Anda di halaman 1dari 12

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK )

(TERM OF REFERENCE)

PENGADAAN JASA KONSULTANSI


MANAJEMEN KONSTRUKSI GEDUNG KANTOR
TERPADU KEMENTERIAN PUPR TANJUNG PIAYU
BATAM

SATUAN KERJA :
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA

TAHUN ANGGARAN 2019


KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

MANAJEMEN KONSTRUKSI GEDUNG KANTOR TERPADU KEMENTERIAN


PUPR TANJUNG PIAYU BATAM
TAHUN ANGGARAN 2019

1. PENDAHULUAN
A. Umum
1. Sebagaimana telah ditetapkan dalam Pedoman Teknis Pembangunan
Bangunan Gedung Negara, Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 45
Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung
Negara, Konsultan Manajemen Konstruksi digunakan untuk pembangunan
bangunan gedung negara yaitu :
a. Bangunan gedung kantor,dan atau
b. Mess karyawan
c. Bangunan khusus, dan atau
d. Melibatkan lebih dari satu Konsultan Perencana maupun kontraktor,
dan atau
e. Dilaksanakan secara bertahap yang tidak dapat diselesaikan dalam satu
tahun anggaran.
2. Konsultan Manajemen Konstruksi (MK) akan melaksanakan
pengendalian/pengawasan terhadap pekerjaan yang dilakukan oleh
Konsultan Perencana dan Kontraktor Pelaksana yang diikut sertakan dalam
satuan kerja bersangkutan, yang menyangkut aspek mutu, waktu dan
biaya serta administrasi kontrak.
3. Secara kontraktual Konsultan Manajemen Konstruksi (MK) bertanggung
jawab kepada Kepala Satuan Kerja. Dalam kegiatan operasionalnya,
Konsultan MK mendapatkan bantuan bimbingan teknis dan administrasi
dalam menentukan arah pekerjaan pengendalian/pengawasan dari
Pengelola Satuan Kerja, yang terdiri dari Pengelola Administrasi dan
Keuangan serta Pengelola Teknis yang ditunjuk dan bertanggung jawab
kepada Kepala Satuan Kerja/KPA/PPK.
B. Latar Belakang
1. Pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah merupakan bagian dari
kegiatan Satuan Kerja Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat Direktorat Jenderal Bina Marga.
2. Latar belakang dilaksanakannya kegiatan Manajemen Konstruksi ini
adalah kegiatan Rehabilitas gedung kantor terpadu provinsi
kepulauan riau, ini merupakan kegiatan yang dikategorikan
pembangunan/ rehab gedung, sehingga diharuskan melibatkan
penyedia jasa Manajemen Konstruksi (MK) untuk pelaksanaan
pembangunannya.

2. MAKSUD DAN TUJUAN


1. Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini merupakan petunjuk bagi konsultan
Manajemen Konstruksi (MK) yang memuat masukan, azas, kriteria, keluaran
dan proses yang harus dipenuhi dan diperhatikan serta diinterpretasikan ke
dalam pelaksanaan tugas Pekerjaan manajemen konstruksi gedung
kantor terpadu tanjung piayu.
2. Dengan penugasan ini diharapkan konsultan Manajemen Konstruksi (MK)
dapat melaksanakan tanggung jawabnya dengan baik untuk menghasilkan
keluaran yang memadai sesuai KAK ini.

3. SASARAN
1. Evaluasi terhadap Program, Perencanaan dan Pengawasan Pelaksanaan yang
sistematis, implementatif, dan efektif pada setiap tahap perkembangan
kegiatan untuk Rehabilitasi gedung kantor terpadu Kementerian PUPR
Tanjung Piayu Batam.
2. Pengorganisasian yang baik dan terencana pada setiap sektor, sistem
pelaksanaan, serta prosedur penuntasan masalah yang terjadi pada setiap
bagian kegiatan utuk Rehabilitasi gedung kantor terpadu Kementerian PUPR
Tanjung Piayu Batam tahun Anggaran 2019.
3. Pengemasan data, analisa dan penuntasan masalah, serta pelaporan yang
sistematis kinerja yang objektif dan rasional sebagai pertanggung jawaban
peran serta konsultan MK kepada Pengguna Anggaran.
4. NAMA DAN ORGANISASI PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
Satuan Kerja : Balai Pelaksanaan Jalan Nasional IV
Kegiatan : Manajemen Konstruksi (MK) Rehabilitasi gedung kantor
terpadu Kementerian PUPR Tanjung Piayu Batam
Lokasi : Kantor Terpadu Kementerian PUPR Tanjung Piayu Kota
Batam
Nama PPK : Pejabat Pembuat Komitmen Sub Bagian Tata Usaha
Alamat : Jl. R.B Siagian No.1 Kelurahan Pasir Putih Kota Jambi

