Anda di halaman 1dari 10

Hubungan Antara Pajanan Pekerjaan Dengan Frozen shoulder Pada Pekerja Rumah

Makan Depot Tulung Agung Jalan Rajawali Makassar

ARTIKEL PENELITIAN
HUBUNGAN ANTARA PAJANAN PEKERJAAN DENGAN FROZEN SHOULDER
PADA PEKERJA RUMAH MAKAN DEPOT TULUNG AGUNG JALAN RAJAWALI
MAKASSAR

Kanana Adiwijaya
Sub-departemen Kedokteran Okupasi, Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas, Fakultas
Kedokteran Universitas Muslim Indonesia

Abstrak
Latar Belakang : Frozen shoulder, atau juga sering disebut sebagai adhesive capsulitis, merupakan
suatu kelainan di mana terjadi inflamasi pada kapsul sendi bahu, yaitu jaringan ikat disekitar sendi
glenohumeral, sehingga sendi tersebut menjadi kaku dan terjadi keterbatasan gerak dan nyeri yang
kronis. Adhesive capsulitis merupakan suatu kondisi yang sangat nyeri dan melumpuhkan dan sering
menyebabkan frustrasi besar bagi pasien dan perawatnya karena pemulihannya yang lambat.
Pergerakan bahu menjadi sangat terbatas. Nyerinya biasanya terus-menerus, bertambah parah pada
malam hari, atau saat udara menjadi lebih dingin, dan akibat keterbatasan pergerakan sehingga
membuat melakukan kegiatan sehari-hari menjadi sulit.
Metode : Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan Cross
Sectional melalui proses Walk Through Survey. Data yang digunakan berupa kebiasaan responden,
dan data faktor-faktor pencetus Frozen shoulder. Data pengukuran adanya kecenderungan Frozen
shoulder dengan menggunakan check list. Sampel dalam penelitian ini adalah pasien dengan
diagnosis Frozen shoulder yang mengeluh nyeri pada bahu saat melakukan pekerjaan. Distribusi
sampel penelitian berdasarkan jenis pekerjaan yang dilakukan, didapatkan hasil 2 karyawan dari 14
karyawan laki-laki yang bekerja pada bagian car wash yang mengalami nyeri pada bahu.
Hasil : Prevalensi terjadinya Frozen shoulder adalah sebesar 25% pada pekerja Rumah Makan Depot
Tulung Agung. Faktor yang dominan adalah faktor ergonomi berupa posisi kerja yang berdiri dan
membungkuk serta gerakan yang salah yang berulang-ulang saat melakukan pekerjaan. faktor
psikososial monoton dan bekerja berlebih.
Kesimpulan : Faktor Pajanan Pekerjaan merupakan faktor yang mempunyai hubungan yang
signifikan dengan terjadinya keluhan Frozen shoulder pada pekerja Rumah Makan Depot Tulung
Agung.
Kata kunci: Frozen shoulder, pekerja Rumah Makan Depot Tulung Agung, Pajanan Pekerjaan.

Page 1
Hubungan Antara Pajanan Pekerjaan Dengan Frozen shoulder Pada Pekerja Rumah
Makan Depot Tulung Agung Jalan Rajawali Makassar

