Pancasila Kelompok 7
Pancasila Kelompok 7
DOSEN :
OLEH :
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam
semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang
kita nanti-nantikan syafaatnya di akhirat nanti.
Kami sebagai penulis makalah mengucap syukur kepada Allah SWT atas limpahan
nikmat sehat-Nya , baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga kami mampu
untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas akhir dari mata kuliah Pancasila
dengan Judul Hubungan Hubungan Pancasila dan Nilai-Nilai Agama Islam.
Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan didalamnya. Untuk itu kami mengharap kritik
dan saran dari pembaca makalah ini supaya nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik
lagi. Atas kekurangannya dalam penulisan makalah ini kami mohon maaf yang sebesar-
besarnya. Kami juga berterimakasih kepada dosen Pancasila yang memberi dukungan atas
kelancaran penulisan makalah ini.
Malang,
Kelompok 7
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Akhir-akhir ini banyak muncul pandangan keliru, seolah-olah Pancasila
pendukungnya adalah anti islam. Banyak golongan di masyarakat Indonesia yang
ingin mengganti ideology bangsa Indonesia baik ke sayap kanan maupun kesayap kiri.
Dalam artian terlalu liberal dan terlalu radikal.
Ideologi yang terlalu liberal adalah terlalu bebas.Liberalisme adalah sebuah
ideology, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang didasarkan pada pemahaman,
kebebasan, dan persamaan hak adalah nilai politik yang utama. Sedangkan ideology
yang terlalu radikal adalah paham atau ideology yang menuntut perubahan dan
pembaharuan system social dan politik dengan cara kekerasan. Akhir-akhir ini ramai
di masyarakat akan adanya keinginan untuk mengganti system pemerintahan di
Indonesia ini menjadi system khilafah. Pada dasarnya Pancasila memang tidak
spesifik kepada agama islam saja, akan tetapi setiap sila dalam Pancasila tidaklah
menyimpang dari agama islam.
Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak agama yang berbeda.
Maka dari itu masyarakat tidak bisa untuk mengubah ideology negara. Akhir-akhir ini
suara-suara untuk menegakkan agama islam secara keseluruhan kembali memanas.
Seruan ini disertai dengan usaha-usaha untuk menyebarkan ideologi kekhalifahan
islam sebagai dasar negara menggantikan Pancasila dan UUD 45. Bagi mereka
Pancasila dengan lambang garuda merupakan salah satu jenis kemusyrikan. Dalam
Pancasila , tidak ada sila-sila yang dapat menjerumuskan kedala kemusyrikan semua
pesan-pesan dalam Pancasila bersesuaian dengan nilai islam.
Oleh karena itu, dalam makalah ini kami akan membahas tentang hubungan
Pancasila dengan nilai-nilai agama islam.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Pengertian Pancasila dan Islam
2. Pendapat Bapak Bangsa tentang hubungan Pancasila dan Islam
3. Hubungan Sila dalam Pancasila dengan Nilai Islam
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian pancasila dan islam
2. Untuk mengetahui pendapat para bapak bangsa tentang hubungan pancasila dan
islam
3. Untuk mengetahui hubungan sila dalam pancasila dengan nilai islam
BAB II
PEMBAHASAN
Islam dan nasionalisme kini menjadi hal yang menyatu dalam darah
pergerakan bangsa menurutnya. Kemerdekaan yang hendak dicapai juga harus
menggagas ide persatuan yang menghendaki beberapa komponen bangsa.Soekarno
menolak konsep taklid yang memandang bahwa memperjuangkan kemerdekaan
adalah bentuk perjuangan yang tidak ada ketentuannya dalam islam. Ia melihat
bangkitnya pergerakan Islam di jazirah arab adalah bukti nyata nilai-nilai islam yang
memberi konstribusi besar bagi kemerdekaan suatu bangsa.Intelek muda islam yang
menjauh dari islam harus dijadikan sebagai koreksi diri, karena pada dasarnya islam
juga hokum islam mendorong pada kemajuan. Islam mengajak kepada kemajuan dan
harapan masa depan.
Islam dan juga hokum islam di dalamnya bukanlah sekedar struktur aturan
ibadah, melainkan gerak langkah dinamis manusia. Islam dan hokum islam mengajak
manusia untuk melihat ketimpangan dan ketidakadilan pada lingkungan social yang
terjadi.Ketidakadilan akibat adanya penjajahan kapitalisme disinggung cukup tajam
dalam Islam.Islam dan hokum islam melalui Al-Quran secara tegas menolak sebuah
kondisi yang tidak memanusiakan manusia. Al-Qur’an menyatakan :
Mereka itu adalah orang-orang yang bertobat, beribadah memuji Allah,
mengembara demi ilmu dan agama, rukuk dan sujud, menyuruh berbuat makruf dan
mencegah kemungkaran serta memelihara hokum-hukum Allah. Dan gembirakanlah
orang-orang yang beriman. (QS. At-Taubah [9]: 112).
