Anda di halaman 1dari 38

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Kelas/semester : XI/4
Pertemuan ke :1-4
Alokasi Waktu : 16 x 35 menit
Standar Kompetensi : Memperbaiki unit kopling dan komponen-komponen
sistem pengoperasian
Kode Kompetensi : TKR 020-B07.1
Kompetensi Dasar : Memelihara/ servis unit kopling dan komponen-
komponen sistem pengoperasian.
Indikator :
 Pemeliharaan/servis unit kopling dan komponen-komponen sistem
pengoperasian dilaksanakan tanpa menyebabkan kerusakan terhadap
komponen/sistem lainnya.
 Informasi yang benar diakses dari spesifikasi pabrik dan dipahami.
 Semua prosedur pemeliharaan/servis dilaksanakan berdasarkan spesifikasi
dan toleransi terhadap pabrik.
 Seluruh kegiatan pemeliharaan/servis unit kopling dilaksanakan berdasarkan
SOP (Standard Operation Procedures), undang-undang K3 (Keselamatan dan
Kesehatan Kerja), peraturan perundang-undangan dan prosedur/ kebijakan
perusahaan.

I. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat :
 Menjelaskan Prinsip kerja kopling
 Mengidentifikasi Unit kopling dan komponen-komponen sistem
pengoperasian yang perlu dipelihara/ di servis.
 Memahami Data spesifikasi pabrik
 Melaksanakan Langkah kerja pemeliharaan/servis unit kopling
berdasarkan SOP, K3, peraturan dan prosedur/ kebijakan perusahaan.
II. Materi Pokok

1
 Prinsip kerja kopling
 Unit kopling dan komponen-komponen sistem pengoperasian yang perlu
dipelihara/ di servis.
 Data spesifikasi pabrik
 Langkah kerja pemeliharaan/servis unit kopling berdasarkan SOP, K3,
peraturan dan prosedur/ kebijakan perusahaan.

III. Metode Pembelajaran


a. Informasi
b. Penugasan
c. Observasi
d. Diskusi
e. Demonstrasi/praktek kelompok

IV. Langkah-langkah Pembelajaran


Kegiatan Awal (15 menit)
 Persiapan/Absensi
 Baca Qur’an/Tadarus
 Tausiah/Kultum

Kegiatan Inti
 Mempelajari prinsip kerja kopling melalui penggalian infomasi pada
buku manual.
 Mempelajari konstruksi kopling dan komponen-komponennya.
 Menerapkan prosedur pemeliharaan/servis komponen unit kopling dan
komponen-komponen sistem pengoperasian sesuai dengan SOP.
 Melakukan prosedur pemeliharaan/servis unit kopling dan komponen-
komponen sistem pengoperasian (mekanisme penggerak mekanis,
hidrolis dan peneumatis )
 Melepas dan mengganti unit kopling dari kendaraan sesuai SOP.
 Melaksanakan penyetelan tinggi pedal kopling.

2
 Membongkar komponen kopling sesuai SOP.
 Memeriksa komponen kopling sesuai SOP.
 Merakit komponen kopling sesuai SOP.
 Melakukan pemeriksaan kerja kopling

Kegiatan Akhir
 Siswa mengerjakan latihan soal-soal yang ada pada modul
 Guru memberikan penilaian
 Siswa merapikan alat dan bahan praktek.

V. Alat dan Sumber Belajar


 Modul servis kopling
 Buku manual
 Unit kopling trainer
 Unit engine stand dengan transmissi
 Unit kendaraan system kopling mekanik
 Unit kendaraan system kopling hidrolik
 Spesial tools

VI. Penilaian
 Tes Tertulis
 Non test (observasi/cek list) dan lisan

KRITERIA KELULUSAN

3
Skor (1-
Aspek Bobot Nilai Keterangan
10)
Aspek Sikap:
1. Kebersihan alat dan 5
perlengkapan
2. Keselamatan dan kesehatan 10
kerja
3. Ketepatan perencanaan 5
penyelesaian modul
Aspek Kogntif:
1. Kemampuan menjawab soal 5
latihan Syarat lulus,
2. Kemampuan menjawab soal 10 siswa minimal
evaluasi mencapai nilai
3. Kemampuan membuat 5 70 dengan skor
kesimpulan setiap aspek
Aspek Psikomotor: minimal 7
1. Kemampuan mnggunakan 10
manual
2. Kemampuan melakukan 20
penggunaan peralatan
3. Kemampuan menganalisis 20
perma-salahan
4. Kemampuan membuat 10
laporan
Jumlah 100

Kategori kelulusan :

4
70 s.d. 79 : memenuhi kriteria minimal dengan
bimbingan
80 s.d. 89 : memenuhi kriteria minimal tanpa bimbingan
90 s.d. 100 : di atas minimal tanpa bimbingan

Soal formatif 1
1) Apakah fungsi kopling pada kendaraan bermotor?
2) Sebutkan komponen utama kopling gesek, dan jelaskan fungsi masing-masing
komponen tersebut!
3) Apakah fungsi pegas radial dan pegas aksial pada plat kopling tunggal?
4) Pegas kopling plat tunggal ada dua macam yaitu pegas diafragma dan coil.
Jelaskan perbedaan karakteristiknya, dan manakah yang lebih
menguntungkan?
5) Jelaskan cara kerja kopling gesek dengan plat ganda!

