Anda di halaman 1dari 3

A.

IDENTITAS NASIONAL
1. Pengertian Identitas Nasional
Identitas nasional berasal dari dua kata yakni identitas dan nasional. Dalam Oxford
Dictionary of English, identitas berasal dari bahasa latin yakni identitas yang berarti sama dan
dalam bahasa inggris identity dengan pengertian secara harfiah sebagai ciri yang menentukan
pada seseorang, kelompok, atau sesuatu. Dengan demikian identitas merupakan ciri-ciri, tanda-
tanda, atau jati diri yang dimiliki seorang, kelompok, masyarakat maupun suatu bangsa
sehingga menjadi pembeda dengan yang lain.
Kata nasional merujuk pada konsep kebangsaan dimana menujukkan suatu kelompok
persekutuan hidup manusia yang lebih besar dari sekedar pengelompokan berdasarkan ras,
agama, budaya, bahasa dan sebagainya. Identitas nasional lebih merujuk pada identitas bangsa
dalam pengertian politik (political unity) (Winarno, 2006: 23).
Identitas nasional suatu bangsa berbeda dengan bangsa lainnya, hal ini didorong oleh faktor
yang melatarbelakangi pembentukan identitas itu sendiri. Beberapa faktor yang mempengaruhi
hal tersebut adalah pengalaman sejarah, geografis, maupun kebudayaan.

2. Nasion, Nasional, dan Nasionalisme


Istilah nasional berkaitan erat dengan konsep nasionalisme yang berangkat dari situasi
perjuangan merebut kemerdekaan dan dasar pembenaran rasional dari tuntutan terhadap
penentuan nasib yang dapat melibatkan semua orang atas nama suatu bangsa. Dasar
pembenaran tersebut kemudian menjadi konsep paham ideologi kebangsaan yang disebut
nasionalisma. Kemudian muncul konsep bangsa (nation), negara (state), dan gabungan
keduanya yakni negara bangsa (nation state) sebagai komponen yang membentuk identitas
nasional atau kebangsaan.
Menurut Sartono Kartodirdjo, nasion merujuk pada suatu komunitas sebagai kesatuan
kehidupan bersama yang mencakup berbagai usia yang berbeda dalam aspek etnik, kelas
atau golongan sosial, aliran kepercayaan, kebudayaa linguistik, dan lain sebagainya.
Prinsip-prinsip nasionalisma:
a. Kesatuan (unity), mentransformasikan hal-hal polimorfik menjadi monomorfik sebagai
produk proses integrasi
b. Kebebasan (liberty), memperjuangkan kemerdekaan/ pembebasan dari kolonialisme
c. Kesamaan (equality), antitesa dari masyarakat kolonial yang diskriminatif dan otoriter
d. Kepribadian (identity), yang lenyap karena kolonialisme
e. Prestasi diperlukan untuk menjadi sumber inspirasi dan kebanggan warga negara
3. Bentuk Identitas
 Cultural Unity (Identitas kesukubangsaan)
Cultural unity merujuk pada bangasa dalam arti sosiologis antropologis dimana
identitas ini terbentuk dari adanya kesamaan dalam hal ras, suku, agama, adat dan
budaya, keturunan (darah), dan daerah asal (homeland). Unsur tersebut menjadi
identitas yang mampu membedakan kelompok bangsa satu dengan yang lain.
Identitas dapat beruwujud bahasa ibu, pakaian daerah, nama diri, falsafah
hidup, dan tradisi. Identitas yang dimiliki dalam cultural unity bersifat askriptif
(sudah ada sejak lahir), alamiah (bawaan), primer, dan etnik dimana setiap
anggotanya memiliki loyalitas pada identitasnya sehingga melahirkan solidaritas
yang erat.
 Political Unity (Identitas Kebangsaan)
Political unity merujuk pada bangsa dalam pengertian politik yakni bangsa dan
negara. Kesamaan primordial mampu menciptakan bangsa untuk bernegara.
Identitas kebangsaan merupakan bentukan dan kesepatakan banyak bangsa di
dalamnya. Identitas kebangsaan ini bersifat buatan, sekunder, etnis dan nasional.
Beberapa bentuk dari identitas nasional yakni bahasa nasional, lambang negara,
semboyan nasional, bendera negara, serta ideologi negara.
Loyalitas dan solidaritas warga negara untuk mendukung identitas nasional
perlu ditanamkan, dibangun dan dikembangkan secara terus menerus untuk
mempersatukan warga negara sebagai satu bangsa dalam satu negara. Hal ini
dikarenakan warga telah memiliki loyalitas terhadap identitas kelompok masing-
masing yang sudah lebih dulu ada daripada terhadap identitas nasional. Di negara
yang heterogen, warga negara memiliki loyalitas ganda yakni terhadap
kesukubangsaan dan nasional.
4. Identitas Nasional Indonesia
a. Faktor Pembentukan Identitas Bersama
 Primordial, meliputi ikatan kekerabatan (darah dan keluarga), kesamaan suku
bangsa, daerah asal (homeland), bahasa dan adat istiadat.
 Sakral, meliputi kesamaan agama yang dipeluk oleh masyarakat atau ideologi
doktriner yang diakui oleh masyakarat bersangkutan.
 Tokoh, kepemimpinan dari tokoh yang disegani dan dihormati oleh masyarakat
dapat menjadi faktor yang menyatukan bangsa dan negara.
 Bhinneka Tunggal Ika, pada dasarnya merupakan sebuah kesediaan warga bangsa
untuk bersatu dalam perbedaan atau keberagaman.
 Sejarah, persepsi yang di antara warga masyarakat tentang sejarah yang dapat
mempersatukan diri dalam satu bangsa.
 Perkembangan Ekonomi
 Kelembagaan
b. Identitas Nasional Indonesia
 Bahasa nasional Bahasa Indonesia
 Bendera negara Sang Merah Putih
 Lagu kebangsaan Indonesia Raya
 Lambang negara Garuda Pancasila
 Semboyan negara Bhinneka Tunggal Ika
 Dasar falsafah negara Pancasila
 Konstitusi negara UUD 1945
 Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat
 Konsepsi Wawasan Nusantara
 Kebudayaan daerah yang telah diterima sebagai kebudayaan nasional

Anda mungkin juga menyukai