Anda di halaman 1dari 12

1.

1 Pengertian

Kapal peti kemas atau containership adalah kapal yang khusus digunakan untuk
mengangkut peti kemas yang standar.
Container yaitu kapal yang memuat muatan kotak berupa peti kemas dengan
ukuran tetap sesuai ketentuan. Pada countainer maka diberi inisial „M.V‟ (Motor
Vessel), contoh: M.V “Lica Maersk”. Kebanyakan banyak yang salah pengertian
antara container dan cargo, perbedaan dari container dan cargo adalah jika
container muatannya dimasukkan ke dalam peti, namun pada cargo muatannya
dimasukkan ke dalam tong, tanki, dan karung.

1.2 Keuntungan dan kerugian kapal peti kemas


 Keunggulan menggunakan Peti kemas:
1. Mampu meningkatkan kecepatan bongkar muat
2. Muatan tidak disentuh langsung pada saat perpindahan sarana angkut
3. Selama dalam perjalanan muatan lebih terlindungi
4. Pembungkus muatan tidak perlu sangat kuat
5. Dapat ditingkatkan ke arah otomatis

 Konsekuensi:
1. Membutuhkan modal besar untuk memulai
2. Membutuhkan sumber daya manusia dan manajer yang mempunyai
ketrampilan tinggi
3. Berpotensi terjadinya pengurangan tenaga
4. Pelabuhan yang dikunjungi kapal pengangkut petikemas lebih sedikit
5. Penguasaan pangsa pasar oleh perusahaan raksasa

1.3 Jenis-jenis kapal container


Kapal pengangkut kontainer dibagi menurut jenis muatannya menjadi :
 Full container ship adalah kapal yang semua muatanya berupa container.
Pada kapal full container baik di dalam ruang muat ataupun diluar ruang
muat semua berisi container.
 Semi container ship, kadang-kadang berfungsi mengangkut kontainer dan
sebagai General cargo ship. Pada kapal semi container maka di dalam
ruang muat biasanya berisi general cargo dan diluar akan diisi container.

1.4 Sistem angkut peti kemas


Peti kemas secara umum dapat digambarkan sebagai gudang yang dapat
dipindahkan, yang digunakan untuk mengangkut barang, merupakan
perangkat perdagangan dan sekaligus juga merupakan komponen dari sistem
pengangkutan. Oleh karena komoditi yang diperdagangkan dalam
perdagangan dunia jenisnya beraneka ragam, demikian juga arah
pengangkutan dan sarana penunjangnya berbeda-beda, maka jenis peti
kemas yang diperlukan bagi pengangkutan barang antar negarapun berbeda-
beda pula. Jenis peti kemas yang banyak digunakan dalam perdagangan
impor-ekspor adalah sebagai berikut :

1. Dry Cargo Container

Jenis peti kemas ini digunakan untuk mengangkut general cargo yang
terdiri dari berbagai jenis barang dagangan yang kering yang sudah
dikemas dan tidak memerlukan perlakuan atau penanganan khusus.
Umumnya memiliki ukuran 20-40 feet (standard)

2. Reefer Container.
Reefer container atau refrigerated container
Jenis peti kemas ini digunakan untuk mengangkut barang yang harus
dikapalkan dalam keadaan beku seperti ikan segar, daging hewan dll.
Container ini dilengkapi dengan pendingin agar muatan tetap terjaga
kesegarannya.

3. Bulk Container

Peti kemas ini digunakan untuk mengangkut muatan curah seperti beras,
gandum yang tidak dikemas. Konstruksinya tidak menggunakan pintu
seperti lazimnya, melainkan hanya bukaan kecil dibagian bawah belakang.
Untuk membongkar muatan curah, bagian depan peti kemas didongkrak
dan pintu/bukaan kecil dibuka supaya muatan meluncur keluar. Pada
pemuatanya, barang dicurahkan melalui bukaan yang berada pada atap
peti kemas.

4. Open-side Container.

Peti kemas ini pintunya disamping, memanjang sepanjang peti kemas,


tidak diberi pintu melainkan hanya terpal saja guna melindungi muatan
dari pengaruh cuaca. Penggunaanya untuk pengapalan muatan tertentu
yang tidak dapat atau sulit dimasukkan dari pintu yang biasa.

5. Soft Top Container.

Jenis peti kemas ini terbuka pada bagian atasnya, dari mana muatan
diletakkan ke dalam peti kemas dan diambil dari sana
pada pembongkaranya. Bagian atas tersebut biasanya ditutup dengan
terpal, untuk melindungi muatan terhadap pengaruh cuaca.

