Anda di halaman 1dari 2

Presentation Transcript

1. PANEN, PASCA PANEN, DAN PEMASARAN


2. PANEN • Tanaman yang dibudidayakan dengan sistem hidroponik: hortikutura • Hortikutura: sayuran,
buah, dan tanaman hias • Kualitas produk hortikultura: ketepatan waktu panen • Waktu panen yang tepat:
saat masak fisiologis
3. Kualitas produk hortikultura setelah dipanen: tidak bisa dinaikkan, hanya bisa dipertahankan • Pada
saat dipanen: kualitasnya harus maksimal, dengan penanganan yang baik, dapat dipertahankan untuk
waktu yang lama • Indikator/penanda yang dapat digunakan untuk penentuan waktu panen yang tepat:
kenampakan visual, indikator fisik, analisis kimiawi, indikator fisiologis, komputasi
4. Indikator Visual • Paling banyak dipergunakan, baik pada komoditas buah maupun sayuran • Dasarnya:
perubahan warna, ukuran, dan lain-lain • Sifatnya sangat subyektif, keterbatasan dari indra penglihatan
manusia • Sering salah: pemanenan dilakukan terlalu muda/awal atau terlalu tua/sudah lewat panen
5. Indikator Fisik • Sering digunakan, khususnya pada beberapa komoditas buah • Indikatornya: mudah
tidaknya buah dilepaskan dari tangkai buah, uji ketegaran buah (penetrometer) • Uji ketegaran buah lebih
obyektif, karena dapat dikuantitatifkan • Prinsip: buah ditusuk dengan suatu alat, besarnya tekanan yang
diperlukan untuk menusuk buah menunjukkan ketegaran buah • Semakin besar tekanan yang diperlukan:
buah semakin tegar, proses pengisian buah sudah maksimal/masak fisiologis dan siap dipanen
6. Analisis Kimia • Terbatas pada perusahaan besar (relatif mahal), lebih banyak dipergunakan pada
komoditas buah • Indikator pengamatan: kandungan zat padat terlarut, kandungan asam, kandungan pati,
kandungan gula • Metode analisis kimia lebih obyektif dari pada visual, karena terukur • Dasarnya:
terjadinya perubahan biokimia selama proses pemasakan buah • Perubahan yang sering terjadi: pati
menjadi gula, menurunnya kadar asam, meningkatnya zat padat terlarut
7. Komputasi • Yang dihitung: jumlah dari suhu rata-rata harian selama satu siklus hidup tanaman (derajad
hari) mulai dari penanaman sampai masak fisiologis • Dasarnya: adanya korelasi positif antara suhu
lingkungan dengan pertumbuhan tanaman • Dapat diterapkan baik pada komoditas buah maupun sayuran
8. Indikator Fisiologis • Indikator utama: laju respirasi • Sangat baik diterapkan pada komoditas yang
bersifat klimakterik (kurang cocok pada komoditas yang non klimakterik) • Saat komoditas mencapai
masak fisiologis, respirasinya mencapai klimakterik (paling tinggi) • Berarti: kalau laju respirasi suatu
komoditas sudah mencapai klimakterik, siap dipanen
9. Ketepatan saat panen: sangat menentukan kualitas produk • Produk yang dipanen tidak tepat waktu:
kuantitas dan kualitasnya menurun • Pemanenan terlalu muda/awal: menurunkan kuantitas hasil, pada
banyak komoditas buah menyebabkan proses pematangan tidak sempurna sehingga kadar asam justru
meningkat (buah terasa masam) • Pemanenan terlalu tua/lewat panen: kualitas menurun dengan cepat
saat disimpan, rentan terhadap pembusukkan, pada beberapa komoditas sayuran menyebabkan
kandungan serat kasarnya meningkat, tidak renyah lagi
10. Pemanenan: secara manual menggunakan tangan maupun mekanisasi • Cara panen yang dipilih
ditentukan oleh: ketersediaan tenaga kerja, luasan areal pertanaman • Yang perlu diperhatikan saat
panen: sedapat mungkin menghindarkan komoditas dari kerusakan fisik (seperti memar, luka, lecet, dll) •
Adanya kerusakan fisik pada komoditas: memacu pembusukkan, memacu transpirasi dan respirasi (cepat
layu dan menurun kualitasnya), menginduksi serangan hama/penyakit pasca panen
11. PASCA PANEN • Setelah komoditas dipanen, perlu penanganan pasca panen yang tepat supaya
penurunan kualitas dapat dihambat • Komoditas hortikultura kebanyakan dikonsumsi dalam keadaan
segar sehingga perlu penanganan pasca panen yang ekstra supaya tetap segar • Yang dapat dilakukan
setelah pemanenan hanyalah mempertahankan kualitas dalam waktu selama mungkin bukan
meningkatkan kualitas • Perlakuan utama dalam pasca panen: tujuannya menghambat laju transpirasi dan
respirasi dari komoditas
12. Komoditas hortikultura, setelah dipanen masih tetap merupakan jaringan hidup • Jaringan hidup:
menjalankan aktifitas fisiologis yaitu transpirasi dan respirasi • Transpirasi: menyebabkan hilangnya air
dari komoditas, berpengaruh terhadap kesegaran/kerenyahan komoditas • Respirasi: menyebabkan
berkurangnya cadangan makanan (dalam bentuk pati, gula, dll) dalam komoditas, mengurangi rasa dari
komoditas (terasa hambar), memacu senescence komoditas, memacu pembusukkan • Transpirasi dan
respirasi merupakan penyebab utama kerusakan pada komoditas hortikultura setelah dipanen
13. Penanganan Pasca Panen • Pendinginan pendahuluan: menurunkan suhu komoditas menjadi lebih
rendah dari suhu di lapangan, sehingga suhu komoditas mendekati suhu ruang simpan • Pencucian:
membersihkan komoditas dari kotoran yang melekat, menghilankan bibit-bibit penyakit yang masih
melekat • Pengeringan: menghilangkan air yang berlebihan pada permukaan komoditas • Pelapisan
dengan lilin: khususnya untuk komoditas buah, tujuannya: mengurangi suasana aerobik dalam buah,
memberikan perlindungan yang diperlukan terhadap organisme pembusuk • Sortasi mutu/grading menurut
ukuran • Pengepakan/pengemasan
14. Keuntungan Pengemasan • Merupakan unit penanganan yang efisien • Merupakan unit penyimpanan
yang mudah disimpan dalam gudang • Melindungi dari kerusakan mekanik maupun kehilangan kadar air •
Memungkinkan penggunaan udara termodifikasi • Menjaga kebersihan barang selama pengiriman •
Mengefisienkan proses pengiriman • Menarik perhatian konsumen
15. Unit Pengemasan • Skala kecil: kemasan plastik polietilen, selofan, pliofilm,poli vinil klorida, • Skala
besar: peti, anyaman bambu (keranjang), kotak, krat, dll • Yang perlu diperhatikan dari alat pengemas:
keberadaan ventilasi untuk sirkulasi udara
16. Ruang Simpan (baik di gudang maupun selama proses pengangkutan ke pasar) • Sanitasi ruang
simpan: bebas hama dan penyakit gudang • Suhu ruang simpan (untuk menghambat laju transpirasi dan
respirasi) • Kelembaban udara ruang simpan (untuk menghambat laju transpirasi) • Komposisi udara ruang
simpan (untuk menghambat laju respirasi)
17. Pemasaran • Domestik: pasar tradisional dan non tradisional • Ekspor
18. Pasar Tradisional
19. Pasar Non Tradisional

Anda mungkin juga menyukai