Leafleat Mobilisasi Dini

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 9

PROPOSAL

PELATIHAN KESEHATAN CARA MENYUSUI YANG BAIK DAN BENAR SERTA


PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG GIZI SEIMBANG PADA IBU
MENYUSUI PERAWATAN RUANG CAMELIA DI RUMAH SAKIT
UMUM DAERAH KABUPATEN BEKASI

\MPUL

PENYUSUN:

1. Edo Setiawan 4. Syuman Jaya


2. Isti Asmara 5. M. Ikbal
3. M. Fauzan Azhar 6. Shintia Amtasari

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

INSTITUT MEDIKA DRG. SUHERMAN (IMDS)

2019
Lembar Identitas dan Pengesahan Pendidikan Kesehatan

Judul :Pelatihan kesehatan cara menyusui yang baik dan benar serta
pendidikan kesehatan tentang Gizi Seimbang pada ibu
menyusui dalam perawatan Ruang Camelia di Rumah Sakit
RSUD Kabupaten Bekasi
Ketua Penyuluhan
Nama Lengkap : Ns. Yuli Erlina, S.Kep, M.Kes
NIK : 50090322
NIDN : 0408077902
Jabatan Fungsional : Asisten Ahli
Program Studi : Prodi Sarjana Keperawatan dan Profesi Ners

Anggota :
1. Edo Setiawan
2. Isti Asmara
3. M. Fauzan Azhar
4. M. Ikbal
5. Shintia Amtasari
6. Syuman Jaya

Cikarang, 15 November 2019


Mengetahui,
Pembimbing Klinik Ketua Penyuluhan

(Ns. Yuli Erlina, S.Kep, M.kes) (Ns. Yuli Erlina, S.Kep, M.kes)
NIK. 50090322 NIK. 50090322

Mengetahui,
Kepala Ruangan

(Hj. Tini A R, S.SiT)


NIK.
USULAN PENYULUHAN KESEHATAN
PRAKTIK PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN IX
INSTITUT MEDIKA Drg. SUHERMAN

RINGKASAN
Dalam rangka menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi, UNICEF dan WHO
merekomendasikan sebaiknya bayi hanya disusui air susu ibu (ASI) selama paling sedikit 6
bulan, dan pemberian ASI dilanjutkan sampai bayi berumur dua tahun (WHO, 2018).
Tujuan penyuluhan tentang ASI Eksklusif, diharapkan klien dan keluarga mampu
mengerti, memahami mengenai ASI Eksklusif, dan menyadari untuk mendukung program
ASI Eksklusif dan memberikan ASI Eksklusif pada bayinya. Selain itu klien juga diharapkan
dapat menyusui anaknya dengan cara yang baik dan benar serta nutrisi ibu menyusui agar
tidak terjadi ASI yang tidak keluar dan beberapa faktor lainnya, diantaranya dapat dilakukan
dengan cara memerah ASI yang dapat dilakukan, dan penyimpanan ASI yang dapat
dilakukan.
Penyuluhan ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai ASI eksklusif serta
menyusui yang baik dan benar dapat meningkatkan pemahaman pada ibu serta meningkatkan
kesejahteraan pada bayi dan munurunkan morbiditas maupun mortalitas. Pelatihan cara
menyusui yang baik dan benar menggunakan buku kerja sehingga ibu dapat memahami dan
melakukan dengan baik dan benar. Beberapa materi pelatihan dan pendampingan yang akan
diberikan diantaranya mencuci tangan, cara memompa ASI dengan tangan, dengan bantuan
botol mesin. Pendidikan kesehatan tentang ASI Eksklusif pada ibu menyusui akan diberikan
menggunakan media LCD proyektor. Metode yang akan digunakan yaitu menggunakan
diskusi dan simulasi alat peraga.
BAB I
PENDAHULUAN

