Anda di halaman 1dari 6

PEMBAHASAN

A. Tujuan, Jenis, dan Manfaat Pengungkapan


a. Tujuan Pengungkapan

Adapun tujuan dari pengungkapan yaitu: (1) Untuk menguraikan hal-hal yang diakui
dan memberikan pengukuran yang relevan atas hal-hal tersebut di luar pengukuran yang
digunakan dalam laporan keuangan, (2) Untuk menguraikan hal-hal yang diakui dan untuk
memberikan pengukuran yang bermanfaat, (3) Untuk memberikan informasi yang akan
membantu investor dan kreditur menilai resiko dan potensial dari hal-hal yang diakui dan tidak
diakui, (4) Untuk memberikan informasi penting yang memungkinkan para pengguna laporan
keuangan untuk melakukan perbandingan dalam satu tahun dan diantara beberapa tahun, (5)
Untuk memberikan informasi mengenai arus kas atau keluar dari masa depan, dan (6) Untuk
membantu para investor menilai pengembalian dari investasi mereka.

b. Jenis Pengungkapan

Jenis pengungkapan yang digunakan perusahaan untuk memberikan informasi kepada


stakeholders, yaitu:

1) Pengungkapan Wajib merupakan pengungkapan informasi yang diharuskan oleh


peraturan yang berlaku, dalam hal ini peraturan dikeluarkan oleh Badan Pengawas
Pasar Modal.
2) Pengungkapan Sukarela merupakan pengungkapan informasi yang dilakukan secara
sukarela oleh perusahaan tanpa diharuskan oleh peraturan yang berlaku.
c. Manfaat Pengungkapan

Pengungkapan oleh perusahaan bermanfaat untuk beberapa kepentingan yaitu oleh


perusahaan pencari laba (profit making interpreise) berdasarkan pada tiga kategori
kepentingan yaitu (1) manfaat bagi kepentingan perusahaan adalah dapat diperoleh biaya
modal yang lebih rendah yang berkaitan dengan berkurangnya resiko informasi bagi investor
dan kreditur, (2) bagi investor pengungkapan bermanfaat untuk mengurangi resiko informasi
berupa pengurangan kesalahan pembuatan keputusan investasi, dan (3) bagi kepentingan
nasional, yaitu berupa adanya biaya modal perusahaan yang rendah dan berkurangnya risiko
informasi yang dihadapi investor.
B. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Pengertian CSR, Manfaat CSR, dan Kegiatan
CSR)
a. Pengertian CSR

Corporate social responsibility (CSR) menurut World Business Council on Sustainable


Development (WBCSD) adalah suatu komitmen dari perusahaan untuk melaksanakan etika
keperilakuan (behavioural ethics) dan berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi yang
berkelanjutan (sustainable economic development). Jadi dapat disimpulkan bahwa CSR adalah
suatu bentuk tanggung jawab dari perusahaan terhadap seluruh pemangku kepentingannya
(konsumen, karyawan, pemegang saham, komunitas, dan lingkungan dalam segala aspek
operasional perusahaan) yang mencakup aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan yang dalam
melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya pada tingkat keuntungan.

b. Manfaat CSR

Empat manfaat yang diperoleh perusahaan jika mengimplementasikan corporate social


responsibility, yaitu: (1) Keberadaan perusahaan dapat tumbuh dan berkelanjutan, (2)
Perusahaan lebih mudah memperoleh akses terhadap capital (modal), (3) Perusahaan dapat
mempertahankan sumber daya manusia yang berkualitas, dan (4) Perusahaan dapat
meningkatkan pengambilan keputusan pada hal-hal yang kritis dan mempermudah
pengelolaan manajemen risiko.

c. Kegiatan CSR

Kegiatan corporate social responsibility (CSR) akan menjamin keberlanjutan bisnis


yang dilakukan. Hal ini disebabkan karena menurunnya gangguan sosial yang sering terjadi
akibat pencemaran lingkungan, bahkan dapat menumbuhkan dukungan atau pembelaan
masyarakat setempat.