6. Open Top, Open Side Container.

Peti kemas ini bagian atas dan sisi-sisinya terbuka, jadi hanya berupa
geladak dengan empat tiang sudut dan empat set lubang untuk
memasukkan locking pin. Penggunaanya untuk pengapalan barang berat
yang tidak perlu mendapat perlindungan terhadap
pengaruh cuaca.

7. Flat Rack Container

Peti kemas ini hanya terdiri dari landasan (plat form) saja, dan
penggunaanya untuk pengapalan barang berat yang ukuranya sedikit
melebihi luas peti kemas. Di kapal kontainer ini dikapal pemuatanya
diletakkan diatas geladak.
h. Tank Container Jenis peti kemas ini berupa tanki baja berkapasitas
4.000 galon ( 15.140 liter) yang dibangun di dalam kerangka peti kemas,
mirip seperti tanki yang dimasukkan kedalam peti kemas jenis open top-
open side. Tank Container digunakan untuk mengapalkan bahan kimia
atau bahan cair lainya. Container ini digunakan untuk mengangkut
kendaraan.

1.5 Bongkar muat kapal container


Bongkar muat pada kapal container sangat bergantung dari jenis kapal
container tersebut dan tempat pelabuhan yang dituju kapal. Bongkar muat
container dilakukan khusus pada pelabuhan yang telah disediakan fasilitas
Gantry Crane.Berikut ini adalah tahap-tahap bongkar-muat pada salah satu
pelabuhan terminal peti kemas di Indonesia :
 Pelayanan Discharge Peti Kemas Internasional

1. Pengguna jasa
Mengajukan permohonan :
- Master Cable
- C.V.I.A.
- Statement of Fact
- Import Summary List / Baplie / EDI
- Dangerous Cargo List
- Ijin SYAHBANDAR
- Crane Squence List
- General Plan Discharging
- Bay Plan Discharging
- Manifest
- Reefer List
- Special Cargo List.

2. Yard and berth planning


Menerima dokumen dari Pengguna Jasa serta meneliti
kelengkapan dokumennya untuk selanjutnya membuat daftar rencana
meeting dengan Perusahaan Pelayaran.

3. Yard and berth planning


Bersama dengan Equipment Departement mengadakan MEETING
harian dengan Perusahaan Pelayaran untuk menentukan jadwal kerja
kegiatan Bongkar Muat.

1.6 Ukuran peti kemas


1. Container 20’ Dry Freight (20 feet)
 Ukuran luar : 20’ (p) x 8’ (l) x 8’ 6” (t)
: 6.058 x 2.438 x 2.591 mAtau

 Ukuran dalam : 5.919 x 2.340 x 2.380 m

 Kapasitas : Cubic Capacity : 33 Cbm

 Pay Load : 22.1 ton

2. Container 40’ Dry Freight (40 feet)


 Ukuran luar : 40’ (p) x 8’ (l) x 8’ 6” (t) Atau : 12.192 x 2.438 x
2.591 m

 Ukuran dalam : 12.045 x 2.309 x 2.379 m

 Kapasitas : Cubic Capacity : 67,3 Cbm

 Pay Load : 27,396 ton

3. Container 40’ High Cube Dry


 Ukuran luar : 40’ (p) x 8’ (l) x 9’ 6” (t) Atau : 12.192 x 2.438 x
2.926 m
 Ukuran dalam : 12.045 x 2.347 x 2.684 m

 Kapasitas : Cubic Capacity : 76 Cbm

 Pay Load : 29,6 ton

Ukuran muatan dalam pembongkaran/pemuatan kapal peti kemas


dinyatakan dalam TEU (twenty foot equivalent unit). Oleh karena ukuran
standar dari peti kemas dimulai dari panjang 20 feet, maka satu peti kemas
20’ dinyatakan sebagai 1 TEU dan peti kemas 40’ dinyatakan sebagai 2 TEU
atau sering juga dinyatakan delam FEU (fourty foot equivalent unit).

1.7 Cara pengapalan barang dengan peti kemas


 Menurut penggunaan ruang peti kemas
a. Full Container Load (FCL) artinya satu contaIner hanya memuat
barang-barang dari satu pengirim (SHIPPER) dan penerima barang
(CONSIGNEE)
b. Less than Container Load (LCL) artinya satu container memuat
barang-barang dari lebih dari satu pengirim (SHIPPER) atau lebih dari
satu penerima barang (CONSIGNEE)

 Menurut lokasi penerimaan/penyerahan barang


a. Container Yard (CY) yaitu lokasi tempat penumpukan petikemas
b. Container Freight Station (CFS) yaitu lokasi tempat pengepakan dan
pembongkaran isi dari Petikemas.

