SRI RAHAYU
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke-hadirat Allah SWT karena atas berkat rahmat dan
karunia-Nyalah, makalah ini dapat terselesaikan dengan baik tepat pada waktunya. Penulisan
makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan.
Dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan baik pada
teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang penulis miliki. Untuk itu
kritik dan saran dari semua pihak sangat diharapkan demi penyempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat walau sedikit untuk menambah ilmu pengetahuan kita
semua.
Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada berbagai pihak yang
membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan 2
D. Manfaat 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan 23
B. Saran 23
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
rakyat. Sistem pemerintahan mempunyai fondasi yang kuat dimana tidak bisa diubah
dan menjadi statis. Jika suatu pemerintahan mempunya sistem pemerintahan yang statis,
absolut maka hal itu akan berlangsung selama-lamanya hingga adanya desakan kaum
masyarakat bisa ikut turut andil dalam pembangunan sistem pemerintahan tersebut.
Hingga saat ini hanya sedikit negara yang bisa mempraktikkan sistem pemerintahan itu
secara menyeluruh.
menjalankan roda pemerintahan guna menjaga kestabilan negara dalam waktu relatif
lama dan mencegah adanya perilaku reaksioner maupun radikal dari rakyatnya itu
sendiri.
4
B. Rumusan Masalah
Masalah yang dapat kita rumuskan dari latar belakang di atas adalah sebagai berikut:
C. Tujuan
D. Manfaat
5
BAB II
PEMBAHASAN
Istilah sistem pemerintahan berasal dari gabungan dua kata sistem dan
pemerintahan. Kata sistem merupakan terjemahan dari kata sistem (bahasa Inggris)
yang berarti susunan, tatanan, jaringan, atau cara. Sedangkan Pemerintahan berasal
dari kata pemerintah, dan yang berasal dari kata perintah. kata-kata itu berarti:
Negara.
Maka dalam arti yang luas, pemerintahan adalah perbuatan memerintah yang
dalam rangka mencapai tujuan penyelenggaraan negara. Dalam arti yang sempit,
pemerintahan diartikan sebagai suatu tatanan utuh yang terdiri atas berbagai
mencapaian tujuan dan fungsi pemerintahan. Kekuasaan dalam suatu Negara menurut
6
adanya lembaga-lembaga negara, hubungan antar lembaga negara, dan bekerjanya
Tujuan pemerintahan negara pada umumnya didasarkan pada cita-cita atau tujuan
dalam satu sistem pemerintahan Indonesia bekerja secara bersama dan saling
akan dipimpin oleh seorang menteri. Apabila semua menteri yang ada tersebut
dikoordinir oleh seorang perdana menteri maka dapat disebut dewan menteri/cabinet.
1) Kabinet Presidensial
sebagai perdana menteri sehingga para menteri tidak bertanggung jawab kepada
7
2) Kabinet Ministrial
Eropa Barat.
dibagi menjadi tiga, yaitu kabinet koalisi, kabinet nasional, dan kabinet partai.
parlemen/DPR.
1. Sistem Parlementer
8
presiden berwenang terhadap jalannya pemerintahan, namun dalam sistem
9
o Kabinet dapat mengendalikan parlemen. Hal itu terjadi apabila para anggota
kabinet adalah anggota parlemen dan berasal dari partai meyoritas. Karena
pengaruh mereka yang besar diparlemen dan partai, anggota kabinet dapat
mengusai parlemen.
o Parlemen menjadi tempat kaderisasi bagi jabatan-jabatan eksekutif.
Pengalaman mereka menjadi anggota parlemen dimanfaatkan dan manjadi
bekal penting untuk menjadi menteri atau jabatan eksekutif lainnya.
2. Sistem Presidensial
negara, dan terlibat masalah kriminal, posisi presiden bisa dijatuhkan. Bila ia
10
Kelebihan Sistem Pemerintahan Presidensial:
11
Ir. Soekarno & Mohammad Hatta
(13 Juli 1949 27 - Desember 1949)
sistematika dari sejak pembentukan UUD 1945 (BPUPKI) yang dijadikan dasar
dari Batang tubuh dan Penjelasan Resmi dari UUD 1945 bahwa negara Republik
Pada bagian Batang Tubuh UUD 1945 terdapat dalam pasal 4 ayat 1 yang
Pada Penjelasan Resmi UUD 1945, pada awal dibentuknya UUD 1945
yang ditetapkan 18 Agustus 1945 oleh PPKI dapat kita jumpai adanya penegasan
12
Adapun lembaga negara menurut UUD 1945 periode 18 Agustus 1945
adalah 1. MPR, 2. DPR, 3. Presiden dan Wk. Presiden, 4. MA, 5. BPK, 6. DPA.
