Anda di halaman 1dari 32

LAPORAN PENDAHULUAN

A. KONSEP KELUARGA
1. DEFINISI
a) Dominasi jalur hubungan darah
1) Patrilineal
Keluarga yang dihubungkan atau disusun melalui jalur garis ayah,suku-suku di Indonesia
rata-rata menggunakan struktur keluarga
patrilineal.
2) Matrilineal
Keluarga yang dihubungkan atau di susun melalui jalur garis ibu.Suku-suku padang salah
satu suku yang menggunakan struktur
keluarga matrilineal.
b. Dominasi keberadaan tempat tinggal
1) Patrilokal
Keberadaan tempat tinggal satu keluarga yang tinggal dengan keluarga sedarah dari pihak
suami.
2) Matrilokal
Keberadaan tempat tinggal satu keluarga yang tinggal dengan keluarga sedarah dari pihak
istri.
c. Dominasi pengambilan keputusan
1) Patriakal
Dominasi pengambilan keputusan ada pada pihak suami.
2) Matriakal
Dominasi pengambilan keputusan ada pada pihak istr
( Setiawati & Dermawan,2008 ).
Keluarga adalah dua orang atau lebih ang dibentuk berdasarkan ikatan perkawinan yang sah,
mampu memenuhi kebutuhan hidup
spiritual dan materiil yang layak, bertakwa kepada Tuhan, memiliki hubungan yang selaras
dan seimbang antara anggota keluarga dan
masyarakat serta lingkungannya. (BKKBN, 1999)
Keluarga adalah dua atau lebih individu yang tergabung karena ikatan tertentu untuk saling
membagi pengalaman dan melakukan
pendekatan emosional, serta mengidentifikasi diri mereka sebagai bagian dari
keluarga.(Friedman, 1998)
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan
beberapa orang yang berkumpul dan tinggal
disuatu tempat dibawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan ( Departemen
Kesehatan RI,1988).
B. STRUKTUR
1. Dominasi struktur keluarga
Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
2. Ciri – ciri struktur keluarga
a. Terorganisasi
Saling berhubungan,saling ketergantungan antara anggota keluarga.
b. Ada keterbatasan
Setiap anggota memiliki kebebasan,tetapi mereka juga mempunyai keterbatasan dalam
menjalankan fungsi dan tugasnya masingmasing.
c. Ada perbedaan dan kekhususan
Setiap anggota keluarga mempunyai peranan dan fungsinya masing-masing.
3. Elemen struktur keluarga ( Friedman )
a. Struktur peran keluarga
Menggambarkan peran masing-masing anggota keluarga baik di dalam keluarganya sendiri
maupun peran di lingkungan masyarakat.
b. Nilai atau norma keluarga
Menggambarkan nilai dan norma yang dipelajari dan diyakini dalam keluarga.
c. Pola komunikasi keluarga
Menggambarkan bagaimana cara pola komunikasi diantara orang tua,orangtua dan
anak,diantara anggota keluarga atau dalam
keluarga.
d. Struktur kekuatan keluarga
Menggambarkan kemampuan anggota keluarga untuk mengendalikan atau mempengaruhi
orang lain dalam perubahan perilaku kearah
positif.
C. MACAM-MACAM STRUKTUR/TIPE/BENTUK KELUARGA
1. Tradisional
a. The nuclear family ( keluarga inti )
Keluarga yang terdiri dari suami,istri dan anak.
b. The dyad family
Keluarga yang terdiri dari suami dan istri ( tanpa anak ) yang hidup bersama dalam satu
rumah.
c. Keluarga usila
Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
Kelurga yang terdiri dari suami istri yang sudah tua dengan anak sudah memisahkan diri.
d. The childless family
Keluarga tanpa anak karena terlambat menikah dan untuk mendapatkan anak terlambat
waktunya,yang disebabkan karena mengejar
karier/pendidikan yang terjadi pada wanita.
e. The extended family ( keluarga luas/besar)
Keluarga yang terdiri dari 3 generasi yang hidup bersama dalam satu rumah seperti nuclear
family disertai paman,tante,orang tua (
kakek-nenek),keponakan,dll.
f. The single parent family ( keluarga duda/janda )
Keluarga yang terdiri dari satu orang tua ( ayah atau ibu ) dengan anak.Hal ini terjadi
biasanya melalui proses perceraian,kematian dan
ditinggalkan ( menyalahi hukum pernikahan.
g. Commuter family
Kedua orang tua bekerja dikota yang berbeda,tetapi salah satu kota tersebut sebagai tempat
tinggal dan orang tua yang bekerja diluar
kota bisa berkumpul pada anggota keluarga pada saat akhir pecan ( weekend).
h. Multigenerational family
Keluarga dengan beberapa generasi atau kelompok umur yang tinggal bersama dalam satu
rumah.
i. Kin-network family
Beberapa keluarga inti yang tinggal dalam satu rumah atau saling berdekatan dan saling
menggunakan barang-barang dan pelayanan
yang sama.Misalnya: kamar mandi,dapur,televise,telepon.
j. Blended family
Keluarga yang dibentuk oleh duda atau janda yang menikah kembali dan membesarkan anak
dari perkawinan sebelumnya.
k. The single adult living alone/single- adult family
Keluarga yang terdiri dari orang dewasa yang hidup sendiri karena pilihannya atau
perpisahan ( separasi ),seperti : perceraian,atau
ditinggal mati.
2. Non-tradisional
a. The unmarried teenage mother
Keluarga yang terdiri dari orang tua ( terutama ibu ) dengan anak tanpa hubungan nikah.
Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
b. The stepparent family
Keluarga dengan orang tua tiri
c. Commune family
Beberapa pasangan keluarga ( dengan anaknya) yang tidak ada hubungan saudara,yang hidup
bersama dalam satu rumah,sumber dan
fasilitas yang sama,pengalaman yang sama,sosialisasi anak dengan melalui aktivitas
kelompok/membesarkan anak bersama.
d. The nonmarital heterosexual cohabiting family
Keluarga yang hidup bersama,berganti-ganti pasangan tanpa melalui pernikahan.
e. Gay and lesbian family
Seseorang yang mempunyai persamaan sex hidup bersama sebagaimana pasangan suami istri
( marital patners ).
f. Cohabiting couple
Orang dewasa yang hidup bersama diluar ikatan perkawinan,karena beberapa alas an tertentu.
g. Group-marriage family
Beberapa orang dewasa yang menggunakan alat-alat rumah tangga bersama,yang merasa
telah saling menikah satu dengan yang
lainnya,berbagi sesuatu,termasuk sexual dan membesarkan anaknya.
h. Group network family
Keluarga inti yang dibatasi oleh set aturan atau nilai-nilai,hidup berdekatan satu sama lain
dan saling menggunakan barang-barang
rumah tangga bersama,pelayanan dan bertanggungjawab membesarkan anaknya.
i. Foster family
Keluarga menerima anak yang tidak ada hubungan keluarga atau saudara dalam waktu
sementara,pada saar orang tua anak tersebut
perlu mendapatkan bantuan untuk menyatukan kembali keluarga aslinya.
j. Homeless family
Keluarga yang terbentuk dan tidak mempunyai perlindungan yang permanen karena krisis
personal yang dihubungkan dengan keadaan
ekonomi dan atau problem kesehatan mental.
k. Gang
Sebuah bentuk keluarga yang destruktif,dari orang-orang muda yang mencari ikatan
emosional dan keluarga yang mempunyai
perhatian,tetapi berkembang dalam kekerasan dan criminal dalam kehidupannya.
