ABG Rencana Umum PDF
ABG Rencana Umum PDF
JUDUL
MODUL AJAR
TUGAS GAMBAR RENCANA UMUM
Oleh :
Mochammad Afif Sobach ST
Ir. Bambang Teguh Setiawan
Ir. Gaguk Suhardjito MM
Dibiayai oleh :
Proyek DUE-LIKE ITS
1
GENERAL ARRANGEMENT
( RENCANA UMUM )
DEFINISI:
2
Jumlah ABK yang direncanakan harus kurang dari atau sama dengan hasil dari
persamaan berikut:
Dimana:
Cst = koefisien steward deck ( 1,2 – 1,33 )
Cdk = koefisien deck department ( 11,5 – 14,5 )
Ceng = koefisien engine department ( 8,5 – 11,0 )
BHP = tenaga mesin ( HP )
Cadets = perwira tambahan / tamu
CN = ( L.B.H ) / 1000
3
2. Second Engineer
3. Electrician
Bintara:
1. Fireman
2. Oiler
IV. Catering Department
Perwira:
1. Chief Cook
Bintara:
1. Assistant Cook
2. Steward
3. Boys
Dimana:
P= daya efektif kapal ( EHP ) dalam kW ( 1 HP = 0,746 kW )
Δ = displacement dalam ton
V = kecepatan dalam meter / detik
L = panjang kapal dalam meter
n = kisaran per detik
4
Dari 3000 ton hingga 5000 ton n = 3,33 kisaran / detik
Dari 5000 ton hingga 7500 ton n = 2,50 kisaran / detik
Dari 7500 ton hingga 12500 ton n = 2,08 kisaran / detik
Dari 12500 ton hingga 25000 ton n = 1,92 kisaran / detik
Dari 25000 ton hingga 50000 ton n = 1,83 kisaran / detik
Dari 50000 ton ke atas n = 1,67 kisaran / detik
Dari perhitungan BHP di atas kita dapat menentukan dimensi dan ketentuan lain dari
mesin induk ( dapat dilihat di katalog mesin induk ).
5
Data ukuran mesin induk
6
Data katalog mesin induk
7
Gambar pondasi mesin induk dilihat dari atas
8
Gambar posisi mesin induk, poros antara dan tabung poros baling-baling
9
1. Berat Bahan Bakar Mesin Induk
10
11
2. Berat Bahan Bakar Mesin Bantu ( Wfb )
Volume tangki bahan bakar mesin bantu ada penambahan sebesar 4 % Vfb.
12
a. Untuk diminum = ( 10 – 20 ) kg / orang hari
= [ (10 -20 ) . Jml ABK . S ] / ( 24 . Vs )
b. Untuk cuci = ( 80 – 200 ) kg / orang hari
= [ (80 -200 ) . Jml ABK . S ] / ( 24 . Vs )
c. Untuk pendinginan mesin = ( 2 -5 ) kg / BHP
Wp = 5 kg / orang hari
= ( 5 . Jml ABK . S ) / ( 24 . Vs )
7. Berat Cadangan ( Wr )
13
Sf = stowage factor ( m3 / ton )
14
DWT = Wfo + Wfb + Wlo + Wfw + Wp + Wcp + Wr + Wpc ( ton )
D. PERHITUNGAN KONSTRUKSI
15
1.Perhitungan Dasar Ganda ( Double Bottom )
Pada BKI 1996 volume II, jarak gading normal / main frame ( ao ) untuk
daerah 0,1 dari sekat tubrukan dan sekat buritan, untuk L < 100 m adalah:
ao = L / 500 + 0,48 ( m )
Biasanya diambil jarak gading = 0,6 m.
Syarat letak sekat tubrukan di belakang FP untuk kapal dengan L < 200 m
adalah ( 0,05 – 0,08 ) L.
Syarat minimum adalah 3 kali jarak gading diukur dari ujung boss.
