Anda di halaman 1dari 18

Laporan Praktikum

Sistem Komunikasi Radio & LAB


Mendesain Komunikasi Radio Gelombang Mikro Line Of Sight (LOS)

Dosen Pengajar:
Hudiono, Ir, MT.

OLEH :

Annisa Puspita Rahma Hafidz


NIM. 1731130037

PROGRAM STUDI D-III TEKNIK TELEKOMUNIKASI


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI MALANG
2019
I. TUJUAN
1.1. Menentukan koordinat menggunakan GPS (Global Positioning System) dalam
dua buah link komunikasi radio untuk membangun BTS baru.
1.2. Bisa menggunakan GPS sebagai alat untuk mengetahui titik koordinat.

II. ALAT DAN BAHAN


2.1 GPS : 1 buah
2.2 Kamera untuk dokumentasi : 1 buah
2.3 Personal computer (PC) atau Laptop : 1 buah
2.4 Software Google Earth atau Google Map : 1 buah

III. DASAR TEORI

A. Pendahuluan
Global Positioning System(GPS)

Global Positioning System(GPS) adalah sistem yang berfungsi sebagai


sistem navigasi global yang dapat menerima informasi dari satelit. Informasi yang
diterima lebih dari tiga satelit GPS mengorbitkan di atas permukaan bumi. Satelit
GPS memncarkan sinyal GPS yang memungkinkan penerima sinyal GPS untuk
mendapatkan informasi berupa lokasi penerima, arah, dan kecepatan. Satelit GPS
diuji coba dan pertama kali diluncurkan pada tahun 1978. Pada saat itu GPS sudah
menjadi alat bantu navigasi diseluruh dunia dan menjadi alat yang penting untuk
melakukan pembuatan peta dan survey wilayah. GPS juga menyediakan acuan
waktu yang tepat dimana digunakan di banyak aplikasi termasuk studi ilmi gempa
bumi dan sinkronisasi jaringan telekomunikasi.
Sebuah penerima sinyal GPS mengkalkulasi posisinya dengan mengatur
jarak dirinya dengan tiga atau lebih satelit GPS. Dengan mengukur waktu tunda
antara pengiriman dan penerimaan sinyal radio dari masing – masing GPS dan
mengetahui kecepatan sinyal maka didapat jarak ke masing – masing satelit
tersebut. Sinyal tersebut berisi informasi mengenai posisi satelit. Dengan
menentukan posisi jarak berdasarkan paling tidak tiga satelit, penerima GPS dapat
menghitung posisisnya menggunakan mekanisme trilateration. Untuk
mendapatkan waaktu yang tepat, penerima GPS cukup membandingkan dan
mengamati satu atau lebih satelit tambahan untuk memperbaiki kesalahan waktu
yang diterima. Pada dasarnya GPS terdiro atas tiga segmen yaitu segmen angkasa,
control/ pengendali, dan pengguna, ketiga segmen tersebut memiliki fungsi masing
– masing diantaranya :

Segmen angkasa: Terdiri dari 24 satelit yang beroperasi dalam 6 orbit pada
ketinggian 20.200 km dan inklinasi 55 derajat dengan periode 12 jam ( satelit akan
kembali ke titik yang sama dalam 12 jam). Satelit tersebut memutari orbitnya
sehingga minimal ada 6 satelit yang dapat dipantaui pada titik manapun di bumi
ini. Satelit tersebut mengirimkan posisi dan waktu kepada pengguna seluruh dunia.

Segmen Kontriol/ pengendali: Terdapat pusat pengendali utama yang terdapat di


COLORODO Springs, dan 5 stasiun pemantau lainya dan 3 antena yang tersebar
di bumi ini. Stasiun pemantau memantau semua satelit GOS dan mengumpulkan
informasinya. Stasiun pemantau kemudian mengirimkan informasi tersebut kepada
pusat pengendali utama yang kemudian melakukan perhitungan dan pengecekan
orbit satelit. Informasi tersebut kemudian dikoreksi dan dilakukan pemukathiran
dan dikirim ke satelit GPS.