PENDAHULUAN cairan pada sendi juga menyebabkan


Frozen shoulder, atau juga sering keterbatasan gerak. 1, 2
disebut sebagai adhesive capsulitis, Selain kesulitan dalam melakukan
merupakan suatu kelainan di mana terjadi tugas sehari-sehari, pasien dengan
inflamasi pada kapsul sendi bahu, yaitu adhesive capsulitis terkadang mengalami
jaringan ikat disekitar sendi glenohumeral, gangguan tidur akibat nyeri yang
sehingga sendi tersebut menjadi kaku dan bertambah pada malam hari. Kondisi ini
terjadi keterbatasan gerak dan nyeri yang dapat berlanjut menyebabkan depresi serta
kronis.1 nyeri pada leher dan punggung. 1, 2
Adhesive capsulitis merupakan suatu
kondisi yang sangat nyeri dan ETIOLOGI
melumpuhkan dan sering menyebabkan Frozen shoulder dapat terjadi
frustrasi besar bagi pasien dan perawatnya akibat suatu proses idiopatic atau akibat
karena pemulihannya yang lambat. kondisi mendara yang menyebabkan sendi
Pergerakan bahu menjadi sangat terbatas. tidak digunakan. Idiopatic frozen shoulder
Nyerinya biasanya terus-menerus, sering terjadi pada dekade ke empat atau
bertambah parah pada malam hari, atau ke enam. 3
saat udara menjadi lebih dingin, dan akibat Rotator cuff tendinopati, bursitis
keterbatasan pergerakan sehingga subacromial akut, patah tulang sekitar
membuat melakukan kegiatan sehari-hari collum dan caput humeri, stroke paralitic
menjadi sulit. 1 adalah factor predisposisi yang sering
Kondisi ini, dimana penyebabnya menyebabkan terjadinya frozen shoulder.
masih belum diketahui, dapat berlansung Penyebab tersering adalah rotator cuff
selama lima bulan hingga tiga tahun, dan tendinopati dengan sekitan 10% dari
pada beberapa kasus diduga disebabkan pasien degan kelainan ini akan mengalami
oleh suatu trauma atau luka pada daerah frozen shoulder. Pasien dengan diabetes
tersebut. Diduga proses otoimun berperan, mellitus dan pasien yang tidak menjalani
yaitu tubuh menyerang jaringan sehat yang fisioterapi juga memiliki resiko tinggi.
terdapat pada kapsul. Adanya kekurangan Penggunaan sling terlalu lama juga dapat
menyebabkan frozen shoulder. 1, 3

Page 2
Hubungan Antara Pajanan Pekerjaan Dengan Frozen shoulder Pada Pekerja Rumah
Makan Depot Tulung Agung Jalan Rajawali Makassar

Frozen shoulder dapat terjadi berada di sekitar sendi bahu menebal dan
setelah imobilisasi yang lama akibat berkontraksi. Hal ini membuat ruangan
trauma atau operasi pada sendi tersebut. untuk tulang humerus bergerak lebih kecil,
Biasanya hanya satu bahu yang terkena, sehingga saat bergerak terjadi nyeri. 4,5
akan tetapi pada sepertiga kasus Penemuan makroskopik dari
pergerakan yang terbatas dapat terjadi patofisiologi dari frozen shoulder adalah
pada kedua lengan. 4 fibrosis yang padat dari ligament dan
kapsul glenohumeral. Secara histologik
PATOGENESIS ditemukan prolifrasi aktif fibroblast dan
Patofisiologi frozen shoulder masih fibroblas tersebut berubah menjadi
belum jelas, tetapi beberapa penulis miofibroblas sehingga menyebabkan
menyatakan bahwa dasar terjadinya matriks yang padat dari kolagen yang
kelainan adalah imobilisasi yang lama. berantakan yang menyebabkan kontraktur
Setiap nyeri yang timbul pada bahu dapat kapsular. Berkurangnya cairan synovial
merupakan awal kekakuan sendi bahu. Hal pada sendi bahu juga berkontribusi
ini sering timbul bila sendi tidak terhadap terjadinya frozen shoulder. 4,5
digunakan terutama pada pasien yang Pendapat lain mengatakan
apatis dan pasif atau dengan nilai ambang inflamasi pada sendi menyebabkan
nyeri yang rendah, di mana tidak tahan thrombine dan fibrinogen membentuk
dengan nyeri yang ringan akan membidai protein yang disebut fibrin. Protein
lengannya pada posisi tergantung. Lengan tersebut menyebabkan penjedalan dalam
yang imobil akan menyebabkan stasis vena darah dan membentuk suatu substansi
dan kongesti sekunder dan bersama-sama yang melekat pada sendi. Perlekatan pada
dengan vasospastik, anoksia akan sekitar sendi inilah yang menyebabkan
menimbulkan reaksi timbunan protein, perlekatan satu sama lain sehingga
edema, eksudasi, dan akhirnya reaksi menghambat full ROM. Kapsulitis
fibrosis. Fibrosis akan menyebabkan adhesiva pada bahu inilah yang disebut
adhesi antara lapisan bursa subdeltoid, frozen shoulder. 4,5
adhesi ekstraartikuler dan intraartikuler, Terdapat pula pendapat yang
kontraktur tendon subskapularis dan bisep, menyatakan adanya proses perubahan
perlekatan kapsul sendi. 4,5 vakuler pada frozen shoulder. 5
Penyebab frozen shoulder mungkin
melibatkan proses inflamasi. Kapsul yang

