Stres Kerja
Stres Kerja
Stres kerja dapat menciptakan adanya ketidakseimbangan fisik dan psikis yang akan
mempengaruhi emosi, proses berpikir, dan kondisi dari karyawan tersebut.
Adapun beberapa definisi dari stres kerja menurut para ahli adalah sebagai berikut:
Sumber Definisi
“Stres adalah suatu keadaan seseorang, di mana kondisi
fisik dan/atau psikisnya terkena gangguan dari dalam atau
luar dirinya sehingga mengakibatkan ketegangan dan
Triatna (2015:139)
menyebabkan munculnya perilaku tidak biasa (yang
dikategorikan menyimpang) baik fisik, sosial, maupun
psikis.”
“Stres sebagai suatu kondisi ketegangan yang
Husien (2010:44) mempengaruhi emosi, proses berpikir dan kondisi
seorang pekerja.”
“Stres adalah suatu kondisi ketegangan yang
menciptakan adanya ketidak seimbangan fisik dan psikis,
Veithzal (2014:724)
yang mempengaruhi emosi, proses berfikir dan kondisi
seorang karyawan.”
“Stres adalah suatu respon adaptif, dimoderasi oleh
perbedaan individu yang merupakan konsekuensi dari
Ivancevich, et. al (2007:295)
setiap tindakan, situasi, atau peristiwa yang
menempatkan tuntutan khusus terhadap seseorang”
Dari definisi tadi dapat disimpulkan bahwa stres kerja bukanlah sesuatu yang
sederhana, hal ini bahkan mempengaruhi fisik dan psikis yang akan memengaruhi
emosi, proses berpikir, dan kondisi Anda.
Oleh karena itu, saya mencoba mencari tahu penyebab stres ini agar saya bisa
menghindarinya di pekerjaan saya selanjutnya. Saya menemukan beberapa
penyebabnya berikut ini.
Gibson dalam Mohyi (2013:158) berpendapat bahwa sumber stres kerja yang berasal
dari tempat kerja terbagi dalam 4 kategori yaitu sebagai berikut:
Dari empat kategori tersebut, maka beberapa penyebab stres kerja ini adalah sebagai
berikut:
#1 Pekerjaan Menumpuk
Mayoritas pekerja atau karyawan stres dalam bekerja karena beban kerjanya yang
berat. Beban kerja yang melebihi kapasitas karyawan tentunya mengakibatkan
tumpukan pekerjaan yang tidak ada habisnya.
Umumnya hal ini disebabkan kurangnya komunikasi antara atasan dan bawahan,
sehingga atasan tidak tahu apa yang sedang mereka kerjakan dan terus saja
memberikan tugas-tugas baru.
Dengan jumlah pekerjaan yang tepat, ketika Anda memberikan tugas baru, karyawan
akan siap mengerjakan dengan otak lebih fresh dan bersemangat.
Memang betul ada sebuah hierarki dalam organisasi atau perusahaan dimana atasan
memiliki wewenang atas anak buahnya, termasuk dalam penetapan pekerjaan dan
delegasi kepada karyawan.
Namun satu hal yang penting diperhatikan adalah bahwa bawahan atau karyawan
bukanlah mesin atau robot, mereka juga manusia yang berhak diberi kesempatan
untuk menyuarakan pendapat mereka.
Apakah masih ada tugas yang belum selesai dikerjakan, atau apakah menurut mereka
tugas tersebut mampu dikerjakan. Mereka berhak menolak pekerjaan jika memang
hal itu mustahil diselesaikan sesuai permintaan Anda.
Artinya, disini pekerjaan harus dilakukan secara dua arah agar karyawan merasa
diperlakukan sebagaimana mestinya dan tidak berpikir bahwa Anda tidak fleksibel
untuk kebutuhan pribadi mereka.
Karyawan bekerja dengan sebuah harapan akan masa depan yang lebih baik. Mereka
mengharapkan peluang baik demi pekerjaannya.
Namun, seringkali banyak atasan yang jarang memberikan umpan balik itu untuk
karyawannya.
