Anda di halaman 1dari 6

Laporan Modul 4, MG 3017

Tabling
Laboratorioun Pengolahan Bahan Galian Dimas Haryo Raharjo (12117063) / 11 / Rabu, 13 November 2019
Program Studi Teknik Metalurgi Asisten: Nelson Rifaldi Gultom (12516037)
Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan

Abstrak – Praktikum Modul 4 – Pada praktikum modul 4 ini, akan dipelajari proses konsentrasi gravitasi terhadap bijih
kasiterit-silika dengan menggunakan shaking table. Tujuan praktikum modul 4 adalah untuk memahami dasar-dasar pemisahan
serta prinsip kerja alat, mempelajari pengaruh variable alat terhadap hasil pemisahan dan menentukan recovery pada tailing,
middling, dan konsentrat.. Pertama – tama, sampel disiapkan dalam suatu wadah. Sampel mengandung mineral kasiterit dan
silika (300 gram). Lalu tetapkan dan ukur variable alat, atur kemiringan meja sebesar 5°, nyalakan alat serta amati gerak motin
head dan Gerakan meja, kemudian sampel diumpankan ke shaking table dan sampel akan bergerak di atas shaking table sambil
dialiri dengan air dengan waktu yang ditentukan. Kemudian sampel akan terpisah menjadi konsentrat, middling, dan tailing.
Dari analisis tersebut didapat nilai recovery Kasiterit sebesar 75.11%.

A. Tinjauan Pustaka Untuk mendapatkan hasil yang optimal


Konsentrasi adalah tahap proses pemisahan konsentrasi gravitasi harus digunakan untuk
mineral berharga dari pengotornya yang memanfaatkan memisahkan mineral-mineral yang memiliki
sifat kimia-fisika permukaan mineral. Konsentrasi juga perbedaan berat jenis yang signifikan. Berdasarkan
biasa disebut sebagai proses peningkatan kadar. gerak fluida, cara pemisahan gravitasi dibagi menjadi
tiga, yaitu:
Konsentrasi Gravitasi merupakan proses
1.Fluida tenang, contoh: DMS (Dense Medium
pemisahan mineral berdasarkan berat jenisnya dalam Separation).
suatu medium fluida dengan menggunakan perbedaan 2.Aliran fluida horizontal, contoh: Sluice box,
kecepatan pengendapan. Berdasarkan gerakan shaking table, spiral, concentrator.
fluidanya, terdapat tiga cara pemisahan secara 3.Aliran fluida vertikal, contoh: jigging .
gravitasi.
- Fluida tenang, contoh: DMS (Dense Medium Shaking table dapat dibedakan menjadi beberapa jenis
bergantung dari feed yang akan diolah. Jenis-jenis shaking
Separation).
table adalah:
- Gerak fluida horisontal, contoh: sluice box, A. Slime Table
shaking table, spiral concentrator. Digunakan untuk feed yang berupa bijih yang halus
- Aliran fluida vertikal, contoh: jigging. dengan ukuran 10-80 µm.
Produk dari proses konsentrasi ini adalah berupa B. Wet Table
konsentrat, middling dan tailing. Konsentrasi gravitasi Menggunakan fluida berupa air yang digunakan
untuk feed dengan ukuran 80 µm-1 mm.
merupakan metode yang digunakan pada mineral-
C. Air Table
mineral yang memiliki perbedaan massa jenis yang Menggunakan fluida berupa udara yang digunakan
cukup besar sehingga terbentuk kelompok mineral untuk feed dengan ukuran 500 µm sampai 50 mm.
dengan massa jenis tinggi dan kelompok mineral Air table biasa digunakan pada pengolahan bijih
dengan massa jenis rendah. Salah satu kelompok batubara.
tersebut nantinya akan menjadi konsentrat. Sebelum
proses konsentrasi gravitasi diterapkan, Shaking table bekerja dengan dipengaruhi oleh
empat gaya, yaitu gaya dorong air, gaya gravitasi, dan gaya
estimasi/perkiraan perlu dibuat apakah konsentasi
gesek permukaan antar mineral dengan riffle. Mekanisme
gravitasi tersebut dapat diterapkan untuk memisahkan kerja shaking table terdapat pada gambar di bawah ini.
mineral-mineral yang memiliki perbedaan berat jenis
serta selang ukuran yang bisa dipakai.
Salah satu metode konsentrasi gravitasi adalah
tabling. Tabling merupakan salah satu metode untuk
memisahkan mineral berharga dari mineral
pengotornya menggunakan alat yang bernama shaking
table. Alat – alat yang dapat digunakan pada praktikum
kali ini terdiri : Sluice box, DMS, Shaking table, Log
washer.