Ayat ini telah menjelaskan adanya keterhubungan ruang ibadah dan gerak
social secara dinamis. Mengembara demi ilmu pengetahuan telah dilakukan oleh para
pemuda islam Indonesia. Para pemuda Indonesia banyak yang belajar ilmu-ilmu
agama. Kesadaran penjajahan yang bertentangan dengan isi ayat-ayat kitab suci yang
menolak penindasan manusia. Berbuat makruf dan menolak serta mencegah
kemungkaran adalah kewajiban manusia untuk melawan proses-proses kolonialisme
yang tidak memanusiakan manusia yang terjadi. Melawan kemungkaran bisa
dilakukan melalui ilmu pengetahuan.
Peletakan sila pertama yang berbunyi Ketuhanan Yang Maha Esa sebagai
landasan ideology negara merupakan kemenangan para ideolog muslim
Indonesia.Nilai sila pertama dalam Pancasila telah mengadopsi ideology utama islam
yaitu Tauhid.Tauhid adalah dasar utama agama islam. Ayat Quran sebagai basis
Tauhid umat islam salah satunya tedapat pada surah al-ikhlas yaitu pengakuan atas
ke-Esaan Tuhan. Nilai ini kemudian diletakkan dalam basis utama fondasi filosofi
bangsa yaitu Ketuhanan yang Maha Esa.
Menguraikan antara agama dan negara bukanlah pekerjaan yang mudah Pokok
soal yang sering diperdebatkan adalah keberadaan posisi agama dalam hubungan
dengan negara, dalam hal ini termasuk keberadaan hokum islam dan tata hokum yang
ada di Indonesia.
Islam sebagai pondasi berbangsa. Dalam kaitan antara tauhid Islam dan
Pancasila dijelaskan oleh Natsir :
“Wahai seluruh manusia yang cinta akan Tanah Airnya, yang ingin supaya
bangsanya maju dan tanah airnya mulia! Pakailah kepercayaan, supaya tercapai
kemuliaan yang diingini. Kalau tuan-tuan merasa lemah untuk memperbaiki otak
angkatan yang sekarang, sebab terlalu rusak, perbaikilah otak angkatan yang akan
datang, yaitu pemuda-pemuda.”
“Kalau masyarakat ini hendak diatur juga, kalau keamanan dan kesentosaan
hendak dijaga, dan manusia tidak akan diserupakan hidupnya dengan binatang
perlulah ada empat rukun yang harus diterangkan: pertahanan atas diri, menjaga
kehormatan, menirikan suatu pemerintahan, mengakui ada suatu kekuasaan gaib yang
melindungi alam yang akan memberi gajaran baik dan buruk di hari kemuian.”
Menurut Buya Hamka pertahanan diri adalah kesanggupan atas diri untuk
mempertahankan dirinya akan serangan yang datang dari luar. Jika perlu ia mampu
menumpahkan darah untuk mempertahankan haknya. Menjaga kehormatan artinya
menjaga kehormatan diri, keluarga, dan bangsa dari kejatuhannya, sehingga tidak
menjadi perbincangan orang atau pihak lain. Mendirikan suatu pemerintaha bertujuan
untuk menjaga pergaulan diantara sesama manusia. Pada dasarnya manusia memiliki
fitrah menerima kemajuan, sehingga manusia berkembang dari masyarakat yang
sederhana menuju masyarakat yang bernegara memiliki undang-undang dan
pemerintahan. Dengan adanya pemerintahan, maka akan mampu menjaga perilaku
manusia dari sifat-sifat kebinatangan yang saling menghancurkan sesamanya. Adapun
mengakui adanya kekuasaan ghaib adalah mengakui adanya kekuasaan tuhan dalam
diri manusia yang manusia akan mengendalikan nafsu yang ada dalam dirinya.
Menyigkirkan tuhan dari negara akan menimbulkan bahaya bagi pemerintahan.
“ Nabi Muhammad SAW yang diutus oleh Allah untuk mengembangkan Islam
diatas dunia ini sudah 12 abad lebih dahulu dari Marx yang mengajarkan sosialisme.
Perkataan sosialisme baru didapat dalam abad ke 19. Sosialisme Marx anti agama.