D. PERANAN KELUARGA
Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
Peranan keluarga menggambarkan seperangkat, perilaku interpersonal, sifat, kegiatan yang
berhubungan dengan individu dalam posisi dan
situasi tertentu.Peranan individu dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari
keluarga,kelompok dan masyarakat.
Berbagai peranan yang terdapat di dalam keluarga adalah sebagai berikut :
1. Peranan ayah
Ayah sebagai suami dari istri, berperan sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung dan
pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga,
sebagai anggota dari kelompok sosialnya, serta sebagai anggota masyarakat dari
lingkungannya.
2. Peranan ibu
Sebagi istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peranan untuk mengurus rumah
tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anakanaknya,
pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya, serta sebagai anggota
masyarakat dari lingkingannya,
disamping itu juga dapat berperan sebagi pencari nafkah tambahan dalam keluarganya.
3. Peranan anak
Anak-anak melaksanakan peranan psiko-sosial dengan tingkat perkembangannya, baik fisik,
mental, social dan spiritual.
E. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi biologis
a. Meneruskan keturunan
b. Memelihara dan membesarkan anak
c. Memenuhi kebutuhan gizi keluarga
2. Fungsi psikologis
a. Memberikan kasih sayang dan rasa aman
b. Memberikan perhatian diantara anggota keluarga
c. Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga
3. Fungsi sosialisasi
a. Membina sosialisasi pada anak
b. Membentu norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat perkrmbangan anak.
c. Meneruskan nilai-nilai budaya keluarga
4. Fungsi ekonomi
a. Mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga
Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
b. Pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga
c. Menabung untuk memenuhi kebutuhan keluarga di masa mendatang
5. Fungsi pendidikan
a. Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan, ketrampilan dan membentuk
perilaku anak sesuai dengan bakat dan minat yang
dimilikinya.
b. Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang dalam memenuhi
peranannya sebagai orang dewasa.
c. mendidik anak sesuai dengan tingkat-tingkat perkembangannya.
F. TAHAP-TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
1. Pasangan Baru ( Keluarga Baru )
Keluarga baru dimulai saat masing-masing individu laki-laki dan perempuan membentuk
keluarga melalui perkawinan yang sah dan
meninggalkan ( psikologis ) keluarga masing-masing.
2. Keluarga Ghild-Bearing ( Kelahiran Anak Pertama )
Keluarga yang menantikan kelahiranmdimulai dari kehamilan sampai kelahiran anak pertama
dan berlanjut sampai anak pertama berusia
30 bulan.
3. Keluarga Dengan Anak Pra-Sekolah
Tahap ini dimulai saat kelahiran anak pertama (2,5 bulan ) dan berakhir saat anak berusia 5
tahun.
4. Keluarga Dengan Anak Sekolah
Tahap ini dimulai saat anak masuk sekolah pada usia 6 tahun dan berakhir pada usia 12
tahun.Umumnya keluarga sudah mencapai jumlah
anggota keluarga maximal,sehingga keluarga sanagt sibuk.
5. Keluarga Dengan Anak Remaja
Dimulai saat anak pertama berusia 13 tahun dan biasanya berakhir 6-7 tahun kemudian,yaitu
pada saat anak meninggalkan rumah orang
tuanya.Tujuan keluarga ini adalah melepas anak remaja dan memeberi tanggungjawab serta
kebebasan yang lebih besar untuk
mempersiapkan diri menjadi lebih dewasa.
6. Keluarga Dengan Anak Dewasa
Tahap ini dimulai pada saat anak pertama meninggalkan rumah dan berakhir pada saat anak
terakhir meninggalkan rumah.Lamanya tahap
ini tergantung dari jumlah anak dalam keluarga,atau jika ada anak yang belum berkeluarga
dan tetap tinggal bersama orang tua.
Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
7. Keluarga Usia Pertengahan
Tahap ini dimulai pada saat anak yang terakhir meninggalkan rumah dan berakhir saat
pension atau salah satu pasangan meninggal.
8. Keluarga Usia Lanjut
Tahap terakhir perkembangan keluarga ini dimulai pada saat salah satu pasangan
pension,berlanjut saat salah satu pasangan meninggal
sampai keduanya meninggal.
KONSEP DASAR MEDIK HIPERTENSI
A. DEFINISI
Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana tekanan sistoliknya
diatas 140 mmHg dan tekanan diastoliknya
diatas 90 mmHg ( Smith Tom,1995 ).
Penyakit hipertensi merupakan peningkatan tekanan sistolik lebih besar atau sama dengan
100 mmHg dan atau tekanan diastolic sama atau
lebih besar 95 mmHg ( Kodim Nasrin,2003 ).
Hipertensi didefinisikan sebagai tekanan darah sistolik 160 mmHg dan tekanan diastolic 90
mmHg ( Smeltzer,2001 ).
B. KLASIFIKASI
Hipertensi pada usia lanjut dibedakan atas:
a. Hipertensi dimana tekanan sistolik sama atau lebih besar dari 140 mmHg dan atau tekanan
diastolic sama atau lebih besar dari 90
mmHg.
b. Hipertensi sistolik terisolasi dimana tekanan sistolik lebih besar dari 160 mmHg dan
tekanan diastolic lebih rendah dari 90 mmHg (
Darmojo,1999).
Secara klinis derajat hipertensi dapat dikelompokkan sesuai dengan rekomendasi dari “ The
Sixth Report of The Join National
Comitee,Prevention,Detection and Treatment of High Blood Pressure “( JNC-VI,1997 )
sebagai berikut :
No. Kategori Sistolik ( mmHg ) Diastolik ( mmHg )
1.
2.
3.
Optimal
Normal
High normal
< 120
120 – 129
130 – 139
< 80
80 – 84
85 – 89
Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
4. Hipertensi
Grade 1 ( ringan )
Grade 2 ( sedang )
Grade 3 ( berat )
Grade 4 ( sangat berat )
140 -159
160 -179
180-209
>210
90-99
100-109
100-119
>120
Klasifikasi hipertensi berdasarkan penyebabnya :
a. Hipertensi essensial ( hipertensi primer ) yaitu hipertensi yang tidak diketahui
penyebabnya.
b. Hipertensi sekunder yaitu hipertensi yang disebabkan oleh penyakit lain ( Lany
Gunawan,2001 ).
