Anda di halaman 1dari 57

BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari hasil pengkajian managemen praktik laboratorium klinik keperawatan yang
dilakukan di Ruang Bersalin RS TK. II Udayana yang dapat kami simpulkan bahwa :
1. Rumah Sakit Tk. II Udayana terletak di jalan P.B Sudirman No.1 Denpasar berdiri di
tengah kota letak sangat strategis serta berada di lingkungan Kodam IX/Udayana
menjadikan rumah sakit ini sebagai rumah sakit rujukan dari personel TNI-AU/ TNI-
AL/ PNS dan keluarganya (Rumah Sakit Integrasi). Tugas pokok rumah sakit yaitu
memberikan pelayanan kesehatan bagi personel TNI–AD, PNS beserta keluarganya
di jajaran Kodam IX/Udayana. Rumah sakit ini memiliki pula visi, misi, motto dan
janji pelayanan yang telah tercantum di berbagai leaflet, atau x-banner yang ada.
Tertatanya dengan baik suatu rumah sakit dapat dilihat dari tatanan kepegawaian
yang jelas sesuai dengan fungsinya. Berdasarkan janji pelayanan dalam memberikan
pelayanan kesehatan secara professional tertuang dalam struktur organisasi baik
struktur organisasi rumah sakit, ruangan, bidang kebidanan, maupun sruktur
organisasi medik fungsional yang telah disesuaikan dengan uraian tugas masing-
masing. Struktur tersebut sudah ditempel di dinding agar nampak jelas dan dapat
dilihat setiap hari sekaligus dapat dijadikan sebagai pengingat dalam menjalankan
tugas. Struktur organisasi telah dibuat dari tahun 2012 sesuai dengan akreditasi rumah
sakit.
2. Sebuah deskripsi perkerjaan adalah rekaman/pernyataan tertulis mengenai tanggung
jawab dari pekerjaan tertentu. Dokumen ini menunjukkan kualifikasi yang dibutuhkan
untuk jabatan tersebut dan menguraikan bagaimana pekerjaan tersebut berhubungan
dengan bagian lain dalam perusahaan (Grensing dan Pophal, 2007). Deskripsi
pekerjaan di ruang bersalin dapat dikatakan pula merupakan acuan dalam
menjalankan tugas pokok yang telah disosialisasikan dan dievaluasi setiap 1 tahun
sekali, yang mengandung beberapa komponen fungsi seperti administrasi,
promosi/komunikasi, penkes dan asuhan kebidanan. Berkaitan dengan hal tersebut,
ketenagaan yang terdapat di ruang bersalin merupakan tenaga kebidanan sebanyak

71
17 orang berpendidikan diploma III kebidanan dan 1 orang diploma IV kebidanan
yang telah mendapatkan beberapa pelatihan di rumah sakit, serta tenaga non
kebidanan sebanyak 1 orang berpendidikan SMA. Metode penugasan yang digunakan
berupa metode tim dengan jadwal dan pembagian tugas yang jelas serta
pendelegasian tugas hanya dilaksanakan secara lisan sepengetahuan kepala ruangan
bila mendadak, seharusnya menggunakan form pendelegasian yang ada tetapi hasil
pendelegasian telah didokumentasikan dengan baik. Ada beberapa hal yang perlu
ditingkatkan di ruang bersalin seperti pemahaman uraian tugas bagi staff sehingga
belum terlaksana sepenuhnya dan pendelegasian tugas di ruang bersalin secara tertulis
belum diterapkan secara optimal. Sebaiknya diberikan rencana tindak lanjut seperti
pengarahan kembali atas uraian tugas serta pendelegasian tanggung jawab di ruang
bersalin.
3. Setiap rumah sakit memerlukan administrasi yang jelas dan tidak rumit dalam
pelaksanaannya tidak merugikan kepegawaian serta efektif dan efisien. Fungsi
administrasi meliputi absensi staff, registrasi pasien keluar–masuk, perencanaan
SDM, fasilitas ruangan, inventaris ruangan, sistem pelaporan dan layanan
administrasi lainnya dilakukan berdasarkan format dan buku layanan administrasi
yang sudah tersedia. Ruang bersalin bisa dikatakan telah memiliki perencanaan
pengembangan SDM, fasilitas ruangan serta pengelolaan inventaris yang baik tiap 1-3
bulan sekali. Terdapat sistem inventaris ruangan tiap 3 bulan sekali dan sistem
pelaporan yang jelas tiap bulanan/tahunan. Absensi staf sudah dilaksanakan namun
secara manual sedangkan lebih efektif dan efisien apabila menggunakan mesin
absensi otomatis.
4. Suatu proses pemantauan yang dilakukan agar dapat membuat pengukuran atau
melihat adanya penyimpangan dari aturan atau standar yang berlaku sehingga dapat
ditindaklanjuti dan diberikan informasi merupakan pengertian dari monitoring.
Pelaksaan monitoring secara regular/berulang kali dari waktu ke waktu sesuai dengan
ketentuan jadwal. Ruangan bersalin, monitoring dilakukan oleh kepala ruangan setiap
6 bulan sekali tetapi belum memiliki jadwal monitoring yang tetap, sebaiknya agar
ditetapkan sehingga tidak terjadi human eror atau pengulangan kembali hal yang
sudah dilakukan. Hasil monitoring biasanya akan segera dilaporkan setelah selesai

