1. Costum-cast post
negatif saluran akar yang telah dipreparasi. Alloy emas (Tipe III dan IV)
2. Pasak Prefabricated
Pasak ready made atau prefabricated dapat terbuat dari metal dan non-
metal. Pasak metal pada umumnya memiliki retensi yang baik (tapi mempunyai
modulus elastis yang berbeda dengan dentin sehingga tekanan yang jatuh pada
chronium (Co-Cr) Nickel chrodium (Ni-Cr), dan titanium alloys. Ni- Cr dan Co-
Cr lebih kuat tapi kaku dan mudah korosi, hal ini merupakan penyebab fraktur.
serrated (tajam) dan threaded (ulir). Pasak threaded merupakan pasak yang retentif
cepat, kuat dan retentif akan tetapi penggunaanya sangat selektif, bentuk pasak
keanekaragaman ini merupakan usaha untuk memenuhi tujuan retensi dan proteksi
bagi struktur gigi yang tersisa. Semua desain pasak ini dimasukkan kedalam
Kelompok gigi
Ada yang berpendapat bahwa perawatan saluran akar pada gigi tunggal
mempunyai hasil yang lebih baik dari pada yang berakar jamak. Hal ini
apikal pada gambaran radiografi. Tulang kortikal gigi-gigi anterior lebih tipis
dibandingkan dengan gigi-gigi posterior sehingga lesi resorpsi pada apeks gigi
anterior terlihat lebih jelas. Selain itu, superimposisi struktur radioopak daerah
radiografinya mudah dilakukan. Radiografi standar lebih mudah didapat pada gigi
posterior.
3. Saluran lateral atau saluran tambahan
bagian apikal saja, tetapi juga melalui saluran tambahan yang dapat ditemukan
pada setiap permukaan akar. Sebagian besar ditemukan pada setengah apikal akar
dan daerah percabangan akar gigi molar yang umumnya berjalan langsung dari
saluran tambahan, sering menimbulkan rasa sakit yang hebat sesudah perawatan
Birai adalah suatu daerah artifikasi yang tidak beraturan pada permukaan
ujung saluran. Birai terbentuk karena penggunaan instrumen yang terlalu besar,
tidak sesuai dengan urutan; penempatan instrument yang kurang dari panjang
kerja atau penggunaan instrumen yang lurus serta tidak fleksibel di dalam saluran
akar yang bengkok. Birai dan ferforasi lateral dapat memberikan pengaruh yang
patahan yang masih belum dibersihkan dan belum diobturasi serta seberapa
banyak patahannya. Prognosis yang baik jika patahan instrumen yang besar dan
terjadi ditahap akhir preparasi serta mendekati panjang kerja. Prognosis yang lebih
buruk jika saluran akar belum dibersihkan dan patahannya terjadi dekat apeks atau
yang berlebihan pada waktu mengisi saluran akar atau pada waktu penempatan
pasak. Adanya fraktur akar vertikal memiliki prognosis yang buruk terhadap hasil