Segmen Pengguna: Pada sisi pengguna dibutuhkan penerima GPS yang biasanya
terdiri dari penerima, prosessor, dan antena sehingga memungkinakan dimanapun
kita berada di muka bumi ini (tanah, laut, dan udara) dapat menerima sinyal dari
satelit GPS dan kemudian menghitung posisi, kecepatan, dan waktu.

B. Fungsi GPS
Perangkat GPS dapat membantu menghitung secara akurat lokasi geografis
menggunakan data dari satelit GPS. Dengan kemampuannya tersebut, perangkat
GPS memiliki berbagai kemampuan seperti:

 Memetakan lokasi hingga ditampilkan dalam bentuk yang dapat dibaca


manusia
 Penunjuk arah (manual atau otomatis)
 Katalog informasi tempat tertentu seperti restoran, stasiun bahan bakar,
atau lokasi wisata

Dengan kemampuan seperti yang dijelaskan diatas, GPS dapat berfungsi


menjadi perangkat pelacak kendaraan. Memanfaatkan fungsi pemetaan yang
terdapat pada sistem navigasi GPS, perangkat penerima GPS menajdi pernagkat
untuk mengetahui informasi lalu lintas secara langsung, mencari tahu rute terdekat,
dan melacak data dari kendaraan – kendaraan tertentu.

Seiring berkembangnya teknologi digital, GPS kini juga banyak dipasang pada
perangkat personal seperti perangkat mobile. Oleh karena itu, teknologi ini juga
dapat digunakan untuk melacak keberadaan seseorang yang menggunakan
pernagkat tersebut. Akan tetapi, pengguna harus terhubung dengan sistem jaringan
seluler untuk menggunakan fitur ini.

Metode pemetaan menggunakan GPS juga dapat diterapkan pada pemetaan


lahan pertanian. Data seperti kontur geografis, sampel tanah, persebaran hama, dan
berbagai informasi pertanian dapat dicatat dan dianalisis. GPS juga dapat
digunakan untuk membantu mengelola sistem transportasi darat dan laut.

Adapun fungsi lain GPS sebagai berikut :

 Militer
GPS digunakan untuk keperluan perang, seperti menuntun arah bom, atau
mengetahui posisis pasukan berada. Dengan cara ini maka kita bisa
mengetahui mana teman dan mana lawan untuk menghindari salah target,
ataupun menentukan pergerakan pasukan.
 Navigasi
GPS banyak juga digunakan sebagai alat navigasi seperti kompas. Beberapa
jenis kendaraan telah dilengkapi dengan GPS untuk alat bantu navigasi,
dengan menambahkan peta, maka bisa digunakan untuk memndu
pengendara, sehingga pengendara bisa mengetahui jalur mana yang
sebaiknya dipilih untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
 Sistem Informasi Geografis
Untuk keperluan sistem informasu geografis, GPS juga diikutsertakan
dalam pembuatan peta, seperti mengukur jarak perbatasan, ataupun sebagai
referensi pengukuran.
 Sistem Pelacakan Kendaraan
Kegunaan lain GPS adalah sebagai pelacak kendaraan, dengan bantuan
GPS pemilik kendaraan/pengelola armada bisa mengetahui ada dimana saja
kendaraannya/aset bergeraknya berada saat ini.
 Pemantau Gempa
Bahkan saat ini, GPS dengan ketelitian tinggi bisa digunakaan untuk
memantau pergerakan tanah, yang ordenya hanya mm dalam setahun.
Pemantauan pergerakan tanah berguna untuk memperkirakan terjadinya
gempa, baik pergerakan vulkanik ataupun tektonik.

C. Cara Kerja GPS


Cara keraj GPS dalam menentukan lokasi pengguna dapat dibagi menjadi tiga
bagian utama, yaitu :

 Pengunduhan data dari satelit


Saat penerima GPS pertama kali dinyalakan, pernagkat ini akan
mengunduh informasi orbit dari segala satelit GPS yang mengorbit dan
bernama almanac. Proses ini akan berlangsung selama 12 menit (idealnya).
Setelah seluruh informasi dari satelit berhasil diunduh, informasi ini akan
tersimpan dalam slot memori pernagkat penerima.
 Jarak antar satelit penerima informasi
Penerima GPS akan menghitung jarak dari setiap satelit kepada penerima
menggunakan rumus jarak = kecepatan X waktu. Kecepatan yang
digunakan adalah kecepatan propagasi dari gelombang radio atau kecepatan
108 𝑚
cahaya (3 × ) sedangkan waktu adalah seberapa lama sinyal yang
𝑠

dikirimkan satelit tiba di perngkat penerima.


