PENDAHULUAN
dan perkembangan pelajaran pada saat ini.1 Pendidikan dapat dinyatakan berhasil
diantaranya adalah peran guru untuk terus berinovasi dalam pembelajaran, terutama
dalam bidang pembelajaran fisika. Fisika merupakan salah satu cabang ilmu sains
yang mempelajari tentang gejala dan fenomena alam dalam kehidupan sehari-hari
yang dapat ditinjau melalui berbagai kegiatan seperti pengalaman, observasi serta
sains sehingga dapat dipahami dengan mudah. Hal ini menggugah para pendidik
untuk dapat merancang dan melaksanakan pendidikan yang lebih terarah pada
penguasaan konsep fisika yang dapat menunjang dalam kehidupan sehari-hari. Hal
seseorang yang mengajar dan siswa sebagai subjek yang belajar. Sehingga, proses
1
Sutjipto, Dampak Pengimplementasian Kurikulum 2013 Terhadap Performa Siswa
Sekolah Menengah Pertama, (Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan), h. 187
2
Anggi. W. F. Pengaruh Model Pembelajaran Poe (Predict-Observe-Explain) Berbantu
Metode Eksperimen Terhadap Pemahaman Konsep Fisika Siswa Kelas XI IPA. (Lampung: Fakultas
Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung), h. 1.
ini dinamakan proses belajar mengajar.3 Guru berperan penting dalam upaya
peningkatan kualitas pendidikan hal ini berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi
guru sebagai pendidik. Guru harus dapat menciptakan suasana baru untuk membuat
peserta didik tidak merasa bosan. Kebutuhan guru terhadap metode dan media
fisika di kelas sangatlah terbatas. Oleh karena itu, guru perlu memperluas
pengetahuan dan penalaran peserta didik dengan menemukan sendiri hal-hal baru
alternatif yang dapat dilakukan oleh seorang pendidik adalah membuat sebuah
Salah satu media pembelajaran yang dapat dibuat yaitu lembar kerja peserta
didik (LKPD). LKPD adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan
untuk menyelesaikan suatu tugas.5 LKPD merupakan sarana untuk membantu dan
3
Moh. Iqbal. F. Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Fisika Berbasis POE (Predic,
Observe, Explain) Pada Materi Medan Magnet Kelas XII SMA. (Jember: Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Jember), h. 1.
4
Susanti. Efektivitas Penggunaan LKPD Terintegrasi Nilai Islami Pada Pembelajaran
Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Kemampuan Literasi Sains Peserta Didik. (Lampung:
Fakultas Tarbitah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung), h. 23.
5
Depdiknas. Panduan Pengembangan Bahan Ajar. (Direktorat Pembinaan Sekolah
Menengah Atas), 2008.
yang efektif antara peserta didik dengan pendidik. LKPD juga merupakan salah satu
bentuk bahan ajar yang membantu siswa melakukan aktivitas secara mandiri
ataupun berkelompok, didalam LKPD juga disajikan materi secara ringkas, latihan
soal, dan percobaan sederhana. Melalui LKPD ini peserta didik dituntut untuk dapat
terhadap tugas yang diberikan oleh guru. Peserta didik harus dapat membangun
yang telah tertulis pada LKPD. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa LKPD dapat
digunakan sebagai pengarah peserta didik dalam belajar dan LKPD juga dapat
pemahaman siswa yang cenderung masih rendah dan masih dapat ditingkatkan lagi,
namun pada hal ini guru bukannya gagal dalam menggunakan bahan ajar tersebut,
hanya saja ada beberapa proses yang tertinggal pada saat proses pembelajaran
Fisika berlangsung. Tingkat pemahaman siswa yang masih rendah, siswa sulit
diminimalisir apabila bahan ajar yang di gunakan ditambah dengan LKPD yang
hipotesis tersebut melalui praktikum dan menyimpulkannya. Hal ini dapat menarik
minat peserta didik dalam belajar Fisika. Sehingga penulis berinisiatif untuk
pembelajaran POE merupakan salah satu model pembelajaran yang berpusat pada
peserta didik yang dapat melatih cara berpikir peserta didik terhadap suatu
fenomena yang ada, serta mengeksplorasi pengetahuan awal peserta didik. Model
aktif dalam proses pembelajaran, di mana dalam proses belajar aktif peserta didik
