Promosi Kesehatan
Promosi Kesehatan
DI SUSUN OLEH :
NOVIANTI AWAEH 17061116
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS KATOLIK DE LA SALLE MANADO
TAHUN 2018
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Mahasiswa mampu menjelaskan mengenai peran perawat.
2. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang promosi kesehatan
3. Mahasiswa mampu memahami peran perawat dalam promosi kesehatan di tatanan sarana
kesehatan, institusi pendidikan, tempat kerja, dan tempat umum.
4. Mahasiswa mampu memahami peran perawat dalam promosi kesehatan di tatanan organisasi
kemasyarakatan (ormas)/organisasi profesi/LSM/ Media massa.
5. Mahasiswa mampu memahami peran perawat dalam promosi kesehatan di tatanan
program/petugas kesehatan
6. Mahasiswa mampu memahami peran perawat dalam promosi kesehatan di tatanan lembaga
pemerintahan/politisi/swasta.
BAB II
PEMBAHASAN
Contoh Kasus :
A adalah seorang perawat di suatu rumah sakit. Dalam melaksanakan tugasnya A mempunyai
peran yang banyak, salah satunya yaitu sebagai pelaksana pelayanan keperawatan. Maksudnya
yaitu perawat memberikan asuhan keperawatan baik secara langsung ataupun tidak langsung,
baik secara mandiri atau kerja tim. Dalam memberikan asuhan keperawatan, perawat tidak
boleh membeda-bedakan dan harus sesuai dengan standar operasional prosedur.
2.4 Peran Perawat dalam Promosi Kesehatan ditatanan Sarana Kesehatan, Institusi Pendidikan,
Tempat Kerja dan Tempat Umum.
Promosi kesehatan adalah upaya memberdayakan perorangan, kelompok, dan masyarakat
agar memelihara, meningkatkan, dan melindungi kesehatannya melalui peningkatan
pengetahuan, kemauan, dan kemampuan serta mengembangkan iklim yang mendukung,
dilakukan dari, oleh dan untuk masyarakat sesuai dengan faktor budaya setempat.
Perawat sebagai salah satu tenaga kesehatan sangat erat kaitannya dengan lingkungan
sarana kesehatan semisal rumah sakit, puskesmas, dan posyandu. Di lingkungan rumah sakit
perawat selain berhadapan dengan pasien yang dirawat juga berinteraksi dengan anggota
keluarga yang memerlukan informasi mendalam yang berkenaan dengan status kesehatan.
Upaya promosi kesehatan dalam hal ini, pendidikan kesehatan sangat bermanfaat untuk
meningkatkan status kesehatan pasien dan keluarga. Hal yang dapat dilakukan pada
lingkungan rumah sakit adalah melakukan penyuluhan baik secara massal ataupun individu di
rumah sakit. Kegiatan pendidikan kesehatan maupun penyuluhan dilakukan di sisi pasien serta
keluarga secara khusus mengenai suatu penyakit dan upaya penyelesaian masalah kesehatan
yang dihadapi.
Perawat di puskesmas sebagai tenaga kesehatan, minimal dapat berperan sebagai pemberi
pelayanan kesehatan melalui asuhan keperawatan, pendidik atau penyuluh kesehatan, penemu
kasus, penghubung dan koordinator, pelaksana konseling keperawatan dan model peran. Dua
peran perawat kesehatan komunitas yaitu sebagai pendidik dan penyuluh kesehatan serta
pelaksana konseling keperawatan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat
merupakan bagian dari ruang lingkup promosi kesehatan. (Efendi,Makhfudi, 2009)
Di lingkungan Puskesmas upaya promosi kesehatan lebih ditekankan daripada di rumah
sakit. Sebagai contoh perawat di komunitas menyikapi dan menindaklanjuti perilaku
masayarakat bantaran sungai yang selalu melakukan BAB di sungai sehingga mengotori dan
mencemari sungai yang menjadi sumber air bersih keperluan masyarakat setempat. Perawat
beranggapan bahwa suatu masalah kesehatan sebagai contoh diare. Diare yang terjadi akibat
tercemarnya sumber air bersih tidak akan tuntas apabila hanya mengobati pasien di rumah
sakit tanpa memotong atau menyingkirkan penyebab utamanya. Penyebab utamanya yaitu
pencemaran serta pengkontaminasian sumber air sungai yang menyebabkan keadaan diare
pada masayarakat setempat.
Di lingkungan posyandu baik posyandu balita maupun lansia sama halnya dengan program
yang ada di puskesmas yaitu upaya promosi kesehatan seperti penyuluhan dan upaya preventif
seperti pemberian imunisasi pada balita serta pemeriksaan kesehatan secara berkala pada
lansia yang berada di wilayah lingkungan posyandu.