Page 3
Hubungan Antara Pajanan Pekerjaan Dengan Frozen shoulder Pada Pekerja Rumah
Makan Depot Tulung Agung Jalan Rajawali Makassar

MANIFESTASI KLINIS sesuatu yang tinggi. Saat in pasien


Manifestasi klinis dari frozen biasanya mempunyai keluhan spesifik
shoulder memiliki ciri khas yaitu terbagi seperti tidak bisa menggaruk punggung,
dalam tiga fase, nyeri, kaku, dan atau memasang BH, atau mengambil
perbaikan. Proses alamiah dari fase-fase sesuatu dari rak yang tinggi. Fase ini
ini biasanya berjalan selama 1 hingga 3 berlangsung selama 3 bulan hingga 1
tahun. 4,6 tahun. 7
Fase pertama sering disebut juga Fase terakhir adalah fase resolusi
sebagai painful atau freezing stage, fase ini atau thawing fase. Pada fase ini pasien
diawalin dengan rasa nyeri pada bahu. mulai bisa menggerakan kembali sendi
Pasien akan mengeluhkan nyeri saat tidur bahu. Setelah 1-3 tahun kemampuan untuk
dengan posisi miring dan akan membatasi melakukan aktivitas akan membaik, tapi
gerak untuk menghindari nyeri. Pasien pemulihan sempurna jarang terjadi.
akan sering mengeluhkan nyeri pada Pada pemeriksaan fisik didapatkan
daerah deltoid. Sering kali pasien tidak hilangnya gerak pada segala arah baik
akan meminta bantuan medis pada fase ini, secara gerak aktif maupun pasif. Pada
karena dianggap nyeri akan hilang dengan pemeriksaan fisik, fleksi atau elevasi
sendirinya. Mereka dapat mencoba mungkin kurang dari 90 derajat, abduksi
mengurangi nyeri dengan analgesic. Tidak kurang dari 45 derajat, dan rotasi internal
ada trauma sebelumnya, akan tetapi pasien dan eksternal dapat berkurang sampai 20
akan ingat pertama kali dia tidak bisa derajat atau kurang. Terdapat pula restriksi
melakukan kegiatan tertentu akibat nyeri pada rotasi eksternal. 2,6
yang membatasi pergerakan. Fase ini dapat Tes Appley scratch merupakan tes
berlangsung selama 2 sampai 9 bulan. 6 tercepat untuk mengeveluasi lingkup gerak
Fase kedua ini disebut stiff atau sendi aktif. Pasien diminta menggaruk
frozen fase. Pada fase ini pergerakan bahu daerah angulus medialis skapula dengan
menjadi sangat terbatas, dan pasien akan tangan sisi kontra lateral melewati
menyadari bahwa sangat sulit untuk belakang kepala. Pada frozen shoulder
melalukan kegiatan sehari-hari, terutama pasien tidak dapat melakukan gerakan ini.
yang memerlukan terjadinya rotasi interna Nyeri akan bertambah pada penekanan
dan externa serta mengangkat lengan dari tendon yang membentuk
seperti pada saat keramas atau mengambil muskulotendineus rotator cuff. Bila
gangguan berkelanjutan akan terlihat bahu

Page 4
Hubungan Antara Pajanan Pekerjaan Dengan Frozen shoulder Pada Pekerja Rumah
Makan Depot Tulung Agung Jalan Rajawali Makassar