bekerja secara aktif atau ikut berpartisipasi dalam proses pembelajaran. Menurut
White dan Gunstone model POE merupakan model yang efisien untuk menciptakan
diskusi para peserta didik mengenai konsep ilmu pengetahuan. Model pembelajaran
fisika materi momentum dan implus SMA berdasarkan penilaian para ahli materi,
ahli media, dan guru fisika SMA dinyatakan efektif digunakan sebagai media
pembelajaran berdasarkan perolehan hasil uji efektivitas yang mencapai nilai rata-
rata 78,96 dengan persentase kelulusan sebesar 82,75% pada uji coba terhadap
siswa kelas X IPA salah satu SMA negeri di Bandar lampung.6 Sedangkan
pengembangan lembar kerja siswa (LKS) fisika berbasis POE (Predict, Observe,
Explane) pada materi medan magnet kelas XII SMA berdasarkan penilaian para
ahli materi, ahli media dan guru fisika SMA secara keseluruhan termasuk ke dalam
terhadap hasil belajar peserta didik dan untuk melihat respon siswa setelah
menggunakan LKPD yang telah dikembangkan tersebut. Oleh karena itu penelitian
Peserta Didik (LKPD) Fisika Berbasis POE (Predict, Observe, Explain) Pada
B. Rumusan Masalah
6
Bella Permatasari. Pengembangan LKPD Berbasis POE untuk Pembelajaran Fisika
Materi Momentum dan Implus SMA. (Bandar Lampung: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Lampung), h. 56.
7
Moh. I. F. pengembangan lembar kerja siswa (LKS) fisika berbasis POE (Predict,
Observe, Explane) pada materi medan magnet kelas XII SMA. (Jember: Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Jember), h. 49.
3. Bagaimanakah kemenarikan, kemanfaatan, dan kemudahan LKPD berbasis POE
C. Tujuan Penelitian
Peserta Didik (LKPD) fisika berbasis POE (Predict, Observe, Explain) pada
D. Manfaat Penelitian
1. Secara Teoritis
1.1 Secara teoritis, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi
atau masukan bagi pengembangan bahan ajar terkhusus pada Lembar Kerja
pembelajaran Fisika materi medan magnet SMA yang tervalidasi yang dapat
2.1 Bagi peneliti, dapat menambah wawasan serta pengalaman langsung dalam
2.2 Bagi peserta didik, dapat digunakan sebagai salah satu sumber belajar dalam
2.3 Bagi pendidik, dapat digunakan sebagai referensi untuk pelengkapan materi
2.5 Bagi peneliti lain, dapat digunakan sebagai bahan informasi dan acuan
E. Definisi Operasional
dalam penulisan ini, maka perlu diberikan penjelasan istilah sebagai berikut :
lembaran yang berisi kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan peserta didik dalam
untuk belajar mandiri dalam hal memecahkan suatu permasalahan. POE pertama
kali diperkenalkan oleh White dan Gusnstone pada tahun 1995 dalam bukunya yang
yang efisien untuk menciptakan diskusi para siswa mengenai konsep ilmu
pengetahuan.
3. Medan magnet
Daerah disekitar magnet yang dapat memberikan gaya tolak atau gaya tarik
disebut garis gaya magnet. Arah medan magnet di suatu titik merupakan arah gaya
8
Purwoko. H. S. Pengembangan LKPD Discussion and Determination Berbasis Model
Pembelajaran Curious Note Program (CNP) Guna Memfasilitasi Kemampuan Merancang
Eksperimen Peserta Didik SMA Materi Hukum Newton Tentang Gravitasi. (Yogyakarta: Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta), h. 24.
yang terjadi pada kutub utara magnet lain yang diletakkan pada titik tersebut. Arah
garis gaya magnet adalah dari kutub utara ke kutub selatan. Semakin dekat ke kutub
gaya tarik menarik atau tolak menolak semakin kuat dan garis gaya magnet semakin
rapat. Kerapatan garis gaya magnet sebanding dengan kuat medan magnet. Medan
magnet pada suatu titik diberi simbol B, yaitu sebuah vektor yang arahnya sama
dengan arah garis gaya. Besarnya medan magnet disebut kuat medan magnet yang
menyatakan seberapa kuat medan tersebut dapat menarik atau menolak magnet
lain.9 Medan magnet merupakan salah satu materi yang dipelajari dikelas XII semester
9
M. Achya. A. Fisika untuk SMA Kelas XII. (Jakarta: Interplus, 2007), h. 74-75.