Anda di halaman 1dari 9

TEKNIK ASSESMEN OBSERVASI DAN PERCAKAPAN SEBAGAI UPAYA

PEMANTAUAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK DI TK PAMARDI SIWI


NANGGULAN MAGUWOHARJO SLEMAN YOGYAKARTA

Muhammad Habibu Rahman


Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
Email: habiburahman393@gmail.com

ABSTRAK

Tulisan ini menyajikan tentang pentingnya setiap pendidik untuk memantau perkembangan
bahasa anak. Perkembangan bahasa pada anak usia dini sangat unik dan menarik. Untuk
memantau perkembangan bahasa pada anak usia dini maka setiap pendidik perlu melakukan
assesmen pada kegiatan belajar dan kegiatan bermain di sekolah. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui teknik assesmen dengan observasi dan percakapan dalam upaya memantau
perkembangan bahasa anak di TK Pamardi Siwi Nanggulan Maguwoharjo Sleman
Yogyakarta. Sumber data dalam penelitian ini meliputi kepala sekolah, dan guru kelas.
Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data
dilakukan dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil
penelitian dapat disimpulkan bahwa assesmen yang digunakan di TK Pamardi Siwi sudah
sesuai dengan peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan no 137 tahun 2014, kurikulum
yang digunakan kurikulum 2013. Untuk mengamati perkembangan bahasa anak, pendidik
lebih cenderung menggunakan assesmen observasi kelompok dengan menggunakan ceklis
dan percakapan secara terstruktur. Perencanaan dan pelaksanaan assesmen observasi dan
percakapan di TK Pamardi Siwi dapat dikatakan sudah baik, karena bersifat terstruktur dan
sistematis. Hal ini dapat terlihat ketika assesmen harian diolah menjadi assesmen mingguan,
bulanan, begitu seterusnya sampai satu semester.
Kata Kunci: Asessmen PAUD, Perkembangan Bahasa

ABSTRACT

This paper presents the importance of each educator to monitor children's language
development. Language development in early childhood is very unique and interesting. To
monitor language development in early childhood, every educator needs to conduct an
assessment of learning activities and play activities in school. This study aims to determine
the assessment techniques with observation and conversation in an effort to monitor the
language development of children in Pamardi Siwi Kindergarten Nanggulan Maguwoharjo
Sleman Yogyakarta. Data sources in this study include the principal, and the class teacher.
Data collection is done by observation, interviews, and documentation. Data analysis is done
by data reduction, data presentation, and conclusion drawing. Based on the results of the
study it can be concluded that the assessment used at the Pamardi Siwi Kindergarten is in
accordance with the Minister of Education and Culture Regulation 137 of 2014, the
curriculum used in the 2013 curriculum structured. Planning and conducting observation
and conversation in Pamardi Siwi Kindergarten can be said to be good, because it is
structured and systematic. This can be seen when the daily assessment is processed into
weekly, monthly assessments, and so on for up to one semester.

