A. DEFINISI STRESS
1) Sumber stresor
G. TAHAPAN STRESS
c. SUPPORT SISTEM
d. TIME MANAGEMENT
e. HUMOR
Humor adalah terapi yang terkenal dalam literatur umum oleh
Norman Cousins (1979). Kemampuan untuk menerima hal-hal
lucu dan tertawa melenyapkan stress (Robinson, 1990; Dahl
dan O’Neal, 1993). Hipotesisfisiologis menyatakan bahwa
tertawa melepaskan endorphin ke dalam sirkulasi dan
perasaan stress di lenyapkan.
f. ISTIRAHAT
Pola istirahat dan tidur yang tetap, dan kebaisaan juga penting
untuk menangani stress. Seseorang yang mengalami stress
harus di dorong meluangkan waktunya untuk istirahat dan tidur.
Tidur tidak hanya menyegarkan tubuh, Tetapi juga membantu
seseorang menjadi rileks secara mental. Klien mungkin
membutuhkan bantuan specific dalam mempelajari tehnik
relaks sehingga dapat tertidur.
g. TEHNIK RELAKSASI
Relaksasi progresif dengan dan tanpa ketegangan otot dan
tehnik manipulasi pikiran mengurangi komponen fisiologis dan
emodional stress. Tehnik relaksasi adalah perilaku yang
dipelajari dan membutuhkan waktu pelatihan dan praktek.
Setelah klien menjadi terampil dalam tehnik ini , ketegangan
dikurangi dan parameter fisiologis berubah.
Ada 4 komponen utama dari tehnik relaksasi yaitu :
yang tenang, menghindarkan sebanyak mungkin kebisingan
dan gangguan –gangguanLingkungan
Posisi yang nyaman, duduk tanpa ketegangan otot.
dapat diubah, mengosongkan semua pikiran-pikiran dari alam
sadar.Sikap yang
Keadaan mental (yang baik, memusatkan perhatian pada
suara, kata-kata, ungkapan, imaginasi, objek atau pola napas
untuk merubah pikiran-pikiran secara internal menjadi pikiran
yang lebih dapat diterima).
Faktor yang penting adalah bagaimana seseorang
mengosongkan pikirannya dari semua pikiran-pikiran dan
memusatkan perhatian pada mental device. Wajarlah bila
pikiran-pikiran itu makin menerawang. Bila terjadi demikian,
orang tersebut akan dengan segera langsung kembali kepada
mental device. Setiap periode relaksasi ini harus membutuhkan
waktu kurang lebih 20 menit. Ada Beberapa pendekatan yang
dapat dilaksanakan melalui instruksi perawat kepadda klien ,
tanpa menggunakan peralatan khusus dan juga tanpa perintah
dokter yaitu relaksasi profresif dan relaksasi respon Benson.
Relaksasi progresif terdiri atas peregangan dan relaksasi
sekelompok otot dan memfokuskannya perasaan relakasasi.
Aplikasi yang sistematis dari relaksasi progresif ini mempunyai
tiga efek utama, sebagai berikut :
Kelompok otot yang telah mengalami relaksasi maka akan
lebih rileks lagi.¬
Tiap-tiap kelompok otot utama rileks secara bergantian. Kalau
otot yang baru ditambah, maka kelompok otot yang lama juga
akan mengalami relaksasi.
banyak jumlah relaksasi yang dialmi seseorang, maka orang
itu akan bergerak menuju fase relaksasi.¬Lebih
Keadaan rileks meningkat setelah periode relaksasi. Respon
relaksasi Benson menghilangkan ketegangan otot. Khususnya
membantu secara penuh relaksasi otot pada pasien yang
mengalami nyeri atau ketidaknyamanan.
Respon relaksasi Benson’s
o Yakinkan posisi duduk senyaman mungkin dalam lingkungan
yang tenang
o Tutup mata
o Relaksasi otot-otot tubuh (katakana Ayo.....)
o Memusatkan perhatian pada pernapasan, ulangi lagi kata-
kata atau suara / bunyi seperti “one” atau “um-um” setiap kali
ekspirasi.
o Lakukan selama 20 menit
o Buka mata
o Berikan waktu pada pasien untuk menyesuaikan diri dengan
lingkungan sebelum psien bergerak atau berpindah.
Relaksasi Progresif
1. Yakinkan posisi yang nyaman dalam ruangan yang tenang
2. Mulai dengan memusatkan perhatian pada pernapasan yang
lambat
3. Regangkan kelompok otot-otot yang diinginkan (lihat langkah
5) selama 5-7 detik, kemudian relakasasi secara cepat.
4. Pusatkan perhatian secara 10 detik pada sensasi-sensasi
pada otot yang berelaksasi
5. Ikuti petunjuk ini, ulangi untuk setiap kelompok otot,
regangkan 2 atau 3 kali.
• Tangan dan lengan : mengepalkan tangan, menarik siku
dengan kuat, kerutkan hidung, purse lip, senyum dengan gigi
terekat kuat.
• Wajah : mengerutkan dahi, tutup mata dengan rapat,
mengerutkan hidung, purse lip, senyum dengan gigi terekat
kuat.
• Leher : Dekatkan dagu dengan dada.
• Dada : tarik kedua bahu secara bersama-sama, keraskan
perut dan bokong.
• Kaki dan tungkai : dorong ke bawah dengan kaki, jari-jari
menjauhi (dorsofleksi) utamakan kaki yang terdahulu.
6. Ulangi proses pada setiap area yang mengalami
ketegangan.
h. SPIRITUALITAS
STRESS PEKERJAAN
I. DEFINISI ADAPTASI
DIMENSI
SUMBER ADAPTIF
a. Adaptasi Fisiologis
b. Adaptasi Psikologi
d. Adaptasi Spiritual
DAFTAR PUSTAKA