16
Misalnya direncanakan kurang lebih 20 frame spacing.
Perhitungan volume ruang muat disesuaikan dengan jumlah ruang muat yang telah
direncanakan ( terletak pada frame berapa sampai berapa ).
Perhitungan dilakukan dengan metode Simpson.
a. Tangki-Tangki Consumable
17
Misalnya: tangki bahan bakar ( fuel oil tank ), tangki minyak pelumas ( lubricating
oil tank ), tangki air tawar ( fresh water tank ).
Khusus untuk tangki air tawar biasanya terletak pada tangki ceruk buritan (after
peak tank ).
Perhitungan volume tangki-tangki di atas disesuaikan dengan letak tangki –tangki
yang telah direncanakan ( terletak pada frame berapa sampai berapa ).
Perhitungannya dilakukan dengan menggunakan metode Simpson .
b. Tangki-Tangki Ballast
Tangki-tangki ballast biasanya terletak di bawah ruang muat ( pada double bottom
).
Misalnya: tangki ballast I, II, III, dst.
Perhitungan volume tangki-tangki ballast disesuaikan dengan letak tangki –tangki
yang telah direncanakan ( terletak pada frame berapa sampai berapa ).
Perhitungannya dilakukan dengan menggunakan metode Simpson .
Kapal oil tanker dengan BRT lebih besar dari 1500 BRT harus mempunyai slop
tank dengan kapasitas 3 % dari kapasitas ruang muatnya.
Perhitungan volume ruangan ada penambahan sebesar kurang lebih 2 % karena
adanya internal struktur.
18
Dari SHIP DESIGN AND CONSTRUCTION 1980, hal. 113 – 1260 diperoleh
beberapa persyaratan untuk crew accomodation.
BRT = 0,6 DWT
Ruang tidur harus diletakkan di atas garis air muat di tengah / di belakang
kapal.
Direncakan ruang tidur :
- Semua kabin ABK terletak pada dinding luar sehingga mendapat
cahaya matahari.
- Bridge deck terdapat ruang tidur Captain dan Radio Operator.
- Boat deck terdapat ruang tidur Chief Officer, Chief Engineer dan
Dokter.
- Poop deck terdapat ruang tidur Second Officer, Second Engineer dan
Electrician dan Quarter Master.
- Main deck terdapat ruang tidur Chief Cook, Assistant Cook, Oiler,
Fireman, Boatswain, Seaman, Steward dan Boys.
Tidak boleh ada hubungan langsung ( opening ) di dalam ruang tidur dari
ruang muat, ruang mesin, dapur, ruang cuci umum, WC, paint room dan dry
room ( ruang pengering ).
Luas lantai untuk ruangan tidur tidak boleh kurang dari 2,78 m2 untuk kapal di
atas 3000 BRT.
Tinggi ruangan dalam keadaan bebas minimum 190 m.
Perabot dalam ruang tidur:
a. Ruang tidur kapten:
Tempat tidur single bad, lemari pakaian, sofa, meja tulis dengan kursi putar,
TV, kamar mandi, bathtub, shower, wash basin dan WC.
19
Tempat tidur minimal single bad untuk satu orang, maksimal tempat tidur
susun untuk dua orang, lemari pakaian, meja tulis dengan kursi putar.
Ukuran perabot
a. Tempat tidur
Ukuran tempat tidur minimal 190 x 68 cm.
Syarat untuk tempat tidur bersusun:
- Tempat tidur yang bawah berjarak 40 cm dari lantai.
- Jarak antara tempat tidur bawah dan atas 60 cm.
- Jarak antara tempat tidur dan langi-langit 60 cm.
- Jarak antar deck diambil 240 cm.
b.Lemari pakaian
Direncanakan ukuran lemari pakaian 60 x 60 x 60 cm
c. Meja tulis
Direncanakan ukuran meja tulis 80 x 50 x 80 cm
3. Sanitary Accomodation
Jumlah WC minimum untuk kapal lebih dari 3000 BRT adalah 6 buah.
