Anda di halaman 1dari 17

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah menciptakan dan senantiasa meridhoi amal
ibadah kita. Kesejahteraan dan keselamatan semoga senantiasa dilimpahkan kepada Nabi Besar
Muhammad SAW. Kami bersyukur kepada Ilahi Rabbi yang telah memberikan hidayah serta
taufik-Nya sehingga makalah yang berjudul “pengembangan Bahan Ajar Tematik” ini dapat
terselesaikan.

Dengan disusunnya makalah ini diharapkan mahasiswa dapat memahami secara


mendalam, Kami menyadari bahwa dalam makalah ini terdapat kekurangan dan kekhilafan. Oleh
karena itu, kepada para pembaca, kami mengharapkan saran dan kritik konstruktif demi
kesempurnaan makalah ini Kepada Dosen mata kuliah pembelajaran Tematik yang telah
memberikan tugas makalah ini, dan juga kepada semua pihak yang telah memberikan saran dan
kritik konstruktif demi sempurnanya makalah ini, kami sampaikan banyak terima kasih. Semoga
makalah ini benar-benar bermanfaat bagi kami khususnya, juga bagi rekan-rekan mahasiswa .

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ 1

DAFTAR ISI ...................................................................................................................... 2

BAB I PENDAHULUA.

a. Latar Belakang ........................................................................................................... 3


b. Rumusan Masalah ....................................................................................................... 4
c. Tujuan Penulisan ......................................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN

a. Pengertian Bahan Ajar (instructional materials) ........................................................ 5


b. Jenis-jenis Bahan Ajar ............................................................................................... 5
c. Bentuk-Bentuk Bahan Ajar ....................................................................................... 6
d. Kriteria Bahan Ajar yang Baik ....................................................................................
e. Fungsi Bahan Ajar .......................................................................................................
f. Tujuan, dan Manfaat Pengembangan Bahan Ajar .......................................................
g. Prinsip Pemilihan Bahan Ajar ......................................................................................
h. Langkah-langkah Pemilihan Bahan Ajar ......................................................................
BAB III PENUTUP

a. Kesimpulan dan Saran .................................................................................................


b. Penutup ........................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mengapa guru perlu mengembangkan Bahan Ajar?


Karena Guru harus memiliki atau menggunakan bahan ajar yang sesuai dengan :
kurikulum, karakteristik sasaran, tuntutan pemecahan masalah belajar.
Salah satu masalah penting yang sering dihadapi oleh guru dalam kegiatan pembelajaran adalah
memilih atau menentukan bahan ajar atau materi pembelajaran yang tepat dalam rangka
membantu siswa mencapai kompetensi. Hal ini disebabkan oleh kenyataan bahwa dalam
kurikulum atau silabus, materi bahan ajar hanya dituliskan secara garis besar dalam bentuk
materi pokok. Menjadi tugas guru untuk menjabarkan materi pokok tersebut sehingga menjadi
bahan ajar yang lengkap. Selain itu, bagaimana cara memanfaatkan bahan ajar juga merupakan
masalah. Pemanfaatan yang dimaksud adalah bagaimana cara mengajarkannya ditinjau dari
pihak guru dan cara mempelajarinya ditinjau dari pihak siswa.
Bahan ajar atau materi pembelajaran secara garis besar terdiri dari pengetahuan, keterampilan,
dan sikap yang harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar kompetensi yang telah
ditentukan. Secara terperinci, jenis-jenis materi pembelajaran terdiri dari pengetahuan (fakta,
konsep, prinsip, prosedur), keterampilan, dan sikap atau nilai. Bahan ajar merupakan salah satu
komponen sistem pembelajaran yang memegang peranan penting dalam membantu siswa
mencapai Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar atau tujuan pembelajaran yang telah
ditentukan. Dengan menerapkan bahan ajar yang telah dikembangkan tersebut, diharapkan
diperoleh alternatif bagi guru dalam menyampaikan suatu materi pembelajaran sehingga proses
belajar mengajar akan berjalan lebih optimal dan bervariasi dan pada akhirnya hasil belajar
maupun aktivitas peserta didik diharapkan juga meningkat. Perolehan bahan ajar seharusnya
tidak hanya didapatkan dari satu
sumber saja karena dengan diperolehnya bahan ajar hanya dari satu sumber tidak
akan dapat memaksimalkan hasil belajar. Siswa tidak akan mendapatkan ilmu lebih,
mereka hanya menghafal sebuah ilmu dan akan melupakannya. Oleh karena itu,
diperlukan pengembangan bahan ajar yang seharusnya dapat ditemukan oleh guru dari