Kunci jawaban formatif 1


1) Fungsi kopling pada kendaraan bermotor adalah memutus dan
menghubungkan penyaluran tenaga mesin keroda penggerak.
2) Plat kopling berfungsi untuk memungkinkan perpindahan tenaga melalui
gesekan.
Plat tekan untuk menjepit plat kopling yang didukung oleh pegas kopling.
Bantalan tekan untukmemberikan landasan pengungkit saat menekan pegas
kopling dalam proses pembebasan hubungan.
3) Kedua pegas berada pada plat kopling, pegas radial untuk menahan kejutan
saat kopling terhubung, sedangkan pegas aksial untuk memungkinkan
hubungan yang halus saat plat kopling mulai terjepit oleh plat tekan.
4) Pegas diafragma lebih menguntungkan, yaitu tenaga untuk menekannya lebih
ringan khususnya saat pedal ditekan penuh. Saat kanvas plat kopling menipis
karena aus, pegas diafragma memberikan tekanan yang lebih tinggi
dibandingkan pegas coil.

5
5) Pada saat batang pembebas tidak ada tekanan, maka plat tekan
menekan/menjepit plat kopling dan plat gesek secara bersama, sehingga
terjadi aliran tenaga dari mesin ke roda gigi primer, ke plat gesek, pindah ke
plat kopling, dan keroda gigi yang berhubungan dengan transmisi. Pada saat
batang pembebas mendapat gaya dari mekanisme operasonal kopling, akan
mendorong Plat tekan kearah kiri, melawan tegangan pegas kopling. Maka
terjadi kelonggaran jepitan terhadap plat kopling dan plat gesek, sehingga
keduanya tidak berhubungan lagi. Posisi ini berarti tenaga dari mesin tidak
tersalurkan ke sistem pemindah tenaga.

Soal formatif 2
1) Apakah fungsi sistem pengoperasian kopling pada kendaraan bermotor?
2) Sebutkan komponen utama pengoperasian kopling sistem mekanis, dan
jelaskan fungsi masing-masing komponen tersebut!
3) Sebutkan komponen utama pengoperasian kopling sistem hidrolis, dan
jelaskan fungsi masing-masing komponen tersebut!
4) Apakah fungsi boster pada sistem pengoperasian kopling? Jelaskan secara
singkat prinsip kerjanya?
5) Apakah fungsi bleeder plug pada pengoperasian kopling sistem hidrolis, dan
kapan komponen tersebut dipergunakan?

Kunci jawaban formatif 2


1) Fungsi sistem pengoperasian kopling pada kendaraan bermotor adalah
mengendalikan fungsi kopling yaitu memutus dan menghubungkan
penyaluran tenaga mesin keroda penggerak.
2) Komponen pengoperasian kopling sistem mekanik adalah sebagai berikut :
a) Pedal kopling berfungsi untuk menyalurkan tenaga pengemudi melalui
injakan kakinya, dalam upaya mengendalikan kerja kopling.
b) Kabel kopling berfungsi untuk memindahkan gerakan tenaga injakan kaki
pengemudi pada pedal kopling, ke tuas pembebas kopling.

6
c) Batang ulir pada ujung kabel kopling yang berhubungan dengan tuas
pembebas berfungsi untuk mengatur gerak bebas tuas pembebas.
d) Pegas pengendali pedal kopling, berfungsi untuk mengembalikan posisi
pedal kopling setelah dipergunakan untuk mengoperasikan kopling.
3) Komponen pengoperasian kopling sistem hidrolis adalah sebagai berikut :
a) Master silinder kopling, berfungsi untuk merubah gerak mekanis dari
pedal kopling menjadi tekanan minyak hidrolis.
b) Pipa hidrolis berfungsi untuk menyalurkan tekanan hidrolis yang
dihasilkan dari master silinder kopling.
c) Silinder kopling berfungsi merubah tekanan hidrolis dari master silinder
menjadi gerak mekanis yang disalurkan ke push rod dan diteruskan ke tuas
pembebas kopling.
d) Boster kopling berfungsi untuk meringankan tenaga injakan pedal kopling.
Komponen ini hanya dipergunakan pada kedndaraan berat.
4) Fungsi boster adalah untuk memperingan tenaga injak pedal kopling. Prinsip
kerjanya memanfaatkan tekanan udara yang disalurkan pada piston boster
kopling.
5) Bleeder plug adalah sebuah baut bleeding, yang berfungsi untuk
mengeluarkan udara dari sistem hidrolis.

Tes formatif 3
1) Apakah fungsi pemeliharaan dan perwatan unit kopling dan komponen
pengoperasiannya?
2) Apakah fungsi kebebasan pedal kopling, dan bagaimana cara melakukan
penyetelannya?
3) Bagaimana cara menyetel kopling sistem mekanik?
4) Bagaimana cara menyetel kopling sistem hirolik, apa bedanya dengan cara
untuk sistem mekanik?
5) Apakah yang menjadi penyebab kopling tidak dapat melakukan fungsinya,
dan bagaimana cara untuk mengetahui penyebabnya tersebut?

7
Kunci jawaban formatif 3
1). Fungsi pemeliharaan dan perwatan unit kopling dan komponen
pengoperasiannya adalah agar perlengkapan tersebut dapat berkeja secara
optimal.
2). Fungsi kebebasan pedal kopling adalah untuk menjamin bahwa pegas kopling
dapat dapat menjepit plat kopling sepenuhnya, dan menghindarkan gesekan
dreg lager saat tidak dipergunakan. Cara menyetelnya adalah dengan
mengeraskan atau mengendorkan baut pengatur.
3). Cara menyetel kopling sistem mekanik adalah dengan mengatur baut yang ada
pada ujung kabel yang terambung deng tuas pembebas kopling.
4). Cara menyetel kopling sistem hirolis adalah dengan menyetel kebebasan
pedal kopling dan kebebasan bantalan tekan. Bedanya sistem mekanik hanya
sekali stel.
5). Kopling yang tidak berfungsi bisa tidak menghubungkan atau tidak bisa
memutus hubungan. Permasalahan tidak bisa menghubungkan bisa disebabkan
oleh kampas plat kopling habis, atau penyetelan pedal kopling yang terus
menekan. Untuk mengetahuinya, stel pedal kopling, bila sudah tetep gak
berfungsi maka penyebabnya plat kopling habis.