 Triangulasi untuk menentukan lokasi secara akurat
Perangkat pemerima kemudian akan menentukan posisis menggunakan
triangulasi. Melalui sinyal yang diterima dari setidaknya tiga satelit,
penerima akan mampu memperkirakan posisis penerima berdasarkan
perspektif 2 dimensi. Informasi yang diterima dari berbagai format dari
sisrem koordinat

Setiap daerah diats permukaan bumi ini minimal terjangkau oleh 3 – 4 satelit.
Pada prateknya, setiap GPS terbaru bisa menerima sampai dengan 12 channel
satelit sekaligus. Kondisi langit yang cerah dan bebas dari halangan membuat
GPS dapat dengna mudah menangkap sinyal yang dikirimkan oleh satelit.
Semakin banyak satelit yang diterima oleh GPS, maka akurasi yang diberikan
juga akan semakin tinggi.
Satelit GPS berputar mengelilingi bumi selama 12 jam di dalam orbit
yang akurat dan mengirimkan sinyal informasi ke bumi. GPS receiver
mengambil informasi itu dan dengan menggunakan perhitungan
“triangulation” menghitung lokasi user dengan tepat. GPS receiver
membandingkan waktu sinyal dikirim dengan waktu sinyal tersebut diterima.
Dari informasi itu diketahui berapa jarak satelit. GPS receiver dapat
melakukan perhitungan dan menentukan posisis user dan menampilkan dalam
peta elektronik.
Sebuah GPS receiver harus mengunci sinyal minimal tiga satelit untuk
menghitung posisi 2D (Latitude, longitude dan altitude). Jika sudah dapat
menentukan posisi user, selanjutnya GPS dapat menghitung informasi lain,
seperti kecepatan, arah yang dituju, jalur, tujuan perjalanan, jarak tujuan,
matahari terbit, dan matahari terbenam dan lain lain. Satelit GPS dalam
mengirim informasi waktu sangat presisi karena satelit tersebut memakai jam
atom. Jam atom yang ada pada satelit jalan dengan partikel atom yang
diisolasi, sehingga dapat mengahasilkan jam yang akurat dibandingkan dengan
jam biasa.
Perhitungan waktu yang akurat sangat menentukan akurasi perhitungan
untuk menentukan informasi ke lokasi kita. Selain itu semakin banyak sinyal
satelit yan dapat diteria maka akan semakin presisi data yang diterima karena
ketiga satelit mengirim pseudo-random code dan waktu yang sama. Ketinggian
ini menimbulkan keuntungan dalam mendukung proses kerja GPS, bagi kita
karena semakin tinggi maka semakin bersih atmosfer, sehingga gangguan
semakin sedikit dan orbit yang cocok dan perhitungan matematika yang cocok.
Satelit harus tetap pada posisi yang tepat sehingga stasiun di bumi ahrus terus
memonitor setiap pergerakan satelit, dengan bantuan radar yang presisi selalu
di cek tentang altitude, potition, dan kecepatannya.