5. SUMBER PENDANAAN
A. Biaya Manajemen Konstruksi
1) Untuk pelaksanaan pekerjaan Manajemen Konstruksi ini diperlukan biaya
sebesar Rp. 300.000.000,- (Tiga Ratus Juta Rupiah).
2) Besarnya biaya konsultan merupakan biaya tetap dan pasti.
3) Biaya pekerjaan konsultan perencanaan dan tata cara pembayaran diatur
secara kontraktual setelah melalui tahapan proses pengadaan konsultan
perencana sesuai peraturan yang berlaku, yang terdiri dari:
a. honorarium tenaga ahli dan tenaga penunjang,
b. fasilitas Kantor,
c. biaya survey / observasi,
d. sewa kendaraan,
e. biaya rapat-rapat dan diskusi,
f. materi dan penggandaan laporan,
g. jasa dan overhead Manajemen Konstruksi,
h. pajak sesuai ketentuan.

4) Pembayaran biaya konsultan didasarkan pada prestasi kemajuan pekerjaan.

B. Sumber Dana
Sumber Pendanaan Kegiatan Manajemen Konstruksi Rehabilitasi gedung
kantor terpadu Kementerian PUPR Tanjung Piayu Batam ini bersumber
dari APBN Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun
Anggaran 2019.
6. LINGKUP, LOKASI KEGIATAN, DATA, DAN FASILITAS PENUNJANG
A. Lingkup Kegiatan adalah Manajemen Konstruksi Rehabilitasi gedung
kantor terpadu Kementerian PUPR Tanjung Piayu Batam
B. Lokasi Kegiatan adalah di Provinsi Kepulauan Riau
C. Data dan Fasilitas Penunjang :
1) Penyediaan Data dan fasilitas penunjang oleh pengguna jasa:
- KAK Manajemen Konstruksi
- Fasilitas lain dari pengguna jasa yang dapat digunakan oleh penyedia
jasa pada prinsipnya tidak tersedia, atau lebih lanjut jika
memungkinkan dapat diusulkan oleh Penyedia Jasa
2) Penyediaan fasilitas penunjang oleh Penyedia Jasa :
- Penyedia Jas harus menyediakan dan memelihara semua fasilitas dan
peralatan yang digunakan untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan.
- Alih pengetahuan, apabila dipandang perlu oleh Pengguna Jasa, maka
Penyedia Jasa harus mengadakan pelatihan, kursus singkat, diskusi
dan seminar terkait dengan substansi pelaksanaan pekerjaan dalam
rangka alih pengetahuan kepada Staff yang terkait dengan
pelaksanaan kegiatan.

D. Fasilitas Penunjang, adalah terkait dengan adanya pembentukan staf/tim


teknis pelaksanaan pekerjaan. Pejabat Pembuat Komitmen akan mengangkat
petugas sebagai wakilnya yang bertindak sebagai Tim Teknis untuk
pengawas dan pendamping dalam pelaksanaan pekerjaan Manajemen
Konstruksi ini.

