Anda di halaman 1dari 13

NAMA : NI PUTU VIVI PRABOWATI

NIM : 14202022
KELAS : D-IV KEPERAWATAN/ TK 1
M.K. : MIKROBIOLOGI & PARASITOLOGI
MATERI : PENGANTAR PARASITOLOGI

1. JENIS DAN KLASIFIKASI PARASIT

A. Berdasarkan sifat parasit.

1. Parasit fakultatif. Parasit fakultatif adalah organisme yang sebenarnya organisme hidup
bebas, tetapi karena kondisi tertentu mengharuskan organisme tersebut hidup sebagai
parasit sehingga sifat hidup keparasitannya itu tidak mutlak. Sebagai contoh lalat-lalat
seperti Sarcophaga, Chrysomyia, Caelophora dan lain-lainnya yang termasuk keluarga
Calliphorinae. Stadium larvanya normalnya hidup di dalam kotoran ternak, tetapi karena
tidak ada kotoran ternak, terpaksa lalat betina bertelur di tubuh yang luka sehingga waktu
menetas larva dan menimbulkan miasis yang biasanya dijumpai di sela-sela tracak atau
bagian belakang kuku bahkan dibagian lubang telinga luar.

2. Parasit obligat. Parasit obligat adalah semua organisme yang untuk kelangsungan hidup
dan eksistensinya mutlak memerlukan hospes. Semua organisme yang patogen
merupakan parasit obligat.

3. Parasit insidentil atau parasit sporadis. Parasit insidentil adalah suatu parasit yang
karena sesuatu sebab berada pada hospes yang tidak sewajarnya. Contoh parasit
insidentil: Dipylidium caninum. Parasit ini adalah cacing pita pada anjing yang dikenal
dengan cacing pita biji ketimun, tetapi karena kebetulan atau karena suatu “kecelakaan”
terdapat pada manusia. Kecelakaan itu dapat terjadi sebagai berikut: bila ada segmen
yang gravid lepas dan merayap keluar melalui anus anjing, dan diluar termakan oleh
pinjal anjing Ctenocephalus canis atau pinjal manusia Pulex irritans maka telur yang
telah berembrio tumbuh menjadi sistiserkoid atau kriptosista. Oleh karena kedekatan
antara anjing dan manusia bila pinjal tersebut termakan olehnya maka didalam saluran
pencernaan manusia tersebut dapat ditemukan cacing biji ketimun.. Gongylonema
scutum, Parasit ini adalah termasuk cacing nematoda yang secara normal parasit pada
mulut sapi, tetapi karena kebetulan mungkin dapat ditemukan pada mulut orang.

4. Parasit eratika. Parasit eratika adalah parasit yang terdapat pada hospes yang wajar tetapi
lokasinya pada daerah yang tidak sewajarnya. Contoh parasit eratika : Ascaris
lurnbricoides. Parasit ini termasuk cacing nematoda yang normalnya berlokasi di dalam
duodenum manusia dan babi. Namun demikian karena pengaruh sesuatu hal seperti
misalnya kelaparan atau karena pengaruh gerakan antiperistaltik dinding usus, cacing
tersebut terdorong masuk ke lambung atau memasuki kandung empedu lewat saluran
empedu. Terjadinga parasit eratika ini mungkin juga karena migrasi cacing dalam siklus
hidupnya tidak normal. Misalnya, larva Ascaris sesampainya di dalam paru tidak
terbatukkan agar tertelan lewat trakea, tetapi dari paru malah masuk peredaraan darah
besar sehingga cacing datang disembarang jaringan tubuh hospesnya sehingga pernah
cacing ini ditemukan di dalam medula oblongata seekor kera. Fasciola hepatica, Parasit
ini termasuk cacing trematoda yang secara normal berlokasi di dalam hati sapi, tetapi
karena kecelakaan mungkin ditemukan di dalam jaringan bawah kulit kelinci atau
mungkin di temukan di dalam paru kuda. Kejadian ini tidak hanya bersifat parasit eratika
tetapi juga termasuk parasit indisentil.

5. Parasit spuriosa. Istilah ini sebenarnya tidak tepat untuk menyatakan parasit salah duga.
Hal ini terjadi pada saat diagnosa pasca mati, misalny karena sebelum mati anjing makan
tinja sapi yang mengandung telur cacing Moniezia expansa, maka pada pemeriksaan
pasca mati bisa saja anjing didiagnosa terinfestasi cacing Moniezia expansa.