Keywords: PAUD Asessment, Language Development


PENDAHULUAN Pendidikan anak usia dini
merupakan wilayah pembahasan yang
Masa anak usia dini adalah masa sangat luas dan semakin menarik. Karena
yang sangat berharga dalam hidup usia dini merupakan awal bagi
manusia. Pada masa inilah keperibadian pertumbuhan dan perkembangan anak. Hal
seseorang mulai dibentuk. Pengalaman- itu akan membawa dampak bagi sepanjang
pengalaman yang terjadi pada masa ini kehidupan anak selanjutnya. Pendidikan
cenderung bertahan dan mempengaruhi anak usia dini memegang peranan penting
sikap baik ataupun buruk anak dimasa dan menentukan bagi sejarah
selanjutnya. Salah satu dari potensi perkembangan anak selanjutnya, sebab
perkembangan anak usia dini adalah pendidikan anak usia dini merupakan
perkembangan bahasa khususnya dalam pondasi bagi dasar kepribadian anak.
kemampuan kelancaran berbicara. Pada
dasarnya bahasa adalah media komunikasi Mengingat pentingnya masa usia
untuk menyampaikan pikiran, perasaan dini bagi perkembangan anak, peran
dan pendapat. Dengan berbahasa stimulasi berupa penyediaan lingkungan
khususnya berbicara maka anak dapat yang kondusif harus disiapkan o leh para
mengungkapkan kebutuhan dan pendidik, baik orang tua, guru, pengasuh
keinginannya, menciptakan hubungan ataupun orang dewasa lain yang ada
yang baik dengan orang lain, disekitar anak, sehingga anak memiliki
mempengaruhi perasaan, pikiran dan kesempatan untuk mengembangkan
perilaku orang lain. seluruh potensinya. Salah satu potensi
Pentingnya untuk memantau yang sangat berpengaruh dalam
perkembangan bahasa anak usia dini, perkembangan kognitif dan psikis anak
karena pemikiran anak akan semakin adalah bahasa.
diperluas dengan semakin maraknya
konten-konten di media yang anak lihat, Pengertian bahasa menurut kamus
besar bahasa Indonesia diartikan sebagai
sehingga kognitif anak juga akan
sistem lambang bunyi yang arbitrer yang
berkembang apabila anak sering diajak
digunakan oleh anggota masyarakat untuk
berbicara, didengarkan dan mendapat
bekerja sama, berinteraksi dan
respon dari lingkungannya. Apabila
perkembangan bahasa anak baik, maka mengidentifikasi diri. Diartikan sebagai
anak tersebut dapat memecahkan banyak percakapan atau perkataan yang baik.
masalah dalam kehidupannya. Untuk (Hasan Alwi, 2002:88) Bahasa merupakan
mengetahui perkembangan bahasa pada alat komunikasi antara anak dengan orang
lain. Pada masa anak-anak awal (early
anak usia dini, seorang pendidik perlu
childhood), bahasa mulai digunakan
melakukan assesmen dalam perkembangan
sebagai alat yang membantu anak untuk
bahasa anak tersebut seperti menggunakan
merancang aktivitas dan memecahkan
teknik assesmen observasi dan percakapan.
masalah.
KAJIAN TEORITIK
Bahasa memungkinkan daya tahan
Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini
produk dari pikiran, karena semua
pengetahuan yang diperoleh seseorang itu 1. Kemampuan menangkap maksud
dituturkan dan diwujudkan dalam yang ingin dikomunikasikan orang
perurutan kata-kata dalam bentuk bahasa. lain.
Peningkatan pikiran dalam tuntutan kata- 2. Kemampuan untuk berkomunikasi
kata itu sangat penting artinya, baik untuk dengan orang lain sedemikian rupa
proses berfikir sendiri, maupun bagi sehingga dapat dimengerti. (Elfi
perkembangan kehidupan psikis Yuliani, 2005:128)
seseorang. (Abu Ahmadi, 2009:89) Pada
mulanya bahasa anak-anak bersifat Setiap orang tua atau orang dewasa
egosentris, yaitu bentuk bahasa yang lebih sudah saatnya melakukan pendidikan
menonjolkan diri sendiri, berkisar pada bicara atau bahasa kepada anak sejak usia
minat, keluarga danmiliknya sendiri. dini. Karena pada dasarnya “Bahasa
Menjelang akhir masa anak-anak awal, merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari semua kegiatan dalam mengarungi
percakapan berangsur-angsur berkembang
kehidupan.” (Mansur, 2005:37) Pada usia
menjadi bahasa sosial. Bahasa sosial
ini anak diharapkan sudah mampu
dipergunakan untuk berhubungan, bertukar
mengadakan komunikasi dengan lawan
pikiran dan mempengaruhi orang
lain.(Desnita, 2012: 140-141) bicaranya.