Untuk kapal dengan radio operator terpisah maka harus tersedia fasilitas
sanitary di tempat itu.
Toilet dan shower untuk deck departement, catering departement harus
disediakan terpisah.
Fasilitas sanitari minimum:
¾ 1 Bath tub atau shower untuk 8 orang atau kurang.
¾ 1 WC untuk 8 orang atau kurang.
¾ 1 Wash basin untuk 6 orang atau kurang.
20
4. Hospital Accomodation
Sesuai dengan persyaratan bahwa untuk kapal yang berlayar lebih dari 3 hari
dengan ABK lebih dari 15 orang harus dilengkapi dengan hospital
accomodation, yang dilengkapi obat-obatan, wash basin, toilet serta shower.
Harus tersedia tempat tidur minimal 1 buah dan maksimal 6 buah.
5. Mushollah ( Mosque )
Dilengkapi dengan meja tulis dengan kursi putar ( untuk Kapten, Chief
Officer, Chief Engineer ) serta lemari buku.
Dry provision berfungsi untuk menyimpan bahan bentuk curah yang tidak
memerlukan pendinginan dan harus dekat dengan galley dan pantry.
21
8. Dapur ( Galley )
¾ Terletak pada deck yang paling tinggi sehingga pandangan ke depan dan ke
samping tidak teralang ( visibility 360o ).
¾ Flying wheel house lebarnya dilebihkan 0,5 meter dari lebar kapal, untuk
mempermudah waktu berlabuh.
¾ Jenis pintu samping dari wheel house merupakan pintu geser.
22
c. Ruang Radio ( Radio Room )
¾ Diletakan setinggi mungkin di ata kapal dan harus terlindungi dari air dan
gangguan suara.
¾ Ruang ini harus terpisah dari kegiatan lain.
¾ Ruang tidur radio operator harus terletak sedekat mungkin dan dapat ditempuh
dalam waktu 3 menit.
H. PERLENGKAPAN NAVIGASI
Design and construction edisi revisi sname Newyork, 1996 tentang perlengkapan
lampu navigasi.
23
Tabel lampu navigasi
Untuk jelasnya peraturan lampu navigasi bisa dilihat “Marine Engineering 1992”
Editor Harrington halaman 766 s/d 767.
1. Lampu Jangkar ( Anchor Light )
• Setiap kapal dengan L > 150 ft pada saat lego jangkar harus menyalakan anchor
light.
• Warna : Putih
• Jumlah : 1 buah
• Visibilitas : 3 mil ( minimal )
• Sudut sinar : 360o horisontal
• Tinggi : 8 meter
• Letak : Forecastle
2. Lampu Buritan ( Stern Light )
• Warna : Putih
• Jumlah : 1 buah
• Visibilitas : 3 mil ( minimal )
• Sudut sinar : 135o horisontal
• Tinggi : 3,5 meter
• Letak : Buritan
• Warna : Putih
• Visibilitas : 6 mil ( minimal )
24
• Sudut sinar : 225o horisontal
• Tinggi : 12 meter ( di tiang agung depan )
4,5 meter ( di tiang di top deck )
5. Morse Light
• Warna : Putih
• Sudut sinar : 360o horisontal
• Letak : di top deck, satu tiang dengan mast head light,
antena UHF dan radar
6. Tanda Suara
Tanda suara ini dilakukan pada saat kapal melakukan manouver di pelabuhan dan
dalam keadaan berkabut atau visibilitas terbatas. Setiap kapal dengan panjang lebih
dari 12 meter harus dilengkapi dengan bel dan pluit.
25
Setiap kapal dengan BRT di atas 500 gross ton dan melakukan pelayaran internasional
harus dilengkapi dengan pengukur kedalaman yang diletakkan di anjungan atau ruang
peta.
