Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Pendelegasian wewenang dan koordinasi merupakan sesuatu yang sangat penting dan vital dalam
organisasi manajemen / kantor. Atasan perlu melakukan pendelegasian wewenang dan koordinasi agar
mereka bisa menjalankan operasi manajemen dengan baik.Selain itu, pendelegasian wewenang adalah
konsekuensi logis dari semakin besarnya organisasi.Bila seorang atasan tidak mau mendelegasikan
wewenang, maka sesungguhnya organisasi itu tidak butuh siapa-siapa selain dia sendiri. Bila atasan
menghadapi banyak pekerjaan yang tak dapat dilaksanakan oleh satu orang, maka ia perlu melakukan
delegasi. Pendelegasian juga dilakukan agar manajer dapat mengembangkan bawahan sehingga lebih
memperkuat organisasi, terutama di saat terjadi perubahan susunan manajemen. Koordinasi juga
merupakan proses pengintegrasian tujuan-tujuan kegiatan-kegiatan pada satuan-satuan yang terpisah
(departemen atau bidang-bidang fungsional) suatu organisasi untuk mencapai tujuan organisasi secara
efisien.
Yang penting disadari adalah di saat kita mendelegasikan wewenang dan mengkoordinasikannya kita
memberikan otoritas pada orang lain, namun kita sebenarnya tidak kehilangan otoritas orisinilnya. Ini
yang sering dikhawatirkan oleh banyak orang. Mereka takut bila mereka melakukan delegasi, mereka
kehilangan wewenang, padahal tidak, karena tanggung jawab tetap berada pada sang atasan. Ciptakan
budaya bahwa pendelegasian wewenang adalah upaya agar manajer anda menjadi semakin matang.
Koordinasi akan lebih membantu manajemen pekerjaan lebih efisien.
BAB II PEMBAHASAN
Adakalanya seseorang yang berada disuatu posisi memiliki berbagai keterbatasan dalam melakukan
suatu pekerjaan, jumlah pekerjaan serta keahlian yang dimiliki. Jika keterbatasan ini tidak dapat
ditanggulangi, hal ini akan memperburuk kinerja Organisasi. Maka perlu dilakukannya pelimpahan
wewenang dan tanggung jawab atau biasa disebutdelegation.
Pendelegasian ialah: Proses terorganisir dalam kerangka hidup organisasi/keorganisasian untuk secara
langsung melibatkan sebanyak mungkin orang dan pribadi dalam pembuatan keputusan, pengarahan,
dan pengerjaan kerja-yang berkaitan dengan pemastian tugas.
Tindakan mempercayakan tugas (yang pasti dan jelas), kewenangan, hak, tanggung jawab, kewajiban,
dan pertanggungjawaban kepada bawahan secara individu dalam setiap posisi tugas. Pendelegasian
dilakukan dengan cara membagi tugas, kewenangan, hak, tanggung jawab, kewajiban, serta
pertanggungjawaban, yang ditetapkan dalam suatu penjabaran/deskripsi tugas formil dalam organisasi.
Berikut adalah definisi atau pengertian dari Delegasi oleh beberapa pakar :
Pendelegasian wewenang adalah memberikan sebagian pekerjaan atau wewenang oleh delegator
kepada delegate untuk dikerjakannya atas nama delegator.
§ Ralph C. Davis
Pendelegasian wewenang hanyalah tahapan dari suatu proses ketika kita menyerahkan wewenang,
berfungsi melepaskan kedudukan dengan melaksanakan pertanggung jawaban.
§ Harold Koontz and Cyril O’Donnel
Pendelegasian wewenang merupakan pokok yang didapat kembali oleh pemberi wewenang.Hal itu
adalah suatu sifat wewenang, si pemilik wewenang (pemimpin) tidak selamanya menyelesaikannya
sendiri kekuasaan ini dengan menyerahkan wewenang itu.
1. Pelimpahan wewenang memungkinkan sub-bagian atau bawahan mempelajari sesuatu yang baru
dan memperoleh kesempatan untuk melakukan sesuatu yang baru tersebut.
2. Bahwa pelimpahan wewenang mendorong tercapainya keputusan yang lebih baik dalam berbagai
hal.
3. Penyelesaian pekerjaan akan dapat dilakukan dengan lebih cepat sekiranya pelimpahan wewenang
tersebut berjalan sebagaimana mestinya dan diberikan kepada orang yang bertanggung jawab.
Pokok pembahasan tentang dasar pendelegasian ini berupaya untuk menjawab pertanyaan “Mengapa
pendelegasian itu penting?”.Pendelegasian itu sangat penting bagi hidup dan kerja setiap organisasi
dengan alasan-alasan mendasar berikut di bawah ini.
1. Pemimpin hanya dapat bekerja bersama dan bekerja melalui orang lain, sesuatu yang hanya dapat
diwujudkannya melalui pendelegasian.
2. Melalui pendelegasian, pemimpin memberi tugas, wewenang, hak, tanggung jawab, kewajiban, dan
pertanggungjawaban kepada bawahan demi pemastian tanggung jawab tugas (agar setiap individu
peserta suatu organisasi berfungsi secara normal).
3. Dengan pendelegasian, pekerjaan keorganisasian dapat berjalan dengan baik tanpa kehadiran
pemimpin puncak atau atasan secara langsung.