C. Transparansi dan Profesional


a. Transparansi

Dalam istilah transparan (transparency) mengandung nilai akuntabilitas, bertanggung


jawab, keterbukaan, dan auditable. Karyawan dan pimpinan perusahaan diharapkan dapat
berperilaku penuh rasa tanggung jawab, terbuka, serta dapat mempertanggungjawabkan

1
kinerjanya kepada pihak-pihak berwenang. Transparan berarti segala kegiatan yang
dilaksanakan dan informasi yang dimiliki dapat diketahui dan diawasai oleh pihak lain yang
berwenang.

b. Profesional

Dalam istilah profesional (professionalism) mengandung tiga nilai, yaitu: nilai


kepatuhan, kapabilitas, serta kemampuan. Bersikap profesional berarti memiliki tekad bekerja
secara sungguh-sungguh untuk memberikan hasil kinerja terbaik dengan mengerahkan
segenap kompetensi yang dimiliki secara optimal.

D. Budaya Perusahaan

Budaya perusahaan (corporate culture) adalah kumpulan nilai-nilai (values) dan unsur-unsur yang
menentukan identitas dan perilaku suatu organisasi perusahaan.

1. Falsafah Perusahaan

Falsafah perusahaan (company philosophy) merupakan nilai-nilai yang sudah disepakati


bersama dan menjadi pandangan hidup serta pedoman dasar setiap karyawan di dalam
mengemban tugas masing-masing. Andrew E.B. Tani, konsultan SDM ternama, menyatakan
bahwa budaya perusahaan adalah sumber kekuatan perusahaan.

2. Nilai-nilai Budaya

Nilai budaya adalah sesuatu yang dimiliki, dianut, dan dipercayai bersama oleh seluruh
karyawan perusahaan yang tercemin pada norma perilaku dalam aktivitas sehari-hari.
Pengertian nilai-nilai budaya yang dipraktikkan oleh perusahaan adalah sebagai berikut:

1) Kerja Keras, Disiplin dan Integritas

Nilai kerja keras merupakan suatu usaha bersungguh-sungguh tanpa melakukan


penundaan waktu. Disiplin memiliki arti menepati janji yang telah disanggupi, menepati
kesepakatan bersama, serta dapat dijadikan teladan yang baik.

2) Integritas dan Pembelajar

Nilai integritas ini ditunjukkan dari sikap yang secara konsisten menunjukkan
kejujuran, kesesuaian antara perkataan dan tindakan, serta penuh rasa tanggung jawab
2
terhadap pengelolaan perusahaan. Nilai pembelajar ditunjukkan dari sikap untuk mengikuti
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta bersedia menjalani Pendidikan
profesi berkelanjutan (PPL) sesuai bidang masing-masing.

3) Kerja Sama dan Saling Menghargai

Nilai kerja sama ditunjukkan dengan kesediaan untuk memberi dan menerima
kontribusi dari dan/atau kepada sesama karyawan, atasan, atau pihak lain yang terkait
untuk mencaoai visi dan misi perusahaan. Nilai saling menghargai ditunjukkan dengan
penghargaan terhadap individu, tugas, dan tanggung jawab pihak lain.

4) Inovatif, Terampil dan Bersih

Nilai inovatif ditunjukkan dengan penuh gagasan (kreatif), aktif, dan menyukai
tantangan. Sedangkan nilai terampil ditunjukkan mengenai pekerjaan, cepat, tanggap, dan
akurat. Dan nilai bersih (clean) ditunjukkan dengan transparan dalam pengelolaan dan
terpercaya di mata masyarakat dan stakeholder lainnya.

Hubungan GCG dengan Budaya Perusahaan

Djoko Santoso Moeljono, mantan CEO Bank BRI, menyatakan bahwa sebelum suatu
perusahaan menerapkan GCG sebaiknya perusahaan tersebut menerapkan terlebih dahulu nilai-
nilai yang terkandung dalam budaya perusahaan (corporate culture) yang dianutnya. GCG dapat
berjalan apabila individu-individu dalam perusahaan secara internal mempunyai sistem nilai
(value system) yang mendorong mereka untuk menerima, mendukung, dan melaksanakan GCG.

E. Pelanggaran Etika Bisnis


1. GCG dan Ajaran Agama

Dimensi moral dari penerapan GCG, antara lain terletak pada prinsip akuntabilitas
(accountability), prinsip pertanggungjawaban (responsibilities), prinsip keterbukaan
(transparency), dan prinsip kewajaran (fairness).