Shaking table adalah alat yang digunakan untuk


proses jigging, yaitu suatu proses dengan prinsip
konsentrasi gravitasi. Konsentrasi gravitasi adalah
salah satu jenis proses konsentrasi, yaitu proses
pemisahan mineral berdasarkan berat jenisnya yang
terdapat dalam suatu medium fluida yang didasarkan
pada perbedaan percepatan pengendapan. Gambar 1: Cara kerja shaking table
Sumber: 911metallurgist.com
Pertama – tama feed yang dimasukkan berupa partikel
yang memiliki berat jenis dan ukuran yang berbeda. Untuk
mineral dengan berat jenis yang kecil akan cenderung
terletak di paling atas feed, menumpuki mineral yang berat
jenisnya lebih besar. Karena mineral ringan terdapat di
lapisan paling atas, maka mineral tersebut akan
terseret/mengikuti aliran air sehingga mineral yang lebih
ringan akan mengalami laju ke arah bawah lebih besar dan
akan ditampung sebagai tailing. Mineral yang berat
jenisnya besar namun ukurannya kecil kemungkinan akan
ikut terseret bersama mineral yang ringan yang akan
ditampung sebagai middling. Mineral berat yang ukurannya
besar, akan mengendap di dasar riffle dan mendapatkan
gaya sentak alat lebih besar daripada gaya gerak air,
sehingga mineral akan bergerak searah riffle yaitu ke
samping yang kemudian ditampung sebagai konsentrat.
Selain Shaking table beberapa alat lain yang
Gambar 4: Sluice box
menerapkan prinsip konsentrasi gravitasi, yaitu:
Sumber: 911metallurgist.com
A. Dense Medium Separator (DMS)
Dense Medium Separator adalah alat yang diguakan
C. Log washer
untuk memisahkan partikel dengan perbedaan berat jenis
Log washer adalah alat pencucian material dari clay
yang kecil menggunakan fluida yang memiliki berat jenis
dengan prinsip kerja dari log washer yaitu partikel yang
lebih besar daripada air. Fluida yang digunakan harus
mengandung clay akan mengalami penggerusan dengan
memiliki berat jenis yang berada di antara berat jenis
fluida yang disebabkan oleh adanya dua impeller sehingga
partikel yang akan dipisahkan. Cara kerja alat dense
clay akan terlepas dari partikel berharga. Berikut cara kerja
medium separator ada pada gambar di bawah ini.
log washer terdapat pada gambar di bawah ini.

Gambar 2: Cara kerja Dense Medium Separator


Sumber: mineralengineer.wikifoundry.com

Gambar 5: Log washer


Sumber: nzdl.org

Seperti yang dijelaskan diatas, konsentrasi gravitasi


hanya dapat digunakan untuk memisahkan mineral-mineral
yang memiliki perbedaan berat jenis yang signifikan. Untuk
itu, perlu dilakukannya perhitungan kriteria konsentrasi.
Kriteria konsentrasi bertujuan untuk menentukan
Gambar 3: Mekanisme DMS konsentrasi terhadap mineral yang memiliki perbedaan
berat jenis pada distribusi ukuran tertentu dapat dilakukan
Untuk menentukan konsentrasi terhadap mineral atau tidak.
yang memiliki perbedaan berat jenis pada distribusi ukuran
tertentu dapat dilakukan atau tidak, perlu dilakukan 𝜌𝑚𝑖𝑛.𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡− 𝜌𝑓𝑙𝑢𝑖𝑑𝑎
KK = 𝜌𝑚𝑖𝑛.𝑟𝑖𝑛𝑔𝑎𝑛− 𝜌𝑓𝑙𝑢𝑖𝑑𝑎
perhitungan kriteria konsentrasi.