3
berbagai sumber atau bahkan dari siswa itu sendiri. Pengembangan bahan ajar yang
tidak hanya terpaku pada satu sumber bahan ajar guru dapat mengembangkan
kecerdasan siswa dan dapat pula memberikan pengalaman bermakna bagi siswa.
Guru sebagai pengembang bahan ajar hendaknya mengetahui tentang apa dan
bagaimana bahan ajar itu, sehingga guru dapat mengembangkan bahan ajar. Oleh
karena itu, pada makalah ini kami mengbahas tentang pengembangan bahan ajar
supaya dapat menjadi panduan pengetahuan mahasiswa calon guru untuk menghadapi tugasnya
kelak sebagai guru dan pengembang bahan ajar.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan bahan ajar?
2. Apa pengertian bahan ajar?
3. Apa saja jenis-jenis bahan ajar?
4. Apa saja bentuk-bentuk bahan ajar?
5. Bagaimana Kriteria Bahan Ajar yang Baik?
6. Apa tujuan dan manfaat pengembangan bahan ajar?
7. Bagaimana pengembangan bahan ajar?

C. Tujuan
Setiap ada maksud pasti ada tujuan, demikian juga makalah ini disusun mempunyai beberapa
tujuan:

1. Mahasiswa mampu memahami tentang apa itu bahan ajar?


2. Mahasiswa mampu memahami tentang apa tujuan dan manfaat pengembangan bahan
ajar?
3. Mahasiswa mampu memahami tentang pemilihan bahan ajar
4. Mahasiswa mampu menyusun bahan ajar

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Bahan Ajar (instructional materials) Tematik


Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu
guru/instruktor dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas. Bahan
yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis.
(National Center for Vocational Education Research Ltd/National Center for
Competency Based Training) dalam Bintek KTSP 2009 (2009: http://bandono.web).
Dengan kata lain, Bahan ajar merupakan alat atau sarana pembelajaran yang
berisi materi, metode,batasan-batasan, dan cara mengevaluasi yang dirancang
secara sistematis dan menarik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan. Bahan
ajar akan mengurangi beban guru dalam menyajikan materi (tatap muka), sehingga
dosen lebih banyak waktu untuk membimbing dan membantu peserta didik dalam
proses pembelajaran.Sedangkan Tematik berasal dari kata dasar tema yang memadukan
beberapa pelajaran
Wahidin menyatakan bahwa materi pembelajaran (instructional materials) adalah
pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai
standar kompetensi yang telah ditentukan. Secara terperinci, jenis-jenis materi pembelajaran
terdiri dari pengetahuan (fakta, konsep, prinsip,prosedur), keterampilan, dan sikap atau nilai.
Banyak orang menganggapi bahwa bahan ajar sama dengan buku teks padahal keduanya adalah
dua hal yang berbeda. Bahan ajar berbeda dengan buku
teks.
B. Jenis-jenis Bahan Ajar
a) Lembar informasi (information sheet)
b) Operation sheet
c) Jobsheet
d) Worksheet
Lembar kegiatan siswa (student worksheet) adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang
harus dikerjakan oleh peserta didik. Lembar kegiatan biasanya berupa petunjuk, langkah-langkah

