PARASITOLOGI
PARASITOLOGI
NIM : 14202022
KELAS : D-IV KEPERAWATAN/ TK 1
M.K. : MIKROBIOLOGI & PARASITOLOGI
MATERI : PENGANTAR PARASITOLOGI
1. Parasit fakultatif. Parasit fakultatif adalah organisme yang sebenarnya organisme hidup
bebas, tetapi karena kondisi tertentu mengharuskan organisme tersebut hidup sebagai
parasit sehingga sifat hidup keparasitannya itu tidak mutlak. Sebagai contoh lalat-lalat
seperti Sarcophaga, Chrysomyia, Caelophora dan lain-lainnya yang termasuk keluarga
Calliphorinae. Stadium larvanya normalnya hidup di dalam kotoran ternak, tetapi karena
tidak ada kotoran ternak, terpaksa lalat betina bertelur di tubuh yang luka sehingga waktu
menetas larva dan menimbulkan miasis yang biasanya dijumpai di sela-sela tracak atau
bagian belakang kuku bahkan dibagian lubang telinga luar.
2. Parasit obligat. Parasit obligat adalah semua organisme yang untuk kelangsungan hidup
dan eksistensinya mutlak memerlukan hospes. Semua organisme yang patogen
merupakan parasit obligat.
3. Parasit insidentil atau parasit sporadis. Parasit insidentil adalah suatu parasit yang
karena sesuatu sebab berada pada hospes yang tidak sewajarnya. Contoh parasit
insidentil: Dipylidium caninum. Parasit ini adalah cacing pita pada anjing yang dikenal
dengan cacing pita biji ketimun, tetapi karena kebetulan atau karena suatu “kecelakaan”
terdapat pada manusia. Kecelakaan itu dapat terjadi sebagai berikut: bila ada segmen
yang gravid lepas dan merayap keluar melalui anus anjing, dan diluar termakan oleh
pinjal anjing Ctenocephalus canis atau pinjal manusia Pulex irritans maka telur yang
telah berembrio tumbuh menjadi sistiserkoid atau kriptosista. Oleh karena kedekatan
antara anjing dan manusia bila pinjal tersebut termakan olehnya maka didalam saluran
pencernaan manusia tersebut dapat ditemukan cacing biji ketimun.. Gongylonema
scutum, Parasit ini adalah termasuk cacing nematoda yang secara normal parasit pada
mulut sapi, tetapi karena kebetulan mungkin dapat ditemukan pada mulut orang.
4. Parasit eratika. Parasit eratika adalah parasit yang terdapat pada hospes yang wajar tetapi
lokasinya pada daerah yang tidak sewajarnya. Contoh parasit eratika : Ascaris
lurnbricoides. Parasit ini termasuk cacing nematoda yang normalnya berlokasi di dalam
duodenum manusia dan babi. Namun demikian karena pengaruh sesuatu hal seperti
misalnya kelaparan atau karena pengaruh gerakan antiperistaltik dinding usus, cacing
tersebut terdorong masuk ke lambung atau memasuki kandung empedu lewat saluran
empedu. Terjadinga parasit eratika ini mungkin juga karena migrasi cacing dalam siklus
hidupnya tidak normal. Misalnya, larva Ascaris sesampainya di dalam paru tidak
terbatukkan agar tertelan lewat trakea, tetapi dari paru malah masuk peredaraan darah
besar sehingga cacing datang disembarang jaringan tubuh hospesnya sehingga pernah
cacing ini ditemukan di dalam medula oblongata seekor kera. Fasciola hepatica, Parasit
ini termasuk cacing trematoda yang secara normal berlokasi di dalam hati sapi, tetapi
karena kecelakaan mungkin ditemukan di dalam jaringan bawah kulit kelinci atau
mungkin di temukan di dalam paru kuda. Kejadian ini tidak hanya bersifat parasit eratika
tetapi juga termasuk parasit indisentil.
5. Parasit spuriosa. Istilah ini sebenarnya tidak tepat untuk menyatakan parasit salah duga.
Hal ini terjadi pada saat diagnosa pasca mati, misalny karena sebelum mati anjing makan
tinja sapi yang mengandung telur cacing Moniezia expansa, maka pada pemeriksaan
pasca mati bisa saja anjing didiagnosa terinfestasi cacing Moniezia expansa.