B. Berdasarkan waktu atau derajat keparasitannya

1. Parasit temporer atau parasit non periodik. Parasit temporer adalah organisme yang
sebagian waktu hidupnya harus hidup sebagai parasit sedang sisa hidupnya sebagai
organisme hidup bebas. Contoh-contoh dari parasit temporer : Nyamuk Anopheles.
Anopheles betina sebagian kecil waktu hidupnya hidup sebagai parasit penghisap darah
hanya pada malam hari yang panas, sedang setelah itu Anopheles betina tersebut hidup
bebas. Cimex lecticularis, Parasit ini dikenal sebagai kutu busuk. Cimex Lecticularis
hidup sebagai parasit hanya 15 menit pada saat menghisap darah hospesnya, tetapi
dengan hidup sebagai parasit 15 menit, kutu tersebut dapat hidup bebas selama satu
tahun. Omithodorus moubata, organisme ini adalah Caplak parasit pada babi, domba,
kambing, anjing, kelinci bahkan pada manusia. Caplak ini hidup sebagai parasit saat
larvanya menghisap darah selama 5-7 hari, tetapi dengan hidup sebagai parasit hanya
beberapa caplak tersebut dapat hidup bebas selama 14 tahun di dalam debu atau di dalam
celah-celah gubuk.

2. Parasit stasioner. Parasit stasioner adalah parasit yang selama satu stadium
perkembangannya atau selama hidupnya selalu kontak dengan hospesnya.
Parasit stasioner dibedakan antara:

1. Parasit stasioner periodik.


Yang termasuk golongan ini adalah parasit-parasit protelien (larvanya parasit, dewasa
hidup bebas) dan juga sebaliknya untuk parasit - parasit yang larvanya hidup bebas
sedang dewasanya hidup sebagai parasit. Sebagai contoh parasit protelien adalah lalat
Gastrophilus sp. Lalat ini stadium larvanya hidup sebagai parasit di dalam lambung kuda,
menempel dan menghisap darah dinding lambung dan setelah bulan keluar daii
hospesnya bersama feses. Di luar tubuh hospes lalu melanjutkan perkembangannya dan
akhirnya menjadi lalat dewasa yang hidup bebas. Contoh yang hidup sebagai parasit
stadium dewasa sedang larvanya hidup bebas adalah cacing golongan strongil. Cacing -
cacing tersebut larvanya paling tidak sampai stadium infektif hidup bebas sedang yang
dewasan hidup sebagai parasit di dalam saluran pencernaan herbivore.

2. Parasit stasioner permanen.


Parasit stasioner permanen adalah organisme yang selama hidupnya selalu kontak dan
hidup sebagai parasit pada atau di dalam hospesnya. Yang termasuk parasit golongan ini
adalah baik yang stadium larva dan dewasanya hidup sebagai parasit di dalam satu
hospes yang sama maupun yang stadium larva dan stadium dewasanya hidup sebagai
parasit pada atau di dalam hospes yang berbeda.

Contoh parasit yang stadium larva dan dewasanya permanen pada atau di dalam satu
hospes adalah kutu. Semua stadium hidupnya mulai telur, larva, nimfa dan dewasa
biasanya berada dalam satu hospes. Contoh parasit yang stadium larva dan stadium
dewasanya selalu berada di dalam hospes yang berbeda adalah protozoa darah seperti
Plasmodium. Plasmodium stadium dewasanya (dimanifestasikan dengan reproduksi
seksual) berparasit dalam tubuh nyamuk Anopheles sedang stadium mudanya di dalam
tubuh manusia. Jadi untuk Plasmodium tidak ada stadium hidup bebas.
C. Berdasarkan jumlah hospesnya

1. Parasit holoksenosa atau parasit monoksenosa. Parasit holoksenosa adalah parasit yang
dalam siklus hidupnya hanya membutuhkan satu organisme lain sebagai hospes. Contoh-
contoh parasit holoksenosa Eimeria tenella. Parasit termasuk protozoa yang dalam siklus
hidupnya hanya membutuhkan satu hospes yaitu ayam. Cacing golongan Strongil (
Haemonchus sp., Trichostrongylus sp., Oesophagostomwn sp. dll ). Cacing -cacing
tersebut dalain siklus hidupnya hanya membutuhkan satu hospes yaitu herbivora. Kutu :
sernua kutu umumnya hanya hidup dalam satu hospes.

2. Parasit heteroksenosa. Parasit heteroksenosa adalah parasit yang dalam siklus hidupnya
membutuhkan lebih dan satu organisme lain sebagai hospesnya. Contoh-contoh parasit
heteroksenosa : Babesia motasi. Babesia motasi adalah protozoa yang berparasit dalam
sel darah domba. Dalam siklus hidupnya, protozoa tersebut membutuhkan caplak dan
domba sebagai hospesnya. Paragonimus westermani Parasit ini termasuk cacing
trematoda yang berparasit pada paru manusia. Dalam siklus hidupnya trematoda tersebut
membutuhkan organisme lain selain manusia sebagai hospesnya yaitu keong
(Semisulcospira libertina) dan udang atau kepiting sebagai hospesnya. Dicrocoelium
dendriticum. Parasit ini juga termasuk cacing trematoda yang berparasit di dalam saluran
atau kantung empedu domba. Di dalam siklus hidupnya trematoda tersebut selain domba
juga membutuhkan keong ( Helicella sp. ) dan semut (Formica fusca) sebagai hospesnya.
Parasit poliksenosa, parasit poliksenosa adalah parasit yang dalam siklus hidupnya
membutuhkan lebih dari satu hospes tetapi hospes tersebut spesiesnya sama. Sebagai
contohnya adalah caplak keras ketualga Ixodidae yang berhospes dua atau tiga (pada
vertebrata) merupakan parasit poliksenosa, kecuali Ixodes ricinus yang termasuk parasit
heteroksenosa karena stadium larva dan nimfanya membutuhkan burung sebagai
hospesnya dan stadium dewasa hidup berparasit pada anjing atau mamalia lainnya

D. Berdasarkan lokasi atau predileksinya


1. Ektoparasit atau ektozoa. Ektoparasit adalah parasit-parasit yang hidup berparasitnya
pada permukaan tubuh hospes atau di dalarn liang-liang pada kulit yang masih
mempunyai hubungan bebas dengan dunia luar. Termasuk golongan ini adalah parasit
temporer atau non periodik atau dikenal parasit datang pergi. Disebut parasit datang pergi
karena parasit mengunjungi hospesnya hanya pada waktu tertentu saja.
Contoh-contoh ektoparasit Nyamuk dan lalat. Nyamuk dan lalat seperti nyamuk
Anopheles (manusia) dan lalat Stomoxys (kuda, sapi) termasuk parasit temporer karena
keduanya mengunjungi hospesnya untuk hidup berparasit pada waktu tertentu untuk
menghisap darah.
Kutu, pinjal dan caplak.
Kutu seperti Pediculus ( manusia ), Haematopinus (sapi) dan Linognathus (sapi, domba,
kambing, anjing), pinjal seperti Pulex (tikus), dan Ctenocephalus (anjing, kucing), caplak
seperti Ixodes, Boophilus, Riphicephalus (herbivora, karnivora) semuanya termasuk
ektoparasit karena hidup pada permukaan tubuh hospesnya. Tungau, tungau-tungau
seperti Sarcoptes, Psoroptes, Chorioptes ( herbivora ), Demodex ( anjing, sapi, manusia ),
Cnemidocoptes (unggas ), Otodectes (kelinci) adalah tungau yang hidup di dalam liang-
liang kulit dan karena liang-liang tersebut masih berhubungan dengan dunia luar maka
tungau juga termasuk ektoparasit.