5
untuk menyelesaikan suatu tugas. Suatu tugas yang diperintahkan dalam lembar kegiatan harus
jelas KD yang akan dicapainya. Lembar kegiatan dapat digunakan untuk mata pembelajaran apa
saja. Tugas-tugas sebuah lembar kegiatan tidak akan dapat dikerjakan oleh peserta didik secara
baik apabila tidak dilengkapi dengan buku lain atau referensi lain yang terkait dengan materi
tugasnya. Tugas-tugas yang diberikan kepada peserta didik dapat berupa teoritis atau tugas-
tugas praktis. Tugas teoritis misalnya tugas membaca sebuah artikel tertentu, kemudian membuat
resume untuk dipresentasikan. Sedangkan tugas praktis dapat berupa kerja laboratorium atau
kerja lapangan, misalnya survey tentang harga cabe dalam kurun waktu tertentu di suatu tempat.
Keuntungan adanya lembar kegiatan adalah bagi guru, memudahkan guru dalam melaksanakan
pembelajaran, bagi siswa akan belajar secara mandiri dan belajar memahami dan menjalankan
suatu tugas tertulis
e. Handout, merupakan bahan tertulis yang siapkan oleh seorang guru untuk memperkaya
pengetahuan peserta didik
f. Modul, merupakan alat atau sarana pembelajaran yang berisi materi, metode, batasan
batasan, dan cara mengevaluasi yang dirancang secara sistematis dan menarik
untukmencapai kompetensi yang diharapkan sesuai dengan tingkat kompleksitasnya.
Modul adalah sebuah buku yang ditulis dengan tujuan agar peserta didik dapat belajar
secara mandiri tanpa atau dengan bimbingan guru, sehingga modul berisi paling tidak
tentang:
 Petunjuk belajar (Petunjuk siswa/guru)
 Kompetensi yang akan dicapai
 Content atau isi materi
 Informasi pendukung
 Latihan-latihan
 Petunjuk kerja, dapat berupa Lembar Kerja (LK)
 Evaluasi
 Balikan terhadap hasil evaluasi

6
Bahan ajar berbentuk modul setidaknya terdiri atas tujuh komponen,
yaitu:
1. Tujuan pembelajaran/pelatihan
2. Lembar evaluasi
3. kedudukan dan fungsi modul dalam kesatuan program yang lebih luas
4. Lembaran kegiatan siswa, yang berisi substansi kompetensi yang akan
dipelajari/diantarkan
5. Lembaran kerja siswa
6. Kunci lembar kerja
7. Pedoman bagi guru
Bahan ajar dalam bentuk modul dibedakan menjadi dua jenis, yaitu modul inti dan modul
pengayaan. Modul inti berisi substansi pembelajaran kompetensi minimal yang harus dikuasai
oleh siswa, sedangkan modul pengayaan berisi substansi yang bersifat memperluas dan
memperdalam kompetensi yang ada pada modul inti

C. Bentuk-Bentuk Bahan Ajar


Jika bahan ajar cetak tersusun secara baik maka bahan ajar akan mendatangkan beberapa
keuntungan seperti yang dikemukakan oleh Steffen Peter Ballstaedt, 1994 yaitu:
a) Bahan tertulis biasanya menampilkan daftar isi, sehingga memudahkan bagi
seorang guru untuk menunjukkan kepada peserta didik bagian mana yang sedang
dipelajari
b) Biaya untuk pengadaannya relatif sedikit
c) Bahan tertulis cepat digunakan dan dapat dipindah-pindah secara mudah
d) Susunannya menawarkan kemudahan secara luas dan kreativitas bagi individu
e) Bahan tertulis relatif ringan dan dapat dibaca di mana saja
f) Bahan ajar yang baik akan dapat memotivasi pembaca untuk melakukan
aktivitas, seperti menandai, mencatat, membuat sketsa
g) Bahan tertulis dapat dinikmati sebagai sebuah dokumen yang bernilai besar
h) Pembaca dapat mengatur tempo secara mandiri
Bandono (2009: http://bandono.web.id) Penyusunan Bahan Ajar Cetak
memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

