Anda di halaman 1dari 14

Berkas Okupasi

Nama Fasilitas Pelayanan Kesehatan : xxxxxx


No Berkas :1
No Rekam Medis : xxxxxx

Data Administrasi
Tanggal : diisi oleh Nama : NPM/NIP :

Nama Ny. P
Alamat
Umur Tempat/tanggal lahir :
Kedudukan dalam keluarga
Jenis kelamin
Agama
Pendidikan
Pekerjaan
Status perkawinan
Kedatangan yang ke
Ya Diagnosis sebelumnya : Asma Bronchial
Telah diobati sebelumnya Obat yang telah diminum : Salbutamol, Prednison
Alergi obat
Sistem pembayaran

Data Pelayanan

I. ANAMNESIS (subyektif)
(dilakukan secara ; alloanamnesis / autoanamnesis dengan pasien dan isteri pasien

A. Alasan kedatangan/keluhan utama (termasuk keluhan yang masih dirasakan pada kunjungan ulangan, harapan
kekhawatiran, persepsi pasien mengenai keluhan/ penyakit )

Sesak sejak 2 jam yang lalu saat sedang memotong kain dan dacron

B. Keluhan lain /tambahan

-
C.Riwayat perjalanan penyakit sekarang: harus ditulis secara kronologisnya!!!
(uraikan sejak timbul hingga berkembangnya penyakit, obat-obatan yang telah diminum,pelayanan kesehatan yang telah diperoleh termasuk
sikap dan perilaku pasien, keluarga, lingkungan terhadap masalah yang ada)

 Sesak disertai dengan mengi dialami sejak 2 jam yang lalu muncul saat memotong kain dan dacron. Awalnya pasien
bersin dan tidak lama kemudian sesak. Pasien sudah minum obat sesak namun pasien merasa sesaknya hanya
berkurang sedikit. Biasanya jika sesak, selain minum obat sesak juga menyemprotkan obat sesak inhaler namun menurut
pasien obat sesak inhalernya sudah habis sejak kemarin dan lupa membeli atau kotrol. Menurut pasien jika pakai obat
inhaler serta minum obat sesak biasanya segera membaik. Saat ini pasien masih dapat berjalan dan berbicara beberapa
kalimat. Pasien memiliki riwayat alergi debu dan udara dingin dan kadang sesak muncul apabila terkena debu yang
cukup banyak atau udara yang sangat dingin. Pasien menyangkal apabila sesaknya dipengaruhi oleh posisi duduk
ataupun baring. Pasien menderita asma sejak berusia 16 tahun [ 29 tahun yang lalu] dan sejak itu rutin mengkonsumsi
salbutamol, aminophillin, prednison serta ventolin inhaler bila mulcul serangan sesak.

 Biasanya sesak di waktu siang sekitar 1-2x seminggu dan pada malam hari biasanya serangan asma sampai
membuatnya terbangun sekitar 2-3x dalam 1 bulan namun jika. Jika dilihat dari waktu serangan siang dan malam pasien
memperkirakan menggunakan obat semprot dan obat yang diminum sekitar 1-2x dalam seminggu. Pasien merasa dalam
4 minggu terakhir serangan sesak pada waktu siang hari jarang mengganggu pekerjaannya. Pasien sendiri merasa
serangan asmanya cukup terkontrol dengan baik.
D. Riwayat penyakit keluarga:
(uraikan penyakit yang ada pada keluarga baik yang sama, berbeda, maupun yang tidak berhubungan dengan
masalah yang ada saat ini, termasuk bagaimana cara anggota keluarga tersebut menghadapinya)

 Riwayat asma dalam keluarga [almarhum kakaknya],


 Riiwayat dermatitis keluarga [Ibu dan adiknya],
 Penyakit TB, Jantung, HT dan DM serta ginjal disangkal

E. Riwayat penyakit dahulu:


(baik yang sama maupun yang berbeda dengan penyakit sekarang, riwayat pengobatan dan pelayanan kesehatan yang pernah diperoleh
termasuk pencegahan spesifik yang pernah diterima)