1. Parasit temporer atau parasit non periodik. Parasit temporer adalah organisme yang
sebagian waktu hidupnya harus hidup sebagai parasit sedang sisa hidupnya sebagai
organisme hidup bebas. Contoh-contoh dari parasit temporer : Nyamuk Anopheles.
Anopheles betina sebagian kecil waktu hidupnya hidup sebagai parasit penghisap darah
hanya pada malam hari yang panas, sedang setelah itu Anopheles betina tersebut hidup
bebas. Cimex lecticularis, Parasit ini dikenal sebagai kutu busuk. Cimex Lecticularis
hidup sebagai parasit hanya 15 menit pada saat menghisap darah hospesnya, tetapi
dengan hidup sebagai parasit 15 menit, kutu tersebut dapat hidup bebas selama satu
tahun. Omithodorus moubata, organisme ini adalah Caplak parasit pada babi, domba,
kambing, anjing, kelinci bahkan pada manusia. Caplak ini hidup sebagai parasit saat
larvanya menghisap darah selama 5-7 hari, tetapi dengan hidup sebagai parasit hanya
beberapa caplak tersebut dapat hidup bebas selama 14 tahun di dalam debu atau di dalam
celah-celah gubuk.
2. Parasit stasioner. Parasit stasioner adalah parasit yang selama satu stadium
perkembangannya atau selama hidupnya selalu kontak dengan hospesnya.
Parasit stasioner dibedakan antara:
Contoh parasit yang stadium larva dan dewasanya permanen pada atau di dalam satu
hospes adalah kutu. Semua stadium hidupnya mulai telur, larva, nimfa dan dewasa
biasanya berada dalam satu hospes. Contoh parasit yang stadium larva dan stadium
dewasanya selalu berada di dalam hospes yang berbeda adalah protozoa darah seperti
Plasmodium. Plasmodium stadium dewasanya (dimanifestasikan dengan reproduksi
seksual) berparasit dalam tubuh nyamuk Anopheles sedang stadium mudanya di dalam
tubuh manusia. Jadi untuk Plasmodium tidak ada stadium hidup bebas.
C. Berdasarkan jumlah hospesnya
1. Parasit holoksenosa atau parasit monoksenosa. Parasit holoksenosa adalah parasit yang
dalam siklus hidupnya hanya membutuhkan satu organisme lain sebagai hospes. Contoh-
contoh parasit holoksenosa Eimeria tenella. Parasit termasuk protozoa yang dalam siklus
hidupnya hanya membutuhkan satu hospes yaitu ayam. Cacing golongan Strongil (
Haemonchus sp., Trichostrongylus sp., Oesophagostomwn sp. dll ). Cacing -cacing
tersebut dalain siklus hidupnya hanya membutuhkan satu hospes yaitu herbivora. Kutu :
sernua kutu umumnya hanya hidup dalam satu hospes.
2. Parasit heteroksenosa. Parasit heteroksenosa adalah parasit yang dalam siklus hidupnya
membutuhkan lebih dan satu organisme lain sebagai hospesnya. Contoh-contoh parasit
heteroksenosa : Babesia motasi. Babesia motasi adalah protozoa yang berparasit dalam
sel darah domba. Dalam siklus hidupnya, protozoa tersebut membutuhkan caplak dan
domba sebagai hospesnya. Paragonimus westermani Parasit ini termasuk cacing
trematoda yang berparasit pada paru manusia. Dalam siklus hidupnya trematoda tersebut
membutuhkan organisme lain selain manusia sebagai hospesnya yaitu keong
(Semisulcospira libertina) dan udang atau kepiting sebagai hospesnya. Dicrocoelium
dendriticum. Parasit ini juga termasuk cacing trematoda yang berparasit di dalam saluran
atau kantung empedu domba. Di dalam siklus hidupnya trematoda tersebut selain domba
juga membutuhkan keong ( Helicella sp. ) dan semut (Formica fusca) sebagai hospesnya.