7
1. Susunan tampilan
2. Bahasa yang mudah
3. Menguji pemahaman
4. Stimulan
5. Kemudahan dibaca
6. Materi instruksional
Bahan cetak terdiri dari hand out, buku, modul, lembar kerja siswa,brosur, leaflet,
wallchart
a) Audio Visual seperti: video/film,VCD
b) Audio seperti: radio, kaset, CD audio, PH
c) Visual: foto, gambar, model/maket.
d) Multi Media: CD interaktif, computer Based, Internet

D. Kriteria Bahan Ajar yang Baik


Bahan ajar yang diberikan kepada siswa haruslah bahan ajar yang berkualitas. Bahan ajar
yang berkualitas dapat menghasilkan siswa yang berkualitas, karena siswa mengkonsumsi bahan
ajar yang berkualitas, Menurut Furqon Bahan ajar yang baik harus memenuhi beberapa kriteria
sebagai berikut:
1. Substansi yang dibahas harus mencakup sosok tubuh dari kompetensi atau sub
kompetensi yang relevan dengan profil kemampuan tamatan.
2. Substansi yang dibahas harus benar, lengkap dan aktual, meliputi konsep fakta,
prosedur, istilah dan notasi serta disusun berdasarkan hirarki/step penguasaan
kompetensi.
3. Tingkat keterbacaan, baik dari segi kesulitan bahasa maupun substansi harus sesuai
dengan tingkat kemampuan pembelajaran.
4. Sistematika penyusunan bahan ajar harus jelas, runtut, lengkap dan mudah dipahami.
Anonim (2009: http://pbsindonesia.fkip-uninus.org) Dalam pengembangan
bahan ajar, maka bahan ajar harus memiliki beberapa kriteria sebagai berikut.
a) bahan ajar harus relevan dengan tujuan pembelajaran
b) bahan ajar harus seuai dengan taraf perkembangan anak;
c) bahan yang baik ialah bahan yang berguna bagi siswa baik sebagai perkembangan

8
pengetahuannya dan keperluan bagi tugas kelak di lapangan
d) bahan itu harus menarik dan merangsang aktivitas siswa
e) bahan itu harus disusun secara sistematis, bertahap, dan berjenjang
f) bahan yang disampaikan kepada siswa harus menyeluruh, lengkap dan utuh.

E. Fungsi Bahan Ajar


Fungsi bahan ajar adalah sebagai motivasi dalam proses kegiatan belajar mengajar yang
lakukan oleh guru dengan materi pembelajaran yang kontekstual agar siswa dapat melaksanakan
tugas belajar secara optimal. Bahan ajar berfungsi sebagai berikut:
1. Pedoman bagi Guru yang akan mengarahkan semua aktivitasnya dalam proses
pembelajaran, sekaligus merupakan substansi kompetensi yang seharusnya
diajarkan/dilatihkan kepada siswanya.
2. Pedoman bagi Siswa yang akan mengarahkan semua aktivitasnya dalam proses
pembelajaran, sekaligus merupakan substansi kompetensi yang seharusnya
dipelajari/dikuasainya.
3. Alat evaluasi pencapaian/penguasaan hasil pembelajaran
4. membantu guru dalam kegiatan belajar mengajar
5. membantu siswa dalam proses belajar
6. sebagai perlengkapan pembelajaran untuk mencapai tujuan pelajaran
7. untuk menciptakan lingkungan / suasana balajar yang kondusif