 Riwayat penyakit asma sejak berusia 16 tahun (29 tahun yang lalu), biasa mengkonsumsi salbutamol, prednisone dan
ventolin inhaler.
 Riwayat alergi debu dan alergi udara dingin.
 Riwayat dermatitis alergi [udang]
 Riwayat TB, HT, Jantung, DM dan ginjal disangkal

F. Riwayat Sosioekonomi dan kebiasaan


 Pasien menyangkal kebiasaan minum alcohol, merokok atau mengkonsumsi narkoba dan obat-obatan untuk waktu yang
lama

Anamnesis Okupasi (khusus untuk pasien yang bekerja)

1. Tuliskan jenis pekerjaan yang dilakukan sejak pertama kali, serta lama kerja di tiap pekerjaan tersebut

Jenis pekerjaan bahan/material yang tempat kerja (perusahaan) Masa kerja


digunakan (dalam bulan / tahun)

Penjahit Pakaian Mesin jahit, benang, Penjahit Tailor“X” 8 tahun


gunting, jarum, meteran,
kain, dacron, penjepir
kain.

2. Uraian tugas/pekerjaan (yang sekarang atau yang dianggap dapat berhubungan dengan penyakit tersebut)
(tuliskan cara-cara melakukan perkerjaan, deskripsikan setiap kegiatan yang dilakukan secara mendetail, sejak mulai bekerja, misalnya pada
pagi hari hingga selesai bekerja di sore hari, termasuk bahan-bahan yang digunakan.Buatlah bagan alur dari tiap kegiatan yang dilakukan
pekerja) Buatlah bagan alur untuk tiap kegiatan tersebut.

Pasien adalah penjahit pada penjahit pada Tailor “X” Bekerja 5 hari dalam seminggu dari senin-jumat, bekerja dari jam 07.30-15.00
atau sekitar 6 ½ -7 jam dalam sehari dengan waktu istirahat sekitar 30 menit – 1 jam.

Uraian Tugas Rutin


Jam 04.45 Bangun, sholat, mandi, membersihkan rumah, memasak, sarapan
Jam 07.10 Berangkat ke tempat kerja
Jam 07.30 – 15.00 Menyiapkan perlengkapan menjahit, memotong kain, menjahit, menyeterika kain jahitan dll
Jam 15.00 Pulang ke rumah
Jam 15.20 - 22.00 Membersihkan rumah, memasak, berkumpul dengan keluarga
Jam 22.00 Istirahat

Bangun Bangun, sholat, mandi Berangkat ke tempat


Jam 04.45 memasak, sarapan kerja
Jam 04.45-06.30 Jam 07.10
Tidur Menyiapkan Perlekapan
Jam 22.00 menjahit
Jam 07.30

Pulang, membersihkan Menjahit kain, menyeterika kain Menggunting dakron


rumah, memasak dll jahitan dan kain
Jam 15.00-22.00 Jam 07.30-15.00 Jam 07.30-15.00

1. Bahaya Potensial (potential hazard) dan risiko kecelakaan kerja pada pekerja serta pada lingkungan kerja

(tuliskan perkiraan bahaya potensial faktor yang mungkin ada/dapat terjadi pada pekerja ini dalam melakukan pekerjaannnya yang mungkin ada di
lingkungan pekerjaannya. Nama-nama Kegiatan pada kolom urutan kegiatan harus sama dengan pada bagan alur pada no 2)
Tuliskan di halaman kosong bila tabel di bawah ini tidak cukup besar

Urutan Bahaya Potensial Gangguan Risiko


kegiatan kesehatan kecelakaan
Fisik Kimia Biologi Ergonomi Psiko yang mungkin kerja

Menyiapkan Listrik Debu - Tangan bagian ulna Monotoni Pterigium, Asma, Tangan luka
perlengkapan Pakaian dan radial deviasi, , dermatitis, , oleh benda
menjahit pergelanagan stress kerja, gunting,
memutar, lengan tersengat
terangkat >45o , listrik
leher fleksi>30o
,membungkuk >20o,
lutut menyentuh
lantai

