Bab Ii
Bab Ii
2017 Tentang Apotek, dijelaskan bahwa apotek Apotek adalah sarana pelayanan
Tata Cara Pemberian Izin Apotek, yang dimaksud dengan apotek adalah suatu
penyaluran obat, pengelolaan obat, pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan
informasi obat, serta pengembangan obat, bahan obat dan obat tradisional. Apotek
perbekalan farmasi.
Apotek harus dikelola oleh seorang apoteker yang telah lulus sebagai
apoteker dan telah mengucapkan sumpah jabatan apoteker yang telah diberi Surat
apoteker dibantu oleh tenaga teknis kefarmasian yang terdiri dari sarjana farmasi,
ahli madya farmasi, analis farmasi, dan tenaga menengah farmasi/ asisten
apoteker yang telah memiliki Surat Tanda Registrasi Tenaga Teknis Kefarmasian
pengabdian profesi, apotek bagi apoteker juga menjadi sarana farmasi untuk
Kesehatan.
b. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang
Narkotika.
c. Peraturan Pemerintah No. 25 tahun 1980 tentang Perubahan atas PP No.
tentang Apotek.
i. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 73 Tahun 2016
Apotek.
k. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2017
dikenali oleh masyarakat. Pada halaman apotek terdapat papan petunjuk yang
dengan jelas tertulis kata ‘APOTEK’. Apotek harus dapat dengan mudah diakses
2.4.2 Bangunan
keselamatan bagi semua orang termasuk penyandang cacat, anakanak, dan orang
permanen dan dapat merupakan bagian dan/atau terpisah dari pusat perbelanjaan,
apartemen, rumah toko, rumah kantor, rumah susun, dan bangunan yang sejenis.
a. Penerimaan resep
d. Konseling
f. Arsip
Prasarana apotek paling sedikit terdiri atas:
a. Instalasi listrik.
a. Rak obat
b. Alat peracikan
kebutuhan
Semua sarana, prasarana, dan peralatan yang terdapat pada apotek harus
2.4.4 Ketenagaan
pekerjaan kefarmasian yang terdiri atas apoteker dan tenaga teknis kefarmasian.
Apoteker adalah sarjana farmasi yang telah lulus sebagai Apoteker dan telah
APA dan atau menggantikan pada jam-jam tertentu pada hari buka
apotek.
3) Apoteker Pengganti adalah Apoteker yang menggantikan APA selama
APA tersebut tidak berada ditempat lebih dari 3 bulan secara terus-
menerus, telah memiliki Surat Izin Kerja (SIK) dan tidak bertindak
keuangan apotek.
dapat dibantu oleh Apoteker lain, Tenaga Teknis Kefarmasian dan/atau tenaga
administrasi. Apoteker dan Tenaga Teknis Kefarmasian wajib memiliki surat izin
praktik.Setiap tenaga kefarmasian yang melakukan pekerjaan kefarmasian wajib
memiliki surat izin sesuai tempat bekerja. Surat izin yang dimaksud berupa:
Apoteker pendamping.
Surat Izin Praktik Apoteker selanjutnya disingkat SIPA adalah surat izin
kefarmasian.
c. Surat rekomendasi dari Organisasi Profesi setempat (IAI).
d. Pas foto berwarna ukuran 4x6 sebanyak dua lembar dan 3x4 sebanyak
dua lembar.
STRA dikeluarkan oleh Menteri Kesehatan, STRA ini dapat diperoleh jika
profesi.
berikut:
dan tidak akan melanggar kode etik, pedoman disiplin dan peraturan
organisasi.
e. Fotokopi Surat Sumpah Apoteker.
f. Fotokopi Ijazah Apoteker.
g. Akte notaris perjanjian kerja sama Apoteker dengan Pemilik Sarana
Apotek.
h. Pas foto berwarna 4x6 dan 3x4.
MenterimelimpahkankewenanganpemberianizinapotekkepadaKepala Dinas
STRA asli.
b. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP)
c. Fotokopi Nomor Pokok Wajib Pajak Apoteker
d. Fotokopi peta lokasi dan denah bangunan; dan
e. Daftar prasarana, sarana, dan peralatan.
3. Paling lama dalam waktu 6 (enam) hari kerja sejakmenerima permohonan dan
Kabupaten/ Kota.
