Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Farmasi Indonesia, Juni 2016, hal 10-16 Vol.13 No.

2
ISSN: 1693-8615 EISSN : 2302-4291 Online : http://ejurnal.setiabudi.ac.id/ojs/index.php/farmasi-indonesia/

Perbandingan Efektivitas Antioksidan Dalam Sediaan Gel Dan Lotion


Ekstrak Daun Beluntas

Comparison of Antioxidant Effectiveness in Beluntas Leaf Extract Gel and


Lotion
Endang Sri Rejeki, Dewi Ekowati
Universitas Setia Budi Surakarta
Endang@gmail.com
_____________________________________________________________________
ABSTRAK
Daun beluntas memiliki aktivitas antioksidan karena mengandung senyawa fitokimia seperti tanin,
sterol, hidrokuinon, dan flavonoid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ekstrak daun
beluntas bisa dibuat sediaan gel dan lotion serta mengetahui apakah gel dan lotion ekstrak daun
beluntas memiliki aktivitas antioksidan.
Ekstrak daun beluntas diperoleh dengan metode maserasi. Gel yang dihasilkan diuji stabilitas
dan sifat mutu fisik. Formulasi ekstrak daun beluntas dalam sedian lotion menggunakan variasi
konsentrasi asam stearat dan TEA dengan dibuat menjadi 5 formula. Hasil diuji secara statistik
menggunakan anova 2 jalan dengan taraf kepercayaan 95%. Aktivitas antioksidan diuji dengan
metode DPPH.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai IC50 ekstrak, formula 1 sampai 5 berturut-turut yaitu
9,376 ppm; 91,833 ppm; 85,901 ppm; 84,528 ppm; 85,310 ppm; 82,035 ppm. Penambahan
karbopol 940 dan CMC-Na mengalami penurunan pada tiap formula pada sifat mutu fisik,
stabilitas, dan aktivitas antioksidan. Gel dengan konsentrasi karbopol 940 1% dan CMC-Na 1%
memiliki sifat mutu fisik, stabilitas dan aktivitas antioksidan yang baik. Asam stearat dan TEA
memberikan pengaruh pada stabilitas fisik sediaan lotion. Perbandingan asam stearat dan TEA
9:3 adalah sediaan paling stabil di antara ke lima formula. Ekstrak daun beuntas dengan
konsentrasi 10 % dapat memberikan aktivitas antioksidan yang kuat.

Kata kunci : antioksidan, DPPH, Ekstrak daun beluntas, gel, lotion


_____________________________________________________________________
ABSTRACT
Beluntas leaves has antioxidant activity because they contain phytochemical compounds such as
tannins, sterols, hydroquinone, and flavonoids.This study aiming to gel formulation of beluntas
leaf extract as well as determine the gel and lotion beluntas leaf extract has antioxidant activity.
Beluntas leaves extract was obtained by maceration method. The obtained gel was tested its
stability and physical quality properties. Formulation of Pluchea indica Less extract in lotion was
prepared by several ratios of asam stearat and TEA that consist of five formula. The results were
analyzed using two way ANOVA with 95% of confidence level. The antioxidant activity was tested
by with DPPH method.
The results showed that IC50 values of the extracts, the formula 1 to 5 respectively, were 9.376
ppm; 91.833 ppm; 85.901 ppm; 84.528 ppm; 85.310 ppm; 82.035 ppm. The gel with carbopol 940
concentration of 1% and CMC-Na 1% possess physical quality, stability and good antioxidant
activity.Stearic acid and TEA affected on the physical stability of the antioxidant lotion of Pluchea
indica Less extract.The ratio of stearic acid and TEA 9:3 was the most stable formulation among
the other formulations. Pluchea indica Less extract with concentrations of 10% provided an
antioxidant strong.

