Disusun oleh :
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Taufik dan hidayahnya
sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini yang berjudul memberikan
NGT . Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Praktek Klinik Ketrampilan Dasar.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dan membimbing dalam penyusunan makalah ini :
Bapak dr. Wahyu Hidayat, SpKK selaku Direktur RSUD Sunan Kalijaga Demak yang
memberi ijin praktek lahan di RSUD Sunan Kalijaga Demak.
Bapak H. Sumarto, SKM selaku Kepala Diklat RSUD Sunan Kalijaga Demak.
Pembimbing praktek di ruang MAWAR di RSUD Sunan Kalijaga Demak yang telah
membimbing kami
Penyusun menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih mempunyai banyak
kekurangan, sehingga penyusun berharap kritik dan saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat meningkatkan pengetahuan semua
pihak.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUA
LATAR BELAKANG
TUJUAN
KEBIJAKAN
BAB II TIJAUAN PUSTAKA
PENGERTIAN
NUTRISI ENTERAL
KOMPLIKASI YANG DISEBABKAN OLEH NGT
BAB III TINJAUAN KASUS
DATA SUBYEKTIF
DATA OBYEKTIF
BAB IV PENBAHASAN
IMPLEMENTASI NGT
KESELAMATAN KERJA
PERALATAN
LANGKAH PELAKSANAAN
BAB V PENUTUP
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Nasogastric Tube (NGT) sering digunakan untuk menghisap isi lambung,juga digunakan
untuk memasukkan obat-obatan dan makanan. NGt ini disebabkan oleh beberapa kondisi
seperti kelemahan reflek menelan,distress pernafasan atau tidak sadarkan diri.
Keselamatan selalu menjadi perhatian,dimana kerjasama perawat ,pasien dan keluarga
sangat dibutuhkan.
TUJUAN
Memasukkan makanan dan obat pasien yang tidak bias makan melalui mulut
Mencegah distensi gaster
Melakukan bilas lambung
Mengambil specimen asam lambung ubtuk diperiksa di laboratorium
INDIKASI
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
PENGERTIAN
NGT ( Naso Gastric Tube ) adalah suatu selang yang dimasukkan melalui hidung sampai
ke lambung. Sering digunakan untuk memberikan nutrisi dan obat-obatan kepada
seseorang yang tidak mampu untuk mengkomsumsi makanan,cairan dan obat-obatan
secara oral. Digunakan juga untuk mengeluarkan isi lambung.
Nasogastric terdiri dari dua kata yaitu dari bahasa latin dan bahasa yunani. Naso adalah
suatu kata yang berhubungan dengan hidung. Sedangkan dari bahasa yunani Gaster yang
artinya perut gendut (berhubungan dengan perut).
Nasogastric Tubes (NGT) sering digunakan untuk menghisap isi lambung, juga
digunakan untuk memasukan obat-obatan dan makananan. NGT ini digunakan hanya
dalam waktu yang singkat.
(Metheny&Titler,2001).
Tujuan dan Manfaat TindakanNaso Gastric Tube digunakan untuk:1. Mengeluarkan isi
perut dengan cara menghisap apa yang ada dalam lambung(cairan,udara,darah,racun)2.
Untuk memasukan cairan( memenuhi kebutuhan cairan atau nutrisi)3. Untuk membantu
memudahkan diagnosa klinik melalui analisa subtansi isi lambung4. Persiapan sebelum
operasi dengan general anaesthesia5. Menghisap dan mengalirkan untuk pasien yang
sedang melaksanakan operasi pneumonectomy untuk mencegah muntah dan
kemungkinan aspirasi isi lambung sewaktu recovery (pemulihan dari general
anaesthesia)pemasangan NGT dilakukan pada :
Pasien yg tidak sadar (koma)
Pasien dengan masalah saluran pencernaan atas : stenosis esofagus, tumor mulud atau
faring atau esofagus, dll
Pasien yang tidak mampu menelan
Pasien pasca operasi pada mulud atu faring atau esofagus
Bayi prematur atau bayi yang tidak dapat menghisap.
Macam-macam NGT :
1.selang NGT dari karet2. Selang NGT dari bahan plastik
3. selang NGT dari bahan silikon
Ukuran NGT :
1.Nomor 14-20 untuk ukuran dewasa
2. no. 8-16 untuk anak-anak
3.no.5-7 untuk bayi.
NUTRISI ENTERAL
Nutrisi Enteral adalah pemberian nutrien melalui saluran cernadengan menggunakan
sonde.
KOMPLIKASI
1. Komplikasi mekanis
-Sondenya tersumbat.-Dislokasi dari sonde, misalnya karena ketidaksempurnaan
melekatkatnya sonde dengan plester di sayap hidung.