Memotong Kebisinga Debu - Bekerja dengan monotoni NIHL, Pterigium, Tangan luka
Kain dan n Pakaian gerakan repetitive, Asma, oleh benda
dacron tangan bagian ulna dermatitis, gunting
dan radial deviasi, GOTRAK ,
pergelanagan stress kerja,
memutar, lengan
terangkat >45o ,
leher fleksi>30o
,membungkuk >20o,
lutut menyentuh
lantai

Menjahit Kebisinga Debu - Bekerja dengan monotoni NIHL, Pterigium, Jari tertusuk
n Pakaian gerakan repetitive, Asma, jarum, tangan
Getaran duduk lama, dermatitis, tergunting,
Listrik pergelangan tangan GOTRAK , Tersengat
fleksi, bagian ulna stress kerja, listrik
dan radial deviasi,
pergelangan
memutar, dan ful
extended, lengan
terangkat >45o ,
leher fleksi>30o ,
bahu
terangkat,kepala
membungkuk >20o,
Urutan Bahaya Potensial Gangguan Risiko
kegiatan kesehatan kecelakaan
Fisik Kimia Biologi Ergonomi Psiko yang mungkin kerja
Menyeterika Suhu Debu - Bekerja dengan monotoni Dehidrasi, Combustio,
Kain jahitan Seterika Pakaian gerakan repetitive, Pterigium, Asma, tersengat
Listrik posisi berdiri lama, dermatitis, listrik
pergelangan tangan GOTRAK ,
fleksi, bagian ulna stress kerja,
dan radial deviasi,
pergelangan
memutar, , lengan
terangkat >45o ,
leher fleksi>30o ,
bahu
terangkat,kepala
membungkuk >20o,

4. Hubungan pekerjaan dengan penyakit yang dialami (gejala / keluhan yang ada)
(misalnya keluhan berkurang saat libur atau keluhan bertambah setelah bekerja beberapa saat)

Keluhan biasa muncul jika memotong kain atau dacron

5. Body Discomfort Map:

Keterangan :
1. Tanyakan kepada pekerja atau pekerja
dapat mengisi sendiri
2. Isilah : keluhan yang sering dirasakan oleh
pekerja dengan memberti tanda/mengarsir
bagian- bagian sesuai dengan gangguan
muskulo skeletal yang dirasakan
pekerja
Tanda pada gambar area yang dirasakan :
Kesemutan = x x x Pegal-pegal = / / / / /
Baal = vvv Nyeri = ////////

TIDAK ADA KELUHAN


B R I E F  SURVEY Berikan tanda ‘v’ pada bagian kanan atau kiri sesuai dengan hasil
anamsesis / observasi

3 3 3 3 3 3 3 3 2
II. PEMERIKSAAN FISIK

1. Tanda Vital
a. Nadi : / menit c. Tekanan Darah (duduk) : mm Hg
o
b. Pernafasan : / menit d. Suhu Badan : C

2. Status Gizi
a. Tinggi Badan : cm Berat Badan : Kg c. IMT = kg/m2
b. Lingkar perut : cm d. Bentuk badan : Astenikus Atletikus Piknikus

3. Tingkat Kesadaran dan keadaan umum Keterangan


a. Kesadaran : Compos Mentis Kesadaran menurun
b.Tampak kesakitan : Tidak Ya
c. Gangguan saat berjalan : Tidak Ya
4. Kelenjar Getah Bening jumlah, Ukuran, Perlekatan, Konsistensi
a. Leher : Normal Tidak Normal
b. Submandibula : Normal Tidak Normal
c. Ketiak : Normal Tidak Normal
d. Inguinal : Normal Tidak Normal
e. Kelenjar lain :

5. Mata Mata Kanan Ket Mata-Kiri Ket


a. Persepsi Warna Normal Buta Warna Parsial Normal Buta Warna Parsial
Buta Warna Total Buta Warna Total
b. Kelopak Mata Normal Tidak Normal Normal Tidak Normal
c. Konjungtiva Normal Hiperemis Sekret Normal Hiperemis Sekret
Pucat Pterigium Pucat Pterigium
d. Kesegarisan / gerak bola mata Normal Strabismus Normal Strabismus
f. Sklera Normal Ikterik Normal Ikterik
g. Lensa mata tidak keruh Keruh tidak keruh Keruh
h. Bulu Mata Normal Tidak Normal Normal Tidak Normal
i. Penglihatan 3 dimensi Normal Tidak Normal Normal Tidak Normal
i. Test Konfrontasi
j. Visus mata : tanpa koreksi :
Dengan koreksi:
Visus dekat

