Anda di halaman 1dari 2

( Manager Program Komunitas Berdaya Indonesia dan Pengurus KOHATI PB HMI 2016-

2018)

“Banyak hal yang kurang di Tahun kemarin”. Kata-kata ini merupakan contoh dari hal yang
bermakna refleksi di dalamnya, yaitu kata dalam bahasa Indonesia berarti ada hal yang tidak
optimal yang dilalui di tahun ini dan harus di maksimalkan di tahun yang akan datang. Dalam
kamus besar bahasa Indonesia menyebutkan bahwa arti dari kata kata “Refleksi “ adalah
gerakan, pantulan di luar kemauan (kesadaran) sebagai jawaban suatu hal atau kegiatan yang
datang dari luar. Adapun refleksi diri adalah sebuah proses melihat kembali pengalaman yang
telah dijalani untuk dapat menarik lessons learned / learning issues bagi diri sendiri dan
dilanjutkan dengan penyusunan sebuah action plan untuk mengurangi kesenjangan (gap) yang
masih ada antara harapan dan kenyataan.

Banyak hal yang terjadi, dan banyak kondisi yang telah kita jalani dalam mengarungi samudra
kehidupan ini. Mulai dari bangun tidur hingga akan tertidur kembali. Manusia hidup di dunia ini
tidak terlepas dari takdir dari Sang Maha Empunya Takdir. Ketika kamu mempunyai impian
yang memang belum kamu capai pada tahun ini guys, maka pada saat inilah kamu harus dapat
menyadari bahwa apakah usahamu untuk mencapai mimpimu sudah maksimal? Apakah langkah
yang kamu tempuh dan jalani sudah mengarahkan pada impianmu itu? Atau bahkan sebaliknya.
Karena setiap proses pasti tidak akan menghianati hasil bukan?

Setiap kita memasuki awal tahun, kita sering mengatakan bahwa resolusi tahun ini adalah
melanjutkan resolusi dari tahun kemarin. Ini menjadi kata-kata yang sering kita dengar di telinga
yang di ucapkan oleh manusia di dunia ini. Padahal, tidakkah kita teringat akan hadist Nabi
Muhammad SAW yang mengatakan bahwa “ Manusia yang merugi adalah manusia yang
menjalani hari ini sama dengan hari kemarin “ disini jelaslah bahwa islam mengajarkan kepada
kita untuk berusaha dengan sungguh-sungguh agar hari perhari atau hari esok lebih baik dari
pada hari ini. Kita tidak diajarkan untuk bermalas-malasan dan berpangku tangan. Dikutip dari
pidatonya Jokowi (Presiden Republik Indonesia) pada saat Ulang Tahun Kemerdekaan yang ke
70 yaitu “Kerja, Kerja dan Kerja”. Disini dapat diartikan bahwa hidup itu mengajarkan kita
kedinamisan dan harapan untuk menjadi yang lebih baik melalui kerja nyata dalam mencapai
kehidupan yang lebih baik ke depan.

Satu pertanyaan dalam diri kita apabila akhir tahun tiba yaitu “ Kamu Sudah Sampai Dimana?”.
Sebagai contoh ketika seseorang bepergian satu hari penuh untuk mencapai tujuannya mulai dari
berangkat pukul 6 (enam) pagi, apakah tepat pada pukul 6 (enam) sore dia telah tiba di tujuan
yang ia inginkan? Ketika jawaban nya adalah TIDAK. Maka ada faktor-faktor yang harus kita
lihat yang menyebabkan seseorang terlambat sampai ke tujuan baik itu karena faktor internal
maupun eksternal seperti transportasi yang ia tumpangi mogok di jalan , atau apakah dia lalai di
terminal yang menyebabkan ketinggalan bus dan diharuskan menunggu beberapa jam lagi untuk
bus rute selanjutnya, atau bahkan ketinggalan tiket keberangkatan?

Sebagai manusia yang mempunyai akal dan keistimewaan. Kita dituntut harus
mengidentifikasikan Internal factor dalam diri kita adalah sesuatu yang terjadi akibat dari hasil
perbuatan kita sendiri. Sedangkan external factor adalah hal yang terjadi dipengaruhi oleh orang
lain yang ada di luar kita. Seperti yang telah disebutkan di atas yaitu lalai yang merupakan
internal factor. Kelalaian adalah hasil dari ulah si fulan yang menyebabkan ia terlambat dan lain
halnya dengan pengoperasian dari transportasi itu tidak maksimal (berhenti di tengah
perjalanan). Hal ini mengajak kita untuk mengetahui bahwa dalam hidup ini, kita harus
mengetahui apa yang terjadi pada kita saat ini dan harus belajar memperbaiki dimasa yang akan
datang dengan belajar. Karena fungsi dari refleksi sendiri adalah untuk membangunkan kembali
Macan Tidur yang ada dalam diri kita dan mengoptimalkan sel-sel yang nonactive menjadi
active kembali hingga perubahan iitu ada dan menjadi nyata di kehidupan kita yang akan datang.
Karena Tuhan tidak akan mengubah nasib suatu kaum hingga kaum itu sendiri yang
mengubahnya dengan belajar yang nyata dan berkarya yang sungguh sungguh untuk perubahan
ke arah yang lebih baik.

Syamsu Mappa menjelaskan bahwa belajar merupakan salah satu kebutuhan hidup manusia yang
vital dalam usahanya untuk mempertahankan hidup dan mengembangkan dirinya dalam
kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Dirasakannya belajar sebagai suatu kebutuhan yang
vital karena semakin pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang menimbulkan
berbagai perubahan yang melanda segenap aspek kehidupan dan penghidupan manusia, karena
tanpa belajar, manusia akan menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan tuntutan hidup,
kehidupan dan penghidupan yang senatiasa berubah. Dengan demikian belajar merupakan suatu
kebutuhan yang dirasakan sebagai keharusan untuk dipenuhi sepanjang usia manusia sejak lahir
hingga akhir hayatnya. Hal ini sangat sesuai dengan hadist rasulullah yaitu Belajarlah dari
ayunan sampai ke liang lahat “ Learning from the cradle to the pit ”.

Nah, setelah kita mengetahui penyebab dari ketertinggalan kita. Maka kita harus kita kaji ulang
kembali atau remind bahwa apakah jalan yang kita tempuh menuju impian itu sudah benar.
Apabila belum benar, maka kita harus kembali meluruskan niat dan mengambil jalan yang
berbeda dengan tujuan yang sama “ Other Way In Same Purpose” dan Reschedule kembali
action – action yang masih tertunda. Oleh karena itu kita harus belajar dari pengalaman, karena
pengalaman adalah guru yang terbaik. “Experience is the best teacher”.

Marilah kita merenung sejenak. Membuka kembali lembaran lembaran yang pernah kita lukis
akan semua janji diri kita sendiri. Apakah semua janji itu sudah kita penuhi. Kita tentunya sering
menepati janji dengan hati yang riang pada orang lain, namun hal yang paling sulit adalah
menepati janji pada diri kita sendiri. Karena melawan kekurangan diri itu sungguh lebih sulit
daripada melawan musuh yang ada di luar diri kita. Semoga saja aku dan kamu guys sudah
berada pada posisi yang yang semestinya. Tetaplah berusaha dan berdoa “Ora et La Bora” Salam
sukses !!! Never Give Up. Happy New Year 2017. I hope you will be better in the future (*)

Anda mungkin juga menyukai