yang terkena reliefnya mendatar, bahkan radiologis, bisa dengan fluoroskopi, USG,
kempis, karena atrofi otot deltoid, atau CT. Bantuan radiologis digunakan
supraspinatus dan otot rotator cuff lainnya. untuk memastikan jarum masuk dengan
tepat pada sendi bahu. Kortison injeksikan
FAKTOR RESIKO pada sendi untuk menekan inflamasi yang
Frozen shoulder lebih sering terjadi terjadi pada kondisi ini. Kapsul bahu juga
pada wanita. Frozen shoulder sering dapat diregangkan dengan salin normal,
terjadi pada orang yang pernah mengalami kadang hingga terjadi rupture pada kapsul
trauma atau operasi pada sendi bahu. untuk mengurangi nyeri dan hilangnya
Orang dengan diabetes, penyakit jantung, gerak karena kontraksi. Tindakan ini
penyakit paru, hipertiroid, dan disebut hidrodilatasi, akan tetapi terdapat
hipertriglisemia cenderung berisiko untuk beberapa penelitian yang meragukan
mengalami frozen shoulder. Selain itu kegunaan terapi tersebut. 8,9
orang yang sering bekerja berat dalam Apabila terapi-terapi ini tidak
waktu yang lama juga dapat menyebabkan berhasil seorang dokter dapat
frozen shoulder. 6,7 merekomendasikan manipulasi dari bahu
dibawah anestesi umum untuk melepaskan
PENANGANAN perlengketan. Opersai dilakukan pada
Penatalaksanaan dari frozen kasus yang cukup parah dan sudah lama
shoulder berfokus pada mengembalikan terjadi. Biasanya operasi yang dilakukan
pergerakan sendi dan mengurangi nyeri berupa arthroskopi. 6,9
pada bahu. Biasanya pengobatan diawali Mungkin diperlukan juga
dengan pemberian NSAID dan pemberian fisioterapi dan latihan gerak. Fisioterapi
panas pada lokasi nyeri, dilanjutkan dapat berupa pijatan atau pemeberian
dengan latihan-latihan gerakan. Pada panas. 10
beberpa kasus dilakukan TENS untuk
mengurangi nyeri. 6,8 PROGNOSIS
Langkah selanjutnya biasanya Pasien dengan frozen shoulder bisa
melibatkan satu atau serangkaian suntikan sembuh, namun sebagian besar penderita
steroid (sampai enam) seperti frozen shoulder kehilangan sebagian
Methylprednisolone. Pengobatan ini dapat fungsi gerak dari sendi bahu. 10
perlu dilakukan dalam beberapa bulan.
Injeksi biasanya diberikan dengan bantuan

Page 5
Hubungan Antara Pajanan Pekerjaan Dengan Frozen shoulder Pada Pekerja Rumah
Makan Depot Tulung Agung Jalan Rajawali Makassar

METODE yang diperlukan adalah ada tidaknya faktor


Penelitian ini menggunakan hazard, alat kerja apa yang digunakan, alat
metode penelitian deskriptif dengan pelindung diri yang digunakan, keluhan
pendekatan Cross Sectional melalui proses penyakit yang dialami, upaya Keselamatan
Walk Through Survey. Data yang dan Kesehatan Kerja lainnya, konstruksi
digunakan berupa kebiasaan responden, bangunan, dan pencegahan serta
dan data faktor-faktor pencetus Frozen pengelolaan kebakaran.
shoulder, seperti pajanan pekerjaan. Data Peralatan yang digunakan untuk
pengukuran adanya kecenderungan Frozen melakukan Walk Through Survey antara
shoulder dengan menggunakan check list. lain:
Sampel dalam penelitian ini adalah  Alat tulis menulis: berfungsi sebagai
pasien dengan diagnosis Frozen shoulder media untuk pencatatan selama survey
yang nyeri pada bahu saat melakukan jalan sepintas
pekerjaan. Distribusi sampel penelitian  Kamera digital: berfungsi sebagai alat
berdasarkan jenis pekerjaan yang untuk memotret kegiatan dan
dilakukan, didapatkan hasil 1 karyawan lingkungan tempat kerja di Rumah
dari 4 karyawan laki-laki yang bekerja di Makan Depot Tulung Agung.
Rumah Makan Depot Tulung Agung yang  Check List: berfungsi sebagai alat
mengalami keluhan. Akan tetapi penelitian untuk mendapatkan data primer
pada studi cross sectional terdapat mengenai survey jalan sepintas yang
beberapa kelemahan yaitu kurangnya dilakukan.
jumlah kasus yang didapatkan, berat- Cara survey yang dilakukan adalah
ringannya kasus sulit ditentukan, dan dengan menggunakan Walk Through
kurangnya waktu yang didapatkan untuk Survey. Teknik Walk Through Survey juga
melanjutkan survey. Selain itu, penelitian dikenal sebagai Occupational Health
dengan studi ini tidak menggambarkan Hazards. Untuk melakukan survey ini,
perjalanan penyakit, insiden, maupun dapat dimulai dengan mengetahui tentang
prognosis penyakit. manajemen perencanaan yang benar,
Bahan yang digunakan pada survey berdiskusi tentang tujuan melakukan
ini adalah checklist yang dibuat. Checklist survey, dan menemukan keluhan-keluhan
ini dibuat berdasarkan informasi yang baru yang relevan.
diperlukan daripada tujuan survey ini Bahaya apa dan dalam situasi yang
dilakukkan. Pada survey in, informasi bagaimana bahaya dapat timbul,