6.Telinga Telinga kanan Telinga kiri


a. Daun Telinga Normal Tidak Normal Normal Tidak Normal
b. Liang Telinga Normal Tidak Normal Normal Tidak Normal
- Serumen tidak ada Ada serumen tidak ada Ada serumen
Menyumbat (prop) Menyumbat (prop)
c. Membrana Timpani Intak Tidak intak Intak Tidak intak
lainnya lainnya
d. Test berbisik Normal Tidak Normal Normal Tidak Normal
e. Test Garpu tala Rinne ...............
f. Weber …………..
g. Swabach ……….....
h. Bing ……………..

7. Hidung

a. Meatus Nasi Normal Tidak Normal


b. Septum Nasi Normal Deviasi ke ........
c. Konka Nasal Normal Udem warna ........ lubang hidung ........
d. Nyeri Ketok Sinus maksilar Normal Nyeri tekan positif di ……..
e. Penciuman : normal

8. Gigi dan Gusi


Catatan: Impaksi

9. Tenggorokan
a. Pharynx Normal Hiperemis Granulasi

b. Tonsil : Kanan : To T1 T2 T3 T4 Kiri : To T1 T2 T3 T4


Ukuran Normal Hiperemis Normal Hiperemi

c. Palatum Normal Tidak Normal


d. Lain- lain

10. Leher Keterangan


a. Gerakan leher Normal Terbatas
b. Kelenjar Thyroid Normal Tidak Normal
c. Pulsasi Carotis Normal Bruit
d. Tekanan Vena Jugularis Normal Tidak Normal
e. Trachea Normal Deviasi
f. Special Test
i. Spurling
test:

Range Of Motion Neck


ii. Flexion :……….. (45-50o)
iii. Extension : ……….. (45-75o)
iv. Lateral Flexion : ……….. (45-60o)
v. Rotation : ……….. (60-80o)

11. Dada Keterangan


a. Bentuk Simetris Asimetris
b. Mammae Normal Tidak Normal Tumor : Ukuran
Letak
Konsistensi
c. Lain – lain

12. Paru- Paru dan Jantung


Keterangan
a. Palpasi Normal Tidak Normal
Kanan Kiri

b. Perkusi Sonor Redup Hipersonor Sonor Redup Hipersonor

Iktus Kordis : Normal Tidak Normal , sebutkan .............


Batas Jantung : Normal Tidak Normal , sebutkan ………

c. Auskultasi : - bunyi napas Vesikular Bronchovesikular Vesikular Bronchovesikular


- Bunyi Napas tambahan tak ada Ronkhi Wheezing tak ada Ronkhi Wheezing

- Bunyi Jantung Normal Tidak Normal Sebutkan ....

13. Abdomen Keterangan


a. Inspeksi Normal Tidak Normal
b. Perkusi Timpani Redup
c. Auskultasi: Bising Usus Normal Tidak Normal
d. Hati Normal Teraba…….jbpx ……jbac
e. Limpa Normal Teraba shoeffne …..

Kanan ; Normal Kiri : Normal


f. Ginjal
Tidak Normal Tidak Normal

Kanan ; Normal Kiri : Normal


g. Ballotement Tidak Normal Tidak Normal

Kanan ; Normal Kiri : Normal


h. Nyeri costo vertebrae
Tidak Normal Tidak Normal

14. Genitourinaria
a. Kandung Kemih Normal Tidak Normal
b. Anus/Rektum/Perianal Normal Tidak Normal ............
c Genitalia Eksternal Normal Tidak Normal
d. Prostat (khusus Pria) Normal Tidak Normal