Serpong, Juli 2010

Mengetahui
Kepala SMK PUSTEK Serpong Guru Bidang Studi

Drs. H. Mathodah. S, M.Si Ir. Sutopo

8
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Kelas/semester : XI/3
Pertemuan ke : 5 - 10
Alokasi Waktu : 24 x 35 menit
Standar Kompetensi : Memperbaiki unit kopling dan komponen-komponen
sistem pengoperasian
Kode Kompetensi : TKR 020-B07.2
Kompetensi Dasar : Memperbaiki sistem kopling dan komponennya.
Indikator :
 Pelepasan dan penggantian kopling dan komponen-komponennya
dilaksanakan tanpa menyebabkan kerusakan terhadap komponen/ sistem
lainnya.
 Informasi yang benar diakses dari spesifikasi pabrik dan dipahami.

9
 Semua prosedur pelepasan dan penggantian dilaksanakan berdasarkan
spesifikasi pabrik.
 Seluruh kegiatan pelepasan dan penggantian dilaksanakan berdasarkan SOP
(Standard Operation Procedures), undang-undang K3 (Keselamatan dan
Kesehatan Kerja), peraturan perundang-undangan dan prosedur/ kebijakan
perusahaan.

I. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat :
 Menjelaskan Prosedur pemeriksaan kinerja unit kopling untuk
Identifikasi kerusakan
 Melaksanakan Prosedur melepas, memeriksa ,memperbaiki dan
memasang komponen unit kopling dan sistem pengoperasiannya
 Melaksanakan Penyetelan kopling.
 Menjelaskan Standar prosedur keselamatan kerja.

II. Materi Pokok


 Prosedur pemeriksaan kinerja unit kopling untuk Identifikasi kerusakan
 Prosedur melepas, memeriksa , memperbaiki dan memasang komponen
unit kopling dan sistem pengoperasiannya
 Penyetelan kopling.
 Standar prosedur keselamatan kerja.

III. Metode Pembelajaran


a. Informasi
b. Penugasan
c. Observasi
d. Diskusi
e. Demonstrasi/praktek

10
IV. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Awal (15 menit)
 Persiapan/Absensi
 Baca Qur’an/Tadarus
 Tausiah/Kultum

Kegiatan Inti
 Mempelajari. Prosedur pemeriksaan kinerja unit kopling untuk
Menindentifikasi kerusakan dengan menggali dari buku manual,
 Menggali Prosedur melepas, memeriksa, memperbaiki dan memasang
komponen unit kopling dan sistem pengoperasiannya dari berbagai
sumber informasi.
 Menerapkan. Prosedur pemeriksaan kinerja unit kopling untuk
Mengindentifikasi kerusakan dengan menggali dari buku manual,
 Menerapkan prosedur melepas, memeriksa, memperbaiki dan memasang
komponen unit kopling dan sistem pengoperasiannya sesuai SOP.
 Melaksanakan penyetelan tinggi pedal kopling.
 Membongkar komponen kopling sesuai SOP.

Kegiatan Akhir
 Siswa mengerjakan latihan soalsoal yang ada pada modul
 Guru memberikan penilaian
 Siswa merapikan alat dan bahan

V. Alat dan Sumber Belajar


 Modul servis kopling
 Buku manual
 Unit kopling trainer
 Unit engine stand dengan transmissi
 Unit kendaraan system kopling mekanik
 Unit kendaraan system kopling hidrolik

11
 Spesial tools

VI. Penilaian
 Tes Tertulis
 Non test (observasi/cek list) dan lisan

KRITERIA KELULUSAN
Skor (1-
Aspek Bobot Nilai Keterangan
10)
Aspek Sikap:
1. Kebersihan alat dan 5
perlengkapan
2. Keselamatan dan kesehatan 10
kerja Syarat lulus,
3. Ketepatan perencanaan 5 siswa minimal
penyelesaian modul mencapai nilai
Aspek Kogntif: 70 dengan skor
1. Kemampuan menjawab soal 5 setiap aspek
latihan minimal 7
2. Kemampuan menjawab soal 10
evaluasi
3. Kemampuan membuat 5
kesimpulan

12
Aspek Psikomotor:
1. Kemampuan mnggunakan 10
manual
2. Kemampuan melakukan 20
penggunaan peralatan
3. Kemampuan menganalisis 20
perma-salahan
4. Kemampuan membuat 10
laporan
Jumlah 100

Kategori kelulusan :
70 s.d. 79 : memenuhi kriteria minimal dengan
bimbingan
80 s.d. 89 : memenuhi kriteria minimal tanpa bimbingan
90 s.d. 100 : di atas minimal tanpa bimbingan

Tes formatif 1
1). Uraikan komponen konstruksi utama sebuah unit kopling gesek, dan jelaskan
fungsi masing-masing komponen!
2). Buatlah gambar sederhana (sket) plat kopling dan jelaskan bagian-bagian serta
fungsinya!
3). Buatlah gambar sederhana (sket) pemeriksaan release bearing dan jelaskan
pemeriksaannya!
4). Sebutkan pemeriksaan apa saja yang dilakukan pada plat kopling dan jelaskan
cara pemeriksaannya!
5). Jelaskan langkah-langkah merakit unit kopling yang telah terbongkar!