C. ETIOLOGI
Penyebab hipertensi pada lansia adalah terjadinya perubahan pada :
1. Elastisitas dinding aorta menurun
2. Katup jantung menebal dan menjadi kaku
3. Kemampuan jantung memompa darah menurun.
1 % setiap tahun sesudah berumur 20 tahun kemampuan jantung memompa darah menurun
menyebabkan menurunnya kontraksi dan
volumenya.
4. Kehilangan elastisitas pembuluh darah
Hal ini terjadi karena kurangnya efektifitas pembuluh darah perifer untuk oksigenasi.
5. Meningkatnya resistensi pembuluh darah perifer ( Lany Gunawan,2001 ).
Meskipun hipertensi primer belum diketahui dengan pasti penyebabnya, data-data penelitian
telah menemukan beberapa faktor yang
sering menyebabkan terjadinya hipertensi,antara lain :
a. Faktor keturunan
Dari data stasistik terbukti bahwa seseorang akan memiliki kemungkinan lebih besar untuk
mendapatkan hipertensi jika orang tuanya
adalah penderita hipertensi.
b. Kebiasaan hidup
Kebiasaan hidup yang sering menyebabkan hipertensi adalah :
1. konsumsi garam yang tinggi ( melebihi dari 30 gr per hari )
Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
2. kegemukan atau makan berlebihan
3. stress
4. merokok
5. minum alcohol
6. minum obat-obatan ( ephedrine,prednison,epineprin ).
Sedangkan penyebab hipertensi sekunder adalah :
1. glomerulonefritis
2. tumor
3. atherosclerosis
4. diabetes mellitus
5. stroke
6. kontrasepsi
7. kortikosteroid.
D. TANDA & GEJALA
Tanda dan gejala pada hipertensi dibedakan menjadi :
Tidak ada gejala
Tidak ada gejala yang spesifik yang dapt dihubungkan dengan peningkatan tekanan
darah,selain penentuan tekanan arteri oleh dokter yang
memeriksa.Hal ini berarti hipertensi arterial tidak akan pernah terdiagnosa jika tekanan artei
tidak teratur.
Gejala yang lazim
Meliputi nyeri kepala dan kelelahan.Dalam kenyataannya ini merupakan gejala lazim yang
mengenai kebanyakan pasien yang mencari
pertolongan medis ( Edward K.Chung,1995 ).
E. PATOFISIOLOGI
Mekanisme yang mengontrol kontriksi dan relaksasi pembuluh darah terletak dipusat
vasomotor,pada medulla di otak.Dari pusat
vasomotor ini bermula jaras syaraf sympatis yang berlanjut kebawah kekorda spinalis dan
keluar dari kolumna medulla spinalis ganglia
Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
simpatis ditoraks dan abdomen.Rangsangan pusat vasomotor dihantarkan dalam bentuk
impuls yang bergerak kebawah melalui system
syaraf simpatis ke ganglia sympatis ( Brunner & Suddarth,2002 ).
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
riwayat dan pemeriksaan fisik secara menyeluruh
pemeriksaan retina
pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui kerusakan organ seperti ginjal dan jantung.
EKG untuk mengetahui hipertrofi ventrikel kiri
urinalisa untuk mengetahui protein dalam urin,darah,dan glukosa.
foto dada & CT Scan.
G. PENATALAKSANAAN
Pengelolaan hipertensi bertujuan untuk mencegah morbiditas dan mortalitas akibat
komplikasi kardiovaskuler yang berhubungan dengan
pencapaian dan pemeliharaan tekanan darah dibawah 140/90 mmHg.Prinsip pengelolaan
penyakit hipertensi meliputi :
Terapi tanpa obat
Terapi tanpa obat digunakan sebagai tindakan untuk hipertensi ringan dan sebagai tindakan
suportif pada hipertensi sedang dan berat.Terapi tanpa
obat ini meliputi :
a. Diet
b. latihan fisik
c. edukasi psikologis
Terapi dengan obat
Tujuan pengobatan hipertensi tidak hanya menurunkan tekanan darah saja,tetapi juga
mengurangi dan mencegah komplikasi akibat hipertensi agar
penderita dapat bertambah kuat.
Follow up untuk mempertahankan terapi
Untuk mempertahankan terapi jangka panjang memerlukan interaksi dan komunikasi yang
baik antara pasien dan petugas kesehatan dengan cara
pemberian pendidikan kesehatan.
H. PENGKAJIAN KELUARGA
Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
Pengumpulan data
a. struktur dan sifat anggota keluarga
b. faktor social budaya dan ekonomi
c. faktor lingkungan
d. riwayat kesehatan
e. cara pengumpulan data.
Analisa data
Analisa data bertujuan untuk mengetahui masalah kesehatan yang dialami oleh
keluarga.Dalam menganalisa data dapat menggunakan typology
masalah dalam Family Health Care.
Permasalahan dapat dikatagorikan sebagai berikut :
a. Ancaman kesehatan
Keadaan yang dapat memungkinkan terjadinya penyakit,kecelakaan,atau kegagalan dalam
mencapai potensi kesehatan.
b. Kurang atau tidak sehat
Kegagalan dan memantapkan kesehatan.
c. Krisis
Saat-saat dimana keadaan menuntut terpantaunya banyak dari individu atau keluarga dalam
hal penyesuaian maupun sumber daya
mereka.
I. PENENTUAN PRIORITAS MASALAH
Didalam menentukan prioritas masalah kesehatan keluarga menggunakan system scoring
berdasarkan typology dengan pedoman sebagai
berikut :
No. Kriteria Bobot
1.
Sifat masalah
Skala : ancaman kesehatan
tidak atau kurang sehat
krisis
2
3
1
1
Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
2.
3.
4.