2. Endoparasit atau entoparasit atau entozoon. Endoparasit adalah parasit-parasit yang


berlokasi didalam jaringan tubuh hospesnya kecuali yang hidup dipermukaan tubuh dan
di dalam liang-liang kulit. Contoh-contoh endoparasit: Di dalam saluran pencernaan.
Saluran pencernaan tampaknya lokasi yang banyak disenangi sebagai tempat tinggal atau
predileksi parasit. Parasit dan berbagai spesies cacing nernatoda, trematoda dan cestoda
banyak tinggai di dalam lumen atau di dalam mukosa dinding saluran pencernaan.
Cacing nematoda yang berlokasi di dalam lumen contohnya adalah Spirocerca
(esophagus anjing), Ascaridia (Ayam), Ascaris (babi, manusia), Neoascaris (sapi),
Parascaris (kuda), Toxocara (anjing, kucing), Bunostomum, Haemonchus (sapi, domba,
kambing) Strongylus (kuda), Strongyloides (herbivore), Ancylostoma (anjing, manusia)
dll. Cacing trematoda yang berparasit di dalam lumen usus contohnya: Paramphistomum
(ruminansia), Echinostoma (unggas), Metagonimus, Platynosomum (anjing)dll, sedang
cacing cestoda yang berlokasi di dalam lumen usus contohnya adalah Taenia (manusia),
Moniezia (ruminansia), Raillietina, Davaina, Hymenolepis, Choanotaenia (unggas).
Selain itu ada juga parasit yang berlokasi di dalam hati seperti Fasciola hepatica (sapi),
Opistorchis (anjing, babi, manusia), Eimeria stidae (kelinci), Histomonas (unggas) dan di
dalam pancreas seperti Eurythrema pancreaticum (sapi).
Di dalam saluran pernafasan, saluran pernafasan juga banyak ditempati beberapa spesies
parasit seperti Metrastrongylus, Dictyocaulus (domba), Paragonimus (manusia),
Syngamus (ayam) dll. Selain itu banyak stadium larva terutama cacing nematode yang
dalam siklus hidupnya melewati saluran pernafdasan sebelum mencapai predileksinya di
dalam saluran pencernaan. Di dalam saluran urmasi dan reproduksi. Parasit-parasit yang
berlokasi di dalam organ ini antara lain Stephaneurus dentatus (babi), Capilaria plica
(anjing), Setaria (kantung testis kuda), Prosthogonimus ( saluran telur dan bursa fabrisius
unggas), Tritrichomonas foetus (sapi), izypanosoma equierdum (kuda) Di dalam
sirkulasi.
Banyak parasit juga ditemukan dalam sirkulasi baik di dalam jantung, dalam plasma
darah (ekstra seluler) maupun pada atau di dalam sel-sel darah (intraseluier). Parasit yang
terdapat di dalam jantung biasanya di bilik kanan antara lain adalah Dirofflaria (anjing),
Dipetalonema ( manusia ). Yang berlokasi di dalam plasma darah antara lain adalah
cacing Schistosoma (manusia, sapi), Strongylus vuigaris (kuda), Trypanosoma (anjing,
kuda, ruminansia) dan beberapa larva nematoda seperti Microfilaria bancrofti M malayi
(manusia) dan larva dari Stephanofflaria (sapi).
Parasit-parasit intraseluler sel darah antara lain yang berada pada permukaan sel darah
merah adalah Eperytrozoon (domba), yang berparasit di dalam sel darah merah antara
lain Plasmodium (kera, manusia, ayam) Haemoproteus, Leucocytozoon (ayam) , Babesia
(sapi, domba, anjing ), dan Theileria ( sapi, domba ), sedang yang berparasit di dalam sel
darah putih adalah Hepatozoon ( anjing ).
Parasit di mata. Ada beberapa parasit yang berlokasi di mata antara lain, Loa-loa
(manusia), Thelazia (sapi) dan Oxyspirura mansoni (ayam). Parasit di jaringan kulit.
Parasit yang terdapat dijaringan kulit antara lain, Besnoitia, Sarcocystis (sapi),
Leishmania (anjing, manusia) sedang yang di bawah kulit adalah Onchocerca gibsoni (
manusia) dan Stephanofflaria ( sapi). Parasit di dalam otot serang lintang. Beberapa larva
cacing pita seperti sistiserkus selulosa (pada babi) (larva cacing Taenia solium ),
sistiserkus bovis (pada sapi) (larva Taenia saginata) dan larva Trichinella spfralis
berlokasi di dalam otot seran lintang. Parasit di dalam organ lain seperti di otak adalah
sista Toxoplasma (berbagai hewan) dan Neospora (anjing), di dalam air susu anjing
mungkin ditemukan larva Ancylostoma.