Anak-anak yang belajar bahasa


Perkembangan bahasa merupakan
dalam lingkungan sosial berkomunikasi
salah satu dari kemampuan dasar yang
harus dimiliki anak, terdiri dari beberapa dengan orang lain, pertama kali biasanya
tahapan sesuai dengan usia dan dengan ibu, ayah dan lingkungan
karakteristik perkembangannya.(Ika keluarganya. secara garis besar ibulah
Irayana, 2017:100) Untuk meningkatkan yang membentuk lingkungan berbahasa
sejak dini. Oleh sebab itu untuk
perkembangan bahasa pada anak usia dini,
mengantisipasi pengaruh lingkungan di era
anak-anak memerlukan kesempatan untuk
globalisasi ini, lingkungan keluarga
berbicara dan didengarkan. Anak yang
khususnya orangtua harus memberikan
sehat, lebih cepat berbicara ketimbang
anak yang tidak sehat, karena motivasinya contoh dan membiasakan anak dengan
lebih kuat untuk menjadi anggota bahasa yang baik sesuai dengan aturan
kelompok sosial dan berkomunikasi agama, sehingga ketika anak bergaul di
dengan anggota kelompok tersebut. Anak lingkungan yang terdiri dari berbagai suku,
yang memiliki kecerdasan tinggi, belajar kelompok, budaya dan sebagainya, maka
anak akan selalu membawa bahasa yang
berbicara lebih cepat dan memperlihatkan
baik ketika bergaul, dan akan siap
penguasaan bahasa yang lebih unggul
mengontrol diri, anak akan selalu
daripada anak yang tingkat kecerdasannya
rendah. mengontrol diri karena adanya tindakan
pembiasaan yang dilakukan orangtua
Berbicara merupakan sarana kepada anak di lingkungan keluarga.
berkomunikasi. Untuk dapat
berkomunikasi dengan orang lain, semua Agar anak tahu mengucapkan kata
individu harus menguasai dua fungsi yang dengan betul, dan kemudian
berbeda yaitu: menggabungkannya menjadi kalimat yang
betul, maka mereka harus memiliki model
bicara yang baik untuk ditiru. Model Ketika anak tumbuh dan berkembang,
tersebut mungkin orang di lingkungan terjadi peningkatan secara kuantitas dan
mereka, penyiar radio atau televisi, dan kualitas (keluwesan dan kerumitan) produk
aktor film. Jika mereka kekurangan model bahasanya. Secara bertahap kemampuan
yang baik, maka mereka akan sulit belajar anak meningkat, bermula dari hanya
berbicara dan hasil yang dicapai berada mengekspresikan suara sampai
dibawah kemampuan mereka. (Samsu mengekspresikan dengan komunikasi.
Yusuf, 2001:185) Orang tua harus
mengembangkan dan mengarahkan Tahapan Perkembangan Bahasa Anak
seluruh kehidupan anak dengan Usia Dini
menciptakan suasana lingkungan yang Adapun perkembangan bahasa
sopan dalam berbahasa dan santun dalam anak usia dini dijelaskan oleh Helmawati
berbicara. (2015:84-102) berdasarkan perkembangan
Perkembangan bahasa pada anak usia yaitu:
usia dini merupakan suatu hal yang sangat 1. Usia 0 < 3 bulan: Anak usia dini
penting untuk diperhatikan. baru dapat mengeluarkan suara
Perkembangan bahasa anak usia dini untuk menyatakan keinginan atau
dapat dilihat kegiatan dari kemampuan sebagai reaksi atas rangsangan
anak mengungkapkan sesuatu, mendengar, seperti: menangis, berteriak dan
dan memahami bahasa dan juga dapat bergumam.
dilakukan dengan membaca gambar. 2. Usia 3 - < 6 bulan: Anak mulai
Membaca merupakan kegiatan yang memperhatikan/mendengarkan
menyenangkan bagi anak apabila buku ucapan orang, mengoceh, dan
yang dibaca di dalamnya terdapat sesuatu tertawa kepada orang yang
yang menarik untuk anak seperti terdapat mengajak berkomunikasi.
gambar-gambarnya. Anak juga dapat 3. Usia 6 - < 9 bulan: Anak mulai