1. ANALISIS SITUASI
Mortalitas dan morbiditas pada wanita hamil, bersalin dan nifas adalah masalah
besar di negara berkembang. Di negara miskin sekitar 25-30% kematian wanita usia
subur disebabkan oleh kehamilan persalinan dan nifas. Kematian saat melahirkan
biasanya menjadi faktor utama mortalitas wanita muda pada masa puncak
produktivitasnya. Tahun 1996 WHO memperkirakan lebih dari 585.000 ibu pertahunnya
meninggal saat hamil bersalin dan nifas. Di Asia Selatan wanita kemungkinan 1 : 18
meninggal akibat kehamilan, persalinan dan nifas. Di negara Afrika 1 : 14, sedangkan di
Amerika Utara hanya 1 : 6.366. Lebih dari 50% kematian di negara berkembang
sebenarnya dapat dicegah dengan teknologi yang ada serta biaya relatif rendah
(Prawirohardjo, 2002). Pada wanita atau ibu nifas, penjelasan mengenai tanda-tanda
bahaya masa nifas sangat penting dan perlu, oleh karena masih banyak ibu atau wanita
yang sedang hamil atau pada masa nifas belum mengetahui tentang tanda-tanda bahaya
masa nifas, baik yang diakibatkan masuknya kuman kedalam alat kandungan seperti
eksogen (kuman datang dari luar), autogen (kuman masuk dari tempat lain dalam tubuh)
dan endogen (dari jalan lahir sendiri) (Rustam Mochtar, 1998). Hingga saat ini penyebab
infeksi nifas diantaranya adalah persalinan berlangsung lama sampai terjadi persalinan
terlantar, tindakan operasi persalinan, tertinggalnya plasenta, selaput ketuban dan
bekuan darah, ketuban pecah dini atau pada pembukaan masih kecil melebih 6 jam,
keadaan yang dapat menurunkan keadaan umum yaitu perdarahan antepartum dan post
partum, anemia pada sat kehamilan, malnutrisi, kelelahan, dan ibu hamil dengan
penyakit infeksi.
Dari hasil data yang ditemukan bahwa kami tertarik untuk melakukan Penyuluhan
“Tanda-Tanda Bahaya Masa Nifa Di Rumah Sakit Kabupaten Bekasi”.

2. PERMASALAHAN
a. Masih banyaknya ibu yang memberikan susu formula pada bayi nya, dari hasil
wawancara didapatkan data dari 5 ibu mengatakan dari 3 ibu bahwa
ketidaktahuan tentang penyimpanan asi dan cara memerah asi.
b. Sedikitnya penyimpanan ASI di ruang NICU yang tersedia terutama pada
pasien-pasien yang membutuhkannya dari sekian pengujung didapatkan data
bahwa dapat diobservasi yang sering memberi ASI terhadap petugas kesehatan
hanya 1-2 ibu, selebihnya pasien-pasien mendapatkan susu formula.
c. Peningkatan status kesehatan melalui terlaksananya program ASI Eksklusif,
masih kurang terhadap pemberian ASI yang baik dan benar terhadap pasien
dikarenakan ketidakmampuan dan ketidaktahuan tentang ASI yang ingin
diberikan ke pasien, sehingga data yang didapatkan hasil wawancara dengan
orang tua dari jumlah 4 orang tua rata-rata ketidaktahuan.

3. SOLUSI PERMASALAHAN
Tujuan umum yang merupakan solusi dari ibu menyusui adalah untuk
meningkatkan pemberian ASI eksklusif pada bayi dan cara menyusui yang baik dan
benar guna menurunkan Angka kematian Ibu dan Kematian Bayi. Sedangkan
tujuan khususnya yaitu:
1. Meningkatkan pengetahuan ibu tentang ASI Eksklusif, cara memerah ASI,
penyimpanan ASI dan cara menyusui yang baik dan benar.
2. Meningkatkan sikap ibu dan keluarga tentang ASI Eksklusif, cara memerah
ASI, penyimpanan ASI dan cara menyusui yang baik dan benar.
3. Meningkatkan perseptif ibu dan keluarga tentang ASI Eksklusif cara memerah
ASI, penyimpanan ASI dan cara menyusui yang baik dan benar.
4. Terpenuhinya pemberian asi eksklusif bagi bayi sehingga meningkatkan tumbuh
kembangnya.
Kegiatan penkes, demonstrasi cara memerah ASI dan pelatihan menyusui
yang baik dan benar ini mempunyai ruang lingkup meliputi pelayanan kesehatan
dasar secara komperhensif, yaitu upaya promotif, dan preventif, serta upaya
pemberdayaan ibu menyusui dan keluarga dalam bidang kesehatan ini. Kegiatan
rutin penkes dan pelatihan ini diselenggarakan dan dimotori oleh mahasiswa profesi
ners dengan bimbingan teknis dari Kepala Ruangan NICU dan Pembimbing terkait.
Upaya pelayanan kesehatan yang dapat diselenggarakan antara lain:
1. Promotif
a. Penyuluhan kesehatan antara lain: ASI eksklusif, cara mencuci tangan
sebelum pemberian ASI, Penkes gizi ibu menyusui, pelatihan menyusui yang
baik dan benar serta bagaimana memompa asi yang baik agar dapat
disimpan.
2. Preventif
a. Penjaringan kesehatan
b. Pemeriksaan kesehatan berkala ibu menyusui dan bayi

