Anda di halaman 1dari 12

Manajemen Laboratorium Kompetensi Keahlian..........

321
(Ari Suryani)

MANAJEMEN LABORATORIUM KOMPETENSI KEAHLIAN


ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK
HAMONG PUTERA 1 PAKEM

Penulis 1: Ari Suryani


Penulis 2: Joko Kumoro
Prodi Pendidikan Administrasi Perkantoran
Email: arisuryani24@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyebab manajemen laboratorium kompetensi keahlian
Administrasi Perkantoran SMK Hamong Putera 1 Pakem yang belum dikelola sesuai dengan ketentuan yang
berlaku. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian ini dilakukan di SMK Hamong
Putera 1 Pakem. Subjek penelitian ini terdiri dari 28 orang yaitu Ketua Jurusan Administrasi Perkantoran,
Kepala Laboratorium, Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana dan Prasarana, Wakil Kepala Sekolah Bidang
Kurikulum, Bendahara Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran, dan Peserta didik kelas X dan XI
Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran sejumlah 23 orang. Metode pengumpulan data dengan cara
observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data terdiri dari reduksi data, penyajian data, dan
penarikan kesimpulan. Teknik keabsahan data dengan cara triangulasi sumber dan triangulasi metode. Hasil
penelitian menunjukan bahwa: 1) perencanaan laboratorium hanya dilakukan diawal tahun ajaran baru.
Perencanaan prasarana dan sarana laboratorium masih terbatas, karena prasarana laboratorium belum sesuai
dengan standar laboratorium dan jumlah sarana tidak seimbang dengan jumlah siswa. 2) Pengorganisasian
laboratorium ditandai dengan adanya struktur organisasi, akan tetapi terdapat kendala tidak ada tenaga
laboran yang membantu mengelola laboratorium. Kendala lainnya adalah tidak ada ruang penyimpanan
barang-barang yang rusak dan tidak terpakai, pengaturan ruangan belum sesuai dengan kriteria perkantoran.
3) Kegiatan ketatausahaan dilakukan secara sederhana sehingga menimbulkan ketidakjelasan informasi
mengenai alat, bahan, dan mesin yang ada di laboratorium . Alat, bahan, dan mesin kantor tidak semua diberi
label inventaris. 4) Pemeliharaan laboratorium belum dilakukan secara rutin dan teratur. Pemeliharaan dalam
bentuk perbaikan mesin dilakukan ketika ada laporan kerusakan. Pemeliharaan laboratorium bentuk
pembersihan laboratorium dilakukan oleh siswa. 5) Pengawasan laboratorium hanya ditekankan pada guru
mata pelajaran, sedangkan komponen dalam struktur organisasi tidak semua aktif dalam pengawasan secara
langsung. Pengawasan terhadap siswa dengan membuat tata tertib laboratorium, akan tetapi tidak semua
siswa mentaati tata tertib tersebut.

Kata Kunci : Manajemen Laboratorium, Administrasi Perkantoran, SMK Hamong Putera 1 Pakem

LABORATORY MANAGEMENT OF OFFICE ADMINISTRATION


EXPERTISE COMPETENCE HAMONG PUTERA 1 PAKEM
VOCATIONAL HIGH SCHOOL

ABSTRACT

This research aimed to find the causes of laboratory management of office administration competence
expertise competence in SMK Hamong Putera 1 Pakem which has not been managed in accordance with
applicable regulations. This research used a descriptive qualitative approach. It was conducted at SMK
Hamong Putera 1 Pakem. The research subjects consisted of 28 people, they were the head of the
department of office administration, the head of laboratory, the vice principal of facilities and infrastructure,
the vice principal of curriculum, the treasurer of the office, and students of 10th and 11th class of office
administration. Data collection consisted of observation, interview, and documentation. Data analyze
technique consisted of data reduction, data presentation, and conclusion. Data validity technique
maintained by triangulation of resources and method. The results of research showed that: 1) laboratory
Manajemen Laboratorium Kompetensi Keahlian..........
322
(Ari Suryani)

planning is done only at the beginning of the new school year. Planning of infrastructure and laboratory
facilities impeded as the laboratory infrastructure inadequate to meet the basic standard of a laboratory
and its facilities are not proportional to quantity of the students. 2) Organization of laboratory is
characterized by organizational structure, but there was no laboratory assistant who help to manage the
laboratory. Another constraint were the lack of storage room for damaged and unused items, also the setting
of the rooms were not suitable for an office. 3) Administrative activities done in a simple way which causes
uncertainty information about tools, materials, and office machines in laboratory. Tools, materials, and
office machines were not all labeled inventory. 4) Laboratory maintenance has not been done routinely and
regularly. Maintenance in the form of engine repair done when there were reports of damage. The
cleanliness of the laboratory was do student obligation. 5) Laboratory supervision were do by the subject
teachers, while the others involved in the organizational structure do not all actively control it. Meanwhile
the regulations to control students do not run well as some students disobey it.

Keywords : Laboratory Management, Office Administration, SMK Hamong Putera 1 Pakem

PENDAHULUAN pembelajaran di laboratorium perlu adanya


Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) kegiatan manajemen laboratorium yang sesuai
merupakan salah satu lembaga pendidikan formal dengan ketentuan.
yang terdiri dari berbagai macam program Manajemen laboratorium merupakan usaha
keahlian. Penyelenggaraan pendidikan pada SMK untuk mengelola laboratorium berdasarkan
bertujuan untuk menyiapkan tenaga kerja yang konsep manajemen. Menurut Didi Wahyu
memiliki pengetahuan tentang kompetensi Surdirman (2011: 62) bahwasanya, “pengelolaan
keahlian yang ditekuni, keterampilan, sikap dan laboratorium Administrasi Perkantoran
persyaratan untuk memasuki dunia kerja. Oleh menekankan pada perencanaan,
karena itu, peserta didik tidak hanya dibekali pengorganisasian, pelayanan administratif dan
dengan pengetahuan secara teoritis, tetapi juga akademik, pemeliharaan serta pengawasan
diberikan pengalaman praktik. Salah satu laboratorium”.
ruangan yang digunakan untuk pembelajaran Tahap awal manajemen laboratorium adalah
praktik adalah laboratorium. Richard Decaprio perencanaan. Perencanaan merupakan langkah
(2013: 16) mengemukakan bahwa, yang strategis untuk mencapai tujuan yang
ditentukan. Didi Wahyu Sudirman (2011: 62)
Laboratorium adalah tempat sekelompok mengemukakan bahwa,
orang yang melakukan berbagai macam
kegiatan penelitian (riset), pengamatan, Dalam perencanaan kegiatan yang
pelatihan, dan pengujian ilmiah sebagai ditentukan meliputi apa yang dikerjakan,
pendekatan antara teori dan praktik dari bagaimana mengerjakannya, mengapa
berbagai macam disiplin ilmu. mengerjakannya, siapa yang mengerjakan,
kapan harus dikerjakan, di mana kegiatan itu
Laboratorium sebagai tempat pelaksanaan dilakukan dan berapa biaya yang harus
pembelajaran praktik memiliki peranan yang dikeluarkan.
penting dalam proses kegiatan belajar mengajar.
Anti Damayanti Hamdani & Isma Kurniatanty Suatu rencana yang tersusun dengan rapi
(2008: 1) mengungkapkan bahwa, “Laboratorium dan ditetapkan berdasarkan berbagai perhitungan,
merupakan tempat untuk melakukan kegiatan tidak terlaksana dengan sendirinya, oleh karena
praktikum, penelitian, pelayanan masyarakat, dan itu perlu adanya kegiatan pengorganisasian.
menunjang kegiatan belajar mengajar”. Pengorganisasian laboratorium merupakan
Kompetensi Keahlian Administrasi langkah penting untuk melaksanakan dan
Perkantoran merupakan salah satu bidang mengembangkan apa yang sudah direncanakan.
keahlian yang proses pembelajarannya terdiri dari Anti Damayanti Hamdani dan Isma Kurniatanty
pembelajaran teori dan praktik. Pembelajaran (2008:5) menyebutkan bahwa,
praktik biasanya dilakukan di laboratorium yang
terdiri dari berbagai macam praktik pekerjaan Organisasi laboratorium merupakan
kantor seperti korespondensi, kearsipan, komponen manajemen laboratorium yang
memproses dokumen dan lain sebagainya. Oleh penting, sebab didalamnya meliputi struktur
karena itu, untuk memperlancar proses organisasi, wewenang dan tanggungjawab
Manajemen Laboratorium Kompetensi Keahlian..........
323
(Ari Suryani)

