Makalah Narkoba
Makalah Narkoba
Oleh:
Decequen Putri Setiadi
Kelas
PEMERINTAH PROVINSI
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMA NEGERI
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, karunia dan
hidayah-Nya kepada kita semua sehingga akhirnya tugas makalah “Narkoba” dapat
terselesaikan. Shalawat serta salam senantiasa tercurah pada Nabi Muhammad
SAW beserta para pengikutnya yang setia menemani hingga akhir zaman.
Makalah yang terbentuk dari hasil kerja sama kelompok di mana tugas ini
merupakan prasyarat dari aspek penilaian mata pelajaran Bahasa Indonesia. Dalam
penyelesaian makalah ini, penulis banyak mengalami kesulitan, terutama
disebabkan oleh kurang spesifiknya informasi yang didapatkan penulis karena
hanya mengandalkan pengamatan dilingkungan sekitar sebagai bahan penyusun
makalah. Pada akhirnya makalah ini dapat diselesaikan meskipun masih terdapat
banyak kekurangan.
Penulis menyadari bahwa tugas makalah ini masih banyak memiliki
kekurangan. Oleh karena itu segala saran dan kritik yang membangun, penulis
harapkan untuk kemajuan masa-masa mendatang. Harapan penulis semoga penulis
tugas makalah ini dapat diambil manfaatnya oleh pembaca.
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dunia remaja sangat rentan oleh pergaulan bebas. Karena terlalu
bebasnya, sering kali kegiatan mereka sehari-hari tidak terkontrol oleh pihak
sekolah. Jika hal tersebut berlanjut bukan tidak mungkin bahwa akan banyak
hal negatif yang akan menimpa mereka. Salah satunya adalah terjerumusnya
dalam dunia penyalahgunaan obat-obatan atau narkoba. Di kota-kota besar di
Indonesia, penyebaran narkoba pada kalangan remaja sudah tidak terkendali
lagi. Bandar-bandar narkoba bahkan sudah berani masuk ke lingkungan
sekolah.
Jelas saja hal tersebut membuat banyak orang tua merasa resah dan
khawatir atas perkembangan serta pertumbuhan anaknya di luar sana. Mungkin
saja di rumah mereka terlihat biasa-biasa saja atau berkelakuan baik. Namun,
bagaimana perilaku mereka di luar sana. Remaja sebenarnya tahu kalau narkoba
itu sangat berbahaya bagi mereka. Namun, tetap saja ada beberapa di antara
mereka yang menggunakannya entah karena ingin coba-coba atau ikut-ikutan
temannya. Tentu kenyataan tersebut sangat mengkhawatirkan karena remaja
adalah generasi penerus bangsa, bagaimana nasib bangsa di masa mendatang
jika banyak generasi penerusnya terlibat penyalahgunaan narkoba.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah singkat tentang narkoba?
2. Apa pengertian dari narkoba?
3. Apa saja jenis-jenis narkoba?
4. Faktor apa saja yang menyebabkan penyalahgunaan narkoba?
5. Bagaimana dampak dari narkoba?
6. Apa saja efek samping pemakaian narkoba?
7. Apa bahaya narkoba bagi remaja?
8. Bagaimana cara penanggulangan penyalahgunaan narkoba?
1
2
C. Tujuan
Penulisan makalah ini dimaksudkan untuk memberikan informasi secara
konferhensif kepada pembaca tentang narkoba dan bahayanya bagi generasi
muda. Sehingga para generasi muda mengetahui pengaruh buruk dari narkoba,
sebab narkoba dapat merusak masa depan generasi muda yang menjadi
tumpuan harapan orang tua, agama, bangsa dan negara.
D. Manfaat
Adapun manfaat dari penulisan untuk memberikan informasi tentang
narkoba dan bahayanya agar kita tidak terjerumus di dalamnya serta kita bisa
menjadi penerus bangsa yang bersih dari narkoba.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Narkoba
Menurut pakar kesehatan narkoba sebenarnya adalah psikotropika yang
biasa dipakai untuk membius pasien saat hendak dioperasi atau obat-obatan
untuk penyakit tertentu. Penggunaan obat-obatan jenis opium sudah lama
dikenal di Indonesia, jauh sebelum pecahnya Perang Dunia ke-2 pada zaman
penjajahan Belanda. Pada umumnya para pemakai candu (opium) tersebut
adalah orang-orang Cina.