Kemungkinan masalah dapat diubah
Skala : dengan mudah
hanya sebagian
tidak dapat
Potensi masalah untuk dicegah
Skala : tinggi
cukup
rendah
Menonjolkan masalah
Skala : masalah berat harus ditangani
ada masalah tapi tidak perlu ditangani
masalah tidak dirasakan
2
1
0
3
2
1
2
1
0
2
1
1
J. DIAGNOSA DAN PERENCANAAN KEPERAWATAN
1. Diagnose keperawatan keluarga
a. Ketidaksanggupan keluarga mengenal masalah masalah penyakit hipertensi berhubungan
dengan ketidaktahuan tentang gejala
hipertensi
b. Ketidaksanggupan keluarga dalam mengambil keputusan dalam melaksanakan tindakan
yang tepat untuk segera berobat kesarana
kesehatan bila terkena hipertensi berhubungan dengan kurang pengetahuan klien/keluarga
tentang manfaat berobat kesarana kesehatan
c. Kurangnya pengetahuan tentang hipertensi pada keluarga b.d ketidakmampuan keluarga
mengenal masalah kesehatan anggota keluarga
d. Ketidaksanggupan memelihara lingkungan rumah yang dapat mempengaruhi kesehatan
keluarga berhubungan kesehatan keluarga
berhubungan dengan tidak dapat melihat keuntungan dan manfaat pemeliharaan lingkungan
serta ketidaktahuan tentang usaha
pencegahan penyakit hipertensi
e. Ketidakmampuan menggunakan sumber yang ada dimasyarakat guna memelihara
kesehatan berhubungan dengan kurangnya
pengetahuan klien dan keluarga tersedianya fasilitas kesehatan seperti JPS, dana sehat dan
tidak memahami manfaatnya
f. Ketidakmampuan mengenal masalah nutrisi sebagian salah satu penyebab terjadinya
hipertensi adalah berhubungan dengan kurangnya
pengetahuan cara pengaturan diet yang benar
Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
g. Ketidakmampuan keluarga untuk menyediakan diet khusus bagi penderita hipertensi
berhubungan dengan kurangnya pengetahuan
tentang cara pengolahan makanan dalam jumlah yang benar
h. Ketidakmampuan meyediakan makanan rendah garam bagi penderita hipertensi
berhubungan dengan kurang pengetahuan dan
kebiasaan sehari-hari yang mengkonsumsi makanan yang bnayak mengandung garam
2. Intervensi
Rencana keperawatan keluarga adalah sekumpulan tindakan keperawatan yang ditentukan
oleh perawat untuk dilaksanakan dalam
memecahkan masalah kesehatan dan keperawatan yang telah diidentifikasikan ( Nasrul
Effendi, 2008 : 54 )
a. Ketidakmampuan mengenal masalah nutrisi sebagian salah satu penyebab terjadinya
hipertensi berhubungan dengan kurangnya
pengetahuan cara pengaturan diet yang benar
Tujuan :
Keluarga mampu mengenal cara pengaturan diet bagi anggota keluarga yang menderita
penyakit hipertensi
Kriteria hasil :
1) Keluarga mampu menyebutkan secara sederhana batasan pengaturan diet bagi anggota
keluarga yang menderita hipertensi
Intervensi :
1) Beri penjelasan kepada keluarga cara pengaturan diet yang benar bagi penderita hipertensi
2) Beri penjelasan kepada klien dan keluarga bagaimana caranya menyediakan makanan-
makanan rendah garam bagi penderita
hipertensi
b. Ketidakmampuan dalam mengambil keputusan untuk mengatur diet terhadap anggota
keluarga yang menderita hipertensi
berhubungan dengan kurangnya pengetahuan keluarga tentang manfaat dari pengaturan diet
Tujuan :
Keluarga dapat memahami tentang manfaat pengaturan diet untuk klien hipertensi
Kriteria hasil :
a) Keluarga mamapu menjelaskan tentang manfaat pengaturan diet bagi klien hipertensi
b) Keluarga dapat menyediakan makanan khusus untuk klien hipertensi
Intervensi :
a) Beri penjelasan kepada keluarga tentang manfaat pengaturan diet untuk klien hipertensi
b) Beri penjelasan kepada keluarga jenis makanan untuk hipertensi
Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
c. Ketidakmampuan keluarga untuk menyediakan diet khusus bagi penderita hipetensi
berhubungan dengan kurangnya pengetahuan
tentang cara pengolahan makanan dalam jumlah yang benar
Tujuan :
Keluarga mampu menyediakan diet khusus untuk penderita hipertensi
Kriteria hasil :
1) Klien dan keluarga mampu menyediakan diet khusus untuk penderita hipertensi
2) Keluarga mampu menyajikan makanan dalam jumlah yang tepat bagi klien hipertensi
Intervensi :
1) Berikan pernjelasan pada klien dan keluarga cara pengolahan makana untuk klien
bipertensi
2) Berikan penjelasan kepada klien dan keluarga jumlah makanan yang di konsumsi oleh
klien hipertensi
3) Beri contoh sederhana kepada klien dan keluarga untuk membuat makanan dengan jumlah
yang tepat
d. Ketidakmampuan meyediakan makanan rendah garam bagi penderita hipertensi
berhubungan dengan kurang pengetahuan dan
kebiasaan sehari-hari yang mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung garam
Tujuan :
Seluruh kleuarga membiasakan diri setiap hari mengkonsumsi makanan yang rendah garam
Kriteria hasil :
1) Klien dan keluarga dapat menjelaskan manfaat makanan yang rendah garam
2) Klien dan keluarga dapat menjelaskan jenis makanan yang dapat mengandung garam
3) Klien dann keluarga mampu merubah kebiasaan dari mengkonsumsi makanan yang
banyak mengandung garam
Intervensi
1) Beri penjelasan kepada klien dan keluarga tentang pengaruh garam terhadap klien
hipertensi
2) Beri penjelasan kepada klien dan keluarga jenis makanan yang banyak mengandung garam
3) Beri motivasi kepada klien dan keluarga bahwa mereka mampu untuk merubah kebiasaan
yang kurang baik tersebut yang
didasari pada niat dan keinginan untuk merubah
BAB III
TINJAUAN KASUS
Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
A. PENGKAJIAN
Pengkajian pada keluarga Tn. M di RT 05 RW 01 Desa Karangrena dilakukan pada hari
jumat tanggal 21 Maret 2014 pukul 15.00 WIB,
didapat data bahwa didalam keluarga Tn. M terdapat anggota keluarganya yang menderita
penyakit hipertensi yaitu Tn. M ± 10 tahun, Tn. M
berumur 71 tahun, pendidikan terakhir SR, Tn. M dan Ny. D bekerja sebagai petani, Ny. D
tidak bersekolah, tipe keluarga Tn. S merupakan
tipe keluarga besar dimana Tn. M dan Ny. D mempunyai 10 anak, dimana 8 orang anak
sekarang sudah memisahkan diri karena sudah
berkeluarga, 1 anak belum berkeluarga tetapi bekerja di Bogor, sedangkan anak ke – 10
tinggal bersama Tn. M dan sudah berkeluarga serta
memiliki 1 anak. Tidak ada anggota keluarga yang mempuyai riwayat hipertensi seperti yang
dialami Tn. M, tetapi dari keluarga Tn. M
tepatnya anak ke – 2 menderita stroke (sudah meninggal) dan anak ke – 9 mengalami
perdarahan (sudah meninggal). Dari keluarga Ny. D
tidak ada yang menderita hipertensi, tetapi kedua saudara Ny. D sudah meninggal.