Key words: antioxidant, DPPH, beluntas leaves extract, gel, lotion


_____________________________________________________________________
11~Vol.13 No 2 Perbandingan Efektivitas Anti Oksidan

PENDAHULUAN diduga dapat menghambat terjadinya


Radikal bebas merupakan salah kerusakan oksidatif pada sel (Ruchi et
satu bentuk senyawa oksigen reaktif, al. 2007).
yang secara umum diketahui sebagai Pengaruh negatif dari radikal
senyawa yang memiliki elektron yang bebas dapat dihambat dengan
tidak berpasangan. Elektron yang tidak antioksidan. Antioksidan adalah
berpasangan menyebabkan senyawa senyawa yang berada pada konsentrasi
tersebut sangat reaktif mencari lebih rendah dari substratnya secara
pasangan, dengan cara menyerang dan signifikan dapat menunda atau
mengikat elektron molekul yang berada mencegah oksidasi (Moein et al. 2007).
di sekitarnya. Reaktivitas senyawa Uji aktivitas antioksidan yang banyak
radikal bebas bermacam-macam, mulai digunakan seperti uji DPPH, uji sistem
dari kerusakan sel atau jaringan, linoleat-tiosianat, dan uji TBA. Metode
penyakit autoimun, penyakit degeneratif uji DPPH (2,2-difenil-1 pikrilhidrazil)
sampai kanker (Winarsi 2007). Langkah sering digunakan karena dapat
yang tepat untuk menghadapi radikal mendeteksi kemampuan antiradikal
bebas adalah dengan mengurangi suatu senyawa karena hasilnya lebih
paparannya atau mengoptimalkan akurat, reliabel, relatif cepat dan praktis
pertahanan tubuh melalui aktivitas (Trifena 2012). Antioksidan alami
antioksidan (Maulida dan Zulkarnaen banyak ditemukan dapat menghambat
2010). Antioksidan merupakan radikal bebas, salah satu tanaman
senyawa yang dapat menetralkan tersebut adalah daun beluntas. Beluntas
radikal bebas reaktif menjadi bentuk (Pluchea indica Less.) merupakan
tidak reaktif yang relatif stabil sehingga tanaman perdu kelompok Asteraceae
dapat melindungi sel dari efek bahaya yang telah dikenal masyarakat sebagai
radikal bebas. Antioksidan banyak lalapan dan obat tradisional (Ardiansyah
ditemukan pada alam, diantaranya pada dkk. 2003). Khasiat dari daun beluntas
tanaman beluntas (Pluchea indica sangat banyak dan dibuktikan bahwa
Less). Beluntas (Pluchea indica Less) daun beluntas berkhasiat sebagai
merupakan tanaman perdu kelompok antioksidan. Daun beluntas
Asteraceae yang telah dikenal mengandung senyawa fitokimia seperti
masyarakat sebagai lalapan dan obat tanin, sterol, hidrokuinon, dan flavonoid.
tradisional. Menurut Ardiansyah (2003) Ekstrak metanolik beluntas (EMB) dan
bahwa daun beluntas mengandung fraksi-fraksinya berpotensi sebagai
alkaloid, flavonoid, tanin, minyak atsiri, antioksidan pada berbagai sistem uji in
natrium, kalium, aluminium, kalsium, vitro (Widyawati et al. 2012). Menurut
magnesium, dan fosfor. Menurut Widyaningsih (2015) ekstrak daun
Widyawati et al (2010) bahwa ekstrak beluntas (Pluchea indica Less) memiliki
daun beluntas (Pluchea indica Less) aktivitas antioksidan IC50 sebesar 86.21
telah terbukti memiliki aktivitas ppm, total flavonoid sebesar 11507.65
antioksidan penangkap radikal bebas µg QE/gram dan total fenol 2480.22 µg
DPPH. Senyawa yang terbukti memiliki GAE/gram sehingga sangat berpotensi
aktivitas antioksidan diantaranya adalah untuk diformulasikan dalam sediaan
flavonoid. Senyawa flavonoid dapat topikal yaitu lotion antioksidan.
menangkap radikal bebas, mereduksi, Antioksidan baik diaplikasikan
mendonorkan atom hidrogen dan dalam kosmetik, salah satunya dalam
merendam oksigen singlet. Tanaman bentuk gel dan lotion. Gel merupakan
yang mengandung senyawa antioksidan sistem semi padat terdiri atas suspensi
Endang Sri Rejeki J. Farmasi Indonesia~12