D. Kelebihan dan Kekurangan


i. Kelebihan
 GPS Untuk Navigasi
Aplikasi GPS di bidang militer pada umumnya dapat dibagi menjadi
beberapa bagian misalnya, pemetaan (penentuan posisi titik – titik target
terutama pada masalah topografi angkatan darat, pencitraan, foto udara,
dan beberapa analisis spasial yang ditujukan untuk mendukung
perencanaan operasi), navigasi, tracking (monitoring atau pemantauan)
atau bahkan sebagai tools penuntun posisi – posisi sasaran peluru
kendali, Rouver, UAV, dan AUV, navigasi sering kali dilakukan oleh
personel militer yang sedag menempuh perjalanan dari suatu tempat ke
tempat – tempat lain yang menjadi targetnya. Oleh karena itu dengan
mengombinasikan peta, kompas, dan GPS (receiver), maka proses
navigasi menjadi lebih mudah dan menyenangkan bagi siapapun.
Demikian pula bagi personel militer yang bergerak dengan
menggunakan platform (kendaraan), bila menggunakan peta (terutama
digital) dan GPS (receiver), navigasinya menjadi lebih mudah,
menyenangkan, dan cepat.
 Solusi Tracking System di Bidang Militer
Penggunaan reveiver GPS sangat bermandaar bagi individu atau
kelompok individu (termasuk kelompok individu yang tergabung di
dalam satu paltform kendaataan militer) yang bernavigasi (baik melalui
medan dan topografi yang sulit ditempuh seperti hujan tropis yang rapat,
perbukitan, gurun pasir, hingga medan yang penuh dengan blok – blok
bangunan dan gedung seperti pada saatn terjadinya perang di perkotaan)
untuk mencapai targetnya. Walaupun demikian jika dikaitkan dengan
kepentingan – kepentingan aktivitas – aktivitas di bidang militer yang
lebih luas lagi dimana masalah koordinasi dan kerja sama antar individu
menjadi sangat penting, sistem navigasi semata nampaknya sudah tidak
memadai. Pada sistem navigasi, setiap individu tidak dapat mengetahui
posisi individu – individu yang berada diluar jangkauan visualnya. Oleh
akrena itu, kemudian dikembangkan suatu tracking system sebagi salah
satu solusi untuk permaslaahan di bidang militer. Dengan sistem ini
setiap individu atau kelompok individu (baik yang berkendaraan
maupun yang tidak) yang teribat di dalam aktifitas militer dilengkapi
dengan sebuah receiver GPS yang sudah terintegrasi dengan fasilitas
komunikasi dua arah dan sebuah processor. Pernagkat – pernagkat ini
dikemas kompak sedemikian rupa sehingga menjadi sebuah sub sistem
mobile unit. Setiap mobile unit ini akan mengirimkan baik secara
periodik setiap interval waktu tertentu maupun berdasarkan permintaan
atau interrogate sebuah pesan, posisi, dan wajtu ke base stationnya.
Sebelum dikirim, informasi/ items sebuah pesan, posisi, dan waktu
(berikut informasi lain yang diambil dari sensor – sensor terpasang) ini
terlebih dahulu diintegrasikan hingga menajdi suatu stream data.
Dengan demikian, sub – sistem base station akan menerima banyak
stream data dari berbagai sub sistem mobile unit yang telah terdaftar.
Setiap steam data yang diterima kemudian akan diekstrak hingga
menjadi informasu atau items nomor pengenal ID individu atau
kelompok, posisi, dan waktunya. Kemudian, posisi – posisi (berikut
perubahannya) ini ditampilkan di atas peta digital dalam bentuk simbol
– simbol manusia atau kendaraan yang ebrgerak dari waktu ke waktu.
Berdasarkan informasi inilah pengambil keputusan (misalnya seorang
komandan) dapat mengkoordinasikan setiap sub sistem mobile unitnya
secara efektif, efisien, real time, dan kemudian dapat melakukan
rekontruksi gerakan atau progres operasi militer yang telah dilakukan
(mode replay atau playback). Sementara itu, hasi rekontruksi berikut
evaluasi gerkan operasi militer ini dapat dijadikan sebagai bahan
pertimbangan yang sangat penting bagi perencanaan operasi brikutnya
Dengan sistem seperti ini, diharapkan, beberapa masalah yang
berhubungan dengan aktivitas militer seperti (1) Pemantauan
pergerakan kendaraan – kendaraan/ armada militer terutama yang
mengalami masalah, (2) pemantauan personil – personil terutama garis
depan), (3) pemantauan logistik, dan (4) koordinasi dan kerjasama team
dapat diatasi dengan baik. Berikut adalah gambaran konsep sistem
komunikasi Tracking System sebagai alternatif dari stsrem satelit
komuniaksi dan sistem komunikasi radio (thrunking system)