F. Tujuan, dan Manfaat Pengembangan Bahan Ajar

A. Tujuan Pengembangan Bahan Ajar

9
1. Menyediakan bahan ajar yang sesuai dengan tuntutan kurikulum dengan
mempertimbangkan kebutuhan peserta didik, yakni bahan ajar yang sesuai dengan
karakteristik dan setting atau lingkungan sosial peserta didik
2. Membantu peserta didik dalam memperoleh alternatif bahan ajar di samping buku-
buku teks yang terkadang sulit diperoleh
3. Memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran
B. Manfaat Pengembangan Bahan Ajar
1. Diperoleh bahan ajar yang sesuai tuntutan kurikulum dan sesuai dengan kebutuhan
belajar peserta didik
2. Tidak lagi tergantung kepada buku teks yang terkadang sulit untuk diperoleh
3. Memperkaya karena dikembangkan dengan menggunakan berbagai referensi
4. Menambah khasanah pengetahuan dan pengalaman guru dalam menulis bahan ajar
5. Membangun komunikasi pembelajaran yang efektif antara guru dengan peserta didik
karena peserta didik akan merasa lebih percaya kepada gurunya
6. Menambah angka kredit jika dikumpulkan menjadi buku dan diterbitkan.

Manfaat bagi Peserta Didik antara lain sebagai berikut:


1. Kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik.
2. Kesempatan untuk belajar secara mandiri dan mengurangi ketergantungan terhadap
kehadiran guru.
3. Mendapatkan kemudahan dalam mempelajari setiap kompetensi yang harus
dikuasainya

G. Prinsip Pemilihan Bahan Ajar


Prinsip-prinsip dalam pemilihan materi pembelajaran meliputi:
a) aprinsip relevansi
Prinsip relevansi artinya materi pembelajaran hendaknya relevan
memiliki keterkaitan dengan pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar.
b) Prinsip konsistensi

10
Prinsip konsistensi artinya adanya keajegan antara bahan ajar dengan
kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa. Misalnya, kompetensi dasar yang
harus dikuasai siswa empat macam, maka bahan ajar yang harus diajarkan juga
harus meliputi empat macam.
c) Kecukupan
Prinsip kecukupan artinya materi yang diajarkan hendaknya cukup memadai
dalam membantu siswa menguasai kompetensi dasar yang diajarkan. Materi tidak boleh
terlalu sedikit, dan tidak boleh terlalu banyak. Jika terlalu sedikit akan kurang membantu
mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar. Sebaliknya, jika terlalu banyak akan
membuang-buang waktu dan tenaga yang tidak perlu untuk mempelajarinya.

H. Langkah-langkah Pemilihan Bahan Ajar


Materi pembelajaran yang dipilih untuk diajarkan oleh guru dan harus dipelajari siswa
hendaknya berisikan materi atau bahan ajar yang benar-benar menunjang tercapainya
standar kompetensi dan kompetensi dasar. Secara garis besar langkah-langkah
pemilihan bahan ajar meliputi :
1. Mengidentifikasi aspek-aspek yang terdapat dalam standar kompetensi dan kompetensi
dasar. Sebelum menentukan materi pembelajaran terlebih dahulu perlu diidentifikasi
aspek-aspek standar kompetensi dan kompetensi dasar yang harus dipelajari atau
dikuasai siswa. Aspek tersebut perlu ditentukan, karena setiap aspek standar
kompetensi dan kompetensi dasar memerlukan jenis materi yang berbeda-beda dalam
kegiatan pembelajaran. Sejalan denganberbagai jenis aspek standar kompetensi, materi
pembelajaran juga dapat dibedakan menjadi 3 jenis materi pembelajaran, yaitu:
a) Peta Pengetahuan, Materi pembelajaran aspek kognitif secara terperinci dapat dibagi
menjadi empat jenis, yaitu: fakta, konsep, prinsip dan prosedur (Reigeluth, 1987).
Materi jenis fakta adalah materi berupa nama-nama objek, nama tempat, nama orang,
lambang, peristiwa sejarah,nama bagian atau komponen suatu benda, dan lain
sebagainya. Materi konsep berupa pengertian, definisi, hakekat, inti isi. Materi jenis
prinsip berupa dalil, rumus, postulat adagium, paradigma, teorema.Materi jenis
prosedur berupa langkah-langkah mengerjakan sesuatu secara urut, misalnya langkah-
langkah menelpon, cara-cara pembuatan telur asin atau cara-cara pembuatan bel listrik.