7. LINGKUP PEKERJAAN
A. Lingkup Tugas
Lingkup tugas yang harus dilaksanakan oleh konsultan Manajemen
Konstruksi adalah berpedoman pada ketentuan yang berlaku, khususnya
Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara, Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum Nomor: 45/KPTS/M/2007 tanggal 27 Desember 2007
tentang Pedoman Teknis Pembangunan Gedung Negara, yang terdiri dari:
1) Tahap Persiapan seperti mengumpulkan data dan informasi lapangan
(termasuk penyelidikan tanah sederhana), membuat interpretasi secara
garis besar terhadap KAK, dan konsultasi dengan pemerintah daerah
setempat mengenai peraturan daerah/perijinan bangunan.
2) Tahap Perencanaan
- Mengevaluasi program pelaksanaan kegiatan perencanaan yang
dibuat oleh Konsultan Perencana yang meliputi program penyediaan
dan penggunaan sumber daya, strategi dan pentahapan penyusunan
dokumen lelang.
- Memberikan konsultasi kegiatan perencanaan, yang meliputi
penelitian dan pemeriksaan hasil perencanaan dari sudut efisiensi
sumber daya dan biaya, serta kemungkinan keterlaksanaan konstruksi
fisik.
- Mengendalikan program perencanaan, melalui kegiatan evaluasi
program terhadap hasil perencanaan, perubahan-
perubahan/penyimpangan teknis dan administrasi atas persoalan
yang timbul serta pengusulan koreksi program.
- Melakukan koordinasi dengan pihak-pihak yang terlibat pada tahap
perencanaan.
- Menyusun Laporan Bulanan kegiatan Konsultansi Manajemen
Konstruksi tahap perencanaan, merumuskan evaluasi status dan
koreksi teknis bila terjadi penyimpangan.
- Meneliti kelengkapan dokumen perencanaan sampai dengan
dokumen pelelangan, menyusun program pelaksanaan pelelangan
bersama konsultan perencana, dan ikut memberikan penjelasan
pekerjaan serta membantu kegiatan panitia pelelangan.
- Menyusun laporan dan berita acara dalam rangka kemajuan pekerjaan
dan pembayaran angsuran pekerjaan perencanaan.
- Mengadakan dan memimpin rapat-rapat koordinasi perencanaan,
menyusun laporan hasil rapat koordinasi dan membuat laporan
kemajuan pekerjaan manajemen konstruksi.
3) Tahap Pelelangan/Pengadaan Kontraktor
- Membantu pengelola kegiatan dalam mempersiapkan dan menyusun
program pelaksanaan pekerjaan kontruksi fisik.
- Membantu Panitia Pengadaan Barang dan Jasa dalam penyebarluasan
pengumuman pelelangan, baik melalui papan pengumuman, media
cetak, maupun media elektronik.
- Membantu Panitia Pengadaan Barang dan Jasa melakukan
prakualifikasi calon peserta pelelangan (apabila pelelangan dilakukan
melalui prakualifikasi).
- Membantu memberikan penjelasanan pekerjaan pada waktu rapat
penjelasan pekerjaan.
- Membantu Panitia Pengadaan Barang dan Jasa dalam menyusun Harga
Perhitungan Sendiri (HPS)/ Owner’s Estimate (OE) pekerjaan
konstruksi fisik
- Membantu melakukan pembukaan dan evaluasi terhadap penawaran
yang masuk.
- Membantu menyiapkan draft surat perjanjian pekerjaan pelaksanaan
konstruksi fisik.
- Menyusun laporan kegiatan pelelangan.
4) Tahap Pelaksanaan
- Mengevaluasi program kegiatan pelaksanaan konstruksi fisik yang
disusun oleh pemborong yang meliputi program-program pencapaian
sasaran konstruksi, penyediaan dan penggunaan tenaga kerja,
peralatan dan perlengkapan bahan bangunan, informasi, dana,
Program Quality Assurance / Quality Control dan program kesehatan
dan keselamatan kerja (K3)
- Mengendalikan program pelaksanaan konstruksi fisik, yang meliputi
program pengendalian sumber daya, pengendalian biaya,
pengendalian waktu, pengendalian sasaran fisik, (kuantitas dan
kualitas) hasil konstruksi, pengendalian perubahan pekerjaan,
pengendalian tertib administrasi, pengendalian kesehatan dan
keselamatan kerja.
- Melakukan evaluasi program terhadap penyimpangan teknis dan
manajerial yang timbul, usulan koreksi program dan tindakan turun
tangan, serta melakukan koreksi teknis bila terjadi penyimpangan.
- Melakukan koordinasi antara pihak-pihak yang terlibat dalam
pelaksanaan konstruksi fisik.
- Melakukan kegiatan pengawasan yang tediri atas :
 Memeriksa dan mempelajari dokumen untuk pelaksanaan
konstruksi yang akan dijadikan dasar dalam pengawasan
pekerjaan di lapangan.
 Mengawasi pemakaian bahan, peralatan dan metode
pelaksanaan, serta mengawasi ketepatan waktu dan biaya
pekerjaan konstruksi.
 Mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dari segi kualitas,
kuantitas dan laju pencapaian volume / realisasi fisik.
 Mengumpulkan data dan informasi di lapangan untuk
memecahkan persoalan yang terjadi selama pekerjaan
konstruksi.
 Menyelenggarakan rapat-rapat lapangan secara berkala,
membuat laporan mingguan dan bulanan pekerjaan pengawasan,
dengan masukan hasil rapat-rapat lapangan dan laporan
harian/mingguan pekerjaan konstruksi fisik yang dibuat oleh
pelaksana konstruksi.
 Menyusun laporan dan berita acara dalam rangka kemajuan
pekerjaan dan pembayaran angsuran pekerjaan pelaksanaan
konstruksi.
 Meneliti gambar-gambar untuk pelaksanaan (shop drawings)
yang diajukan oleh Kontraktor
 Meneliti gambar-gambar yang sesuai dengan pelaksanaan
dilapangan (As Built Drawing ) sebelum Serah Terima I
 Menyusun daftar cacat / kerusakan sebelum Serah Terima I dan
mengawasi perbaikannya pada masa pemeliharaan.
 Bersama-sama dengan penyedia jasa perencanaan menyusun
petunjuk pemeliharaan dan penggunaan bangunan gedung.
 Menyusun berita acara persetujuan kemajuan pekerjaan, Serah
Terima I, berita acara pemeliharaan pekerjaan dan Serah Terima II
pekerjaan konstruksi, sebagai kelengkapan untuk pembayaran
angsuran pekerjaan konstruksi.
 Membantu pengelola kegiatan dalam menyusun Dokumen
Pendaftaran.
 Membantu pengelola kegiatan dalam penyiapan kelengkapan
dokumen Sertifikat Laik Fungsi (SLF) dari Pemerintah Kabupaten/
Kota setempat.
- Menyusun laporan akhir pekerjaan manajemen konstruksi.
B. Kriteria
Kriteria yang dimaksud dalam penugasan ini adalah Konsultan
Manajemen Konstruksi harus memperhatikan persyaratan-persyaratan
sebagai berikut :
1) Persyaratan Umum Pekerjaan
Setiap bagian dari pekerjaan Manajemen Konstruksi harus
dilaksanakan secara benar dan tuntas sampai dengan memberi hasil
yang telah ditetapkan dan diterima dengan baik oleh Kuasa
Pengguna Anggaran.
2) Persyaratan Objektif
Pelaksanaan pekerjaan pengaturan dan pengamanan yang obyektif
untuk kelancaran pelaksanaan, baik yang menyangkut macam,
kualitas dan kuantitas dari setiap bagian pekerjaan.
3) Persyaratan Fungsional
Pekerjaan Manajemen Konstruksi pada tahap pelaksanaan
konstruksi fisik, baik yang menyangkut waktu, mutu dan biaya
pekerjaan harus dilaksanakan dengan profesionalisme yang tinggi
sebagai Konsultan Manajemen Konstruksi.
4) Persyaratan Prosedural
Penyelesaian administrative sehubungan dengan pekerjaan di
lapangan, dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan peraturan yang
berlaku.