Hal seperti ini juga menjadi penyebab karyawan Anda stres dan khawatir
memikirkan peluang bahwa Anda tidak memberikan penilaian yang bagus dari hasil
pekerjaan mereka.
Sebagai karyawan pun jangan pernah ragu untuk mengajukan pertanyaan dan
meminta umpan balik dari atasan.
Salah satu penyebab stres kerja lainnya adalah saat kita bingung terhadap tugas yang
diperintahkan. Saat terjadi hal seperti itu, otak terus berpikir akan apa yang harus
dilakukan sehingga mencapai titik stres kerja.
Disini Anda sebagai karyawan tidak yakin dengan apa yang diharapkannya, maka
cenderung mereka akan menjadi stres. Artinya, selagi proses delegasi pekerjaan,
dibutuhkan komunikasi dua arah kembali.
Sedangkan sebagai karyawan, berikan pertanyaan hingga Anda dan atasan sepakat
akan apa yang didelegasikan. Jangan biarkan tugas tidak jelas dan hasilnya menjadi
tidak sesuai dengan harapan atasan.
Poin kelima yang menjadi penyebab stres kerja adalah kurangnya perhitungan
kemampuan dan ketertarikan karyawan.
Hal ini lebih mengarah kepada atasan, dimana atasan memberikan tugas yang tidak
menantang atau bahkan tidak menarik bagi karyawan terkait.
“Pastikan orang memiliki tugas yang menantang mereka dan mereka tertarik untuk
mengerjakannya.”
#6 Kurangnya Respect Akan Tempat Kerja Atau Atasan
Jika poin kelima mengarah pada atasan, maka poin ini mengarah pada diri Anda.
Penyebab stres kerja tidak melulu berasal dari luar namun juga bisa berasal dari
individu itu sendiri.
Artinya disini Anda perlu menikmati pekerjaan Anda, menghormati atasan dan
rekan kerja anda.
Jika Anda gagal dan kerap meremehkan tempat kerja beserta isinya, maka Anda
akan kehilangan kepuasan kerja. Ujung-ujungnya Anda akan mulai merasa stres
dalam bekerja.
“Pastikan lingkungan fisik yang sehat dan positif, sehingga Anda tidak menambah
ketegangan di kantor.”
Jangan sampai hal ini terjadi pada Anda. Luangkan waktu untuk merenungkan
apakah perilaku Anda baik atau tidak terhadap karyawan.
Penyebab terakhir masih berhubungan dengan poin ke-6 tadi. Anda yang tidak puas
bekerja akan membuat sebuah perisai yang melindungi diri Anda dari lingkungan
tidak nyaman.
Namun jangan sampai perisai itu menjadi senjata makan tuan bagi Anda. Jangan
mudah terpancing emosi dan menunjukkan ketidakpuasan Anda dengan tidak baik.
Ballard mengatakan, jika Anda tidak bisa menstabilkan emosi dengan baik, itu tanda
bahwa Anda sedang stres.
Anda perlu mendengarkan musik, browsing situs yang bisa membuat tertawa, dan
lakukan stretching sebentar. Cara tersebut akan ampuh mengurangi rasa stres.]
Stres kerja pun dapat diatasi dan umumnya perusahaan akan membuat program
untuk mengatasi hal ini.
Program tersebut disebut manajemen stres, dimana dua program yang umum
digunakan di dalamnya adalah program klinis dan program keorganisasian. Adapun
pengertian dari kedua program tersebut adalah sebagai berikut:
Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah proses penanganan dan pengelolaan konflik dan
stres kerja. Penanganan tersebut disebut Manajemen Stres Kerja.
Manajemen ini perlu dilakukan secara terus menerus dan berkesinambungan,
mengingat konflik dan stres kerja selalu muncul dan berubah-ubah setiap saat.
Dengan demikian, kami sangat menyarankan Anda untuk menyadari apabila Anda
merasakan adanya stres kerja pada diri atau perusahaan tempat Anda bekerja.