Kunci jawaban formatif 1

13
1). Komponen konstruksi utama sebuah unit kopling gesek adalah:
a). Plat kopling
Berfungsi untuk meneruskan tenaga mesin dari fly wheel dan plat penekan
ke input shaft transmisi.
b). Plat penekan
Berfungsi untuk menekan plat kopling terhadap fly wheel dengan adanya
tekanan pegas penekan.
c). Pegas penekan
Berfungsi untuk memberikan gaya tekan kepada plat penekan
d). Rumah kopling/ tutup kopling
Berfungsi untuk dudukan komponen-komponen unit kopling, sebagai
tumpuan tuas penekan serta untuk memungkinkan terjadinya pemutusan
dan penghubungan tenaga mesin dengan akurat dan cepat.
e). Tuas penekan
Berfungsi untuk meneruskan gaya pedal kopling yang melalui bantalan
pembebas untuk menekan pegas penekan
f). Bantalan pembebas
Berfungsi untuk meneruskan gaya dorong dari release fork ke tuas
pembebas/ pegas diaphragm pada saat pedal kopling ditekan.
g). Garpu pembebas
Berfungsi untuk meneruskan gaya dorong/ tarik dari pedal kopling untuk
menekan bantalan pembebas.

2). Bagian-bagian plat kopling meliputi :


a). Clutch hub
Berfungsi sebagai tempat perkaitan unit plat kopling dengan input shaft
transmisi yang memungkinkan unit plat kopling dapat bergerak sedikit
maju dan mundur.
b). Disc plate
Berfungsi sebagai rangka utama dari unit plat kopling untuk menahan
beban kerja.

14
c). Torsion dumper
Berfungsi untuk meredam hentakan/ puntiran saat kopling mulai
menghubungkan/ meneruskan putaran dan pada saat akselerasi maupun
deselerasi
d). Kampas kopling/ facing
Berfungsi untuk memperbesar gesekan, sehingga effisiensi pemindahan
tenaga dan daya mesin optimal.
e). Cushion plate
Berfungsi untuk dudukan facing atau kampas kopling serta memperhalus
kerja kopling.
f). Paku keling/ rivet
Berfungsi untuk menyatukan kampas kopling dan cushion plate serta
menyatukan cushion plate dan disc plate.

Clutch Hub Facing (kampas kopling)

Torsion spring dumper

Disc plate (Plat kopling )

Paku keling/ rivet

3). Pemeriksaan Release bearing :

15
a) Putar bearing dengan tangan dan berilah tenaga pada arah axial. Jika
putaran kasar dan atau terasa ada tahanan sebaiknya ganti dengan yang
baru!
b) Tahan hub dan case dengan tangan kemudian gerakkan pada semua arah
untuk memastikan self-centering system agar tidak tersangkut. Hub dab
casae harus bergerak kira-kira 1 mm. Jika kekocakan berlebihan atau
macet sebaiknya diganti!

4). Pemeriksaan pada plat kopling meliputi :


a) Pemeriksaan secara fisual, adalah dengan melihat apakah ada kotoran, luka
bekas gesekan/ terbakar, tergores dan atau retak. Jika ada kotoran, luka
bekas gesekan/ terbakar, tergores dan itu hanya sedikit dapat dibersihkan
dengan kertas amplas yang halus. Jika kerusakannya parah, ganti dengan
yang baru.
b) Pemeriksaan dan pengukuran kedalaman paku keling dengan jangka
sorong. Batas kedalaman paku keling, minimal 0.3 mm. Jika kedalaman
sudah melebihi spesifikasi, ganti dengan plat kopling baru.
c) Pemeriksaan kekocakan atau kerusakan torsion dumper. Jika ditemukan
kekocakan dan kerusakan pada torsion dumper, ganti dengan unit yang
baru.
d) Pemeriksaan keausan atau kerusakan alur-alur hub. Kaitkan/ pasangkan
plat kopling pada input shaft transmisi, plat kopling harus bergerak dengan
mudah tetapi tidak longgar. Jika macet atau longgar ganti dengan plat
kopling baru.

16
e) Pemeriksaan run-out plat kopling. Dengan roller-instrumen (mesin/alat-
pemutar) dan dial indikator periksalah run-out plat kopling! Bila run-out
melebihi 0.8 mm, gantilah plat kopling dengan yang baru.

5). Langkah-langkah merakit unit kopling yang telah terbongkar adalah sebagai
berikut :
Pemasangan diawali dengan merakit unit plat penekan dan rumah kopling,
dengan urutan sebagai berikut :
a) Letakkan pressure plate pada dudukan alat/ mesin penekan.
b) Pasangkan pegas penekan pada dudukannya di plat penekan.
c) Pasangkan clutch cover dibelakang pegas penekan dengan posisi yang
tepat.
d) Pasangkan pressure lever pada dudukannya di clutch cover
e) Lakukan penekanan clutch cover dengan alat/ mesin penekan sehingga
pegas penekan tertekan sehingga baut pemegang/ penyetel pressure
lever dapat dipasangkan.
f) Lepaskan tekanan mesin penekan, dan lakukan penyetelan tinggi
pressure lever.
Setelah unit clutch cover terpasang, pemasangan kampas kopling dan unit
kopling dapat dilakukan. Prosedur pemasangannya adalah sebagai berikut :
a) Berilah sedikit gemuk khusus pada alur plat kopling
b) Masukkan center clutch pada clutch hub dan atur posisi plat kopling.
c) Pasangkan plat kopling pada fly wheel dengan panduan center clutch
dan atur posisinya supaya tepat di tengah.
d) Pasangkan clutch cover unit dengan memperhatikan tanda yang telah
kita buat pada saat pembongkaran dan ketepatan knock pin.
e) Pasangkan baut-baut pengikat clutch cover
f) Lakukan pengerasan baut-baut pengikat secara bertahap. Mulailah
pengerasan dari baut yang paling dekat dengan knock pin secara
menyilang. Sebelum baut dikeraskan, pastikan lagi posisi plat kopling
dengan mengatur posisi center clutch.