ii. Kekurangan
 Pengguanan GPS untuk mengetahui posisi yang mengandalkan
setidaknya tiga satelit ini tidak selamanya akurat
 Terkadang, dibutuhkan satu satelit untuk memperbaiki sinyal yang
diterima. Ketidak akuratan posisi yang ditunjukkan
 GPS ini dipengaruhi oleh posisi satelit yang berubah dan adanya proses
sinyal yang ditunda. Kecepatn sinyal GPS ini juga seringkali berubah
karena dipengaruhi oleh kondisi atmosfer yang ada. Selain itu, sinyal
GPS juga mudah berinteferensi dengan gelombang elektromagnetik
lainnya.

IV. PROSEDUR PERCOBAAN


a) Siapkan semua alat dan bahan yang digunakan
b) Mencari titik yang akan dibuat lokasi site dengan seksama yakni memperhatikan
kondisi dan akses jalan. Dan jarak dari lokasi existing (Polinema)
c) Penitikan koordinat 2 lokasi scara manual menggunakan GPS yakni :
i) Mengaktifkan GPS dengan menekan tombol power
ii) Menunggu loading untuk satelit yang dideteksi oleh GPS
iii) Apabila satelit telah terdeteksi oleh GPS maka muncul tampilan “Equired”, maka
GPS tersebut siap untuk digunakan unutk menitik lokasi koordinat.
iv) Menitik lokasi pertama yaitu POLINEMA (Politeknik Negeri Malang), kemudian
menitik lokasi kedua yaitu UMM Inn Hotel Malang
v) Setelah didapatkan titik koordinat dua lokasi tersebut, kemudian foto panorama 0-
360 derajat
d) Menentukan koordinat lokasi menggunakan google earth
i) Menginstal dan menjalankan google earth
ii) Mencari lokasi asal dan lokasi tujuan, serta memastikan tersambung internet
iii) Menitik pada google earth tempat terdeteksi saatn pencarian dan memeber nama
untuk titik awal dan titik tujuan
iv) Mencatat hasil koordinat di dua tempat terebut yang nantinya berfungsiuntuk
perbandingan analisa antara google earth dan GPS
v) Melakukan penarikan garis antara dua titik tersebut
vi) Mencapture hasil yang sudah terubung dengan garis antara lokasi asal dan lokasi
tujuan
V. ALASAN PEMILIHAN LOKASI
a. Lokasi merupakan tempat umum yang banyak digunakan masyarakat sehingga
memerlukan fasilitas telekomunikasi yang memadai
b. Terletak di perbatasan kota sehingga cocok untuk dilakukan pengamatan LOS
dari titik sentralnya yaitu di Politeknik Negeri Malang

VI. ALASAN PEMILIHAN LOKASI


Hasil penitikan koordinat

(Lokasi asal)

Nama titik A : Politeknik Negeri Malang (Lab Telekomunikasi)

Alamat : Jl. Soekarno Hatta No.9, Jatimulyo, kec. Lowokwaru, Kota Malang ,
Jawa Timur

Koordinat hasil penitikan lokasi secara manual yakni menggunakan GPS


Longitude Latitude
7°56'41.38"S 112°36'54.37"E

(Lokasi tujuan)

Nama titik B : MA CHUNG UNIVVERSITY

Alamat : Villa Puncak Tidar Blok N No. 1, Karangwidoro, Dau, Doro,


Karangwidoro, Kec. Dau, Malang, Jawa Timur 65151

Koordinat hasil penitikan lokasi secara manual yakni menggunakan GPS


Longitude Latitude
7°57'26.30"S 112°35'23.70"E

Jarak antara lokasi A dengan lokasi B yaitu 3.20 km


VII. HASIL SURVEI DAN PERHITUNGAN
PADA GOOGLE EARTH

A. LOKASI A (Lab Telekomunikasi POLINEMA)


KETINGGIAN TOWER : 45 m
KETINGGIAN ANTENA : 30 m
B. LOKASI B (MA CHUNG UNIVERSITY)
KETINGGIAN GEDUNG : 45 m
KETINGGIAN ANTENA : 25 m