4. Dalam pendelegasian, pemimpin memercayakan tugas, wewenang, hak, tanggung jawab,
kewajiban, dan pertanggungjawaban yang sekaligus “menuntut” adanya hasil kerja yang pasti dari
bawahan.
5. Dalam pendelegasian, pemimpin memberikan tugas, wewenang, hak, tanggung jawab, kewajiban,
dan pertanggungjawaban yang sepadan bagi pelaksanaan kerja sehingga bawahan dengan sendirinya
dituntut untuk bertanggung jawab penuh dalam pelaksanaan kerja.
1. Pendelegasian tidak sama pada setiap tingkat hierarki organisasi. Besar kecilnya pendelegasian
adalah sesuai dengan tugas, hak, wewenang, kewajiban, tanggung jawab, dan pertanggungjawaban
setiap individu dalam hierarki organisasi.
2. Pendelegasian tidak dapat ditransfer dari satu tugas ke tugas yang lain dalam suatu organisasi
karena satu pendelegasian berlaku untuk satu tugas saja.
Pendelegasian hanya akan berfungsi secara efektif apabila pemimpin memahami dan mengambil sikap
yang tepat terhadap pendelegasian itu.
1. Pemimpin tertinggi dan yang setingkat di atas setiap bawahan bertanggung jawab penuh atas tugas
yang didelegasikan dengan memberi dukungan penuh kepada bawahan dengan memenuhi apa yang
dibutuhkan dalam menjalankan tugas.
2. Pemimpin yang mendelegasikan tugas bertanggung jawab memberi kredit kepada setiap pelaksana
tugas atas hasil kerja yang telah diperlihatkannya.
3. Pemimpin yang mendelegasikan tugas mutlak bertanggung jawab penuh atas sukses atau gagalnya
suatu pelaksanaan kerja serta segala konsekuensi yang ditimbulkan oleh setiap bawahannya.
Ada beberapa sikap terhadap delegasi/pendelegasian yang memiliki efek negatif ataupun positif.Sikap-
sikap tersebut adalah sebagai berikut.
1. Pemimpin sering tidak mendelegasikan tugas karena berbagai alasan, yaitu pemimpin tidak tahu
atau takut, dan mempertahankan status quo, serta tidak memercayai orang lain/mencurigai orang lain.
2. Pemimpin sering mendelegasikan semua tugas karena pemimpin tidak tahu ataupun ingin
membebaskan diri/meringankan diri dari kewajibannya.
3. Pemimpin sering mendelegasikan sedikit tugas karena pemimpin takut atau sangat hati-hati, atau
kurang/tidak percaya.
a. Asas Kepercayaan
Delegator hanya akan mendelegasikan sebagian wewenanganya kepadadelegate, jika delegate dapat
dipercaya. Kepercayaan harus didasarkan atas pertimbangan yang Objektif mengenai Kecakapan,
kemampuan, kejujuran, keterampilan dan tanggung jawab.
Pemimpin dalam mendelegasikan wewenang harus berdasarkan Hasil yang dilakukan oleh delegate.
tidak boleh kurang, tidak boleh lebih. Harus disesuaikan dengan jaminan kecakapan dan keterampilan
untuk mencapaihasil yang diharapkan.
Asas penentuasn tugas yang dilakukan manajer kepada para bawahanya harus secara jelas disertai hasil
yang diharapkan. Semakin jelas kegiatan yang dilakukan maka akan semakin jelas delegation of authority
dalam organisasi dan semaki jelas pula hubungan wewenang dengan bagian – bagian yang lainnya.
Menurut asas ini pendelgasian harus didasarkan atas job description seorang bawahan.
Asas ini artinya manajer dalam mendelegasikan wewenang harus dilakukan menurut urutan kedudukan
yakni dari pejabat ke bawahan.Asas ini menghendaki adanya urutan – urutan wewenang dari manajer
puncak kebawahan.
Menurut asas ini masing – masing manager pada setiap tingkat harus mengambil keputusan dan
kebijakan apa saja yang dapat diambilnya sepnajang mengenai wewenangnya.
Setiap bawahan harus diusahakan agar hanya menerima perintah dari seseorang atasan saja. Tapi
seorang atasan dapat memerintah lebih dari seorang bawahan.
g. Asas Keseimbangan Wewenang & Tanggung Jawab (Parity Of Authority & Responsibility)
Menurut asas ini besarnya wewenang yang didelegasikan harus sama dan seimbang dengan besaranya
tugas – tugas dan tanggungjawab yang diminta. Tanpa keseimbangan antara wewenang dan tanggung
jawab akan berakibat terjadinya kemandekan tugas-tugas dan tumpang tindih.
Untuk berfungsinya Organisasi hendaknya dilakukan distribusi pekerjaan, Karena jika tidak manajemen
tidak berarti apa-apa dan semua tugas akan dikerjakan sendiri oleh manajer.
i. Asas Efisiensi
Menurut asas ini pendelgasian wewenang maka manajer akan lebih leluasa melaksanakan tugas – tugas
penting daripada melaksanakan hal – hal yang dapat dikerjakan bawahanya.
DAFTAR PUSTAKA
1. http://www.pendelegasianwewenang@blogspot.com/
2. http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2009/11/pendelegasian-wewenang-manajemen