berkreasi dalam mengembangkan bacaan menirukan ucapan, merespon
yang dilihat dari gambar yang bermakna permainan cilukba, menunjuk
suatu tulisan. benda dengan mengucapkan satu
kata.
Kegiatan berbahasa pada anak usia
4. Usia 9 - < 12 bulan: Anak mulai
dini dapat diperhatikan dari berbicara anak.
Dalam berbicara terkadang anak dapat mengucapkan dua kata untuk
menyesuaikan dengan keinginannya menyatakan keinginan,
sendiri. Hal ini tidak sama dengan menyatakan penolakan, menyebut
menulis, di mana diperlukan suatu aturan nama benda atau binatang (pus
untuk kucing dan oti untuk roti).
berbahasa yang baik, benar, dan tertib.
5. Usia 12 - < 18 bulan: Anak mulai
Dengan kata lain, dalam menulis
menunjuk bagian tubuh yang
diperlukan adanya keserasian antara
ditanyakan, memahami tema
pikiran dan tatanan bahasa yang tepat
dalam mengeskpresikan gagasan yang cerita pendek, merespon
tertuang dalam lambang-lambang bahasa pertanyaan dengan jawaban “ya”
tulisan. (Wiwik Pudjaningsih, 2013:85) atau “tidak”., dan mengucapkan
kalimat yang terdiri atas dua kata.
6. Usia 18 - < 24 bulan: Anak mulai gambar yang memiliki bunyi yang sama,
menaruh perhatian pada gambar- berkomunikasi secara lisan, meiliki
gambar dalam buku, pembendaharaan kata, menyusun kalimat
menggunakan kata-kata sederhana sederhana, memiliki lebih banyak kata-
untuk menyatakan keingintahuan, kata untuk mengekspresikan ide pada
menjawab pertanyaan dengan orang lain, dan melanjutkan sebagian
kalimat pendek, dan menyanyikan cerita yang telah diperdengarkan.
lagu sederhana.
7. Usia 2 - < 3 tahun: Anak mulai Perkembangan bahasa untuk anak
menggunakan kata tanya dengan usia dini meliputi empat pengembangan
tepat (apa, siapa, bagaimana, yaitu mendengarkan, berbicara, membaca
mengapa, dimana) dan menulis. Pengembangan tersebut
8. Usia 3 - < 4 tahun: Anak mulai harus dilakukan seimbang agar
memperoleh pengembangan membaca dan
menyatakan keinginan dengan
menulis yang optimal. Berikut ini contoh-
mengucapkan kalimat sederhana
contoh kegiatan yang dapat dilakukan guru
(saya ingin main bola), dan mulai
untuk mengembangkan kemampuan
menceritakan pengalaman yang
dialami dengan cerita sederhana. tersebut.
9. Usia 4 - < 5 tahun: Anak mulai Pengembangan kemampuan
menyimak perkataan orang lain mendengarkan dapat dilakukan dengan
(bahasa ibu dan bahasa lainnya), kegiatan mendengarkan bercerita,
mengerti dua perintah yang mendengarkan suara-suara binatang,
datang bersamaan, memahami menebak suara, menyimak cerita, pesan
cerita yang dibacakan, mengenal berantai, menirukan suara, menirukan
kata sifat (nakal, pelit, baik, kalimat, menjawab pertanyaan,
berani, cantik, jelek dsb), mendengarkan radio, mendengarkan kaset
mengulang kalimat sederhana, cerita untuk anak, lagu-lagu anak, dan lain
menjawab pertanyaan sederhana, sebagainya. Pengembangan kemampuan
mengungkapkan perasaan dengan berbicara dapat dilakukan dengan kegiatan
kata sifat, menyebutkan kata-kata ekploratorif sambil mendiskusikan
yang dikenal, mengutarakan hasilnya, menceritakan pengalamannya,
pendapat kepada orang lain, menceritakan hasil karya, bertanya,
menyatakan alasan terhadap menceritakan kembali cerita, dan lain
sesuatu yang diinginkan atau sebagainya.
ketidaksetujuan, dan
menceritakan kembali cerita yang Pengembangan kemampuan
pernah didengar. membaca dapat dilakukan dengan
memberi kebebasan anak untuk membaca
