Anda di halaman 1dari 8

TUGAS REMEDIAL LISTRIK DASAR

NAMA: HADI DARBISSALAM


ELMA HAMIDA
Vol-3 Issue-2 2017 IJARIIE-ISSN(O)-2395-4396

Perbaikan Faktor Daya Pada Motor Induksi Satu Fasa

Ms. Jadhav Tejas S.1, Ms. Kamble Namita. Y.2, Ms. Shinde Sneha N.3, Ms. Jathar Amruta A.4, Prof.
Kanase Digvijay B. 5

1
Student, Electrical Department, Annasaheb Dange College of Engineering and Technology, Ashta,
Maharashtra State, India.
2
Student, Electrical Department, Annasaheb Dange College of Engineering and Technology, Ashta,
Maharashtra State, India.
3
Student, Electrical Department, Annasaheb Dange College of Engineering and Technology, Ashta,
Maharashtra State, India.
4
Student, Electrical Department, Annasaheb Dange College of Engineering and Technology, Ashta,
Maharashtra State, India
5
Assistant Professor, Electrical Department, Annasaheb Dange College of Engineering and Technology, Ashta,
Maharashtra State, India.

RINGKASAN

Laporan ini memberikan definisi tentang perhatian besar terhadap perkembangan Faktor Daya yang secara
cepat bertumbuh di dunia Industri yang memakai beban induktif dan distorsi berkaitan dengan peralatan elektronik.
Dengan menyuntikan arus leading untuk meningkatkan faktor daya mendekati satu. Ketersediaan daya akan lebih baik
sebagai sistem yang akan dioperasikan pada efisiensi tinggi mengacu pada pengurangan kerugian. Laporan ini
menggambarkan tentang tingkat kecil pembelajaran pada sistem satu fasa dengan menambahkan kapasitor bank pada
motor induksi sebagai beban dengan saklar otomatis.

Keyword: - Faktor Daya, Kapasitor bank, Saklar Otomatis

1. PENDAHULUAN

Dalam sistem daya listrik, beban bersifat resistif, induktif, dan kapasitif. Beban seperti motor dan trafo adalah beban induktif
yang mana memiliki koil atau kumparan yang bersifat induktif. Karenannya beban pada sistem daya yang bersifat resistif
lebih baik daripada beban yang bersifat induktif. Resistansi atau tahanan pada sistem daya perbandingannya kecil terhadap
induktif. Oleh sebab itu pada sudut menyebabkan arus lagging. Yaitu arus yang bersifat lambat terhadap tegangan pada
sistem daya. Terutama dunia Industri yang mengandalkan pada pemakaian beban induktif yang bermasalah pada faktor daya
yang rendah. Akhirnya semua efisiensi pada sistem dikurangkan yang berpengaruh pada menaiknya kerugian.
Sumber daya pada sistem daya berbuat sebagai non linear beban, yang mana menyebabkan penyimpangan bentuk gelombang
yang selaras. Penyimpangan ini bisa menyebabkan masalah gangguan saluran tansmisi telefon sehingga terjadi penurunan
pada konduktor dan kerugian pada bahan-bahan di motor dan trafo. semua keselarasan dalam sistem, diketahui sebagai Total
Harmonic Distortion (THD). Oleh karena itu sistem dengan faktor daya rendah mempunyai keselarasan yang mengakibatkan
ketidakseimbangan. Penyimpangan yang selaras bisa memiliki efek berat terhadap peralatan daya. penyimpangan yang tidak
diinginkan bisa menambah arus pada sistem yang menyebabkan suhu tinggi di netral konduktor dan distribusi trafo.
Keselarasan yang tinggi bisa menyebabkan kebanyakan inti yang hilang dalam motor, hasilnya bisa menambah motor
menjadi panas. Keselarasan yang tinggi itu juga bisa menyebabkan gangguan dalam transmisi komunikasi karena berkisar
4501 www.ijariie.com 2683
Vol-3 Issue-2 2017 IJARIIE-ISSN(O)-2395-4396

pada frekuensi yang sama sebagai frekuensi terusan. Ini bisa sangat memperpendek hidup peralatan elektronik dan merusak
ke sistem daya.

Daya Reaktif tidak benar-benar digunakan pada sistem daya tapi digunakan pada medan elektromagnetik. Kapasitor
digunakan dalam daya reaktif yang menjadi sumber utama perbaikan terhadap daya reaktif. Dengan menambah daya reaktif
pada sistem daya, penerima akhir akan mendapat percepatan pada tegangan.