Tetapi tujuan yang hendak dicapainya, masyarakat yang hendak dicapainya,
masyarakat yang berasarkan sama rata sama rasa yang bebas dari kemiskinan sudah
lebih dahulu dibentangkan di dalam islam, agama Allah yang disampaikan oleh nabi
Muhammad kepada umat manusia”
Hubungan manusia dengan Allah yang tak terlepas dari dinamika gerak
manusia benar-benar disadari oleh para bapak bangsa kita untuk membuat gambaran
cita-cita bangsa yang akan dibangun. Ide dan gagasan ketuhanan melandasi setiap ide
yang dibangun. Dalam proses perjalanan sejarah bangsa sejak masih dalam bentuk
kerajaan Islam hingga wacana nasionalisme kesemuanya diliputi oleh nilai moral
religius Islam. Penjajahan tidak sekedar diartikan penderitaan fisik, tetapi juga
penindasan atas kemerdekaan bertauhid oleh semboyan penjajahan yang selalu
mendengungkan gold,glory, dan gospek. Disinilah penghargaan atas nilai-nilai
kemanusiaan telah kehilangan maknanya. Penjajahan berarti menghilangkan nilai
kemanusiaan, menghancurkan tatanan dan sendi-sendi religi dan sosial budaya yang
telah berlangsung selama ratusan bahkan ribuan tahun.
Islam telah dan selalu mengingatkan kepada kaum beriman akan adanya
sebuah kewajiban sosial dan politik. Bentuk kewajiban tersebut antara lain adalah
tidak terciptanya kompromi atara iman dan etidakadilan serta kezaliman. Penjajahan
adalah ruang ketidakadilan, penindasan, dan tindakan ketidakmanusiaan yang
bertentangan dengan nilai spiritualisme Islamyang menekankan sika batin kepada
tuhan serta terapan kehidupan sosial untuk membentuk tatanan yang adil Perlawanan
atas penjajahan yang ditunjukkan dengan semangat religius menujukkan bahwa
peperangan yang terjadi bukanlah peperangan duniawi tetapi adalah ide dari
perlawanan religius. Ketika cita-cita membangun sebuah negara bangsa yang bebas
dari penjajahan,maka ide dan gagasan religius Islam ikut mewarnai alam berpikir para
bapak bangsa. Gagasan untuk membentuk negara islam diawal kemerdekaan
merupakan hal yang wajar, karena rakyat indonesia merupakan bangsa yang religius
yang tunduk pada nilai-nilai islam. Perubahan gagasan negara islam dengan konsep
negara Islam dengan konsep negara nasioanal religius menunjukkan adanya
kedewasaan para bapak bangsa yang memahami makna ke Bhineka Tunggal Ika an
yang hal itu juga berkesesuaian dengan ide Quran akan keberagaman manusia.
“Wahai manusia! Sungguh telah datang kepadamu pelajaran AlQuran dari tuhanmu,
penyembuh bagi penyakit yang ada dalam dada, dan penyejuk serta rahmat bagi orang
yang beriman.” (QS.Yunus [10]:57).
Spiritual yag dibawa sejak awal perjuangan tetap dibawa dan kini bersanding
dengan semangat nasionalisme, tentunya semakin memberikan bara api percepatan
semangat pencapaian kemerdekaan. Penjajah kini mengalami perang yang jauh lebih
sulit, perlawanan lokal yang mengandalkan senjata, berubah menjadi perlawanan
nasional yang kini diperkuat oleh ilmu pengetahuan modern serta semangat
perjuangan. Suatu perlawanan yang sempurna.
AlQuran menjelaskan bahwa hanya ada satu Tuhan, yaitu Allah. Peletakan
dasar Ketuhanan Yang Maha Esa merupakan fondasi pertama dalam hubungan
anatara manusia dengan Allah. Tuhan yang dimaksud dalam Sila pertama Pancasila
mengandung sifat ketuhanan islam yaitu tauhid yang dijelaskan oleh Pembukaan
UUD 1945, yaitu Allah Yang Maha Kuasa. Kedua sifat pemahaman keagamaan
bangsa Indonesia disadari atau tidak telah mengadopsi nilai Islam, yaitu bertuhan
kepada Allah Yang Mahakuasa dan Ia adalah Tuhan Yang Maha Esa. Inilah
kemenangan ideologi islam dalam perdebatan ideologi dasar negara Pancasila.Selain
itu, peletakan sila pertama Pancasila juga merupakan bentuk toleransi tinggi para
tokoh muslim saat itu yang tidak memaksakan piagam Jakarta sebagai dasar negara
Indonesia.
Sila Kedua Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab. Manusia adalah cahaya-
Nya, sedangkan Allah adalah cahaya diatas cahaya menurut Suhrawardi. Kualitas
manusia menerima substansi keadilan-Nya. Sifat-sifat manusia mencoba untuk
menMPUNG SIFAT-SIFATnYA. Sifat Allah yang maha adil dituang dalam sifat
manusia yang bertindak adil.Keadilan yang dilakukan tentu merupakan bentuk dari
kehendak dan KeadilanNya. Keadilan Allah tentunya dalam bentuk keadilan manusia
memiliki kualitas derajat yang berbeda. Sila kedua Pancasila mengandung arti tentang
sebuah kesadaran sikap penghargaan atas nilai-nilai kemanusiaan tanpa memandang
suku, agama, bangsa, dan negara. Maksud dari kemanusiaan melampaui batas negara
adalah sikap untuk sadar menghargai nilai-nilai kemanusiaan. Sedangkan nilai
kemanusiaan yaitu menolak sikap percaya dan menganggap satu pandangan saja tanpa
memikirkan baik buruknya pandangan yang lain.
