu diulang-ulang sampai suara itu tidak terdengar
lagi. Coba abang peragakan! Nah begitu………….. bagus! Coba
lagi! Ya bagus abang sudah bisa.”
2) Saat melihat bayangan itu muncul, langsung abang bilang, pergi
Saya tidak mau lihat………………. Saya tidak mau lihat. Kamu
palsu. Begitu diulang-ulang sampai bayangan itu tak terlihat lagi.
Coba abang peragakan! Nah begitu……….. bagus! Coba lagi! Ya
bagus abang sudah bisa.”
3. Terminasi
a. Evaluasi subjektif
“Bagaimana perasaan abang dengan obrolan kita tadi? abang merasa
senang tidak dengan latihan tadi?”
b. Evaluasi objektif
“Setelah kita ngobrol tadi, panjang lebar, sekarang coba abang
simpulkan pembicaraan kita tadi.”
“Coba sebutkan cara untuk mencegah suara dan atau bayangan itu
agar tidak muncul lagi.”
c. Rencana tindak lanjut
“Kalau bayangan dan suara-suara itu muncul lagi, silakan abang coba
cara tersebut! Bagaimana kalau kita buat jadwal latihannya. Mau jam
berapa saja latihannya?”
(Masukkan kegiatan latihan menghardik halusinasi dalam jadwal
kegiatan harian klien, Jika abang melakukanya secara mandiri makan
abang menuliskan M, jika abang melakukannya dibantu atau
diingatkan oleh keluarga atau teman maka abang buat abang, Jika
abang tidak melakukanya maka abang tulis T. apakah abang
mengerti?).
d. Kontrak yang akan datang
1) Topik
“abang, bagaimana kalau besok kita ngobrol lagi tentang caranya
berbicara dengan orang lain saat bayangan dan suara-suara itu
muncul?”
2) Waktu
“Kira-kira waktunya kapan ya? Bagaimana kalau besok jam 09.00
WIB, bisa?”
3) Tempat
“Kira-kira tempat yang enak buat kita ngobrol besok di mana ya?
Sampai jumpa besok.
Wassalamualaikum,……………

Anda mungkin juga menyukai