8. Compass
Setiap kapal dengan BRT di atas 1600 gross ton harus dilengkapi dengan gyro
compass yang terletak di compass deck dan magnetic compass yang terletak di wheel
house.
Setiap kapal dengan BRT 1600 gross ton harus dilengkapi dengan direction finder dan
radar yang masing-masing terletak di ruang peta dan wheel house. Fungsi utama dari
radio direction finder adalah untuk menentukan posisi kapal sedangkan radar
berfungsi untuk menghindari tubrukan.
26
I. PERENCANAAN PINTU, JENDELA DAN TANGGA
1. Perencanaan Pintu
• Digunakan sebagai pintu luar yang berhubungan langsung dengan cuaca bebas.
• Tinggi : 1800 mm
• Lebar : 800 mm
• Tinggi ambang : 300 mm
B. Pintu Dalam
• Tinggi : 1800 mm
• Lebar : 750 mm
• Tinggi ambang : 200 mm
2. Ukuran Jendela
• Jendela bundar tidak dapat dibuka ( menurut DIN ISO 1751 ), direncanakan
menggunakan jendela bundar type A dengan ukuran d = 400 mm.
• Jendela empat persegi panjang, direncanakan:
1. Panjang ( W1 ) = 400 mm Tinggi ( h1 ) = 560 mm
Radius ( r1 ) = 50 mm Tinggi ( h1 ) = 800 mm
2. Panjang ( W1 ) = 500 mm Tinggi ( h1 ) = 800 mm
Radius ( r1 ) = 100 mm
• Untuk wheel house
Berdasarkan simposium on the design of ships budges:
- Semua jendela bagian depan boleh membentuk 15o.
- Bagian sisi bawah jendela harus 1,2 meter di atas deck.
- Jarak antara jendela tidak boleh kurang dari 100 mm.
27
3. Tangga / Ladder
A. Accomodation Ladder
28
Accomodation ladder side view
29
Accomodation ladder looking after
30
B. Steel Deck Ladder
Digunakan untuk tangga pada escape gang, tangga main hole dan digunakan
untuk tangga menuju ke top deck, direncanakan:
- Lebar tangga = 350 mm
- Interval treads = 300 s/d 340 mm
- Jarak dari dinding = 150 mm
J. PERLENGKAPAN KAPAL
KAPAL TANKER
31
¾ Kapasitas Pompa
¾ Diameter Pipa
32
¾ Tenaga Pompa
33
Sistem pipa ruang muat Oil Tanker
B. Tiang Agung ( Mast )
34
W = 0,1 x SWL x d ( cm3 )
W = 3,14 ( D4 – d4 ) / ( 32D ) ( cm3 ), dimana: d = 0,96 D
Maka harga D dan d dapat diketahui.
Tebal plat = 0,02D ( mm )
Tinggi gooseneck dari upper deck = ( 2,6 – 2,8 ) m
Tinggi topping bracket dari upper deck = ( 0,6 – 0,8 ) L ( m )
C. Derrick Boom
35
KAPAL CARGO
A. Batang Muat
C. Winch
Winch Power ( Pe )
Pe = ( W x V ) / ( 75 x 60 ) ( HP )
Dimana:
Pe = Effective Power ( HP )
W = Rated Load ( kg )
V = Rated Hoisting speed ( 40 m/min )
36
- Berat ( kg )
37
38
KAPAL PENGANGKUT KONTAINER
39
Gambar ukuran kontainer
40
Gambar penumpukan kontainer dikapal
41
Gambar sistem penumpukan kontainer diruang muat
42
Gambar sistem pengikatan kontainer yang ditumpuk
43
Gambar jarak antara kontainer
44
Gambar pengikatan kontainer yang ditumpuk
45
Gambar cara mengangkat kontainer
46
Gambar pengikat antar kontainer
47
Gambar penghubung antar kontainer secara rinci
48
Gambar pengikatan bagian bawah kontainer
2. Perlengkapan Kapal
49
A. Sekoci
50
1. Dengan cara berputar.
51
B. Perlengkapan Apung ( Bouyant Aparatus )
⇒ Bila berupa signal dapat beruap cahaya, misal lampu menyala, asap, roket,
lampu sorot, kaca dsb.