Page 6
Hubungan Antara Pajanan Pekerjaan Dengan Frozen shoulder Pada Pekerja Rumah
Makan Depot Tulung Agung Jalan Rajawali Makassar

merupakan sebagai hasil dari No. Tanggal Kegiatan


penyelenggaraan kegiatan Walk Through 1 25 - Melapor ke bagian
Survey. Mengenal bahaya, sumber bahaya, Februari K3 RS Ibnu Sina
dan lamanya paparan bahaya terhadap 2019 - Pengarahan dan
pegawai. pembuatan proposal
Pihak okupasi kesehatan dapat Walk Through Survey
kemudian merekomendasikan monitoring - Walk Through
survey untuk memperoleh kadar kuantitas Survey
eksposur atau kesehatan okupasi atau 2 26 Pembuatan laporan
kesehatan okupasi mengenai risk Februari Walk Through Survey
assessment. 2019
Walk Through Survey ini bertujuan 3 27 Pembuatan
untuk memahami proses produksi, denah Februari artikel/jurnal Walk
tempat kerja, dan lingkungannya secara 2019 Through Survey
umum. Selain itu mendengarkan 4 25 - Presentasi laporan
pandangan karyawan dan pengawas Februari Walk Through Survey
tentang K3. Memahami pekerjaan dan 2019
tugas-tugas karyawan, mengantisipasi dan
mengenal potensi bahaya yang ada dan HASIL
mungkin akan timbul di tempat kerja atau Pada penelitian ini diambil sampel
pada petugas dan menginventarisir upaya- dari seluruh pekerja di Rumah Makan
upaya K3 yang telah dilakukan mencakup Depot Tulung Agung dan dari perhitungan
kebijakan K3, upaya pengendalian, sampel didapatkan sampel sebanyak 1 dari
pemenuhan peraturan perundang- 4 karyawan yang mengalami keluhan
undangan dan sebagainya. Frozen Shoulder
Survey dilakukan di di Rumah Dari rencana waktu yang telah
Makan Depot Tulung Agung dengan ditetapkan terkumpul data yang didapatkan
jadwal survey selama 4 hari, meliputi: dari checklist yang dibuat. Dari hasil
checklist diperoleh 1 karyawan laki-laki
yang mengeluh nyeri bahu kanan. Dan
sisanya mengeluh penyakit yang berbeda
juga yang berhubungan dengan pekerjaan

Page 7
Hubungan Antara Pajanan Pekerjaan Dengan Frozen shoulder Pada Pekerja Rumah
Makan Depot Tulung Agung Jalan Rajawali Makassar

sebagai pekerja di Rumah Makan Depot Selain itu checklist yang hanya
Tulung Agung. terfokus pada faktor penyebab penyakit
Prevalensi terjadinya Frozen akibat kerja, tidak memenuhi semua poin-
shoulder adalah sebesar 25 % pada pekerja poin yang diperlukan untuk mendiagnosis
di Rumah Makan Depot Tulung Agung. penyakit dari keluhan yang dirasakan.
Faktor yang dominan adalah faktor Perlu penelitian yang lebih mendalam dan
ergonomi berupa posisi kerja yang berdiri pemeriksaan yang lebih lengkap untuk
dan membungkuk serta gerakan yang salah dapat menilai secara keseluruhan
saat melakukan pekerjaan. faktor penyebab dari keluhan yang dirasakan oleh
psikososial monoton dan bekerja berlebih. responden.
Didukung dari penelitian lain yang
dilakukan menyatakan bahwa terdapat KESIMPULAN
faktor yang berhubungan dengan kejadian Berdasarkan hasil Walk Through
Frozen shoulder dengan pekerjaan sebagai Survey dan status okupasi subjek
pekerja di Rumah Makan Depot Tulung penelitian dapat disimpulkan bahwa
Agung. keluhan yang diderita subjek kemungkinan
besar terjadi akibat pekerjaannya yang
KETERBATASAN PENELITIAN mengharuskan bekerja dalam durasi dan
Penelitian ini tentunya tidak jangka waktu yang lama dengan posisi
terlepas dari keterbatasan, adapun yang salah saat bekerja, selain itu
keterbatasan dari penelitian ini adalah penggunaan alat pelindung diri yang
checklist yang dibuat hanya menentukan kurang juga menjadi faktor pemicu
hubungan penyakit akibat kerja, tetapi terjadinya Frozen shoulder.
tidak dapat menentukan insidens, berat Dari hasil checklist diperoleh 1
ringannya penyakit, dan prognosis karyawan laki-laki yang mengeluh nyeri
penyakit. Demikian pula untuk survey, bahu kanan. Dan sisanya mengeluh
diagnosisnya hanya bersifat subjektif tidak penyakit yang berbeda juga yang
dapat diketahui kapan stressor muncul. berhubungan dengan pekerjaan sebagai
Keterbatasan lainnya adalah tidak pekerja di Rumah Makan Depot Tulung
dilakukan pemeriksaan yang menyeluruh Agung.
terhadap seluruh responden, karena Prevalensi terjadinya Frozen
keterbatasan sarana pemeriksaan, dan shoulder adalah sebesar 25 % pada pekerja
keterbatasan waktu penelitian. di Rumah Makan Depot Tulung Agung.