Analisa Salah Satu Obstacle


Analisis zona fresnel ini meliputi bangunan tinggi yang ada di lintasan Line of
Sight itu sendiri maupun bangunan tinggi yang ada di sekitar dari jalur lintasan itu
sendiri. Untuk site A yang berada di Lab Telekomunikasi Politeknik Negeri Malang
dan site B yang berada di MA CHUNG UNIVERSITY MALANG terdapat 20 buah
obstacles yang berada di jalur Line of Sight itu sendiri maupun yang berada di sekitar
jalur tersebut.

Berikut merupakan data obstacles yang ada pada jalur LOS Site A dan Site B
yang jaraknya ditinjau dari Site A yaitu Politeknik Negeri Malang :
Ketinggian Jarak terhadap site F1(m)
No. Titik Koordinat
MSL (m) (km)
7°56'41.78"S
1 500 0,0276
112°36'53.54"E
0,793684592
7°56'42.36"S
2 479 0,0676
112°36'52.35"E
1,234273468
7°56'43.94"S
3 494 0,178
112°36'49.20"E
1,967236932
7°56'44.33"S
4 496 0,206
112°36'48.36"E
2,106487789
7°56'46.75"S
5 508 0,369
112°36'43.58"E
2,741464053
7°56'49.26"S
6 507 0,547
112°36'38.40"E
3,23118427
7°56'50.45"S
7 507 0,627
112°36'36.09"E
3,406850697
7°56'53.58"S
8 503 0,845
112°36'29.68"E
3,783757092
7°56'55.10"S
9 503 0,949
112°36'26.66"E
3,920308927
7°56'55.66"S
10 503 0,989
112°36'25.54"E
3,966358404
7°56'56.17"S
11 504 1,02
112°36'24.54"E
3,999703246
7°56'56.83"S
12 504 1,07
112°36'23.19"E
4,049310955
7°56'58.47"S
13 503 1,18
112°36'19.87"E
4,141103892
7°57'1.73"S
14 502 1,4
112°36'13.29"E
4,257941675
7°576.23"S
15 464 1,72
112°36'4.16"E
4,279514665
7°57'13.69"S
16 2,24
112°35'49.16"E 518 3,933318036
7°57'16.36"S
17 522 2,42
112°35'43.74"E
3,685143654
7°57'17.48"S
18 525 2,5
112°35'41.52"E
3,548284729
7°57'19.96"S
19 535 2,67
112°35'36.48"E
3,190751656
7°57'25.77"S
20 481 3,07
112°35'24.80"E
1,694495039
Untuk mengetahui radius zona fresnel dapat dilakukan dengan menggunakan
perhitungan rumus :
𝐷1𝐷2
𝐹1 = 17,3√𝑓(𝐷1+𝐷2)
0,0676x𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟
3,1324
13(0,0676+3,1324)
Dimana: F1 = radius daerah Fresnel pertama (m)
D1 = jarak antara Tx dengan halangan (km)
) D2 = jarak antara Rx dengan halangan (km)
) f = frekuensi kerja (GHz)

Pada data diatas dapat diketahui bahwa jarak dimaksud merupakan jarak antara
Tx (Pemancar) dengan obstacle yaitu berupa d1 dan jarak antara Rx (Penerima) dapat
diketahui dari selisih total jarak antara Tx (Pemancar) dan Rx (Penerima). Hal tersebut
dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Gedung AI
2. Gedung Aula Pertamina
Diketahui :
Diketahui :
- d1 = 0,0276 km
- d1 = 0,0676km
- d2 = jarak Tx ke Rx – d1
- d2 = jarak TX ke Rx – d1
= 3,20-0,0276 = 3.1724 km
- = 3,20-0,0676 = 3.1324 km
Radius Zona Fresnel :
Radius Zona Fresnel :

= 0,793684592m
= 1,234273468m
Gambar modul summary pada pathloss 4.0

Gambar Terain Data pathloss 4.0


Gambar zona frasnel

Anda mungkin juga menyukai