dan deskripsi tugas masing-masing pemeliharaan laboratorium. Menurut Manullang


komponen laboratorium. (2012: 177), pengawasan dibedakan atas.

Pengorganisasian laboratorium tidak hanya 1) Pengawasan preventif, dimaksudkan


berkaitan dengan sumber daya manusia, akan untuk pengawasan yang dilakukan
tetapi pengorganisasian laboratorium juga sebelum terjadinya penyelewengan,
meliputi pengorganisasan prasarana dan sarana kesalahan atau deviation.
laoratorium, pengorganisasian ketatausahaan, 2) Pengawasan repessif, dimaksudkan untuk
pengorganisasian pendanaan, pengorganisasian pengawasan setelah rencana sudah
pemeliharaan, dan pengorganisasian pengawasan. dijalankan, dengan kata lain diukur hasil-
Pengorganisasian laboratorium perlu dilakukan hasil yang dicapai dengan alat pengukur
dengan baik sehingga tujuan pembelajaran standar yang telah ditentukan terlebih
praktik tercapai. dahulu.
Tahap selanjutnya dalam manajemen
laboratorium adalah ketatausahaan. Aktivitas Keberadaan laboratorium yang mendukung
ketatausahaan laboratorium berupa pencatatan keberhasilan pembelajaran tentunya harus
jadwal kegiatan, tata tertib, serta alat dan bahan memenuhi standar sarana dan prasarana.
laboratorium. Tujuan pencatatan alat-alat dan Berdasarkan hasil pra observasi yang dilakukan
bahan-bahan lab ini adalah agar dapat dengan pada tanggal 4 Januari 2016, SMK Hamong
mudah diketahui : (1) jenis alat atau bahan yang Putera 1 Pakem memiliki 3 ruangan
ada, (2) jumlah masing-masing alat dan bahan, laboratorium, yaitu laboratorium komputer,
(3) jumlah pembelian atau tambahan, dan (4) laboratorium mengetik dan laboratorium simulasi
jumlah yang pecah, hilang, atau habis. perkantoran. Laboratorium mengetik pada
Di dalam laboratorium tersedia berbagai kenyataannya juga difungsikan sebagai tempat
peralatan, dan perlengkapan lain yang selalu siap pertemuan (aula) sehingga ketika pembelajaran
digunakan disegala kondisi. Oleh karena itu, praktik mengetik manual maupun elektronik,
semua peralatan dan perlengkapan tersebut tidak peserta didik membawa mesin tersebut ke ruang
hanya ditata dengan baik tetapi perlu dipelihara. kelas. Ruang laboratorium simulasi perkantoran
Pemeliharaan prasarana dan sarana laboratorium dibagi menjadi dua. Separuh ruangan digunakan
dapat dilakukan secara berkala atau periodik dan oleh STM Hamong Putera 2 Pakem dan separuh
dapat dilakukan dengan pemeliharaan sehari-hari. ruangan yang lain digunakan untuk simulasi
Menurut Ibrahim Bafadal (2004: 49), terdapat perkantoran.
beberapa macam pemeliharaan sarana dan Laboratorium Kompetensi Keahlian
prasarana laboratorium sekolah yaitu sebagai Administrasi Perkantoran harus dilengkapi
berikut. dengan sarana laboratorium yang memadai agar
tujuan pembelajaran tercapai dan peserta didik
1) Pemeliharaan yang bersifat pengecekkan, dapat memahami praktik yang dilakukan dengan
pengecekan ini dilakukan oleh seseorang baik. Contohnya adalah sarana dalam
yang mengetahui tentang baik buruknya pembelajaran mengetik elektronik. Mesin ketik
keadaan mesin. elektronik yang dapat digunakan peserta didik
2) Pemeliharaan yang bersifat pencegahan, hanya empat buah. Tentunya itu tidak sebanding
kondisi mesin selalu dengan keadaan dengan jumlah peserta didik sehingga praktik
yang baik. mengetik elektronik dilakukan secara bergantian.
3) Pemeliharaan yang bersifat perbaikan Sarana yang ada di laboratorium juga belum
ringan. mendapat perhatian yang khusus, sehingga
4) Perbaikan yang bersifat berat. perlengkapan, fasilitas dan alat-alat tidak selalu
dalam keadaan baik dan siap pakai bahkan
Sebagai upaya untuk mengetahui proses terdapat beberapa alat perkantoran seperti mesin
manajemen laboratorium dan penyimpangan- stensil, alat hitung dan pesawat telepon
penyimpangan ang ada dalam manajemen diletakkan dibagian ruang mengetik dan
laboratorium, maka diperlukan kegiatan dibiarkan berdebu.
pengawasan. Pengawasan laboratorium Sebuah laboratorium seharusnya memiliki
dimaksudkan untuk memantau aktivitas tenaga laboran dan teknisi khusus, namun pada
pemakaian atau penggunaan laboratorium, untuk kenyataannya di SMK Hamong Putera 1 Pakem
mengontrol alat dan bahan, mesin-mesin belum ada teknisi dan tenaga laboran khusus
laboratorium, sumber daya manusia, dan yang membantu dalam pengelolaan laboratorium.
Manajemen Laboratorium Kompetensi Keahlian..........
324
(Ari Suryani)