Pemerintah Belanda memberikan izin pada tempat-tempat tertentu untuk
menghisap candu dan pengadaan (supply) secara legal dibenarkan berdasarkan
undang-undang. Orang-orang Cina pada waktu itu menggunakan candu dengan
cara tradisional, yaitu dengan jalan menghisapnya melalui pipa panjang. Hal ini
berlaku sampai tibanya Pemerintah Jepang di Indonesia. Pemerintah
pendudukan Jepang menghapuskan Undang-Undang itu dan melarang
pemakaian candu (brisbane ordinance).
Ganja (cannabis sativa) banyak tumbuh di Aceh dan daerah Sumatera
lainnya, dan telah sejak lama digunakan oleh penduduk sebagai bahan ramuan
makanan sehari-hari. Tanaman Erythroxylon Coca (cocaine) banyak tumbuh di
Jawa Timur dan pada waktu itu hanya diperuntukkan bagi ekspor. Untuk
menghindari pemakaian dan akibat-akibat yang tidak diinginkan, Pemerintah
Belanda membuat Undang-undang (verdovende middelen ordonantie) yang
mulai diberlakukan pada tahun 1927 (State Gazette No. 278 Juncto 536).
Meskipun demikian obat-obatan sintetisnya dan juga beberapa obat lain
yang mempunyai efek serupa (menimbulkan kecanduan) tidak dimasukkan
dalam perundang-undangan tersebut. Setelah kemerdekaan, Pemerintah
Republik Indonesia membuat perundang-undangan yang menyangkut produksi,
penggunaan dan distribusi dari obat-obat berbahaya (dangerous drugs
ordinance) di mana wewenang diberikan kepada Menteri Kesehatan untuk
pengaturannya (State Gaette No. 419, 1949).
3
4
arah India, Cina dan wilayah-wilayah Asia lainnya, cina kemudian menjadi
tempat yang sangat subur dalam penyebaran candu ini (dimungkinkan karena
iklim dan keadaan negeri). Memasuki abad ke XVII masalah candu ini bagi cina
telah menjadi masalah nasional, bahkan di abad XIX terjadi perang candu di
mana akhirnya Cina ditaklukkan Inggris dengan harus merelakan Hongkong.
Tahun 1806 seorang dokter dari Westphalia bernama Friedrich Wilhelim
Sertuner menemukan modifikasi candu yang dicampur amoniak yang kemudian
dikenal sebagai Morphin (diambil dari nama dewa mimpi Yunani yang bernama
Morphius). Tahun 1856 waktu pecah perang saudara di A.S. Morphin ini sangat
populer dipergunakan untuk penghilang rasa sakit luka-luka perang sebahagian
tahanan-tahanan tersebut "ketagihan" disebut sebagai "penyakit tentara". Tahun
1874 seorang ahli kimia bernama Alder Wright dari London, merebus cairan
morphin dengan asam anhidrat (cairan asam yang ada pada sejenis jamur)
campuran ini membawa efek ketika diuji coba kepada anjing yaitu: anjing
tersebut tiarap, ketakutan, mengantuk dan muntah-muntah.
Namun tahun 1898 pabrik obat "Bayer" memproduksi obat tersebut
dengan nama Heroin, sebagai obat resmi penghilang sakit (pain killer). Tahun
60-an sampai dengan 70-an pusat penyebaran candu dunia berada pada daerah
"Golden Triangle" yaitu Myanmar, Thailand dan Laos, dengan produksi 700
ribu ton setiap tahun. Pada daerah "Golden Crescent" yaitu Pakistan, Iran dan
Afganistan dari Golden Crescent menuju Afrika dan Amerika.