15a. Tulang Belakang


Range Of Motion Back Special Test:
vi. Forward Flexion x. Straight Leg Raise :
:……….. (80-90o) xi. Stork Test :
vii. Extension xii. Patrick’s/Faber Test :
: ……….. (20-30o) xiii. Contra Patrick’s Test :
viii. Lateral Bending
: ……….. (20-30o)
ix. Twisting
: ……….. (30-40o)

Kanan Kiri
15b.Tulang / sendi Ekstremitas atas
- Gerakan Normal tidak normal Normal tidak normal
- Tulang Normal tidak normal Normal tidak normal
- Sensibilitas baik tidak baik baik tidak baik
- Oedema tidak ada ada tidak ada ada
- Varises tidak ada ada tidak ada ada
- Kekuatan otot / / / / / / / /
- vaskularisasi baik tidak baik baik tidak baik
- kelainan Kuku jari tidak ada ada tidak ada ada
Range Of Motion Sholder Range Of Motion Elbow Range Of Motion Wrist and Hand
xiv. Forward Flexion xxvii. Flexion xxxiii. Wrist Flexion
:……….. (180o) :……….. (150o) :……….. (80o)
xv. Extension xxviii. Extension xxxiv. Wrist Extension
: ……….. (45o) : ……….. (0o) : ……….. (70o)
xvi. Abduction xxix. Pronation xxxv. Wrist Ulnar
: ……….. (150o) : ……….. (70o) Deviation : ……….. (30o)
xvii. Ext. Rotation xxx. Supination xxxvi. Wrist Radial
: ……….. (90o) : ……….. (90o) Deviation: ……….. (20o)
xviii. Int. Rotation
: ……….. (90o) Pemeriksaan khusus : Pemeriksaan khusus :
xix. Horizontal xxxi. Valgus/Varus xxxvii. Tinel’s Test:
Adduction : ………. (130o) Stress Test: xxxviii. Phalen’s Test:
xxxii. Milking xxxix. Carpal Tunnel
Pemeriksaan khusus : Maneuver Test: Compression Test:
xx. Drop Arm Test: xl. Prayer Test:
xxi. Empty Can Test: xli. Filkelstein’s Test:
xxii. Speed’s Test : xlii. Watson Stress
xxiii. Yergason’s Test: Test
xxiv. Neer’s Test : xliii. Wrist Grind Test:
xxv. Hawkin’s Test:
xxvi. Crossover Test :

Kanan Kiri
15c.Tulang / Sendi Ekstremitas bawah
- Gerakan Normal tidak normal Normal tidak normal
- Tulang Normal tidak normal Normal tidak normal
- Sensibilitas baik tidak baik baik tidak baik
- Oedema tidak ada ada tidak ada ada
- Varises tidak ada ada tidak ada ada
- Kekuatan otot / / / / / / / /
- vaskularisasi baik tidak baik baik tidak baik
- kelainan Kuku jari tidak ada ada tidak ada ada
Range Of Motion Hip Range Of Motion Knee Range Of Motion Ankle
xliv. Internal Rotation lvi. Extention lxii. Dorsoflexion
:……….. (30o) :……….. (0o) :……….. (20o)
xlv. External lvii. Flexion lxiii. Plantarflexion
Rotation : ……….. (60o) : ……….. (130o) : ……….. (50o)
xlvi. Flexion lxiv. Invertion
: ……….. (120o) Pemeriksaan khusus : :……….. (30o)
xlvii. Hyperextension lviii. Duck Walk Test: lxv. Eversion
: ……….. (15o) lix. Bounce Test: : ……….. (10o)
xlviii. Abduction lx. Patella
: ……….. (45o) Apprehension Test:
xlix. Adduction lxi. Patella Grind Pemeriksaan khusus :
: ……….. (30o) Test lxvi. Anterior Drawer
Test:
Pemeriksaan khusus : lxvii. Talar Tilt Test:
l. Trendelenburg lxviii. Squeeze Test:
Test: lxix. Thompson Test
li. Hop Test:
lii. Leg Length Test:
liii. Log Roll Test:
liv. Faber Test:
lv. Obers’s Test:

15d. Otot motorik


1. Trofi Normal Tidak Normal Normal Tidak Normal
2. Tonus Normal Tidak Normal Normal Tidak Normal
Gerakan abnormal :
tidak ada
tic ataxia lainya ..