Kendala tersebut menyebabkan alat, bahan, dan Instrumen Penelitian


mesin di laboratorium tidak selalu dalam keadaan Penelitian ini menggunakan instrumen
siap pakai untuk proses pembelajaran. penelitian dengan berbantukan pedoman
Manajemen laboratorium di SMK Hamong wawancara, observasi dan dokumentasi.
Putera 1 Pakem belum dikelola sesuai dengan
ketentuan yang berlaku. Permasalahan tersebut Teknik Analisi Data
ditunjukkan melalui keterbatasan sumber daya Teknik analisis data yang digunakan dalam
manusia yang mengelola laboratorium yaitu tidak penelitian ini yaitu: 1) reduksi data, 2) penyajian
ada tenaga laboran yang membantu mengelola data, dan 3) menarik kesimpulan.
laboratorium dan belum ada pembagian tugas
yang jelas. Selain keterbatasan sumber daya HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
manusia, pemeliharaan laboratorium tidak Hasil Penelitian
dilakukan secara teratur. Mengingat laboratorium Berdasarkan data yang diperoleh maka dapat
administrasi perkantoran sebagai miniatur sebuah diuraikan hasil penelitian sebagai berikut.
kantor merupakan sebagai sarana untuk 1. Deskripsi Tempat Penelitian
mengaplikasikan teori administrasi atau tata SMK Hamong Putera 1 Pakem merupakan
usaha perkantoran kedalam kegiatan praktik salah satu sekolah yang terletak di lereng Gunung
pembelajaran. Untuk itu perlu dilakukan Merapi, tepatnya berada di Desa Pojok,
penelitian berkenaan dengan manajemen Harjobinangun, Pakem Sleman DIY. SMK
laboratorium kompetensi keahlian Administrasi Hamong Putera 1 Pakem memiliki 2 kompetensi
Perkantoran di SMK Hamong Putera 1 Pakem. keahlian yaitu Akuntansi dan Administrasi
Perkantoran. Kompetensi keahlian Administrasi
METODE PENELITIAN Perkantoran merupakan kompetensi keahlian
Desain Penelitian yang bertujuan untuk menciptakan lulusan yang
Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif siap kerja di bidang perkantoran. Salah satu
kualitatif yang bertujuan untuk mengungkap upaya untuk menciptakan lulusan yang siap kerja
mengenai penyebab manajemen laboratorium dibidang perkantoran, maka pihak sekolah
kompetensi keahlian administrasi perkantoran menyediakan fasilitas berupa laboratorium
belum dikelola sesuai dengan ketentuan yang kompetensi keahlian Administrasi Perkantoran.
berlaku. Kompetensi keahlian Administrasi Perkantoran
memiliki 3 laboratorium yaitu laboratorium
Tempat dan Waktu Penelitian komputer, laboratorium mengetik, dan
Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium laboratorium simulasi perkantoran.
Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran
SMK Hamong Putera 1 Pakem yang beralamat di 2. Penyebab Manajemen Laboratorium
Desa Pojok, Harjobinangun, Pakem, Sleman. Kompetensi Keahlian Administrasi
Waktu pelaksanaan penelitian pada bulan April Perkantoran yang Belum Sesuai dengan
2016. Ketentuan yang Berlaku
Manajemen laboratorium kompetensi
Subjek Penelitian keahlian administrasi perkantoran meliputi tahap
Subjek penelitian ini diambil meggunakan perencanaan, pengorganisasian, ketatausahaan,
teknik purposive sampling, artinya penentuan pemeliharaan dan pengawasan.
sampel dengan pertimbangan tertentu. Subjek a. Perencanaan
penelitian ini terdiri dari 28 orang yang meliputi Perencanaan laboratorium hanya
Ketua Kompetensi Keahlian Administrasi dilakukan di awal tahun ajaran baru.
Perkantoran, Kepala Laboratorium, Wakil Kepala Perencanaan sumber daya manusia terdiri
Sekolah (WKS) bidang Sarana dan Prasarana, dari guru pengguna laboratorium, pengelola
Wakil Kepala Sekolah bidang Kurikulum, laboratorium, dan siswa sebagai pengguna
Bendahara Kompetensi Keahlian Administrasi laboratorium. Kendala yang dihadapi dalam
Perkantoran, dan 23 siswa kelas X dan XI perencanaan sumber daya manusia adalah
Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran. tidak adanya tenaga laboran yang membantu
memanajemen laboratorium, sehingga
Teknik Pengumpulan data pengelolaan laboratorium belum dapat
Teknik pengumpulan data yang digunakan terencana dengan baik.
dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi Perencanaan prasarana dan sarana
dan dokumentasi. laboratorium masih terbatas. Perencanaan
Manajemen Laboratorium Kompetensi Keahlian..........
325
(Ari Suryani)