6. Paling lamawaktu12(duabelas)harikerja sejak Pemerintah Daerah Kabupaten/
Jenderal, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi, Kepala Balai POM, Kepala Dinas
dapat melengkapi persyaratan paling lambat dalam waktu 1 (satu) bulan sejak
1. Setiap perubahan alamat di lokasi yang sama atau perubahan alamat dan
/V/2015 Tentang Rekomendasi Ijin Praktik atau Kerja Ikatan Apoteker Indonesia,
berikut syarat-syarat pengajuan izin apotek dengan berbagai kondisi berdasarkan
2) Pergantian Apoteker
baru
e. Surat Pernyataan dari Apoteker Pengelola Apotek pengganti bahwa
tidak bekerja tetap pada perusahaan farmasi lain dan tidak menjadi
3) Pergantian Pemilik
Milik/ Sewa/Kontrak.
c. Akte perjanjian kerja sama APA dan PSA
d. Surat pernyataan PSA tidak terlibat pelanggaran peraturan
Kesehatan Kabupaten
b. Surat yang menyatakan status bangunan dalam bentuk Akte Hak
Milik/Sewa/Kontrak.
c. Asli dan foto copy daftar terperinci alat perlengkapan apotek
d. Menyerahkan SIA lama asli.
e. Menyerahkan SIPA lama
f. Foto copy denah bangunan Apotek dan denah situasi apotek terhadap
apotek lain.
apabila:
keabsahannya terjamin.
3) APA berhalangan melakukan tugasnya lebih dari 2 tahun secara terus
menerus.
4) Terjadi pelanggaran terhadap Undang-Undang Narkotika, Undang-Undang
undangan lainnya.
5) Surat Izin Praktek Apoteker (SIPA) APA tersebut dicabut.
6) Pemilik sarana apotek tersebut terbukti terlibat dalam pelanggaran
surat izin apotek berkoordinasi dengan Kepala Balai POM setempat. Pelaksanaan
dalam peraturan.
lama 3 bulan.
tujuan dan rencana yang telah ditetapkan. Adapun buku-buku yang digunakan
1. Buku Kas
Buku kas adalah buku pencatatan semua transaksi uang tunai, baik
(TTK) yang telah diberi wewenang kemudian barang yang diterima harus
resep yang masuk ke apotek yang harus ditulis oleh tenaga teknis
kefarmasian (TTK) setiap hari, buku ini juga berguna apabila ada
yang ditanggung apotek dicatat langsung pada buku faktur yang telah
obat bebas terbatas, obat wajib apotek, kosmetika serta alat kesehatan.
2.8.2 Laporan
masyarakat.
kegiatan di apotek berlangsung secara efektif dan efisien, yaitu agar obat yang
diperlukan oleh dokter dan pasien selalu tersedia setiap saat dibutuhkan dalam
jumlah cukup dan mutu terjamin untuk mendukung pelayanan yang bermutu.
atau menggerakkan orang lain untuk bekerja dengan rela sesuai dengan
menunjukan jalan keluar masalah, dan turut berperan aktif dalam kegiatan.
Habis Pakai
Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai dilakukan sesuai
B. Pengadaan
perundang-undangan.
C. Penerimaan
spesifikasi, jumlah, mutu, waktu penyerahan dan harga yang tertera dalam
D. Penyimpanan
1. Obat atau bahan obat harus disimpan dalam wadah asli dari pabrik.
2. Semua obat atau bahan obat harus disimpan pada kondisi yang sesuai
5. Pengeluaran obat memakai sistem FEFO (First Expire First Out) dan
E. Pemusnahan
acara pemusnahan.
2. Resep yang telah disimpan melebihi jangka waktu 5 (lima) tahun dapat
kabupaten/kota.
F. Pengendalian
Pengendalian dilakukan untuk mempertahankan jenis dan jumlah
persediaan dilakukan menggunakan kartu stok baik dengan cara manual atau
Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai meliputi pengadaan (surat
psikotropika.
meliputi:
dan paraf.
Tanggal penulisan Resep.
b. Pengkajian kesesuaian farmasetik meliputi:
Stabilitas.
Kontraindikasi.
Interaksi.
B. Dispensing
Obat.
2. Melakukan peracikan obat bila diperlukan
3. Memberikan etiket sekurang-kurangnya meliputi:
Warna putih untuk obat dalam/oral
Warna biru untuk obat luar dan suntik
Menempelkan label “kocok dahulu” pada sediaan bentuk suspensi
atau emulsi.
