Dosen Pengajar:
Hudiono, Ir, MT.
OLEH :
A. Pendahuluan
Global Positioning System(GPS)
Segmen angkasa: Terdiri dari 24 satelit yang beroperasi dalam 6 orbit pada
ketinggian 20.200 km dan inklinasi 55 derajat dengan periode 12 jam ( satelit akan
kembali ke titik yang sama dalam 12 jam). Satelit tersebut memutari orbitnya
sehingga minimal ada 6 satelit yang dapat dipantaui pada titik manapun di bumi
ini. Satelit tersebut mengirimkan posisi dan waktu kepada pengguna seluruh dunia.
Segmen Pengguna: Pada sisi pengguna dibutuhkan penerima GPS yang biasanya
terdiri dari penerima, prosessor, dan antena sehingga memungkinakan dimanapun
kita berada di muka bumi ini (tanah, laut, dan udara) dapat menerima sinyal dari
satelit GPS dan kemudian menghitung posisi, kecepatan, dan waktu.
B. Fungsi GPS
Perangkat GPS dapat membantu menghitung secara akurat lokasi geografis
menggunakan data dari satelit GPS. Dengan kemampuannya tersebut, perangkat
GPS memiliki berbagai kemampuan seperti:
Seiring berkembangnya teknologi digital, GPS kini juga banyak dipasang pada
perangkat personal seperti perangkat mobile. Oleh karena itu, teknologi ini juga
dapat digunakan untuk melacak keberadaan seseorang yang menggunakan
pernagkat tersebut. Akan tetapi, pengguna harus terhubung dengan sistem jaringan
seluler untuk menggunakan fitur ini.
Militer
GPS digunakan untuk keperluan perang, seperti menuntun arah bom, atau
mengetahui posisis pasukan berada. Dengan cara ini maka kita bisa
mengetahui mana teman dan mana lawan untuk menghindari salah target,
ataupun menentukan pergerakan pasukan.
Navigasi
GPS banyak juga digunakan sebagai alat navigasi seperti kompas. Beberapa
jenis kendaraan telah dilengkapi dengan GPS untuk alat bantu navigasi,
dengan menambahkan peta, maka bisa digunakan untuk memndu
pengendara, sehingga pengendara bisa mengetahui jalur mana yang
sebaiknya dipilih untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Sistem Informasi Geografis
Untuk keperluan sistem informasu geografis, GPS juga diikutsertakan
dalam pembuatan peta, seperti mengukur jarak perbatasan, ataupun sebagai
referensi pengukuran.
Sistem Pelacakan Kendaraan
Kegunaan lain GPS adalah sebagai pelacak kendaraan, dengan bantuan
GPS pemilik kendaraan/pengelola armada bisa mengetahui ada dimana saja
kendaraannya/aset bergeraknya berada saat ini.
Pemantau Gempa
Bahkan saat ini, GPS dengan ketelitian tinggi bisa digunakaan untuk
memantau pergerakan tanah, yang ordenya hanya mm dalam setahun.
Pemantauan pergerakan tanah berguna untuk memperkirakan terjadinya
gempa, baik pergerakan vulkanik ataupun tektonik.
Setiap daerah diats permukaan bumi ini minimal terjangkau oleh 3 – 4 satelit.
Pada prateknya, setiap GPS terbaru bisa menerima sampai dengan 12 channel
satelit sekaligus. Kondisi langit yang cerah dan bebas dari halangan membuat
GPS dapat dengna mudah menangkap sinyal yang dikirimkan oleh satelit.
Semakin banyak satelit yang diterima oleh GPS, maka akurasi yang diberikan
juga akan semakin tinggi.
Satelit GPS berputar mengelilingi bumi selama 12 jam di dalam orbit
yang akurat dan mengirimkan sinyal informasi ke bumi. GPS receiver
mengambil informasi itu dan dengan menggunakan perhitungan
“triangulation” menghitung lokasi user dengan tepat. GPS receiver
membandingkan waktu sinyal dikirim dengan waktu sinyal tersebut diterima.
Dari informasi itu diketahui berapa jarak satelit. GPS receiver dapat
melakukan perhitungan dan menentukan posisis user dan menampilkan dalam
peta elektronik.
Sebuah GPS receiver harus mengunci sinyal minimal tiga satelit untuk
menghitung posisi 2D (Latitude, longitude dan altitude). Jika sudah dapat
menentukan posisi user, selanjutnya GPS dapat menghitung informasi lain,
seperti kecepatan, arah yang dituju, jalur, tujuan perjalanan, jarak tujuan,
matahari terbit, dan matahari terbenam dan lain lain. Satelit GPS dalam
mengirim informasi waktu sangat presisi karena satelit tersebut memakai jam
atom. Jam atom yang ada pada satelit jalan dengan partikel atom yang
diisolasi, sehingga dapat mengahasilkan jam yang akurat dibandingkan dengan
jam biasa.