prasarana laboratorium terdiri dari dan air conditioning (AC). Pengaturan


pengaturan tata ruang, pencahayaan, suara, warna laboratorium yaitu dinding berwarna
sirkulasi udara, dan pemilihan warna. cream yang dipadukan dengan korden
Tabel 1. Hasil Observasi Lab. jendela warna merah hati, untuk atap
Komponen Hasil menggunakan plafon warna putih, lantai
Laboratorium Komputer menggunakan keramik putih kecuali
Luas ruangan 56 m2 labortorium komputer menggunakan karpet
Luas lantai per 1 m2 hijau dan untuk perlengkapan mebelair
siswa menggunakan warna coklat. Pencahayaan di
Lebar lorong Utama : 2,7 m laboratorium yang diukur menggunakan alat
Samping : 1,8 m lighting meter diperoleh hasil sebagai
Penyusunan Meja Bank Arrangement berikut.
Laboratorium Mengetik Tabel 2. Perhitungan Intensitas Cahaya
Luas ruangan 88 m2 Laboratorium Lux Footcandle
Luas lantai per - Komputer 90 8,361273600008
siswa Mengetik 40 3,716121600003
Lebar lorong 1m Simulasi 65 6,038697600005
Penyusunan Meja Lurus sejajar Perkantoran
Laboratorium Simulasi Perkantoran
Luas ruangan 80 m2 Sarana laboratorium perlu direncanakan
Luas lantai per - dengan baik, akan tetapi pada kenyataannya
siswa sarana laboratorium masih terbatas.
Lebar lorong - Keterbatasan sarana laboratorium dapat
dilihat pada jumlah alat, bahan, dan mesin
Penyusunan Meja -
yang tidak sesuai dengan jumlah siswa.
Sarana labortorium terdiri dari perabot
Luas laboratorium komputer adalah 56
kantor, alat dan mesin kantor, dan
m2 dengan bentuk susunan meja adalah bank
perlengkapan pendukung pembelajaran.
arrangement, lorong utama selebar 2,7 m
Perabot kantor terdiri dari meja, kursi, dan
dan lorong samping 1,8 m serta luas lantai
almari. Meja yang digunakan di
per siswa adalah 1 m2. Luas laboratorium
laboratorium terdiri dari berbagai macam
mengetik adalah 88 m2 dengan susunan
ukuran. Berikut adalah hasil observasi
meeja lurus sejajar dan lorong yang
tentang meja laboratorium.
disediakan selebar 1 m. Laboratorium
Tabel 3. Ukuran Meja
mengetik juga difungsikan sebagai ruang
pertemuan, sehingga pembelajaran praktik Laboratorium Ukuran
mengetik dilakukan di kelas. Luas Komputer 90 x 40 x 70 cm
laboratorium simulasi perkantoran adalah 80 Tinggi keyboard 60 cm
m2, akan tetapi pada kenyataannya ruangan Mengetik 120 x 45 x 75 cm
tersebut disekat menjadi 2 bagian yaitu Simulasi 120 x 50 x 70 cm
separuh ruangan untuk praktik simulasi Perkantoran
perkantoran dan separuh ruangan untuk
laboratorium komputer STM Hamong Kursi laboratorium terdiri dari kursi
Putera 2 Pakem. Pengaturan suara untuk yang memiliki sandaran dan kursi panjang.
meminimalisir kebisingan yang ditimbulkan Kursi yang ada sandarannya memiliki
adalah menggunakan alas karpet di ukuran yang berbeda-beda sehingga siswa
laboratorium komputer sehingga langkah menjadi tidak nyaman, sementara itu kursi
kaki siswa tidak menimbulkan kegaduhan, panjang memiliki lebar yang sempit
akan tetapi untuk alat dan mesin kantor sehingga siswa cenderung tidak leluasa dan
belum diberikan peredam suara. Contohnya cepat merasa lelah ketika praktik. Almari
adalah ketika siswa melakukan praktik yang ada di laboratorium adalah almari kayu
mengetik menggunakan mesin ketik manual, yang kondisinya tidak cukup baik, sebab
suara mesin yang ditimbulkan dapat beberapa almari tidak ada pintunya sehingga
mengganggu pembelajaran di ruang samping debu mudah masuk dan mengotori mesin
karena mesin ketik tersebut tidak diberikan yang ada di dalamnya. Mesin kantor terdiri
peredam suara. Pengaturan sirkulasi udara di dari komputer, mesin ketik, mesin stensil,
laboratorium menggunakan ventilasi udara dan pesawat telepon. Peralatan pendukung
Manajemen Laboratorium Kompetensi Keahlian..........
326
(Ari Suryani)

pembelajaran terdiri dari papan tulis, LCD, Pengorganisasian prasarana dan sarana
tempat sampah, panel listrik, dan tabung laboratorium diawali dengan pencatatan alat,
pemadam kebakaran. bahan, dan mesin. Setelah kegiatan
Perencanaan ketatausahaan meliputi pencatatan dilakukan penomoran pada alat,
pembuatan jadwal penggunaan laboratorium bahan, dan mesin. Penyimpanan sarana
dan inventarisasi sarana laboratorium. laboratorium berupa alat, bahan, dan mesin
Perencanaan ketatausahaan belum terlaksana di almari dan filing cabinet, sementara untuk
dengan rapi dan teratur. Inventarisasi hanya alat dan mesin kantor yang kondisinya rusak
dilakukan secara sederhana, perencanaan serta tidak terpakai tidak diberikan ruangan
jadwal belum secara tertib dan teratur khusus dan hanya ditumpuk di bagian
sehingga menyebabkan benturan belakang ruang simulasi perkantoran,
penggunaan laboratorium. sehingga tata ruang laboratorium simulasi
Perencanaan pendanaan untuk perkantoran menjadi lebih sempit.
memenuhi kebutuhan alat dan bahan Pengorganisasian prasarana dan sarana juga
laboratorium direncanakan bersumber dari memiliki kendala yakni pengaturan tata
dana sekolah, bantuan pemerintah, maupun ruang laboratorium kompetensi keahlian
hibah. Perencanaan pemeliharaan administrasi perkantoran belum sesuai
laboratorium meliputi pemeliharaan dengan standar yang perkantoran.
terhadap pengelola dan pemeliharaan Pengorganisasian ketatausahaan
terhadap prasarana dan sarana laboratorium. laboratorium meliputi pembuatan jadwal
Pemeliharaan terhadap pengelola kegiatan, daftar inventaris, dan tata tertib.
laboratorium diwujudkan melalui Pembuatan jadwal penggunaan laboratorium
pendidikan dan pelatihan mengelola mengacu pada jadwal pembelajaran yang
laboratorium, akan tetapi pada kenyataannya sudah dibuat oleh wakil kepala sekolah
pengelola jarang diikutkan dalam kegiatan (WKS) bidang kurikulum, akan tetapi pada
diklat manajemen laboratorium sehingga kenyataannya, meskipun jadwal sudah
wawasan dalam mengelola laboratorium dibuat pada praktik pembelajaran masih
hanya diperoleh secara otodidiak. terjadi benturan jadwal pengunaan
Perencanaan pemeliharaan prasarana dan laboratorium. Pengorganisasian pembuatan
sarana laboratorium dilakukan 3 kali pada daftar inventaris dilakukan secara sederhana
semester pertama, dan sekali pada semester yang terdiri dari pencatatan nama barang,
kedua. Bentuk pemeliharaan laboratorium jumlah, dan kondisi barang.
adalah perbaikan dan kegiatan pembersihan. Pengorganisasian pendanaan dilakukan
Perencanaan pengawasan direncanakan dengan cara menyusun draft kebutuhan alat,
untuk dilakukan pada setiap proses kegiatan bahan, dan mesin dilengkapi dengan jumlah
belajar mengajar dan menekan pada guru dana yang dibutuhkan. Langkah selanjutnya
mata pelajaran. adalah memberikan usulan draft tersebut
kepada WKS sarana dan prasarana.
b. Pengorganisasian Selanjutnya draft tersebut dimintakan
Pengorganisasian laboratorium ditandai persetujuan kepada kepala sekolah. Setelah
dengan adanya struktur organisasi dan disetujui oleh kepala sekolah, maka langkah
pembagian tugas dan tanggung jawab selanjutnya adalah berkoordinasi dengan
pengelola laboratorium. Petugas pengelola bendahara untuk melakukan pembelian.
laboratorium terdiri dari pembina, kepala Pada kenyataannya pemenuhan kebutuhan
laboratorium, sekretaris, teknisi, dan memiliki kendala pada pencairan dana,
bendahara. Permasalahan yang timbul dalam sebab pencairan dana bantuan atau hibah
pengorganisasian adalah tidak adanya terkadang tidak sesuai dengan waktu yang
petugas laboran yang membantu dalam telah ditentukan, sehingga apabila pencairan
memanajemen laboratorium sehingga terlambat maka pemenuhan kebutuhan
pegelolaannya berjalan kurang rapi, tertib, menjadi terhambat.
dan teratur. Kepala laboratorium juga Pengorganisasian pemeliharaan
bertugas untuk mengkoordinir seluruh laboratorium dilakukan dengan cara
laboratorium sehingga terjadi tumpang membuat program pemeliharaan.
tindih tugas dan wewenang dalam Pemeliharaan yang tercantum dalam
memanajemen labortorium. program kerja adalah perbaikan alat dan
mesin laboratorium, sementara itu untuk
Manajemen Laboratorium Kompetensi Keahlian..........
327
(Ari Suryani)

kegiatan pembersihan tidak tercantum. laboratorium dilakukan dengan cara


Pengorganisasian pengawasan dilakukan mengikutsertakan petugas pengelola untuk
dengan penerapan tata tertib penggunaan pendidikan dan pelatihan pengelolaan
laboratorium. laboratorium.

