Anda di halaman 1dari 4

BAB VI

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Praktik kerja lapangan (PKL) adalah suatu bentuk penyelenggaraan

pendidikan yang memadukan secara sistematika dan sinkron antara program

pendidikan di sekolah dan program pendidikan di sekolah dan program

penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan kerja langsung didunia

industri/perusahaan yang terarah untuk mencapai suatu tingkat keahlian

professional baru.

Rumah Sakit Umum Daerah Cimacan Kelas C merupakan unsur pendukung

tugas Bupati di bidang pelayanan rumah sakit, dipimpin Oleh seorang Direktur

yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui

Sekretaris Daerah.

Diabetes mellitus (DM) sudah merupakan salah satu ancaman utama bagi

kesehatan umat manusia pada abad 21. WHO memperkirakan bahwa pada

tahun 2025, jumlah penderita DM akan membengkak menjadi 300 juta orang

(Sudoyo, 2006). Menurut WHO kasus DM di Indonesia pada tahun 2000

adalah 8,4 juta orang berada pada rangking 4 dunia setelah India (31,7 juta),

Cina (20,8 juta), dan Amerika Serikat (17,7 juta), dan WHO memperkirakan

akan 2 meningkat pada tahun 2030, India (79,4 juta), Cina (42,3 juta), Amerika

Serikat (30,3 juta), dan Indonesia (21,3 juta) (Wild,S., 2004). DM tipe II banyak
ditemukan (>90%) dibandingkan dengan DM tipe I. DM tipe II timbul setelah

umur 30 tahun sedangkan DM tipe I biasanya terjadi sebelum usia 30 tahun.

Penyakit yang bersifat menahun (kronis) dapat menyerang pria maupun

wanita,namun kasus tersebut meningkat pada wanita (Tahitian,2008)

Diabetes melitus (DM) merupakan suatu penyakit dimana terjadi

gangguan metabolisme karbohidrat, protein dan lemak. Hal ini diakibatkan

oleh kurangnya sensitivitas otot ataupun jaringan terhadap insulin, yang

disebut dengan resistensi insulin ataupun oleh kurangnya hormon insulin

atau disebut dengan defisiensi insulin (Guyton & Hall, 2007).

Diabetes mellitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada

seseorang disebabkan oleh adanya peningkatan kadar gula glukosa darah

akibat kekurangan insulin baik absolut maupun relatif (Syahbudin, 2009).

Terdapat dua jenis penyakit diabetes mellitus, yaitu Diabetes mellitus

tipe I (insulin-dependent diabetes mellitus) dan diabetes mellitus tipe II

(noninsulin-dependent diabetes mellitus). Diabetes mellitus tipe I yaitu

dicirikan dengan hilangnya sel penghasil insulin pada pulau-pulau langhernas

pankreas sehingga terjadi kekurangan insulin pada tubuh. Diabetes mellitus

tipe II, terjadi akibat ketidakmampuan tubuh untuk merespon dengan wajar

terhadap aktivitas insulin yang dihasilkan pankreas (resistensi insulin),

sehingga tidak tercapai kadar glukosa yang normal dalam darah. Diabetes
mellitus tipe II lebih banyak ditemukan dan meliputi 90% dari semua kasus

diabetes di seluruh dunia (Maulana, 2009).

Perawatan adalah pelayanan professional yang merupakan bagian

integral dari pelayanan kesehatan berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan,

berbentuk pelayanan bio-psiko-sosial-spiritual yang menyeluruh ditujukan

kepada individu, kelompok dan masyarakat baik sehat maupun sakit yang

mencakup seluruh proses kehidupan manusia.

B. SARAN

Untuk mendapatkan hasil yang optimal dalam asuhan keperawatan, seorang

perawat hendaknya memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

1. Pengkajian hendaknya dapat terdokumentasikan dengan baik dan factor

predisposisi pada pasien dengan diabetes militus dikaji, karena factor

predisposisi dapat mengindikasikan penyebab dari diabetes militus.

2. Agar perawat ruangan lebih teliti dalam menganalisa masalah

keperawatan yang akan ditegakkan sesuai dengan kondisi pasien dan

masalah keperawatan dapat diprioritaskan berdasarkan kebutuhan dasar

manusia.

3. Menyesuaikan intervensi berdasarkan dengan kondisi pasien, fasilitas dan

prasarana yang ada, serta hendaknya mengikut sertakan pasien dan

keluarga dalam perencanaan keperawatan.


4. Mendiskusikan keadaan pasien dengan diabetes militus bersama tim

perawat guna menghasilkan intervensi yang adekuat.

5. Bekerjasama dengan tim medis dan petuhas kesehatan yang lainnya

dalam memberikan asuhan keperawatan yang holistic.

6. Evaluasi keperawatan, sebaiknya dilakukan setiap hari oleh perawat

ruangan setelah tindakan keperawatan sehingga setiap perkembangan

yang terjadi pada pasien dapat diamati dan didokumentasikan dengan

teapt dan akurat.

7. Perawat harus memberikan pependikan kesehatan pada kelaurga tentang

penyakit, penyebab, pencegahan dan diit pada diabtes militus guna

menghindari kasus yang berulang

Anda mungkin juga menyukai