2. GCG dan Spiritual Company

Menurut Gede Prama, GCG merupakan fondasi dari spiritual company. Lima manfaat
yang dapat diperoleh perusahaan apabila menjalankan aspek spiritualitas dalam bisnis adalah

3
sebagai berikut: 1) Perusahaan terhindar dari kecurangan (fraud) yang sangat merugikan
berbagi pihak yang dapat membangkritan kebangkrutan, 2) Produktivitas dan kinerja
perusahaan menjadi meningkat, 3) Suasana kerja menjadi harmonis, 4) Citra (image) positif
perusahaan menjadi meningkat, dan 5) Perusahaan menjadi tumbuh dan berkembang secara
berkesinambungan (sustainable company).

3. GCG di Lembaga Keuangan Islam

Dalam forum IFSB tersebut telah disepakati bahwa pemahaman terhadap nilai-nilai
GCG yang bernilai islami oleh industri jasa keuangan islam akan berdampak pada tercapainya
3 tujuan penerapan GCG sebagai berikut: (1) Semakin meningkatnya kepercayaan publik
kepada lembaga keuangan islam, (2) Pertumbuhan industri jasa keuangan islam dan stabilitas
sistem keuangan secara keseluruhan akan senantiasa terpelihara, dan (3) Keberhasilan industri
jasa keuangan Islam dalam menerapkan GCG akan menempatkan lembaga keuangan Islam
pada level of playing field yang sejajar dengan lembaga keuangan internasional lainnya.

F. Peranan dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan: Starbucks Responsibility


a. Peranan CSR Perusahaan Starbucks

Pada perusahaan ini meluncurkan program-program yang mendukung kesejahteraan


petani kopi seperti kondisi kerja yang baik, kesejahteraan para petani kopi, upah sesuai yang
akan diverifikasi oleh tim yang sudah ditunjuk oleh Starbucks. Starbucks berkomitmen 100%
supply kopi yang digunakan harus melalui ethical sourcing. Sehingga melalui CSR,
perusahaan Starbucks dapat meningkatkan citra perusahaannya dan mempertahankan posisi
merek perusahaan di dalam masyarakat.

b. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Starbucks

CSR Starbucks memiliki tata kelola yang baik, perilaku etis dan tanggung jawab sosial
dalam menjalankan bisnisnya. Starbucks fokus dalam mempertahankan hubungan antara para
pemangku kepentingan dan perusahaan mereka. Starbucks juga telah mendorong untuk
menciptakan dan meningkatkan jumlah pemegang saham. Selain itu Starbucks membuat
pendekatan untuk CSR sebagai pembeda kompetitif.

4
DAFTAR PUSTAKA

Amerta. (2014). Kegiatan CSR yang Bermanfaat Bagi Masyarakat. Dikutip pada tanggal 12
November 2019, dari http://www.amerta.id/2014/02/16/431/kegiatan-csr-yang-
bermanfaat-bagi-masyarakat.php.

Aula, Mia. (2016). Analisis CSR Starbucks Coffe Indonesia. Dikutip 12 November 2019, dari
https://auliamia.wordpress.com/2016/10/08/analisis-csr-starbucks-coffee-indonesia/.

Brian, Rio. (2019). Pengertian CSR Menurut Para Ahli, Manfaat, dan Fungsi CSR serta
Contohnya. Dikutip 13 November 2019, dari https://www.maxmanroe.com/pengertian-
csr.html.

Effendi, Muh. Arief. 2009. The Power of Good Corporate Governance: Teori dan Implementasi.
Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

Nurbawa, Roman. (2012). Pengertian Jenis dan Manfaat Disclosure Pengungkapan Laporan
Keuangan. Dikutip pada tanggal 12 November 2019, dari
https://romannurbawastore.wordpress.com/2012/05/08/pengertian-jenis-dan-manfaat-
disclosure-pengungkapan-laporan-keuangan/.

Purnami, Ni Luh Junia. (2015). Etika dan Tanggung Jawab Perusahaan Starbucks. Dikutip 12
November 2019, dari https://purnamiap.blogspot.com/etika-dan-tanggung-jawab-
perusahaan-starbucks/.

Anda mungkin juga menyukai