c. Ketatausahaan e. Pengawasan
Ketatausahaan laboratorium meliputi Prosedur pengawasan terhadap
kegiatan inventarisasi, pembuatan jadwal manajemen laboratorium dilakukan hanya
penggunaan laboratorium, dan pembuatan dengan menekankan pada guru pengampu
tata tertib. Alat, bahan, dan mesin mata pelajaraan saat proses pembelajaran
laboratorium diinventarisasi secara berlangsung, akan tetapi tidak semua
sederhana dan tidak mencantumkan komponen dalam struktur organisasi
detailnomor atau kode inventarisasi, laboratorium terlibat dalam pengawasan
sehingga menyebabkan ketidakjelasan laboratorium. Pengawasan menekankan
informasi mengenai detail dari alat, bahan, pada pengecekan alat, bahan, dan mesin
dan mesin laboratorium. Pembuatan jadwal laboratorium. Pada saat pengawasan jika
laboratorium sudah mengacu pada jadwal ditemukan alat dan mesin yang rusak maka
yang sudah dibuat oleh WKS Kurikulum, guru tersebut segera melaporkan kepada
akan tetapi pada kenyataannya penggunaan kepala laboratorium atau ketua kompetensi
laboratorium masih terjadi benturan. Tata keahlian Administrasi Perkantoran agar
tertib laboratorium belum dibuat secara segera ditindaklanjuti. Sementara itu bentuk
detail dan tata tertib hanya tertempel di pengawasan terhadap petugas laboratorium
laboratorium komputer. Sementara itu di dilakukan dengan cara saling mengingatkan.
laboratorium mengetik dan simulasi Pengawasan terhadap pengguna
perkantoran belum ada peraturan atau tata laboratorium yaitu siswa dilakukan dengan
tertib yang tertempel dan hanya disampaikan cara menempelkan tata tertib. Pada
secara lisan, sehingga tidak jarang siswa kenyataannya tata tertib tersebut tidak
melanggar peraturan di laboratorium tertempel di seluruh laboratorium dan tidak
tersebut seperti tidak mengembalikan alat ke semua siswa mematuhi tata tertib tersebut.
tempat semula.
Pembahasan Hasil Penelitian
d. Pemeliharaan 1. Perencanan
Pemeliharaan laboratorium belum Perencanaan laboratorium adalah
dilakukan secara rutin dan teratur. langkah awal yang dilakukan untuk
Pemeliharaan laboratorium dilakukan mencapai tujuan pembelajaran praktik.
dengan cara perbaikan alat dan mesin serta Perencanaan laboratorium sebaiknya tidak
pembersihan laboratorium. Pemeliharaan hanya dilakukan di awal tahun ajaran baru
dengan cara perbaikan dan perawatan alat saja, akan tetapi perencanaan juga dilakukan
dan mesin ditekankan pada teknisi. Waktu setiap semester sehingga petugas pengelola
perbaikan dan perawatan dilakukan 3 kali laboratorium dapat meningkatan dan
pada semester pertama dan 1 kali pada mengembangkan laboratorium sehingga
semester dua. Pada kenyataannya kegiatan tujuan pembelajaran praktik dapat tercapai
perawatan dan perbaikan tersebut tidak dengan baik. Perencanaan sumber daya
dilakukan secara rutin dan teratur. manusia petugas pengelola laboratorium
Sementara itu pemeliharaan dalam bentuk belum sesuai dengan teori yang ada sebab
pembersihan seperti mengelap meja, tidak ada tenaga laboran yang membantu
menyapu, membersihkan karpet, dan mengelola laboratorium, sehingga
membersihkan alat serta mesin dari debu mengakibatkan tidak semua alat, bahan, dan
dilakukan oleh siswa. Pemeliharaan dalam mesin laboratorium dalam kondisi siap pakai
bentuk pembersihan juga tidak dilakukan pada saat proses pembelajaran. Selain tidak
secara teratur. Pembersihan laboratorium ada laboran, kualifikasi petugas pengelola
hanya dilakukan ketika laboratorium terlihat laboratorium penting untuk diperhatikan
kotor dan berdebu. Pemeliharaan karena tidak semua petugas laboratorium
laboratorium juga dilakukan terhadap mempelajari dan ikut serta dalam pendidikan
petugas pengelola laboratorium. Bentuk pengelolaan laboratorium sehingga dalam
pemeliharaan terhadap pengelola
Manajemen Laboratorium Kompetensi Keahlian..........
328
(Ari Suryani)