17
g) Keraskan baut pengikat sesuai momen spesifikasi pengencangan yaitu
berkisar 195 kg cm atau 19 N-m.
Setelah unit kopling terpasang dengan baik, pasangkan release lever shaft,
release lever dan release bearing pada dudukannya dengan sebelumnya
diberikan sedikit gemuk/ grease khusus pada beberapa bagian yang
bergesekan. Pastikan bahwa pengunci release fork terhadap porosnya dan
release bearing terhadap release fork terpasang dengan baik. Setelah semua
komponen unit kopling terpasang, rakitlah/ pasang unit transmisi, unit
pemindah transmisi, propeller (kendaraan tipe FR dan FWD) dan unit release
cylinder.

Tes formatif 2
1). Jelaskan apa yang dimaksud dengan sistem pengoperasian kopling!
2). Sebut dan jelaskan jenis-jenis sistem pengoperasian kopling!
3). Uraikan konsep menaikkan/ melipat gandakan tenaga/ gaya dorong pada
sistem mekanisme penggerak kopling tipe hidrolis!
4). Jelaskan dengan gambar cara kerja master silinder tipe portless!
5). Sebutkan dan beri penjelasan singkat, jenis-jenis release silinder!

Kunci jawaban formatif 2


1). Sistem pengoperasian kopling adalah sebuah unit mekanisme untuk
mengoperasionalkan kopling (yaitu memutus dan menghubungkan tenaga
mesin ke unit pemidah tenaga selanjutnya/ transmisi).

2). Terdapat tiga sistem pengoperasian kopling, yaitu :


a) Mekanisme mekanik
Yaitu sistem pengoperasian kopling atau mekanisme penggerak kopling
yang memanfaatkan sistem mekanis baik itu kabel, batang maupun
centrifugal untuk mengoperasionalkan kopling.

18
b) Mekanisme Hidrolik
Yaitu sistem pengoperasian kopling atau mekanisme penggerak kopling
yang memanfaatkan sistem hidrolik (menggunakan fluida cair) untuk
mengoperasionalkan kopling. Komponen utamanya meliputi master
cylinder, flexible hose dn release cylinder.
c) Mekanisme Pneumatik-hidrolik/ servo-hidrolik
Yaitu sistem pengoperasian kopling atau mekanisme penggerak kopling
yang memanfaatkan kombinasi sistem hidrolik (menggunakan fluida cair)
dan sistem pneumatik (menggunakan fluida gas) untuk
mengoperasionalkan kopling.

3). Konsep meningkatkan tenaga pada sistem pengoperasian kopling tipe hidrolik
adalah dengan mengaplikasikan hukum Pascal. Untuk meningkatkan tenaga/
gaya dorong dilakukan dengan membuat diameter master cylinder lebih kecil
daripada diameter release cylinder. Gaya/tenaga dihitung dengan persamaan
sebagai berikut :
2
d
P  Q  K  22
d1

Dimana :
P = gaya pada release cylinder
Q = gaya tekan pedal rem
K = perbandingan tuas pedal kopling
d1 = diameter master cylinder
d2 = diameter release cylinder

4). Cara kerja master cylinder tipe portless adalah sebagai berikut :

19
Bila pedal kopling ditekan maka piston akan bergerak maju dan mendorong
minyak mengalir melalui inlet valve ke recervoir dan ke release cylinder. Saat
piston terus bergerak maju, tenaga spring retainer (yang ditahan oleh
conecting rod) akan naik/ timbul dan mengkibatkan conecting rod bergerak
maju dengan adanya tenaga conical spring, sehingga inlet valve menutup
lubang ke recervoir. Ruang “A“ terpisah dari ruang “B“ sehingga tekanan
hidrolis di ruang A naik dan tekanan ini diteruskan ke release cylinder.
Bila pedal dibebaskan piston akan terdorong mundur oleh tekanan pegas
sehingga tekanan hidrolik berkurang. Setelah piston mundur, conecting rod
tertarik ke dalam oleh retainer spring sehingga inlet valve membuka saluran ke
recervoir dan minyak di ruang “A“ dan “B“ berhubungan kembali.

20
5). Tipe release silinder yang umum digunakan ada tiga yakni adjustable type,
non adjustable type dan free adjustable type. Pada jenis adjustable type untuk
menyesuaikan jarak bebas ujung release fork dilakukan dengan menyetel mur
penyetelnya. Free edjustable type tidak memerlukan penyetelan karena
penyetelan akan terjadi secara otomatis oleh pegas. Pada tipe ini release
bearing selalu menempel pada pressure lever atau diaphragm spring. Non
adjustable type menyempurnakan free adjustable type, dimana non-adjustable
ini panjang push rodnya dapat distel sehingga dapat dijaga release bearing
tidak selalu menempel pada pressure lever atau diaphragm spring.