1.1 FAKTOR DAYA


Faktor Daya bisa didefinisikan sebagai perbandingan antara daya aktif dalam KW dengan Daya Semu dalam KVA. Itu
menunjukan berapa banyak daya asli yang tergabung dalam sistem daya.

𝑫𝑨𝒀𝑨 𝐀𝐊𝐓𝐈𝐅 𝐕. 𝐈. 𝐂𝐎𝐒Ø


𝑭𝒂𝒌𝒕𝒐𝒓 𝑫𝒂𝒚𝒂 = =
𝐃𝐀𝐘𝐀 𝐒𝐄𝐌𝐔 𝐕. 𝐈

Dimana, cos Ø adalah faktor daya pada sistem dan Ø melambangkan sudut antara tegangan dan arus.

Jika faktor daya menjadi satu, itu berarti sudut antara tegangan dan arus samadengan nol dan keduanya pada fasa
masing-masing. Beban pada dasarnya bersifat tahanan. Dengan kata lain jika arus bersifat induktif, maka arus lagging
atau arus yang tertinggal dibelakang tegangan dari beberapa sudut. dinamakan sebagai lagging pf (factor daya
tertinggal). Dengan kata lain jika arus bersifat kapasitif maka arus menjadi leading atau arus mendahului tegangan dari
beberapa sudut dinamakan leading pf (faktor daya yang mendahului).

1.2 PERBAIKAN FAKTOR DAYA

Perbaikan faktor daya adalah istilah pada teknologi yang mempunyai kegunaan sejak memasuki abad 20 untuk
memperbaiki faktor daya yang mendekati satu sehingga terus berjalan. Ini merupakan pencapaian normal permintaan
industri dengan menambah kapasitor pada jaringan elektrik yang mengganti kerugian pada daya reaktif beban sehingga
mengurangi beban pada sumber. Seharusnya tidak ada efek pada pengoperasian peralatan. Untuk mengurangi rugi-rugi
dalam sistem distribusi, dan untuk mengurangi tagihan listrik, perbaikan faktor daya , biasanya dalam bentuk
menambahkan kapasitor untuk menetralisir sebanyak mungkin dari arus elektromagnetis. Kapasitor mengandung
banyak sekali perbaikan daya pada peralatan sehingga menarik arus leading dari tegangan,sehingga menghasilkan faktor
daya unggul.

2. PENYEBAB MENURUNNYA FAKTOR DAYA

Berbagai macam beban seperti motor, banyak peralatan elektronik seperti televisi, charger hp, dsb. Karena ini sistem gagal
untuk mengatur faktor daya mendekati satu. Oleh karena itu, arus yang ditarik lebih dibutuhkan. Sebab itu rugi-rugi bisa
bertambah. Ini akan menyebabkan tagihan listrik yang meningkat.
4501 www.ijariie.com 2684
Vol-3 Issue-2 2017 IJARIIE-ISSN(O)-2395-4396

Dalam dunia industri skala kecil, beban sangat bermacam-macam. Kebutuhan akan arus juga bermacam-macam dan faktor
daya juga berubah secara berkelanjutan. Hal ini menunjukan faktor daya yang salah, konsumsi energi yang berlebihan akan
mendapat tuntutan harga yang bertambah hal ini karena pemakaian faktor daya yang berlebihan. Mengacu pada aliran arus
yang besar, bisa menyebabkan peralatan rusak juga penjenuhan pada bagian peralatan mungkin akan memakan tempat, ini
akan menyebabkan ongkos perbaikan yang meningkat. Sistem menjadi tidak efisien.
Ketika mendesain peralatan, designer harus mempertimbangkan pada kondisi arus lebih dan desain harus tepat pada bagian
peralatan. Area penampang pada induktor sangat membutuhkan dalam hal ini arus. Ini akan melebihi ongkos pertama yang
meningkat.
Dalam kasus motor induksi, ini akan melebihi perbaikan berkala dan juga memperpendek usia motor sebagai generasi yang
mengandung panas. Ini akan meningkatkan rugi-rugi yang berefek pada efisiensi.