yang dibuat dari partikel anorganik yang asam stearat, TEA, lanolin, gliserin,
kecil atau molekul organik yang besar, propil paraben, metil paraben, akuades,
terpenetrasi oleh suatu cairan (Anonim karbopol 940, CMC-Na, gliserin,
1995). Sediaan gel memiliki beberapa trietanolamin, metil paraben, serbuk
keuntungan yaitu tidak lengket, mudah DPPH, metanol p.a.
dioleskan, mudah dicuci, tidak
meninggalkan lapisan minyak pada kulit, Jalannya Penelitian
viskositas gel tidak mengalami Pembuatan Ekstrak Daun Beluntas
perubahan selama penyimpanan Pembuatan ekstrak dengan cara
(Lieberman 1989). Lotion merupakan maserasi dengan menggunakan pelarut
suatu suspensi, emulsi, atau larutan etanol 70%. Setiap 500 gram serbuk
dengan atau tanpa obat yang daun beluntas diekstraksi dengan 3750
memungkinkan pemakaian merata dan ml pelarut etanol 70%. Serbuk
cepat pada permukaan kulit yang luas dimasukkan dalam botol gelap yang
sehingga cepat kering pada kulit setelah berisi pelarut kemudian ditutup.
pemakaiaan dan meninggalkan lapisan Ekstraksi dilakukan selama 5 hari
tipis dari komponen obat pada dengan sesekali penggojogan berulang-
permukaan kulit (Ansel 1989). ulang dan disaring dengan kain flannel.
Botol gelap dibilas dengan etanol 70%
METODE PENELITIAN sebanyak 1250 ml untuk mencuci sisa
Alat dan Bahan ekstrak yang tertinggal dibotol gelap.
Alat yang digunakan dalam Ekstrak yang diperoleh diuapkan
penelitian ini adalah timbangan, oven, pelarutnya menggunakan vaccum rotary
ayakan no.40, magnetic stirer, evaporator pada suhu 50°C hingga
maserator, sudip, alat gelas, kertas diperoleh ekstrak kental.
saring, kasa steril atau perban, mortir,
stamfer, cawan penguap, inkas, Rancangan Formula Lotion Dari
inkubator, tube, viskotester, pH meter, Ekstrak Daun Beluntas
spektrofotometerUV-VIS (Hitachi U- Rancangan formula lotion
2900), kain flannel, kertas saring, pipet ekstrak daun beluntas menggunakan
tetes, vial, pipa kapiler, alumunium foil variasi konsentrasi pada asam stearat
Bahan yang digunakan adalah daun dan TEA.
beluntas, etanol 70%, setil alkohol,

Tabel 1. Formula lotion antioksidan ekstrak Pluchea indica Less.


Bahan (g) F1 FII FIII FIV FV
Ekstrak 10 10 10 10 10
Setil Alkohol 3 3 3 3 3
Asam Stearat 6 9 7,5 3 4,5
TEA 6 3 4,5 9 7,5
Lanolin 3 3 3 3 3
Gliserin 3 3 3 3 3
Propil Paraben 0,15 0,15 0,15 0,15 0,15
Metil Paraben 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30
Aquadest (ml) ad 100 100 100 100 100
Parfum qs qs qs qs qs
13~Vol.13 No 2 Perbandingan Efektivitas Anti Oksidan

Tabel 2. Formula gel antioksidan ekstrak Pluchea indica Less.