memanajemen laboratorium belum sesuai berwarna cream, gorden jendela


dengan ketentuan. menggunakan warna merah hati, khusus
Perencanaan prasarana laboratorium laboratorium komputer menggunakan karpet
belum sesuai dengan ketentuan. Pengaturan berwarna hijau dan dipadukan dengan
ruangan yang hanya 1 m2 per siswa dan furniture yang sesuai. Kombinasi warna
penyusunan meja laboratorium yang masih tersebut menimbulkan rasa tenang, nyaman
belum sesuai dengan ketentuan, sehingga ketika proses pembelajaran berlangsung
menyebabkan siswa menjadi tidak nyaman sebab warna yang digunakan bukan warna
dan kurang leluasa saat melakukan yang mencolok mata.
pembelajaran praktik. Pengaturan lorong Pengaturan pencahayaan di
laboratorium perlu diperhatikan, sebab laboratorium idealnya adalah 20 – 30
lorong sangat berguna untuk memperlancar footcandle, akan tetapi di laboratorium
lalu lintas peserta didik ketika pembelajaran. administrasi perkantoran masih belum sesuai
Idealnya lorong di laboratorium adalah 120 dengan standar yakni hanya 8 footcandle di
cm pada lorong utama dengan asumsi tebal laboratorium komputer, 4 footcandle di
tubuh seseorang adalah 60 cm sehingga laboratorium mengetik, dan 6 footcandle di
dapat dilewati oleh dua orang tanpa laboratorium simulasi perkantoran, sehingga
memiringkan badan dan 80 cm lorong dalam melakukan praktik pembelajaran
samping dengan asumsi tebal tubuh orang siswa kurang mendapatkan pencahayaan
adalah 40 cm sehingga dapat dilewati oleh yang maksimal. Efek yang ditimbulkan
dua orang dengan cara memiringkan badan. karena pencahayaan yang kurang antara lain
Pada hasil observasi di ruang simulasi menyebabkan mata cepat lelah sehingga
perkantoran dan mengetik, pengaturan peserta didik cenderung mengantuk ketika
lorong belum dilakukan sesuai dengan melakukan pembelajaran praktik.
kriteria, sehingga lalu lintas pada saat Perencanaan sarana laboratorium terdiri
pembelajaran praktik terganggu damn dari perabot, alat dan mesin dan, peralatan
menyebabkan siswa kurang nyaman. pendukung. Perabot terdiri dari meja, kursi,
Pengaturan suara untuk meminimalisir dan almari. Ukuran meja idealnya adalah
kebisingan akibat alat dan mesin kantor 120 x 70 x 72 cm, akan tetapi ukuran meja
belum sepenuhnya dilakukan. Upaya untuk yang ada di setiap laboratorium berbeda-
meminimalisir suara haya dilakukan dengan beda sehingga menyebabkan siswa kurang
menggunakan karpet untuk meminimalisir nyaman. Kursi yang ada di laboratorium
bunyi sepatu yang ditimbulkan ketika idealnya memiliki sandaran, akan tetapi
berjalan, akan tetapi belum ada upaya untuk kursi di laboratorium mengetik adalah kursi
meminimalisir suara akibat mesin kantor, panjang, berukuran kecil, dan tidak ada
sehingga ketika pembelajaran penggunaan sandaran, sehingga menyebabkan siswa
mesin dan alat kantor siswa menjadi kurang kurang leluasa, tidak nyaman, dan cepat
nyaman dan instruksi guru kurang jelas lelah. Almari yang ada di laboratorium tidak
akibat tidak ada peredam suara. Perencanaan semua kondisinya baik. Ada beberapa almari
pengaturan sirkulasi udara dilakukan dengan yang pintunya sudah tidak ada, sehingga
memanfaaatkan jendela yang berfentilasi, menyebabkan debu mudah masuk dan
kipas angin, dan air conditioning. Jumlah merusak alat dan mesin kantor.
jendela dan ventilasi sudah cukup untuk Perencanaan ketatausahaan terdiri dari
membantu sirkuliasi udara, akan tetapi di pembuatan jadwal kegiatan, inventarisasi,
laboratorium komputer dan simulasi dan tata tertib. Perencanaan pembuatan
perkantoran penempatan AC menjadi dinilai jadwal penggunaan laboratorium mengacu
kurag tepat. Penempatan AC yang berada di pada jadwal yang sudah dibuat oleh WKS
tengah-tengah tembok samping kiri kurikulum, akan tetapi pada pelaksanaannya
menyebabkan suhu dan kelembaban tidak masih terjadi benturan, oleh karena itu
merata. Pengaturan warna yang ada di sebaiknya dalam pembuatan jadwal kegiatan
laboratorium mengetik, komputer, dan dibuat berdasarkan jenis praktik yang akan
simulasi perkantoran sama, yaitu dilaksanakan dan alokasi waktu yang
menggunakan kombinasi warna mulai dari dibutuhkan. Perencanaan inventarisasi yang
atap berwarna putih yang merupakan warna hanya dilakukan secara sederhana
netral dan dapat menghasilkan sinar yang mengakibatkan pelaksanaan inventarisasi
cukup, dikombinasikan dengan dinding laboratorium memiliki kendala yaitu ada
Manajemen Laboratorium Kompetensi Keahlian..........
329
(Ari Suryani)

barang-barang yang sulit terlacak laboratorium juga merangkap sebagai


keberadaannya dan ketidakjelasan informasi koordinator untuk ketiga laboratorium,
mengenai detail barang. Perencanaan sehingga terjadi overlapping pembagian
ketatausahaan sebaiknya ditambahkan untuk tugas dan wewenang. Pembagian tugas
membuat kartu stock dan kartu penggunaan pengelola laboratorium kurang jelas
alat, bahan, dan mesin sehingga dengan sehingga terjadi tumpang tindih atau
adanya kartu tersebut dapat memantau overlapping pembagian tugas.
penggunaan alat, bahan, dan mesin Pengorganisasian prasarana
laboratorium secara jelas dan detail. laboratorium belum sesuai dengan kriteria
Pendanaan laboratorium diperoleh dari laboratorium perkantoran yang berlaku
dana sekolah, bantuan pemerintah, dan dikarenakan keterbatasan ruangan sehingga
hibah. Pembuataan rencana pendanaan, siswa menjadi kurang nyaman dan tidak
pihak pengelola laboratorium perlu leluasa dalam bergerak. sarana juga perlu
mengetahui dan mempertimbangkan diperhatikan. Alat, bahan, dan mesin yang
kebutuhan apa saja yang diperlukan dalam sudah selesai digunakan sebaiknya segera
proses pembelajaran praktik. Selain dikembalikan seperti semua untuk
memperhatikan kebutuhan, perencanaan meminimalisir kerusakan atau hilangnya
pendanaan juga disesuaikan dengan kegiatan alat, bahan, dan mesin tersebut. Alat, bahan,
pembelajaran yang dilakukan. dan mesin yang sudah rusak dan tidak
Perencanaan pemeliharaan prasarana terpakai sebaiknya disediakan tempat khusus
dan sarana laboratorium tertuang dalam sehingga tidak mengganggu proses
program kerja laboratorium yaitu perbaikan pembelajaran.
yang dilaksanakan 3 kali pada semester Pengorganisasian ketatausahaan perlu
pertama dan sekali di semester kedua. Pada diperhatikan lebih detail lagi. Pembuatan
dasarnya kegiatan pemeliharaan tidak hanya daftar inventaris sebaiknya dilakukan secara
perbaikan, akan tetapi pihak sekolah perlu mendetail sehingga informasi mengenai alat,
merencanakan pula pemeliharaan dalam bahan, dan mesin laboratorium jelas. Jadwal
bentuk pembersihan, dengan demikian penggunaan laboratorium sebaiknya diatur
prasarana dan sarana laboratorium menjadi sesuai dengan porsi praktik yang dibutukan
lebih terawat dan terpelihara. dan alokasi waktu, sehingga dapat
Perencanaan pengawasan sebaiknya meminimalisir benturan penggunaan
tidak hanya menekankan pada guru laboratorium. Pengorganisasian
pengampu mata pelajaran, akan tetapi ketatausahaan sebaiknya tidak hanya
seluruh komponen pengguna laboratorium pembuatan jadwal, tata tertib, dan daftar
turut menjaga prasarana dan sarana invetaris, akan tetapi perlu dibuatkan juga
laboratorium. Waktu perencanaan kartu penggunaan alat, bahan, dan mesin
pengawasan juga perlu dibuat dan tidak sehingga dapat membantu proses
hanya dilakukan pada saat proses pengawasan dan dapat memmantau
pembelajaran, dengan demikian aktivitas penggunaan alat, bahan, dan mesin
penggunaan laboratorium dapat terpantau laboratorium. Prosedur pendanaan
dengan baik. kebutuhan labortorium sudah sesuai, akan
tetapi yang menjadi kendala adalah
2. Pengorganisasian pencairan sumber dana bantuan yang tidak
Pengorganisasian laboratorium ditandai menentu, sehingga pemenuhan kebutuhan
dengan adanya struktur organisasi pengelola laboratorium terhambat.
laboratorium. Pengelola laboratorium terdiri Pengorgansasian pemeliharaan belum
dari pembina, kepala laboratorium/ dilakukan secara rutin dan teratur.
koordinator laboratorium, sekretaris, teknisi Ketidakteraturan pemeliharaan laboratorium
dan bendahara. Berdasarkan hasil penelitian menyebabkan alat, bahan, dan mesin
menunjukkan bahwa tidak ada laboran yang laboratorium dalam kondisi yang tidak
membantu mengelola laboratorium sehingga selalu siap pakai. Pemeliharaan laboratorium
alat, bahan, dan mesin laboratorium tidak yang tidak teratur menyebabkan alat dan
selalu dalam kondisi siap pakai. Teknisi mesin laboratorium cepat rusak karena
laboratorium yang tidak selalu standby jarang dibersihkan dan dirawat, dengan
mengakibatkan alat atau mesin yang rusak demikian dapat menyebabkan proses
tidak dapat diperbaiki dengan segera. Kepala pembelajaran terhambat.
Manajemen Laboratorium Kompetensi Keahlian..........
330
(Ari Suryani)