Serpong, Juli 2010

Mengetahui
Kepala SMK PUSTEK Serpong Guru Bidang Studi

Drs. H. Mathodah. S, M.Si Ir. Sutopo

21
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Kelas/semester : XII/4
Pertemuan ke : 11 - 16
Alokasi Waktu : 24 x 35 menit
Standar Kompetensi : Memperbaiki unit kopling dan komponen-komponen
sistem pengoperasian
Kode Kompetensi : TKR 020-B07.3
Kompetensi Dasar : Mengoverhaul sistem kopling dan komponennya
Indikator :
 Pembongkaran dan perbaikan dilaksanakan tanpa menyebabkan kerusakan
terhadap komponen/sistem lainnya.
 Informasi yang benar diakses dari spesifikasi pabrik dan dipahami.
 Semua prosedur pembongkaran dan perbaikan dilaksanakan berdasarkan
spesifikasi pabrik dan toleransi.
 Seluruh kegiatan pembongkaran dan perbaikan dilaksanakan berdasarkan SOP
(Standard Operation Procedures), undang-undang K3 (Keselamatan dan
Kesehatan Kerja), peraturan perundang-undangan dan prosedur/ kebijakan
perusahaan.

I. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat :
 Membongkar komponen-komponen sistem pengoperasian kopling
dilaksanakan berdasarkan SOP (Standard Operation Procedures).
 Mengidentifikasi kerusakan dan metoda perbaikan.
 Menjelaskan Standar prosedur keselamatan kerja.

II. Materi Pokok

22
 Membongkar komponen-komponen sistem pengoperasian kopling
dilaksanakan berdasarkan SOP (Standard Operation rocedures).
 Identifikasi kerusakan dan metoda perbaikan.
 Standar prosedur keselamatan kerja.

III. Metode Pembelajaran


a. Informasi
b. Penugasan
c. Observasi
d. Diskusi
e. Demonstrasi/praktek

IV. Langkah-langkah Pembelajaran


Kegiatan Awal (15 menit)
 Persiapan/Absensi
 Baca Qur’an/Tadarus
 Tausiah/Kultum

Kegiatan Inti

 Mempelajari Prosedur pembongkaran komponen-komponen sistem


pengoperasian kopling. dengan menggali dari buku manual.
 Mengidentifikasi kerusakan dan cara perbaikan komponen-komponen
sistem pengoperasin kopling
 Melakukan prosedur pembongkaran komponen-komponen sistem
pengoperasian kopling.
 Melakukan prosedur perbaikan komponen-komponen sistem
pengoperasian kopling.
 Melakukan prosedur pemasangan komponen-komponen sistem
pengoperasian kopling sesuai SOP.
 Melakukan Pengujian kerja kopling untuk menerapkan hasil perbaikan.

23
 Mengidentifikasi peralatan overhoul kopling dan komponennya sesuai
spesifikasi pabrik.
 Mempelajari prosedur overhoul kopling dan komponenya melalui buku
manual.
 Melakukan penggantian komponen yang rusak sesuai data spesifikasi
pabrik.

Kegiatan Akhir
 Siswa mengerjakan latihan soalsoal yang ada pada modul
 Guru memberikan penilaian
 Siswa merapikan alat dan bahan praktek.

V. Alat dan Sumber Belajar


 Modul servis kopling
 Buku manual
 Unit kendaraan dengan system kopling mekanik
 Unit kendaraan dengan system kopling hidrolik
 Minyak kopling
 Spesial tools

VI. Penilaian
 Tes Tertulis
 Non test (observasi/cek list) dan lisan

24
KRITERIA KELULUSAN
Skor (1-
Aspek Bobot Nilai Keterangan
10)
Aspek Sikap:
1. Kebersihan alat dan 5
perlengkapan
2. Keselamatan dan kesehatan 10
kerja
3. Ketepatan perencanaan 5
penyelesaian modul
Aspek Kogntif:
1. Kemampuan menjawab soal 5
latihan Syarat lulus,
2. Kemampuan menjawab soal 10 siswa minimal
evaluasi mencapai nilai
3. Kemampuan membuat 5 70 dengan skor
kesimpulan setiap aspek
Aspek Psikomotor: minimal 7
1. Kemampuan mnggunakan 10
manual
2. Kemampuan melakukan 20
penggunaan peralatan
3. Kemampuan menganalisis 20
perma-salahan
4. Kemampuan membuat 10
laporan
Jumlah 100

Kategori kelulusan :

25
70 s.d. 79 : memenuhi kriteria minimal dengan
bimbingan
80 s.d. 89 : memenuhi kriteria minimal tanpa bimbingan
90 s.d. 100 : di atas minimal tanpa bimbingan

Tes formatif

1. Jelaskan dengan disertai gambar, prinsip kerja kopling gesek!


2. Jelaskan langkah pembongkaran unit kopling plat tunggal dengan pegas
spiral!
3. Jelaskan pemeriksaan yang dilakukan pada unit kopling saat pembongkaran
dan jelaskan bagaimana memeriksanya!
4. Jelaskan dengan disertai gambar, prinsip kerja master silinder tipe portless
pada sistem pengoperasian kopling tipe hidrolik!
5. Jelaskan langkah pembongkaran master silinder tipe portless pada sistem
pengoperasian kopling tipe hidrolik!

Kunci jawaban
1. Prinsip kerja kopling gesek adalah sebagai berikut :
Jika pedal kopling ditekan sebagian/ setengah, tekanan pedal tersebut akan
diteruskan oleh mekanisme penggerak sehingga akan mendorong plat penekan
melawan sebagian/ setengah tekanan pegas penekan sehingga tekanan plat
penekan ke fly wheel berkurang, sehingga plat kopling akan slip. Gesekan
antara plat kopling dengan fly wheel dan plat penekan kecil sehingga putaran
dan daya mesin diteruskan sebagian.
Jika pedal kopling ditekan penuh, tekanan pedal tersebut akan diteruskan oleh
mekanisme penggerak sehingga akan mendorong plat penekan melawan
tekanan pegas penekan sehingga plat kopling tidak mendapat tekanan.
Gesekan plat kopling, fly wheel dan plat penekan kecil dan bahkan tidak
bergesekan sehingga putaran mesin tidak diteruskan.