Usia 5 - < 6 tahun: Anak mulai gambar, eksplorasi dengan buku,
mengerti beberapa perintah secara menggambar dan menulis bebas, dan lain
bersamaan, mengulang kalimat yang lebih sebagainya. Pengembangan kemampuan
kompleks, memahami aturan dalam suatu menulis dapat dilakukan dengan memberi
permainan, menjawab pertanyaan yang kesempatan pada anak untuk mencorat-
lebih kompleks, menyebutkan kelompok coret, menggambar bebas, menulis
ekspersif hasil dari gambar, meniru situasi dan kegiatan yang dilakukan.
tulisan-tulisan yang ada disekitarnya, Observasi dapat dilakukan dengan cara
menulis di pasir, bermain dengan mengamati berbagai perilaku atau
melibatkan motorik halus seperti meronce, perubahan yang terjadi yang ditunjukkan
membentuk, menggunting, menempel, anak selama kurun waktu tertentu. Agar
mencocok, dan lain sebagainya. observasi dapat terarah, guru dapat
menggunakan instrument observasi,
Teknik Assesmen Observasi dan dengan tetap mengacu pada indikator
Percakapan pencapaian perkembangan anak. Hal yang
Asesmen merupakan istilah umum paling penting dalam melakukan penilaian
yang didefinisikan sebagai sebuah proses terhadap anak adalah melakukan
yang ditempuh untuk mendapatkan pengamatan (observasi).
informasi yang digunakan dalam rangka Teknik percakapan adalah suatu
membuat keputusan-keputusan mengenai teknik pengumpulan data yang dapat
para siswa, kurikulum, program-program, dilakukan guru untuk mendapatkan
dan kebijakan pendidikan. (Hamzah B. informasi tentang pengetahuan atau
Uno, 2012:1) Menurut Arends, Assesment penalaran anak mengenai sesuatu hal
is the process of collecting a full range of dengan cara melakukan percakapan
information about students and classrooms
langsung dengan anak maupun orang tua.
for the purpose of making instructional Dengan wawancara, guru dapat menggali
decition. (Muri Yusuf, 2015:13) lebih jauh kondisi objektif anak dan
Asesmen juga dapat diartikan mendapatkan informasi mengenai
sebagai penilaian dalam pembelajaran atau pengetahuan anak terhadap sesuatu hal.
prosedur yang digunakan untuk Penilaian percakapan terbagi dua, yaitu
mendapatkan informasi dengan tujuan percakapan terstruktur dan percakapan
mengetahui taraf pengetahuan, tidak terstruktur. Percakapan terstruktur
keterampilan, atau sikap peserta didik dilakukan sengaja oleh guru dengan
sebelum, selama dan setelah peserta didik menggunakan waktu dan pedoman khusus.
terlibat dalam proses pembelajaran. Percakapan tidak terstruktur adalah
(Bambang Subali, 2016:7) Jadi dapat menilai percakapan anak tanpa
disimpulkan bahwa asesmen adalah proses dipersiapkan terlebih dahulu, misalnya
pengumpulan data atau informasi mengenalkan identitas diri, menceritakan
mengenai peserta didik dan hal-hal yang kejadian yang ada disekitarnya dan lain
berkaitan dengan pendidikan yang sebagainya.
dilakukan selama proses pembelajaran METODE PENELITIAN
menggunakan instrumen asesmen untuk
membuat keputusan-keputusan. Berdasarkan jenis data yang
digunakan dan tujuan penelitian yang akan
Teknik observasi merupakan dicapai, Metode yang digunakan dalam
pengamatan yang dilakukan guru secara
penelitian ini adalah metode deskriptif,
langsung dan alamiah untuk mendapatkan pendekatan yang digunakan dalam
data atau informasi tentang perkembangan penelitian ini adalah pendekatan kualitatif.
dan permasalahan anak dalam berbagai Lokasi dalam penelitian ini adalah di TK
