ASPEK HUJAN
Chusnul Chotimah
NIM : 171710201026
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah
ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di
akhirat nanti.
Perkembangan Teknologi Informasi telah membawa perubahan besar dalam
dunia irigasi. Perkembangan tersebut terutama berupa makin berperannya
teknologi elektronika dan informatika. MapInfo menjadi bukti perkembangan
irigasi yang melibatkan teknologi elektronika dan informatika. Map info merupakan
sarana untuk menyampaikan informasi terutama informasi-informasi tentang data
spasial. Selain itu, MapInfow merupakan suatu sistem informasi sumber daya
lahan yang terkomputerisasi menjadi seperangkat prosedur yang berkaitan dengan
penyimpanan, pengolahan, dan penyajian data.
Indonesia merupakan negara beriklim tropis sehingga memiliki dua musim
yaitu musim kemarau dan musim penghujan. Pada stiap daerah memiliki kondisi
iklim yang berbeda-beda. Kondisi curah hujan, kecepatan angina, lama penyinaran
dan suhu. Untuk menginterpretasi iklim pada suatu wilayah dapat dilakukan
klasifikasi iklim. Klasifikasi iklim yang digunakan dalam penyusunan laporan ini
menggunakan klasifikasi oldeman yang digunakan untuk lahan pertanian pangan.
Penulis
ii
D AFTAR ISI
iii
5.1 Kesimpulan ....................................... I-
1
5.2 Saran ....................................... I-
1
LAMPIRAN- LAMPIRAN
iv
D AFTAR TABEL
v
D AFTAR GAMBAR
vi
BAB 1. PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
a. Garis Lintang
c. Topografi
e. Permukaan tanah
RCWR
0,82 R 30
dimana : RCwr = Curah hujan yang dibutuhkan oleh padi
= 145 mm/bulan
Untuk Padi :
Untuk Palawija :
50 = 0,75 (0.82R R
Angka 213 dan 118 dibulatkan menjadi 200 dan 100 mm/bulan yang
digunakan sebagai batas penentuan bulan basah dan kering, sehingga
dibentuk kriteria sebagai berikut :
(1)Bulan Basah (BB) : Bulan dengan rata‐rata curah hujan lebih dari
200 mm
(2)Bulan Lembab (BL) : Bulan dengan rata‐rata curah hujan 100‐200 mm
(3)Bulan Kering (BK) : Bulan dengan rata‐rata curah hujan kurang
dari 100 mm
Selanjutnya dalam penentuan klasifikasi iklim Oldeman
menggunakan ketentuan panjang periode bulan basah dan bulan kering
berturut‐turut. Klasifikasi iklim Oldeman dibedakan :
(1) Tipe Iklim
Oldeman membagi tipe iklim menjadi 5 kategori yaitu A, B, C, D, dan E.
A nBB >9
B 7nBB
Tipe Utama = C 5nBB
D 3nBB
E nBB
Dimana : nBB = Jumlah curah bulan basah yang berturutan
gambar berikut :
Gambar 2.1 Setting Template Sketchup
Sumber : Simple Template-Meters
Data hujan yang dipergunakan dalam praktikum ini adalah data hujan yang
diperoleh pada stasiun – stasiun hujan sebagai berikut :
a. Jatian (2004 s/d 2018)
b. Suren (2004 s/d 2018)
c. Sumber Jati (2004 s/d 2018)
d. Silo (2004 s/d 2018)
e. Seputih (2004 s/d 2018)
f. Kr. Kedawung (2004 s/d 2018)
g. Tempurejo (2004 s/d 2018)
h. Pakusari (2004 s/d 2018)
i. Dam Talang (2004 s/d 2018)
j. Sanenrejo (2004 s/d 2018)
(3) Komputer
3.3 Metodologi Praktikum
Data dan Spasial Curah Hujan dilakukan dengan tahapan seperti tersaji
Gambar 3.1.