C. Program Kerja
Konsultan Manajemen Konstruksi harus segera menyusun program kerja
yang meliputi :
1) Program kerja berupa jadwal kegiatan secara terperinci
2) Alokasi tenaga yang lengkap (disiplin dan jumlahnya), tenaga yang
diusulkan Konsultan Manajemen Konstruksi harus mendapat persetujuan
dari Pemberi Tugas atas rekomendasi Tim Teknis
3) Uraian konsepsi Konsultan Manajemen Konstruksi atas pekerjaan
pengawasan proyek tersebut
4) Setelah ketiga hal tersebut diatas mendapat persetujuan/kesepakatan
dari Kuasa Pengguna Anggaran, maka akan menjadi pedoman penugasan
dalam pelaksanaan tugas pengawasan bagi konsultan Manajemen
Konstruksi dalam melaksanakan tugasnya.
D. Tanggung Jawab
1) Konsultan Manajemen Konstruksi bertanggung jawab secara professional
atas jasa manajemen konstruksi yang dilakukan sesuai ketentuan dan
kode etik, tata laku profesi yang berlaku
2) Secara umum tanggung jawab Konsultan MK adalah menjaga agar proyek
memiliki kinerja sebagai berikut :
- Ketepatan waktu pembangunan proyek sesuai batas waktu berlakunya
anggaran / waktu yang telah ditetapkan.
- Ketetapan biaya pembangunan sesuai batasan anggaran yang tersedia
atau yang telah ditetapkan.
- Ketetapan kualitas dan kuantitas sesuai standard dan peraturan yang
berlaku.
- Ketertiban administrasi kontrak dan pelaksanaan pembangunan.

8. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Jangka waktu pelaksanaan Manajemen Konstruksi selama 180 hari kalender
sampai dengan serat terima I pekerjaan (PHO) pelaksanaan konstruksi.

9. TENAGA AHLI
Untuk mencapai hasil yang diharapkan, Pihak Konsultan MK harus menyediakan
tenaga-tenaga ahli dalam suatu struktur organisasi Konsultan untuk menjalankan
kewajibannya sesuai dengan lingkup jasa yang tercantum dalam KAK ini yang
bersertifikat dan disetujui oleh PEMBERI TUGAS.

Struktur organisasi serta daftar tenaga ahli beserta kualifikasinya, minimal


sebagai berikut :
Kualifikasi Jumlah
No. Posisi
Pendidikan Pengalaman Keahlian (Orang)

A PROFESIONAL STAFF
Ahli Teknik
1 Supervisi Engginer S1-Sipil 2 th Bangunan 1
Gedung
(Muda)
2 Ahli Arsitektur S1-Arsitektur 2 th Ahli Arsitektur 1
(Muda)
B SUB PROFESIONAL STAFF
1 Inspector DIII/S1-Sipil 2 th 1
2 Surveyor DIII/S1-Sipil 2 th 1

10. KELUARAN DAN KRITERIA


Keluaran yang dihasilkan oleh konsultan Mnajemen Konstruksi berdasarkan
Kerangka Acuan Kerja ini adalah lebih lanjut akan diatur dalam surat
perjanjian, yang minimal meliputi:
A. Keluaran Pekerjaan
B. Koordinasi, pengendalian dan pengawasan terhadap manajemen
konstruksi gedung kantor terpadu, yang dilaksanakan oleh Konsultan
Perencana dan Kontraktor yang menyangkut kuantitas, kualitas, biaya
dan waktu serta kelengkapan dan kelancaran administrasi ketepatan
pekerjaan yang efisien, sehingga dicapai wujud akhir bangunan dan
kelengkapannya yang sesuai dengan Dokumen Pelaksanaan, serta
dapat diterima dengan baik oleh Pemberi Tugas.Dokumen yang
dihasilkan selama proses Manajemen Konstruksi adalah :
1) Program kerja, alokasi tenaga dan konsepsi pekerjaan Manajemen
Konstruksi.
2) Buku harian yang memuat semua kejadian, perintah atau petunjuk
penting dari Konsultan Manajemen Konstruksi, yang dapat
mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan, konsekuensi keuangan,
kelambatan penyelesaian dan tidak terpenuhinya syarat teknis.
3) Laporan Mingguan dan Laporan Bulanan dari resume kemajuan
pekerjaan, tenaga, dan hari kerja.
4) Berita Acara Kemajuan Pekerjaan, untuk pembayaran angsuran.
5) Surat Perintah Perubahan Pekerjaan dan Berita Acara Pemeriksaan
Pekerjaan Tambah/Kurang, bilamana terdapat perubahan pekerjaan.
6) Berita Acara Penyerahan I Pekerjaan.
7) Berita Acara Pernyataan Selesainya Pekerjaan.
8) Berita Acara Penyerahan II Pekerjaan
9) Memeriksa gambar-gambar sesuai dengan pelaksanaan (as built
drawing).
10) Laporan rapat di lapangan (site meeting ).
11) Memeriksa gambar kerja terperinci ( shop drawings ), Barchart dan S
curve serta Net Work Planning yang dibuat oleh Kontraktor Pelaksana.

11. PELAPORAN
Pelaporan pekerjaan Manajemen Konstruksi ini, terdiri dari:

1. Laporan Review Design


2. Laporan Harian
3. Laporan Mingguan
4. Laporan Bulanan
5. Laporan Akhir

12. PENUTUP
A. Setelah Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini diterima, maka Konsultan
Manajemen Konstruksi hendaknya memeriksa semua bahan masukan yang
diterima dan mencari bahan masukan lain yang dibutuhkan.

B. Berdasarkan bahan-bahan tersebut Konsultan Perencana agar segera


menyusun program kerja untuk dibahas dengan Kepala Satuan Kerja.

Anda mungkin juga menyukai