(CETAKAN LOGAM )
Kelompok 3
Oleh :
Alfian Hendianto Aji (161910101029)
Allisa Salwasana (181910101047)
Ahmad Syaifudin (181910101085)
Ada tiga jenis cetakan pasir yaitu green sand mold, cold-box dan no-bake
mold. Cetakan yang banyak digunakan dan paling murah adalah jenis green sand
mold (cetakan pasir basah). Kata “basah” dalam cetakan pasir basah berati pasir
cetak itu masih cukup mengandung air atau lembab ketika logam cair dituangkan
ke cetakan itu, Istilah lain dalam cetakan pasir adalah skin dried. Cetakan ini
sebelum dituangkan logam cair terlebih dahulu permukaan dalam cetakan
dipanaskan atau dikeringkan. Karena itu kekuatan cetakan ini meningkat dan
mampu untuk diterapkan pada pengecoran produk-produk yang besar.
Dalam cetakan yang tidak dikeringkan (no-bake mold), resin sintetik cair
dicampurkan dengan pasir dan campuran itu akan mengeras pada temperatur kamar.
Karena ikatan antar pasir terjadi tanpa adanya pemanasan maka seringkali cetakan
ini disebut juga cold-setting processes. Selain diperlukan cetakan yang tinggi,
beberapa sifat lain cetakan pasir yang perlu diperhatikan adalah permeabilitas
cetakan (kemampuan untuk melakukan udara/gas).
2.1.2 Pola
Pola merupakan gambaran dari bentuk produk yang akan dibuat. Pola dapat
dibuat dari kayu, plastic/polimer atau logam. Pemilihan material pola tergantung
pada bentuk dan ukuran produk cor, akurasi dimensi, jumlah produk cor dan jenis
proses pengecoran yang digunakan.
2.1.3 Inti
untuk produk cor yang memiliki lubang/rongga seperti pada blok mesin
kendaraan atau katup-katup biasanya diperlukan inti. Inti ditempatkan dalam
rongga cetak sebelum penuangan untuk membentuk permukaan bagian dalam
produk dan akan dibongkar setelah cetakan membeku dan dingin. Seperti cetakan,
inti harus kuat, permeabilitas baik, tahan panas dan tidak mudah hancur (tidak
rapuh).
Agar inti tidak mudah bergeser pada saat penuangan logam cair, diperlukan
dudukan inti (core prints). Dudukan inti biasanya dibuatkan pada cetakan seperti
pada gambar 8. pembuatan inti serupa dengan pembuatan cetakan pasir yaitu
menggunakan no-bake, cold-box dan shell. Untuk membuat cetakan diperlukan
pola sedangkan untuk membuat inti dibutuhkan kotak inti.
Setelah proses perancangan produk cor yang menghasilkan gambar teknik produk
dilanjutkan dengan tahapan-tahapan berikutnya :
1. Menyiapkan bidang dasar datar atau pelat datar dan meletakan pola atas
(cope) yang sudah ada dudukan inti dipermukaan pelat datar tadi.
2. Seperti pada langkah 1, untuk cetakan bagian bawah (drag) beserta sistem
saluran.
3. Menyiapkan koak inti (untuk pembuatan inti)
4. Inti yang telah jadi disatukan (inti yang dibuat berupa inti setengah atau
paroan inti)
5. Pola atas yang ada dipermukaan pelat datar ditutupi oleh rangka cetak atas
(cope) dan ditambahkan system saluran seperti saluran masuk dan saluran
tambahan (riser). Selanjutnya diisi dengan pasir cetak.
6. Setelah diisi pasir cetak dan dipadatkan, pola dan system saluran dilepaskan
dari cetakan
7. Giliran drag diisi pasir cetak setelah menempatkan rangka cetak diatas pola
dan pelat datar.
8. Setelah disi pasir cetak dan dipadatkan, pola dilepaskan dari cetakan
9. Inti ditempatkan pada dudukan inti yang ada pada drag.
10. Cope dipasangkan pada drag dan dikunci kemudian dituangkan logam cair
11. Setelah membeku dan dingin, cetakan dibongkar dan produk cor
dibersihkan dari sisa-sisa pasir cetakan.
12. Sistem saluran dihilangkan dari produk cor dengan berbagai metoda dan
produk cor siap untuk diperlakukan lebih lanjut.
2.1.5 Kelebihan
1. Material murah, mampu menahan detail dan tahan pada deformasi apabila
dipanaskan.
2. Proses sesuai baik untuk besi maupun nonferrous.
3. Menghasilkan limbah yang sangat banyak, terutama pasir, debu dan limbah
shoot blasting.
Sebuah cetakan permanen biasanya terbuat dari baja atau besi dan
digunakan dengan gravitasi atau pengecoran vakum. Cetakan jenis kedua ini
dapat digunakan berulang-ulang. Biasanya cetakan ini terbuat dari logam.
Karakteristik cetakan jenis ini adalah terbuat dari dua atau lebih bagian yang
dapat dibuka untuk mengeluarkan komponen cor.
Sumuran tersebut merupakan drag dan di atasnya dibuat suatu kup. Sisi
sumuran diperkuat dengan lapisan bata dan alas ditutupi lapisan sinter yang
tebal yang dihubungkan dengan pipa-pipa pelepas gas ke lantai pabrik. Cetakan
sumuran tahan terhadap tekanan tinggi yang ditimbulkan oleh gas panas dan
biaya pembuatannya tidak terlalu mahal.
Tipe lain dari pengecoran lilin yang hilang menciptakan cetakan keluar dari
plester, bukan keramik.