⇒ Bila berupa radio dapat berupa suara radio, misal radio dalam sekoci, auto
amateur resque signal transmitter dsb.
52
D. Alat Pemadam Kebakaran
A. Penentuan Jangkar
53
Penentuan jangkar berdasarkan peraturan BKI 1996 Vol. III ( tergantung angka Z )
54
- Swivel
- Kenter shackle
B. Tali Tambat
Bahan yang dipakai untuk tali tambat terbuat dari nylon. Adapun ukuran-ukuran
yang dipakai berdasarkan BKI 1996 Vol. III melalui angka penunjuk Z didapatkan:
- Jumlah tali tambat
- Panjang tali tambat
- Beban putus
Berdasrkan tabel normalisasi pada Practical Ship Building yang didasarkan dari
Breaking Stress dari BKI 1996 didapatkan:
- Keliling tali
- Diameter tali
- Perkiraan beban
- Perkiraan kekuatan tarik
Keuntungan dari tali nylon untuk tambat:
- Tidak rusak oleh air dan sedikit menyerap air.
A. Penentuan Bollard
Dari Practical Ship Building dapat dipilih type bollard sehingga diketahui:
- Ukuran bollard
- Berat bollard
- Jumlah dan diameter baut
Dari Breaking Stress tali penarik, dapat diambil ukuran fair laid berdasarkan
Practical Ship Building.
55
C. Penentuan Hawse Pipe
Volume chain locker dihitung berdasarkan panjang dan diameter rantai jangkar.
Dalam perencanaannya ditambah volume cadangan kurang lebih 20%. Pada chain
locker diberi sekat pemisah antara kotak sebelah kanan dan kotak sebelah kiri.
( diketahui 1 fathom = 25 meter )
56
Gambar chain locker dan hawse pipa
5. Penentuan Tenaga Windlass, Capstan Dan Steering Gear
57
- Berat
B. Capstan
Dihitung juga:
- Gaya pada capsta barrel
Twb = Pbr/6
Dimana:
Pbr = Tegangan putus dari wire ropes = 17000 kg
- Momen pada poros capstan barrel
Mr = ( Twb x Dwb )/( 2 x Ia x ηa ) ( kg m )
- Daya efektif
Pe = ( Mr x 1000 )/975 ( HP )
Dari Practical Ship Building dapat ditentukan:
- Type capstan
- Pulling force
- Daya
- Berat
C. Steering Gear
Luas Balansir:
A’ = 235 x A ( m2 )
58
Untuk baling-baling tunggal dengan kemudi balansir:
λ = 1,8
λ = h /b
dimana:
h = tinggi kemudi
b = lebar kemudi
h = λ x b = 1,8 b
A = h x b = 1,8 b2
b2 = A / 1,8
b = √( A / 1,8 )
Maka:
h = 1,8 b
x’ = A’ / h
59
•= 35o
• = 30o
sg = 0,1 s/d 0,35
¾ Diameter tongkat kemudi ( Dt )
Menurut BKI:
Dt = 9 x 3√Mp ( mm )
60
Gambar macam tipe steering gear (mesin penggerak kemudi)
6 . Penentuan Ukuran Ventilasi
61
DAFTAR PUSTAKA
Engine selection guide two stroke MC/MC-C engines, MAN B&W Diesel A/S, fifth
edition, 2000.
Germanischer Lloyd, Regulations for the construction and survey of lifting appliances,
1992.
Schneekluth, Helbert, [1985], Entwerfen von schiffen, Hans Kock Buch und offsetdruck
Gmbh, Bielefeld.
Spesifikasi kapal semi kontener 3650 DWT/11.9 knot, Caraka Jaya III.
62