(1) Setiap praktikum akan mengerjakan suatu wilayah UPT (Unit Pelaksana
Teknis) Dinas PU Bina Marga dan Sumber Daya Air ‐ Kabupaten Jember
sesuai daerah irigasi kajian.
Keterangan
(1) Data Bulanan
(2) Rekap Data
Tahunan
(3) Nilai rekap
menjadi
komponen hujan
tahunan
2
1
Gambar 3.4 Penentuan Klasifikasi Oldeman
Keterangan : (1) Sheet Data Hujan Bulanan (H2004 s/d H2018)
(2) Sheet Rekap rata-rata selama pengamatan
(3) Jumlah Bulan Basah
Oldeman_BB1 {range1;range2}
Range1 : Data Awal Bulan
Range 2 Data Rata Bulanan (1,2,……,12)
(4) Jumlah Bulan Kering
Oldeman_BK1{range1;range2}
Range1 : Data Awal
Range 2 : Data Rata Bulanan (1,2,….,12)
(5) OldemanTipe {Integer1;Integer2}
Integer 1 : Jumlah bulan basah
Integer 2 : Jumlah bulan kering
(6) Nomer Stasiun
Gambar 3.5 Penentuan Klasifikasi Oldeman
Keterangan : Nilai Tipe klasifikasi disesuaikan dengan hasil perhitungan Excell
(Normal
(2) Membentuk Grid untuk Vertical Mapper dengan Import Grid dari peta
thematik, seperti pada Gambar 3.6
1 Jatian 4 5 D 3
2 Suren 5 3 C 2
3 Sumber Jati 5 4 C 3
4 Silo 5 2 C 2
5 Seputih 4 3 D 2
6 Kr. Kedawung 4 4 D 3
7 Tempurejo 4 4 D 3
8 Pakusari 4 4 D 3
9 Dam Talang 5 3 C 2
10 Sanenrejo 3 5 D 3
Keterangan :
C2 5 : Tanam padi dapat sekali dan polowijo dua kali setahun. Tetapi penanaman
padi polowijo kedua harus hati2 jangan jatuh pada bulan kering
C3 5 : Tanam padi dapat sekali dan polowijo dua kali setahun. Tetapi penanaman
padi polowijo kedua harus hati2 jangan jatuh pada bulan kering
D2 6 : Tanam padi umur pendek satu kali dari biasanya produksi bisa tinggi
karena kerapatan fluks radiasi tinggi. Waktu tanam palawija
D3 6 : Tanam padi umur pendek satu kali dari biasanya produksi bisa tinggi
karena kerapatan fluks radiasi tinggi. Waktu tanam palawija
Berdasarkan tabel data klasifikasi oldeman diatas dapat disajikan gambar
sebagai berikut :
5.1 Kesimpulan
2. Pada DI Kebun Gunung memiliki tipe Oldeman 6 yang artinya memiliki pola
tanam padi umur pendek satu kali dari biasanya produksi bisa tinggi karena
kerapatan fluks radiasi tinggi. Waktu tanam palawija
5.2 Saran
Untuk mengurangi kesalahan dan beda jarak yang cukup besar dalam
proses interpretasi peta maka perlu adanya ketelitian dan perhatian pada faktor
yang menghambat atau mempengaruhi ketelitian dan ketepatan dalam
menentukan titik lokasi.
