Nim : 183111136
Kelas : PAI 3D
ULUMUL HADIS
Karya Dr. Nuruddin 'Itr
A. Pengertian Umum tentang Mushthalah Al-Hadis
1. Lahirnya Mushthalah Al-Hadis
Allah menurunkan Al-Qur'an dengan penuh hikmah sebagai hidayah dan
penerang jalan kebahagiaan manusia di dunia dan akhirat. Selain itu Allah
memberi sunnah yang merupakan perincian dan penjelasan dari kitab itu.
Seperti pada QS. An-Nahl: 44 yang artinya "dan kami turunkan kepadamu
al-Qur'an, agar kami menerangkan kepada umat manusia apa yang telah
diturunkan kepada mereka dan supaya mereka memikirkan."
Beberapa hadis mutawattir mengisyaratkan kewajiban mengambil petunjuk
Nabi dalam segala urusan, baik urusan kecil maupun besar, mulia atau hina,
dengan hati yang rela atau enggan, menguntungkan atau meurugikan.
Bahkan Nabi menekankan agar kita berpegangan pada hadis beliau dalam
kondisi arus budaya dan tradisi masyarakat yang telah menyimpang.
2. Ilmu Hadis Riwayah dan Dirayah
Hadis Riwayah adalah Ilmu yang membahas ucapan, perbuatan, ketetapan
dan sifat-sifat Nabi, periwayatannya, pencatatannya, dan penelitian
pelafalannya. Sedangkan dirayah adalah Ilmu yang membahas pedoman-
pedoman yang dengannya dapat diketahui keadaan sanad dan matan.
3. Sasaran Ilmu Mushthalah
a. Agama Islam terpelihara dari perubahan dan pencemaran
b. Menghindarkan orang dari suatu ancaman besar yang ditujan kepada
orang yang meriwayatkan hadis secara sembarangan
c. Memberantas berbagai jenis khurofat yang disebarkan oleh orang-orang
Bani Israil dan umat lainnya.
4. Kekhususan Mushthalah Al-Hadis bagi Umat Islam
Menurut Al Hafizh Abu Ali Al Jayani berkata, "Allah mengkhususkan bagi
umat ini 3 hal yang belum pernah diberikan-Nya kepada umat-umat
sebelumnya yaitu "sanad, nasab, dan I'rab.
5. Tahap-Tahap Perkembangan Hadis
a. Kelahiran ilmu hadis (masa sahabat-akhir abad 1H)
b. Penyempurnaan (awal abad 2- awal abad 3H)
c. Pembukuan ilmu hadis secara terpisah ( abad 3- pertengahan abad 4H)
d. Penyususnan kitab-kitab Induk Ulum Al-Hadis dan penyebarannya
(abad 4- abad 7H)
e. Kematangan dan kesempurnaan pembukuan Ulum Al-hadis (abad 7-
10H)
f. Masa kebekuan dan kejumutan (abad 10-14 H)
g. Kebangkitan ke-2 (awal abad 14 H)
B. Ilmu tentang para Rawi
1. Karakteristik para Rawi
Julukan Rawi
a. Al- Musnid, yaitu orang yang meriwayatkan hadis beserta sanadnya
b. Al- Muhaddist, yaitu orang yang mencurahkan perhatiannya terhadap
hadis, baik dari segi riwayah maupun dirayah
c. Al- Hafizh, gelar orang yang sangat luas pengetahuannya tentang
hadis dan ilmu- ilmunya
d. Al- Hujjah, yaitu orang yang tekun, kuat dan rinci hafalannya akan
sanad dan matan hadis
e. Al- Hakim, yaitu rawi yang menguasai seluruh hadis
f. Amir al- Mukminin fi al- Hadist, yaitu gelar tertinggi yang diberikan
kepada orag yang kemampuannya melebihi semua orang diatas
2. Sifat- sifat Rawi yang Diterima dan Ditolak Riwayatnya
a. Keadilan (al- ‘Adalah)
Faktor- faktor ‘adalah :
Beragama islam
Balig
Berakal sehat
Takwa
Berperilaku yang sejalan dengan muru’ah
b. Kuat hafalan
Sebab ditolak yaitu antara lain:
Kafir
Kecil dan gila
Fasik
Hadist riwayat orang yang bertaubat dari dusta dalam berbicara
akan dapat diterima. Namun, para ulama menolak hadis tersebut.
Hadis riwayat ahli bid’ah
Perawi yang minta upah