4. Memasukkan obat ke dalam wadah yang tepat dan terpisah untuk oba
yang salah.
serta jenis dan jumlah obat (kesesuaian antara penulisan etiket dengan
resep).
dengan obat antara lain manfaat obat, makanan dan minuman yang
dan lain-lain.
tidak stabil.
7. Memastikan bahwa yang menerima obat adalah pasien atau
keluarganya
8. Membuat salinan resep sesuai dengan resep asli dan diparaf oleh
Apoteker di apotek juga dapat melayani obat non resep atau pelayanan
memerlukan obat non resep untuk penyakit ringan dengan memilihkan obat
dievaluasi dengan kritis dan dengan bukti terbaik dalam segala aspek
Informasi mengenai obat termasuk obat resep, obat bebas dan herbal.
masyarakat (penyuluhan);
D. Konseling
AIDS, epilepsi).
fenitoin, teofilin).
penyakit yang sama. Dalam kelompok ini juga termasuk pemberian lebih
dari satu Obat untuk penyakit yang diketahui dapat disembuhkan dengan
kelompok lansia dan pasien dengan pengobatan penyakit kronis lainnya. Jenis
meliputi:
pengobatan.
terapi obat yang efektif dan terjangkau dengan memaksimalkan efikasi dan
merugikan.
merugikan atau tidak diharapkan yang terjadi pada dosis normal yang
digunakan pada manusia untuk tujuan profilaksis, diagnosis dan terapi atau
adalah bahan atau paduan bahan, termasuk produk biologi yang digunakan untuk
Obat bebas termasuk obat yang relatif paling aman, dapat diperoleh tanpa
resep dokter, selain di apotek juga dapat diperoleh dari toko obat. Obat bebas dal
Obat bebas terbatas adalah obat yang sebenarnya termasuk obat keras
tetapi masih dapat dijual atau dibeli bebas tanpa resep dokter, dan disertai dengan
tanda peringatan. Tanda khusus pada kemasan dan etiket obat bebas terbatas
adalah lingkaran dengan garis tepi berwarna hitam. CTM merupakan salah satu
contoh obat yang termasuk dalam obat bebas terbatas (Departemen Kesehatan
Republik Indonesia, 2007). Sebagaimana obat bebas, obat ini juga dapat diperoleh
Obat keras adalah obat yang hanya dapat dibeli di apotek dengan resep
dokter. Tanda khusus pada kemasan dan etiket adalah huruf K dalam lingkaran
Indonesia, 2007).
(gevaarlijk) yang artinya berbahaya. Golongan obat ini disebut obat keras karena
jika pemakainya tidak memperhatikan dosis, aturan pakai dan peringatan yang
2.11.4 Psikotropika
farmasi, psikotropika adalah zat/bahan baku atau obat, baik alamiah maupun
pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas
mental dan perilaku. Tanda khusus pada kemasan untuk obat psikotropika ini
sama dengan obat keras yaitu huruf K dalam lingkaran merah dengan garis tepi
flenitrazepam.
a. Pemesanan psikotropika
b. Penyimpanan psikotropika
yang berbeda;
Langit-langit dapat terbuat dari tembok beton atau jeruji besi;
Jika terdapat jendela atau ventilasi harus dilengkapi dengan jeruji
besi;
Gudang tidak boleh dimasuki oleh orang lain tanpa izin Apoteker
penanggung jawab;
Kunci gudang dikuasai oleh Apoteker penanggung jawab dan
besi;
Mempunyai satu pintu dengan 2 (dua) buah kunci yang berbeda
Kunci ruang khusus dikuasai oleh Apoteker penanggung
yang berbeda;
Harus diletakkan dalam ruang khusus di sudut gudang, untuk
c. Penyerahan psikotropika
farmasi rumah sakit, instalasi farmasi klinik, dokter dan kepada pasien
d. Pelaporan psikotropika
dan akhir bulan; jumlah yang diterima; dan jumlah yang diserahkan.
- Pemusnahan psikotropika
sebagai berikut:
saksi kepada:
- Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan
Toko Obat.
Kementerian Kesehatan, Badan Pengawas Obat dan Makanan,
menjadi saksi dan saksi lain badan/sarana tersebut; nama dan jumlah
narkotika dapat didefinisikan sebagai suatu zat atau obat yang berasal dari
tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semisintetis, yang dapat
a. Narkotika Golongan I
b. Narkotika Golongan II
benzetisin, betametadol.
wilayah Indonesia makan pemerintah menetapkan PT. Kimia Farma sebagai satu-
dengan dasar putih yang di dalamnya ada gambar palang medali berwarna merah.