 MENURUT BATAS LOKASI PENGGUNAAN PETIKEMAS


a. Dari pintu pengirim ke pintu penerima (Door to door)

b. Dari pintu ke pelabuhan tujuan (Door to port)


c. Dari pelabuhan muat hingga pelabuhan bongkar (Port to port)

d. Dari pelabuhan muat higga ke pintu penerima (Port to door)

1.8 Sistem penutupan palka pada kapal container


Ada beberapa macam sistem penutupan palkah yang biasa digunakan
pada kapal kontainer, diantaranya :

a. Hidraulic Folding Hatch Covers


Sistem penutupan ini merupakan solusi ideal untuk kapal yang
memiliki palkah panjang, ruangan penyimpanan yang pendek untuk
papan penutup palkah, dan pengoperasian eksternal. Sistem ini
dioperasikan dengan silinder hidrolik dan crocodile arm.

Keuntungan dari penutup palkah ini adalah :

 Lebih cepat dalam membuka atau menutup dibandingkan dengan


penutup palkah lainnya.
 Penutup palkah dapat menutupi seluruh bagian palkah pada kapal
(tidak ada sekat yang menghalangi).
 Lebih mudah dikendalikan (khususnya pada cuaca buruk).

Kerugian dari penutup palkah ini adalah :

 Memerlukan banyak biaya tambahan.


 Sistem hidraulik yang mudah rusak.
 Mudah rusak disebabkan oleh derek (crane) pelabuhan karena
penempatannya yang terlalu tinggi.

b. Single Flap Hatch Covers


Sistem ini dapat digunakan untuk menyuplai kontainer yang
memiliki panjang lebih dari 40 ft. Cara kerja sistemnya adalah penutup
palkah dibuka dan ditutup secara vertikal dengan menggunakan pompa
hidrolik.

c. Lift-On Lift-Off Hatch Covers


Sistem ini baik untuk mengakomodasi muatan kontainer yang
lebih besar. Cara kerjanya adalah penutup palkah dibuka dengan
menggunakan crane kemudian penutup palka yang telah diangkat tadi
ditumpuk di atas penutup palka lainnya.keuntungan dari sistem ini adalah
Penutup palka dapat dibuka sesuai dengan keperluan.
d. Piggy Back Hatch Cover
Cara lain dalam membuka dan menutup palkah adalah dengan
menggeser penutup palkah ke haluan dan ke buritan (fore-and-aft rolling
pontoon system) yang disebut dengan Piggy Back. Sistem kerjanya adalah
dengan mengangkat salah satu penutup palkah dengan pompa hidraulik
dengan tinggi tertentu kemudian digeser ke penutup palkah yang lain
sehingga penutup palkah yang berada di bawah (lower cover) pada nomer
1 tertutupi oleh penutup palkah yang diangkat tadi (upper cover) pada
nomer 2 kemudian kedua penutup palka itu ditumpuk dan digeser
dengan penggerak elektrik yang berada di bawah pontoon.

e. Open Cargo Holds (No Hatch-covers)


Beberapa kapal kontainer memiliki palkah (hold) namun tidak
memiliki penutup palkah (hatch-covers) kapal ini sering disebut open-
hatch-ships. Pada umumnya, palkah dilengkapi dengan pompa pada
lambung kapal untuk menanggulangi air yang masuk ke dalam palka. Air
yang masuk pada umumnya bukan karena gelombang yang besar namun
terlebih pada hujan.

1.9 pengikatan pada container


pada container pengikatan harus sesuai standard dan menggunakan
pengikat baja dengan berbagai alat yang disesuaikan.
Cara pengikatan container ada dua yaitu
 cara pengikatan vertical

 cara pengikatan diagonal

1.10 Perlengkapan-perlengkapan pada container


 Twist lock
 Lashing

 Spacer stacker

 Stacker

 Twist lock

 Double stacker

 Corner eye pad


 Side stack thrust

 Bridge fitting

1.11 Test uji pada kapal container


1. Visual inspection
Adalah pengecekan atau uji tes terhadap kapal container dengan
cara dilihat dengan kasat mata
2. Dimensi
Adalah uji atau tes terhadap kapal container dengan
mempertimbangkan kebenaran dari dimensi dan adanya tempat
pengunci yang harus pas
3. Berat
Adalah uji atau tes terhadap kapal container untuk melihat
kebenaran atau kesesuaian berat dari suatu container
4. Kekuatan
Adalah uji atau tes terhadap kapal container yang melihat segi
kekuatan dari suatu container
5. Kekedapan
Adalah suatu uji atau tes terhadap kapal container untuk melihat
suatu container dapat tahan atau tidak terhadap cuaca

Anda mungkin juga menyukai