Perhitungan waktu yang akurat sangat menentukan akurasi perhitungan
untuk menentukan informasi ke lokasi kita. Selain itu semakin banyak sinyal
satelit yan dapat diteria maka akan semakin presisi data yang diterima karena
ketiga satelit mengirim pseudo-random code dan waktu yang sama. Ketinggian
ini menimbulkan keuntungan dalam mendukung proses kerja GPS, bagi kita
karena semakin tinggi maka semakin bersih atmosfer, sehingga gangguan
semakin sedikit dan orbit yang cocok dan perhitungan matematika yang cocok.
Satelit harus tetap pada posisi yang tepat sehingga stasiun di bumi ahrus terus
memonitor setiap pergerakan satelit, dengan bantuan radar yang presisi selalu
di cek tentang altitude, potition, dan kecepatannya.
ii. Kekurangan
Pengguanan GPS untuk mengetahui posisi yang mengandalkan
setidaknya tiga satelit ini tidak selamanya akurat
Terkadang, dibutuhkan satu satelit untuk memperbaiki sinyal yang
diterima. Ketidak akuratan posisi yang ditunjukkan
GPS ini dipengaruhi oleh posisi satelit yang berubah dan adanya proses
sinyal yang ditunda. Kecepatn sinyal GPS ini juga seringkali berubah
karena dipengaruhi oleh kondisi atmosfer yang ada. Selain itu, sinyal
GPS juga mudah berinteferensi dengan gelombang elektromagnetik
lainnya.
(Lokasi asal)
Alamat : Jl. Soekarno Hatta No.9, Jatimulyo, kec. Lowokwaru, Kota Malang ,
Jawa Timur
(Lokasi tujuan)
Berikut merupakan data obstacles yang ada pada jalur LOS Site A dan Site B
yang jaraknya ditinjau dari Site A yaitu Politeknik Negeri Malang :
Ketinggian Jarak terhadap site F1(m)
No. Titik Koordinat
MSL (m) (km)
7°56'41.78"S
1 500 0,0276
112°36'53.54"E
0,793684592
7°56'42.36"S
2 479 0,0676
112°36'52.35"E
1,234273468
7°56'43.94"S
3 494 0,178
112°36'49.20"E
1,967236932
7°56'44.33"S
4 496 0,206
112°36'48.36"E
2,106487789
7°56'46.75"S
5 508 0,369
112°36'43.58"E
2,741464053
7°56'49.26"S
6 507 0,547
112°36'38.40"E
3,23118427
7°56'50.45"S
7 507 0,627
112°36'36.09"E
3,406850697
7°56'53.58"S
8 503 0,845
112°36'29.68"E
3,783757092
7°56'55.10"S
9 503 0,949
112°36'26.66"E
3,920308927
7°56'55.66"S
10 503 0,989
112°36'25.54"E
3,966358404
7°56'56.17"S
11 504 1,02
112°36'24.54"E
3,999703246
7°56'56.83"S
12 504 1,07
112°36'23.19"E
4,049310955
7°56'58.47"S
13 503 1,18
112°36'19.87"E
4,141103892
7°57'1.73"S
14 502 1,4
112°36'13.29"E
4,257941675
7°576.23"S
15 464 1,72
112°36'4.16"E
4,279514665
7°57'13.69"S
16 2,24
112°35'49.16"E 518 3,933318036
7°57'16.36"S
17 522 2,42
112°35'43.74"E
3,685143654
7°57'17.48"S
18 525 2,5
112°35'41.52"E
3,548284729
7°57'19.96"S
19 535 2,67
112°35'36.48"E
3,190751656
7°57'25.77"S
20 481 3,07
112°35'24.80"E
1,694495039
Untuk mengetahui radius zona fresnel dapat dilakukan dengan menggunakan
perhitungan rumus :
𝐷1𝐷2
𝐹1 = 17,3√𝑓(𝐷1+𝐷2)
0,0676x𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟
3,1324
13(0,0676+3,1324)
Dimana: F1 = radius daerah Fresnel pertama (m)
D1 = jarak antara Tx dengan halangan (km)
) D2 = jarak antara Rx dengan halangan (km)
) f = frekuensi kerja (GHz)
Pada data diatas dapat diketahui bahwa jarak dimaksud merupakan jarak antara
Tx (Pemancar) dengan obstacle yaitu berupa d1 dan jarak antara Rx (Penerima) dapat
diketahui dari selisih total jarak antara Tx (Pemancar) dan Rx (Penerima). Hal tersebut
dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Gedung AI
2. Gedung Aula Pertamina
Diketahui :
Diketahui :
- d1 = 0,0276 km
- d1 = 0,0676km
- d2 = jarak Tx ke Rx – d1
- d2 = jarak TX ke Rx – d1
= 3,20-0,0276 = 3.1724 km
- = 3,20-0,0676 = 3.1324 km
Radius Zona Fresnel :
Radius Zona Fresnel :
= 0,793684592m
= 1,234273468m
Gambar modul summary pada pathloss 4.0