26
Apabila pedal dilepaskan maka gaya pegas akan kembali mendorong dengan
penuh plat penekan. Plat penekan menghimpit plat kopling ke fly wheel
dengan kuat sehingga terjadi gesekan kuat dan berputar bersamaan. Dengan
demikian putaran dan daya mesin diteruskan sepenuhnya (100%) tanpa slip.

2. Langkah-langkah melepas unit kopling dengan pegas spiral adalah :


a. Berilah/ buatlah tanda pada rumah kopling dan fly wheel
b. Pasangkan center clutch atau alat bantu yang lain untuk menahan plat
kopling pada tempatnya
c. Kendorkan baut-baut pengikat rumah kopling ke fly wheel dengan urutan
menyilang secara bertahap dan merata, sampai tekanan tidak ada tekanan
pegas
d. Lepaskan baut pengikat satu persatu dan kemudian lepaskan clutch cover
dan clutch disc
Hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain adalah :
a. Lepaskan clutch cover (jangan sampai clutch disc terjatuh).
b. Jagalah kebersihan permukaan clutch disc, pressure plate dan fly wheel.
Jangan sampai terkena minyak atau gemuk.
c. Bersihkanlah kotoran, debu dan beram-beram yang dapat mengganggu
kinerja kopling.

Pada kopling dengan pegas spiral unit rumah kopling dan plat penekan dapat
dengan mudah dibongkar, dengan langkah sebagai berikut :
a. Gunakan alat penekan/ press untuk menekan clutch cover menahan
tekanan pegas kopling.

27
b. Lepaskan baut-baut pengikat rumah kopling ke fly wheel maupun baut
penahan penyetel tinggi tuas pembebas
c. Buatlah tanda pada fly wheel dan clutch cover

d. Lepaskan secara pelan-pelan penekanan alat penekan.


e. Lepaskan clutch cover
f. Lepaskan pegas-pegas penekan

g. Lepaskan pin dan release lever

3. Pemeriksaan yang dilakukan pada saat pembongkaran unit kopling adalah


sebagai berikut :
a. Pemeriksaan release bearing dengan cara pengujian kerja sebagai berikut
:
1) Putar bearing dengan tangan dan berilah tenaga pada arah axial. Jika
putaran kasar dan atau terasa ada tahanan sebaiknya ganti dengan yang
baru!

28
2) Tahan hub dan case dengan tangan kemudian gerakkan pada semua arah
untuk memastikan self-centering system agar tidak tersangkut. Hub dab
casae harus bergerak kira-kira 1 mm. Jika kekocakan berlebihan atau
macet sebaiknya diganti dengan yang baru!
b. Pemeriksaan Pegas Penekan dan Tuas Pembebas dengan cara sebagai
berikut :
1) Pemeriksaan secara fisual, adalah dengan melihat apakah ada kotoran,
luka bekas gesekan/ terbakar, tergores dan atau retak. Jika ada
kotoran, luka bekas gesekan/ terbakar, tergores dan itu hanya sedikit
dapat dibersihkan dengan kertas amplas yang halus. Jika
kerusakannya parah, ganti dengan unit yang baru.

2) Lakukan pengukuran kedalaman dan lebar keausan bekas gesekan


release bearing. Kedalaman maksimal adalah 0.6 mm dan lebar
maksimal 5.0 mm. Jika keausan melebihi spesifikasi ganti dengan
yang baru!

3) Pemeriksaan dengan SST dan filler gauge (thickness gauge).


Dengan bantuan SST dan Filler gauge, periksa kerataan permukaan
ujung pegas diphragm atau ujung tuas pembebas. Selisih pengukuran
atau ketidakrataan maximal 0.5 mm.

29
4) Pemeriksaan dengan dial indikator
Dengan dial indikator dan alat pemutar juga dapat dilakukan
pengukuran ketidakrataan permukaan ujung pegas diphragm atau
ujung tuas pembebas. Untuk memudahkan pengukuran pasanglah dial
dengan magnetik base pada mesin. Penyimpangan maximal : 0.5 mm.

5) Pemeriksaan panjang dan kesikuan pegas penekan


Panjang bebas pegas penekan mempunyai limit yang bervariasi
tergantung ukuran kopling unit. Demikian juga dengan ketidaksikuan
pegas penekan (lihat buku manual). Semakin besar unit kopling
biasanya limit/ toleransi semakin besar.

6) Pemeriksaan tegangan pegas penekan

30
Tegangan pegas penekan sangat berpengaruh pada kekuatan kerja
kopling dalam meneruskan putaran dan daya mesin. Semakin berat
suatu kendaraan maka akan semakin kuat/ besar tegangan pegas
penekan yang digunakan. Spesifikasi tegangan pegas dapat dilihat
pada buku manual kendaraan. Perbedaan antar pegas juga tidak boleh
terlalu besar, karena akan membuat penekanan kopling tidak merata.

7) Pemeriksaan/ pengukuran kerataan tuas pembebas


Pengukuran kerataan tuas pembebas dilakukan dengan bantuan SST
pengukur kerataan.

c. Pemeriksaan plat penekan adalah dengan cara :


1) Pemeriksaan secara fisual, adalah dengan melihat apakah ada kotoran,
luka bekas gesekan/ terbakar, tergores dan atau retak. Jika ada
kotoran, luka bekas gesekan/ terbakar, tergores dan itu hanya sedikit
dapat dibersihkan dengan kertas amplas yang halus. Jika
kerusakannya parah, perbaiki dengan menggunakan mesin bubut atau
jika tidak memungkinkan, ganti dengan plat penekan baru.