16. Refleks kanan kiri


a. Refleks Fisiologis Bisep Normal Tidak Normal Normal Tidak Normal
Trisep Normal Tidak Normal Normal Tidak Normal
Brachioradialis Normal Tidak Normal Normal Tidak Normal
Patella Normal Tidak Normal Normal Tidak Normal
Achilles Normal Tidak Normal
Abdominalis
b Refleks Patologis: Hoffman negatif Positif negatif Positif
Tromner negatif Positif negatif Positif
Babinsky negatif Positif negatif Positif
Gordon negatif Positif negatif Positif
Oppenheim negatif Positif negatif Positif
Schaefer negatif Positif negatif Positif
Chaddock
17. Kulit Efloresensi dan Lokasi nya
a. Kulit Normal Tidak Normal
b. Selaput Lendir Normal Tidak Normal
c. Kuku Normal Tidak Normal
d. Lain – lain ………
e. Test sensibilitas

17. Kelainan Dermatom:

17. Status Lokalis Kelainan Kulit:


III. RESUME KELAINAN YANG DIDAPAT:

Seorang perempuan, Tukang jahit, umur 45 tahun datang dengan keluhan sesak disertai dengan mengi dialami sejak 2 jam yang
lalu muncul saat memotong kain dan dacron. Awalnya pasien bersin dan tidak lama kemudian sesak. Pasien sudah minum obat
sesak namun pasien merasa sesaknya hanya berkurang sedikit. Biasanya jika sesak, selain minum obat sesak juga
menyemprotkan obat sesak inhaler namun menurut pasien obat sesak inhalernya sudah habis sejak kemarin dan lupa membeli
atau kotrol. Menurut pasien jika pakai obat inhaler serta minum obat sesak biasanya segera membaik. Saat ini pasien masih dapat
berjalan dan berbicara beberapa kalimat. Pasien memiliki riwayat alergi debu dan udara dingin dan kadang sesak muncul apabila
terkena debu yang cukup banyak atau udara yang sangat dingin. Pasien menyangkal apabila sesaknya dipengaruhi oleh posisi
duduk ataupun baring. Pasien menderita asma sejak berusia 16 tahun [ 29 tahun yang lalu] dan sejak itu rutin mengkonsumsi
salbutamol, aminophillin, prednison serta ventolin inhaler bila mulcul serangan sesak. Biasanya sesak di waktu siang sekitar 1-2x
seminggu dan pada malam hari biasanya serangan asma sampai membuatnya terbangun sekitar 2-3x dalam 1 bulan namun jika.
Jika dilihat dari waktu serangan siang dan malam pasien memperkirakan menggunakan obat semprot dan obat yang diminum
sekitar 1-2x dalam seminggu. Pasien merasa dalam 4 minggu terakhir serangan sesak pada waktu siang hari jarang mengganggu
pekerjaannya. Pasien sendiri merasa serangan asmanya cukup terkontrol dengan baik. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD
130/70 N: 98, RR 22x/menit, S: 36,9. Pada pemeriksaan paru didapat BP.: Vesiculer BT. Wh+/+ memanjang.
.

IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG tuliskan bila ada, bila lembar tidak cukup, lampirkan ke lembar lain.

Sprirometri
Parameter UNIT Sebelum Setelah
Bronchodilator Brochodilator [BD]
Pred Act % Act %
FVC L 4,50 3,36 75 3,88 86
FEV 1 L 3,81 2,28 60 3,16 83
FEV1/FVC % 67,85 81,44
VC L 4,70 4,11 87 4,04 86
TV L 1,08
IRV L 0,83
ERV L 2,19
IC L 1, 84

Kesimpulan:
FEV1 :60% [<80% Nilai prediksi]
FEV1/FVC: 67,85 [<75%]
Post BD: FEV mengalami peningkatan 23% [variabilitas 20%-30%]
4

Total: 20

Anjuran pemeriksaan:

- Test Uji tusuk kulit; Test provokasi Bronchus;


- Pemeriksaan eosinofil,
- DPL; LED; LFT; Ur/Cr; GDS/GDP; Chol Tot; TG; LHL; HDL; Analisa Gas Darah
- ukur lingkar perut
- Foto Thorax, EKG
- BTA 3x

Hasil Body Map :


Tidak ada keluhan

Hasil Brief Survey ;


Tangan/pergelangan, siku, bahu, leher, punggung, risiko tinggi
Kaki risiko sedang

V. DIAGNOSIS KERJA :
jelaskan

Asma Bronkial Tipe Persisten Sedang ; dengan


Derajat Serangan Asma Ringan Terkontrol Sebagian[ACT Score 20]

VI. DIAGNOSIS DIFERENSIAL :

Bissinosis

VII. DIAGNOSIS OKUPASI :


Langkah Diagnosis Pertama
1. Diagnosis Klinis Asma Bronkial Tipe Persisten Sedang dengan Derajat Serangan Asma Ringan
Terkontrol Sebagian
Dasar diagnosis (anamnesis, Adanya keluhan sesak disertai dengan mengi dialami sejak 2 jam yang lalu muncul
pemeriksaan fisik, pemeriksaan saat memotong kain dan dacron. Awalnya pasien bersin dan tidak lama kemudian
penunjang, body map, brief sesak. Pasien sudah minum obat sesak namun pasien merasa sesaknya hanya
survey) berkurang sedikit. Biasanya jika sesak, selain minum obat sesak juga menyemprotkan
obat sesak inhaler namun menurut pasien obat sesak inhalernya sudah habis sejak
kemarin dan lupa membeli atau kotrol. Menurut pasien jika pakai obat inhaler serta
minum obat sesak biasanya segera membaik. Saat ini pasien masih dapat berjalan dan
berbicara beberapa kalimat. Pasien memiliki riwayat alergi debu dan udara dingin dan
kadang sesak muncul apabila terkena debu yang cukup banyak atau udara yang
sangat dingin. Pasien menyangkal apabila sesaknya dipengaruhi oleh posisi duduk
ataupun baring. Pasien menderita asma sejak berusia 16 tahun [ 29 tahun yang lalu]
dan sejak itu rutin mengkonsumsi salbutamol, aminophillin, prednison serta ventolin
inhaler bila mulcul serangan sesak. Biasanya sesak di waktu siang sekitar 1-2x
seminggu dan pada malam hari biasanya serangan asma sampai membuatnya
terbangun sekitar 2-3x dalam 1 bulan namun jika. Jika dilihat dari waktu serangan siang
dan malam pasien memperkirakan menggunakan obat semprot dan obat yang diminum
sekitar 1-2x dalam seminggu. Pasien merasa dalam 4 minggu terakhir serangan sesak
pada waktu siang hari jarang mengganggu pekerjaannya. Pasien sendiri merasa
serangan asmanya cukup terkontrol dengan baik. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
TD 130/70 N: 98, RR 22x/menit, S: 36,9. Pada pemeriksaan paru didapat BP.: Vesiculer
BT. Wh+/+ memanjang. FEV1 :60% [<80% Nilai prediksi]; FEV1/FVC: 67,85 [<75%];
Post BD: FEV mengalami peningkatan 23% [variabilitas 20%-30%]; ACT Score 20
2. Pajanan di tempat kerja
Fisik Suhu, Kebisingan, Getaran, Listrik
Kimia Debu Pakaian
Biologi -
Ergonomi Bekerja dengan gerakan repetitive, duduk lama, pergelangan tangan fleksi, bagian ulna
dan radial deviasi, pergelangan memutar, dan ful extended, lengan terangkat >45 o,
leher fleksi>30o , bahu terangkat,kepala membungkuk >20o, kaki kadang squat
Psikososial Monotoni
3 . Evidence Based (sebutkan Penyebab asma akibat kerja karena debu diantaranya
secara teoritis) pajanan di tempat - Pekerja tekstil karena pajanan katun, flax, kapas
kerja yang menyebabkan - Pekerja perkayuan karena pajanan debu kayu, molas
diagnosis klinis di langkah 1. - Pekerja pengusaha tali-talian, benang-benangan karena pajanan flax
Dasar teorinya apa? (jurnal……..)