3. KEBUTUHAN PERBAIKAN FAKTOR DAYA

Dalam beberapa tahun terakhir ini dunia perindustrian bertumbuh dengan sangat cepat. Faktor daya rendah menjadi
perhatian utama industri yang menggunakan mortor pada bagian operasi pabtrik. Penggunaan peralatan elektronik telah
meningkat di dalam negeri, perdagangan dan perindustrian. Alat ini punya pengkoreksi pada sirkuit, yang menjadi
alasan utama pada produksi distorsi harmonis. Peralatan ini menggunakan converter dari sumber ac ke sumber dc yang
menyebabkan derajad dalam periodic tegangan terganggu ini menyebabkan pada operasi normal daya peralatan
elektronik ketika arus bertukar dari satu fasa ke lainnya. Arus berdenyut di sumber dc secara harmonis yang hasil
menambah rugi-rugi pada kabel. Juga berefek pada meningkatnya arus pada perputaran mesin dan trafo dan kebisingan
di banyak peralatan elektronik. Pengoreksi terhubung ke saluran bolak-balik (AC) yang menjadi sumber utama masalah.
Jadi untuk mengurangi efek distorsi, perbaikan faktor daya pada jalur dengan menambah beban pada sisi peralatan yang
digunakan di industri dan aplikasi dalam negeri guna memelihara peningkatan keseluruhan efisiensi daya yang
digunakan.

4. PERBAIKAN FAKTOR DAYA PADA SISTEM SATU FASA

Sesudah distribusi pada tansformer, sistem pengawatan 3 fasa trafo ke sistem 3 fasa empat pengawatan. Selanjutnya
sistem satu fasa beban yang menjadi konsumsi dalam negeri sebaiknya digunakan di industri skala kecil dan
perdagangan. Mengacu pada globalisasi penggunaan peralatan elektronik semakin meningkat dari beberapa tahun
terakhir. Itu menghasilkan sistem harmonik dan mengganggu sistem daya, ini menyebabkan rugi-rugi meningkat dan
berefek pada kualitas sistem daya.
Kapasitor dimasukan untuk melebihi arus sehingga menjadi 90 derajat dengan tegangan. Yang dihasilkan arus akan
berubah dan sudut antara tegangan dengan arus akan dapat dikurangi. Oleh karena itu, faktor daya akan mendekati
satu. Kapasitor menjadi sumber utama dari daya reaktif. Itu menghasilkan daya reaktif yang sangat memadai untuk
sistem dan tegangan menjadi stabil. Ini akan membantu memelihara kualitas daya pada sistem.

Dengan itu kita gunakan rumus untuk memperbaiki daya reaktif yaitu: Further the single phase system feed to domestic

4501 www.ijariie.com 2685


Vol-3 Issue-2 2017 IJARIIE-ISSN(O)-2395-4396

Dimana,

P adalah konsumsi daya dari beban dalam KW


Ø1 adalah kebalikan kosinus (tangen) yang memperbaiki faktor
daya
Ø2 adalah kebalikan kosinus (tangen) faktor daya yang
diinginkan.
Dengan perhitungan kita mendapatkan daya reaktif dalam KVAR yang harus ditambhakan dalam pergantian kapasitor.
Ini membuat sistem menghasilkan faktor daya yang diinginkan.

5. PEMBAGIAN FASA PADA MOTOR INDUKSI

Motor induksi banyak diaplikasikan pada industri dalam negeri. Hal ini koil induktif digunakan dalam konstruksi,
tegangan tertinggal dibelakang arus.sebab itu motor berjalan lambat pada faktor daya. ketika motor tidak dalam
keadaan berbeban, faktor daya motor rendah. Karenanya arus dibutuhkan untuk dapat meningkat faktor daya. ini akan
memperbanyak menghilangkan rugi-rugi pada motor lebih lanjut. Itu akan berefek pada keseluruhan efisiensi.
Pembagian fasapada motor induksi yang berjalan pada sumber satu fasa banyak diaplikasikan di dalam negeri
khususnya. Aplikasi awal yang cukup torsi seperti kipas, mesin cuci, pembakar dan peralatan mesin kecil
menggunakan pembagian fasa motor induksi. Penilaian daya antara 60 W sampai 250 W.

6. SIMULINK MODEL

Perbaikan faktor daya menggunakan Mat lab Simulink model perlengkapan membagi fasa motor induksi.

