Dapat dikatakan sebagai profesi yang bijaksana karena bidan telah berusaha membantu
calon ibu melahirkan. Selain itu, bidan berupaya menyelamatkan ibu dan bayi dari
kematian saat melahirkan. Dengan berbagai upayanya, bidan menjadi salah satu profesi
yang mulia dan bijaksana. Tanpa adanya bidan, mungkin kita semua tidak akan terlahir
ke dunia ini.
Seperti yang kita sadari, bahwa manusia modern pada masa sekarang membutuhkan
bidan dalam proses melahirkan. Masyarakat tidak lagi lari ke dukun beranak untuk
proses melahirkan karena kemajuan teknologi yang semakin canggih dalam dunia
kesehatan.
Baca Juga : Perkiraan Gaji Bidan PNS Atau Pendapatan Yang Didapat Dalam 1 Bulan
Baca Juga : Perkiraan Gaji Bidan Swasta Atau Pendapatan Dalam 1 Bulan
Baca Juga : Perkiraan Gaji Bidan PNS Atau Pendapatan Yang Didapat Dalam 1 Bulan
Nah, demikianlah beberapa alasan memilih menjadi bidan sebagai salah satu pilihan profesi yang
tepat. Menjadi seorang bidan bukan hanya berbicara soal gaji yang didapatkan, lebih dari itu
Kamu akan mendapatkan pahala yang berlimpah karena telah membantu calon ibu melahirkan
dengan selamat.
Share on FacebookShare on TwitterShare on Pinterest
KOMPAS.com - Tak sembarang orang yang mampu berprofesi sebagai bidan, karena pekerjaan
ini menuntut bukan semata keahlian dan keterampilan termasuk pengetahuan medis, namun
membutuhkan pribadi yang peduli terhadap sesama. Bidan bukan semata bertugas membantu
proses bersalin, bukan juga sebatas tenaga kesehatan, namun seorang bidan memiliki kelebihan
dan ia mampu memaksimalkan kekuatan dalam dirinya itu untuk membawa perubahan di
masyarakat. Motivasi yang kuat dalam diri bidan dapat membantunya untuk memaksimalkan
potensi dirinya. Yakni meningkatkan kadar kepedulian dan rasa cinta kasih terhadap ibu
melahirkan dan bayinya, dan pada akhirnya menjadikan dirinya sebagai pribadi mulia, bukan
semata bekerja demi uang, tapi untuk hal yang lebih besar. Inilah sejumlah alasan mengapa
motivator kepemimpinan dan pengembangan diri, Ainy Fauziyah dilibatkan dalam kegiatan
Seminar Kebidanan Nasional diadakan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju (STIKIM)
di Jakarta, yang melibatkan lebih dari 1500 bidan. "Bidan punya kelebihan yakni peduli yang
ditunjukkan dari cara mereka merawat ibu dan bayi. Rasa peduli ini yang perlu digali lebih
mendalam lagi. Sepandai apa pun kalau tidak punya peduli jangan berharap bisa menjadi bidan
luar biasa. Kalau peduli, ia bisa mengubah mindset, ia bisa membuat perubahan. Namun peduli
saja tidak cukup, tapi juga dibutuhkan keyakinan. Problemnya tak semua bidan punya
kepercayaan diri dan benar-benar tahu apa yang ia mau," jelasnya di sela kegiatan seminar
berlangsung di Plaza Bapindo, Jakarta, Sabtu (30/6/2012). Bagaimana menjadi bidan yang tahu
apa yang mereka inginkan, memiliki mental hidup yang bukan semata mengejar uang, memiliki
peduli yang tinggi dan keyakinan, menjadi tujuan motivasi Ainy bertema Superwoman Mulia
untuk para bidan muda ini. Bagi Ainy, bidan memiliki potensi besar melakukan perubahan dari
segi kesehatan. Karenanya, penting bagi bidan untuk mampu memotivasi dirinya, memiliki
keyakinan akan apa yang dilakukannya dan punya jiwa sosial tinggi agar mampu bekerja dengan
semangat kepedulian, bukan semata mengejar materi. "Uang akan datang dengan sendirinya
jika kita berbuat baik," jelas motivator yang juga penulis buku Dahsyatnya Kemauan ini. Rasa
peduli yang tinggi perlu dimiliki bidan jika ingin sukses menjalani pilihan kariernya ini. Ainy
menyontohkan bagaimana bidan asal Amerika Robin Lim mampu membuat perubahan dengan
mendirikan klinik Bumi Sehat di Ubud, Bali, membantu kaum tak mampu untuk melahirkan
dengan penanganan yang setara dan memang semestinya didapatkan ibu dan bayi. Begitu juga
dengan bidan Rosalinda Delin dari Belu, Nusa Tenggara Timur yang menggerakkan sosialisasi
dari rumah ke rumah mengenai risiko tradisi panggang api untuk ibu baru melahirkan. Perlahan
masyarakat setempat mulai meninggalkan kebiasaan yang membahayakan kesehatan ibu. Atas
perjuangannya, penghargaan Bidan Inspirasional Srikandi Award 2011 diberikan kepadanya.
Bidan muda Indonesia juga bisa melakukan hal besar, dengan memiliki kepedulian dan
keyakinan. Demikian diyakini Ainy, semangat yang berusaha ia tularkan kepada sebanyak
mungkin peserta seminar. "Bidan pun pahlawan, dalam arti memiliki esensi sebagai pahlawan
dalam bidang kesehatan," tutupnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengapa Bidan Butuh
Motivasi?", https://lifestyle.kompas.com/read/2012/07/01/00110768/Mengapa.Bidan.Butuh.Motiv
asi.