Selain morfin dan heroin ada lagi jenis lain yaitu kokain (ery throxylor
coca) berasal dari tumbuhan coca yang tumbuh di Peru dan Bolavia. Biasanya
digunakan untuk penyembuhan Asma dan TBC. Pada akhir tahun 70-an ketika
tingkat tekanan hidup manusia semakin meningkat serta teknologi mendukung
maka diberilah campuran-campuran khusus agar candu tersebut dapat juga
dalam bentuk obat dan pil.
B. Pengertian Narkoba
Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat/bahan berbahaya.
Selain "narkoba", istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh Kementerian
6
C. Jenis-Jenis Narkoba
Narkoba dibagi dalam 3 jenis yaitu Narkotika, Psikotropika dan Zat
adiktif lainnya. Penjelasan mengenai jenis-jenis narkoba adalah sebagai berikut:
1. Narkotika
Menurut Soerdjono Dirjosisworo mengatakan bahwa pengertian
narkotika adalah “Zat yang bisa menimbulkan pengaruh tertentu bagi yang
menggunakannya dengan memasukkan ke dalam tubuh. Pengaruh tersebut
bisa berupa pembiusan, hilangnya rasa sakit, rangsangan semangat dan
halusinasi atau timbulnya khayalan-khayalan. Sifat-sifat tersebut yang
diketahui dan ditemukan dalam dunia medis bertujuan dimanfaatkan bagi
pengobatan dan kepentingan manusia di bidang pembedahan,
menghilangkan rasa sakit dan lain-lain.
Narkotika digolongkan menjadi 3 kelompok yaitu:
a. Narkotika golongan I adalah narkotika yang paling berbahaya. Daya
adiktifnya sangat tinggi. Golongan ini digunakan untuk penelitian dan
ilmu pengetahuan. Contoh: ganja, heroin, kokain, morfin, dan opium.
b. Narkotika golongan II adalah narkotika yang memiliki daya adiktif kuat,
tetapi bermanfaat untuk pengobatan dan penelitian. Contoh: petidin,
benzetidin, dan betametadol.
c. Narkotika golongan III adalah narkotika yang memiliki daya adiktif
ringan, tetapi bermanfaat untuk pengobatan dan penelitian. Contoh:
kodein dan turunannya.
8
2. Psikotropika
Psikotropika adalah zat atau obat bukan narkotika, baik alamiah
maupun sintesis, yang memiliki khasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif
pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas
normal dan perilaku. Psikotropika digolongkan lagi menjadi 4 kelompok
adalah:
a. Psikotropika golongan I adalah dengan daya adiktif yang sangat kuat,
belum diketahui manfaatnya untuk pengobatan dan sedang diteliti
khasiatnya. Contoh: MDMA, LSD, STP, dan ekstasi.
b. Psikotropika golongan II adalah psikotropika dengan daya adiktif kuat
serta berguna untuk pengobatan dan penelitian. Contoh: amfetamin,
metamfetamin, dan metakualon.
c. Psikotropika golongan III adalah psikotropika dengan daya adiksi
sedang serta berguna untuk pengobatan dan penelitian. Contoh: lumibal,
buprenorsina, dan fleenitrazepam.
d. Psikotropika golongan IV adalah psikotropika yang memiliki daya
adiktif ringan serta berguna untuk pengobatan dan penelitian. Contoh:
nitrazepam (BK, mogadon, dumolid), dan diazepam.
3. Zat adiktif lainnya
Zat adiktif lainnya adalah zat-zat selain narkotika dan psikotropika
yang dapat menimbulkan ketergantungan pada pemakainya, di antaranya
adalah:
a. Rokok.
b. Kelompok alkohol dan minuman lain yang memabukkan dan
menimbulkan ketagihan.
c. Thiner dan zat lainnya, seperti lem kayu, penghapus cair dan aseton, cat,
bensin yang bila dihirup akan dapat memabukkan. Demikianlah jenis-
jenis narkoba, untuk selanjutnya faktor-faktor penyebab
penyalahgunaan narkotika.