Saat dilakukan pengkajian, Tn. M mengatakan bahwa tidak mengetahui tentang penyakitnya
secara signifikan, baik penyebab, tanda dan
gejala, diet, pengobatan serta pencegahan kekambuhan. Tn. M kadang mengeluh pusing dan
lehernya terasa kaku atau cengeng. Selama ini Tn.
M hanya berobat ke mantri jika merasa pusing dan cengeng.
Ketika dilakukan pemeriksaan fisik didapat data: Tn. M dengan TD 150/80 mmHg, N
90x/menit, RR: 24x/menit S:36ºC. Ny. D dengan
TD 120/80 mmHg, N = 88x/menit, RR 20x/menit, S 36ºC. Ny. N dengan TD = 110/80, Nadi
= 80 x/menit, Suhu = 36o c, RR = 22x/menit. An.
T dengan N = 100x/menit, Suhu = 36,5o c, RR = 30 x/menit.
B. ANALISA DATA
No Data Etiologi Problem
1 DS :
- Tn. M mengatakan sudah
menderita hipertensi ± 10
tahun
- Selama ini, Tn. M jarang
memeriksakan diri ke
petugas kesehatan.
- Tn. M mengatakan tidak
mengetahui tentang
Ketidakmampuan
keluarga
mengenal
masalah
kesehatan
anggota keluarga
Kurangnya
pengetahuan
tentang
hipertensi pada
keluarga Tn. M
khususnya Tn. M
Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
pengertian
hipertensi,penyebab, tanda
dan gejala, diet, pengobatan
serta pencegahan
kekambuhan.
- Tn. M mengeluh pusing dan
kaku pada leher saat tekanan
darahnya naik.
- Tn. M biasanya hanya
istirahat dan kerikan apabila
penyakitnya kambuh dan
dibawa ke petugas kesehatan
apabila penyakitnya sudah
parah.
DO :
- TD : 150/80 mmHg
- Nadi : 90x/menit
- Respirasi 24x/menit
- Suhu 360 C
- Tn. M tampak bingung dan
menjawab sebisanya saat
ditanya tentang pengertian,
penyebab, tanda dan gejala,
diet, pengobatan serta
pencegahan kekambuhan.
2 DS :
- Tn. M mengatakan sudah
menderita hipertensi ± 10
Resiko terjadinya
komplikaasi
Ketidakmampuan
keluarga merawat
Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
tahun
- Tn. M mengatakan kadang
pusing dan lehernya terasa
kaku/cengeng
- Tn. M memeriksakan diri ke
petugas kesehatan apabila
penyakitnya sudah parah.
- Tn. M mengatakan tidak
tahu akibat lanjut/komplikasi
dari hipertensi jika tekanan
darahnya tidak bisa
dikontrol.
DO :
- TD : 140/90 mmHg
- Nadi : 90x/menit
- Respirasi 24x/menit
- Suhu 360 C
- Tn. M mengkonsumsi
mentimun setiap seminggu
sekali.
akibat hipertensi
pada Tn. M
anggotanya yang
sakit
PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN
Menentukan prioritas masalah( skoring )
No
Dx
Kriteria Perhitu-ngan Bobot
Pembenaran Peringkat
1
Sifat masalah tidak /
kurang sehat
Skala : actual
3/3 x 1 = 1
1
Tn. S kurang
mengetahui tentang
1
Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
Kemungkinan
masalah yang dapat
diubah
Skala : sebagian
Potensial masalah
untuk di cegah
Skala : rendah
Menonjol-nya
masalah
Skala : masalah
berat, harus segera
ditangani
1/2x2 1=
2/3x1 =
2/3
2/2x1 = 1
2
1
1
penyakitnya secara
significant
Kemungkinan
masalah dapat
diubah Tn. M
karena sudah ada
upaya untuk
pengobatan namun
belum optimal.
Masalah penyakit
hipertensi sudah
terjadi 10 tahun.
Tn. M mengatakan
suka mengkonsumsi
makanan yang
mengandung tinggi
garam.
Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
Keluarga Tn. M
sangat merasakan
masalah penyakit
hipertensi pada Tn.
M dan harus segera
ditangani
Total 3 2/3 Aktual
2 Sifat masalah
ancaman kesehatan
Kemungkinan
masalahdapatdiubah:
sebagian
Potensial masalah
untuk dicegah :
cukup
Menonjol-nya
masalah, masalah
tidak direncanakan
2/3x1 = 2/3
1/2x2 = 1
2/3x1 =
2/3
2/2 x 1 = 1
1
2
1
Kesehatan pada Tn.
M karena penyakit
hipertensi yang
kronis dapat
menimbulkan
komplikasi yang
akan mengancam
kesehatan
Masalah dapat
diubah sebagian
karena fasilitas
kesehatan
terjangkau, perawat
mempunyai
pengetahuan tentang
penyakit, waktu
yang cukup untuk
memberikan
penyuluhan
kesehatan tentang
2
Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
1 hipertensi. Tn. M
mau dibimbing
untuk mengatasi
masalah
kesehatannya
Tn. S kooperatif
untuk sama – sama
melakukan
pencegahan sebelum
menjadi semakin
parah
Keluarga
mengatakan selalu
mengingatkan Tn.
M untuk selalu
control ke
pelayanan
kesehatan.
Jumlah 2 1/3 Resiko
Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Kurangnya pengetahuan tentang hipertensi pada keluarga Tn. M khususnya Tn. M b.d
ketidakmampuan keluarga mengenal masalah
kesehatan anggota keluarga
2. Ketidakmampuan keluarga merawat anggotanya yang sakit b.d resiko terjadinya
komplikasi akibat hipertensi pada Tn. M.