DAFTAR PUSTAKA
Tahun : 2004
No Curah Hujan
Total
. Nama SHVP Nomor Bulan (mm)
Stasiun Hujan Stasiun Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des
( + ) Hujan
7 Jatian 205 265 453 198 380 175 65 46 0 8 0 34 131 649 2139
9 Suren 293 111C 390 132 343 192 12 19 9 0 0 38 309 530 1974
10 Sumber Jati 415 245 313 107 229 172 36 25 0 0 0 6 155 806 1849
11 Silo 368 2723 784 356 162 370 42 30 0 0 0 7 267 1001 3019
12 Seputih 167 113 447 342 261 194 45 15 0 0 0 5 211 564 2084
13 Kr. Kedawung 118 243 431 246 390 219 24 48 7 0 0 6 239 524 2134
14 Tempurejo 81 122 416 257 325 214 77 42 0 0 0 4 264 590 2189
18 Pakusari 172 2598 497 218 252 277 31 2 0 0 0 4 248 646 2175
20 Dam Talang 78 124 363 194 190 185 99 122 0 0 2 27 190 512 1884
25 Sanenrejo 50 25 681 272 186 280 11 0 0 0 0 0 308 526 2264
2. Data Stasiun Hujan pada Tahun 2005
:
Tahun
2005
Curah Hujan Bulan
No. Total
Nama SHVP Nomor (mm)
Stasiun Hujan Stasiun Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des
( +
) Hujan
7 Jatian 205 265 325 376 323 91 0 88 15 35 0 51 33 672 2009
9 Suren 293 111C 220 235 276 65 0 43 50 27 0 248 216 614 1994
10 Sumber Jati 415 245 152 227 389 111 0 84 2 0 5 204 113 632 1919
11 Silo 368 2723 134 201 305 77 0 76 1 0 10 174 103 626 1707
12 Seputih 167 113 364 567 354 26 11 102 65 0 0 282 41 564 2376
13 Kr. Kedawung 118 243 79 223 290 58 0 78 139 0 31 94 67 497 1556
14 Tempurejo 81 122 112 268 219 160 0 54 41 0 11 101 143 482 1591
18 Pakusari 172 2598 248 442 280 104 0 135 38 26 0 99 66 425 1863
20 Dam Talang 78 124 357 276 292 175 0 113 190 26 28 230 144 625 2456
3. Data Stasiun Hujan pada Tahun 2006
Tahun : 2006
No. Nama SHVP Nomor Curah Hujan Bulan (mm) Total
Stasiun Hujan Stasiun Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des
( + ) Hujan
7 Jatian 205 265 393 371 379 225 137 4 0 4 57 16 84 261 1931
9 Suren 293 111C 342 377 394 262 108 15 0 0 0 0 39 298 1835
10 Sumber Jati 415 245 570 647 491 448 208 0 0 0 0 20 101 303 2788
11 Silo 368 2723 474 632 434 302 269 0 0 0 0 19 96 310 2536
12 Seputih 167 113 458 328 423 242 177 11 0 0 0 0 70 346 2055
13 Kr. Kedawung 118 243 311 135 324 172 259 11 0 0 0 19 120 439 1790
14 Tempurejo 81 122 262 290 429 201 236 9 0 0 0 0 68 239 1734
18 Pakusari 172 2598 298 329 214 276 153 11 0 0 27 0 57 317 1682
20 Dam Talang 78 124 386 454 400 265 249 6 0 0 0 0 92 376 2228
4. Data Stasiun Hujan pada Tahun 2007
Tahun : 2007
No. Nama SHVP Nomor Curah Hujan Bulan (mm) Total
Stasiun Hujan Stasiun Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des
( + ) Hujan
7 Jatian 205 265 25 224 165 301 117 149 9 0 6 52 236 373 1657
9 Suren 293 111C 95 290 202 187 94 64 0 0 0 47 430 554 1963
10 Sumber Jati 415 245 101 213 231 232 173 23 0 0 0 0 379 694 2046
11 Silo 368 2723 122 209 250 290 290 13 0 0 0 9 397 736 2316
12 Seputih 167 113 36 56 69 99 83 0 0 0 0 0 274 505 1122
13 Kr. Kedawung 118 243 84 116 95 88 84 114 0 0 0 8 352 674 1615
14 Tempurejo 81 122 8 224 41 66 174 143 0 0 0 0 124 497 1277
18 Pakusari 172 2598 72 218 109 149 262 165 18 0 0 29 312 395 1729
20 Dam Talang 78 124 105 223 122 131 115 47 31 14 0 81 169 711 1749