Bahan (g) F1 FII FIII FIV FV
Ekstrak 10 10 10 10 10
Karbopol® 940 2 1,5 1 0,5 0
CMC-Na 0 0,5 1 1, 5 2
Gliserin 10 10 10 10 10
Trietanolamin 5 1,25 2,5 3,75 0,00014
Metil paraben 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3
Aquadest (ml) ad 100 100 100 100 100

Rancangan Formula Gel Dari Ekstrak dikembangkan, diaduk cepat sampai


Daun Beluntas homogen. Aquades ditambahkan sambil
Rancangan formula gel ekstrak diaduk sampai homogen, kemudian
daun beluntas menggunakan variasi TEA ditambahkan sedikit demi sedikit
konsentrasi pada karbopol 940 dan sambil terus diaduk sampai terbentuk
CMC-Na. sediaan gel yang homogen. Ekstrak
daun beluntas ditambahkan ke dalam
Pembuatan Lotion Ekstrak Daun campuran, lalu diaduk sampai
Beluntas (Pluchea indica Less.) didapatkan sediaan gel yang homogen.
Pembuatan lotion pertama
meleburkan masing-masing fase secara Uji Aktivitas Penangkap Radikal
terpisah pada suhu 70°C di atas Larutan stok (ekstrak daun
waterbath. Fase minyak dibuat dengan beluntas, gel ekstrak daun beluntas,
melebur setil alkohol, asam stearat, standar rutin) yang telah dibuat menjadi
lanolin dan propil paraben. Fase air lima seri pengenceran masing-masing
dibuat dengan cara melebur diambil sebanyak 4,0 ml, kemudian
trietanolamin, metil paraben, gliserin ditambahkan 1,0 ml larutan DPPH 0,4
dan aquadest. Lotion dibuat dengan mM. Campuran diinkubasi selama
mencampur fase air ke dalam fase operating time yang diperoleh
minyak sambil diaduk sampai terbentuk sebelumnya dan dibaca absorbansinya
basis lotion di dalam mortir, setelah pada panjang gelombang maksimum
basis dingin ditambahkan ekstrak daun DPPH. Absorbansi blangko dapat
beluntas ke dalam basis lotion kemudian diperoleh dengan mengukur absorbansi
aduk sampai homogen, ditambah campuran 1,0 ml larutan DPPH 0,4 mM
parfum sesuai yang dikehendaki sampai dan 4,0 ml metanol p.a. pada panjang
tercampur semua. gelombang maksimum DPPH.
Pengujian pertama dilakukan di hari
Pembuatan Sediaan Gel pertama gel dibuat, dan diuji kembali
CMC-Na dilarutkan dalam pada hari ke-21 setelah pembuatan
aquades panas secukupnya dalam (Sharon et al. 2013).
beaker glass dibiarkan mengembang Empat ml larutan stok ekstrak
membentuk masa yang bening. daun beluntas dan lotion dari ekstrak
Karbopol 940 didispersikan dalam 10 ml daun beluntas kemudian ditambah
aquadest panas dalam beaker glass dengan 1 ml larutan DPPH lalu
lainnya, diaduk sampai homogen. Metil ditambahkan dengan 3 ml metanol,
paraben dilarutkan dengan aquadest diinkubasi selama operating time yang
dalam mortir dan ditambahkan gliserin diperoleh kemudian dibaca absorbansi
dan diaduk sampai homogen, kemudian pada panjang gelombang maksimal.
dicampur dengan basis yang telah
Endang Sri Rejeki J. Farmasi Indonesia~14

Tabel 3. Hasil uji antioksidan lotion ekstrak daun beluntas


IC50 (ppm)
Sampel
Hari ke-2 Hari ke-21
Rutin 6,01 -
Ekstrak daun beluntas 22,41 -
Formula 1 88,49 110
Formula 2 93,52 121,79
Formula 3 92,32 123,51
Formula 4 87,88 118,85
Formula 5 78,13 120,14
Produk pasaran 86.836
Formula 1: lotion dengan perbandingan asam stearat dan TEA 6 : 6
Formula 2: lotion dengan perbandingan asam stearat dan TEA 9 : 3
Formula 3: lotion dengan perbandingan asam stearat dan TEA 7,5 : 4,5
Formula 4: lotion dengan perbandingan asam stearat dan TEA 3 : 9
Formula 5: lotion dengan perbandingan asam stearat dan TEA 4,5 : 7,5

Pengujian pertama dilakukan setelah daun beluntas memiliki aktivitas


ekstrak dan sediaan lotion dibuat antioksidan dengan golongan kuat pada
kemudian diuji lagi pada minggu terakhir setelah pembuatan dengan nilai
selama penyimpanan. aktivitas antioksidan yang tinggi, namun
setelah disimpan selama 21 hari
HASIL DAN PEMBAHASAN aktivitas antioksidannya mengalami
Pembuatan Ekstrak penurunan. Hasil uji adanya penurunan
pembuatan ekstrak daun beluntas aktivitas antioksidan sediaan lotion
sebanyak 500 gram menggunakan ekstrak daun beluntas setelah
pelarut etanol 70% menghasilkan penyimpanan 21 hari sediaan lotion
ekstrak 89,05 gram prosentase disebabkan adanya pengaruh cahaya,
rendemen sebesar 17,81 % kelembaban dan sifat mutu fisik dari
sediaan lotion ekstrak daun beluntas.
Uji Aktivitas Antioksidan Adanya cahaya akan mengalami reaksi
Hasil pengujian menunjukkan reaksi autooksidasi yang akan
bahwa ekstrak daun beluntas mengurangi aktivitas dari zat aktif
mempunyai aktivitas antioksidan ekstrak daun beluntas. Penyimpanan
dengan nilai IC50 sebesar 78,13 ppm yang tidak terkontrol akan berpengaruh
pada hari setelah pembuatan dan pada sifat mutu fisik dari sediaan lotion
setelah disimpan selama 21 hari sehingga pelepasan zat aktif akan
menunjukkan penurunan aktivitas terhambat sehingga aktifitas antioksidan
antioksidan yaitu sebesar 120,14 ppm. sediaan lotion ekstrak daun beluntas
Hal ini menunjukkan bahwa ekstrak akan menurun.
15~Vol.13 No 2 Perbandingan Efektivitas Anti Oksidan

Tabel 4. Hasil aktivitas antioksidan sediaan gel ekstrak daun beluntas


IC50 (ppm)
Sampel
Hari ke-1 Hari ke-21
Rutin 5,998 -
Ekstrak daun beluntas 9,376 -
Formula 1 91,833 103,753
Formula 2 85,901 101,625
Formula 3 84,528 90,782
Formula 4 85,310 90,365
Formula 5 82,035 86,099
Produk pasaran 14.900 -

Keterangan :
- : tidak dilakukan pengujian
Formula 1 : gel dengan gelling agent karbopol 940 2% dan CMC-Na 0%
Formula 2 : gel dengan gelling agent karbopol 940 1,5% dan CMC-Na 0,5%
Formula 3 : gel dengan gelling agent karbopol 940 1% dan CMC-Na 1%
Formula 4 : gel dengan gelling agent karbopol 940 0,5% dan CMC-Na 1,5%
Formula 5 : gel dengan gelling agent karbopol 940 0% dan CMC-Na 2%