Pengorganisasian pengawasan perlu Pengawasan dilakukan hanya dengan


ditingkatkan. Pegawasan tidak hanya menekankan pada guru pengampu dan tidak
menekankan pada guru dan dilakukan semua komponen yang ada distruktur
dengan mengecek alat, bahan, dan mesin organisasi terlibat dalam pengawasan
pada saat KBM, akan tetapi pegawasan juga sehingga pengawasan tidak secara
perlu dilakukan dengan rutin sehingga alat, menyeluruh dilakukan. Pengawasan
bahan, dan mesin terpantau dengan baik. sebaiknya dilakukan juga oleh petugas
pengelola laboratorium secara rutin dan
3. Ketatausahaan berkala. Salah satu upaya yang dilakukan
Berdasarkan hasil penelitian petugas pengelola laboratorium adalah
menunjukkan bahwa kegiatan inventarisasi dengan membuat tata tertib, akan tetapi pada
hanya dilakukan dengan cara sederhana praktiknya tata tertib penggunaan
yaitu hanya dengan mencatat nama barang, laboratorium tidak sepenuhnya ditaati oleh
jumlah, dan kondisi barang. Penomoran alat siswa. Pengawasan laboratorium sebaiknya
dan mesin kantor hanya dilakukan dengan juga menggunaan kartu kendali penggunaan
memberikan nomor urut, tidak ada kode- laboratorium sehingga pengawasan menjadi
kode inventaris, dan tidak semua alat, bahan, lebih mudah.
dan mesin diberikan label nomor.
Permasalahan tersebut menyebabkan Kesimpulan
ketidakjelasan informasi mengenai detail Berdasarkan hasil analisis data maka dapat
barang-barang yang diinventaris sehingga diperoleh kesimpulan mengenai penyebab
jika ada barang yang hilang atau rusak tidak manajemen laboratorium kompetensi keahlian
dapat terlacak dengan detail. Kartu Administrasi Perkantoran SMK Hamong Putera 1
penggunaan alat, bahan, dan mesin Pakem sebagai berikut:
laboratorium tidak ada, sehingga tidak dapat 1. Perencanaan laboratorium hanya dilakukan
membantu pengawasan terhadap alat, bahan, diawal tahun ajaran baru. Perencanaan
dan mesin laboratorium. laboratorium yang meliputi perencanaan
sumber daya manusia, perencanaan
4. Pemeliharaan prasarana dan sarana laboratorium,
Pemeliharaan laboratorium dalam perencanaan ketatausahaan, perencanaan
bentuk perawatan atau perbaikan dan pendanaan, perencanaan pemeliharaan, dan
pembersihan belum dilakukan secara teratur perencanaan pengawasan. Perencanaan
dan tidak sesuai dengan program kerja yang sumber daya manusia terkendala dengan
sudah dibuat. Kegiatan pemeliharaan hanya tidak adanya tenaga laboran. Perencanaan
sebatas pembersihan ruangan dan sarana prasarana dan sarana laboratorium masih
laboratorium oleh peserta didik dan tidak terbatas karena prasarana belum sesuai
secara rutin dilakukan. Sementara itu dengan standar laboratoratorium dan jumlah
pemeliharaan dalam bentuk perawatan dan sarana yang tidak seimbang dengan jumlah
perbaikan hanya dilakukan ketika ada mesin peserta didik. Perencanaan pemeliharaan
yang rusak, sehingga jika tidak segera pengelola laboratorium jarang diikutkan
dilakukan maka akan menghambat kegiatan program pelatihan mengenai pengelolaan
pembelajaran. laboratorium untuk menambah wawasan
Pemeliharaan petugas pengelola mengenai manajemen laboratorium.
laboratorium dilakukan dengan cara Perencanaan pengawasan kurang tertib dan
mengikutsertakan dalam kegiatan diklat menyeluruh karena menekankan pada
pengelolaan laboratorium. Pada pengecekan alat dan bahan pada saat proses
kenyataannya tidak semua petugas kegiatan belajar mengajar.
diikutsertakan dalam kegiatan diklat 2. Pengorganisasian laboratorium ditandai
pengelolaan laboratorium, sehingga tidak dengan adanya struktur organisasi akan
semua petugas laboratorium memahami tetapi pada kenyataannya memiliki kendala
secara detail dan mendalam mengenai yaitu masih kurang sumber daya manusia
manajemen laboratorium. khususnya laboran yang membantu
mengelola laboratorium. Pengorganisasian
5. Pengawasan prasarana dan sarana laboratorium juga
Pengawasan laboratorium tidak memiliki kendala yakni tidak adanya ruang
dilakukan secara rutin dan teratur. penyimpanan untuk barang-barang yang
Manajemen Laboratorium Kompetensi Keahlian..........
331
(Ari Suryani)

rusak dan atau tidak terpakai, pengaturan 1. Bagi Kepala Sekolah


ruangan yang belum sesuai dengan kriteria a. Kepala sekolah hendaknya lebih
perkantoran, dan terbatasnya prasarana dan meningkatkan proses pengarahan dan
sarana laboratorium. pengawasan dalam proses manajemen
3. Kegiatan ketatausahaan dilakukan secara laboratorium kompetensi keahlian
sederhana sehingga menyebabkan Administrasi Perkantoran, karena kepala
ketidakjelasan informasi mengenai alat, sekolah merupakan Pembina
bahan, dan mesin yang ada di laboratorium. laboratorium. Pengawasan dengan cara
Pernyataan tersebut ditandai dengan tidak melakukan monitoring laboratorium.
semua alat, bahan, dan mesin kantor b. Kepala sekolah hendaknya melakukan
diberikan label inventaris. Kartu penggunaan evaluasi terhadap manajemen
alat dan bahan laboratorium belum ada laboratorium, tidak hanya menunggu
sehingga dapat menyebabkan pengelola laporan dari wakil kepala sekolah bidang
laboratorium kesulitan dalam mengontrol sarana dan prasarana, ketua jurusan, dan
alat, bahan, dan mesin laboratorium dengan kepala laboratorium. Kegiatan evaluasi
detail. laboratorium dapat dilakukan dengan
4. Pemeliharaan laboratorium belum dilakukan cara mengecek pengelolaan laboratorium
secara rutin dan teratur. Pemeliharaan dalam secara rutin dan mengadakan pertemuan
bentuk perawatan dan perbaikan mesin dengan pengelola laboratorium untuk
dilakukan ketika ada laporan kerusakan. membahas perkembangan laboratorium.
Pemeliharaan laboratorium dalam bentuk
pembersihan laboratorium dilakukan dengan 2. Bagi Pegelola Laboratorium
cara membersihkan karpet, menyapu lantai, a. Pengaturan ruang laboratorium perlu
mengelap meja, mengelap alat dan mesin diperhatikan. Untuk ruang simulasi
kantor. Pemeliharaan terhadap sumber daya perkantoran sebaiknya luas ruangan di
manusia belum maksimal oleh karena itu tambah atau disediakan ruagan khusus
pihak sekolah perlu mengikutsertakan simulasi perkantoran sama halnya dengan
pengelola laboratorium dalam kegiatan ruangan mengetik manual.
diklat manajemen laboratorium. Luas ruangan simulasi perkantoran
5. Pengawasan laboratorium hanya ditekankan adalah 40 m2, maka pengaturan ruangan
pada guru pengampu mata pelajaran, simulasi perkantoran sebagai berikut:
sedangkan komponen yang terlibat dalam Meja : 120 cm x 70 cm
struktur organisasi tidak semuanya turut Luas ruangan : 4 m x 10 m
aktif dalam pengawasan secara langsung. Lebar lorong : 80 cm dan 120 cm
Pengawasan terhadap prasarana dan sarana Luas lantai / pesdik berdasarkan teori :
dilakukan dengan cara memafaatkan buku 3,3 m2. Dengan luas ruangan sebesar 40
penggunaan laboratorium, akan tetapi m2, maka ruangan tersebut dapat
pelaksanaanya tidak semua guru tertib digunakan maksimum untuk 12 peserta
mencatat penggunaan laboratorium sehingga didik. Jika luas ruangan mengetik manual
jika ada kerusakan alat dan mesin kantor adalah 88 m2, maka pengaturan ruangan
tidak dapat segera ditangani. Pengawasan mengetik manual adalah sebagai berikut:
terhadap pengelola laboratorium dilakukan Meja : 120 cm x 70 cm
dengan cara saling mengingatkan satu Luas ruangan : 8 m x 11 m
dengan yang lain. Pengawasan terhadap Lebar lorong : 80 cm dan 120 cm
peserta didik sebagai pengguna yaitu dengan Luas lantai / pesdik berdasarkan teori :
cara membuat tata tertib, akan tetapi pada 3,3 m2. Dengan luas ruangan sebesar 88
kenyataannya tata tertib tersebut tidak m2, dapat dipakai maksimum untuk 26
sepenuhnya ditaati oleh peserta didik. peserta didik.
b. Tugas, wewenang, dan tanggungjawab
Saran pengelola laboratorium dipertegas.
Berdasarkan kesimpulan dalam penelitian c. Menambah tenaga khusus laboratorium
ini, maka demi perbaikan dalam manajemen yaitu laboran dengan kualifikasi sebagai
laboratorium kompetensi keahlian Administrasi berikut: 1) Minimal lulusan program
Perkantoran di SMK Hamong Putera 1 Pakem, Diploma satu (D1) yang relevan dengan
maka penulis memberikan beberapa saran, jenis laboratorium dan memiliki sertifikat
diantaranya: laboran sekolah/madrasah, 2) Ijazah dan
Manajemen Laboratorium Kompetensi Keahlian..........
332
(Ari Suryani)

sertifikat yang diperoleh laboran harus Manullang. 2012. Dasar-dasar Manajemen.


berasal dari perguruan tinggi yang Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
ditetapkan oleh pemerintah.
d. Kegiatan inventarisasi dilakukan secara Richard Decaprio. 2013. Tips Mengelola
maksimal dengan memberikan nomor Laboratorium Sekolah. Yogyakarta: Diva
inventaris dan buku-buku terkait Press.
inventarisasi laboratorium.
e. Membuat kartu kendali penggunaan alat
dan mesin laboratorium.
f. Pemeliharaan alat, mesin, dan bahan
laboratorium dilakukan sesuai dengan
program kerja yang sudah dibuat di awal
tahun ajaran baru, baik itu dari segi
waktu pemeliharaan maupun teknis
pemeliharaan.
g. Disediakan ruangan khusus yang
digunakan untuk menyimpan barang-
barang yang tidak terpakai. Luas ruangan
yang dibutuhkan untuk penyimpanan
adalah minimal 48 m2. Sementara itu
untuk barang-barang yang sudah rusak
dan tidak dapat diperbaiki dapat
dihapuskan sesuai dengan prosedur
penghapusan barang yang diterapkan di
lembaga.

3. Bagi Penggunna Laboratorium


a. Mentaati peraturan yang ada di
laboratorium kompetensi keahlian
adminitrasi perkantoran.
b. Turut menjaga peralatan praktik
dengan menggunakan alat tersebut
sesuai dengan prosedur yang ada.
c. Turut menjaga kebersihan
laboratorium dengan cara tidak
membuang sampah sembarangan di
laboratorium, membersihkan
ruangan sesuai dengan jadwal yang
sudah ada.

DAFTAR PUSTAKA
Anti Damayanti Hamdani dan Isma Kurniatanty.
2008. “Manajemen & Teknik
Laboratorium”. Yogyakarta.

Didi Wahyu S. 2011. Pengelolaan Laboratorium


Pendidikan Administrasi Perkantoran.
Jurnal Efisiensi (Vol. XII No. 2) Hlm. 56-
65.

Ibrahim Bafadal. 2004. Manajemen


Perlengkapan Sekolah (Teori dan
Aplikasinya). Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Anda mungkin juga menyukai