Fig -1: Simulink model


4501 www.ijariie.com 2686
Vol-3 Issue-2 2017 IJARIIE-ISSN(O)-2395-4396

Pembagian motor fasa adalah 1.5 H.P., 1500 rpm yang terhubung ke tegangan 230 Vrms. Penghalang perhitungan
faktor daya dan motor parameter dapat diperoleh dengan model ini. Saklar yang baik dan penambahan timer untuk
merubah waktu pada kapasitor. Ini akan membuat saklar otomatis pada kapasitor. Oleh karena itu, pembuatan tersebut
dapat menganalisis kondisi waktu yang sebenarnya dengan ketelitian yang akurat.

Hasil Observasi dari Simulink model sebagai berikut

Sr.no Voltage Current Capacitance Power


(V) (A) (microfarad) factor
Vrms Irms obtained

1 230 50.56 0 0.463

2 230 49.76 2.17 0.468

3 230 44.15 20.94 0.53

4 230 38.17 36.42 0.59

5 230 27.81 79.13 0.808

6 230 24.15 99.34 0.92

7 230 22.16 118.3 0.99

Penilaian daya dari pembagian fasa motor induksi (P) =1.5 HP


Faktor daya sebelum ditambahkan dengan Kapasitor (CosØ1) = 0.46
Faktor daya yang diinginkan (CosØ2) = 0.99
Dengan persamaan (4),

tanØ1 =1.930 tanØ2=0.142


Menempatkan nilai-nilai dalam persamaan

Dengan merubah KVAR ke farad, 118 microfarad kapasitansi harus ditambahkan untuk memperbaiki faktor daya
mendekati 0.99.

7. HASIL

Following are the results obtained by Simulink of MATLAB .It gives clear result that after adding the capacitor the
current get reduced and we get the improved power factor. The load current becomes almost half of previous current.
This will reduced losses ultimately and improve the overall efficiency.

4501 www.ijariie.com 2687


Vol-3 Issue-2 2017 IJARIIE-ISSN(O)-2395-4396

Fig -2: Tegangan

Fig -3: Arus sebelum ditambahkan kapasitor

4501 www.ijariie.com 2688


Vol-3 Issue-2 2017 IJARIIE-ISSN(O)-2395-4396

Time

Fig -4: Arus sesudah ditambahkan kapasitor

8. KESIMPULAN

Faktor daya pada sistem menjadi rendah karena beban non linear seperti peralatan daya elektronik yang menghasilkan
harmonik dalam sistem. Kualitas daya yang memiliki sistem harmonik dan faktor daya nya rendah sangat buruk.
Dengan menambahkan kapasitansi pada sistem akan membuat faktor daya mendekati satu. Dengan menyuplai beban
non linear, faktor daya menjadi rendah dan harmonic menjadi melebihi. Ini akan membantu mempertahankan kualitas
daya dari sistem.

9. REFERENSI

[1]. Jaime Guti Crrez, ” Power-Quality Improvement in Reactive Power Control Using FC-TCR Circuits”, IEEE
Conference Publications, IEEE 2002 28th Annual Conference, Vol. 2,2002 pp. 880 – 885.

[2]. T.W. Kim, “High-performance line conditioner with output voltage regulation and power factor correction”, IE
Proceedings of Electric Power Applications, ISSN: 1350-2352, Vol. 151, No. 1, January 2004, pp. 91-97

[3]. .P. N. Enjeti, “A High Performance Single Phase Rectifier with Input Power Factor Correction”, IEEE
Transactions on Power Electronics, Vol. 11, Issue 2, March 2003, pp. 311- 317

[4]. Abhinav Shah,” PIC Microcontroller Based SVC for Reactive Power Compensation and Power Factor
Correction”, International Journal of Advanced Research in Computer Science and Software Engineering Vol. 3, Issue
9, September 2013, pp. 650-656

[5]. .Mr. Anant Kumar Tiwari, “Automatic Power Factor Correction Using Capacitive Bank”, International Journal
of Engineering Research and Applications, ISSN : 2248-9622, Vol. 4, Issue 2 ( Version 1), February 2014, pp.393395.

[6]. Md. Raju, “Power Factor Improvement by Pulse Width Modulated Switched Single Capacitor”, IEEE
Proceedings of India International Conference on Power Electronics, Chennai, December 2006, pp. 212 – 215

www.ijariie.com 2689

Anda mungkin juga menyukai