11
b) Materi pembelajaran aspek afektif meliputi: pemberian respon, penerimaan(apresisasi),
internalisasi, dan penilaian.
c) Materi pembelajaran aspek motorik terdiri dari gerakan awal, semi rutin,dan rutin.

2. Memilih jenis materi yang sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar.
a) Materi yang akan diajarkan perlu diidentifikasi apakah termasuk jenis fakta, konsep,
prinsip, prosedur, afektif, atau gabungan lebih daripada satu jenis materi. Dengan
mengidentifikasi jenis-jenis materi yang akan diajarkan, maka guru akan mendapatkan
kemudahan dalam cara mengajarkannya
b) Setelah jenis materi pembelajaran teridentifikasi, langkah berikutnya adalah memilih
jenis materi tersebut yang sesuai dengan standar kompetensi atau kompetensi dasar
yang harus dikuasai siswa. Identifikasi jenis materi pembelajaran juga penting untuk
keperluan mengajarkannya. Sebab, setiap jenis materi pembelajaran memerlukan
strategi pembelajaran atau metode, media, dan sistem evaluasi/penilaian yang berbeda-
beda.Misalnya, metode mengajarkan materi fakta atau hafalan adalah dengan
menggunakan “jembatan keledai”, “jembatan ingatan” (mnemonics), sedangkan
metode untuk mengajarkan prosedur adalah “demonstrasi”.

3. Memilih sumber bahan ajar.


Setelah jenis materi ditentukan langkah berikutnya adalah menentukan sumber bahan
ajar. Materi pembelajaran atau bahan ajar dapat kita temukan dari berbagai sumber
seperti buku pelajaran, majalah, jurnal, koran,internet, media audiovisual, dsb.
Langkah-langkah penyusunan bahan ajar adalah sebagai berikut:
1. Pengembangan Kurikulum Menjadi Program-Program Pembelajaran
a). Menjabatkan ikatan-ikatan kompetensi dan mengoperasionalkannya kedalam
bentuk tujuan-tujuan pembelajaran. Mengingat sesuatu kompetensi/sub
kompetensi, terutama kompetensi teknis ( bukan kompetensi produktif atau
manipulatif ) diharapakan bersifat standar, maka tujuan-tujuan pembelajaran pada
suatu program studi secara nasional sama. Ikatan-ikatan kompetensi dan tujuan-
tujuan pembelajaran selanjutnya akan menjadi acuan bagi pengembangan/
penyusunan bahan ajar.

12
2. Penyusunan Bahan Ajar
a) Tim penyusun mempelajari secara seksama tentang penjabaran pada ikatan-ikatan
kompetensi seperti yang telah dikembangkan oleh tim nasional. Perlu dicermati
setiap tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan.
b) Tim penyusunan mengembangkan setiap ikatan kompetensi menjadi satu\paket
pembelajaran ( kelompok bahan pelajaran utuh ) yang selanjutnya dijabarkan
kedalam beberapa bahan pelajaran. Penjabaran tersebut harus mempertimbangkan
hirarki/keruntutan substansi, proses pembelajaran,saran dan prasarana yang
tersedia.
c) Tim penyusunan mempelajari secara seksama tentang substansi yang akan disusun
dalam bahan ajar. Dalam hal ini perlu dipelajari berbagaisumber acuan yang
relevan,
terutama buku-buku pegangan yang ada.
d) Apabila substansi yang diperolah belum memadai, maka tim penyusun perlu
melakukan percobaan demonstrasi unjuk kerja tentang substansi kompetensi
yang akan disusun. Misalnya, secara langsung melaksanakan atau mengamati
seseoran yang sedang melakukan pekerjaan pengelasan logam (kompetensi
tertentu).Dengan melakukan hal tersebut, maka tim akan memperoleh bahan yang
lengkap tentang substansi pokok apa saja yang perlu disusun, bagaimana
prosedurnya, pengetahuan pendukung apa yang diperlukan, alat dan bahan yang
diperlukan, dan lain sebagainya.
e) Tim penyusun bahan ajar seperti telah dijelaskan pada bagian sebelumnya, yaitu:
Tujuan pembelajaran/pelatihan, Lembar evaluasi, Kedudukan dan fungsi bahan ajar
dalam kesatuan program yang lebih luas, Lembaran kerja siswa (yang berisi
substansi yang disusunnya),kompetensi yang akan dipelajari/diajarkan, Lembaran
kerja siswa, Kunci lembar kerja, Pedoman bagi guru.

