Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN SECTIO CAESAREA


DI RUANG OK RSUD ULIN BANJARMASIN

Tanggal 15 April- 17 April 2019

Oleh:
SARI MULIA, S. Kep
NIM. 1830913320040

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
2019
LEMBAR PENGESAHAN

NAMA : Sari Mulia, S.Kep

NIM : 1830913320040

JUDUL LP : Laporan Pendahuluan Sectio Caesarea

Resume pada Pasien di Ruang OK RSUD Ulin Banjarmasin

Banjarmasin, April 2019

Mengetahui,

Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan

Hasby Pri Choiruna, Ns., M.Kep Mahyudi, S. Kep., Ns


NIK. 1990 2014 1 1 56 NIP. 19670728 198802 1 001
Sectio Caesarea

DEFINISI PENATALAKSANAAN POST SC

Suatu prosedur operatif untuk melahirkan 1. Penatalaksanaan medis


janin melalui insisi pada dinding abdomen a. Analgesik diberikan setiap 3 – 4 jam atau
bila diperlukan seperti Asam Mefenamat,
dan uterus.
Ketorolak, Tramadol.
b. Pemberian tranfusi darah bila terjadi
KLASIFIKASI perdarahan partum yang hebat.
c. Pemberian antibiotik spt
1. Abdomen (sectio caesarea abdominalis) Cefotaxim,Ceftriaxon.
a. Section caesarea transperitonealis: d. Pemberian cairan parenteral seperti RL dan
SC klasik/corporal NaCl.
SC ismika/profundal 2. Penatalaksanaan keperawatan
b. Section ekstra peritonealis a. Periksa dan catat tanda – tanda vital setiap
2. Vagina (section caesarea vaginalis) 15 menit pada 1 jam pertama dan 30 menit
a. Sayatan memanjang/longitudinal pada 4 jam kemudian.
b. Sayatan melintang/transversal b. Perdarahan dan urin harus dipantau secara
ketat
c. Sayatan huruf T/T incision
c. Perawatan luka post sc
d. Mobilisasi, pada hari pertama setelah
INDIKASI operasi penderita harus turun dari tempat
tidur dengan dibantu paling sedikit 2 kali.
Pada Ibu: Pada hari kedua penderita sudah dapat
1. Chepalo Pelvik Disproportion berjalan ke kamar mandi dengan bantuan.
2. Pre eklamsi berat e.
3. Ketuban pecah dini
PEMERIKSAAN KOMPLIKASI
4. Plasenta previa
5. Hambatan jalan lahir 1. Pemeriksaan laboratorium: Hb, Ht, Leukosit, 1. Infeksi puerperal (nifas)
Pada Janin: elektrolit, GDS 2. Perdarahan
1. Makrosomia (janin besar) 2. Pemeriksaan golongan darah 3. Luka kandung kemih, embolisme paru.
2. Kelainan letak janin 3. Urinalisis (menentukan kadar albumin/glukosa) 4. Terjadinya ruptur uteri pada kehamilan
3. Gamelli (kembar) berikutnya
4. Pelvimetri (menentukan CPD)
4. Fetal distress 5. USG abdomen
PATHWAY SECTIO CAESAREA

Indikasi Sectio Caesarea


pada Ibu/Janin

Sectio Caesarea

Pre-operatif Intra-operatif Post-operatif

Ansietas Defisiensi Insisi abdomen Adanya Nyeri akut Resiko infeksi


Pengetahuan dan uterus perdarahan
Ketidakefektifan
Resiko Infeksi Resiko pemberian ASI
kekurangan
volume cairan
ASUHAN KEPERAWATAN SECTIO CAESAREA

Pengkajian
1. Identitas
2. Keluhan utama
3. Riwayat kesehatan
(keluarga,dahulu,sekarang)
4. Riwayat Obstetri (kehamilan, persalinan dan
nifas yang lalu dan sekarang)
5. Riwayat perkawinan dan penggunaan KB
6. Pola kesehatan 11 gordon
7. Data psikososial

Diagnosis Keperawatan Pre-operatif Diagnosis Keperawatan Intra-operatif Diagnosis Keperawatan Post-operatif


1. Ansietas bd. status kesehatan dan stres 1. Resiko infeksi dengan faktor resiko prosedur 1. Nyeri akut bd. Agen Cedera Fisik: tindakan
(menghadapi tindakan operatif) invasif Sectio Caesar Sectio Caesar
2. Defisiensi pengetahuan bd. kurang pajanan 2. Resiko kekurangan volume cairan dengan faktor 2. Risiko infeksi dengan faktor resiko prosedur
informasi dan sumber informasi yang adekuat resiko tindakan kolaborasi medikasi invasif Sectio Caesar
(perdarahan) 3. Ketidakefektifan pemberian ASI bd. defisit
pengetahuan dan ansietas ibu
4.
Intervensi Keperawatan Pre-operatif