Pamardi Siwi Nanggulan Maguwoharjo tempat di kelurahan Maguwoharjo. Sejak
Sleman Yogyakarta. Subjek dalam tahun 1983 TK Pamardi Siwi menempati
penelitian ini kepala sekolah dan guru di gedung di atas tanah Kas Desa yang
TK Pamardi Siwi Nanggulan terletak di Padukuhan Nanggulan
Maguwoharjo Sleman Yogyakarta. Kelurahan Maguwoharjo hingga saat ini.
Penelitian dilaksanakan pada bulan Pada tahun 1986 TK Pamardi Siwi
Februari-Maret 2019. mendapat izin operasional dari
Departemen dan Kebudayaan Provinsi
Instrumen penelitian dalam Daerah Istimewa Yogyakarta atas
penelitian ini digunakan tiga jenis pengajuan oleh segenap pengelola TK
instrumen yaitu sebagai berikut: Pamardi Siwi pada waktu itu. Dengan
1. Instrumen observasi untuk mengamati penuh semangat dan perjuangan pengelola
cara guru mengembangkan metode TK Pamardi Siwi dalam membangun dan
berkisah dalam pembelajaran. mendidik anak-anak bangsa. TK Pamardi
Observasi yaitu tekhnik pengumpulan Siwi beralamatkan di jalan Sukaria,
data dimana peneliti mengadakan Nanggulan Kelurahan Maguwoharjo
pengamatan langsung gejala-gejala Kecamatan Depok Kabupaten Sleman
subyek yang diteliti. (Lexi. J. Moleong, Yogyakarta.
2002: 126)
Adapun teknik assesmen yang
2. Instrumen wawancara digunakan pada digunakan oleh pendidik di TK Pamardi
guru untuk mendapatkan informasi Siwi yaitu observasi ceklis, catatan
lebih rinci terhadap metode anekdot, unjuk kerja, dan percakapan.
pembelajaran yang digunakan guru. Namun, untuk memantau perkembangan
Wawancara merupakan proses bahasa anak, pendidik lebih
memperoleh keterangan dengan cara mengutamakan teknik assesmen observasi
tanya jawab sambil bertatap muka dan percakapan. Teknik assesmen
dengan menggunakan pedoman observasi digunakan untuk mengamati
wawancara. (Imron Arifin, 1996: 69) perkembangan bahasa anak ketika
HASIL DAN PEMBAHASAN berkomunikasi dan berinteraksi dengan
teman-temannya. Assesmen observasi
1. Hasil penelitian berbentuk observasi ceklis
Berdasarkan penelitian yang telah Tekhnik assesmen yang digunakan
dilakukan, diperoleh sebuah gambaran adalah tekhnik observasi kelompok dengan
tentang teknik assesmen observasi dan menggunakan ceklis. Berdasarkan
percakapan di TK Pamardi Siwi penilaian yang dilakukan Ibu Nuriyah,
Nanggulan Maguwoharjo Sleman S.Pd terdapat 6 anak yang sudah
Yogyakarta sebagai berikut: berkembang sangat baik, terdapat 4 anak
berkembang sesuai harapan, terdapat 2
TK Pamardi Siwi merupakan
anak mulai berkembang, terdapat 2 anak
Taman Kanak-kanak yang berdiri pada
yang masih butuh bimbingan.
tanggal 17 Agustus 1960, pada waktu itu
kegiatan belajar mengajar dilaksanakan Teknik Assesmen percakapan juga
dirumah warga kemudian berpindah digunakan oleh pendidik untuk memantau
perkembangan bahasa anak. Assesmen dapat diketahui bahwa TK
percakapan yang dilakukan pendidik di TK Pamardi Siwi Menggunakan
Pamardi Siwi terdiri dari percakapan assesmen observasi kelompok
terstruktur dan percakapan tidak dengan menggunakan ceklis dan
terstruktur. Percakapan terstruktur percakapan secara terstruktur.
dilakukan sengaja oleh guru dengan c. Berdasarkan dokumentasi peneliti,
menggunakan waktu dan pedoman khusus. dapat diketahui bahwa guru
Percakapan tidak terstruktur digunakan melakukan assesmen percakapan
guru untuk menilai percakapan anak tanpa tidak pada seluruh anak. Guru
dipersiapkan terlebih dahulu, misalnya lebih banyak fokus melakukan