f) Bahan ajar yang telah disusun perlu divalidasi, dimintakan masukan kepada pihak-
pihak yang berkompeten terutama para ahli dan praktisi serta akademisi yang
menguasai bidang keahlian tersebut. Satu hal yang juga perlu dilakukan adalah
meminta masukan kepada ahli kurikulum dan desain instruksional, kaitannya

13
dengankelayakan dan pelaksanaan pembelajaran. Berdasarkan masukan-masukan
tersebut, tim memperbaiki rancangan bahan ajar yang disusunnya.
g) Bahan yang telah disusun kemudian diuji cobakan pada kondisi proses
pembelajaran
yang sebenarnya dikelas/bengkel/lab. Dalam uji coba tersebut perlu diamati kendala-
kendala yang dihadapi dalam proses pembelajaran dan kekurangan-kekurangan yang
ada pada modul.
h) Berdasarkan temuan-temuan pada uji coba pembelajaran pada kondisi sebenarnya,
maka tim perlu memperbaiki dan menyempurnakan bahan ajar yang disusunnya.

14
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu
guru/instruktor dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas. Bahan
yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis.
(National Center for Vocational Education Research Ltd/National Center for
Competency Based Training) dalam Bintek KTSP 2009 (2009: http://bandono.web).
Dengan kata lain, Bahan ajar merupakan alat atau sarana pembelajaran yang
berisi materi, metode4, batasan-Batasan, dan cara mengevaluasi yang dirancang
secara sistematis dan menarik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan. Bahan
ajar akan mengurangi beban guru dalam menyajikan materi (tatap muka), sehingga
dosen lebih banyak waktu untuk membimbing dan membantu peserta didik dalam
proses pembelajaran. Lembar kegiatan siswa (student worksheet) adalah lembaran-lembaran
berisi tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik. Lembar kegiatan biasanya berupa petunjuk,
langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu tugas. Suatu tugas yang diperintahkan dalam lembar
kegiatan harus jelas KD yang akan dicapainya.

B. Saran
Sebagai seorang tenaga pendidik tidak hanya mampu mengajarkan tetapi dapat mendidik
anak ke arah tujuan hidup yang benar serta dapat memahami pentingnya metodologi
pembelajaran SD

15
DAFTAR PUSTAKA

E. Smaldino, Sharon, dkk. Arif Rahman (Penj.). 2011. Instructional Technology and
Media for Learning: Teknologi Pembelajaran dan Media untuk Belajar. Jakarta:
Kencana
Prastowo, Andi. 2013. Pengembangan Bahan Ajar Tematik Panduan Lengkap
Aplikatif. Jogjakarta: DIVA Press
Panen, P & Purwanto, 1997. Penulisan Bahan Ajar. Jakarta: Ditjen Dikti Depdikbud
Trianto.20011. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik.
Jakarta:PrestasiPustaka
Gafur A. 2004. Pedoman Penyusunan Materi Pembelajaran (Instructional Material).
Jakarta:Depdiknas

16
17

Anda mungkin juga menyukai