B. Sluice Box Berikut adalah rentang kriteria konsentrasi :


Sluice box adalah alat pemisah mineral berharga dari A. Jika KK > 2.5 atau KK < -2.5
pengotornya dengan prinsip aliran tipis di atas alat ini. Maka proses pemisahan akan mudah dilakukan
Tergolong alat sederhana untuk melakukan pemisahan pada ukuran berapapun, bahkan yang sangat
mineral. Karena cara kerjanya yang masih sederhana, halus hingga 200 mesh.
berbeda dengan shaking table yang terdapat head motion, B. Jika KK = 2.5-1.75
berjalan kontinu, memiliki middling, sluice box tidak Maka proses pemisahan akan efektif pada
memiliki hal-hal tersebut serta kapasitas produksinya lebih distribusi ukuran hingga 100 mesh
kecil dibanding shaking table. Berikut cara kerja sluice box C. Jika KK = 1.75-1.50
pada gambar di bawah ini. Maka proses pemisahan masih mungkin
dilakukan hingga ukuran 10 mesh, tetapi sulit
untuk dilakukan.
D. Jika KK = 1.50-1.25
Pemisahan masih dapat dilakukan hingga
ukuran ¼ inch, tetapi sulit untuk dilakukan. C. Pengolahan Data Percobaan
E. Jika KK < 1.25
Maka proses pemisahan relatif tidak dapat A. Prosedur Percobaan
dilakukan, masih dapat dilakukan jika terdapat
modifikasi pada perbedaan gaya gravitasi.
Feed berupa kasiterit dan kuarsa
B. Data Percobaan
Siapkan sampel yang berisi bijih kasiterit dan
Massa Jenis Kasiterit = 6,95 g/cm3 silika(300 gram),
Massa Jenis Silika = 2,65 g/cm3
Massa Jenis air = 1 g/cm3
Tetapkan dan ukur variabel alat.
Massa Konsentrat = 78 gram
Massa Middling = 97 gram
Massa Tailing = 25 gram Atur kemiringan meja sebesar 5°.
Massa Feed = 200
Nyalakan alat, amati gerak motion head dan
A. Konsentrat gerakan meja.