Di lingkup istitusi pendidikan, peran perawat pendidik dalam upaya promosi kesehatan
tidak kalah besarnya. Dalam kurikulum bahkan silabus yang disusun selalu ada dimasukkan
pengajaran tentang simulasi pendidikan baik setting individu, kelompok bahkan komunitas
pada tahap pendidikan akademik. Di keadaan nyata mahasiswa serta dosen keperawatan
sering kali melakukan kegiatan pengabdian masyarakat yang umumnya juga menggambarkan
upaya promosi kesehatan seperti pendidikan kesehatan pada kelompok tertentu dan
penyuluhan pada masayarakat umum.
Di lingkungan kerja peran perawat sangat diharapkan karena keterbatasan pengetahuan
yang dimiliki para pekerja, misalkan upaya promosi kesehatan dalam tatanan Kesehatan
Keselamatan Kerja (K3). Lingkungan pabrik yang umumnya mempunyai paparan terhadap
debu, polusi serta risiko adanya cidera sangat penting bagi perawat dalam memberikan
pemahaman baik dengan cara pendidikan kesehatan maupun penyuluhan mengenai pemakaian
Alat Pelindung Diri (APD). APD yang mereka pakai diharapkan dapat melingdungi dari
segala risiko yang mungkin terjadi pada para pekerja.
Di tempat umum peran perawat tidak kalah penting dalam upaya promosi kesehatan
karena disana masyarakat sering berkumpul, bercengkrama bahkan melakukan aktivitas.
Beberapa contoh tempat umum antara lain Pasar, Halte Bus, Terminal, Stasiun, Pelabuhan
bahkan Bandara yang semuanya sangat diharapkan tidak terdapat kegiatan ataupun perilaku
yang merugikan bahkan membahayakan orang lain. Merokok di tempat umum sebagai contoh
sangat dilarang karena dapat menyebabkan polusi udara. Peran perawat untuk
mensosialisasikan peraturan tentang pelarangan kegiatan merokok di tempat umum
merupakan salah satu upaya dalam promosi kesehatan.
Contoh kasus :
Perawat A mengenakan APD (Alat Pelindung Diri) berupa masker, handscoon, celemek,
ketika melakukan asuhan keperawatan memandikan pasien diatas tempat tidur. Dengan
melakukan hal tersebut berarti perawat telah mengupayakan Kesehatan Keselamatan Kerja
(K3) dan secara tidak langsung juga melakukan perannya ditatanan sarana kesehatan dan
tempat kerja.
2.5 Peran Perawat dalam Promosi Kesehatan ditatanan Organisasi Kemasyarakatan/ Organisasi
Profesi/ Media Massa.
Upaya promosi kesehatan dilakukan agar tercapai masyarakat yang sehat dan mandiri, hal
ini tidak hanya dilakukan oleh perawat maupun tenaga kesehatan namun harus bekerja sama
dengan organisasi kemasyarakatan/LSM/organisasi profesi dan media massa yang peduli
dengan kesehatan. Kerja sama tersebut dapat berupa pemberian informasi yang terus-menerus
agar klien dapat berubah dari tidak tahu menjadi tahu atau sadar (aspek knowledge) dari tahu
menjadi mau (aspek attitude) dan dari mau menjadi mampu melakukan perilaku yang
diperkenalkan (aspek practise).
Agar terjalin kerja sama yang baik maka peran perawat pada tatanan ini adalah
memberikan advokasi, hal ini penting untuk mendapatkan komitmen dan dukungan dari
sasaran advokasi. Pada tatanan ini umumnya advokasi dapat beberapa tahap antara lain :
1. Menyadari adanya suatu masalah.
2. Tertarik untuk ikut mengatasi masalah.
3. Peduli terhadap pemecahan masalah dengan mempertimbangkan beberapa alternatif
pemecahan masalah.
4. Sepakat untuk memecahkan masalah dengan memilih salah satu alternatif dan memutuskan
tindak kanjut kesepakatan.
Dengan demikian advokasi harus dilakukan secara terencana, cermat dan tepat.
Contoh kasus :
A bersama rekan-rekan relawan dan tenaga kesehatan melakukan penyuluhan kesehatan,
pendidikan kesehatan dan pemeriksaan kesehatan gratis di daerah yang sulit dijangkau atau
jauh dari tempat layanan kesehatan.
Contoh kasus :
A bersama petugas kesehatan lainnya mempunyai rencana untuk membuat sebuah program
promosi kesehatan tentang cuci tangan yang benar di sebuah panti. Setelah melakukan
perencanaan dan persiapan yang matang mereka menuju ke panti tersebut. Disana, perawat
mulai mengajari cuci tangan yang benar kepada warga panti. Selain mengajari cuci tangan
yang benar para perawat juga membuat beberapa tempat cuci tangan untuk warga panti. Para
perawat tinggal beberapa hari untuk memantau dan mengawasi jalannya program tersebut,
serta mengevaluasinya untuk mengetahui perkembangan program tersebut.