31
2) Pengukuran kerataan plat kopling dengan straigh edge dan filler
gauge. Ketidakrataan max. adalah 0.5 mm.

d. Pemeriksaan plat kopling adalah dengan cara sebagai berikut :


1) Pemeriksaan secara fisual, adalah dengan melihat apakah ada kotoran,
luka bekas gesekan/ terbakar, tergores dan atau retak. Jika ada
kotoran, luka bekas gesekan/ terbakar, tergores dan itu hanya sedikit
dapat dibersihkan dengan kertas amplas yang halus. Jika
kerusakannya parah, ganti kampas kopling atau ganti dengan plat
kopling baru.
2) Pemeriksaan dan pengukuran kedalaman paku keling dengan jangka
sorong. Batas kedalaman paku keling, minimal 0.3 mm. Jika
kedalaman sudah melebihi spesifikasi, ganti kampas kopling atau
ganti dengan plat kopling baru.

32
3) Pemeriksaan kekocakan atau kerusakan torsion dumper. Jika
ditemukan kekocakan dan kerusakan pada torsion dumper, ganti
dengan plat kopling unit baru.
4) Pemeriksaan keausan atau kerusakan alur-alur hub. Kaitkan/
pasangkan plat kopling pada input shaft transmisi, plat kopling harus
bergerak dengan mudah tetapi tidak longgar. Jika macet atau longgar
ganti dengan plat kopling baru.
5) Pemeriksaan run-out plat kopling. Dengan roller-instrumen
(mesin/alat-pemutar) dan dial indikator, periksalah run-out plat
kopling! Bila run-out melebihi 0.8 mm, ganti dengan yang baru.

e. Pemeriksaan fly wheel adalah dengan cara sebagai berikut :


1) Pemeriksaan secara fisual, adalah dengan melihat apakah ada kotoran,
luka bekas gesekan/ terbakar, tergores dan atau retak pada bidang
geseknya. Jika ada kotoran, luka bekas gesekan/ terbakar, tergores dan
itu hanya sedikit dapat dibersihkan dengan kertas amplas yang halus.
Jika kerusakannya parah, ganti dengan plat kopling baru.
2) Pemeriksaan keausan gigi-gigi ring gear dari keausan dan kerusakan.
Jika terdapat kerusakan, ganti dengan ring gear yang baru.
Penggantian ring gear adalah dengan cara dipanaskan pada suhu 80
s.d. 100oC, kemudian lepaskan ring gear lama dan pasangkan ring
gear baru dengan menggunakan mesin press. Pemanasan tidak boleh
melebihi 120oC karena bisa mengubah sifat logam.
3) Pemeriksaan run-out fly wheel. Dengan dial indikator periksalah run-
out fly wheel! Bila run-out melebihi 0.2 mm, gantilah fly wheel
dengan yang baru.

33
4) Pemeriksaan Pilot Bearing. Putarkan bearing dan beri tenaga pada
arah axial. Jika putaran kasar dan terdapat kekocakan yang berlebihan,
ganti dengan pilot bearing yang baru.

4. Kerja master silinder tipe portless pada sistem pengoperasian kopling tipe
hidrolik adalah sebagai berikut :
Pada saat pedal kita tekan, push-rod akan mendorong piston bergerak maju
dan minyak melalui valve inlet mengalir ke reservoir dan release cylinder
dengan tekanan yang rendah/ kecil. Jika pedal terus ditekan maju, gaya yang
mempertahankan conecting rod akan hilang dan conecting rod akan
bergerak maju oleh gaya conical spring, sehingga inlet valve akan menutup,
yang mengakibatkan tekanan fluida yang ke release silinder naik.

34
Bila pedal kopling dibebaskan, piston akan kembali mundur oleh tekanan
compression spring, maka tekanan fluida akan turun, sehingga spring
retainer akan menarik conecting rod ke arah luar an in-let valve terbuka.
Gaya balik conical spring maka minyak dari release cylinder kembali ke
master cylinder dan recervoir.

5. Langkah pembongkaran master silinder pada sistem pengoperasian kopling


tipe hidrolik adalah sebagai berikut :

a. Lepaskan unit push rod dari unit pedal kopling dengan melepas pin
penguncinya.
b. Lepaskan pipa minyak dari master cylinder
c. Lepaskan baut/ mur pengikat master cylinder ke body
d. Tarik keluar/ lepaskan master silinder

35
Hal yang perlu diperhatikan dalam melepas master adalah karena minyak
kopling merusak cat, maka berhati-hatilah jangan sampai minyak kopling
mengenai cat. Bawalah master cylinder dengan wadah atau bungkuslah
dengan kain lap. Jika minyak kopling mengenai cat bersihkan dengan segera
dan hati-hati dengan kain lap yang menyerap cairan.
Setelah master cylinder berada di luar, lakukan pembongkaran dengan
langkah-langkah sebagai berikut :
a. Tekan push rod maju/ ke dalam dan lepaskan snap ring dengan tang snap
ring

b. Tarik keluar push-rod


c. Keluarkan piston unit dengan udara bertekanan

d. Lakukan pembongkaran piston unit dengan meluruskan piston klip.

36
Bagian-bagian master cylinder dapat dilihat seperti pada gambar di bawah,
yaitu meliputi : 1. Recevoir tank, 2. Snap ring, 3. Push rod, 4. Piston and
piston seal, 5. Spring retainer, 6. Compression spring, 7. Valve stopper, 8.
Conical spring, 9. Valve assembly

Bagian-bagian master silinder kopling

Serpong, Juli 2010

Mengetahui
Kepala SMK PUSTEK Serpong Guru Bidang Studi

Drs. H. Mathodah. S, M.Si Ir. Sutopo

37
38

Anda mungkin juga menyukai