Parasit poliksenosa, parasit poliksenosa adalah parasit yang dalam siklus hidupnya
membutuhkan lebih dari satu hospes tetapi hospes tersebut spesiesnya sama. Sebagai
contohnya adalah caplak keras ketualga Ixodidae yang berhospes dua atau tiga (pada
vertebrata) merupakan parasit poliksenosa, kecuali Ixodes ricinus yang termasuk parasit
heteroksenosa karena stadium larva dan nimfanya membutuhkan burung sebagai
hospesnya dan stadium dewasa hidup berparasit pada anjing atau mamalia lainnya
Untuk tujuan mempelajari parasit lebih lanjut berdasarkan lokasinya dapat dibagi menjadi 3
golongan parasit yaitu:
Gambar 3. Skema jenis-jenis parasit berdasarkan lokasi dalam tubuh hospes
ektoparasit yaitu ektoparasit seperti yang diuraikan sebelumnya, mesoparasit adalah parasit-
parasit yang lokasinya di dalam saluran pencernaan, saluran pernafasan dan saluran reproduksi
dan urinasi, sedang yang terakhir adalah endoparasit adalah parasit-parasit yang berlokasi dalam
jaringan tubuh hospes yang tidak memiiki akses ke dunia luar.
Dari penggolongan parasit berdasarkan lokasi muncul istilah infeksi dan infestasi. Istilah infeksi
biasanya diperuntukkan bagi parasit internal (endoparasit) atau parasit yang berkembang biak di
dalam tubuh hospes sedang istilah infestasi diperuntukkan bagi ektoparasit atau parasit yang
berkembang biak di luar tubuh hospes. Namun demikian parasitolog British menyebut infestasi
untuk menyebut adanya helminth pada atau di dalam tubuh hospes.
E. Berdasarkan pengaruhnya terhadap hospes.
Adanya parasit di dalam suata hospes akan berpengaruh terhadap hospesnya. Pengaruh tersebut
bervanasi mulai yang pengaruhnya tidak tampak sampai yang menimbulkan sakit pada
hospesnya. Sehingga dalam parasitologi dikenal istilah parasitiasis dan parasitosis. Parasitiasis
adalah kondisi hospes yang mengandung parasit tapi tidak menimbulkan sakit, sebaliknya
parasitosis adalah kondisi hospes yang mengadung parasit dan menimbulkan gejala sakit Karena
parasit tersebut. Berdasarkan pengaruh pada hospes dikenal tiga golongan parasit yaitu:
2. Parasit kurang patogen. Parasit Fasciola hepatica kurang patogen pada domba sedang
Fasciola giganlica kurang patogen bagi sapi. Haemonchus contortus dan cacing kait
Bunostomum termasuk dapat digolongkan parasit kurang patogen.
3. Parasit yang tidak patogen. Termasuk parasit tidak patogen adalah Ascaris Jumbricoides
pada babi dan manusia.
Penggolongan parasit berdasarkan pengaruh parasit terhadap hospesnya tidak jelas batasnya
karena pengaruh parasit terhadap hospesnya dipengaruhi banyak faktor seperti kepekaan hospes,
kondisi hospes, jumlah parasit dan sebagainya, sehingga parasit yang digolongkan kurang
patogen bisa Lenladi parasit yang patogen bila jumlahnya banyak dan terdapat pada hospes yang
peka. Demikian pula sebalikaya parasit seperti Trypansoma evansi adalah parasit yang patogen
tetapi bagi hospes tertentu (sapi n’Dama) yang memiliki sifat tripanotoleran Trypanosoma
tersebut menjadi tidak patogen.
F. Berdasarkan klasifikasi hewan
Hewan terdiri dari hewan bersel satu ( uniseluler atau protozoa ) dan bersel banyak (multiseluler
atau metazoa).
1. Uniseluler parasit. Kebanyakan hewan-hewan bersel satu sebagian besar hidupnya sebagai
parasit seperti misalnya, hewan-hewan yang termasuk filum Sarcomastigophora, Apicomplexa,
Microspora, Myxospora dan Ciliophora. Contoh parasit yang termasul dalam filum
Sarcomastigophora adalah Trypanosoma, Trichomonas, Tritrichomonas, Histomonas, Giardia.
Contoh parasit yang termasuk filum Apicomplexa adalah Hepatozoon, Eimeria, Isospora,
Cryptospondia, Toxoplasma, Sarcocystis Besnoitia, Hammondia, Plasmodiuin. Haemoproteus,
Leucocytozoon, Baesia dan Theileria. Contoh parasit yang termasuk Microspora adalah
Encephalotozoon (parasit pada otak dan ginjal kelinci, tikus, marmut, anjing, hamster). Myxozoa
parasit biasanya ditemukan pada ikan, sedang contoh parasit yang termasuk kedalam filum
Ciliophora adalah Balantidium.