Untuk tujuan mempelajari parasit lebih lanjut berdasarkan lokasinya dapat dibagi menjadi 3
golongan parasit yaitu:
Gambar 3. Skema jenis-jenis parasit berdasarkan lokasi dalam tubuh hospes

ektoparasit yaitu ektoparasit seperti yang diuraikan sebelumnya, mesoparasit adalah parasit-
parasit yang lokasinya di dalam saluran pencernaan, saluran pernafasan dan saluran reproduksi
dan urinasi, sedang yang terakhir adalah endoparasit adalah parasit-parasit yang berlokasi dalam
jaringan tubuh hospes yang tidak memiiki akses ke dunia luar.
Dari penggolongan parasit berdasarkan lokasi muncul istilah infeksi dan infestasi. Istilah infeksi
biasanya diperuntukkan bagi parasit internal (endoparasit) atau parasit yang berkembang biak di
dalam tubuh hospes sedang istilah infestasi diperuntukkan bagi ektoparasit atau parasit yang
berkembang biak di luar tubuh hospes. Namun demikian parasitolog British menyebut infestasi
untuk menyebut adanya helminth pada atau di dalam tubuh hospes.
E. Berdasarkan pengaruhnya terhadap hospes.

Adanya parasit di dalam suata hospes akan berpengaruh terhadap hospesnya. Pengaruh tersebut
bervanasi mulai yang pengaruhnya tidak tampak sampai yang menimbulkan sakit pada
hospesnya. Sehingga dalam parasitologi dikenal istilah parasitiasis dan parasitosis. Parasitiasis
adalah kondisi hospes yang mengandung parasit tapi tidak menimbulkan sakit, sebaliknya
parasitosis adalah kondisi hospes yang mengadung parasit dan menimbulkan gejala sakit Karena
parasit tersebut. Berdasarkan pengaruh pada hospes dikenal tiga golongan parasit yaitu:

1. Parasit patogen. Parasit-parasit seperti Plasmodium falciparum, Theileria parva,


Trypanosoma evans, Babesia bigemina dan Leishmania donovani dapat digolongkan
parasit yang berefek patogen terhadap hospesnya.

2. Parasit kurang patogen. Parasit Fasciola hepatica kurang patogen pada domba sedang
Fasciola giganlica kurang patogen bagi sapi. Haemonchus contortus dan cacing kait
Bunostomum termasuk dapat digolongkan parasit kurang patogen.

3. Parasit yang tidak patogen. Termasuk parasit tidak patogen adalah Ascaris Jumbricoides
pada babi dan manusia.

Penggolongan parasit berdasarkan pengaruh parasit terhadap hospesnya tidak jelas batasnya
karena pengaruh parasit terhadap hospesnya dipengaruhi banyak faktor seperti kepekaan hospes,
kondisi hospes, jumlah parasit dan sebagainya, sehingga parasit yang digolongkan kurang
patogen bisa Lenladi parasit yang patogen bila jumlahnya banyak dan terdapat pada hospes yang
peka. Demikian pula sebalikaya parasit seperti Trypansoma evansi adalah parasit yang patogen
tetapi bagi hospes tertentu (sapi n’Dama) yang memiliki sifat tripanotoleran Trypanosoma
tersebut menjadi tidak patogen.
F. Berdasarkan klasifikasi hewan
Hewan terdiri dari hewan bersel satu ( uniseluler atau protozoa ) dan bersel banyak (multiseluler
atau metazoa).
1. Uniseluler parasit. Kebanyakan hewan-hewan bersel satu sebagian besar hidupnya sebagai
parasit seperti misalnya, hewan-hewan yang termasuk filum Sarcomastigophora, Apicomplexa,
Microspora, Myxospora dan Ciliophora. Contoh parasit yang termasul dalam filum
Sarcomastigophora adalah Trypanosoma, Trichomonas, Tritrichomonas, Histomonas, Giardia.
Contoh parasit yang termasuk filum Apicomplexa adalah Hepatozoon, Eimeria, Isospora,
Cryptospondia, Toxoplasma, Sarcocystis Besnoitia, Hammondia, Plasmodiuin. Haemoproteus,
Leucocytozoon, Baesia dan Theileria. Contoh parasit yang termasuk Microspora adalah
Encephalotozoon (parasit pada otak dan ginjal kelinci, tikus, marmut, anjing, hamster). Myxozoa
parasit biasanya ditemukan pada ikan, sedang contoh parasit yang termasuk kedalam filum
Ciliophora adalah Balantidium.