1 2 3 4 5 Masukkan umpan.
H P H P H P H P H P
70 16 45 9 80 15 76 16 60 11 Amati gerakan partikel diatas meja serta arah
gerakannya
72 15 45 8 80 14 78 13 64 12
73 14 48 7 82 14 75 11 65 13 Dari analisis, hitung recovery kasiterit
72 13 43 6 83 16 74 14 65 14
71 12 42 5 86 13 73 15 61 15
Tabel 1: Hasil grain counting konsentrat B. Persamaan yang Digunakan
A. Kadar SnO2
Total H : 1683 ∑ 𝐻 × 𝜌𝐻
Total P : 311 × 100%
(∑ 𝐻 × 𝜌𝐻 ) + (∑ 𝑃 × 𝜌𝑃 )
B. Kadar SiO2
B. Middling ∑ 𝑃 × 𝜌𝑃
× 100%
(∑ 𝐻 × 𝜌𝐻 ) + (∑ 𝑃 × 𝜌𝑃 )
1 2 3 4 5 C. Metallurgical Balance
H P H P H P H P H P 𝐹. 𝑓 = 𝐶. 𝑐 + 𝑀. 𝑚 + 𝑇. 𝑡
D. Material Balance
12 55 36 45 7 55 13 55 7 84 𝐹 = 𝐶+𝑀+ 𝑇
16 58 35 53 8 58 13 59 8 86 E. Recovery
12 56 32 53 9 56 14 54 36 87 𝐶×𝑐
𝑅=
14 59 21 51 6 56 16 57 5 85 𝐹×𝑓
Keterangan :
15 53 11 60 6 52 19 59 2 81 C = Massa konsentrat
Tabel 2: Hasil grain counting middling c = Persen mineral berharga di konsentrat
T = Massa tailing
Total H : 373 t = Persen mineral berharga di tailing
Total P : 1527 F = Massa umpan
f = Persen mineral berharga di feed
C. Tailing
C. Perhitungan
1 2 3 4 5
H P H P H P H P H P Menghitung kadar dalam konsentrat
1 14 3 20 2 15 6 20 5 27 Kadar SnO2 = (1683
1683 𝑥 6,95
x 100%
𝑥 6,95)+(311 𝑥 2,65)
5 16 2 19 6 55 9 22 3 41
= 93.42%
2 17 4 29 2 56 6 20 3 25 311𝑥 2,65
Kadar SiO2 = [311 x 100%
3 16 5 30 3 33 2 26 9 60 𝑥 2,65]+[1683 𝑥 6,95]
= 6.58%
3 19 1 26 1 23 6 27 8 25
Menghitung kadar dalam middling
Tabel 3: Hasil grain counting tailing
373 𝑥 6,95
Total H : 100 Kadar SnO2 = (373 x 100%
𝑥 6,95)+(1527 𝑥 2,65)
Total P : 681
= 39.05%
1527 𝑥 2,65 berat jenis besar untuk tidak loncat saat melewati riffle, dan
Kadar SiO2 = [1527 x 100%
𝑥 2,65]+[373 𝑥 7]
partikel yang berat jenisnya lebih kecil akan loncat
= 60.95% melewati riffle. Gaya gesek juga membantu menahan
partikel yang memiliki berat jenis besar pada riffle,
Menghitung Kadar dalam tailing sedangkan partikel yang memiliki berat jenis kecil akan
mengalami sedikit gaya gesek sehingga tidak cukup
100 𝑥 6,95 menahan dan lolos dari riffle. Terdapat juga variabel-
Kadar SnO2 = (100 x 100% variabel yang mempengaruhi proses konsentrasi shaking
𝑥 6,95)+(681 𝑥 2,65)
= 27,8% table antara lain, feeder, kemiringan meja, tinggi dan
panjang riffle, persen solid, derajat liberasi, frekuensi head
681 𝑥 2,65 motion, amplitudo head motion. Jika feed yang dimasukkan
Kadar SiO2 = [681 x 100% tidak kontinu dan menumpuk, maka akan menyebabkan
𝑥 2,65]+[100 𝑥 6,95]
= 72,2% pemisahan tidak berjalan dengan baik dan akan ada mineral
berharga yang terbuang ke tailing. Semakin miring meja,
maka partikel akan semakin cepat jatuh dan menyebabkan
Menghitung kadar dalam feed
mineral berharga terbuang ke tailing. Semakin tinggi riffle,
semakin banyak yang tertahan, dan semakin panjang riffle
Kadar SnO2 menggunakan neraca metalurgi : maka semakin tinggi kadar mineral berharga dalam
F.f = C.c + M.m + T.t konsentrat. Persen solid pada setiap percobaan akan
200 . f = 78 . 93,42 + 97 . 39,05 + 25 . 27,8 berbeda-beda sehingga tidak ada teori yang sesuai untuk
Dengan menggunakan kalkulator didapat f = 58.85% diterapkan pada setiap percobaan. Semakin tinggi derajat
Kadar SiO2 = 100% - 58.85% = 41.15% liberasi, maka semakin tinggi kadar mineral berharga dalam
konsentrat dan semakin tinggi recovery. Semakin besar
frekuensi head motion maka ada kemungkinan partikel
Menghitung Recovery SnO besar yang akan loncat ke bawah sehingga keluar dari
𝑐 𝑓−𝑡 lubang tailing ataupun middling. Sedangkan jika amplitudo
Recovery SnO2 = 𝑥 x 100% head motion terlalu tinggi, maka partikel besar ataupun
𝑓 𝑐−𝑡
93.42 58.85−27,8 kecil akan saling loncat sehingga pemisahan tidak berjalan
= 𝑥 x 100%
58.85 93.42−27,8 dengan sempurna.
= 75.11% Dari hasil percobaan, didapat angka recovery sebesar
75.11%. Nilai recovery ini cenderung kurang baik. Hal ini
D. Analisa Hasil Percobaan dapat terjadi karena distribusi ukuran yang mungkin kurang
merata. selain itu, beberapa faktor lain yang menyebabkan
Pada praktikum modul 4 ini, dipelajari proses
pemisahan konsentrasi gravitasi terhadap bijih kasiterit- nilai recovery tersebut kurang baik adalah kemiringan meja
silika dengan menggunakan shaking table. Pertama – tama yang kurang sesuai, laju pengumpanan yang tidak teratur
permukaan shaking table dibersihkan dengan cara dalam waktu yang relatif singkat. Laju air yang digunakan