D. INTERVENSI KEPERAWATAN
Hari jumat, 31 Maret 2014 pukul 08.00 WIB
a. Diagnose I : Kurangnya pengetahuan tentang hipertensi pada keluarga Tn. M khususnya
Tn. M b.d ketidakmampuan keluarga mengenal
masalah kesehatan anggota keluarga
Tujuan Umum : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x kunjungan diharapkan
pemeliharaan kesehatan efekif
Tujuan Khusus : setelah dilakukan pertemuan selama 3 x 30 menit diharapkan keluarga
mampu :
a. Mengenal masalah hipertensi :
1) Menjelaskan pengertian hipertensi
2) Menyebutkan penyebab
3) Menyebutkan tanda dan gejala
b. Merawat keluarga dengan hipertensi
1) Menjelaskan cara perawatan dengan obat tradisional (menggunakan bawang putih
dicampur madu dan daun salam)
2) Mendemonstrasikan kembali cara perawatan hipertensi
c. Memodifikasi lingkungan dalam perawatan hipertensi
Intervensi:
a. Diskusikan dengan keluarga tentang pengertian hipertensi
b. Diskusikan dengan keluarga tentang penyebab hipertensi
c. Diskusikan dengan keluarga tentang tanda dan gejala hipertensi
d. Diskusikan dengan keluarga tentang cara perawatan hipertensi
e. Diskusiskan dengan keluarga tentang memodiikasi lingkungan untuk mencegah
kekambuhan penyakit hipertensi
b. Diagnose II : Ketidakmampuan keluarga merawat anggotanya yang sakit b.d resiko
terjadinya komplikaasi akibat hipertensi pada Tn. M
Tujuan Umum : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x kunjungan diharapkan
resiko komplikasi tidak terjadi
Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
Tujuan Khusus : setelah dilakukan pertemuan selama 3 x 30 menit diharapkan keluarga
mampu :
a. Menyebutkan makanan yang boleh dikonsmsi dan tidak boleh dikonsumsi oleh penderita
hipertensi
b. Menyebutkan dan mendemonstrasikan obat tradisional untuk menurunkan tekanan darah
tinggi
c. Menyebutkan pencegahan kekambuhan dari hipertensi
Intervensi :
a. Diskusikan tentang makanan yang boleh dikonsmsi oleh penderita hipertensi
b. Diskusikan tentang makanan yang tidak boleh dikonsumsi oleh penderita hipertensi
c. Kaji pengetahuan keluarga tentang penggunaaan obat tradisional bagi penderita hipertensi
d. Jelaskan dan demonstrasikan obat tradisional untuk menurunkan tekanan darah tinggi
e. Diskusikan tentang pencegahan kekambuhan dari hipertensi.
E. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Kunjungan pertama : hari jumat tanggal 21 maret 2014 pukul 16.00 WIB
a. Diagnose I : Kurangnya pengetahuan tentang hipertensi pada keluarga Tn. M khususnya
Tn. M b.d ketidakmampuan keluarga mengenal
masalah kesehatan anggota keluarga
Implementasi yang dilakukan :
a. Melakukan BHSP dengan keluarga Tn. M.
b. Memperkenalkan diri dan menjelaskan tujuan.
c. Melakukan pengkajian pada keluarga Tn. M.
d. Melakukan penkes dengan Tn. M tentang pengertian, penyebab, tanda dan gejala
hipertensi.
Adapun respon yang didapat : keluarga Tn. M sangat senang dengan kehadiran perawat,
keluarga Tn. M juga sangat antusias dan
kooperatif, keluarga Tn. M memahami tentang penkes yang diberikan oleh perawat
b. Diagnose II : Ketidakmampuan keluarga merawat anggotanya yang sakit b.d resiko
terjadinya komplikasi akibat hipertensi pada Tn. M
Implementasi yang dilakukan :
a. Mendiskusikan kepada keluarga tentang makanan yang tidak boleh dikonsumsi oleh
penderita hipertensi
b. Mendiskusikan kepada keluarga tentang makanan yang boleh dikonsumsi oleh penderita
hipertensi.
c. Memberikan reinforcement positif serta menjelaskan tentang kunjungan berikutnya.
Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
Adapun respon yang didapat : keluarga Tn. M sudah paham tentang makanan yang boleh
dikonsumsi dan makanan pantangan bagi
penderita hipertensi setelah diberi tahu oleh perawat
Kunjungan kedua, hari rabu 26 Maret 2014 pukul 18.30 WIB
1. Diagnose I : Kurangnya pengetahuan tentang hipertensi pada keluarga Tn. M khususnya
Tn. M b.d ketidakmampuan keluarga mengenal
masalah kesehatan anggota keluarga.
Implementasi yang dilakukan :
a. Mengkaji pengetahuan keluarga dalam mengatasi hipertensi
b. Mendiskusikan dengan keluarga dalam mengatasi hipertensi yang diderita oleh Tn. M
c. Memotivasi keluarga dalam mengurangi kadar garam dan kolesterol dalam makanan
Adapun respon keluarga : Tn. M hanya istirahat cukup untuk mengatasi hipertensinya bila
kambuh, keluarga Tn. M akan mencoba
mengurangi kadar garam dalam makanan dan menghindari makanan yang mengandung
kolesterol
2. Diagnose II : Ketidakmampuan keluarga merawat anggotanya yang sakit b.d resiko
terjadinya komplikaasi akibat hipertensi pada Tn. M
Imlementasi yang dilakukan :
a. Mengkaji pengetahuan keluarga tentang pengobatan tradisional bagi penderita hipertensi
b. Menjelaskan tanaman obat unuk penderita hipertensi
Adapun respon yang didapat : selama ini Tn. M belum pernah mencoba mengkonsumsi obat
herbal/tanaman herbal yang dapat
menurunkan tekanan darah tinggi karena Tn. M tidak paham tentang khasiat dari obat
tradisional. Tn. M hanya mengkonsumsi mentimun
setiap seminggu sekali. Setelah diberi penjelasan oleh perawat keluarga Tn. M paham jenis
tanaman obat tradisional untuk menurunkan
hipertensi
Kunjungan ketiga : hari jumat 28 Maret 2014 pukul 15.00 WIB
1. Diagnose II : Ketidakmampuan keluarga merawat anggotanya yang sakit b.d resiko
terjadinya komplikaasi akibat hipertensi pada Tn. M
Implementasi yang dilakukan :
a. Menjelaskan tanaman obat yang ada dilingkungan sekitar untuk penderita hipertensi
b. Mendemonstrasikan pembuatan obat tradisional menggunakan daun salam serta bawang
putih dicampur madu
c. Memotivasi keluarga untuk mengulangi demonstrasi.
d. Menjelaskan dan mendiskusikan dengan keluarga tentang pencegahan kekambuhan.
e. Mendiskusikan dengan keluarga tentang modifikasi lingkungan untuk mencegah
kekambuhan.
f. Menjelaskan dan mendiskusikan dengan keluarga tentang manfaat dari elayanan kesehatan
Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
Adapun respon yang didapat : anggota keluarga Tn. M dapat mendemonstrasikan kembali
cara meracik/meramu obat tradisional bawang
putih dicampur dengan madu. Anggota keluarga mengatakan akan membawa Tn. M ke
petugas kesehatan apabila penyakitnya kambuh,
dan tidak menunggu hingga penyakitnya parah.