(BUAT JURNAL REVIEW tersendiri)

4. Apakah pajanan cukup -


Masa kerja 8 Tahun
Jumlah jam terpajan/ hari 6 ½ -7jam
Pemakaian APD Tidak ada
Konsentrasi pajanan Sulit dinilai
Lainnnya........... -
Kesimpulan jumlah pajanan dan Pajanan katun, flax dan kapas [ debu pakaian] menyebabkan terjadinya asma
dasar perhitungannya
5. Apa ada faktor individu yang Riwayat penyakit asma sejak berusia 16 tahun (29 tahun yang lalu), biasa
berpengaruh thd timbulnya mengkonsumsi salbutamol, prednisone dan ventolin inhaler; Riwayat alergi debu dan
diagnosis klinis? Bila ada, alergi udara dingin; Riwayat dermatitis alergi [udang]; Riwayat asma dalam keluarga
sebutkan. [almarhum kakaknya]; Riiwayat dermatitis keluarga [Ibu dan adiknya],
6 . Apa terpajan bahaya Pajanan debu pakaian terjadi diluar tempat kerja seperti di rumah
potensial yang sama spt di
langkah 3 luar tempat kerja?
Bila ada, sebutkan
7 . Diagnosis Okupasi Asma Bronkial Tipe Persisten Sedang dengan Derajat Serangan Asma Ringan;
Apa diagnosis klinis ini termsk Terkontrol Sebagian
penyakit akibat kerja?
Bukan penyakit akibat kerja DIPERBERAT OLEH PEKERJAAN
(diperberat oleh pekerjaan/
bukan sama sekali PAK)_
Butuh pemeriksaan lbh lanjut)?

VIII. KATEGORI KESEHATAN (pilih salah satu)


a. Kesehatan baik (sehat untuk bekerja = physical fitness),
b. Kesehatan cukup baik dengan kelainan yang dapat dipulihkan (sehat untuk bekerja dengan catatan)
c. Kemampuan fisik terbatas
d. Tidak fit untuk sementara
IX. PROGNOSIS
1. klinik : ad vitam dubia ad ad bonam
ad sanasionam dubia ad ad bonam
ad fungsionam dubia ad ad bonam
2.Okupasi (bila ada d/ okupasi): dubia ad bonam

X. PERMASALAHAN PASIEN & RENCANA PENATALAKSANAAN


Jenis Rencana Tindakan (materi & metoda); Tatalaksana
No permasalahan medikamentosa; non medika mentosa(nutrisi, olahraga, Target Hasil yang
Medis & non medis konseling dan OKUPASI) waktu diharapkan
dll)
1. Asma Bronkial Terapi Medikamentosa: segera Keluhan
Tipe Persisten - Symbicort turbuhaler 2x1 [budesonide, formoterol] berkurang
Sedang - Ventolin inhaler 3 x 1 sehari prn
- Metil prednisolon 2 x 1
- Salbutamol 3 x 2mg
- Aminophilin 3 x 1/2

Terapi nonmedikamentosa
1. Pendekatan 5 Level of Prevention
- Health Promotion
a.
b.
c.
dst

- Spesific Protection
a.
b.
dst

- Early Diagnosis and prompt treatment


a.
b.
dst

- Disability Limitation
a. Terapi medika mentosa seperti diatas
b. Dst

- Rehabilitation
a.
b.
dst

2. Pendekatan Hirarchy of Control


- Eliminasi
dengan cara:

- Subsitusi
dengan cara:

- Isolasi
dengan cara:

- Engineering Control
dengan cara:

- Administrative control
dengan cara:

- APD
Jenis:
Spesifikasi:
Persetujuan Pembimbing
Pembimbing : dr. Abbas Zavey Nurdin, Sp.Ok, MKK
Tanda Tangan :

Nama Jelas :
Tanggal :

Anda mungkin juga menyukai