Page 8
Hubungan Antara Pajanan Pekerjaan Dengan Frozen shoulder Pada Pekerja Rumah
Makan Depot Tulung Agung Jalan Rajawali Makassar

Faktor yang dominan adalah faktor


ergonomi berupa posisi kerja yang berdiri
dan membungkuk serta gerakan yang salah
saat melakukan pekerjaan. faktor
psikososial monotoni dan bekerja berlebih.

SARAN
Sebaiknya dilakukan penelitian lebih
lanjut sehingga dapat dilakukan
penatalksanaan yang komprehensif,
holistic, kontinyu dan kolaboratif dari
berbagai pihak. Selain itu, edukasi
mengenai kesehatan dan keselamatan kerja
harus dilakukan agar terjadi peningkatan
kualitas kesehatan pada para pekerja.

Page 9
Hubungan Antara Pajanan Pekerjaan Dengan Frozen shoulder Pada Pekerja Rumah
Makan Depot Tulung Agung Jalan Rajawali Makassar

DAFTAR PUSTAKA 7. Bulgen DY, Binder A, Hazleman BL,


Park JR. Immunological studies in
1. Reeves B. The natural history of the
frozen shoulder. J Rheumatol. 1982
frozen shoulder syndrome. Scand J
Nov-Dec;9(6):893-8.
Rheumatol. 1975;4(4):193-6.
8. Bunker TD, Anthony PP. The
2. Walmsley S, Rivett DA, Osmotherly
pathology of frozen shoulder. A
PG. Adhesive capsulitis: establishing
Dupuytren-like disease. J Bone Joint
consensus on clinical identifiers for
Surg Br. 1995 Sep;77(5):677-83.
stage 1 using the DELPHI technique.
9. Khazzam et al. American Journal of
Phys Ther. Sep 2009;89(9):906-17.
Orthopedics - Open Shoulder
3. Ogilvie-Harris DJ, Biggs DJ, Fitsialos
Stabilization Using bone block
DP, et al. The resistant frozen
technique for treatment of chronic
shoulder. Manipulation versus
glenohumeral instability associated
arthroscopic release. Clin Orthop
with glenoid deficiency.". American
Relat Res. Oct 1995;238-48.
Journal of Orthopedics. July, 2009.
4. Binder AI, Bulgen DY, Hazleman BL,
http://www.amjorthopedics.com/pdfs/
Roberts S. Frozen shoulder: a long-
038070329.pdf.
term prospective study. Ann Rheum
10. Shaffer B, Tibone JE, Kerlan RK.
Dis. Jun 1984;43(3):361-4.
Frozen Shoulder: A Long-Term
5. Veitå, Einar Kristian; Tariq, Rana;
Follow-up. J Bone Joint Surg Am.
Sesseng, Solve; Juel, Niels Gunnar;
1992 Jun;74(5):738-46.
Bautz-Holter, Erik (2008).
"Hydrodilatation, corticosteroids and
adhesive capsulitis: A randomized
controlled trial". BMC
Musculoskeletal
6. Baums, M. H.; Spahn, G.; Nozaki, M.;
Steckel, H.; Schultz, W.; Klinger, H.-
M. (2006). "Functional outcome and
general health status in patients after
arthroscopic release in adhesive
capsulitis". Knee Surgery, Sports
Traumatology, Arthroscopy 15: 638–
44.

Page 10

Anda mungkin juga menyukai