mengenalkan identitas diri, menanyakan assesmen perkembangan bahasa
kabar menceritakan kejadian yang ada pada anak yang belum
disekitarnya dan lain sebagainya. Berikut berkembang dan mulai
berkembang.
2. Pembahasan d. Perencanaan dan pelaksanaan
Berdasarkan data yang diperoleh assesmen observasi dan
oleh peneliti sesuai dengan fakta-fakta percakapan di TK Pamardi Siwi
temuan penelitian, maka peneliti dapat dikatakan sudah baik, karena
menganalisa data yang sudah terkumpul bersifat terstruktur dan sistematis.
dengan metode deskriptif kualitatif sebagai Hal ini dapat terlihat ketika
berikut: assesmen harian diolah menjadi
assesmen mingguan, bulanan,
a. Hasil penelitian menunjukkan begitu seterusnya sampai satu
bahwa assesmen yang digunakan semester. Adanya kegiatan
di TK Pamardi Siwi Nanggulan assesmen yang bersifat terstruktur
Maguwoharjo Sleman Yogyakarta dan sistematis dapat memudahkan
sudah sesuai dengan Peraturan guru dalam mengamati dan
Menteri Pendidikan dan mengevaluasi hasil belajar anak.
Kebudayaan No 137 Tahun 2014. e. Berdasarkan wawancara dengan
Kurikulum yang digunakan adalah kepala sekolah dan beberapa guru,
kurikulum 2013, namun format bahwa hambatan yang dialami
teknik assesmen belum oleh guru di TK Pamardi Siwi
sepenuhnya merujuk kepada dalam melakukan assesmen adalah
format assesmen kurikulum 2013. belum sepenuhnya memahami
Format yang sudah merujuk format assesmen kurikulum 2013
kepada kurikulum 2013 hanya karena terlalu banyaknya
observasi dan percakapan. instrumen yang harus di isi oleh
Sedangkan yang lainnya masih guru, sehingga harapannya
merujuk kepada kurikulum pemerintah harus lebih gigih lagi
Tingkat Satuan pendidikan dalam mensosialisasikan teknik
(KTSP). assesmen kurikulum 2013, dan
b. Berdasarkan data pelaksanaan menyusun format assesmen lebih
assesmen observasi dan simpel, dipahami oleh guru,
percakapan di TK Pamardi Siwi,
sehingga guru lebih mudah dalam Hamzah B Uno & Satria Koni, 2012.
memantau perkembangan anak. Assesment Pembelajaran, Jakarta:
Bumi Aksara
Yusuf, Muri. 2015. Assesment dan
DAFTAR PUSTAKA
Evaluasi Pendidikan, Pilar
Arifin, Imron. 1996. Penelitian Kualitatif, Penyedia Informasi dan Kegiatan
Malang: Kalimasada Press Pengendalian Mutu Pendidikan,
Moleong, Lexy J. 2012. Metodologi Jakarta: Prenadamedia
Penelitian Kualitatif, Bandung: Subali, Bambang. 2016. Prinsip Assesmen
Remaja Rosdakarya dan Evaluasi Pembelajaran,
Alwi, Hasan. 2002. Kamus Besar Bahasa Yogyakarta: UNY Press
Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka
Ahmadi, Abu. 2009. Psikologi Umum,
Jakarta: Rineka Cipta
Desnita. 2012. Psikologi Perkembangan,
Bandung: Remaja Rosdakarya
Irayana, Ika. “pengembangan Screening
Assessment untuk Meningkatkan
Kompetensi Guru dalam
Mengidentifikasi Perkembangan
Bahasa Anak Usia Dini”,
Indonesian Journal Of Early
Childhood Education, Vol. 2, No. 1
June, 2017
Yuliani Rochmah, Elfi. 2005. Psikologi
Perkembangan, Ponorogo: STAIN
Ponorogo Press
Mansur. 2005. Pendidikan Anak Usia Dini
Dalam Islam, Yogyakarta: Pustaka
Pelajar
Yusuf, Samsu. 2001. Psikologi
Perkembangan Anak dan Remaja,
Bandung: Rosdakarya
Pudjaningsih, Wiwik. “Metode
Pengembangan Bahasa:
Penerapannya Pada Pembelajaran
Berbasis Tema dan Sentra di
Taman Kanak-kanak”, dalam
Jurnal Pena, ISSN 2089-3973,
Vol. 3, Nomor 2, Desember 2013
Helmawati. 2015. Mengenal dan
Memahami PAUD, Bandung:
Rosdakarya

Anda mungkin juga menyukai