salah satu faktor yang memicu perubahan sistem pemerintahan dari presidensial
menjadi parlementer. Gelagat ini sudah terbaca oleh pihak Republik Indonesia,
Soekarno sebagai kepala pemerintahan republik diganti oleh Sultan Sjahrir yang
seorang sosialis dianggap sebagai figur yang tepat untuk dijadikan ujung tombak
1945, terjadi pembagian kekuasaan dalam dua badan, yaitu kekuasaan legislatif
Republik Indonesia Serikat 1949 (KRIS 1949). UUD ini terdiri dari Mukadimah,
197 pasal dan 1 lampiran. Dalam pasal 1 ayat 1 disebutkan bahwa Republik
13
Indonesia yang Serikat yang merdeka dan berdaulat ialah suatu negara hukum
Senat sesuai dengan pasal 1 ayat 2 Konstitusi RIS 1949, Badan pemegang
menyangkut hal-hal yang khusus mengenai satu, beberapa atau semua negara
bagian atau bagiannya. Mengatur pula hubungan khusus antara negara RIS dengan
daerah-daerah yang tersebut dalam pasal 2 dan pasal 127 a. Pembuatan undang-
undang tanpa Senat tetapi hanya dilakukan oleh pemerintah dan DPR merupakan
(pasal 118 ayat 2), sistem pemerintahan yang dianutnya adalah sistem
parlemen (DPR), dan apabila pertanggung jawabannya itu tidak diterima oleh
parlemen atau DPR, maka kabinet secara perseorangan atau secara bersama-sama
harus mengundurkan diri atau membubarkan diri, jadi kedudukan kabinet sangat
dipimpin oleh Drs. Moh. Hatta, Delegasi BFO (Bijeenkomst voor Federale
Overleg) dipimpin oleh Sultan Hamid Alkadrie dan delegasi Belanda dipimpin
14
Adapun tujuan diadakannya KMB tersebut itu ialah untuk meyelesaikan
persengketaan Indonesia dan Belanda selekas-lekasnya dengan cara yang adil dan
pengakuan kedaulatan yang nyata, penuh dan tanpa syarat kepada Republik
Salah satu keputusan pokok KMB ialah bahwa kerajaan Belanda mengakui
kedaulatan Indonesia sepenuhnya tanpa syarat dan tidak dapat dicabut kembali
konstitusi itu jauh menyimpang dari cita-cita Indonesia yang berideologi pancasila
dalam 16 negara bagian, yaitu 7 negara bagian dan 9 buah satuan kenegaraan
adalah perubahan kata- kata dari kelima sila pancasila. Inilah yang kemudian
yang membuka jalan bagi penafsiran pancasila secara bebas dan sesuka hati
15
hingga menjadi sumber segala penyelewengan didalam sejarah
ketatanegaraan Indonesia.
1950, hal tersebut ditegaskan dalam pasal 1 ayat 1 UUDS 1950 yang berbunyi
“ Republik Indonesia yang merdeka dan berdaulat ialah suatu negara hukum yang
kemerdekaan kami itu dalam suatu piagam negara yang berbentuk Republik
kesatuan “
16
Republik Indonesia yang akan menggantikan UUDS 1950. Mengingat UUD
1950 masih bersifat sementara, maka harus segera ada UUD yang tetap.
kali bersidang pada tanggal 10 Nopember 1956 dalam sidang ini dibuka oleh
1959.
Pertama Babak ke-3 Rapat ke-71 DPR RIS tanggal 14 Agustus 1950 di Jakarta.
17
Dekrit Presiden 1959 dilatarbelakangi oleh kegagalan Badan
kembali kepada UUD 1945 semakin kuat. Dalam menanggapi hal itu, Presiden
April 1959 yang isinya menganjurkan untuk kembali ke UUD 1945. Pada 30
menyetujui UUD 1945 dan 199 suara tidak setuju. Meskipun yang
menyatakan setuju lebih banyak tetapi pemungutan suara ini harus diulang,
dilakukan pada tanggal 1 dan 2 Juni 1959. Dari pemungutan suara ini
penyusunan UUD.
1. Kembali berlakunya UUD 1945 dan tidak berlakunya lagi UUDS 1950
2. Pembubaran Konstituante
18
d. Sistem Pemerintahan Periode 1959 – Sekarang (Orde Lama, Orde Baru,
Reformasi)
pemerintahan yang berbeda dari masa ke masa. Seperti yang telah diketahui,
1. Orde Lama
Karena situasi politik pada Sidang Konstituante 1959 dimana banyak saling
tarik ulur kepentingan partai politik sehingga gagal menghasilkan UUD baru, maka
pada tanggal 5 Juli 1959, Presiden Sukarno mengeluarkan Dekrit Presiden yang
salah satu isinya memberlakukan kembali UUD 1945 sebagai undang-undang dasar,
menggantikan Undang-Undang Dasar Sementara 1950 yang berlaku pada waktu itu.