menyalakan aliran air melalui selang dan ditampung dengan juga terlalu kecil sehingga pemisahan tidak terjadi secara
wadah pada masing-masing lubang. Setelah itu, bijih sempurna sehingga menurunkan nilai recovery. Riffle yang
dituangkan pada feeder dan dibiarkan mengalir bersama air.
sudah menipis juga menimbulakn banyak bijih berharga
Karena pengaruh empat gaya, yaitu gaya dorong air, gaya
gravitasi, dan gaya gesek, maka bijih kasiterit dan silika yang masuk dalam middling.
akan terbagi menuju lubang konsentrat, middling, dan
tailing. Silika yang berberat jenis kecil dan berukuran besar E. Jawaban Pertanyaan dan Tugas
akan keluar melewati lubang tailing. Sedangkan silika yang
berukuran kecil akan keluar melalui lubang middling 1. Apakah yang menjadi prinsip kerja “Shaking
bersama sedikit kasiterit yang berukuran besar dan memiliki Table”?
berat jenis lebih besar dari silika. Sedangkan kasiterit yang
berukuran kecil akan keluar melalui lubang konsentrat. Jika Shaking table menggunakan prinsip perbedaan
bijih kasiterit-silika sudah seluruhnya terpisahkan, dapat berat jenis atau kecepatan laju pengendapan dengan
diliat dengan tidak adanya bijih yang turun menuju ketiga
bantuan beberapa gaya, antara lain gaya gravitasi, gaya
lubang, maka alat dapat dimatikan. Dari hasil percobaan
akan ditentukan kadar dan recovery. Selain itu, praktikan dorong air, gaya berat pada bijih, dan gaya gesek antara
juga mengamati alat-alat lain yang berada dalam mineral dengan meja. mineral yang diumpankan pada
laboratorium PBG, yaitu sluice box, log washer, dan dense feeder akan turun mengikuti arus air dan material akan
medium separator, tanpa mengoperasikannya. terpisah sesuai dengan prinsipnya dan seperti yang
Shaking table bekerja dengan dipengaruhi oleh sudah tercantum pada pembahasan.
empat gaya, yaitu gaya dorong air, gaya gravitasi, dan gaya
gesek permukaan antar mineral dengan riffle. Gaya dorong
2. Bagaimana hubungan antar slope dan size,
air disebabkan oleh aliran air sepanjang shaking table
sehingga partikel mineral akan meluncur turun dengan lebih juga antara stroke dan size?
cepat. Partikel dengan luas permukaan lebih besar atau yang
berukuran lebih besar akan semakin ke kanan bawah. Hal Slope (kemiringan) meja lintasan yang akan dilalui
ini disebabkan, semakin besar luas permukaan partikel oleh mineral haruslah memiliki kemiringan yang
tersebut, maka semakin banyak kontak yang dibuat dengan optimum pada praktikum ini 5° agar pada saat proses
air yang mengalir ke bawah, sehingga gaya dorongnya lebih pemisahan mineral tidak terjadi masuknya mineral
besar dan mengarah ke kanan bawah. Gaya gravitasi
merupakan gaya yang menahan partikel yang memiliki
berharga yang berukuran (size) kecil pada tailling SnO2 dan SiO2, 27,8% dan 72,2%. Dihitung juga
dikarenakan sudut meja lintasan yang terlalu miring. kadar dalam feed, unutk SnO2 58.85% dan SiO2
Apabila ukuran bijih semakin besar dan berat jenis 41.15%. Serta didapat nilai recovery sebesar
suatu umpan juga semakin besar maka kemiringan 75.11%.
(slope) meja yang dibutuhkan akan semakin besar
untuk memperbesar energi perpindahan material.
Semakin besar ukuran dan berat jenis suatu material G. Daftar Pustaka
Sanwani, Edy. Handout Kuliah Pengolahan Mineral Bab
maka stroke yang diberikan akan semakin besar pula
VIII Konsentrasi Gravitasi
untuk mempercepat perpindahan material seingga Wills, Barry A. 2006. Will’s Mineral Processing
dapat meningkatkan kapasitas dan begitu juga Technology: An Introduction to The Practical
sebaliknya. Aspects of Ore Treatment and Mineral Recovery
Seventh Edition. Oxford: Elsevier. Bab 10 Gravity
3. Jelaskan fungsi riffle yang ada di atas meja. Concentration
Gupta, A. dan Yan, D.S. 2006. Introduction to Mineral
Riffle menjadi salah satu variabel yang berpengaruh Processing Design and Operation. Perth, Australia.
pada proses pemisahan mineral. Karena gerakan
relative Horizontal dari motor maka partikel berat
akan bergerak lebih cepat daripada material ringan H. Lampiran
dengan arah horizontal. Untuk itu perlu dipasang riffle
(penghalang) untuk membentuk turbulensi dalam
aliran sehingga partikel ringan diberi kesempatan
berada diatas dan partikel berat relative dibawah.
Dengan kata lain partikel yang ringan akan cenderung
untuk meloncat dari riffle satu ke riffle lainnya
dibanding partikel yang berat yang hanya akan
menggelinding searah dengan riffle tersebut