2.Komplikasi pulmonal: misalnya aspirasi.
Dikarenakan pemberian NGT feeding yang terlalu cepat
a) Kecepatan aliran nutrisi enteral terlalu tinggib) Letak sonde mulai hidung sampai ke
lambung tidak sempurna.
3.Komplikasi yang disebabkan oleh tidak sempurnanya kedudukan sonde
-Yang menyerupai jerat-Yang menyerupai simpul-Apabila sonde terus meluncur ke
duodenum atau jejunum.Hal ini dapat langsung menyebabkan diare.
4. .Komplikasi yang disebabkan oleh zat nutrisi
DAFTAR PUSTAKA
TINJAUAN KASUS
PENGKAJIAN
Pengkajian ini dilakukan hari rabu 22 Juli 2009 di ruang Mawar RSUD Sunan Kalijaga
Demak secara autoanamnesa maupun secara alloanamnesa.
Identitas Klien
Nama : Tn. N
Umur : 56 tahun
Alamat : Rejosari Karang Tengah
Agama : islam
Pendidkan : SD
Pekerjaan : Tani
Tanggal masuk : 12 juli 2009
No.register : 092474
Dx.medis : SNH (Stroke non Haemoregic)
Nama : Tn. K
Umur : 42 Tahun
Alamat : Rejosari Karang Tengah
Pekerjaan : Tani
Agama : Islam
Hub.dg klien : Saudara Kandung
RIWAYAT KESEHATAN
Keluhan Utama
Anggota gerak sebelah kiri lemah
Selama sakit : Pasien makan 3x/hari dan habis ½ porsi dengan komposisi
sayur,lauk,buah-buahan,nasi dan minum air putih 6-7 gelas/hari ( 1200-1400 )
Pola Eliminasi
Sebelum sakit : Pasien BAB 1x/hari dengan kosistensi lunak,warna kuning,bau khas.
BAK 4-5x/hari,warna kekuning-kuningan dan bau khas.
Selama sakit : Pasien BAB 1x/hari dengan kosistensi lunak,warna kuning kecoklatan,bau
khas. BAK terpasang DC keluar 1000cc,warna kuning keruh dan bau khas.
Ideal Diri : Pasien mengatakan ingin segera sembuh dan dapat berkumpul lagi dengan
keluarga di rumah.
Harga Diri : Pasien mengatakan harga dirinya menurun karena penyakitnya. Tetapi
pasien tidak malu untuk berobat ke rumah sakit.
Peran Diri : Pasien seorang kepala rumah tangga dan berperan untuk menjaga keluarga.
Aktualisasi Diri : Pasien menerima keadaannya sekarang dan menganggap ini sebagai
ujian dari Tuhan.
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum
a. Penampilan : lemah
b. Kesadaran : Composmentis
Tanda-Tanda Vital
a. Tekanan Darah : 180/110 mmHg
b. R R : 24x/mnt
c. Nadi : 88x/mnt
d. Suhu : 37C
Kepala
c. Abdomen
I : Datar tidak ada lesi
P : Peristaltic usus terdengar
P : Tympani
A : Tidak ada nyeri tekan
Extrimitas
Superior : Tangan kiri terpasang infuse dan gerakannya terbatas
Inferior : Tidak ada odeme,akral hangat,tidak ada lesi,ada varises
DATA PENUNJANG
A. Data laboratoriuma
Hematology Normal
Hari /tanggal
Data focus
Problem
etiologi
22 juli 2009
J : 12 : 00
Ds : klien mengalami gangguan pola nutrisi
Do : klien terpasang selang NGT
Ketidak berdayaan memenuhi nutrisi sendiri
Penurunan fungsi pencernaan
22 juli 2009
J : 12 : 30
Ds : klien sadar, tidak mampu menggerakan anggota tubuh secara normal
Resiko cidera
Pemenuhan sensasi sekunder akibat melemahnya serkulasi otot.
IV. INTERVENSI
Hari / tgl
Tujuan
Intervensi
Rasional
22 juli 2009
J : 12 : 45
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1 x 24 jam diharapkan pemenuhan nutrisi
terpenuhi :
Kariteria hasil :
Ku : ku baik
Nutrisi terpenuhi
Memonitor ttv
Memonitor diit personde
Memonitor Ku pasien
Mengetahui kondisi pasien
Memberikan makanan lewat selang NGT
23 juli 2009J : 13.00
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1 x 24 jam di harapkan klien dapat bergerak
normal
kriteria hasil : ku baik dan anggota badan tidak lagi lemah.
Memonitor Ku pasien.
Memberikan gerakan untuk melatih kekuatan sendi.
Kolabirasi terapi
Melatih kekuatan sendi pasien
Membantu proses penyembuhan pasian.
