Perencanaan Pariwisata
Pemasaran Pariwisata
Secara sederhana segmentasi pasar adalah membagi-bagi pasar sesuai dengan sifat
dan karakteristiknya. Menurut Kotler dalam Oka A. Yoeti (2002:74), dalam industri
pariwisata segmentasi pasar adalah membagi pasar pariwisata ke dalam kelompok-kelompok
wisatawan secara tegas, dan tiap kelompok itu dipilih atau ditetapkan sebagai target pasar
yang akan dipengaruhi dengan menggunakan strategi bauran pemasaran (marketing mix).
Berikut ini beberapa variabel utama yang dapat digunakan dalam melakukan segmentasi
menurut Kotler dkk. (2002: 255-261)
a. Measurable: Ukuran, daya beli, dan profil segmen harus dapat diukur
meskipun ada beberapa variabel yang sulit diukur.
b. Accessible: Segmen pasar harus dapat dijangkau dan dilayani secara
efektif.
c. Substantial: Segmen pasar harus cukup besar dan menguntungkan untuk
dilayani.
d. Differentiable: Segmen-segmen dapat dipisahkan secara konseptual dan
memberikan tanggapan yang berbeda terhadap elemen-elemen dan bauran
pemasaran yang berbeda.
e. Actionable: Program yang efektif dapat dibuat untuk menarik dan
melayani segmen-segmen yang bersangkutan.
STRATEGI SASARAN
Proses pemasaran pariwisata dilakukan dengan aktivitas analisis, baik pada sisi
permintaan (pangsa pasar) maupun pada sisi penawaran (produk) pariwisatanya
(Sunaryo, dalam Fandeli 1995).
a) Analisis Permintaan/Pasar Pariwisata
Permintaan wisata tidak menggambarkan sekelompok homogeny orang-
orang yang sedang berusaha bepergian setelah terdorong oleh motivasi tertentu.
Perbedaan struktur permintaan wisata ini tidak mengikuti suatu pola sistematis
yang didasarkan pada kebangsaan, tempat kediaman, jabatan, susunan
keluarga/tingkat sosial, atau tingkat umur dan jenis kelamin.
b) Analisis Penawaran/Produk Pariwisata
Penawaran pariwisata adalah mencakup tujuan pariwisata yang ditawarkan
kepada wisatawan yang nyata maupun yang potensial. Baik atraksi wisata
alamiah ataupun buatan manusia, jasa-jasa maupun barang-barang yang kira-kira
akan menarik wisatawan untuk mengunjunginya. Penawaran pariwisata dapat
berupa alamiah atau buatan manusia, yaitu:
1. Sumber-sumber alam.
2. Bautan manusia, ada lima kategori:
Berciri sejarah, budaya dan agama, seperti industri seni kerajinan
rakyat, industri kerajinan tangan, dll.
Prasarana-prasarana, yang meliputi prasarana umum yaitu
kebutuhan pokok pola hidup modern (rumah sakit, apotek, bank,
pusat perbalanjaan, dan sebagainya), dan prasarana wisata (hotel,
motel, desa wisata, pondok wisata, dan sebagainya).
Sarana pencapaian dan alat transportasi penunjang, pelabuhan
udara, kereta api, angkutan darat lainnya, dan pelabuhan laut.
Sarana pelengkap yang bersifat rekreatif dan hiburan.
Pola hidup masyarakat yang sudah menjadi khas wisata yang
sangat penting, seperti cara hidup bangsa dan pandangan hidup.
Strategi pemasaran pariwisata di suatu daerah sering menggunakan promosi dan
publikasi dalam mengenalkan obyek wisatanya. Publikasi dan promosi bertujuan untuk
memberitahukan kepada orang banyak atau kelompok tertentu bahwa terdapat suatu
produk yang akan dijual (Yoeti, 1996:47).
Kegiatan promosi merupakan suatu kegiatan yang intensif dalam waktu yang relatif
singkat. Dalam kegiatan promosi diadakan usaha untuk memperbesar daya tarik produk
terhadap calon konsumen (Soekadijo,1996:241). Promosi dapat dilakukan dengan
beberapa cara, seperti pemasangan iklan (advertising), promosi penjualan (sales
promotions) maupun melakukan persuasif melalui personal selling dan dibantu dengan
public relations sehingga promosi yang dilakukan dengan efektif.
Promosi dapat dilakukan secara langsung dan tidak langsung. Promosi langsung
dapat dilakukan melalui:
Peragaan (display), misalnya rumah adat, pakaian tradisional, gambar-gambar.
Barang cetakan (prospectus, leaflet, folder, booklet, atau brochure) yang
disebarkan ke pasar.
Pameran khusus berupa benda-benda kebudayaan, pertunjukan kesenian, dan
sebagainya.
Pemberian rabata selama jangka waktu tertentu biasanya diberikan pada waktu
promosi.
Pemberian hafiah, khusus selama waktu promosi, misalnya karcis bebas untuk
atraksi di daerah pariwisata dan sebagainya
MEMPOSISIKAN PEMASARAN PARIWISATA
1. Targeting: Menurut Solomon dan Elnora (2003), Target market ialah ”Group that a
firm selects to turn into customers as a result of segmentation and targeting”. Setelah
pasar dibagi-bagi dalam segmen-segmen, maka perusahaan harus memutuskan
suatu strategi target pasar.Perusahaan dapat memilih dari empat strategi peliputan
pasar, yaitu:
a) Undifferentiated targeting strategy, strategi ini menganggap suatu pasar
sebagai satu pasar besar dengan kebutuhan yang serupa, sehingga hanya
ada satu bauran pemasaran yang digunakan untuk melayani semua pasar.
Perusahaan mengandalkan produksi, distribusi, dan periklanan massa
guna menciptakan citra superior di mata sebagian besar konsumen.
b) Differentiated targeting strategy, perusahaan menghasilkan beberapa
produk yang memiliki karakteritik yang berbeda. Konsumen
membutuhkan variasi dan perubahan sehingga perusahaan berusaha
untuk menawarkan berbagai macam produk yang bisa memenuhi variasi
kebutuhan tersebut.
c) Concentrated targeting strategy, perusahaan lebih memfokuskan
menawarkan beberapa produk pada satu segmen yang dianggap paling
potensial.
d) Custom targeting strategy, lebih mengarah kepada pendekatan terhadap
konsumen secara individual.
a) Produk (product), kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan perusahaan kepada
pasar sasaran meliputi : ragam, kualitas, desain. fitur, nama/merek, dan kemasan ;
b) Harga (price), adalah sejumlah uang yang harus dibayarkan pelanggan untuk
memperoleh produk meliputi: daftar harga, diskon potongan harga, periode
pembayaran, dan persyaratan kredit ;
c) Tempat (place), kegiatan perusahaan yang membuat produk tersedia bagi
pelanggan sasaran meliputi: Lokasi, saluran distribusi, persediaan, transportasi dan
logistik ;
d) Promosi (promotion) berarti aktivitas yang menyampaikan manfaat produk dan
membujuk pelanggan membelinya meliputi :Iklandanpromosipenjualan.
Program pemasaran yang efektif harus dapat memadukan semua elemen bauran
pemasaran kedalam suatu program pemasaran terintegrasi yang dirancang untuk mencapai
tujuan pemasaran perusahaan dengan menghantarkan nilai bagi konsumen. Sebelum
membangun dan menerapkan 4 P diatas, pemasar sebaiknya memikirkan terlebih dahulu
“empat C” seperti yang diungkapkan oleh Ir. Fl. Titik Wijayanti, MM, yang terdiri dari: