Anda di halaman 1dari 6

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sebagaimana diamanatkan dalam perundang-undangan bahwa Kamtibmas

adalah merupakan suatu kondisi dinamis dalam lingkungan masyarakat sebagai

salah satu prasyarat bagi terselenggaranya proses pembangunan nasional yang

ditandai dengan terjaminnya keamanan, ketertiban, dan tegaknya hukum yang

mendukung kemampuan membina serta mengembangkan potensi dan kekuatan

masyarakat dalam menangkal, mencegah dan menanggulangi segala bentuk

pelanggaran hukum dan bentuk-bentuk gangguan lainnya yang dapat meresahkan

masyarakat1. Terciptanya situasi Kamtibmas yang kondusif menjadi dambaan,

harapan dan tuntutan masyarakat terhadap Polri sebagai penyelenggara dan

pengemban tugas pemelihara Kamtibmas, pelindung, pengayom dan pelayan

masyarakat. Namun dalam kenyataannya saat ini, jaminan rasa aman melalui

penyelenggaraan tugas fungsi dan peran Kepolisian masih jauh dari harapan yang

dicita-citakan sehingga berimplikasi kepada timbulnya rasa ketakutan dan

kekhawatiran akan menjadi korban kejahatan. Kondisi demikian dapat terlihat dari

masih cukup tingginya gangguan Kamtibmas yang terjadi baik secara kuantitas

maupun kualitasnya. Gangguan keamanan tersebut sangat bervariatif jenisnya,

yaitu berupa kejahatan yang bersifat konvensional, trans nasional crime, kejahatan

1 Pasal 1 butir 5, Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002, tentang Kepolisian Negara


Republik Indonesia;

1
2

yang merugikan kekayaan negara, dan kejahatan yang berimplikasi kontijensi

sosial.

Demikian halnya yang terjadi di wilayah hukum Polres P. Ambon dan PP.

Lease, seiring dengan perkembangan lingkungan strategis yang terjadi pada saat

sekarang ini telah berimplikasi pada meningkatnya dinamika dan eskalasi gangguan

Kamtibmas, yang ditandai dengan banyaknya variabel potensi konflik dalam

berbagai aspek kehidupan masyarakat, seperti masalah-masalah yang berkaitan

dengan pengangguran, kemiskinan, perebutan pengelolaan sumber daya alam,

persengketaan tanah, agama dan kepercayaan masyarakat serta kepentingan-

kepentingan lain baik kelompok maupun perorangan. Permasalahan konflik sosial

yang terjadi setiap tahunnya di wilayah hukum Polres Badung, bersumber pada

permasalahan yang sama sebagaimana digambarkan tersebut di atas, apabila tidak

dilakukan penanganan sejak dini tentunya akan dapat menimbulkan konflik sosial

yang lebih besar.

Oleh karena itu Polri yang dalam hal ini adalah Polres Badung sebagai

institusi yang bertanggung jawab dalam bidang pemeliharaan Kamtibmas, perlu

melakukan langkah-langkah yang bersifat pencegahan sampai dengan tindakan

yang bersifat represif dalam rangka menangani konflik sosial tersebut. Upaya-

upaya yang bersifat pencegahan tersebut, harus dapat difokuskan pada identifikasi

penyebab konflik sosial yang terjadi, maka salah satu upaya Kepolisian adalah

dengan mengedepankan kerjasama bersama institusi satuan samping yang salah

satunya Babinsa agar diharapkan dapat lebih berdaya guna jika dibandingkan

dengan hanya melalui upaya penyelesaian konflik sosial melalui pendekatan


3

penegakan hukum. Kurang optimalnya kerjasama Bhabinkamtibmas di Polres

Badung dengan Babinsa terutama guna mencegah terjadinya konflik Sosial dengan

tentunya mempengaruhi terhadap upaya pencapaian hasil kinerja Polri dalam

penyelenggaraan tugas pokok sebagai pemelihara Kamtibmas, pelindung,

pengayom dan pelayanan masyarakat serta aparat penegak hukum di Polres

Badung. Oleh karena itu perlu adanya upaya peningkatan peran petugas

Bhabinkamtibmas melalui kerjasama dengan Babinsa yang diharapkan mampu

untuk melakukan upaya pencegahan terjadinya konflik sosial dalam rangka

tercapainya situasi Kamtibmas yang kondusif di wilayah hukum Polres Badung.

Dengan melihat gambaran latar belakang tersebut di atas, maka penulisan

Tesis saat ini menetapkan judul penulisan yaitu; ”Optimalisasi Kerjasama

Bhabinkamtibmas dengan Babinsa dalam Mencegah Konflik Sosial di Wilayah

Hukum Polres Badung”.

1.2 Rumusan Masalah

Perumusan masalah dalam suatu penelitian yang tegas dapat menghindari

pengumpulan bahan hukum yang tidak diperlukan, sehingga penelitian akan lebih

terarah pada tujuan yang ingin dicapai dan mempermudah penulis dalam mencapai

sasaran. Perumusan masalah digunakan untuk mengetahui dan menegaskan

masalah-masalah apa yang hendak diteliti yang dapat memudahkan penulis dalam

mengumpulkan, menyusun dan menganalisa data persoalan-persoalan yang timbul

untuk diteliti adalah:


4

1. Bagaimana dukungan sumber daya organisasi dalam melakukan kerjasama

antara Bhabinkamtibmas dan Babinsa guna mencegah konflik sosial ?

2. Bagaimana penerapan sistem dan metode kegiatan kerjasama petugas

Bhabinkamtibmas dengan Babinsa yang dilaksanakan guna mencegah

terjadinya konflik sosial ?

1.3 Ruang Lingkup Masalah

Ruang lingkup penulisan tesis ini dibatasi pada upaya mengoptimalkan

kerjasama Bhabinkamtibmas di wilayah hukum Polres Badung melalui kegiatan

pada peningkatan hubungan dengan Babinsa Kodim 1504-Ambon pada tahun 2014,

dalam melakukan upaya-upaya pemecahan berbagai permasalahan Kamtibmas

melalui metode pencegahan, identifikasi dan analisa akar permasalahannya, serta

menetapkan prioritas tindakannya khususnya guna mencegah terjadinya konflik

sosial dengan tujuan dalam rangka tercapainya situasi Kamtibmas yang kondusif.

1.4. Tujuan Penelitian

1.4.1 Tujuan Umum

1. Sebagai pedoman untuk mempelajari hukum khususnya mengenai

kerjasama Bhabinkamtibmas dengan Babinsa dalam Mencegah Konflik

Sosial;

2. Untuk mengembangkan ilmu pengetahuan di bidang hukum;

3. Untuk melatih para mahasiswa agar bisa menyatakan pikiran ilmiah secara

tertulis.
5

1.4.2 Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui dukungan sumber daya organisasi dalam melakukan

kerjasama antara Bhabinkamtibmas dan Babinsa guna mencegah konflik

sosial;

2. Untuk mengetahui penerapan sistem dan metode kegiatan kerjasama

petugas Bhabinkamtibmas dengan Babinsa yang dilaksanakan guna

mencegah terjadinya konflik sosia.

1.5 Manfaat Penelitian

1.5.1 Manfaat Teoritis

Apabila tujuan penelitian dalam rangka penyusunan tesis ini dapat dicapai,

maka penelitian ini diharapkan akan mempunyai kontribusi, baik secara teoritis

maupun secara praktis. Secara teoritis dalam penelitian ini akan memberikan

kontribusi antara lain sebagai berikut:

1. Memberikan wawasan baru dalam rangka pengembangan ilmu

pengetahuan secara umum dan pengembangan penyelesaian konflik sosial;

2. Memberikan kontribusi bagi semua pihak yang berkepentingan sebagai

bahan referensi sekaligus sebagai bahan wacana.

1.5.2 Manfaat Praktis


6

Secara praktis, penelitian ini dapat dipakai sebagai bahan refleksi kepada

para penegak hukum, serta dapat menjadi informasi dan wawasan khususnya ilmu

pengetahuan dalam menangani konflik sosial. Hasil penelitian ini juga untuk

memberikan gambaran dan solusi pemecahan masalah dalam upaya

mengoptimalkan kerjasama Bhabinkamtibmas dengan Babinsa guna mencegah

terjadinya konflik sosial di wilayah hukum Polres Badung.

Anda mungkin juga menyukai