APA dengan menggunakan surat pesanan rangkap empat, di mana tiap jenis
oleh apotek dalam bentuk obat jadi hanya dapat dilakukan oleh PBF kepada
apotek.
b. Penyimpanan narkotika
Narkotika.
d. Pelaporan narkotika
jumlah persediaan awal dan akhir bulan; jumlah yang diterima; dan jumlah
yang diserahkan.
e. Pemusnahan narkotika
memenuhi standar dan persyaratan yang berlaku dan/atau tidak dapat diolah
farmasi Prekursor Farmasi adalah zat atau bahan pemula atau bahan kimia yang
industri farmasi atau produk antara, produk ruahan, dan produk jadi yang
Prekursor Farmasi hanya dapat digunakan untuk 1 (satu) atau beberapa jenis
Prekursor Farmasi dalam bentuk obat jadi di tempat penyimpanan obat yang
Instalasi Farmasi Klinik, dan Toko Obat hanya dapat dilakukan untuk
terbatas oleh Apotek kepada Toko Obat, hanya dapat dilakukan berdasarkan
undangan.
setempat. Pelaporan paling sedikit terdiri atas: nama, bentuk sediaan, dan
persediaan awal dan akhir bulan; jumlah yang diterima; dan jumlah yang
tanpa memenuhi standar dan persyaratan yang berlaku dan/atau tidak dapat
dengan tindak pidana. Tata cara pemusnahan prekursor farmasi sama dengan
obat-obat yang bekerja di sistem susunan syaraf pusat selain Narkotika dan
ketergantungan dan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku, terdiri atas
a. Pemesanan
dengan mencantumkan nama lengkap dan nomor SIPA, nomor dan tanggal
SP, dan kejelasan identitas sarana (antara lain nama dan alamat jelas, nomor
memberikan tanda pembatalan yang jelas untuk Surat Pesanan yang tidak
digunakan.
b. Penyimpanan
maka wadah harus dilengkapi dengan identitas obat meliputi nama, jumlah,
bentuk dan kekuatan sediaan, jenis kemasan, nomor bets, tanggal daluwarsa,
Melakukan investigasi adanya selisih stok dengan fisik saat stock opname
resep atau copy resep, kewajaran jumlah obat yang diresepkan, frekuensi
resep untuk pasien yang sama. Verifikasi kewajaran jumlah obat dan
Nama, jumlah, bentuk dan kekuatan sediaan, isi dan jenis kemasan, nomor
meliputi SP, faktur pembelian, SPB, bukti retur, nota kredit dari Industri
terpisah dari obat lain dan diurutkan berdasarkan nomor urut dan tanggal.
Kepala Balai Besar/Balai POM setempat paling lambat 5 (lima) hari kerja
bentuk manual dan elektronik, data keduanya harus sesuai satu sama lain.
diserahkan oleh apoteker kepada pasien di apotek tanpa resep dokter. Tujuan dari
dan Edukasi)
oleh pasien.
golongan 1 ini terdiri dari: obat kontrasepsi, obat saluran cerna, obat
berubah dan diatur dalam keputusan menteri kesehatan nomor 925 tahun
1993, di mana beberapa obat yang semula OWA berubah menjadi obat
bebas terbatas.
Apoteker di Apotek juga dapat melayani Obat non Resep atau pelayanan
memerlukan Obat non Resep untuk penyakit ringan dengan memilihkan obat
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 919 Tahun 1993, obat yang
anak dibawah usia 2 tahun dan orang tua di atas usia 65 tahun
di Indonesia
dan Obat Bebas Terbatas, swamedikasi adalah upaya masyarakat untuk mengobati
keluhan dan penyakit ringan yang banyak dialami masyarakat, seperti demam,
nyeri, pusing, batuk, influenza, sakit maag, kecacingan, diare, penyakit kulit dan
lain-lain.
obat yang tepat sesuai dengan indikasi penyakit dan kondisi pasien.
ini Apoteker dituntut untuk dapat memberikan informasi yang tepat kepada
Pengobatan sendiri yang sesuai dengan aturan mencakup 4 kriteria antara lain:
a) Tepat golongan obat, yaitu menggunakan golongan obat bebas dan obat
bebas terbatas
b) Tepat kelas terapi obat, yaitu menggunakan obat yang termasuk dalam
Dalam penggunaan obat bebas dan obat bebas terbatas, Apoteker memiliki
kualitasnya.