V. IMPLEMENTASI
Hari / jam
Implementasi
Respon klien
Ttd
22 juli 2009
J : 13 : 15
Mengkaji pola makan klien
Memonitor Ku klien
S : klien di beri makan lewat NGT
O : mengetahui perkembangan pola makan klien
22 juli 2009
J : 13 : 30
Memonitor ttv klien
Mengsjarkan pasien gerakan untuk melatih kekuatan sendi (ROM)
S : klien bersedia di periksa
O : ttv klien di ketahui
S : klien bersedia dilakukan ROM
O : klien melakukan ROM
VI.EVALUASI
.
Hari / jam
Catatan perkembangan
Ttd
23 juli 2009
J : 12 : 30
S : pasien diberi makan lewat NGT
O : pasien terlihat tenang
A: masalah teratasi
P : pertahankan intervensi
23 juli 2009
J : 12 : 30
S : klien menggerakan anggota tubuhnya
O : klien terlihat menggerakan eksternita bawah
A : masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi
BAB IV
Insersi selanh NGT meliputi pemasangan selang plastic lunak melalui NGT ke lambung.
Selang mempunyai lumen berongga yang memungkinkan pembuangan secret gastric dan
pemasukan cairan ke dalam lambung.
1.LANGKAH PELAKSANAAN
A. PERSIAPAN ALAT
1. Selang NGT
2. Klem
3. Spuit 5cc
4. Stetoskop/gelas berisi air
5. Plester dan
6. Gunting
7. Kain kassa
8. Pelumas/jelly
9. Perlak/pengalas
10. Bengkok
11. Sarung tangan
B. PERSIAPAN PASIEN
1. Memberi salam dan menyapa paien
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
3. Menanyakan persetujuan dan kesiapam pasien
C. TAHAP KERJA
1. Melakukan pengecekan program terapi
1. Mencuci tangan
2. Menempatkan alat di deka pasien
3. Menjaga privacy
4. Mengatur posisi pasien dalam posisi yang paling nyaman (semi fowler)
5. Memakai sarung tangan
6. Membersihkan lubang hidung pasien
7. Memasang pengalas di atas dada
8. Mengukur panjang NGT dan memberi tanda (dari prosesus xipoideus ke hidung belok
ke daun telinga)
9. Mengolesi ujung NGT dengan jelly sesuai ukuran panjang NGT yang akan dipasang
10. Mengatur pasien pada posisi fleksi kepala dan masukkan perlahan ujung NGT
melalui hidung (bila pasien sadar menganjurkan pasien untuk menelan ludah berulang-
ulang)
11. Memastikan NGT masuk ke dalam lambung dengan cara menginspirasi NGT dengan
spuit atau memasukkan udara 10cc sambil diauskultasi di region lambung atau
memasukkan ke dalam gelas berisi air.
12. Menutup ujung NGT dengan spuit/klem disesuaikan dengan tujuan pemasangan
13. Melakukan fiksasi NGT di depan hidung dan pipi
TAHAP TERMINASI
BAB V
PENUTUP
KESIMPULAN
NGT adalah suatu selang yang dimasukkan melalui hidung sampai ke lambung untuk
memberikan nutrisi dan obat-obatan kepada klien yang tidak mampu untuk
mengkonsumsi makanan,cairan dan obat-obatan secara oral.
Dilakukan pada :
1. Pasien tidak sadar ( koma )
2. Pasien dengan masalah saluran pencernaan
3. Pasien yang tidak mampu menelan
4. Pasien pada pasca operasi pada mulut
· TUJUAN
1. Memasukkan makanan dan obat pasien yang tidak bias makan melalui mulit
2. Mencegah distensi gaster
3. Melakukan bilas lambung
4. Mengambil specimen asam lambung untuk diperiksa di laboratorium
· KEBIJAKAN
DAFTAR PUSTAKA
· http://en .wikipedia.org/wiki/Nasogastric_intibation
· http://dying.abaut.com/od/glossary/g/NG-tube.htm
· http://www.medterm.com/script/main/art.asp?artickley=9348
· Yuni Kusmiyati,SST.2007. Keterampilan Dasar Praktik Klinik Kebidanan
Yogyakarta.Fitramaya
· Potter, P.A, Perry, A.G,1996 Fundamentalsof nursing, St. Louis, Mosby Company
· Departemen Kesehatan RI, Dirjenyanmed,1991. Prosedur Perawatan Dasar, Direktorat
rumah sakit dan pendidikan
Diposkan oleh bidan_iva arfiana di 18.52
About Me
iva arfiana
semarang, jawa tengah, Indonesia
kuliah di akademi KEBIDANAN ISLAM AL-HIKMAH jepara
Lihat profil lengkapku