Ansietas Defisiensi Pengetahuan

NOC : Anxiety Control NOC : Knowledge Enhancement


Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x60 menit Setelah diberikan pendidikan kesehatan sebanyak 2x,
kecemasan klien berkurang dengan kriteria hasil: pengetahuan klien tentang prilaku kesehatan dapat meningkat,
Klien mampu mengidentifikasi dan mengungkapkan gejala dengan kriteria hasil:
cemas Klien dapat mengetahui tentang sectio caesarea
Mengidentifikasi, mengungkapkan dan menunjukkan Klien dapat memahami dan menjelaskan kembali penjelasan
tehnik untuk mengontrol cemas
yang telah diberikan
Postur tubuh, ekspresi wajah, bahasa tubuh dan tingkat
aktivitas menunjukkan berkurangnya kecemasan
NIC : Teaching: Disease Procces
NIC : Anxiety Reduction Kaji tingkat pengetahuan pasien dan keluarga
Gunakan pendekatan yang menenangkan Gambarkan prosedur tentang sectio caesarea, kompilkasi
Libatkan keluarga untuk mendampingi klien Identifikasi kemungkinan penyebab, dengan cara yang tepat
Instruksikan pada pasien untuk menggunakan tehnik Sediakan informasi pada pasien tentang kondisi, dengan cara
relaksasi yang tepat
Bantu pasien mengenal situasi yang menimbulkan Sediakan bagi keluarga informasi tentang kemajuan pasien
kecemasan dengan cara yang tepat
Dorong pasien untuk mengungkapkan perasaan, ketakutan, Eksplorasi kemungkinan sumber atau dukungan, dengan cara
persepsi yang tepat
Intervensi Keperawatan Intra-Operatif

Resiko Infeksi Resiko Kekurangan Volume Cairan


NOC : Infection control NOC : Fluid Balance
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 30
24 jam diharapkan tidak terjadi infeksi pada klien menit diharapkan keseimbangan cairan tidak
dengan kriteria hasil: terganggu dengan kriteria hasil:
1. Klien tidak menunjukan adanya tanda-tanda 1. Mempertahankan urine output sesuai dengan usia
infeksi dan BB
2. Luka operasi dan insisi bedah dalam keadaan 2. TTV dalam rentang normal
bersih
3. Suhu dan TTV dalam rentang normal NIC : Fluid Management
1. Pertahankan catatan intake dan output yang akurat
NIC : Control infection intraoperative 2. Monitor status hidrasi (kelembaban membran
1. monitor temperature ruangan
mukosa, nadi adekuat, tekanan darah ortostatik),
2. Gunakan UP
3. verifikasi indicator sterilisasi jika diperlukan
4. bersihkan dan sterilisasi instrumen 3. Monitor vital sign
4. Berikan cairan oral
5. Atur kemungkinan tranfusi
6. Kolaborasi pemberian cairan IV
Intervensi Keperawatan Post-Operatif

Nyeri Akut Risiko Infeksi Ketidakefektifan Pemberian ASI

NOC : Pain control, Pain level NOC : Pengetahuan: Menyusui


NOC : Infection Control
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama Setelah dilakukan tindakan keperawatan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 24 selama 1x30 menit, masalah pemberian ASI
3x60 menit, nyeri yang dirasakan klien dapat jam
berkurang dengan kriteria hasil: klien dapat teratasi dengan kriteria hasil :
diharapkan tidak terjadi infeksi pada klien dengan 1. Menyatakan pemahaman tentang teknik
1.Klien melaporkan nyeri berkurang (skala 6 ke kriteria hasil:
skala 1) dan posisi bayi saat menyusui
1. Klien tidak menunjukan adanya tanda-tanda 2. Mendemonstrasikan teknik dan posisi
2.Klien menyatakan merasa nyaman setelah nyeri infeksi
berkurang efektif menyusui
2. Tidak ada gangguan gastrointestinal
3.Tanda-tanda vital dalam rentang normal 3. Respirasi dalam batas normal (16-24 x/menit) NIC : Konseling Laktasi
4. Temperatur dalam batas normal (37,5°C) 1. Kaji kemampuan ibu dalam
NIC : Pain Management
1. Monitor tanda-tanda vital menempelkan bayi ke puting
NIC : Infection Control 2. Health education pemberian ASI
2. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif 1. Kaji suhu badan pasien dan tanda vital
termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, 3. Ajarkan cara menyusui yang benar
2. Pertahankan teknik aseptif, kebersihan tangan atau seperti teknik dan posisi bayi saat
kualitas dan faktor presipitasi
menggunakan alkohol sebelum kontak dengan menyusui
3. Observasi reaksi nonverbal dari
ketidaknyamanan pasien 4. Sediakan informasi tentang laktasi dan
4. Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi 3. Batasi pengunjung bila perlu teknik memompa ASI
nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan dan 4. Mengkaji warna, turgor, kelenturan serta suhu kulit,
kebisingan membran mukosa terhadap kemerahan dan panas
5. Ajarkan tentang teknik non farmakologi: napas 5. Monitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan lokal.
dalam, relaksasi, distraksi, kompres hangat/ Evaluasi keadaan pasien terhadap tempat-tempat
dingin munculnya infeksi seperti tempat penusukan jarum
6. Tingkatkan istirahat intravena.
7. Kolaborasi: Berikan analgetik untuk
6. Kolaborasi pemberian antibiotik sesuai ketentuan
mengurangi nyeri
DAFTAR PUSTAKA

Bulechek G.M., Howard K.B., Joanne M.D. (Eds.). 2008. Nursing Intervention
Classification (NIC), Fifth Edition. St. Louis Missouri: Mosby Inc.
Chrisdiono MA. 2004. Prosedur tetap obstetri dan ginekologi. Jakarta : Buku
Kedokteran EGC
Herdman, T.H. & Kamitsuru, S. (Eds.). 2014. NANDA International Nursing
Diagnoses: Definitions and Classification 2015-2017. Oxford: Wiley Blackwell.
Moorhead Sue, Marion Johnson, Meridean L.M., et al. (Eds.). 2008. Nursing
Outcomes Classification (NOC), Fifth Edition. St. Louis Missouri: Mosby Inc.
Price, S. A & Wilson, L. M. 2005. Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses
Penyakit Edisi 6 Volume 2. Jakarta: EGC
Taber BZ. 1994. Kapita Selekta Kedaruratan Obstetri dan Ginekologi. Jakarta :
EGC

Anda mungkin juga menyukai