72
melakukan monitoring dan tidak memiliki buku tindak lanjut hasil monitoring
sehingga tidak dapat disosialisasikan di ruangan.
5. Standar Kebidanan merupakan acuan dalam pemberian asuhan kebidanan pada pasien
di ruang bersalin dengann pendokumentasian tertulis. Ruangan bersalin RS TK.II
Udayanan telah memiliki standar kebidanan nasional, terdapat SAK (Standar Asuhan
Kebidanan) dan SPO (Standar Operasional Proosedur) yang relevan dan berkaitan
dengan kompetensi kebidanan. Akan tetapi bidan tidak sepenuhnya melakukan
tindakan sesuai dengan SPO yang ada, sebaiknya dilaksanakan sesuai SPO agar dapat
mengurangi risiko mengancam pasien maupun petugas pelaksana. Ruangan bersalin
ini telah memiliki buku insiden untuk kesalahan petugas kesehatan dalam melakukan
asuhan diluar SPO yang ada.
6. Sebuah organisasi memerlukan seorang pemimpin sebagai penerima atau
penanggung jawab mandate yang diberikan, pengambil keputusan yang utama,
penggerak staff serta mengatur dan menilai kinerja staff yang ada di ruang bersalin
dengan sikap sebagai seorang pemimpin secara bijaksana, lugas dan kompeten.
Kepemimpinan seperti pelaksanaan pembinaan kinerja dan pengarahan (directing)
yang terkait tentang kebijakan baru tercatat. Penilaian kinerja staff dilakukan dengan
form secara rutin dengan pencatatan serta administrasi pada kinerja setiap bidan
untuk menentukan Penilaian Prestasi Kerja (PPK).
7. Komunikasi merupakan proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain
untuk memberitahu, mengubah sikap, pendapat, atau perilaku baik secara lisan
ataupun tidak langsug melalui media komunikasi yang mengandung unsur 5 W (Who,
What, Which, Whom, and What effect) (Deddy Mulyana, 2008). Promosi/komunikasi
dilakukan pada ruang bersalin saat program orientasi staf baru dilaksanakan sesuai
peraturan dan kewajiban berdasarkan SPO, Rapat rutin terlaksanakan sesuai jadwal,
dan orientasi pasien secara lisan dan terdokumentasi. Terdapat penyusunan RTL
masalah dan buku laporan insiden keselamatan pasien sesuai kronologi jelasnya.
8. Pendidikan kesehatan adalah suatu upaya atau kegiatan untuk menciptakan perilaku
masyarakat yang kondusif untuk kesehatan. Artinya pendidikan kesehatan berupaya
agar masyarakat menyadari atau mengetahui bagaimana cara memelihara kesehatan
mereka, menghindari atau mencegah hal-hal yang merugikan kesehatan mereka dan

73
orang lain, kemana harus mencaripengobatan jika sakit dan sebagainya
(Notoatmodjo, 2012). Ruangan bersalin memasukkan pendidikan kesehatan pula
pada format disharge planning, saat pengisian format bidan paham atas cara pengisian
format tersebut. Terdapat catatan tertulis saat pemberian KIE kepada pasien atau
keluarga pasien di les pasien tetapi diberitahukan hanya secara lisan, sebaiknya
menggunakan bacaan atau leaflet agar lebih jelas dan diingat oleh pasien atau
keluarga.
9. Jaminan mutu pelayanan kesehatan adalah suatu proses upaya yang dilaksanakan
secara berkesinambungan, sistematis, objektif dan terpadu dalam tingkat
kesempurnaan pelayanan kesehatan yang diselenggarakan dengan berlandaskan dua
aspek serperti kepuasan pelanggan dan tata cara penyelenggaraannya sesuai dengan
standar dan etika profesi yang telah ditetapkan (Modul pendidikan jarak jauh, 2011).
Ruangan bersalin telah melakukan pengendalian infeksi nosokomial, patient safety
dan survey kepuasan pasien. Managemen risiko menggunakan buku pencatatan KTD
serta memiliki RTL. Asuhan kebidanan juga sudah dilaksanakan berdasarkan format
buku standar kebidanan secara lengkap.

B. SARAN
1. Rumah Sakit TK. II Udayana, kami harapkan tetap mempertahankan visi, misi, motto
dan janji layanan rumah sakit sebagai acuan dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat.
2. Ruangan bersalin, kami harapkan mengalami peninggkatan mutu pelayanan serta
menerapkan standar yang telah ditentukan seperti yang telah kami paparkan dalam
tugas ini.
3. Semoga laporan ini dapat membantu dan digunakan sebagai mestinya dalam
managemen keperawatan dalam penerapan konsep dan prinsip-prinsip kepemimpinan
serta manajemen keperawatan dengan Pengembangan Manajemen Kinerja Klinik
(PMKK).

74
DAFTAR PUSTAKA

Nursalam, MNurs (Honours).2014.Manajemen Keperawatan Aplikasi dalam Praktik


Keperawatan Profesional (Edisi 5). Jakarta Selatan : Salemba Medika.
Grensing, Lin dan Phopal.2007.Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Bisnis.Jakarta:
Prenada Media Group.
Mulyana Deddy, Prof, M.A Ph.D.2008.Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar.Bandung: PTRemaja
Rosdakarya Offset
Soekidjo Notoatmodjo.2012.Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta:Rineka Cipta.
https://www.slideshare.net/mobile/pjj_kemenkes/konsep-dasar-jaminan-
mutu/modulpendidikanjarakjauh.com

75
LAMPIRAN-LAMPIRAN

76
77
78
79
80
81
82
83
73
73
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107
108
109
110
111
112
113
114

Anda mungkin juga menyukai