4. GAMBARAN IPTEK
1. Jasa berupa penyuluhan dan pendampingan untuk melakukan pelatihan tentang
menyusui yang baik dan benar serta penkes tentang ASI eksklusif.
2. Pengetahuan dan pemahaman ibu menyusui tentang pentingnya ASI Eksklusif
dan menyusui yang baik dan benar.
3. Ibu Menyusui dapat melakukan praktek cuci tangan sebelum menyusui, praktek
menyusui yang baik dan benar, serta cara memompa ASI untuk disimpan.
4. Leaflat berisi himbauan tentang cara mencuci tangan yang benar dan praktek
menyusui yang baik dan benar serta cara memompa ASI.

5. METODE PELAKSANAAN
Penyuluhan ini merupakan program kerja yang dilaksanakan Program Praktek studi
Profesi Ners Institut Medika Drg. Suherman pada bulan November 2019.
Penyuluhan ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai tanda dan
bahaya masa. Kegiatan ini dilaksanakan dengan menjalin kerjasama antara pengusul
dengan ruangan NICU RSUD Kabupaten Bekasi. Jumlah peserta untuk kegiatan ini adalah
18 ibu menyusui.
Dalam setiap pelatihan dan pendampingan kegiatan menggunakan buku kerja
sehingga ibu menyusui dapat mempelajari dengan baik di lingkungan Ruangan camelian.
materi pelatihan dan pendampingan yang akan diberikan diantaranya tanda dan bahaya
masa nifas . Metode yang akan digunakan menggunakan ceramah dan tanya jawab .
5. JADWAL
Jadwal pelaksanaan Penyuluhan Kesehatan disusun dengan mengisi langsung table
berikut dengan memperbolehkan penambahan baris sesuai banyaknya kegiatan.
Tanggal
No Nama Kegiatan
13 14 15 16 18 19 20
Pengumuman Usulan
1.
Penyuluhan Kesehatan *
Penilaian usulan
(pembahasan usulan dan
2.
kunjungan Penyuluhan
Kesehatan) *
Penetapan usulan penyuluhan
3.
kesehatan yang difasilitasi *
Pengumuman Usulan
4. penyuluhan Kesehatan yang
difasilitasi *
Kontrak dengan Ruang
5.
Camelia *
Pelaksanaan Penyuluhan
6. Kesehatan di Ruang Camelia
RSUD Kabupaten Bekasi *
Evaluasi kegiatan / penulisan
7.
hasil *
8. Penyusunan artikel *
9. Pengiriman laporan *
10. Publikasi *

6. PETA LOKASI
SUSUNAN ACARA

Waktu Acara Keterangan

14.00 – 14.15 wib Acara Pembukaan

1. Pembukaan
2. Doa
3. Kata sambutan
 Ketua Penyuluhan MC

 Kepala Ruangan
Yang Diwakilkan
14.15 – 14.40 Penjelasan dan Demonstrasi
cara menyusui yang baik dan
Penyaji 1,2
benar, serta cara mencuci
tangan

14.40 – 15.00 Penjelasan Gizi Seimbang. Penyaji 3

15.00-15.15 Penutupan

1. Penutup MC

Anda mungkin juga menyukai