F. Kesimpulan
 Dasar-dasar pemisahan Konesntrasi adalah tahap
proses pemisahan mineral berharga dari
pengotornya yang memanfaatkan sifat kimia-fisika
permukaan mineral. Konsentrasi juga biasa Gambar 5: shaking table
disebut sebagai proses peningkatan kadar.
Konsentrasi Gravitasi merupakan proses pemisahan
mineral berdasarkan berat jenisnya dalam suatu
medium fluida dengan menggunakan perbedaan
kecepatan pengendapan. Berdasarkan gerakan
fluidanya, terdapat tiga cara pemisahan secara
gravitasi, yaitu fluida tenang, gerak fluida
horizontal dan aliran fluida vertikal. Salah satu
metode konsentrasi gravitasi adalah tabling.
Tabling merupakan salah satu metode untuk
memisahkan mineral berharga dari mineral
pengotornya menggunakan alat yang bernama Gambar 6: Pengumpanan pada shaking table
shaking table. Prinsip kerja dari alat ini adalah
menggunakan perbedaan berat jenis dengan aliran
fluida tipis yang terdapat turbulensi dan
memanfaatkan gaya gravitasi.
 Terdapat beberapa variabel yang memengaruhi
hasil pemisahan antara lain kemiringan meja, riffle,
laju aliran air, mekanisme head motion, cara
pengumpanan (feeding), amplitudo/frekuensi head
motion, persen solid umpan, densitas bijih, derajat
liberasi., dan lain-lain.
 Pada praktikum kali ini didapatkan hasil-hasil
perhitungan kadar atau komposisi tiap mineral di
setiap jenis keluaran (konsentrat, middling, tailing).
Pada konsentrat, kadar dari SnO2 dan SiO2 masing-
masing 93.42% dan 6.58%. Lalu pada middling Gambar 7: Heavy Medium Separation
diperoleh kadar SnO2 dan SiO2 masing-masing
39.05% dan 60.95%. Pada tailing didapat kadar
Gambar 11: Shaking table skala industri
Gambar 8: Bijih kasiterit-silika yang digunakan pada
percobaan

Gambar 12: Sluice box skala industri


Gambar 9: Sluice box di Laboratorium PBG ITB

Gambar 13: Log washer skala industri

Gambar 10: Log washer di Laboratorium PBG ITB

Gambar 14: Dense Medium Separator skala industri

Anda mungkin juga menyukai