Hasil pengujian aktivitas


antioksidan ekstrak daun beluntas KESIMPULAN
memiliki nilai IC50 sebesar 9,376 ppm, Pertama, ekstrak daun beluntas
artinya ekstrak daun beluntas memiliki (Pluchea indica Less.) dapat
aktivitas antioksidan yang sangat kuat diformulasikan dalam sediaan gel dan
karena memiliki nilai IC50 kurang dari 50 lotion
ppm (Molyneux 2004). Penyimpanan Kedua, gel ekstrak daun beluntas
selama 21 hari mengakibatkan IC50 (Pluchea indica Less.) mempunyai
formula 1, 2, 3, 4, 5, dan produk pasaran aktivitas antioksidan. Semua formula gel
meningkat, artinya gel mengalami ekstrak daun beluntas memiliki aktivitas
penurunan aktivitas antioksidan selama antioksidan yang kuat. Konsentrasi 10%
penyimpanan. Penurunan aktivitas ekstrak etanol daun beluntas dapat
antioksidan ini dikarenakan sediaan memberikan aktivitas antioksidan yang
mengalami oksidasi, dimana oksidasi ini kuat sebesar 51-100 ppm.
disebabkan karena cahaya, suhu,
panas, serta sifat mutu fisik dan DAFTAR PUSTAKA
stabilitas dari sediaan gel yang tidak Anonim. 1995. Farmakope Indonesia.
stabil, sehingga menyebabkan aktivitas Edisi IV. Departemen Kesehatan
antioksidannya juga semakin melemah. Republik Indonesia. hlm 7.
Formula 1 mempunyai aktivitas Ansel HC. 1989. Pengantar Bentuk
antioksidan paling tinggi karena formula Sediaan Farmasi. edisi IV.
tersebut mempunyai viskositas yang terjemahan Farida Ibrahim, UI
tinggi sehingga sulit untuk melepaskan press, Jakarta. Hlm 112-134,
zat aktif. Penurunan aktivitas 166-175.
antioksidan disebabkan karena Ardiansyah, Nuraida L, Andarwulan
senyawa antioksidan merupakan N.2003. Aktivitas Antimikroba
senyawa yang tidak stabil terhadap Daun Beluntas (Pluchea indica
pengaruh cahaya dan panas (Husni et Less) dan Stabilitas Aktivitasnya
al. 2014). Pada Berbagai Konsentrasi
Endang Sri Rejeki J. Farmasi Indonesia~16

Garam dan Tingkat pH. Jurnal


Teknologi dan Industri Pangan
14(2) : 90-97.
Lieberman, Rieger, and Banker. 1989.
Pharmaceutical Dosage Forms :
Disperse System. Vol 2. New
York : Marcell Dekker Inc. hlm
213.
Maulida D dan Zulkaren N. 2010.
Ekstraksi Antioksidan (Likopen)
dari Buah Tomat Dengan
Menggunakan Solven
Campuran, n-heksan, Aseton
dan Etanol. [Skripsi]. Universitas
Diponegoro, Semarang.
Moein S, Farzami B, Khaghani S, Moien
MR, dan Larijani B. 2007.
Antioxidant properties and
prevention of cell cytotoxicity of
phlomis persica boiss. DARU
15(2) : 83.
Ruchi GM, Majekodunmo OF, Ramla M,
Gouri BV, Hussain A, dan Suad
SB. 2007. Antioxidant Capacity
of Some Edible and Wound
Healing Plants in Oman. Food
Chem 101 : 465-70
Trifena. 2012. Analisis Uji In Vitro dan In
Vivo Ekstrak Kombinasi Kulit
Manggis (Garcinia
mangostanaL.) dan Pegagan
(Centella asiaticaL.) Sebagai
Krim Antioksidan. (Tesis).
Depok: Program Studi Magister
Herbal Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Indonesia. hlm 37-
39.
Widyawati PS, Wijaya CH, Harjosworo
PS, Sajuthi D. 2010. Pengaruh
ekstraksi dan fraksinasi terhadap
kemampuan menangkap radikal
bebas DPPH (1,1-difenil-2-
pikrihidrazil) ekstrak dan fraksi
daun beluntas (Pluchea indica
Less). ISSN 1411-4216.
Winarsi H. 2007. Antioksidan Alami dan
Radikal Bebas. Penerbit Kanisius:
Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai