Anda di halaman 1dari 3

Tinjauan Pustaka

1. Penginderaan Jauh untuk Monitoring Penutup/Penggunaan Lahan


Pengertian penginderaan jauh sendiri dinyatakan oleh beberapa ahli,
menurut Lindgren (1985) dalam Sutanto (1994) penginderaan yitu berbagai
teknik yang dikembangkan untuk perolehan dan analisis informasi tentang
bumi. Informasi tersebut khusus berbentuk radiasi elektromagnetik yang
dipantulkan atau dipancarkan dari permukaan bumi. Penginderaan jauh
dapat diaplikasikan pada berbagai bidang, salah satunya pada kajian
penutup/penggunaan lahan. Penutup lahan merupakan kondisi alami
tutupan permukaan bumi, sedangkan penggunaan lahan merupakan aspek
fungsional dari penutup lahan kaitannya dengan pemanfaatan lahan yang
ada (Lillesand dan Kiefer, 1989 dalam Awalian dan Sulistioadi, 2018).
Informasi mengenai penutup/penggunaan lahan sangat penting dalam aspek
perencanaan pembangunan wilayah (Awalian dan Sulistioadi, 2018). Citra
penginderaan jauh dalam berbagai resolusi dapat digunakan untuk kajian
ini, dimulai dari resolusi rendah, menengah, hingga tinggi karena
penggunaan penginderaan jauh memiliki kelebihan dari segi temporal dan
cakupan wilayah yang luas (Awalian dan Sulistioadi, 2018). Salah satu citra
yang dapat digunakan adalah citra Sentinel-2. Citra ini memiliki 13 saluran
dengan 4 saluran (resolusi 10 meter), 6 saluran (resolusi 20 meter), dan 3
saluran (resolusi 60 meter). Berdasarkan penelitian Kawamuna dkk. (2017)
citra ini dapat digunakan untuk monitoring perubangan penggunaan lahan
dan dapat memenuhi data dasar penggunaan lahan (Awalian dan Sulistioadi,
2018). Selain perkembangan sensor dan resolusi penginderaan jauh,
berbagai metode juga telah dikembangkan dimulai dari interpretasi visual,
klasifikasi multispektral, hingga machine learning yang diterapkan untuk
melakukan klasifikasi penggunaan lahan.
2. DAS (Daerah Aliran Sungai)
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun
2004 tentang sumberdaya air, Daerah Aliran Sungai (DAS) adalah suatu
wilayah daratan yang merupakan satu kesatuan dengan sungai dan anak-
anak sungainya, yang berfungsi menampung, menyimpan, dan mengalirkan

1
air yang berasal dari curah hujan ke danau atau ke laut secara alami, yang
batas di darat merupakan pemisah topografis dan batas di laut sampai
dengan daerah perairan yang masih terpengaruh aktivitas daratan. Menurut
Bach et al. (2011) DAS merupakan batas alami dari daratan yang memiliki
satu keluaran sepanjang suatu sungai, tertera pada Gambar 1.

Gambar 1. Ilustrasi Daerah Aliran Sungai


(Bach et al., 2011 : 7)
DAS terbagi menjadi beberapa wilayah dimulai dari hulu, tengah,
dan hilir. Muara dari sungai erupakan pertemuan massa air dari aliran sungai
(hulu dari darat) dengan laut sehingga muara sungai merupakan bagian
sungai yang dipengaruhi oleh air laut (Oktavian dan Gunawan, 2018).
3. Dinamika Delta
Garis pantai merupakan wilayah kepesisiran yang paling dinamis
karena merupakan pertemuan antara ekosistem daratan dan ekosistem laut
karena beberapa pengaruh diantaranya pasang surut, gelombang laut, proses
sedimentasi, dan aktivitas manusia. Salah satu contoh pengaruh daratan
adalah proses aluvial yang melibatkan perairan dan transportasi sedimen
dari dataran tinggi akan mempengaruhi morfologi dan sedimen pantai
(Marfa’i et al., 2016). Delta merupakan salah satu ekosistem kepesisiran
yang sangat dinamis, merupakan bentuklahan hasil proses pengendapan
material oleh sungai pada wilayah kepesisiran yang datar. Keberadaan delta
dipengaruhi oleh input sedimen, proses fluvial, kestabilan tektonik,
gelombang, arus, dan pasang surut air laut (Marfa’i et al., 2016).

2
Awaliyan, M. R., & Sulistioadi, Y. B. (2018). KLASIFIKASI
PENUTUPAN LAHAN PADA CITRA SATELIT SENTINEL-
2A DENGAN METODE TREE ALGORITHM. Jurnal Hutan
Tropis, 98-104.
Bach, H., Clausen, T. J., Trang, D. T., Emerton, L., Facon, T., Hofer, T.,
Whiting, L. (2011). From local watershed management to
integrated river basin management at national and transboundary
levels. Lao PDR: Mekong River Commission.
Marfai, M.A., Tyas, D.W., Nugraha, I., Fitriatul’Ulya, A. and Riasasi, W.
(2016) The Morphodynamics of Wulan Delta and Its Impacts on
the Coastal Community in Wedung Subdistrict, Demak Regency,
Indonesia. Journal ofEnvironmental Protection, 7, 60-71.
Sutanto. 1994. Penginderaan Jauh Dasar Jilid I. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.

Anda mungkin juga menyukai