Biasanya berwarna putih alami, jadi terlihat kontras dengan stone yang pada
umumnya berwarna dan memiliki kekuatan kompresi 1300 ps
Keuntungan :
1. Diluar biaya modal, biaya operasi relatif rendah dibanding proses pengecoran
yang lain.
2. Cetakan dapat bertahan untuk tingkat produksi yang sangat tinggi (lebih dari
400 injeksi per jam). Total biaya pengecoran relatif rendah pada pruduksi
tinggi
3. Tingkat akurasi dan konsistensi yang baik
4. Biaya pembersihan, pemesinan, finishing dan pembuatan rendah
5. Jumlah limbah sangat kecil karena tidak menggunakanbahan refraktori, yang
mengarah pada lingkungan kerja yang bersih
Kelemahan
1. Biaya modal untuk peralatan dan cetakan tinggi
2. Biaya untuk merancang dan memproduksi cetakan bertekanan sangat mahal
3. Dis casting tidak bisa digunakan untuk mengecor baja dan paduan bertitik lebir
tinggi
4. Ukuran coran terbatas, maksimum 150 kg
2.3 Invesment Casting
Investment casting dapat diartikan sebagai proses mengecor logam kedalam
cetakan atau menuangkan slurry untuk proses coating ke pola yang di atur pada
temperatur kamar, setelah itu pola dikeluarkan menggunakan panas dan mengisi
cetakan dengan cairan logam.
Investment casting merupakan salah satu cara/metode pembentukan produk melalui
proses pengecoran dimana berbeda dengan metode yang telah dibahas seperti sand
casting, Dies casting dan lain-lain terutama dalam proses pembentukan cetakannya.
Invesment Casting merupakan salah satu proses pengecoran dan juga dapat disebut
sebagai lost-wax casting, salah satu teknik tertua logam pembentuk diketahui. Dari
5.000 tahun yang lalu, ketika lilin membentuk pola, dengan bahan tahan api dan
paduan spesialis, menghasilkan produksi komponen coran dengan akurasi,
fleksibilitas, dan integritas dalam berbagai logam dan paduan kinerja tinggi. Lost-
foam casting adalah bentuk modern dari investment casting yang menghilangkan
langkah-langkah tertentu dalam prosesnya. Perbedaannya adalah Lost-foam casting
menggunakan gelembung atau busa (foam) sebagai pola dan foam lebih mudah
untuk menguap sehingga mempermudah proses pengecoran.
Proses pembentukan cetakan dimana cetakan dibuat dari pasir cetak (sand
casting) diawali dengan pembuatan model (pattern) dan untuk model yang dipakai
dalam proses ini ialah dipilih dari bahan-bahan yang memiliki titik cair sangat
rendah misalnya lilin (wax), ini digunakan dalam berbagai pembuatan model
dengan bentuk yang sangat rumit, dalam proses ini model dibentuk dengan bahan
lilin, selanjutnya dilapisi dengan bahan pelapis seperti ethil atau sodium silikat
untuk menghaluskan permukaan model. Kemudian model ini ditempatkan
(invested) didalam bahan cetakan seperti “resin” yang, selanjutnya investment
dikeringkan melalui pemanasan, proses pengeringan dengan pemanasan dari 100 0 C
sampai 1100C ini akan mengakibatkan lilin sebagai model (pattern) ini menjadi
lumer dan mengalir melalui pori-pori bahan cetakan sehingga membentuk rongga
sesuai dengan bentuk produk yang diinginkan, kemudian pemanasan dilanjutkan
sampai 10000C untuk mengeraskan cetakan tersebut.
Proses pengecoran dengan Investment casting ini menghasilkan produk
yang akurat karena mould (cetakan)nya sangat kaku (rigid) serta digunakan hanya
untuk satu buah produk dan untuk produk berikutnya harus membentuk mould baru,
namun dalam satu rangka cetak dapat terdiri dari beberapa buah pola untuk
beberapa buah produk yang tersusun dengan perencanaan saluran tunggal untuk
proses penuangan (mono-shelles Mold).
Proses pengecoran dengan metode Investment Casting ini dilakukan pada
dapur Vacum untuk mengindari terbentuknya rongga yang diakibatkan oleh
gelembung uap atau udara. Investment Casting memungkinkan untuk membentuk
benda tuangan yang tidak mungkin untuk dibentuk dengan metode-metode yang
lain seperti sand Casting dan lain-lain yang menuntut kemudahan dalam melepas
model (Pattern) sebagaimana terjadi dalam metoda Sand Casitng atau mungkin
kemudahan dalam mengeluarkan benda hasil penuangan dari dalam cetakan
sebagaimana yang terjadi dalam Die Casting.
Kelebihan
1. Tingkat akurasi dimensi dan kehalusan permukaan sangat tinggi
2. Proses ini sesuai untuk logam ferro maupun non ferrou
3. Memungkinkan fleksibilitas desain
4. Proses dapat diadaptasi untuk produksi massal
5. Inti biasanya dapat dieliminasi
6. Hampir tidak memerlukan proses pemesinan (finishing)
7. Dapat menghasilkan coran yang tidak mungkin atau sulit untuk diproduksi
dengan metode pengecoran dan proses permesinan lainya
8. Dapat mencapai keefektifan biaya untuk pengecoran berulang dan aplikasi
khusus
Kekurangan
1. Ukuran coran terbatas (hingga sekitar 5 kg)
2. Biaya modal dan operasi lebih tinggi dibandingkan metode pengecoran lainya
3. Biaya pembuatan cetakan pola maha dan membutuhkan perkakas khusus
4. Ada banyak langkah dalam prosesnya, sehingga menyulitkan untuk otomatisasi
BAB III KESIMPULAN