2.7 Peran Perawat dalam Promosi Kesehatan ditatanan Lembaga Pemerintahan/Politisi/ Swasta.
Promosi kesehatan sebagai proses mengupayakan individu dan masyarakat untuk
meningkatkan kemampuan mereka mengendalikan faktor-faktor yang mempengaruhi
kesehatan sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatannya. Perawat mempunyai peran
penting dalam meningkatakn kesehatan salah satunya bekerjasama dengan tenaga kesehatan
lain memanfaatkan dan memaksimalkan fasilitas pelayanan kesehatan sebagai tempat untuk
menyelenggarakan upaya kesehatan baik promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Setiap
indivividu memiliki kesempatan untuk mendapatkan pelayanan yang bermutu dan aman, hal
ini sejalanan dengan UU RI no. 36 Tahun 2009 yang menyatakan bahwa, setiap orang
mempunyai hak dalam memperoleh pelayanan kesehatan yang aman, bermutu dan terjangkau.
Dalam UU tersebut pasal 16 dinyatakan bahwa pemerintah bertanggung jawab atas
ketersediaan sumber daya di bidang kesehatan yang adil dan merata bagi seluruh masyarakat
untuk memperoleh derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
Perawat mempunyai banyak peran dimana dalam setiap perannya bertujuan untuk
mensukseskan dan mendukung program pemerintah, antara lain mendukung dalam program :
1. Integrasi dengan Program Kesehatan Ibu dan Anak
2. Integritasi dengan program jaminan pemeliharaan kesehatan (JPK).
3. Integrasi dengan Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tidak Menular
(P2PTM)
(Panduan Integrasi Promosi Kesehatan, 2006)
Sesuai dengan tujuan promosi kesehatan, pemerintah dapat peduli dan mendukung upaya
kesehatan, minimal dalam mengembangkan lingkungan dan perilaku sehat. Selain itu,
membuat kebijakan dan peraturan perundang-undangan dengan memperhatikan dampaknya
dibidang kesehatan. Dukungan yang optimal dari berbagai pihak seyogyanya dapat
memecahkan masalah kesehatan dan dapat membantu tenaga kesehatan terutama dalam hal
promosi kesehatan. Perawat diharapkan menjadi lini terdepan dalam upaya promosi kesehatan
untuk mempengaruhi semua sasaran yang ada.
Contoh Kasus :
A ikut serta dalam program pemerintah yang berhubungan dengan kesehatan, missal
puskesmas keliling, membantu promosi kesehatan tentang program BPJS, dll.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Perawat adalah salah satu tenaga kesehatan yang memiliki peran penting dalam upaya
peningkatan derajat kesehatan masyarakat
2. Promosi kesehatan adalah komponen penting dalam praktek keperawatan dan merupakan
suatu cara berpikir yang bertujuan agar masyarakat berperilaku sesuai dengan nilai-nilai
kesehatan
3. Promosi kesehatan secara garis besar mendorong masyarakat agar mau dan mampu
memelihara dan meningkatkan kesehatan
4. Peran perawat dalam promosi kesehatan ada di beberapa lingkup antara lain; individu atau
keluarga, tempat kerja, institusi pendidikan,pemerintah. Dalam pelaksanaan promosi kesehatan
peran perawat antara lain sebagai educator, role model, fasilitator maupun educator.
3.2 Saran
Peran perawat dalam promosi kesehatan masih belum optimal. Salah satu diantaranya
adalah kurang adanya kesadaran dari masyarakat tentang pentingnya mengenal nilai-nilai
kesehatan dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa langkah dapat dilakukan oleh perawat antara
lain dengan memahami pentingnya promosi kesehatan dan melakukan program pemberdayaan
masyarakat agar dapat meningkatkan kemampuan masyarakat dalam menerima berbagai
program kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA
Notoatmodjo, Soekidjo. (2010). Promosi Kesehatan Teori & Aplikasi. Jakarta : Rineka
Cipta.
https://beequinn.wordpress.com/nursing/kdk-konsep-dasar-keperawatan/keperawatan-
sebagai-profesi/
https://jodenmot.wordpress.com/2012/12/29/teori-peran-pengertian-definisi/
https://lubbna.wordpress.com/2012/11/07/optimalisasi-kan-peran-perawat-komunitas-
dalam-upaya-promosi-kesehatan/
https://www.scribd.com/mobile/document/265622814/Analisa-Peran-Perawat-Dalam-
Promosi-Kesehatan
www.academia.edu/8888530/Analisa_Peran_Perawat_dalam_Promosi_Kesehatan