9
E. Dampak Narkoba
Penggunaan narkoba dapat menyebabkan efek negatif yang akan
menyebabkan gangguan mental dan perilaku, sehingga mengakibatkan
terganggunya sistem neuro-transmitter pada susunan saraf pusat di otak.
Gangguan pada sistem neuro-transmitter akan mengakibatkan terganggunya
fungsi kognitif (alam pikiran), afektif (alam perasaan, mood, atau emosi),
psikomotor (perilaku), dan aspek sosial.
Berbagai upaya untuk mengatasi berkembangnya pecandu narkoba telah
dilakukan, namun terbentur pada lemahnya hukum. Beberapa bukti lemahnya
hukum terhadap narkoba adalah sangat ringan hukuman bagi pengedar dan
pecandu, bahkan minuman beralkohol di atas 40 persen (minol 40 persen)
banyak diberi kemudahan oleh pemerintah. Sebagai perbandingan, di Malaysia
jika kedapatan pengedar atau pecandu membawa dadah 5 gr ke atas maka orang
tersebut akan dihukum mati.
Sebenarnya juga tidak sedikit para pengguna narkoba ingin lepas dari
dunia hitam ini. Akan tetapi usaha untuk seorang pecandu lepas dari jeratan
narkoba tidak semudah yang dibayangkan.
pengguna atau dalam pembuatan Visum/BAP tes urine tersangka dan kepada
fungsi Binamitra dalam memberikan materi penyuluhan terhadap masyarakat.
Dengan dibentuknya BKNN (Badan Koordinasi Narkotika Nasional)
yang kemudian diubah menjadi BNN (tahun 2002), yang lebih bersifat
operasional, maka terlihat jelas bahwa penanganan kasus penyalahgunaan
Narkoba menjadi lebih terkoordinasi, lebih banyak kasus terungkap dan juga
lebih banyak barang bukti dapat disita. Dan yang lebih penting lagi adalah akan
lebih banyak lagi generasi muda terselamatkan dari bahaya Narkoba.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Narkoba adalah barang yang sangat berbahaya dan bisa merusak susunan
syaraf yang bisa merubah sebuah kepribadian seseorang menjadi semakin
buruk. Narkoba merupakan sumber dari tindakan kriminalitas yang bisa
merusak norma dan ketenteraman umum, dan dapat menimbulkan dampak
negatif yang mempengaruhi pada tubuh baik secara fisik maupun psikologis.
Pengaruh narkoba sangatlah buruk, baik dari segi kesehatan pribadinya
maupun dampak sosial yang ditimbulkannya, pencegahan penyalahgunaan
narkoba bukanlah menjadi tugas dari sekelompok orang saja, melainkan juga
menjadi tugas bersama. Peran orang tua dalam keluarga dan juga dari peran
pendidikan di sekolah sangatlah besar pengaruhnya untuk pencegahan
penanggulangan narkoba. Dan perlunya peningkatan pengetahuan bahaya
narkoba bagi para remaja. Penanganan dini bagi para penggunaan narkoba
sangatlah penting.
B. Saran
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, hal
ini disebabkan karena keterbatasan ilmu yang melekat dalam diri kami. Oleh
karena itu saran dan kritikan akan makalah dari pembaca sangat membantu
dalam penyempurnaan makalah ini. Semoga kita senantiasa terhindar dari
bahaya narkoba, mari kita isi waktu luang dengan kegiatan bermanfaat yang
dapat meningkatkan kualitas diri kita. Seperti berolahraga, aktif di kegiatan
majelis taklim, belajar, dan lain sebagainya. Dengan demikian berarti kita dapat
menjadi anak yang berbakti kepada kedua orang tua, dengan senantiasa
berusaha sekuat tenaga membahagiakan mereka. Dengan membahagiakan
mereka tanpa disadari kita telah membuka pintu kemudahan dan kesuksesan
bagi diri kita sendiri di masa yang akan datang. Salah satunya dengan cara tidak
mencoba narkoba walaupun itu hanya sedikit.
14
DAFTAR PUSTAKA
Martono, Lydia Harlina. 2008. Menangkal Narkoba dan Kekerasan. Jakarta: Balai
Pustaka.