F. EVALUASI
Kunjungan pertama : hari jumat tanggal 21 maret 2014 pukul 18.15 WIB
a. Diagnose I : Kurangnya pengetahuan tentang hipertensi pada keluarga Tn. M khususnya
Tn. M b.d ketidakmampuan keluarga mengenal
masalah kesehatan anggota keluarga
S : Tn. S mengatakan sudah menderita hipertensi ± 5 tahun
Tn. S mengetakan pendidikan terakhirnya adalah SMP
Tn. S mengatakan dulu suka mengkonsumsi makanan asin dan gorengan
Tn. S mengatakan telah diberikan pendidikan kesehatan tetnang hipertensi
Tn. S mengatakan belum tehu mengenai pola makan yang baik bagi penderita hipertensi
O : TD : 140/90 mmHg Nadi : 90x/menit
Suhu 360 C Respirasi : 24x/menit
Keluarga Tn. Smemperhatikan saat diberi pendidikan kesehatan tentang hipertensi dsn
keluarga dapat menjelaskan serta
menyebutkankembali
A : masalah kurang pengetahuan belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi :
a. Diskusikan dengan keluarga tentang cara perawatan hipertensi
b. Diskusiskan dengan keluarga tentang memodiikasi lingkungan untuk mencegah
kekambuhan penyakit hipertensi
b. Diagnose II : Ketidakmampuan keluarga merawat anggotanya yang sakit b.d resiko
terjadinya komplikaasi akibat hipertensi pada Tn. S
S :Tn. S dan keluarga mengatakan sudah mengerti tentang makanan yang boleh dikonsumsi
dan makanan pantangan bagi penderita
hipertensi
Tn. S dan keluarga mengatakan belum paham tentang pengobatan tradisional dan cara
pembuatannya bagi penderita hipertensi
O : keluarga Tn. S dapat menyebutkan kembali makanan yang boleh dikonsumsi dan
makanan pantangan bagi penderita hipertensi
A : masalah resiko komplikasi belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
a. Kaji pengetahuan keluarga tentang penggunaaan obat tradisional bagi penderita hipertensi
b. Jelaskan dan demonstrasikan obat tradisional untuk menurunkan tekanan darah tinggi
c. Diskusikan tentang pencegahan kekambuhan dari hipertensi
Kunjungan kedua, hari kamis 3 April 2014 pukul 15.00 WIB
1. Diagnose I : Kurangnya pengetahuan tentang hipertensi pada keluarga Tn. S khususnya Tn.
S b.d ketidakmampuan keluarga mengenal
masalah kesehatan anggota keluarga
S : Tn. S mengatakan saat tekanan darahnya naik, Tn. S segera minum obat dan istirahat serta
harus menjaga pola makannya
O : Tn. S dapat menyebutkan maanfaat dari mengurangi konsumsi garam dan makanan yang
banyak mengandung kolesterol
A : masalah kurang pengetahuan teratasi
P : hentikan intervensi
2. Diagnose II : Ketidakmampuan keluarga merawat anggotanya yang sakit b.d resiko
terjadinya komplikaasi akibat hipertensi pada Tn. S
S : Tn. S mengatakan belum pernah mengkonsumsi obat tradisional untuk mengatasi
hipertensinya, selalu menggunakan obat medis
Tn. S mengaakan tidak terlalu paham cara penggunaan obat tradisional
O : Tn. S dan keluarga tampak paham setelah dijelaskan maam- macam tanaman obat
tradisional
Tn. S dapat menyebutkan kembali
A : masalah resiko koplikasi belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
a. Jelaskan dan demonstrasikan obat tradisional untuk menurunkan tekanan darah tinggi
b. Diskusikan tentang pencegahan kekambuhan dari hipertensi
Kunjungan ketiga : hari selasa 8 april 2014 pukul 11.30 WIB
1. Diagnose II : Ketidakmampuan keluarga merawat anggotanya yang sakit b.d resiko
terjadinya komplikaasi akibat hipertensi pada Tn. S
S : Tn. S mengatakan sudah paham tentang cara pengobatan tradisional bagi penderia
hipertensi dan akan mencoba menggunakan obat
tradisional
O : Tn. S dapat mendemonstrasikan kembali yang telah diajarkan
A : masalah resiko komplikasi teratasi
P : hentikan intervensi
Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada bab ini penulis berusaha untuk membandingkan antara teori dengan tinjauan kasus
terhadap Tn. S dengan masalah Gangguan Sistem
Kardiovaskuler “Hipertensi” di Rt 03 Rw 03 Desa Karangrena Maos Cilacap, secara umum
tidak menemukan hambatan. Hal ini disebabkan sifat
kooperatif keluarga serta bantuan dari Pembimbing Lahan/ akademik. Namun penyusun
menemukan kesenjangan antara teoritis dan kenyataan
yang ditemukan pada Tn. S Untuk lebih jelasnya berikut akan dibahas sejauh mana kegiatan
yang dilakukan melihat keberhasilan dan kesenjangan
A. PENGKAJIAN
Pengkajian adalah salah satu kegiatan mengumpulkan data mengkoordinasikan data yang
didapatkan dari berbagai sumber. Dalam
pengkajian sebagian data yang ditemukan pada keluarga Tn. S sama dengan data yang ada
pada teoritis.
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Pada teoritis dicantumkan 8 diagnosa keluarga yang dapat ditegakkan pada pasien dengan
hipertensi. Sedangkan pada Tn. S dari data
pendukung objektif dan subjektif ditemukan 2 diagnosa yaitu:
Adapun diagnosa yang tercantum pada teoritis adalah :
1. Ketidaksanggupan keluarga mengenal masalah masalah penyakit hipertensi berhubungan
dengan ketidaktahuan tentang gejala hipertensi
2. Ketidaksanggupan keluarga dalam mengambil keputusan dalam melaksanakan tindakan
yang tepat untuk segera berobat kesarana
kesehatan bila terkena hipertensi berhubungan dengan kurang pengetahuan klien/keluarga
tentang manfaat berobat kesarana kesehatan
3. Kurangnya pengetahuan tentang hipertensi pada keluarga b.d ketidakmampuan keluarga
mengenal masalah kesehatan anggota keluarga
4. Ketidaksanggupan memelihara lingkungan rumah yang dapat mempengaruhi kesehatan
keluarga berhubungan kesehatan keluarga
berhubungan dengan tidak dapat melihat keuntungan dan manfaat pemeliharaan lingkungan
serta ketidaktahuan tentang usaha
pencegahan penyakit hipertensi
5. Ketidakmampuan menggunakan sumber yang ada dimasyarakat guna memelihara
kesehatan berhubungan dengan kurangnya
pengetahuan klien dan keluarga tersedianya fasilitas kesehatan seperti JPS, dana sehat dan
tidak memahami manfaatnya
6. Ketidakmampuan mengenal masalah nutrisi sebagian salah satu penyebab terjadinya
hipertensi adalah berhubungan dengan kurangnya
pengetahuan cara pengaturan diet yang benar
Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
7. Ketidakmampuan keluarga untuk menyediakan diet khusus bagi penderita hipertensi
berhubungan dengan kurangnya pengetahuan
tentang cara pengolahan makanan dalam jumlah yang benar
8. Ketidakmampuan meyediakan makanan rendah garam bagi penderita hipertensi
berhubungan dengan kurang pengetahuan dan kebiasaan
sehari-hari yang mengkonsumsi makanan yang bnayak mengandung garam
Diagnosa yang tercantum pada teoritis dan ditemukan pada kasus,yaitu:
1. Kurangnya pengetahuan tentang hipertensi pada keluarga Tn. S khususnya Tn. S b.d
ketidakmampuan keluarga mengenal masalah
kesehatan anggota keluarga
Diagnose ini muncul karena adanya data pendukung yaitu Tn. S mengatakan sudah menderita
hipertensi ± 5 tahun. Tn. S tidak
mengetahui secara significant tentang penyakitnya. Selama ini Tn. S rutin memeriksakan
kesehatannya ke mantra dan diberi saran untuk
mengurangi konsumsi garam dan makanan yang mengandung kolesterol.