2. Memberikan informasi yang dibutuhkan atau melakukan konseling
kepada pasien (dan keluarganya) agar obat digunakan secara aman, tepat
dan rasional. Satu hal yang sangat penting dalam konseling swamedikasi
pasien.
1) Khasiat obat: Apoteker perlu menerangkan dengan jelas apa khasiat obat
informasi tentang efek samping yang mungkin muncul, serta apa yang
jelas kepada pasien, misalnya sebelum atau sesudah makan atau saat akan
tidur.
7) Lama penggunaan: lama penggunaan obat juga harus diinformasikan
pantangan makanan atau tidak boleh minum obat tertentu dalam waktu
bersamaan.
9) Hal apa yang harus dilakukan jika lupa memakai obat
10) Cara penyimpanan obat yang baik
11) Cara memperlakukan obat yang masih tersisa
12) Cara membedakan obat yang masih baik dan sudah rusak
jawab lain yang lebih luas dalam swamedikasi yaitu sebagai berikut:
efek tak dikehendaki (adverse reaction) yang terjadi pada pasien yang
yang harus dipergunakan dan disimpan secara hati-hati, dan tidak boleh
yang didirikan oleh Pemerintah Hindia Belanda tahun 1817. Nama perusahaan
bentuk badan hukum PNF diubah menjadi Perseroan Terbatas, sehingga nama
Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya (sekarang kedua bursa telah merger
Farma Trading and Distribution dan PT Kimia Farma Apotek yang masing-
masing berperan dalam penyaluran sediaan farmasi, baik distribusi melalui PBF
maupun pelayanan kefarmasian melalui apotek.Berdasarkan pengalaman yang
diperoleh selama puluhan tahun, PT. Kimia Farma telah berkembang menjadi
tahun 2015 Kimia Farma mengelola 725 apotek, 315 klinik, dan 43 laboratorium
berwarna orange dan tulisan kimia farma berwarna biru dibawahnya. Simbol
lebih baik.
2. Optimis
Matahari memiliki cahaya sebagai sumber energi, cahaya tersebut adalah
masyarakat.
5. Semangat yang abadi
Warna orange berarti semangat, warna biru berarti
dan image yang telah menjadi energi bagi Kimia Farma, karena prinsip
c. Sifat Huruf
Kokoh
Memperlihatkan Kimia Farma sebagai perusahaan terbesar dalam
optimisme.
Bersahabat
Dengan jenis huruf kecil dan lengkung, memperlihatkan keramahan
Jaringan.
3.3 Visi dan Misi Perusahaan PT. Kimia Farma Tbk.
3.3.1 Visi
Menjadi perusahaan Healthcare pilihan utama yang terintegrasi dan
nilai inti Perseroan (cororates value), yaitu “I CARE” yang telah mulai dipakai
sejak tahun 2006 dan menjadi acuan atau pedoman bagi Perseroan dalam
Perseroan:
a. Innovative
Budaya berpikir out of the box, smart dan kreatif untuk membangun produk
unggulan.
b. Collaborative
Bekerja bersama adalah kunci kesuksesan.
c. Agile
Beradaptasi dan bergerak dengan cepat dalam menghadapi persaingan di era
dan dapat diandalkan, serta senantiasa berusaha untuk tegar dan bijaksana
masyarakat.
5 As sebagai Ruh Budaya Perusahaan yang terdiri dari :
a. Kerja Ikhlas
b. Kerja Cerdas
Kemampuan dalam belajar cepat (fast learner) dan memberikan solusi yang
tepat.
c. Kerja Keras
d. Kerja Antusias
e. Kerja Tuntas
didirikan berdasarkan akta pendirian tanggal 4 Januari 2003. Sejak tahun 2011,
(apotek), klinik kesehatan, laboratorium klinik dan optic, dengan konsep One Stop
Health Care Solution (OSHCS) sehingga semakin memudahkan masyarakat
Kimia Farma Tbk yaitu 99,99% dan Yayasan Kesejahteraan Keluarga Kimia
resep dokter juga melengkapinya dengan swalayan farmasi atau “Hand Verkoop”
(HV) yang berisi obat-obat bebas dan bahan-bahan kebutuhan sehari-hari, juga
menyediakan tempat praktek dokter, laboratorium klinik dan optic sebagai upaya