PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemimpin adalah leader yang artinya bergerak lebih awal di depan. Manusia
mempelajari, mengarahkan pikiran, menggerakkan pikiran,pendapat,tindakan orang lain
kearah yang dikehedakinya karna pengaruh kepemimpinannya(hasanuddin,1982;28)
Seorang pemimpin yang baik adalah seorang yang memiliki kredibilitas artinya ia
dipercaya,dan memiliki tingkahlaku yang terpuji. Manusia juga memiliki pengetahuan
yang luas sehinga mampu menghadapi setiap problema yang ada,yang dapat di teladani
oleh masyarakat disekitarnya atau orang yang dipimpinnya/bawahannya.
Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang pegang pada nilai-nilai moral,etika yang
bersumber pada ajaran agama yang dianutnya. Agar dapat melaksanakan tugasnya dengan
tugasnya dengan sempurna maka ia harus memiliki pedoman atau konsep-konsep yang
jelas dalam menjalankan kepemimpinannya di masyarakat, kantor ataupun instansi
pemerintah.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep implementasi kepemimpinan dalam agama hindu?
2. Bagaimana konsep implementasi kepemimpinan dalam agama islam?
3. Bagaimana konsep implementasi kepemimpinan dalam agama budha?
C. Tujuan
1. Ingin mengetahui konsep implementasi kepemimpinan dalam agama hindu
2. Ingin mengetahui konsep implementasi kepemimpinan dalam agama budha
3. Ingin mengetahui konsep implementasi kepemimpinan dalam agama islam
BAB II
PEMBAHASAN
Sedangkan dari ajaran Asta Brata (8 perilaku) yang membuat tamsil jiwa kepemimpinan
berangkat dari isi alam semesta, terjabarkan 8 karakter yang harus dimiliki oleh seorang
pemimpin. Karakter pemimpin hendaknya menyerupai:
1) Surya, matahari. Sifatnya adalah tidak terburu-buru berjalan sesuai dengan ketentuan
rendah hati, sabar berhati-hati. Pemimpin hendaknya mampu menjadi sumber inspirasi,
memberi gairah dan semangat kepada yang dipimpinnya, ia harus berlaku adil seperti
matahari yang menerangi semua orang.
2) Candra, bulan. Mampu diteladani, justru saat-saat krisis mampu menjadi bulan yang
memberikan cahaya orang-orang dalam keadaan gelap, memberi petunjuk dan arah untuk
keluar dari kemelut dan situasi genting, bilamana perlu mampu menjadi juru damai bagi yang
sedang berkonflik.
3) Kartika, bintang. Pemimpin harus bersifat tegas, tidak mudah tergoda, tidak gentar
menghadapi cobaan, percaya diri, terus terang, tanpa ada yang ditutupi.
4) Bantala, bumi. Karakter bumi adalah sabar dan dermawan. Menawarkan kesejahteraan
bagi sumua makhluk. Seorang pemimpin yang membumi selalu tegas, konsisten, istiqamah,
tak tergoyahkan, tetapi bersahaja dan rendah hati.
5) Samudra, lautan. Dapat menjadi tumpahan keluh kesah seluruh anak buah, tanpa
membeda-bedakan posisi dan peranannya.
6) Maruta, samirana, angin. Simbol demokrasi, mempu menembus semua celah tatanan
masyarakat, mampu bergaul dengan siapa saja, mau memberikan kesejukan di mana saja dan
kepada siapa saja.
7) Dahana, agni, geni, api. Bertindak tegas, tidak pandang bulu, sabar, ramah, hati-hati.
8) Tirta, banyu, air. Rendah hati, hidup dengan tujuan yang jelas, memberi inspirasi
kepada semua orang dan selalu memperjuangkan aspirasi pengikutnya.
Seorang pempimpim yang memiliki jiwa SAFT tersebut akan terbiasa bermusyawarah
untuk mencapai mufakat, dia terbiasa mengembangkan sikap saling berkasih sayang
(tarrahum) antar-sesama manusia. Dalam hubungan antar-manusia, ia akan melandasinya
dengan 6 prinsip pokok, yaitu: persamaan/musawah, persaudaraan/ukhuwah, cinta
kasih/mahabbah, kedamaian/salim, tolong menolong/ta’awun, dan toleran/tasamuh.
BAB III
PENUTUP
Simpulan
Perilaku yang baik wajib dilakukan oleh setiap orang. Demikian pula halnya seoarang
pemimpin, karena pemimpin akan menjadi panutan, teladan dan contoh bagi yang di
pimpinnya. Masyarakat akan hidup sejahtera apabila pemimpin berilaku yang baik sesui
dengan ajaran agama masing-masing.
Agama hindu maupun mempunyai konsep yang jelas tentang seorang pemimpin yaitu
bahwa seorang pemimpin hendaknya bersikap bijaksana, tidak membeda-bedakan waarga
yang di pimpinnya, bersikap adil dalam memimpin maupun bertindak (menghukum yang
melanggar aturan), berbicara tegas dan selalu menepati janji. Seorang pemimpin harus
memiliki perhatian terhadap masyarakat mengenai, kesejahteraan hidupnya, pendidikannya
dan keamanannya.
Disamping itu untuk menjadi pemimpin yang baik dan di sukai oleh rakyat, maka pemimpin
harus menjauhkan diri dari sikap dan tindakan kekerasan. Seorang pemimpin hendaknya
bersikap lemah lembut, mempunyai tutur kata yang baik. Hendaknya selalu menjaga
persahabatan dengan masyarakat dalam pemimpin hendaknya mampu membina bawahannya
menjadi mahir, besemangat, pekerja loyal dan bermoral tinggi juga kita membangkitkan
kekuatan nasional dan emosional yang positif dan pemimpin mampu mengembangkan
segenap potensi dalam iklim sosial yang menyenangkan.
DAFTAR PUSTAKA