2. Multiseluler parasit. Hewan-hewan multiseluler yang hidupnya sebagai parasit kebanyakan


pada hewan-hewan invertebrata seperti yang termasuk filum Nemathelininthes,
Plathyhelminthes, Crustacea Arthropoda. Contoh parasit yang termasuk filum Nemathelininthes
adalah Ascaris, Ancylostoma, Haemonchus, Spirocerca. Contoh parasit yang termasuk filum
Platyhelminthes adalah Taema, Raillietina, Fasciola, Eurythrema, Paramphistomum. Contoh
parasit yang termasuk Crustace adalah kebanyakan anggota ordo Isopoda, dan sebagian dari ordo
Amphipoda dan Decapoda yang kesemuanya parasit pada hewan akuatik. Pada filum-filum
lainnya dan hewan ertebrata seperti Spongifera, Porifera, Echinodermata, Coelanterata, dan
Mollusca walaupun ada tapi jarang sekali yang hidup sebagai parasit bahkan filum
Echinodermata mungkin satu-satunya yang tidak miliki anggota yang hidupnya sebagai parasit.
Sedangkan, hewan-hewan vertebrata yang umumnya ukuran tubuhnya jauh lebih besar dari
hewan-hewan yang disebut sebelumnya hampir tidak ada yang hidup sebagai parasit bahkan
kebanyakan dari mereka berperan sebagai hospes dalam kehidupn simbiosis parasitik.

2. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PARASIT


Siklus hidup (daur hidup) parasit adalah serangkaian fase (stadium) dari parasit untuk
kelangsungan hidupnya. Mengenai siklus hidup parasit sangatlah penting, karena pengendalian
penyakit parasit tanpa dilandasi dengan pengetahuan siklus hidup parasit adalah sia – sia

Siklus hidup parasit secara umum dapat dibedakan menjadi :


1. SIKLUS HIDUP secara LANGSUNG, untuk melangsungan hidup parasit memerkulan
hanya satu hospes (hospes definitif) dan parasit ini biasanya memiliki fase bebas. Contoh
cacing Ascaris suum yang menginfeksi babi, cacing dewasa bertelur dan keluar bersama
tinja dan mencemari lingkungan, telur mengalami perkembangan dimana di dalam telur
terbentuk larva stadium 1 dan 2 yang bersifat infektif dan akhirnya tertelan lagi oleh babi
dan berkembang menjadi dewasa. Disini hanya memerluka satu hospes babi dan
perkembangan telur terjadi diluar tubuh babi (fase bebas).

2. SIKLUS HIDUP secara TIDAK LANGSUNG, untuk kelangsungan hidup parasit


membutuhkan satu hospes definitive dan satu atau lebih hospes intermedier. Contoh
cacing hati Fasciola gigantica yang menginfeksi sapi, cacing dewasa yang berpredileksi
didalam kantung empedu bertelur dan keluar bersama tinja dan mencemari lingkungan,
dari dalam telur akan keluar mirasidium yang harus membutuhkan hospes intermedier
siput Lymnaea sp untuk berkembang menjadi sporokista, redia dan serkaria, serkaria
akan keluar dari tubuh siput dan menempel pada rumput menjadi Metaserkaria infektif
dan akhirnya harus tertelan oleh sapi.

3. PATOGENESIS PENYAKIT AKIBAT PARASIT


Cara penularan parasit
Secara umum parasit dapat ditularkan dengan dua cara, yaitu secara Vertical dan Horizontal (1,2)
1. Penularan secara vertikal adalah penularan yang terjadi melalui induk kepada anak yang
baru dilahirkannya. Penularan dengan cara ini dapat terjadi melalui : telur, air susu atau
plasenta
2. Penularan secara horizontal adalah cara penularan yang umumnya terjadi antara individu
yang satu dengan individu yang lainnya, atau termasuk juga yang melalui bahan-bahan
tercemar. Berkaitan dengan hal ini, cara penularan tersebut dapat terjadi melalui :
a Kontak langsung adalah penularan yang terjadi karena adanya kontak fisik antara
dua individu atau lebih. Contoh : penularan kutu, tungau.
b Kontak tidak langsung adalah penularan yang terjadi bukan karena terjadinya
kontak fisik antara individu, melainkan karena sarana lain seperti (bahan yang
tercemar oleh parasit atau parasit sendiri yang aktif mencari hospes).