- Presiden mengangkat Ketua dan Wakil Ketua MPR/DPR dan MA serta Wakil.
19
2. Orde Baru
menjalankan UUD 1945 dan Pancasila secara murni dan konsekuen. Namun
memberi kekuasaan pada pihak swasta untuk menghancur hutan dan sumber
alam kita.
Pada masa Orde Baru, UUD 1945 juga menjadi konstitusi yang sangat
20
- Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1985 tentang Referendum, yang merupakan
Pada perkembangannya, masa orde baru ini memiliki ciri-ciri atau ditandai
Pembangunan.
- Selama pemerintah Orde baru, parpol dan lembaga dewan sangat lemah
karena selalu dalam bayangan dan kontrol yang kuat, kekuasaan pemerintah di
bawah Soeharto sangat kuat, kehidupan berpolitik rakyat mati suri, sedikit
kritik berarti siap untuk menanggung akibatnya yaitu hilang dan tidak ada
kabar beritanya.
3. Masa Reformasi
21
Salah satu tuntutan Reformasi 1998 adalah dilakukannya perubahan
1945 antara lain karena pada masa Orde Baru, kekuasaan tertinggi di tangan
MPR (dan pada kenyataannya bukan di tangan rakyat), kekuasaan yang sangat
besar pada Presiden, adanya pasal-pasal yang terlalu "luwes" (sehingga dapat
konstitusi.
kekuasaan, eksistensi negara demokrasi dan negara hukum, serta hal-hal lain
dan proporsional.
22
dan DPR dipisahkan jabatannya, berani memecat Presiden dalam sidang
istimewanya.
- Dalam amandemen UUD 1945 masa jabatan Presiden paling banyak dua kali
masa jabatan, Presiden dan Wakil Presiden dipilih langsung oleh rakyat mulai
dari pemilu 2004 dan yang terpilih sebagai Presiden dan Wakil Presiden
Yoesuf Kala, MPR tidak lagi lembaga tertinggi negara melainkan lembaga
keinginan dari negara yang bersangkutan dan disesuaikan dengan keadaan bangsa dan
yang dijadikan acuan oleh banyak negara. Amerika Serikat dan Inggris masing-
pemerintahan parlementer. Dari dua model tersebut, kemudian dicontoh oleh negara-
negar lainnya.
Serikat, Filipina, Brasil, Mesir, dan Argentina. Dan contoh negara yang menggunakan
23
yang bersangkutan. Misalnya, Indonesia yang menganut sistem pemerintahan
presidensial tidak akan sama persis dengan sistem pemerintahan presidensial yang
sistem). Contohnya, negara Prancis sekarang ini. Negara tersebut memiliki presiden
sebagai kepala negara yang memiliki kekuasaan besar, tetapi juga terdapat perdana
Sistem pemerintahan suatu negara berguna bagi negara lain. Salah satu
menjadi dapat mengadakan perbandingan oleh negara lain. Suatu negara dapat
dianggap lebih baik dari sebelumnya setelah melakukan perbandingan dengan negara-
negara lain. Mereka bisa pula mengadopsi sistem pemerintahan negara lain sebagai
Para pejabat negara, politisi, dan para anggota parlemen negara sering
tersebut memiliki pengetahuan dan wawasan yang semakin luas untuk dapat
24
Pembangunan sistem pemerintahan di Indonesia juga tidak lepas dari hasil
Amerika Serikat. Misalnya, pemilihan presiden langsung dan mekanisme cheks and
balance. Konvensi Partai Golkar menjelang pemilu tahun 2004 juga mencontoh
bahan perbandingan atau model yang dapat diadopsi menjadi bagian dari sistem
pemerintahan negara lain. Amerika Serikat dan Inggris masing-masing telah mampu
dan parlementer seara ideal. Sistem pemerintahan dari kedua negara tersebut
selanjutnya banyak ditiru oleh negara-negara lain di dunia yang tentunya disesuaikan
25
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari pembahasan makalah ini adalah sistem
presidensial.
yaitu, Masa Orde Baru, Masa Orde Lama, dan Masa Reformasi.
B. Saran
dan jauhnya dari kesempurnaan, oleh karena itu segala kritik dan saran yang
sekalian demi kesempurnaan makalah ini dimasa mendatang, semoga makalah ini
26
DAFTAR PUSTAKA
http://sistempemerintahindonesia.blogspot.com/2013/06/Sistem-Pemerintahan-Indonesia-Sebelum-
dan-Sesudah-Amandemen.html
http://kayamata.blogspot.com/2013/05/sistem-pemerintahan-indonesia-dari-masa.html
http://aprileopgsd.wordpress.com/2013/03/19/makalah-sistem-pemerintahan-di-indonesia/
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_pemerintahan
27