Sila kelima Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia . Keadilan sosial
bagi seluruh rakyat indonesia berkait dengan pemerataan kesejahteraan bagi seluruh
rakyat yang Indonesia, dan Isam telah mencanangkan bentuk masyarakat yang
berkeadilan. Allah SWT berfirman QS Adz-Zariyat[51]:19.
“Dan pada harta-harta mereka, ada hak untuk orang miskin yang meminta dan
orang miskin yang tidak mendapat bagian.”
Berdasarkan ayat diatas, maka harta harus beredar secara adil kepada
masyarakat secara adil. Harta yang Allah SWT turunkan kepada setiap hambaNya
juga dititipkan harta bagi orang miskin. Harta yang dititipkan kepada orang miskin,
sehingga dalam penguasaan harta tidak dikenal penguasan harta secara mutlak. Harta
yang didistribusikan oleh manusia adalah harta milik manusia lainnya. Konsep
pemusatan harta hanya ditangan golongan tertentu tidak dapat diterima, karena akan
menumbuhkan ketimpangan ekonomi yang menjadikan jurang emisah antara kaya
dan miskin semakin lebar. Keadilan sosial adalah tujuan terciptnaya keadilan dalam
islam, Islam menolak konsep kapitalisme yang memusatkan harta hanya ditangan
pemilik modal. Islam adalah agama adil, karena keadilan adalah sifat tuhan dan
berbuat akan mendekatkan diri setiap hamba kepada Tuhan.
Konsep keadilan dalam islam juga berbeda dengan keadilan sosial dalam
sistem sosialisme. Keadilan sosial dalam islam memiliki basis tauhid. Sila ini muncul
dan lahir dari sila pertama sebagai fundamen setiap sila pancasila. Adanya pengakuan
akal budi dari dalam diri setiap subjek atas keberadaan tuhan yang terbentang di tiap
ufuk semesta. Allah sebagai Maha Pencipta, menciptakan segala benda untuk
kesejahteraan setiap manusia. Harta diyakini sebagai karunia tuhan Yang Maha Esa
dan setiap orang berhak untuk memperoleh karunia tersebut. Jika diruntut keadilan
sosial islam dengan pancasila sila kelima, maka sila pertama pancasila(tauhid)
mewarnai setiap sila, maka sebagai bangsa kita meyakini bahwa harta yang kita
peroleh adalah karunia Tuhan Yang Maha Esa dan untuk itu maka kekayaan negara
harus dirasakan oleh setiap warga bangsa Indonesia.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pancasila adalah asas negara Indonesia, artinya segala hukum yang
berlaku di Indonesia harus berasaskan kepada Pancasila atau sebagai
sumber tertib hukum Indonesia.
Semenjak UUD 1945 telah ditetapkan, maka dengan begitu segala
tertib hukum yang berlaku sesuai dengan syariah islam. Karena pada
dasarnya agama dan hukum itu saling berdampingan. Karena sumber
pembentuk UUD 1945 adalah Piagam Jakarta, meskipun anak kalimat dari
sila pertama Piagam Jakarta telah dihapus.
Dalam negara yang berpaham Pancasila, hubungan agama dalam
sangat penting dimana agama berperan sebagai aqidah yang mewarnai
hukum dalam negara tersebut.
3.2 Saran
Untuk mengembangkan nilai-nilai Pancasila dan memadukannya
dengan agama, diperlukan usaha yang cukup keras. Salah satunya kita
harus memiliki rasa nasionalisme yang tinggi. Selain itu, kita juga harus
mempunyai kemauan yang keras untuk mewujudkan negara Indonesia
yang aman, makmur dan nyaman bagi setiap orang yang berada di
dalamnya.
Daftar Pustaka
Fuad, Fokky. 2012.”Islam dan Ieologi Pancasila, Sebuah Dialektika”. Jurnal Lex Jurnalica,
vol.9,No.3:164-170
Maarif, Ahmad Syafii. 2006. Islam Dan Pancasila Sebagai Dasar Negara. Jakarta. Pustaka
LP3ES Indonesia, anggota lkapi.
Arif, Syaiful. 2018. Islam, Pancasila, dan Deradikalisasi Meneguhkan Nilai Keindonesiaan.
Jakarta. Elex Media Kompotindo.
Sitompul, Einar Martahan. 2010. NU dan Pancasila. Jakarta. Pustaka Sinar Harapan.