Kerugian akibat parasit terjadi melalui beberapa cara:

1. Menghisap darah, cairan getah bening atau eksudat


Contoh : artropoda (lalat dan nyamuk), helminth (cacing Ancylostoma sp) dan Protozoa
darah (Plasmodium sp; Leucocytozoon sp; Trypanosoma sp) menghisap darah.
Artropoda (lalat jenis tertentu), Helmin (cacing Thelazia sp; Syngamus sp), protozoa
(Trichomonas sp) menghisap cairan getah bening atau eksudat
2. Menghisap makanan hospes
Contoh : Helmin (cacing Ascaris sp, Taenia spp), kesemuanya menghisap makanan
hospes
3. Merusak jaringan tubuh
Contoh : cacing Trematoda Fasciola gigantica merusak jaringan hati, Protozoa (Eimeria
sp) merusak epitel usus, Artopoda larva lalat Gastrophylus sp merusak dinding lambung
4. Menimbulkan gangguan mekanik
Contoh : bentuk peralihan cacing pita echinococus granulosus (kista hidatida) yang
berpredileksi didalam hati, bisa menekan organ hati dan organ lainnya.
5. Menimbulkan radang
Contoh : larva dari cacing Ancylostoma sp bisa menembus kulit dan menimbulkan
radang. Gigitan dari Artropoda (lalat, nyamuk, kutu, pinjal, caplak dan tungau)
kesemuanya menimbulkan radang. Protozoa Eimeria sp merusak epitel usus dan
mengakibatkan terjadinya radang
6. Memudahkan masuknya mikro-organisme
Contoh : artropda (gigitan nyamuk, caplak), helmin (tempat masuknya larva cacing
Ancylostoma sp) menimbulkan kelukaan dan memudahkan masuknya mikro-organisme
sehingga terjadi infeksi sekunder.
7. Menghasilkan berbagai substansi toksik seperti (hemolysin, histilysine,
antikoagulan dan produksi toksik dari metabolismenya)
Contoh : Protozoa (Trypanosoma sp), artropoda (lalat, nyamuk, caplak) dan Helmin
(cacing Ancylostoma sp) menghasilkan substansi seperti tersebut terdahulu
8. Menimbulkan reaksi alergi
Contoh : artropoda (Sarcoptes sp, lalat, nyamuk, kutu dan pinjal), tempat gigitannya
timbul reaksi alergi
9. Dapat menstimulir terjadinya kanker
Contoh : cacing Spirocerca lupi telah terbukti dapat menstimulir (merangsang) terjadinya
kanker saluran pencernaan anjing
10. Membawa beberapa penyakit (Vektor)
Contoh : caplak menularkan Anaplasmosis, lalat menularkan malaria unggas
11. Menimbulkan penyumbatan secara mekanis
Contoh : cacing Ascaris suum jika jumlahnya banyak dapat menyumbat saluran
pencernaan babi.
12. Dapat menghncurkan sel, karena mengadakan pertumbuhan didalamnya
Contoh : protozoa (Eimeria sp, menghancurkan sel epitel saluran cerna, Plasmodium sp,
Leucocytozoon dan Haemoproteus, menghancurkan sel darah merah unggas)
13. Menurunkan resistensi tubuh hospes terhadap penyakit lainnya.
Beberapa parasit berbahaya pada satu spesies hewan, sedangkan pada spesies yang lain
tidak atau kurang berbahaya, sehingga ada istilah “Host range”. Parasit dengan “host
range” yang semakin lebar berarti semakin banyak spesies hewan yang bisa terinfeksi
dengan dampak yang nyata dan sebaliknya apabila parasit dengan “host range’ yang
sempit berarti semakin sedikit spesies hewan yang bisa terinfeksi. Ada parasit walaupun
jumlahnya masih sedikit sudah membahayakan hospes, tetapi ada juga yang jika
jumlahnya cukup banyak baru membahayakan hospes. Ada beberapa parasit hanya
membutuhkan satu satu hospes dalam menyelesaikan siklus hidupnya, tetapi ada juga
yang lebih dari satu hospes, sehingga menyebabkan ada perbedaan istilah parasit diantara
para ahli.

Anda mungkin juga menyukai