Diagnosa yang tidak tercantum pada teoritis tapi ditemukan pada kasus,yaitu:
1. Ketidakmampuan keluarga merawat anggotanya yang sakit b.d resiko terjadinya
komplikaasi akibat hipertensi pada Tn. S
Diagnose ini muncul karena adanya data pendukung yaitu Tn.mengatakan sampai saat ini
hanya mengkonsumsi obat medis belum
pernah mencoba tanaman/obat tradisiional yang dapat menurunkan tekanan darah tinggi. Tn.
S mengatakan kadang pusing dan lehernya
terasa kaku/cengeng, jika aktivitasnya terlalu berlebihan atau terlalu capek nafasnya akan
terasa sesak dan nyeri pada dada, Tn. S tidak
tahu akibat lanjut/komplikasi dari hipertensi jika tekanan darahnya tidak bisa dikontrol
Dan terdapat diagnosa yang tercantum pada konsep teori tepati tidak ditemukan pada kasus,
antara lain:
1. Ketidaksanggupan keluarga mengenal masalah masalah penyakit hipertensi berhubungan
dengan ketidaktahuan tentang gejala hipertensi
2. Ketidaksanggupan keluarga dalam mengambil keputusan dalam melaksanakan tindakan
yang tepat untuk segera berobat kesarana
kesehatan bila terkena hipertensi berhubungan dengan kurang pengetahuan klien/keluarga
tentang manfaat berobat kesarana kesehatan
3. Ketidaksanggupan memelihara lingkungan rumah yang dapat mempengaruhi kesehatan
keluarga berhubungan kesehatan keluarga
berhubungan dengan tidak dapat melihat keuntungan dan manfaat pemeliharaan lingkungan
serta ketidaktahuan tentang usaha pencegahan
penyakit hipertensi
4. Ketidakmampuan menggunakan sumber yang ada dimasyarakat guna memelihara
kesehatan berhubungan dengan kurangnya pengetahuan
klien dan keluarga tersedianya fasilitas kesehatan seperti JPS, dana sehat dan tidak
memahami manfaatnya
Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
5. Ketidakmampuan mengenal masalah nutrisi sebagian salah satu penyebab terjadinya
hipertensi adalah berhubungan dengan kurangnya
pengetahuan cara pengaturan diet yang benar
6. Ketidakmampuan keluarga untuk menyediakan diet khusus bagi penderita hipertensi
berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang
cara pengolahan makanan dalam jumlah yang benar
7. Ketidakmampuan meyediakan makanan rendah garam bagi penderita hipertensi
berhubungan dengan kurang pengetahuan dan kebiasaan
sehari-hari yang mengkonsumsi makanan yang bnayak mengandung garam
C. INTERVENSI
Dalam merumuskan rencana tindakan penulis tidak menemukan kesenjangan yang berarti
antara teoritis dengan kasus. Hal ini
disebabkan perencanaan mengacu pada teoritis dan prioritas masalah yang ada. Namun ada
beberapa intervensi yang ada pada teoritis namun
dicantumkan pada kasus karena penyusun menyesuaikan dengan keadaan keluarga Tn. S
D. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Implementasi dilakukan setelah rencana tindakan sesuai kebutuhan pasien dan diharapkan
dalam tindakan yang nyata dalam
melaksanakan tindakan tersebut, sedangkan semua tujuan tercapai dengan penempatan waktu
yang relative sesuai dengan yang telah
ditetapkan. Keberhasilan pencapaian tujuan juga didukung dengan sikap Keluarga Tn. S yang
kooperatif.
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari hasil asuhan keperawatan keluarga pada keluarga Tn T dengan Gangguan Sistem
Kardiovaskuler “Hipertensi” pada Ny N di Rt
03 Rw 03 Desa Karangrena Maos Cilacap, maka dapat diambil kesimpulan:
1. Dalam pengkajian penulis tidak menemukan kesulitan yang berarti yang dapat
dikumpulkan diperoleh dengan mudah karena adanya
kerjasama antara keluarga Tn. S
2. Untuk mengatasi masalah tersebut perlu direncanakan beberapa tindakan keperawatan
dengan menetukan rasional dari tindakan tersebut
Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
metha aditya rahayu di 23.59
3. Dalam pelaksanaan tindakan keperawatan sangat diperlukan kerjasama yang baik antara,
keluarga, tim kesehatan yang lain guna
mendapatkan tindakan keperawatan yang berkesinambungan.
B. SARAN
Saran penulis ditujukkan kepada pihak Unit Pelayanan Kesehatan Masyarakat dan Institusi
pendidikan
1. Unit Pelayanan Kesehatan Masyarakat
Diharapkan agar dapat meningkatkan lagi mutu pelayanan yang sudah tercapai dengan baik.
2. Institusi pendidikan
Untuk Dosen semoga tidak pernah bosan mengajari dan membimbing kami terutama dalam
pembuatan serta penyusunan tugas Asuhan
keperawatan.Untuk mahasiswa-mahasiswi semoga dengan adanya tugas ini, dapat menambah
ilmu dan wawasan kalian tentang Asuhan
keperawatan Keluarga, serta lebih giat belajar.
DAFTAR PUSTAKA
Atika Dhiah Anggraeni,2013.Diktat Perkuliahan Keperawatan Keluarga,Maos.
Brunner & Suddart.2002.Buku Ajar.Keperawatan Medikal Bedah Volume
2.Jakarta,EGC,Buku Kedokteran
Doengoes, Marilynn E, Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman untuk Perencanaan dan
Pendokumentasian Perawatan pasien, Jakarta, Penerbit
Buku Kedokteran, EGC, 2000
Gunawan, Lany. Hipertensi : Tekanan Darah Tinggi , Yogyakarta, Penerbit Kanisius, 2001
Kodim Nasrin.2003.Hipertensi : Yang Besar Yang Diabaikan, @ tempointeraktif.com,__

Anda mungkin juga menyukai